CJR B Indo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW



DISUSUN OLEH : Nama



: Bernita Simbolon



Nim



: 4193141045)



Kelas



: Pendidikan Biologi E 2019



Mata Kuliah : Bahasa Indonesia



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya atas kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu tugas Bahasa Indonesia. Dalam tulisan ini membahas dan mengulas tentang Teks Ulasan Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.Dan Penulis juga berharap semoga dalam mereview makalah ini dapat memudahkan para pembaca dalam memahami isi ketiga buku ini. Penulis juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya Critical Journal Review ini mampu berguna serta bermanfaat. Selain itu penulis juga sadar bahwa pada critical jurnal review ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat penulis revisi dan tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.



Sidikalang, 31 Maret 2021



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR Mengkritik Jurnal (critical journal review) merupakan kegiatan mengulassuatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalamsuatu jurnal.Pada dasarnya review jurnal menitik beratkan pada evaluasi(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apayang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapatmampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selainitu mengkritik jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisisdan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadimasukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik jurnaltidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnaltersebut. Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahuikualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang samaatau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal 1.2 Tujuan Penulisan CJR Critical Journal Review ini bertujuan : a) Mengulas isi sebuah jurnal. b) Menguatkan isi jurnal dengan perbandingan informasi yang ada dalam jurnal. c) Meningkatkan kemampuan diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap materi dalam jurnal . d) Menambah pengetahuan dalam perbandingan tiap jurnal



1.3 Manfaat CJR Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia a) b) c) d)



Untuk menambah pengetahuan para pembaca Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari jurnal Menambah wawasan penulis Melatih penulis berpikir kritis



1.4 Identitas Jurnal a) JURNAL UTAMA Judul jurnal



: Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Siswa Kelas Viii Smp Negeri 17 Kota Bengkulu



Jurnal



: Jurnal Ilmiah Korpus



Penulis



: Iksan Suryadi, Suhartono, adi Utomo



Tahun



: 2020



Volume



: 4(2)



Halaman



: 185 - 195



ISSN



: 2614-6614



b) JURNAL PEMBANDING 1 Judul jurnal



: Analisis Kemampuan Afiksasi Pada Hasil Menulis Teks Ulasan Siswa Smp Kelas VIII



Jurnal



: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia



Penulis



: Aisyah Sifa Nurfauziah , Latifah



Tahun



: 2019



Volume



: 2 (2)



Halaman



: 278 - 284



ISSN



: 2614-6231



c) JURNAL PEMBANDING 2 Judul jurnal



: Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Pada Siswa Kelas VIII



Jurnal



: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa



Penulis



: Ibnu Thalif Almuharram, Syambasril Syambasril, Deden Ramdani



Tahun



: 2019



Volume



: 8 (6)



Halaman



: 1- 9



ISSN



: 2715-2723



BAB II RINGKASAN JURNAL



A. Jurnal Utama Ketika kita mengekspresikan gagasan secara lisan (berbicara) atau secara tulis (menulis) berarti kita telah menciptakan teks. Ketika menyimak atau membaca, pada dasarnya kita telah menginterpretasikan makna teks. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks adalah ujaran (lisan) atau tulis bermakna yang berfungsi untuk mengekspresikan gagasan (Mahsun, 2014: 112) Dalam menulis teks ulasan juga terdapat ciri-cirinya yang menjadikan teks ulasan berbeda dengan teks-teks lainya. Yustina, (2017: 3) menjelaskan bahwa ada 3 ciri-ciri teks ulasan ialah sebagai berikut : 1. Teks ulasan memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis terhadap karya. 2. Pendapat atau opini yang ditulis berupa fakta yang di interpretasikan dari karya tersebut. 3. Teks ulasan yang mengulas buku/novel/karya tulis lainya dikenal sebagai istilah resensi. Struktur teks ulasan adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks ulasan sehingga menjadi suatu teks ulasan yang utuh. Menurut Yustina (2017: 10) teks ulasan memiliki struktur teks sebagai berikut : 1. Identitas karya, berisi identitas yang diulas baik berupa buku maupun film atau drama. 2. Orientasi, berisi pengenalan tentang gambaran umum sebuah karya yang akan di ulas. 3. Sinopsis, berisi ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis ulasan terhadap isi karya yang diulas. 4. Analisis berisi paparan tentang keberadaan unsur-unsur yang diulas, seperti unsur intrinsik dan ekstrinsik pada karya sastra. 5. Evaluasi, berisi paparan kelebihan dan kekurangan suatu karya yang diulas. 6. Rekomendasi, berisi ajakan untuk membaca buku atau menonton film yang diulas beserta manfaat yang akan didapatkan. Hasil penelitian merupakan uraian atau deskripsi dari data yang telah diperoleh selama masa penelitian. Hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran menulis teks ulasan kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Bengkulu diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan pembelajaran di kelas. Wawancara dilakukan dengan salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII. Dokumentasi penelitian berupa, RPP, serta foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Sementara itu, RPP yang digunakan selama proses pembelajaran dibuat oleh guru. RPP digunakan untuk 4 kali pertemuan. Sesuai dengan komponen yang terdapat pada silabus, antara lain: Kompetensi Inti, Kompetensi dasar (KD), tujuan pembelajaran, materi pokok pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, Serta alokasi waktu, dan sumber belajar. Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus, yaitu KD 3.11, 4.11, 3.12, 4.12 Materi pokok secara umum terdiri dari pengertian teks ulasan, macam-macam/ ciri-ciri teks ulasan, kelebihan dan kekurangan teks ulasan, struktur teks ulasan, unsur kebahasaan teks ulasan dan menulis teks ulasan.



Dari penelitian ditemukan bahwa, Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan tiga komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru melaksanakan apersepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai hal tersebut dilaksanakan guru bertujuan untuk siswa dapat mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan adanya pendahuluan, maka pembelajaran akan siap di dimulai atau dilaksanakan berdasarkan tahapan Kurikulum 2013 (Rusman, 2013: 11) . 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti pembelajaran guru meminta siswa untuk memahami pengertian teks ulasan dan ciri-ciri teks ulasan, sesuai dengan KD 3.11 mengidentifikasi informasi pada teks ulasan, guru membentuk kelompok yang terdiri 4-5 orang siswa, kemudian, guru meminta peserta didik membuka buku bahasa Indonesia tentang teks ulasan serta meminta siswa untuk menganalisis pengertian teks eksposisi, memahami ciri-ciri teks ulasan dan Setelah waktu berdiskusi selesai guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja mereka kepada kelompok lain. 3. Kegiatan Penutup Pada akhir pembelajaran peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran. Bersama guru, peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami struktur teks ulasan guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Evaluasi kelas dilakukan dengan melakukan penilaian kompetensi keterampilan, pengetahuan dan penilaian kompetensi sikap Evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013. Setelah data yang diperoleh dari hasil penelitian, direduksi dan disajikan, berikut ini dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut. Bagian ini membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hasil penelitian didapati Perancangan Pelaksanaan pembelajaran yang di buat oleh guru di dasarkan dari kurikulum 2013, dan Pembelajaran yang laksanakan di SMP Negeri 17 Kota Bengkulu dikembangkan dengan memperhatikan KI dan KD yang di sesuaikan oleh tujuan pembelajaran, dan capaian dari pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis teks ulasan yang di buat guru berdasarkan kurikulum 2013, bahwa perancangan pembelajaran yang di buat guru sudah bagus, dikarenakan sudah melengkapi komponen seperti (1) Tujuan Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran, (3) Metode Pembelajaran, (4) Media Pembelajaran, serta alokasi waktu pembelajaran. Sesuai dengan Rusman (2013: 119) Menyatakan bahwa di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen, masing-masing membentuk integritas atau satu kesatuan yang utuh.



B. Jurnal Pembanding 1 Menurut Maulina (2018) afiksasi merupakan proses pembentukan kata melalui pembubuhan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar, baik tunggal maupun kompleks. Afiks yang dimaksud dapat berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta gabungan awalan dan akhiran (konfiks). Hanya saja, proses afiksasi berupa infiks jarang digunakan untuk saat ini, sebagaimana dikemukakan oleh Romli & Wildan (2015) bahwa infiks termasuk dalam afiks yang tidak produktif. Hal ini dikarenakan proses afiksasi tersebut sudah hampir tidak digunakan lagi dalam proses pembentukan kata. Proses pembubuhan afiks ini kerap dianggap sulit oleh penutur bahasa Indonesia, baik penutur asli maupun penutur asing, baik untuk keperluan ragam bahasa tulis maupun lisan. Hal ini dikarenakan adanya peraturan pembubuhan afiks yang cukup rumit. Peraturan pembubuhan afiks ini ditinjau berdasarkan kajian morfofonemik. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan data dari hasil penelitian tentang kesalahan penggunaan afiks pada hasil menulis teks deskripsi siswa yang pernah dilakukan oleh Masypuroh (2016) menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam hasil menulis siswa berupa kesalahan afiksasi yang sering dilakukan oleh siswa, khususnya pada proses afiksasi berupa prefiks yang mencapai angka hingga 87,3%, dan diikuti oleh proses afiksasi lainnya, seperti konfiks dan sufiks. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya siswa dalam menguasai teknik berbahasa Indonesia yang benar, baik ditinjau dari tata bahasa, EYD, maupun logoka bahasa (Sudrajat, Mahardika, & Latifah, 2018). Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan tindakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan afiksasi seseorang melalui analisis kemampuan afiksasi yang dimiliki oleh siswa SMP kelas VIII. Hanya saja, berbeda dengan penelitian sebelumnya, jika penelitian sebelumnya diukur melalui hasil menulis teks deskripsi, maka pada penelitian ini akan diukur melalui hasil menulis teks ulasan yang berjudul untuk Adikku. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam proses afiksasi, apakah masih terbilang rendah atau justru sebaliknya. Apabila kemampuan pembentukan kata melalui proses afiksasi siswa masih rendah, maka perlu dipaparkan secara jelas letak kesalahan yang mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa tersebut. Namun, apabila kemampuan siswa sudah tinggi, maka perlu dipaparkan pula keberhasilan siswa yang mengakibatkan tingginya kemampuan tersebut. Pada penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan yakni pengumpulan data berupa hasil menulis teks ulasan siswa yang berjumlah sepuluh sampel. Setelah data didapatkan, langkah selanjutnya yakni penganalisisan data terhadap kemampuan afiksasi siswa melalui peninjauan ketentuan afiksasi yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, terdapat tiga dari empat proses afiksasi yang menjadi prioritas siswa dalam membentuk sebuah kata pada hasil menulis teks ulasan. Ketiga proses afiksasi tersebut meliputi proses pembentukan kata yang menghasilkan prefiks, sufiks, dan konfiks dengan persentase kemampuan siswa yang tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data yang menunjukkan tingginya ketepatan pengonstruksian kata dalam proses afiksasi yang dilakukan siswa pada hasil menulis teks ulasan.



persentase kemampuan siswa dalam mengonstruksi afiks berada pada angka 82%. Artinya, kemampuan siswa pada proses afiksasi termasuk dalam klasifikasi tinggi. Hal tersebut berdasarkan pada akumulasi kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik pada proses afiksasi berbentuk prefiks, sufiks, maupun konfiks. Kemampuan siswa pada hasil menulis teks ulasan yang berjudul untuk Adikku dalam proses afiksasi masuk pada klasifikasi tinggi dengan persentase mencapai 82%. Hasil persentase tersebut merupakan akumulasi dari tiga proses afiksasi yang ditemukan dalam sepuluh data pada hasil menulis teks ulasan siswa kelas VIII. Ketiga proses afiksasi yang dimaksud yakni proses afiksasi berupa prefiks, sufiks, dan konfiks. Prefiks merupakan proses afiksasi yang menempatkan imbuhan sebelum bentuk dasar, sufiks merupakan proses afiksasi yang penempatan imbuhannya setelah bentuk dasar, sedangkan konfiks merupakan proses afiksasi hasil dari penggabungan prefiks dan sufiks. Jadi, pada proses afiksasi berupa konfiks, imbuhannya ditempatkan pada awal dan akhir bentuk dasar. Meskipun sudah mencapai klasifikasi yang sangat tinggi, namun masih ada kesalahan yang ditemukan pada proses afiksasi yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan tersebut didominasi pada konsep pengonstruksian sebuah afiks atau imbuhan. Penempatan imbuhan dengan bentuk dasar yang seharusnya disatukan, justru masih ada beberapa yang penulisannya dipisah. Hal tersebut sering terjadi pada proses afiksasi berupa prefiks ke- dan di-. Penulisan kedua prefiks tersebut tentu keliru dan akhirnya akan menghasilkan konstruksi kata berupa preposisi yang berfungsi sebagai kata depan atau petunjuk. Di samping itu, proses afiksasi yang berhasil mencapai kemampuan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan, berdasarkan hasil pengamatan, tidak ditemukan kesalahan dalam pengonstruksian sebuah afiks pada hasil menulis teks ulasan siswa. Proses afiksasi tersebut meliputi, prefiks ter– dan se–, sufiks –an dan –kan, serta konfiks ber–nya, ke–nya, dan pe–an.



C. Jurnal Pembanding 2 Satu di antara materi yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa adalah menulis teks ulasan. Kemampuan menulis teks ulasan sangat diperlukan siswa dalam menjelaskan sesuatu hal terkait dengan bahasan atau topik yang akan dibahas atau ditulis. Menulis teks ulasan tidak semudah yang dibayangkan, kegiatan menulis ulasan membutuhkan keahlian dan kesungguhan untuk menulis karena selain untuk mengungkapkan kelebihan dan kekurangan, penulis juga tidak harus mengoentar yang sangat menjatuhkan karya seseorang. Pada dasarnya menulis teks ulasan selain sebagai keterampilan yang harus dipelajari atau dipahami, menulis teks ulasan juga bermanfaat untuk pengungkapan diri, memahami secara lebih jelas, memahami ide-ide yang ditulisnya, meningkatkan kesadaran diri terhadap lingkungan, melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan bersastra, mengembangkan kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi, dan juga meningkatkan inisiatif penulis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Alasan penulis menggunakan metode ini karena penulis mengamati kejadian yang sedang berlangsung yaitu proses pembelajaran. Menurut McMilan dan Schumacer (dalam Syamsudin dan Damaianti,



2011:73) penelitian yang menggunakan metode deskriptif mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Bentuk penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian kualitatif. Alasan digunakan bentuk penelitian kualitatif dalam penelitian ini karena penyajian data maupun langkah analisis data dan kesimpulan disampaikan dalam bentuk kalimat. Menurut Syamsudin dan Damainti (2011:74) penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang memahami fenomena sosial dan perspektif individu yang teliti. Hasil analisis pelaksanaan pembelajaran Teks Ulasan Kelas VIII, sebagai berikut. a. Kegiatan pendahuluan, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada kelas VIII I maka, guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik melalui kegiatan menyiapkan fisik dan psikis, mengajukan pertanyaaan tentang materi yang sudah dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan pemberian acuan. b. Kegiatan inti sebagai berikut. (1) Mengamati, pada tahap ini peserta didik mengamati contoh teks ulasan yang ada dalam buku siswa. Melalui pengamatan peserta didik dirangsang unuk berpikir struktur teks hingga langkah menulis teks ulasan. (2) Menanya. Pada tahap ini peserta didik menanyakan teks ulasan. Guru tidak langsung menjelaskan tetapi guru memberikan gambaran kepada peserta didik tersebut agar peserta didik berpikir sejenak, sehingga ada timbal balik, setelah itu guru menjelaskan dengan singkat. (3) Mengumpulkan informasi. Pada tahap mengumpulkan informasi guru sudah baik dalam memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik baik secara individu maupun kelompok Dari pengamatan yang peneliti lakukan, peserta didik sudah berusaha melakukan proses pengumpulan informasi dengan baik. Hal ini karena peserta didik mampu mengumpulkan informasi dan aktif bertanya. (4) Mengasosiasikan/ mengelola data. Pada proses mengasosiasikan, peserta didik sudah mendapatkan data yang kemudian diolah menjadi hasil pekerjaannya dalam selembar kertas. (5) Mengkomunikasikan. Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil tugas yang telah peserta didik kerjakan dan peserta didik yang lainnya menanggapi, tujuannya adalah untuk memberikan penguatan kepada peserta didik terhadap tugas yang telah dikerjakannya dan menambah keyakinan peserta didik dengan apa yang telah dikerjakannya. Akan tetapi pada tahap ini tidak semua peserta didik menyampaikan hasil tugas yang telah dikerjakan di depan kelas karena jika semua peserta didik menyampaikan hasil tugasnya maka waktunya tidak akan cukup. c. Kegiatan Penutup, pada tahap kegiatan penutup peneliti menyimpulkan bahwa guru sudah melakukan kegiatan penutup dengan baik. Guru tampak membimbing peserta didik merangkum atau menyimpulkan materi pelajaran yang telah dilakukan, memberikan tes lisan atau tulisan, merencanakan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran pengayaan. Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu Bapak Rahmat, S.Pd. dalam pembelajaran teks ulasan pada siswa kelas VIII I MTsN 2 Kota Pontianak Tahun Ajaran 2018/2019 sebagai berikut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh guru sudah sesuai dengan komponen RPP.



Berdasarkan hasil pengamatan seluruh komponen tersebut telah memiliki kategori baik, berdasarkan perhitungan melalui lembar observasi dan mendapatkan nilai akhir baik karena sudah mencukupi kriteria dalam pembuatan RPP diantaranya mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup guru sudah membuat secara runtut dan jelas. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks ulasan yang mengacu kepada RPP telah dibuat guru yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pelaksanaan pembelajaran menulis teks ulasan guru menggunakan pendekatan saintifik dan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode Discovery Learning. Pada saat kegiatan pendahuluan guru sudah melaksanakan dengan baik. Pada kegiatan inti guru mengutamakan pada proses pembelajaran, serta pertanyaanpertanyaan yang berfungsi untuk merangsang siswa dalam pemahaman teks ulasan. Ketika proses pembelajaran guru sudah baik dalam menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan penutup guru juga melakukan kegiatan penutup dengan sangat baik sesuai dengan di RPP. Hasil perolehan peserta didik terhadap pelaksanaan peembelajaran yang telah dilakukan sudah cukup baik. Hal ini terlihat pada hasil pertemuan pertama seluruh kelompok mencapai KKM >75. Hasil peserta didik pada pertemuan kedua peserta didik mencapai nilai KKM >75 sebanyak 26 peserta didik sedangkan peserta didik yang tidak mencapai KKM >75 sebanyak 8 peserta didik dengan nilai rata-rata 76%.



BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL



A. KELEBIHAN a. JURNAL UTAMA  Penggunaan bahasa yang digunakan dalam jurnal cukup sederhana sehingga mudah dipahami.  Sistematika dan urutan penyampaian materinya cukup baik. Dimulai dari hal yang paling sederhana hingga ke yang lebih kompleks.  Penjelasannya cukup mendetail dan spesifik. Sehingga sangat cocok digunakan sebagai referensi tugas kuliah atau penelitian. b. JURNAL PEMBANDING 1  Bahasa yang digunakan dalam jurnal cukup sederhana dan tidak terkesan bertele – tele sehingga mudah untuk dipahami  Sistematika penyusunan dan pemaparan materi cukup baik sehingga isi materi secara general sudah padat dan saling berkesinambungan.  Dilengkapi tabel yang mana mempermudah pemahaman pembaca akan isi yang hendak di jelaskan penulis. c. JURNAL PEMBANDING 2  Dari segi penggunaan Bahasa, jurnal pembanding ini menggunakan Bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti  Struktur pembentuk jurnal dan isi cukup mengesankan, membuat pembaca paham akan alur dari pemaparan isi jurnal  Memuat tabel – tabel pengamatan sehingga menambah kesan menarik dari jurnal tersebut.



B. KELEMAHAN a. JURNAL UTAMA  Tidak terdapat tabel hasil, hanya memuat penjelasan teoritis mengenai masalah yang diangkat dan dibahas.



b. JURNAL PEMBANDING 1  Pemaparan konsep atau latar belakang kurang jelas sehingga pembaca kurang dapat memahami bagian latar belakang masalah dalam jurnal ini  Pemaparan teoritis kurang spesifik dan mendetail terkesan langsung pada hasil penelitian jurnal. c. JURNAL PEMBANDING 2  Pemaparan teoritis kurang mendetail terkesan langsung membahas hasil penelitian dari jurnal tersebut,



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Ketiga jurnal tersebut memiliki ciri dan kekhasan masing – masing mengenai pengangkatan masalah materi teks ulasan. Ketiga jurna menjelaskan bagaiman teks ulasan ditengah – tengah proses pembelajaran kelas VII Menengah Pertama. Ketika jurnal ini layak dan cocok dibaca karena mudah dipahami dan mengangkat masalah yang relative sederhana dan simple. Pembaca tidak akan merasa kesulitan dalam memahami isi jurnal karena penggunaan Bahasa yang sederhana dan miskin akan istilah – istilah yang sulit dimengerti. Sehingga ketiga jurnal ini sangat bagus sebagai referensi atau bacaan bagi kaum akademik yang tertarik. B. SARAN Ketiga jurnal ini memiliki masing – masing kelebihan dan kekurangan sebagai pembangunn dalam jurnal ini. Sangat disarankan apabila dalam penulisan selanjutnya para penulis jurnal memperhatikan kekurangan dalam tulisan jurnal ini sehingga dapat diperbaiki lagi pada karya luar biasa selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA



Suyardi, dkk, (2020), Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Siswa Kelas Viii Smp Negeri 17 Kota Bengkulu, Jurnal Ilmiah Korpus, 4 (2), 185 – 195. Nurfauziah, Latifah, (2019), Analisis Kemampuan Afiksasi Pada Hasil Menulis Teks Ulasan Siswa Smp Kelas VIII, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2 (2), 278- 284. Almurharam, (2019), Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Pada Siswa Kelas VIII, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(6), 1- 9.