14 0 133 KB
PEMERINTAH KAB/KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MAJALAYA Alamat : Jln. Stasion No. 3 Majalaya
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
: BAGIAN INVENTARIS BARANG
UNIT KERJA TIM FMEA Pimpinan Tim
: dr. Dankye
Anggota
: Ira Trisnawati
Koordinator
: Sri Karyati
Petugas Notulen
: Hegi F
Pimpinan Tim adalah PMKP Puskesmas Anggota Tim adalah Ketua Pokja Admen Puskesmas Majalaya Koordinator bagian Inventaris Barang Puskesmas Majalaya Notulen adalah petugas Aset Barang Puskesmas Majalaya
Tujuan Pembentukan Tim FMEA Melakukan pencatatan, penyimpanan, pendistribusian dan pelaporan terhadap Inventaris Barang.
Tanggung Jawab Tim a. b. c. d.
Melakukan Pencatatan datang barang Melakukan Penyimpanan barang Melakukan pendistribusian barang sesuai dengan permintaan Melakukan pelaporan barang I.
ALUR PROSES YANG DIANALISA: Isi dengan sop yang akan diperbaiki 1. Barang datang
2 Pengecekan Barang sesuai dengan SBBK
5 Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan
3 Pencatatan Barang
4 Penyimpanan Barang
1.Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta
II.
IDENTIFIKASI FAILURE MODE
1. Barang langsung diberikan ke pemegang program 2. Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
1. Barang datang
2 Pengecekan Barang sesuai dengan SBBK
3 Pencatatan Barang 1. Barang dipindahkan tanpa sepengetahuan bendahara barang 2. Barang langsung diberikan langsung ke pemegang program
5 Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan
4 Penyimpanan Barang
1. Pada saat pendistribusian ATK tidak ada SBBK
III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA Analisis FMEA di bagian Inventarisasi Barang dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di bagian Inventarisasi Barang. IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP FAILURE MODE No.
Failure Mode
Efect/Akibat
1
Barang langsung diberikan ke pemegang program
Barang tidak tercatat dan beresiko hilang
2
Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang datang tidak sesuai dengan pesanan
3
Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta
Pelayanan terganggu
4
Barang dipindahkan tanpa sepengetahuan bendahara barang
Resiko hilang sangat besar
5
Barang diberikan langsung ke pemegang program
Barang tidak tercatat
6
Pada saat pendistribusian ATK tidak ada SBBK
Jumlah barang tidak sesuai dengan catatan bendahara asset barang
V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
No
Failure Mode
1
2
3
4
5
6
VI.
Penyebab
Upaya yang ada
Barang langsung diberikan ke pemegang program
Barang tidak tercatat dan beresiko hilang
Diadakan validasi data barang
Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang datang tidak sesuai dengan pesanan
Harus adanya komunikasi antara KA TU UPT dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta
Pelayanan terganggu
Pada saat penerimaan barang harus lebih teliti
Barang dipindahkan tanpa sepengetahuan bendahara barang
Resiko hilang sangat besar
Adanya koordinasi antara penanggungjawab ruangan dengan penyimpan barang
Barang diberikan langsung ke pemegang program
Barang tidak tercatat
Pemegang program lapor ke penyimpan barang apabila menerima barang dari dinkes atau instansi lain
Pada saat pendistribusian ATK tidak ada SBBK
Jumlah barang tidak sesuai dengan catatan bendahara asset barang
Pada saat mengeluarkan barang, penyimpan barang harus mengeluarkan SBBK (TONG POHO)/ OJO LALI
PERHITUNGAN RPN
Tahapan proses
Barang datang
Pengecekan Barang sesuai dengan SBBK
Pencatatan Barang
Failure mode
akibat
S (Severity)
O (kemungk inan terjadi)
D Kemudah an dideteksi
RPN (SxOxD )
Barang langsung diberikan ke pemegang program
Barang tidak tercatat dan beresiko hilang
10
4
8
360
Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang datang tidak sesuai dengan pesanan
6
4
4
96
Pelayanan terganggu
10
6
1
60
8
1
1
8
Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta Barang dipindahkan tanpa sepengetahuan bendahara barang
Resiko hilang sangat besar
Penyimpanan Barang Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan
VII.
Barang diberikan langsung ke pemegang program
Barang tidak tercatat
6
2
7
84
Pada saat pendistribusian ATK tidak ada SBBK
Jumlah barang tidak sesuai dengan catatan bendahara asset barang
2
4
1
8
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN
Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5
No.
Failure mode
akibat
S (Severi ty)
O (kemungkinan terjadi)
D Kemudahan dideteksi
RPN (SxOxD)
%
1
Barang langsung diberikan ke pemegang program
Barang tidak tercatat dan beresiko hilang
10
4
8
360
58.4%
2
Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang datang tidak sesuai dengan pesanan
6
4
4
96
74%
3
Barang diberikan langsung ke pemegang program
Barang tidak tercatat
6
2
7
84
87.6%
4
Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta
Pelayanan terganggu
10
6
1
60
97.4%
5
Barang dipindahkan tanpa sepengetahuan bendahara barang
Resiko hilang sangat besar
8
1
1
8
98.7%
6.
Pada saat pendistribusian ATK tidak ada SBBK
Jumlah barang tidak sesuai dengan catatan bendahara asset barang
2
4
1
8
100%
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
Tahapan proses
Failure mode
S
O
D
RPN (SxOx D)
10
4
8
360
Diadakan validasi data barang
1. Kepala Puskesmas
1 Tahun 1 Kali
Barang datang tidak sesuai dengan pesanan
6
4
4
96
Harus adanya komunikasi antara KA TU UPT dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Kepala UPT
Setiap ada pemesanan barang
Pelayanan terganggu
10
6
1
60
Pada saat penerimaan barang harus lebih teliti
Kepala UPT
Seriap ada pemesanan barang
Barang dipindahkan tanpa sepengetahua n bendahara barang
Resiko hilang sangat besar
8
1
1
8
Adanya koordinasi antara penanggungjawab ruangan dengan penyimpan barang
Penyimpan Barang
Setiap ada pemindaha n ruangan
Barang diberikan langsung ke pemegang program
Barang tidak tercatat
6
2
7
84
Pemegang program lapor ke penyimpan barang apabila menerima barang dari dinkes atau instansi lain
Kepala Puskesmas
Setiap ada barang datang
Pada saat pendistribusia n ATK tidak ada SBBK
Jumlah barang tidak sesuai dengan catatan bendahara asset barang
2
4
1
8
Pada saat mengeluarkan barang, penyimpan barang harus mengeluarkan SBBK (TONG POHO)/ OJO LALI
Kepala Puskesmas
Setiap pendistribu sian
Barang langsung diberikan ke pemegang program Tidak ada koordinasi antara KA TU UPT (yang membuat SP dan NotDin) dengan pemeriksa penerima hasil pekerjaan
Barang datang
Pengecekan Barang sesuai dengan SBBK
Pencatatan Barang
Barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta
Penyimpanan Barang
Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan
IX.
akibat
Barang tidak tercatat dan beresiko hilang
Kegiatan yang direkomendasikan
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
Dalam lembar terpisah……..NARASI
Penanggun g jawab
Waktu
X. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: Inventarisasi Barang 1.
Ka TU UPT Yankes Kec menyerahkan foto copy Surat
Pesanan dan foto copy nota dinas yang sudah diproses Ke Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan UPT Yankes Kec. Majalaya 2. Pejabat penerima hasil pekerjaan UPT Yankes Kec. Majalaya menyerahkan barang asset kepada Penyimpan Barang UPT Yankes Kec.Majalaya disertai dengan bukti serah terima barang yang ditandatangani oleh kedua pihak. 3. Barang datang lalu di komunikasikan dengan KA TU UPT dan bendahara penyimpan barang kemudian dilakukan validasi barang 4. Pengecekan Barang sesuai dengan SBBK harus lebih teliti sesuai dengan Notdin dan SP 5. Pencatatan Barang dengan melakukan koordinasi antara penanggungjawab ruangan, pemegang program dengan penerima barang apabila menerima barang dari dinkes atau instansi lainnya. 6. Penyimpanan Barang 7. Pendistribusian barang sesuai dengan permintaan disertai adanya SBBK
Mengetahui Ka. UPT Puskesmas Majalaya
Majalaya, 07 April 2018 Wakil Manajemen Mutu/Ketua Tim Mutu UPT Puskesmas Majalaya
dr. Yanti Fadillah, MMRS NIP.197704142007012011
R. Pertiwi Damalestiawati, S.Farm., Apt NRP. 8730401030