CBR Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah : Akuntansi Manajerial



CRITICAL BOOK REVIEW “Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian”



DISUSUN OLEH :



1. Oktaria Manullang 2. Maria Elsara Panjaitan 3. Jessica Anggita Gultom 4. Desna Yulike Sinaga 5. Otniel Prasetya Purba



7192220004 7192520010 7193220019 7193220024 7193520010



AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019/2020 0



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akuntansi Manajerial ini yang berjudul “Anggaran Fleksibel dan Analisis Varians”.



Penulis berterimakasih kepada Ibu Dosen Surbakti Karo-Karo, Drs., M.Si., AK. CA yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak



kekurangan oleh karena itu , penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.



Akhir kata penulis menyampaikan Terimakasih, semoga Critical Book Review ini dapat bermanfaat dan bisa dipergunakan untuk kearah yang lebih baik .



Medan , 06 Oktober 2020



( Penulis )



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 2 BAB I ............................................................................................................................................................ 3 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 3 1.2 Tujuan ................................................................................................................................................ 3 1.3 Manfaat .............................................................................................................................................. 3 1.4 Identitas Buku ................................................................................................................................... 4 ❖ Identitas Buku Utama ................................................................................................................ 4 ❖ Identitas Buku Pembanding ...................................................................................................... 4 BAB II .......................................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5 Ringkasan Buku Utama ............................................................................................................................ 5 Ringkasan Buku Pembanding …………………………………………………………………………..10 BAB III....................................................................................................................................................... 15 PENUTUP .................................................................................................................................................. 15 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................................. 15



3.2



Saran ........................................................................................................................................... 15



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah buku sudah pastinya memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Seperti halnya pada buku Pengantar Akuntansi Manajamen karangan Horngren, Sundem, Buurgstahler, dan Schatzberg dan buku Akuntansi Manajemen karangan Dr. Widia Astuty,SE., M.Si., QIA., AK., CA mengenai Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian. Selain menonjolkan sisi kelebihan ataupun kekurangannya, makalah ini juga sebagai pemenuhan atas tugas KKNI Akuntansi Manajerial. Hal yang menjadi utama dalam sebuah penulisan ini tidak sebatas pada isi buku saja, tetapi sistematika, penyajian, gaya bahasa, kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi, tata letak atau hal- hal yang berkenaan dengan teknik percetakan pun bisa menjadi bahan kritikan, selain menilai kelebihan dan kekuranganya.



1.2 Tujuan Tujuan dari Critical Review Book adalah : 1. Mengetahui materi tentang Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian pada buku pada buku Pengantar Akuntansi Manajamen karangan Horngren, Sundem, Buurgstahler, dan Schatzberg dan buku Akuntansi Manajemen karangan Dr. Widia Astuty,SE., M.Si., QIA., AK., CA 2. Melatih dan mengembangkan pengetahuan serta kreatifitas mahasiswa.



3. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian.



1.3 Manfaat Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat kepada : 1. Mahasiswa, agar dapat memahami isi tentang Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian. 2. Dosen, agar dapat memberikan referensi buku ajar yang tepat bagi mahasiswanya.



3



1.4 Identitas Buku ❖ Identitas Buku Utama



1. Judul Buku



: Pengantar Akuntansi Manajemen (Terjemahan)



2. Pengarang



: Horngren, Sundem, Burgstahler, Schatzberg



3. Penerbit



: Erlangga



4. Tahun terbit



: 2016



5. Edisi/Jilid



: Revisi ke-16/1



6. ISBN



: 007-657-015-0



7. Jumlah Halaman



: 462 Halaman



❖ Identitas Buku Pembanding



1. Judul Buku



: Akuntansi Manajemen ; Informasi Bagi Manajer Untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambilan Keputusan Bisnis.



2. Pengarang



: Dr. Widia Astuty, Se., M.Si., AK., CA



3. Penerbit



: Citapustaka Media Perintis



4. Tahun terbit



: 2014



5. Cetakan



: Ke-1



6. ISBN



: 978-602-1317-44-0



7. Jumlah Halaman



: 385 Halaman



4



BAB II PEMBAHASAN ❖ Ringkasan Buku Utama Pengertian Anggaran Anggaran (budget), yang merupakan komponen utama dari perencanaan, adalah perencanaan keuangan untuk masa depan; anggaran memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Penganggaran sendiri adalah penyusunan rencana tindakan yang dinyatakan dalam kerangka keuangan. Sebelum menyusun anggaran, organisasi terlebih dahulu harus mengembangkan rencana strategis. Rencana strategis (strategic plan) mengidentifikasi strategi aktivitas dan operasi masa depan, yang biasanya berjangka lima tahun. Organisasi dapat menerjemahkan keseluruhan strategi ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek.



Tujuan dibuat Anggaran Sistem anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi : 1. Memaksa manager untuk membuat rencana. 2. Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. 3. Sebagai standar bagi evaluasi kerja. 4. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi.



Anggaran juga memberikan dasar bagi penggunaan sumber daya perusahaan dan memotivasi karyawan. Pengendalian (controll), yang merupakan bagian penting dari sistem anggaran, dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan yang dianggarkan secara periodik (misalnya, bulanan). Perbedaan yang besar antara hasil aktual dengan yang direncanakan merupakan umpan balik yang menyingkapkan bahwa sistem tidak berjalan baik. Di sini perlu diambil tindakan untuk mengetahui penyebab perbedaan tersebut, dan kemudian memperbaikinya.



5



Terdapat dua dimensi dalam perencanaan : 1. Pembuatan Anggaran Anggaran berkelanjutan (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus berjalan. Bila satu bulan telah dilalui, satu bulan dimasa depan ditambahkan ke dalam anggaran, sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan ke depan. Keuntungan dari anggaran berkelanjutan adalah dapat memaksa menajer untuk selalu melakukan perencanaan secara konstan.



2. Anggaran Induk Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan organisasi; terdiri atas berbagai anggaran individual. Anggaran induk dapat dibagi



menjadi



anggaran



operasi



dan



anggaran



keuangan.



Anggaran



operasi (operating budget) menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan: penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasi



adalah



laporan



laba-rugi



proforma



atau



yang



dianggarkan. Anggaran keuangan (financial budget) memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi keuangan keseluruhan. Arus kas masuk dan keluar yang direncanakan terdapat dalam anggaran kas. Anggaran operasi terdiri dari laporan laba-rugi yang dianggarkan serta beberapa data pendukung : o Anggaran penjualan. o Anggaran produksi. o Anggaran pembelian bahan langsung. o Anggaran tenaga kerja langsung. o



Anggaran overhead.



o Anggaran beban penjualan dan administrasi. o Anggaran persediaan akhir barang jadi. o Anggaran harga pokok penjualan.



6



Penggunaan Anggaran Untuk Evaluasi Kinerja 1. Anggaran Statis vs Anggaran Fleksibel Anggaran statis (static budget) adalah anggaran yang dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yang sudah ditentukan. Anggaran fleksibel (flexible budget) adalah anggaran yang menjadikan perusahaan memiliki kemampuan untuk menghitung biaya yang diharapkan selama rentang aktivitas. Anggaran fleksibel memiliki tiga kegunaan utama, yaitu : a. Anggaran fleksibel yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran sebelum adanya tingkat aktivitas yang diharapkan. b. Karena anggaran fleksibel dapat menentukan besarnya biaya pada berbagai tingkat aktivitas, anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat aktivitas aktual. Setelah biaya yang diharapkan diketahui, laporan kinerja yang membandingkan biaya aktual dengan yang diharapkan dapat dibuat. 2. Anggaran fleksibel dapat membantu para manajer menghadapi ketidakpastian dengan melihat hasil yang diharapkan pada berbagai tingkat aktivitas. Anggaran ini juga dapat digunakan untuk memberikan hasil keuangan dari berbagai macam skenario kegiatan.



3. Dimensi Perilaku dari Penganggaran Perilaku positif terjadi bila tujuan dari setiap manajer sesuai dengan tujuan organisasi dan manajer memiliki dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan manajer dan tujuan organisasi seringkali disebut keselarasan tujuan (goal congruence). Selain keselarasan tujuan, para manajer juga perlu memiliki usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Bila anggaran tidak diadministrasi dengan baik, manajer bawahan dapat menyimpang dari tujuan organisasi. Perilaku disfungsional (dysfunctional behaviour) ini merupakan perilaku individu yang memiliki konflik dasar dengan tujuan organisasi. Sistem anggaran yang ideal adalah yang menuju keselarasan tujuan seutuhnya, dan secara bersamaan memberikan dorongan kepada manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang etis. Walaupun sistem anggaran semacam ini mungkin tidak pernah ada, namun dari riset dan praktek telah diketahui kunci utama yang dapat 7



menjadikan anggaran memiliki pengaruh positif yang cukup besar tehadap perilaku. Ciri-ciri tersebut mencakup : a. Umpan balik terhadap kinerja secara berkala Laporan kinerja secara berkala dapat memberikan dorongan perilaku yang positif dan memberikan kesempatan serta waktu bagi manajer untuk beradaptasi dalam kondisi yang berubah-ubah. Penggunaan anggaran fleksibel memungkinkan manajer mengetahui apakah biaya serta pendapatan aktual sesuai dengan jumlah yang



dianggarkan.



Penyelidikan



selektif



terhadap



variansyang



besar



memungkinkan manajer untuk memusatkan perhatian pada area tertentu yang membutuhkan perhatian lebih. Proses ini disebut manajemen dengan pengecualian (management by exception). b. Intensif moneter dan nonmoneter Hal yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi para manajer agar mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan organisasi disebut insentif (incentive). Insentif dapat bersifat positif maupun negatif. Insentif negatif menggunakan ancaman hukuman untuk memotivasi; sedangkan insentif positif menggunakan hadiah. Insentif moneter (monetery incentive), pengendalian dilakukan dengan mengaitkan kinerja berdasarkan anggaran dengan kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan merupakan sanksi ekonomi paling akhir bagi yang memiliki kinerja buruk. Insentif nonmoneter (nonmonetery incentive), termasuk perluasan pekerjaan, penambahan tanggung jawab dan otonomi, program pengakuan nonmoneter, dan sebagainya dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran. c. Penganggaran partisipatif Penganggaran partisipatif (participative budgeting) memberikan kesempatan bagi para manajer untuk ikut menyusun anggaran. Penganggaran partisipatif memiliki tiga masalah yang potensial : 1. Penetapan standar yang dapat terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. 2. Memasukkan slack dalam anggaran (seringkali disebut mengamankan anggaran atau pudding the budget). 3. Partisipasi semu. 8



4. Standar yang realistis Tujuan anggaran digunakan untuk mengukur kinerja; dengan demikian, tujuan harus berdasarkan kondisi dan pengharapan yang realistis. Anggaran harus mencerminkan kenyataan operasi, seperti tingkat aktivitas aktual, variasi musiman, efisiensi, dan kecenderungan ekonomi secara umum. 5. Pengendalian biaya Biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost) adalah biaya yang dapat dipengaruhi oleh manajer bersangkutan. 6. Pengukuran kinerja yang beragam. Seringkali organisasi membuat kesalahan dengan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur dari kinerja manajemen. Penekanan yang berlebihan pada pengukur ini dapat menyebabkan perilaku disfungsional yang disebut perilaku miopia atau milking the firm. Perilaku miopia (myopic behaviour) terjadi bila manajer mengambil tindakan yang memperbaiki kinerja anggaran dalam jangka pendek tetapi membahayakan perusahaan dalam jangka panjang. Cara terbaik untuk mencegah perilaku miopia adalah dengan mengukur kinerja manajer manajer dari berbagai dimensi, termasuk beberapa atribut jangka panjang.



Jenis Anggaran Lainnya 1. Anggaran Operasi untuk Perusahaan Dagang dan Jasa Pada perusahaan dagang, anggaran produksi diganti dengan anggaran pembelian barang dagang. Anggaran ini mengidentifikasi kuantitas setiap jenis barang yang harus dibeli untuk dijual kembali, biaya per unit setiap jenis barang, dan total biaya pembelian. Bentuk anggaran ini sama dengan anggaran bahan langsung pada perusahaan manufaktur. Perbedaan lain antara anggaran operasi pada perusahaan manufaktur dan dagang adalah tidak adanya anggaran bahan langsung dan tenaga kerja langsung dalam perusahaan dagang. Pada perusahaan jasa yang mencari laba, anggaran penjualan juga merupakan anggaran produksi. Anggaran penjualan mengidentifikasi setiap jasa serta kuantitasnya



9



yang akan dijual. Karena tidak memiliki persediaan barang jadi, jasa yang diberikan merupakan jasa yang terjual. 2. Penganggaran Dasar Nol (Zero Base Budget) Pendekatan tradisional pada penganggaran adalah pendekatan inkramental. Penganggaran inkramental (atau baseline) dimulai dari anggaran tahun lalu dan menambahkan atau mengurangi anggaran tersebut sehingga menggambarkan perubahan yang diasumsikan untuk tahun mendatang. Penganggaran dasar nol adalah sebuah pendekatan alternatif. Tidak seperti penganggaran inkramental, tingkat anggaran tahun sebelumnya tidak terlalu diperhatikan. Operasi yang sedang berlangsung dianalisis, dan kelangsungan kegiatan atau operasi dipertimbangkan atas dasar kebutuhan atau kegunaannya bagi organisasi. Beban untuk membuktikan kegunaan pengeluaran uang diberikan kepada setiap manajer. Paket keputusan adalah deskripsi jasa, yang berkaitan dengan biaya, yang dapat atau ingin ditawarkan oleh unit pengambil keputusan.



❖ Buku Pembanding Pendahuluan Rencana (tujuan) suatu perusahaan untuk masa mendatang (plan for future); Perusahaan dituntut untuk membuat anggaran yang menggambarkan jalan bagi bisnis dengan membuat bagan atau sketsa rencana bisnis dalam istilah keuangan. Seperti halnya peta, anggaran dapat membantu perusahaan menjalankan usahanya selama tahun berjalan. Sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Manfaat Anggaran : 1. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan. 2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan. 3. Menyediakan standar evaluasi kinerja. 10



4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi. Jenis – Jenis Anggaran 1. Anggaran induk (master budget), merupakan rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan tahun fiscal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran kuartal dan bulanan. Penggunaan periode waktu yang lebih kecil memungkinkan para manajerunutk lebih sering membandingkan data actual dengan data yang direncanakan sehingga masalah dapat diketahui dan diselesaikan lebih awal. 2. Anggran operasioanal terdiri atas perkiraan laporan labarugi yang disertai dengan laporan pendukung antara lain: •



Anggaran penjualan







Anggaran produksi







Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung







Anggaran Tenaga Kerja Langsung







Anggaran Overhead







Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi







Anggaran harga pokok penjualan







Anggaran beban penjualan dan administrasi



3. Anggaran yang tersisah dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah: •



Anggaran kas.







Anggaran neraca.







Anggaran untuk pengeluaran modal.



Anggaran Statis VS Anggaran Fleksibel Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Karena anggaran statis bergantung pada tingkat aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan biaya dalam suatu aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget). Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan menjalankan rencana peruhsahaan secara efektif. Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus 11



karena anggaran ini yang memungkinkan pihak manajer untuk menghitung biaya yang seharusnya untuk tingkat actual output.



Dimensi perilaku dari anggaran : 1. Umpan balik yang sering atas kinerja 2. Insentif uang dan bukan uang 3. Anggaran partisipatif 4. Standar yang realistis 5. Keterkendalian biaya 6. Berbagai ukuran kinerja



Anggaran Berdasarkan Aktivitas Anggaran aktivitas statis adalah aktivitas yang menimbulkan biaya dengan mengonsumsi sumber daya. Namun, jumlah sumber daya yang di konsumsi bergantungadda permintaan output aktivitas. Jadi, membangun suatu anggaran berdasarkan aktivitas memerlukan tiga langkah: 1. Aktivitas dalam organisasi harus diidentifikasi, 2. Permintaan tiap output aktivitas harrus diperkirakan, 3. Biaya sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas ini harus dinilai.



Anggaran fleksibel aktivitas Anggaran fleksibel aktivitas (activity flexible budgeting) adalah prediksi biaya aktivitas yang nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis variansi dalam suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional. Hal ini juga menigkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas.



Hubungan Anggaran dengan Perencanaan Setiap perusahaan atau organisasi harus membuat suatu perencanaan yang merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar dalam mengendalikan aktivitas operasinya. Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu 12



merumuskan kegiatan - kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan - kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.



Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perenanaan Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi perusahaan yaitu untuk membantu pelaksana dalam merencanakan kegiatan dan memberikan gambaran awal seberapa besar dana yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan kegiatan tersebut yang dimonitori oleh pusat pertanggungjawaban sehingga penyimpangan- penyimpangan dapat diminimalisasi.



Hubungan Anggaran dan Pengendalian Menetapkan anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengendalian dalam perusahaan/organisasi. Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka diperlukan suatu pengendalian. Pengendalian didefinisikan sebagai proses menilai dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Dengan adanya pengendalian dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya yaitu dengan mengukur seberapa besar ketidaksesuaian dari tujuan ataupun target yang ingin dicapai.



Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengendalian. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Pengendalian harus dilakukan secara kontinue sepanjang periode dan bukan hanya akhir periode saja. Penilaian pada akhir periode saja akan menyebabkan keterlambatan untuk melakukan perbaikan maka sebaliknya laporan kinerja dibuat setiap bulan.



13



❖ Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama Kelebihan : 1. Materi yang disampaikan dalam bab ini sesuai dengan judul bab. 2. Materi yang disampaikan dalam bab ini sangat Lengkap 3. Diawal bab didahului dengan tujuan pembelajaran 4. Pada bab ini mampu memberikan gambaran-gambaran menjadi seorang Akuntan ataupun Manajer dalam mengendalikan keuangan perusahaan. 5. Ukuran font judul dan font Sub-Judul dibedain. 6. Dilengkapi dengan jejak kaki ataupun hasil dari peneliti. 7. Kertas buku yang tebal, sehingga tidak mudah sobek. Kelemahan : 1. Font tulisannya kecil sehingga dapat membuat sakit mata. 2. Tidak memiliki rangkuman per-bab. 3. Ada beberapa kalimat yang pembaca tidak mengerti.



Buku Pembanding : Kelebihan : 1. Materi yang disampaikan dalam bab ini sesuai dengan judul bab. 2. Diawal bab didahului dengan Pendahuluan. 3. Memiliki Rangkuman 4. Pada bab ini mampu memberikan gambaran-gambaran menjadi seorang Akuntan ataupun Manajer dalam mengendalikan keuangan perusahaan. 5. Dilengkapi dengan jejak kaki ataupun hasil dari peneliti. 6. Materi yang disampaikan pada bab ini cukup lengkap. Kelemahan : 1. Ada beberapa kalimat yang tidak dimengerti pembaca. 2. Font tulisannya kecil sehingga dapat membuat sakit mata.



14



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari buku yang telah di review , pembahasan materi pada buku utama lebih lengkap daripada buku pembanding mengenai Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian dalam mata kuliah Akuntansi Manajerial. Kedua buku ini memudahkan pembaca yang baru belajar mengenai dasar-dasar Akuntansi Manajerial. Kedua buku ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun , kedua buku ini sangat cocok menjadi pedoman/referensi buat Mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajerial ataupun untuk pedoman/referensi mempelajarin Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian.



3.2 Saran Penulis menyarankan agar dalam pembuatan buku dimulai dari cover yang dapat membuat pembaca penasaran untuk membaca buku tersebut (Menarik), karena cover merupakan hal pertama kali yang dilihat oleh pembaca. Dalam ukuran tulisan dalam kedua buku tersebut, penulis menyarankan ukuran fontnya lebih dibesarin dan materi dalam buku lebih disingkat lagi , agar pembaca dapat membaca dengan nyaman dan tidak membuat sakit mata.



15



DAFTAR PUSTAKA Horgren, T, Charles, dkk. 2016. Pengantar Akuntansi Manajemen Jilid 1 Edisi keenam belas. Jakarta:ERLANGGA. Astuty, Widia. 2014. Akuntansi Manajemen ; Informasi Bagi Manajer Untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta:CIPTAPUSTAKA MEDIA PERINTIS.



16