CBR Schreibfertigkeit 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT SCHREIBFERTIGKEIT FÜR FORGESCHRITENNE Nama



: Reza Agnesya Millentika Damanik (2182132013)



Kelas



: Reguler B 2018



Dosen Pengampu



: Ahmad Sahat Pardamean, M.Pd



Semester



: II (Dua)



Program Studi



: Pendidikan Bahasa Jerman



Fakultas



: Bahasa Dan Seni



FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) 2019



BAB I KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) mata kuliah Schreibfertigkeit für Forgeschritenne . Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Schreibfertigkeit für Forgeschritenne, yaitu mengkritik dan membandingkan 3 buah buku tata bahasa Jerman, di mana akan dianalisis tentang perbedaan, keunggulan maupun kelemahan dari ketiga buku tersebut. Saya berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca dalam menilai keunggulan maupun kelemahan buku, juga dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas CBR pada mata kuliah Schreibfertigkeit. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar CBR ini menjadi lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.



Medan, Februari 2019



Penulis



1.1. Latar belakang Keterampilan Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Berdasarkan konsep tersebut, dapat



dikatakan



bahwa



menulis



merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa



pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol-simbol tersebut. Dalam mata kuliah menulis kita pasti menggunakan sebuah atau beberapa buku pembelajaran untuk pembelajaran. Namun dari beberapa buku tersebut, ada masing-masing kelebihan/keunggulan dan kekurangannya. Sebagai pembelajar bahasa Jerman, kita harus mampu menilai kelemahan dan kelebihan dari sebuah buku, agar dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran bahasa Jerman. 1.2. Tujuan Critical Book Report ini bertujuan untuk : 1.Mengulas isi buku tata bahasa Jerman. 2.Memahami dan mengetahui informasi tata bahasa yang ada dalam buku. 3.Melatih cara berpikir kritis dalam mengkritik dan menilai keunggulan maupun kelemahan yang terdapat dalam buku. . 1.3. Manfaat 1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Schreibfertigkeit für Forgeschritenne.



2.Untuk menambah pengetahuan tentang tata bahasa dalam bahasa Jerman.



BAB II Ringkasan Isi Buku



IDENTITAS BUKU



-



-



-



Buku I 1. Judul buku



: DEUTSCHE GRAMMATIK



2. Pengarang



: ELKE F. GSCHOSSMANN-HENDERSHOT



3. Penerbit



: ERLANGGA



4. Tahun terbit



: 1996



5. Kota terbit



: Jakarta



6. Halaman



:1-207



Buku II 1. Judul buku



: METODE PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN



2. Pengarang



: L. FRANZ SINUOAR JOSEPH



3. Penerbit



: PIONIR JAYA



4. Tahun terbit



: 1998



5. Kota terbit



: Bandung



6. Halaman



: 1-139



Buku IIIII (E-book) 1. Judul buku



: Deutsche Grammatik



2. Pengarang



: Fritzi, Huwen, Pinkerton



3. Penerbit



: Julius Groos Verlag Heidelberg



4. Tahun terbit



: 1996



5. Halaman



: 1-445



Ringkasan Buku I BAB I KATA BENDA DAN ARTIKEL Pemakaian Huruf Besar Semua kata benda dalam bahasa jerman huruf pertama ditulis dengan huruf kapital. Contoh : der Herr Jenis Kelamin Sebuah kata benda dapat berjenis kelamin jantan (maskulin), betina (feminin), ataupun netral. Der menyertai kata benda maskulin, die menyertai kata benda feminin, dan das menyertai kata benda netral. IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN PENGELOMPOKAN KATA BENDA Kata benda yang merujuk ke makhluk Kata benda yang merujuk ke makhluk jantan (orang dan binatang) umumnya berjenis kelamin maskulin. Sedangkan kata-kata benda yang merujuk ke makhluk betina umumnya feminin. Maskulin der Vater (ayah) der Mann (orang/laki-laki, suami) der Bruder (saudara laki-laki) Feminin die Mutter (ibu) die Frau (nyonya) die Tochter (putri, anak perempuan)



Kata benda yang merujuk ke orang muda atau anak hewan umumnya berjenis kelamin netral. Demikian pula semua kata benda berakhiran pengecil seperti -chen atau -lein adalah netral. das Mädchen (anak gadis, perempuan) das Fräulein (nona, wanita muda) das Kätzchen (anak kucing) das Schwesterlein (saudari muda)



Kata Benda Maskulin Nama-nama hari der Montag (Senin) der Dienstag (Selasa) der Mittwoch (Rabu) der Donnerstag (Kamis) der Freitag (Jumat) der Samstag (Sabtu) der Sonntag (Minggu) Nama-nama bulan der Januar (Januari) der Februar (Februari) der März (Maret) Nama-nama musim



der Frügling (musim semi) der Sommer (musim panas) der Herbst (musim gugur) der Winter (musim dingin) Kata Benda Feminin Nama pohon die Banane (pisang) Nama bunga die Lilie (bunga bakung)



Kata Benda Netral Nama kota das historische München (Kota Münich yang bersejarah)



IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN AKHIRAN KATA BENDA Akhiran Maskulin Kata benda berakhiran –el,-en,-er,-ig,-ich dan –ling biasanya maskulin. der Schlüssel (anak kunci) der Wagen (kereta, mobil, kendaraan) der Teller (piring) der Honig (madu)



der Teppich (permadani) der Lehrling (magang)



Akhiran Feminin Kata benda berakhiran –age,-e,-ei,-heit,-keit,-schaft,-ie,-ik,-in,-ion,-tät,-ung, dan –ur hampir selalu berjenis kelamin feminin. die Courage (keberanian) die Liebe (cinta, kasih) die Partei (partai) die Krankheit (penyakit) die Freundlichkeit (keramahan) die Freundschaft (persahabatan) die Familie (famili) die Politik (politik) die Köchin (koki wanita) die Nation (bangsa) die Universität (universitas) die Wohnung (tempat tinggal) die Literatur (literatur)



Akhiran Netral



Kata benda akhiran –tum,-ment,-ium, dan –um biasanya netral. das Christentum (agama Kristen) das Instrument (instrument) das Gymnasium (sekolah menengah di Jerman) das Museum (museum)



BAB II Kata Depan atau Preposisi



Dalam Bahasa Jerman kata benda yang mengikuti suatu preposisi tidak selalu dalam bentuk nominatif. Beberapa preposisi selalu diikuti oleh kasus akusatif, beberapa lagi diikuti oleh kasus datif dan yang lainnya diikuti oleh kasus genitif.



PREPOSISI YANG MENGUASAI KASUS AKUSATIF Durch-melalui, oleh/dengan Er läuft durch das Haus. Entlang-sepanjang Wir gehen die Strasse entlang. Für-untuk, bagi Warum kaufe er nichts für seinen Freund? Gegen-melawan, menuju/ke arah, kira-kira



Ich gehe gegen die Tür.



PREPOSISI YANG MENGUASAI KASUS GENITIF (an) statt-sebagai ganti, menggantikan (An) statt seiner Schwester ist seine Tante gekommen. Innerhalb-(di) dalam Innerhalb dieser Mauern stehen die Ruinen.



BAB III Kata Sifat dan Kata Keterangan



KATA SIFAT PENUNJUK Dalam Bahasa Jerman artikel tentu sepeti der, die, das dapat juga berfungsi sebagai kata sifat penunjuk. Die Jacke hier ist teuer. Sie kam aus dem Haus dort. Helfen Sie dem Jungen da! KATA SIFAT DESKRIPTIF Sebagai kata sifat predikatif Der Kaffee war bitter.



Sein Haar wird schön grau.



Sebagai kata sifat atributif-didahului oleh artikel tentu atau bentuk “der” Dieser Jeder Jener Mancher Solcher Welcher Alle



BENTUK PERBANDINGAN DARI KATA SIFAT DAN KATA KETERANGAN Tingkst pertama = klein (kecil) Tingkat kedua atau komparatif = kleiner (lebih kecil/pendek) Tingkat kedua atau superlative = am kleisten (terkecil, terpendek)



BAB IV Kata Bilangan, Tanggal, Keterangan Waktu BILANGAN Bilangan pokok atau numeralia pokok



0 nul 1 eins 2 zwei 3 drei 4 vier 5 fünf 6 sechs 7 sieben 8 acht 9 neun 10 zehn



Bilangan di atas 1.000.000 1.000.000 eine Million 1.000.000.000 zwei Milliarde



Ukuran dan Harga 2,3 zwei komma drei 6,01 DM sechs Mark eins



KETERANGAN WAKTU



Berikut ini keterangan waktu sebagai jawaban dari pertanyaan: Wieviel Uhr ist es? Es ist eins (ein Uhr) 1.00 Es ist halb vier. 3.30



Keterangan waktu dalam kasus akusatif Ich gehe jeden Tag zur arbeit. Wir bleiben ein ganzes Jahr. Diesen Monat ist er zu Hause.



Keterangan waktu dalam kasus genitif Eines Abends brachte er das Auto.



Keterangan waktu dalam kasus datif Wir gehen am Morgen. Sie fahren am Montag ab.



BAB V Kata Kerja atau Verba



KATA KERJA LEMAH DAN KUAT



Kata kerja lemah tidak mengalami perubahan vocal dalam perbedaan waktu, contoh : spielen. Infinitif = spielen Waktu lampau = spielte Partisip bentuk lampau = gespielt Kata kerja kuat mengalami perubahan vocal dalam perbedaan waktu, contoh : singen Infinitif = singen Waktu lampau = sang Partisip bentuk lampau = gesungen



WAKTU SEKARANG Kata kerja lemah dan kuat Ich denke Du denkst Er, sie,es denkt



WAKTU YANG AKAN DATANG Kata kerja lemah dan kuat Bentuk waktu yang akan dating untuk kata kerja lemah dan kuat dibentuk dengan kata kerba bantu werden ditambah infinitive. Infinitif selalu diletakkan di belakang kalimat, kecuali dalam klausa terikat. Contoh : Werden (akan) ditambah suchen (mencari). Ich werde suchen Du wirst suchen



Er wird suchen Wir warden suchen. KATA KERJA DENGAN AWALAN TIDAK DIPISAHKAN Stehen Bestehen Enstehen Gestehen Verstehen KATA KERJA DENGAN AWALAN YANG DIPISAHKAN Abfliegen Anschauen Aufstehen Ausbrechen Eintreten Fortgehen



BENTUK IMPERATIF Kata kerja lemah dan kuat Bentuk imperative resmi (tunggal dan jamak) Bitte parken Sie hier! Bentuk imperatif tidak resmi



Macht die Aufgaben!



BAB VI Kata Tanya dan Susunannya



BENTUK TANYA DENGAN INVERSI Bentuk waktu tunggal Pernyataan : Robert reparierte das Auto. Pertanyaan : Reparierte Robert das Auto?



Bentuk waktu gabungan dan infinitif terikat Pernyataan : Er würde helfen. Pertanyaan : Wurde er helfen? Pernyataan : Robert, du hast es gesehen. Pertanyaan : Robert, hast du es gesehen?



Pemakaian doch sebagai jawaban kalimat Tanya negatif Hast du kein Buch? Doch, naturlich habe ich ein Buch.



KATA KETERANGAN TANYA DAN SUSUNAN ADVERBIAL Wann? Warum? Wie? Wie lange? KATA GANTI TANYA Nominatif Wer? Siapa? Akusatif Wen? (untuk) siapa? Datif Wem? (kepada) siapa? Genitif Wessen? (kepunyaan) siapa?



BAB VII Kata Ingkar



KATA INGKAR nicht Kata kerja dapat dibuat pengingkaran dengan menggunakan nicht (tidak). Meskipun demikian nicht di sini menunjukkan juga suatu pengingkaran terhadap (seluruh) kalimat. Dalam bahasa Jerman kata ingkar nicht dapat disusun dalam berbagai posisi sebagai berikut. Posisi di akhir kalimat



Bila dalam kalimat terdapat suatu kata kerja (kecuali sein) dalam waktu sekarang atau waktu imperfektum, maka nicht berada di akhir kalimat. Subyek dan predikat Sie liest.



Sie liest nicht.



Anton fragte.



Anton fragte nicht.



Subyek, predikat dan obyek langsung (kata benda atau kata ganti) Wir besuchten die Dame.



Wir besuchten die Dame nicht.



Gisela holte es.



Gisela holte es nicht.



Di tengah kalimat Nicht yang disusun di tengah kalimat biasanya mendahului unsur-unsur kalimat kalimat sebagai berikut: Mendahului kata sifat predikatif dan kata benda predikatif Er ist krank.



Er ist nicht krank.



Das sind meine Kinder.



Das sind nicht meine Kinder.



Awalan kata kerja yang dipisahkan Das Flugzeug flog ab. Partisip bentuk lampau Sie sind gefahren. Infinitif terkait



Das Flugzeug flog nicht ab.



Wir hören sie lachen.



Wir hören sie lachen.



BAB VIII Kata Ganti atau Pronomina



KATA GANTI ORANG Kasus Nominatif Ich : saya Du : kamu Er : ia (laki-laki) sie : ia (perempuan) es : itu wir : kami, kita ihr : kalian sie : mereka Sie : Anda, saudara



Kasus Akusatif Mich = ku Dich = mu



Ihn = nya sie = nya es = itu uns = kami euch = kalian sie = mereka atau nya Sie = Anda/Saudara



Kasus Datif mir = (kepada/untuk) –ku dir = (kepada/untuk) –mu ihm= (kepada/untuk) –nya ihr = (kepada/untuk) –nya ihm = (kepada/untuk) –itu uns = (kepada/untuk) kami euch = (kepada/untuk) kalian ihnen = (kepada/untuk) mereka Ihnen = (kepada/untuk) Anda/Saudara



BAB IX Urutan Kata Kerja dan Kata Penghubung POSISI KATA KERJA Predikat adalah satu-satunya unsur dalam kalimat Bahasa Jerman yng mempunyai posisi tertentu. Ada kalanya dalam satu kalimat terhadap tiga posisi kata kerja yang berbeda-beda tergantung dari tata kalimat khusus yang digunakan.



Urutan kata kerja beraturan: Kata kerja dalam posisi kedua Bentuk waktu tunggal Subyek = Der Mann Predikat = ist Bagian kalimat lainnya = unser Lehrer



Pertanyaan yang dijawab dengan ja atau nein Bila hendak bertanya apakah sesuatu benar atau salah, maka pertanyaan dimulai dengan kata kerja (bantu/modal). Infinitif, partisip bentuk lampau dan awalan kata kerja yang dapat dipisahkan disusun di akhir kalimat.



Kalimat persyaratan Kalimat persyaratan biasanya dimulai dengan wenn, atau dengan kata kerja (bantu/modal). Bila kata kerja (bantu/modal)disusun di awal kalimat, maka infinitive, partisip bentuk lampau dan awalan kata kerja yang dapat dipisahkan disusun di akhir kalimat. Wenn er nach Hause käme, wäre ich froh



Ringkasan Buku II BAB I DIE VERBEN (Kata Kerja)



Dalam gramatika bahasa Jerman, kata kerja (die Verben) bisa dibagi dalam 3 kelompok: 1. Schwachverben (kata kerja lemah) 2. Starkverben (kata kerja kuat) 3. Unregelmäszigverben (kata kerja tak beraturan)



Dalam Bab I ini, hanya akan dibahas mengenai jenis kata kerja yang pertama.



SCHWACHVERBEN 1. Ciri-cirinya Infinitivnya terdiri dari : Kata Dasar + en (n) Beispiele : machen : mach + en = membuat arbeiten : arbeit + en = bekerja reden : red + en = berbicara 2. Konjugasinya adalah sebagai berikut : a. Golongan I Adalah semua kata kerja yang dibentuk seperti yang terjadi pada kata kerja ‘machen’. Tunggal : ich mache du machst er macht sie macht es macht Jamak : wir machen ihr macht sie machen sie machen Contoh pemakaian :



Mache ich? Macht sie? b. Golongan II A Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk seperti yang terjadi pada kata ‘arbeiten’ = bekerja. Arbeiten (Präsens) = bekerja ich arbeite du arbeitest er arbeitet sie arbeitet es arbeitet wir arbeiten ihr arbeitet sie arbeiten Contoh pemakaian : Arbeite ich? Arbeitest du? Arbeitet sie? c. Golongan II B Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk kata seperti yang terjadi pada kata kerja ‘reden’ = berbicara. ich rede du redest er redet sie redet wir reden ihr redet sie reden Contoh pemakaian : Ich rede nicht. Redest du nicht? Er redet nicht. d. Golongan II C Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang berkonjugasi seperti kata ‘arbeiten’ dan ‘reden’. e. Golongan III Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang dasar katanya berakhiran –s,-sz,sch. ‘Du’ dalam bentuk präsens mendapat akhiran –t, seperti halnya pada kata ‘sitzen’. ich sitze du sitzt er sitzt sie sitzt



f.



wir sitzen ihr sitzt sie sitzen Golongan IV Kata Kerja Refleksiv Adalah kata kerja yang schwach infinitivnya didahului oleh ‘sich’. Beispiele : sich freuen sich irren sich erinnern Imperativ/bentuk perintah : Setze dich! Setze euch!



BAB II Die Persönalichen Fϋrwörter (Kata Ganti Orang) Macam-macam Kasus : 1. 2. 3. 4.



Kasus Nominativ = pokok kalimat/subjek. Kasus Genetiv= Menyatakan kepunyaan. Kasus Dativ = Pelengkap penyerta (dapat disalin dengan ‘ke’ atau ‘kepada’. Kasus Akusativ= Pelengkap penderita atau obyek.



NOMINATIV ich = saya du = engkau/anda er = dia (laki-laki) sie = mereka es = dia (benda)



wir = kami/kita ihr = kamu sekalian sie = mereka Sie = tuan-tuan, nyonya-nyonya GENETIV Mein : Kepunyaan saya Dein : Kepunyaan anda Sein : Kepunyaan dia (laki-laki) Ihr : Kepunyaan dia (perempuan) Sein : Kepunyaan dia (benda) Unser : Kepunyaan kami Euer : Kepunyaan kamu Ihr : Kepunyaan mereka Ihr : Kepunyaan tuan-tuan DATIV mir : pada/kepada saya dir : pada/kepada kamu uns : pada/kepada kami AKKUSATIV mich = saya dich = engkau



ihm = dia sie = dia es = dia uns = kami/kita euch = kamu Sie = tuan Cotoh pemakaian : Ich rühme dich = Saya memuji engkau. Ich = Bentuk nominativ Rühme = kata kerja (rühmen) untuk orang ke 1 tunggal. dich = bentuk akkusativ



BAB III DIE SUBSTANTIVE (Kata Benda) 1.Maskulin/Mänlich (der) = Jantan dan segala sesuatu yang bersifat jantan. 2.Feminin/Weiblich (die) = betina dan segala sesuatu yang bersifat betina. 3.Neutral/Sächlich (das) = netral dan segala sesuatu yang bersifat netral.



MÄNLICH (der) der Vater = ayah



der König = raja der Staat= negara WEIBLICH die Mutter = ibu die Insel = pulau die Welt = dunia RBENSÄCHLICH (das) das Kind (anak) das Gold (emas) das Haar(rambut)



BAB IV DIE VERBEN “SEIN”, “HAVEN”, “WERDEN”



1.SEIN Konjugasinya: Präsens Ich bin du bist



er ist sie ist wir sind ihr seid sie sind Sie sind



Imperfekt Ich war du warst er war sie war wir waren ihr wart sie waren Sie waren



2.Arti dan pemakaiannya dalam kalimat a.Sein=ada ( Paman ada di dalam kebun) Der Onkel ist in dem Garten.



b.Sein=adalah Ich bin Indonesier. Ich wohne auf Jawa. (Saya adalah orang Indonesia. Saya tinggal di Jawa).



BAB V DER FRAGESATZ (KALIMAT TANYA) Susunan Kalimat Tanya Kalimat Tanya dalam gramatika Bahasa Jerman ssma dengan kalimat inversi. Kata kerja selalu ditempatkan sebagai awal dari kalimat. KALIMAT BERITA Der Vater spielt. KALIMAT TANYA Spielt der Vater? Kalimat Tanya dengan Kata-kata Tanya 1.Was (apa?) Contoh : Was ist das? 2.Wer (siapa?) Contoh : Wer kommt heute abend? 3.Wann (bila,bilamana, kapan?) Contoh :



Wann komst du?



BAB VI DAS IMPERFEKT (WAKTU LAMPAU) 1.Golongan I Contoh : Ich machte mein Examen. 2.Golongan IIa Contoh : Herr Sutarman arbeite in die Schule. 3.Golongan IIb Contoh : Gestern redete ich in die Schule. 4.Golongan III Contoh : Wo setzte die Katze sich?



DAS PEERPEKT (Lampau selesai) Beberapa ketentuan : 1.Struktur bentuk kata kerja perfekt : SUBYEK + HABEN/SEIN + ZWEITES PARTIZIP 2.Kata “haben” dan “sein” dikenai konjugasi, sedangkan zwites partizip dikenai bentuk berikut. GE + KATA DASAR + E (t)



Bspl : -holen : ge + hol + t = geholt (zp).



3.Kata kerja yang terdiri dari dua bagian atau lebih yang tekanannya jatuh pada bagian yang pertama, maka bentuk perfektnya mendapat “ge”. Bspl : -abholen : abgeholen 4.Kata kerja yang dasar katanya berakhiran “ier” tidak mendapat ‘ge’. Bspl : -marschieren = marschiert 5.Kata kerja yang dimulai dengan: be, ge, er, ent, dan ver, dan yang terdiri dari du bagian, maka bila tekanannya ada pada bagian yang kedua, juga tidak mendapat “ge”.



BAB VII DER ARTIKEL (Kata Sandang) A.DER UNBESTIMMTE ARTIKEL (Kata Sandang Tak Tentu) 1. Ein : Untuk maskulinum/jantan dan banci. 2. Eine : untuk femininum/betina. Bspl : Ein Hund ist ein kluges Tier. B.DER BESTIMMTE ARTIKEL (Kata Sandang Tentu) 1.Der Bestimmte Artikel: DER – DIE – DAS Bspl : Das ist eine Schule. Die Schule ist sehr gut. 2.Der Bestimmwörter : *Adalah : dies = ini



Jedd = tiap Jen = itu All = semua *Kata-kata ini selalu ditempatkan di depan kata benda baik dalam einzahl (tunggal) maupun mehrzahl (jamak). Bspl : -Diese Kind ist klug.



BAB VIII INVERSI



Inversi adalah kalimat di mana verbum infinitum/kata kerja infinitifnya mendahului subyek atau yang lebih lazim disebut “sebutan mendahului pokok kalimat”. Bspl. –Kauft Sastrawardaya ein Buch? a.Kalimat Tanya (fragesatz) Bspl : -Hat des Mädchen das Fenster gemacht? b.Kalimat yang dimulai oleh suatu keterangan atau pelengkap. Bspl. –Gestern kaufte der Schüler ein Buch.



BAB IX DER NEGATION (KALIMAT INGKAR)



A.Kalimat ingkar dalam Bahasa Jerman selalu ditandai oleh kata keterangan “nicht” yang bisa berarti ”tidak” atau “bukan”. Bspl : tidak membeli = nicht kaufen B.Kalimat ingkar dalam: Präsens – Perfekt – Futurum. a. Kalimat ingkar dalam präsens. Beberapa catatan : *Keterangan ingkar tetap bertempat di belakang kata kerja pokok. Bspl : -Saya tidsk bermain. (Ich spiele nicht) *Untuk kata kerja yang terdiri dari dua bagian, harus dipisahkan bila ada keterangan atau pelengkap. Bspl : -Ich zünde die Lampe nicht an (nicht anzünden). b.Kalimat ingkar dalam perfekt. 1.Kata kerja dalam kalimat perfekt terdiri dari dua bagian : -Kata kerja bantu (sein, haben) -Kata kerja pokok. 2.Karena terdiri dari dua bagian, maka kata keterangan ingkar hendaknya ditempatkan di antara kedua bagian kata kerja itu. Bspl : Ich habe nicht gemacht. c.Kalimat Ingkar dalam Futurum.



Semua susunan kata dalam kalimat ingkar sama seperti pada präsens dan perfekt. z.b : Ich werde nicht machen.



BAB X ENZAHL UN MEHRZAHL (TUNGGAL-JAMAK) A.Bentuk kata benda maupun kata sandang (der-die-das), entah bentuk Einzahl ataupun Mehrzahl, selalu berlainan bentuk dalam kasusnya. z.b : Der Mann geht achnell nach Hause (einzahl) B.Beberapa petunjuk umum 1.Mänlich und Sächlich. Setiap kata benda yang berakhiran: -er,-el,-en dan chen dalam einzahl, tidak berubah akhirannya dalam mehrzahl, hanya saja sering mendapat umlaut. z.b : -der Ofen = die Öfen -der Lehrer = die Lehrer 2.Banyak kata benda Sächlich yang berakhiran “er” dalam mehrzahl sering diberi umlaut. z.b : das Kind + die Kinder 3.Kata benda Weiblich yang berakhiran “e” dalam einzahl diberi “n” dalam mehrzahlnya. z.b : -die Schule = die Schulen 4.Kata-kata yang berakhiran “ung” selalu weiblich, akhiran mehrzahlnya selalu ditambah “en”. z.b : die Übung = die Übungen 5.Kata benda Weiblich yang einzahlnya berakhiran “in”, dalam Mehrzahlnya ditambah “nen”.



BAB XI DEKLINASI SEPERTI "EIN" dan "DER"



Kata-kata yang mengalami deklinatie sweetie "EIN" adalah : -kein = bukan, tiada -mein = punya saya -dein = punyamu -sein = punya dia (laki-laki) -ihr = punya mereka -Ihr = punya tuan, tuan-tuan, punya nyonya, nyonya-nyonya



Deklinatienya dalam EINZAHL : Mänlich (Maskulin) Nominativ : ein Genetiv : eines Dativ : einem Akkusativ : einen Weiblich (Feminin) Nominativ : eine



Genetiv : einer Dativ : einer Akkusativ : eine Sächlich (Neutral) Nominativ : ein Genetiv : eines Dativ : einem Akkusativ : ein



BAB XII DER GENETIVFORMEN



Dalam bahasa Jerman 'milik' atau 'pemilikan' dapat dinyatakan dengan dua cara berikut : 1. Kata Ganti Punya/Possesiv. 2. Bentuk Genetiv/Bentuk Kepunyaan.



1. DIE POSSESSIV-PRONOMEN (Kata Ganti Punya) Bentuknya : ich : mein du : dein er : sein



sie : sein es : sein wir : unser ihr : euer sie : ihr Sie : Ihr



BENTUK GENETIV 1. Kedudukan Kata Benda dalam Genetiv. a. Dalam setiap kalimat genetiv selalu mengandung arti "punya" atau "kepunyaan...". b. Baik yang memiliki maupun yang dimiliki menduduki kasus-kasus tertentu dalam kalimat. Akan tetapi yang memiliki selalu dan tetap berbentuk genetiv. c. Perubahan/kasusnya adalah sebagai berikut : EINZAHL Unbestimm-wörter Mänlich : eines Vaters Weiblich : einer Mutter Sächlich : eines Mädchen Bestimm-wörter Mänlich : dieses Vaters Weiblich : dieser Mutter



Sächlich : dieses Kinders MEHRZAHL Unbestimm-wörter Mänlich : der Söhne Weiblich : der Frauen Sächlich : der Messer Bestimm-wörter Mänlich : dieser Männer Weiblich : dieser Frauen Sächlich : dieser Kindern



BAB XIII KOMPARATIV UND SUPERLATIV (TINGKAT PERBANDINGAN) Tingkat-tingkat perbandingan dalam bahasa Jerman terdiri dari : 1. Positiv = bentuk biasa : sebagai titik tolak diperbandingkan sesuatu. 2. Komparativ = bentuk lebih : memakai kata "lebih". 3. Superlativ = bentuk paling : memakai kata "ter". Ikhtisar pembentukannya: 1. komparativ = Positiv + er 2. Superlativ = Positiv + st (est) z.b. -Klein -Kleiner -Kleinst = kecil - lebih... paling...



BAB XIV DAS ADJEKTIV (Kata Sifat/Keadaan) A. - Kata keadaan tidak merupakan bagian dari sebutan dalam kalimat. - Ditempatkan di depan Kata Benda dan dikenai deklinatie. - Akhiran kata keadaan di dalam deklinatienya tergantung dari ada tidaknya kata yang mendahuluinya yang dikenai deklinatie. B. Deklinatie Kata Keadaan/Adjektiv adalah sebagai berikut : DEKLANATIE KATA BENDA A. Didahului kata yang dikenai deklinatie Kata keadaan dalam semua kasus baik einzahl maupun mehrzahl mendapat akhiran "en". Kecuali : 1. Dalam : a. Nom : einz. Mänlich b. Nom : einz. Weiblich c. Nom : einz. Sächlich d. Akk : einz. Weiblich e. Akk : einz. Sächlich Semuanya mendapat akhiran "e".



B. Tidak didahului kata yang dikenai deklanatie.



Kata keadaan yang dikenai deklanatie seperti: "der, die, das, kecuali dalam : 1. Gen : einzahl Mänlich 2. Gen : einzahl Sächlich Keduanya mendapat akhiran "en".



BAB XV DAS ZAHLWORT (Kata Bilangan) A. KARDINALZAHL (Bilangan Pokok) Bilangan pokok/asli dalam bahasa Jerman : 0 = null 1 = eins 2 = zwei 3 = drei 4 = vier 5 = fünf



B. ORDINALZAHL (Bilangan Tingkat) 1. Dibentuk dengan menambah: -te atau -ste pada bilangan kardinal. 2. Sampai dengan bilangan ke 19 - ditambah -te, dari bilangan 20 ke atas ditambah -ste, kecuali 'erste', 'dritte', 'achte', unregelmäzig/tidak mengikuti aturan di atas. 3. Yang termasuk dalam Ordinalzahl adalah:



zweite = kedua vierte = keempat fünfte = kelima sechste = keenam siebente = ketujuh C. BRUCHZAHL (Bilangan Pecahan). Dibentuk dengan menambahkan 'I' pada bilangan Ordinale: z.b. : -sepertiga = ein Drittel -setengah = die Hälfte (bukan einzweitel). -seperdelapan = ein Achtel -seperseratus = ein Hunderstel



BAB XVI DAS ZEITEN (Temporal) A. DIE UHRZEITEN -Wie spät ist es? oder: Wieviel Uhr ist es? = Jam berapakah ini? -Es ist..... = Jam..... z.b. : -Wieviel Uhr ist es? = Es ist zwei Uhr oder : 2.00 Uhr (jam 02.00). -Von... bis... = dari... sampai jam...



-Vor... nach.... = kurang... lebih... z.b. : -Wie spät ist es? -Es ist ein Viertel vor drei = Jam tiga kurang seperempat. B. DIE WOCHE UND DIE TAGE - DER MONAT UND DAS JAHR. (Minggu dan Hari - Bulan dan Tahun). 1. DIE WOCHE UND DIE TAGE: a. Ein woche hat sieben Tage (satu minggu = 7 hari). b. Ein Tag hat vierundzwanzig Stunden (satu hari = 24 jam). c. Ein Tag hat sechs Tagenszeiten. 2. DER MONAT UND DAS JAHR : a. Ein Jahr hat zwölf Monate (satu tahun = dua belas bulan). b. Der Januar, der März, der Mai, der Juli, der August, der Oktober, und der Dezember haben einunddreizig tage (=31 hari) c. Der Februar hat achtundzwanzig oder neunundzwanzig Tage (Pebruari = 28 atau 29 hari). d. Der April, der Juni, der September und der November haben dreizig Tage. 3. CARA MENULISKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN. -Tanggal 1 Desember 1985 = den ersten Dezember 1985, oder den 1 sten Dezember 1985, oder den 1 Dezember 1985. 4. DIE JAHREZEIT (Musim) a. Die Jahrezeiten in Indonesien: - die Regenzeit = Musim hujan. - die Trockenzeit = Musim kemarau/panas.



b. Die Jahrezeiten in Deutschland: - der Frühling - der Sommer - der Winter



BAB XVII DIE PRÄPOSITIONEN (Kata Depan) Dalam bahasa Jerman, kata depan yang selamanya diikuti oleh Akkusativus adalah: - durch = melintasi, karena. - für = untuk, demi (kepentingan). - gegen = bertentangan dengan, terhadap. - ohne = tanpa - um = sekitar, kira-kira. z.b : -Wir radeln jeden Morgen durch den Park = Setiap pagi kami bersepeda melintasi taman itu. 2. Keterangan waktu yang tidak didahului präpositionen selamanya berbentuk akkusativus. B. PRÄPOSITIONEN MIT DEM DATIV 1. Kata depan yang selamanya diikuti oleh Dativus adalah : - aus = keluar dari - auszer = di luar, selain dari... - bei = di-



- entgegen = menyongsong - gegenüber = berhadapan dengan - gemäsz = sesuai dengan, menurut... z.b : - Die Soldaten kehrten aus dem Kriege züruck. C. PRÄPOSITIONEN MIT DEM DATIV oder MIT DEM AKKUSATIV. 1. Dalam bahasa Jerman ada kata depan yang tidak saja dapat diikuti oleh akkusativus dan dativus melainkan juga atau oleh akkusativus atau oleh dativus. Kata depan-kata depan seperti itu adalah: - an = di, di dekat, di tepi. - auf = di atas. - hinter = di belakang. 2. Akan tetapi jika kata kerja dalam kalimat menunjukkan arti "gerak" dan menunjukkan suatu arah dan menuju ke suatu tempat, maka kata depannya diikuti oleh AKKUSATIV. 3. Untuk menentukan waktu. a. Auf dan Über biasanya diikuti oleh AKKUSATIV. b. Sedangkan kata depan lainnya diikuti oleh DATIV, khususnya yang berhubungan dengan pertanyaan 'wann?' (bila, kapan?). 4. Dalam arti kiasan a. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan "sudah adakah?", maka kata depan selalu diikuti DATIV. b. Bis an, bis auf, dan bis in selalu diikuti AKKUSATIV. D. PRÄPOSITIONEN MIT DEM GENETIV



-Maksudnya ialah bahwa kata benda yang ada di belakang kata depan berbentuk genetiv. -Präpositionen yang diikuti genetiv adalah: ausserhalb = di luar. innerhalb = di dalam. -infolge = karena, sebagai akibat dari... statt = sebagai gantinya... bukannya.... tetapi... während = walaupun. wegen = karena. trotz = walaupun. mittels = dengan, dengan memakai.



BAB XVIII DAS HILFZEITWORT (Kata Kerja Bantu)



A. Yang termasuk dalam kata kerja bantu selain 'sein, haben, weden' adalah: 1. dürfen = boleh, bisa. 2. mögen = ingin, suka akan, kira-kira, barangkali. 3. können = dapat. 4. müssen = harus (karena keadaan). 5. sollen = harus, patut (karena diinginkan oleh orang lain).



6. wollen = mau, hendak. 7. wissen = tahu, paham. B. Konjugatienya adalah sebagai berikut: Infinitiv dürfen. Präsens. ich darf du darfst er darf sie darf wir dürfen



ihr dürft



sie dürfen



Sie dürfen C. Pemakaiannya dalam kalimat: 1.dürfen = boleh. z.b : Darf ich nach Hause gehen? (Bolehkah saya kembali ke rumah?) 2.mögen = ingin, suka, mau. z.b : Ich mag den Jungen gern (Saya sangat menyukai pemuda itu).



3.können = dapat. z.b : Können Sie mir den nächsten Weg zum Bahnhof zeigen? (Dapatkah tuan menunjukkan jalan yang terdekat menuju ke stasiun?)



BAB XIX DAS PASSIVUM (Bentuk Pasif) A. Kata-kata penunjuk bentuk pasif: 1. Sein = telah 2. Werden = di 3. Von = oleh B. Struktur bentuk pasif. 1. ...... werden + z.w. partizip z.b : Das Haus wird gezeichnet = Rumah itu digambar. 2. ...... sein + z.w.p. + worden z.b : Das Haus ist gezeichnet worden = Rumah itu telah digambar. 3. ...... sein + von + pelengkap pelaku + z.w.p + worden z.b : Der Brief ist von meinem Bruder geschreiben worden = Surat itu telah ditulis oleh saudara saya.



BAB XX DIREKTE UND INDIREKTE REDE (Kalimat Langsung dan Tak Langsung)



A. DIREKTE REDE Adalah kalimat langsung yang berisikan kata-kata yang persis berasal dari si pembicara. z.b : Marie Gonzalves erzählte mir: "Mezack Brumn droht mich mit einem Messer" B. INDIREKTE REDE adalah kalimat yang berisi laporan kata-kata atau pikiran pembicara oleh seorang pembicara lain. z.b : Marie Gonzalves erzählte mir, dasz Mezack Bruhmn hat sich mit einem Messer drohen.



BAB XXI STARKE ZEITWÖRTER



A. Bentuk präsens dari starkeverben (kata kerja kuat) : 1. Aturan pembentukannya. a. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "a", dikenai umlaut (termasuk kata: laufen dan stoszen). b. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "e" dikenai "e/i" wecksel. (e/i wecksel adalah perubahan stammvokal 'e' panjang menjadi 'ie' dan stammvokal 'e' pendek menjadi 'i'). c. Kata kerja yang tidak termasuk dalam kedua golongan di atas aturan pembentukannya sama persis dengan schwacheverben (kata kerja lemah). 2. Beberapa penyimpangan: a. Ada beberapa penyimpangan dari aturan pembentukan kata kerja kuat. Penyimpangan-penyimpangan tersebut nyata dalam daftar berikut ini. A. Dikenai Umlaut



1. Stammvokal untuk du dan er mendapat umlaut. z.b fangen dan laufen. 2. Stammvokal berakhiran -t atau -d, maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada. z.b raten. 3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t. B. Dikenai e/i wecksel 1. Stammvokal untuk du dan er dikenai e/i wecksel. z.b. sehen dan sprechen. 2. Stammvokal berakhiran -t atau -d maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada. z.b. gelten 3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t.



BAB XXII DER KONJUNKTIF (bentuk Andai)



A. Penjelasan Pendahuluan. Modus konjunktivus atau der Konjunktiv artinya bahwa kata yang ditunjukkan oleh kata kerja adalah sesuatu yang masih diragukan kebenarannya, yang masih dalam kemungkinan atau hanya berupa keinginan belaka. B. Macam-macam Konjunktiv 1. PRÄSENS KONJUNKTIV



1. Untuk semua kata kerja (schwach, stark dan unregelmäszig) dibentuk dengan menambahkan akhiranakhiran: -e, -est, -e, -e, -en, -et, -en dan -en kepada stammnya. Kecuali : sein. ich sei du seiest er sei sie sei wir seien ihr seiet sie seien Sie seien 2. Dipakai untuk menyatakan: keinginan, hasrat, harapan, nasihat serta permohonan. z.b: Er lebe hoch (semoga ia panjang usia). 3. Dapat dipakai dalam anak kalimat apabila: a. Anak kalimat dimulai dengan kata ganti penghubung 'yang' sehingga mengandung pengertian 'yang diinginkan' atau 'yang diharapkan'. z.b.: "Wenn nur der Feind uns nicht überrasch, was Gott verhüte. " b. Anak kalimat konsesif (memberikan suatu harapan yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam induk kalimat). z.b.: "Was er auch behaupte, ich glaube ihm nicht. " II. IMPERFEKT KONJUNKTIV 1. Untuk schwache zeitwörter bentuknya sama persis dengan imperfekt indikativ.



2. Sedangkan starke zeitwörter, pembentukannya dengan menambahkan akhiran-akhiran: -e, -est, -e, -e, en, -et, -en, -en pada imperfektstammnya. 3. Pemakaian Imperfekt Konjunktiv dalam kalimat. Dalam induk kalimat. 1.Untuk menyatakan keinginan/harapan yang keras tapi masih diragukan pelaksanaannya. 2.Menyatakan kemungkinan bersyarat. 3.Dalam kalimat tanya yang mengandung suatu perasaan ragu. 4.Menyatakan usul atau nasihat yang sopan. 5.Menyatakan keinginan yang taj terpenuhi karena sangat berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya. BAB XXIII BEBERAPA PELAJARAN TAMBAHAN



A.MATA ANGIN Nord = Utara Süd = Selatan Ost = Timur West = Barat Südwest = Barat daya B. UKURAN Meter = meter (M)



Kilometer = kilometer (KM) Quadratkilometer (Km²) = kilometer kuadrat C. DIE TEMPARATUR Das Thermometer = Termometer Die Medizin = Obat Das Medikament = Obat 38Φ (38 Grad) = 38 derajat D. ANGGOTA BADAN der Kopf = kepala das Ohr = telinga das Auge = mata das Haar = rambut E. WAKTU, MAKANAN DAN PERALATAN MAKAN am Sonntag = pada hari Minggu die Nacht von Dienstag zum Mittwoch = malam Rabu der Ruhetag = hari istirahat Guten Morgen! = selamat pagi! Guten Tag! = selamat siang! der Tee = teh der Zucker = gula



der Teller = piring die Gabel = garpu die Glass = gelas F. UCAPAN SELAMAT Guten........ = selamat........



RIngkasan Buku III



Dalam buku ketiga ini meruka buku elektronik yang sering disebut “E-Book” . Buku yang berjudul “ Deutsche Grammatik” ini terdapat 8 Bab, yaitu : Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8



: Allgemeines und Grundsätzliches : Der Text : Der Satz : Das Verb : Der nominale Bereich : Partikeln : Ebenenübegreifende Phänomene. : Interpunktion



BAB III Keunggulan Buku 3.1. Keunggulan Buku I a.Keterkaitan antar bab Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab yang selanjutnya. b.Kemutakhiran buku Segi isi, metode, materi, tingkat kesulitan Keunggulan dari buku ini yaitu isi dari buku mudah dimengerti dengan bahasa yang sederhana, dan mudah dimengerti. Metode yang digunakan baik, karena dilengkapi dengan



pengantar dan terjemahan bahasa Indonesia di setiap bab materi, bahkan hampir setiap kalimat memiliki terjemahan bahasa Indonesia sehingga para pembelajar pemula mampu mengerti setiap klu dari materi ataupun latihan pada setiap bab.Pada setiap materi juga disajikan dialog yang tampak sama seperti yang terjadi pada kehidupan nyata sehari-hari. Materi yang terdapat dalam buku juga sangat sesuai dengan kegiatan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari sehingga pembaca tidak harus susah untuk berimajinasi tentang materi dalam buku. Buku ini juga dilengkapi dengan daftar isi, kosakata bahasa Jerman, dan juga identitas buku.



Buku II a.Keterkaitan antar bab Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun berkesinambungan dari bab yang satu ke bab yang selanjutnya, namun terdiri dari banyak bab karena setiap satu pokok pembahasan dijadikan menjadi satu bab. b.Kemutakhiran buku Materi yang dijelaskan dalam buku ini lengkap, padat dan jelas, berguna untuk mahasiswa khususnya untuk mahasiswa semester 1 sehingga pengguna buku tidak bosan dalam mempelajari buku. Buku ini dilengkapi dengan kata pengantar dan terdapat banyak kosakata bagian kata benda di dalamnya. Buku III a.Keterkaitan antar bab Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab yang selanjutnya. b.Kemutakhiran buku Materi tersaji lengkap.



Dapat dibaca di mana saja.



BAB IV KELEMAHAN BUKU



Buku I Adapun kelemahan dari buku ini yaitu buku ini terlalu tebal, sehingga sebelum memulai untuk membacanya akan timbul rasa malas bagi pembaca untuk membacanya. Dalam penulisan masih terdapat kesalahan pada huruf yang terdapat umlaut. Terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.



Buku II Adapun kelemahan dari buku II yaitu Terjemahan bahasa Indonesianya juga kurang teratur dibanding buku I. Terdapat materi yang tingkat kesulitannya bukan untuk tingkat pembelajar pemula bahasa Jerman. Pembagian bab terlalu banyak. Terdapat kesalahan penulisan, kata benda seharusnya ditulis dengan awal huruf kapital, dituliskan dengan huruf kecil. Terdapat kesalahan penulisan tanda baca. Buku III



Halaman buku terlalu tebal. Isi sulit dipahami. Kurang efektif dari cara membacanya.



3.3.Kesimpulan Setelah memaparkan ringkasan isi dari ketiga buku, menuliskan keunggulan dan kelemahan buku, maka didapatkan kesimpulan bahwa ketiga buku sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Namun setelah saya menganalis kedua buku tersebut, menurut saya buku yang lebih mudah digunakan dalam pembelajaran adalah buku utama yang berjudul DEUTSCHE GRAMMATIK karena saya sebagai pembelajar pemula dapat mudah mengerti materi yang dipaparkan di dalamnya dibandingkan dengan buku pembanding. Kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam buku juga sederhana, dilengkapi dengan dialog-dialog di setiap materi sehingga setiap materi yang dipelajari dapat dimengerti dengan mudah pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi-materi yang tersaji juga tingkat kesulitannya normal bagi pembelajar pemula bahasa Jerman, dan cara penyajian materinya menarik sehingga pembaca tidak bosan dalam mempelajarinya. 4.2.Saran Critical book report ini sangat membantu pembaca untuk memahami isi buku tanpa harus membaca buku yang asli secara keseluruhan, karena di sini telah terdapat ringkasanringkasan pada setiap babnya. Maka dari itu jika ingin mengetahui gambaran yang jelas mengenai kedua buku tersebut, pembaca dapat membaca Critical Book Report ini.