CJR Bahasa Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW “Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran”



DOSEN PENGAMPU Masta Marselina Sembiring S.Pd.,M.Pd



DISUSUN OLEH Syaputri Awalia



(4183111102)



Pendidikan Matematika E 2018



PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan berkah dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review dalam mata kuliah Pengantar Bahasa Indonesia. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Masta Marselina Sembiring S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen pengampu dalam mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini. Saya sangat menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan mereview jurnal ini. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan. Medan, Maret 2020



Syaputri Awalia



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................i DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………………..1 1.2 Tujuan Penulisan CJR……………………………………………………..1 1.3 Manfaat……………………………………………………………………2 1.4 Identitas Jurnal………………...…………………………………………..2 BAB II RINGKASAN ISI JURNAL 2.1 Pendahuluan……………………………………………………………….3 2.2 Deskripsi Isi……………………………………………………………….4 BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS5 3.1 Pembahasan Isi Jurnal…………………………………………………..…9 3.2 Kelebihan Jurnal dan Kekurangan Jurnal ……………………………....11 3.3 Aspek Tata Bahasa……………………………………………………….12 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan..…………………………………………………………..…13 4.2 Rekomendasi...…………………………………………………………...13 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..14



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Critical Journal Review (CJR) merupakan salah satu dari enam jenis tugas yang dituntut dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diterapkan di Universitas Negeri Medan. CJR merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah, memiliki judul dan nama penulis serta alamat email serta asal organisasi penulis, terdapat abstrak yang berisi ringkasan dari isi jurnal, pendahuluan, metodologi implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam Critical Journal Review (CJR) , yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai, mengungkapkan



metode



yang



digunakan,



subjek



penelitian,



teknik



pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari artikel. B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan CJR yaitu: 1. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu artikel



2. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu artikel dengan cara membandingkan dengan artikel lain. 3. Memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah Pendidkan Bahasa Indonesia. C. Manfaat Manfaat dari CJR yaitu: 1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal. 2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya. D. Identitas Jurnal yang Direview 1. Judul Artikel



:Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran



2. Nama Jurnal



: Jurnal Paradigma



3. Edisi Terbit



: 2015



4. Pengarang Artikel



:Arum Putri Rahayu



5. Penerbit



:Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif



6. Kota Terbit



:Magetan



7. Nomor ISSN



:2406-9787



8. Volume dan No



:Vol (2) No 1



2



BAB II RINGKASAN ISI JURNAL 2.1



Pendahuluan Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini,



karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa/berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Untuk itu keseragaman berbahasa sangatlah penting, supaya komunikasi berjalan lancar.Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya. Bahasa bersifat arbitrer. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal ini memungkinkan adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang lain.Perkembangan bahasa tergantung pada pemakainya. Bahasa terikat secara sosial,dikontruksi, dan direkonstruksi dalam kondisi sosial tertentu daripada tertata menurut hukum yang diatur secara ilmiah dan universal. Oleh karena itu, bahasa dapat dikatakan sebagai keinginan sosial (Kompas.com: 2006). Maka daripada itu bangsa Indonesia pada tahun 1945 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan sampai sekarang pemakaian bahasa Indonesia makin meluas dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Kita sebagai generasi muda, marilah kita pelihara bahasa Indonesia ini, memgingat akan arti pentingya bahasa untuk mengarungi kehidupan masa globalisasi, yang menuntuk akan kecerdasan berbahasa, berbicara, keterampilan menggunakan bahasa dan memegang teguh bahasa Indonesia, demi memajukan bangsa ini, supaya bangasa kita tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.Bagaimana agar penggunaan bahasa Indonesia sebagai  bahasa persatuan menjadi sangat efektif.



3



Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat menjadi batu duga sifat kecendekiawannya. Seseorang yang berbicara dengan baik dan cermat, dengan memperhatikan struktur kalimat yang bagus, akan dipandang sebagai seseorang yang berwawasan luas. Dan bagi seorang mahasiswa atau pengajar yang berbahasa dengan cukup cermat, ternyata dari struktur kalimat yang rapi, pilihan kata yang tepat, serta pilihan ragam bahasa yang tepat, serta pilihan ragam bahasa yang sesuai konteks bicara, akan di pandang sebagai seorang yang cendekiawan. Selain itu dia juga berwawasan yang luas tentang kehidupan. Karena itu, dia dapat menempatkan diri lewat bahasa dan tingkah laku berbahasa (Widjono Hs, 2012: 2). Mengenai tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dunia pendidikan di sebuah Negara memerlukan sebuah bahasa yang seragam sehingga kelangsungan pendidikan tidak terganggu. Pemakaian lebih dari satu bahasa dalam dunia pendidikan mengganggu keefektifan pendidikan. Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa itu, dapat menjadikan lebih hemat biaya pendidikan. Selain itu juga, peserta didik dari tempat yang berbeda  dapat saling berhubungan. Pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting di dalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Terutama  bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan



pengajaran



kepada



anak-anak



didiknya,



ia



harus



bisa



menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apabila seorang pendidik menggunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh anak-anak didiknya. 2.2



Deskripsi Isi



Isi pada artikel ini dimulai dariBahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal



4



penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya bahasa gaul. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keseragaman tersebut. Di sinilah fungsi bahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebut sebagai alat adaptasi sosial apabila seseorang berada di suatu tempat yang memiliki perbedaan adat, tata krama, dan aturanaturan dari tempatnya berasal. Proses adaptasi ini akan berjalan baik apabila terdapat sebuah alat yang membuat satu sama lainnya mengerti, alat tersebut disebut bahasa. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering



dijumpai



penyimpangan



dari



kaidah



yang



berlaku



sehingga



mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan. Munculnya bahasa gaul terjadi



karena



dinamika



kehidupan



masyarakat.



Kemajuan



teknologi



komunikasi yang pesat turut mendorong perkembangan bahasa. Ditambah lagi dengan kemunculan situs jejaring sosial di dunia maya. Awal tahun 2000 menjadi titik penting,dikenalnya istilah bahasa gaul, terutama di kalangan anak muda. Kemudian membahas tentang Bahasa Indonesia versus bahasa gaul, dimana seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan dating. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian



5



bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut: pertama, eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa



gaul.



Kedua,



menurunnya



derajat



bahasa



Indonesia.



Untuk



mengendalikan itu semua, peran orangtua, keluarga, pengajar, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Jika tidak, penggunaan bahasa "alay" itu akan merusak penggunaan tata bahasa Indonesia dan bahasa lainnya. karena pengetahuan kaum muda, termasuk mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia sangat minim, ini diketahui saat mereka membuat makalah atau presentasi. Banyak mahasiswa yang tidak mengerti penggunaan tata bahasa Indonesia karena kerap menggunakan bahasa "alay" dalam percakapan sehari-hari. Indonesia sebagai sebuah kesatuan fisik, semangat dan jiwa bukanlah cita-cita yang terbentuk begitu saja. Pentingnya mempersatukan nusantara membuat Gajah Mada pernah bersumpah lewat Sumpah Palapa: “Jika telahmengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa“. Bahasa Indonesia juga adalah bahasa yang mampu menjembatani jurang komunikasi antar suku yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Sarana utama yang mewujudkan dan memelihara Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah tidak perlu menterjemahkan setiap kebijakan menjadi bahasa daerah yang berlain-lainan. Para peneliti,



wisatawan, politisi,



pengusaha dan pihak-pihak yang



berkepentingan lainnya tidak perlu mempelajari bahasa daerah jika mereka mengunjungi daerah-daerah di seluruh pelosok Indonesia.



6



Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak bola hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar dan pidato kenegaraan hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa. Agar bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa gaul, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan sebelum Bahasa Indonesia benar-benar punah. Langkahlangkah yang digunakan adalah sebagai berikut: pertama, langkah-langkah pencegahan adalah menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa. Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat dijadikan sarana pembinaan bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Kedua, perlunya pemahaman terhadap Bahasa Indonesia yang baikdan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak bola hendaklah digunakan Bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar, dan pidato kenegaraan hendaklah digunakan Bahasa Indonesia yang resmi dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa. Ketiga, diperlukan adanya Undang-Undang kebahasaan. Denganadanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa gaul di negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul. Keempat, peran variasi bahasa dan penggunaannya. Variasi bahasaterjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus



7



disesuaikan dengan tempatnya (diglosia), yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran. Kelima, menjunjung tinggi bahasa Indonesia di negeri sendiri.Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.



8



BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS 3.1



Pembahasan Isi Jurnal Pada jurnal ini mencakup ruang lingkup bahasa sebagai alat komunikasi,



sebagaimana dipaparkan bahwanbahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam masyarakat. Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca.Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Penulis jurnal ini mengutip dari Sumarsono dan Paini Partana (2006) menyatakan bahwa “bahasa sebagai produk sosial atau produk budaya karena itu bahasa tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan manusia. Bahasa dan budaya ini ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi satu sama lain. Sebagai produk sosial atau budaya, bahasa berfungsi sebagai wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, serta sebagai wadah penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu.” Pada jurnal ini



juga dijelaskan tentang sejarah penggunaan bahasa



Indonesia menjadi bahasa persatuan yang digunakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana dijelaskan di awal abad ke-20 para pejuang kemerdekaan Indonesia sudah menyadari pentingnya kebutuhan satu bahasa nasional yang mampu menyatukan seluruh rakyat Indonesia jika negera ini ingin merdeka dari penjajahan Belanda. Dengan Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober 1928, sekelompok pemuda tersebut bersumpah satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang lahir karena suatu keputusan dan perencanaan. Ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Bahasa Indonesia pun resmi menjadi bahasa nasional dalam arti yang sesungguhnya.



9



Pada jurnal ini dijelaskan tentang Bahasa Indonesia yang dapat berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keseragaman tersebut. Di sinilah fungsi bahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebut sebagai alat adaptasi sosial apabila seseorang berada di suatu tempat yang memiliki perbedaan adat, tata krama, dan aturan-aturan dari tempatnya berasal. Proses adaptasi ini akan berjalan baik apabila terdapat sebuah alat yang membuat satu sama lainnya mengerti, alat tersebut disebut bahasa. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan. Sedangkan pada artikel pembanding (jurnal 2) pembahasannya berfokus pada sikap bahasa sebagaimana dipaparkan perilaku berbahasa adalah sikap mental seseorang dalam memilih dan menggunakan bahasa. Pada dasarnya seseorang bebas memilih bahasa dan bebas pula menggunakan bahasa itu.Terbentuknya sikap bahasa sama halnya dengan keadaan dan proses terbentuknya sikap dalam masyarakat bahasa. Sikap bahasa juga merupakan cara seseorang dalam memperlakukan suatu bahasa baik itu diperlakukan secara baik ataupun tidak, tergantung si pengguna bahasa itu sendiri. Akan tetapi tidak semua individu yang memiliki sikap bahasa negatif dinilai memiliki perilaku yang negativ pula sebab, penilain baik buruk sikap seseorang terhadap bahasa tidak dapat dideteksi dengan melihat perilaku orang tersebut. Pada jurnal ini dibahas mengenai penggunaan Bahasa Indonesia yang mulai terkikis oleh zaman dikarenakan faktor globalisasi. Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan dating.



10



Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Untuk mengendalikan itu semua, peran orangtua, keluarga, pengajar, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Jika tidak, penggunaan bahasa "alay" itu akan merusak penggunaan tata bahasa Indonesia dan bahasa lainnya. karena pengetahuan kaum muda, termasuk mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia sangat minim, ini diketahui saat mereka membuat makalah atau presentasi. Banyak mahasiswa yang tidak mengerti penggunaan tata bahasa Indonesia karena kerap menggunakan bahasa "alay" dalam percakapan seharihari. 3.2



Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal



1. Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Jurnal Dari aspek ruang lingkup isi jurnal yang dikritik jurnal berada dalam lingkup pendidikan, dimana jurnal bermaksud untuk meningkatkan bahasa dalam bidang pendidikan anak, juga pada rana keluarga dalam pembentukan karakter. Sebab perilaku bahasa sangat berpengaruh dalam pendidikan juga perkembangan



karakter,



melalui



bahasa



seorang



anak



akan



terlatih



psikomotorik dan mental baik dalam bertindak atau bertutur kata. Jurnal ini lebih menentukan pentingnya bahasa yang baik dan benar sehingga menciptakan dan mengembangkan terbentuknya karakter ataupun perilaku dalam bermasyarakat juga terhadap pendidikan dengan baik dan benar. Dari aspek ruang lingkup pada jurnal pembanding ini juga pada lingkup pendidikan, dan keluarga, terkhusus untuk mendidik anak dalam berbahasa. Namun, ada kaitan dengan bahasa gaul (bahasa jaman sekarang, bahasa yang sudah bercampur dengan bahasa modern). Pada jurnal ini lebih membahas



11



tentang peran, fungsi penting dan urgensi bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3.3



Aspek Tata Bahasa Dari aspek tata bahasa jurnal yang dikritik tersebut cukup mudah



dipahami, banyak sekali bahasan atau defenisi yang membantu memahami isi jurnal, juga peneliti membuat bahasa yang mendukung dan meluaskan bahasa agar dapat dimengerti juga berkesinambungan dengan bahasan-bahasan sebelumnya. Kesimpulan juga sesuai dengan isi jurnal tentang peran, fungsi, dan pentingnya bahasa seorang anak yang akan melatih psikomotoriknya dan mental baik dalam bertindak dalam ilmu pendidikan maupun bertindak dalam masyarakat



12



BAB IV PENUTUP 4.1



Kesimpulan Dari pembahasan kelebihan dan kekurangan yang dijelaskan atau



dipaparkan, pada setiap jurnal yaitu jurnal yang dikritik, jurnal pembanding memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata bahasa ataupun dari aspek ruang lingkup jurnal. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal sudah baik, karena dalam jurnal memaparkan dengan jelas bahwa sangatlah penting berbahasa yang baik dan benar seorang anak yang akan melatih psikomotoriknya dan mental baik dalam bertindak dalam ilmu pendidikan maupun bertindak dalam masyarakat. 4.2



Rekomendasi Setelah meriview



artikel



atau jurnal



diatas, penulis



memberikan



rekomendasi kepada pembaca dalam kekurangan atau kesalahan pada jurnal digunakan pembaca sebagai referensi dalam penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya agar dalam pembuatan jurnal atau penelitian lainnya tidak membuat kesalahan yang sama.



13



DAFTAR PUSTAKA Rahayu, Arum Putri. (2017).Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran.Jurnal Paradigma.Magetan: Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Magetan. Vol 2 No. 1



14