9 0 148 KB
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KERTASARI Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386 e_mail : [email protected]
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
UNIT KERJA
: Farmasi
TIM FMEA Pimpinan Tim
: Epi Farida, Am.Keb
Anggota
: dr. Bakti Subangkit Deden Safa’at
Petugas Notulen
: Aji Jakaria
•
Pimpinan Tim adalah PMKP Puskesmas ……………..
•
Anggota Tim adalah Ketua Pokja UKP, PJ Pelayanan,
•
Koordinator bagian farmasi Puskesmas …………………..
•
Notulen adalah petugas Farmasi
Tujuan Pembentukan Tim FMEA Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur Pelayanan resep.
Tanggung Jawab Tim a. Melakukan analisis b. Menyusun rekomendasi perbaikan c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada) I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Resep 1. Dokter menulis Resep
2 Resep diterima Pasien/keluarga Pasien
5 Pasien/keluarga pasien menerima obat
3 Resep
4 Petugas Ruang Farmasi
4a Mempersiapkan obat
4b Membuat Etiket
4c Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket
II.
IDENTIFIKASI FAILURE MODE
Kesalahan Telaah Resep
1. Dokter menulis Resep
Resep tidak terbaca
3 Resep
2 Resep diterima Pasien/keluarga Pasien
5 Pasien/keluarga pasien menerima obat
4a Mempersiapkan obat
Obat Tertukar
4 Petugas Ruang Farmasi
4b Membuat Etiket Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
4c Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket Penulisan Etiket Salah
III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA Analisis FMEA di Farmasi dilakukan untuk
mengenali/mendeteksi
kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di farmasi bagi pasien dan karyawan. IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP FAILURE MODE No.
Failure Mode
Efect/Akibat
1
Tulisan tidak jelas dibaca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
2
Permintaan incomplete
Salah dosis, frekwensi dan rute
3
Obat tidak sesuai Formularium
Pasien membeli obat di luar
4
Penggunaan Singkatan yang tidak jelas
Salah obat, dosis
5
Resep lupa diserahkan
Tidak mendapat obat
6
Resep diletakkan bukan pada tempatnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
7
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari
ruang pelayanan kembali 8
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
9
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
10
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensi dan rute
11
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
12.
Penulisan Etiket yg salah
Salah orang, salah dosis
13
Tidak Cek nama pasien
Salah orang
14.
Tidak Cek Obat
Salah Dosis
15.
Tidak Cek Dosis
Salah takaran, over/under dosis
16.
Tidak Cek identitas
Salah orang
17
Menyerahkan pada orang yang Salah
Salah diagnosis , salah obat
18
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
No
Failure Mode
Penyebab
Upaya yang ada
1
Tulisan tidak jelas dibaca
Menulis terburu-buru
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
2
Permintaan incomplete
Menulis terburu-buru
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
3
Obat tidak sesuai Formularium
Dokter membutuhkan obat sesuai dengan indikasi tetapi tidak tercantum dalam formularium
Pemberitahuan kpd dokter ttg Formularium Puskesmas
4
Penggunaan Singkatan yang tidak jelas
Menulis terburu-buru, tidak tersedia daftar singkatan di meja kerjanya
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
5
Resep lupa diserahkan
Pasien tidak focus karna sakit
Sering mengingatkan pasien
6
Resep diletakkan bukan pada tempatnya
Pasien terburu-buru
Mengingatkan pasien untuk meletakkan di tempatnya
7
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Wadah tidak menjamin keamanan resep
Menyediakan wadah resep yang tidak dangkal
8
Kesalahan telaah resep
Petugas farmasi terburu-buru karna jumlah pasien
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
9
Kesalahan meracik
Petugas kurang teliti
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
10
Penulisan etiket salah
Kurag teliti, terburu buru
11
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Kurang teliti tidak menanyakan , 3 minimal 3 identitas yang jelas
12.
Penulisan Etiket yg salah
Petugas kurang teliti
13
Tidak Cek nama pasien
Tidak bekerja sesua SOP, dengan menyakan minimal 3 identitas yg jelas
14.
Tidak Cek Obat
Kelalaian, tidak teliti
Memastikan identitas pasien
15.
Tidak Cek Dosis
Petugas terburu-buru
-
16.
Tidak Cek identitas
Terburu, tidak melaksanakan sesuai SOP
17
Menyerahkan pada orang yang Salah
Pasien tidak mendengar panggilan dengan jelas
18
Informasi obat yang tidak jelas
Tidak paham ttg kerja obat
VI.
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
PERHITUNGAN RPN
Tahapan proses
Dokter menulis Resep
Failure mode
akibat
S (Severity)
O (kemungk inan terjadi)
D Kemudah an dideteksi
RPN (SxOxD )
1.Obat Tertukar
Obat tidak efektif, menyebabkan keracunan, alergi dan sampai mengancam jiw
10
6
2
120
2.Resep Tidak Terbaca
Terjadi perbedaaan obat yang seharusnya diterima oleh pasien Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
3.Dosis Tidak Sesuai
Obat menjadi tidak berkhasiat, menyebabkan kercunan
1
2
2
4
4.Obat Tidak tepat guna
Pasien tidak mendapatkan pengobatan yang optimal
8
1
2
16
Tidak mendapat obat
2
1
2
Resep diterima Pasien/keluarga Pasien
Resep
Resep
lupa diserahkan
Diletakkan bukan pada tempatnya
4 Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
Resep
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
2
5
2
20
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
10
5
3
150
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
4
2
64
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
jatuh/hilang dari wadahnya Petugas Ruang Farmasi
Mempersiapkan obat
Membuat Etiket Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket Pasien/keluarga pasien menerima obat
VII.
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN
Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5 CUT OFF POIN No.
Kegagalan/Kesalahan
RPN (SxOxD)
Kumulatif
% Kumulatif
1
Kesalahan Telaah Resep
150
150
2
Obat Tertukar
120
270
51,9 %
3
Resep Tidak Terbaca
96
366
70,4 %
4
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
90
456
87, 7 %
5
Penulisan Etiket Salah
64
520
100 %
28,8 %
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE Tahapan
Failure
akibat
S
O
D
RPN
Kegiatan yang
Penangg
Waktu
proses Dokter menulis Resep
mode
(SxOxD)
1 Tulisan tidak jelas di baca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
10
6
2
120
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
9 Obat tidak sesuai formula rium
Pasien membeli obat di luar
1
2
2
4
10 P enggun aan singkata n yang tidak jelas
Salah obat, dosis
8
1
2
16
R esep lupa diserahk an
Tidak mendapat obat
2
1
2
D iletakka n bukan pada tempatn ya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
2
5
2
20
Salah obat, dosis, dapat menimbulk
10
5
3
150
5 P erminta an incompl ete
direkomendasikan
ung jawab
2Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama 3Jika Petugas tidak bisa membaca maka konfirmasi ulang ke dokter 4Koreksi SOP Pelayanan Resep
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 28 Juli 2017
6 Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama 7 Petugas konfirmasi ulang ke dokter 8 Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 28 Juli 2017
Jumlah petugas pada jam padat
Penangg ung Jawab
s/d 28 Juli 2017
Resep diterima Pasien/ke luarga Pasien
Resep
R
esep jatuh/hil ang dari wadahn ya
Petugas Ruang
Kesalahan telaah resep
4
Farmasi
an Efek Samping
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensI dan rute
8
4
2
64
diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Farmasi
Jumlah petugas pada jam padat diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 28 Juli 2017
Menggunakan pengeras suara Menggunakan pengecekan identitas minimal dengan 2 identitas seperti nama, alamat, umur dll Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 28 Juli 2017
Mempers iapkan obat
Membuat Etiket
Memerik sa kesesuaia n resep, obat, etiket Pasien/ke luarga pasien menerim a obat
Menyerah kan obat pada pasien/ora ng yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
Informasi obat yang tidak jelas
IX.
Salah cara mengkonsu msi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
Dalam pelaksanaan pemberian resep dari dokter ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh tenaga farmasi diantaranya 1. Salah obat, dosis frekuensi dan rate yang disebabkan oleh penulisan resep oleh dokter yang tidak jelas, telah dilakukan evaluasi kepada petugas farmasi yang diharapkan setalah adanya evaluasi petugas farmasi harus mengecek resep dengan seksama, jika petugas farmasi tidak bisa membaca maka konfrmasi ulang ke dokter, petugas obat mengoreksi SOP Pelayanan Resep.
X. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: Pelayanan Farmasi 1. 2. 3.
Dokter menuliskan resep Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep
pada wadah yang telah disediakan oleh petugas 4. Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep 5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep 6. Petugas menyiapkan obat 7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi : a. b. c. d. e. 8.
Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani) Nomor resep Nama Pasien Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian) Cara pakai Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan
etiketnya sebelum diserahkan ke petugas loket obat 9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk obat luar dan injeksi 10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket 11. Petugas memanggil pasien 12. Petugas mengidentifikasi
pasien
dengan
cara
mengkonfirmasi minimal dengan dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan lain-lain 13. Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat pada pasien/keluarga pasien. 14. Obat diserahkan pada pasien dengan
diberikan
penjelasan yang cukup, minimal cara pakai obat. 15. Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.
Mengetahui Ka. UPTD Puskesmas Kertasari
Bandung , 3 Maret 2018 Ketua Tim Mutu UPTD Puskesmas Kertasari
Hj. Neni Tohaeni, S.Tr.Keb NIP 19700512 199003 2 004
Epi Farida, Am.Keb Nip. 19690514 198903 2 005