11 0 114 KB
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS KESEHATAN
UPF PUSKESMAS JELEKONG Alamat : Jl. Raya Laswi 705
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
UNIT KERJA
: Pendaftran
TIM FMEA Pimpinan Tim
: dr. Era Sulastri
Anggota
: drg. Didah Holidah Tri Ervini
Petugas Notulen
: Siti Maesaroh
Pimpinan Tim adalah Ketua Tim KP Puskesmas dr. Era Sulastri Anggota Tim adalah Ketua Pokja UKP, PJ 2 Pelayanan, Koordinator bagian Pendaftran Puskesmas Neneng Meli Notulen adalah petugas Medrek
Tujuan Pembentukan Tim FMEA Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur Pelayanan Medrek
Tanggung Jawab Tim a. Melakukan analisis b. Menyusun rekomendasi perbaikan c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)
I.
ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Pendaftran
Pasien datang mengambil nomor antrian
Pasien di panggil sesuai nomor urut
Petugas menanyakan maksud kedatangan
Tidak Pernah berkunjung sebelumnya Membut RM baru
Membuat kartu pasien berobat YA
NO RM Baru
Meminta kartu berobat
Mencari no RM di aplikasi pendaftaran
Mencari RM
Masukan data ke komputer (Entry data )
YA
Tidak Bawa kartu berobat
Mencari RM
II.
Tujuan Poli 1. UMUM IDENTIFIKASI FAILURE MODE 2. GIGI 3. MTBS 4. KIA/KB 5. LANSIA
Pasien tidak mengambil no antrian Pasien Tidak sabar mengantri Nomor antrian hilang Salah masuk loket
Pasien datang mengambil nomor antrian
Pasien di panggil sesuai nomor urut
Petugas lama melayani Petugas salah memberikan informasi
Petugas menanyakan maksud kedatangan
8. Jawaban Pasien tidak akurat Kartu berobat hilang/tdk dibawa
Tidak Pernah berkunjung sebelumnya Membut RM baru
Membuat kartu pasien berobat YA Kartu berobat habis
NO RM Baru
Meminta kartu berobat
Mencari no RM di aplikasi pendaftaran
YA
Tidak Bawa kartu berobat
10. Nama dan Nomor Reg tidak Sinkron
Mencari RM
Mencari RM
Masukan data ke komputer (Entry data )
III.
TUJUAN MELAKUKAN Tujuan Poli ANALISIS FMEA 11. Salah memasukan kartu Analisis6. UMUM FMEA di Pendaftaran dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab 7. GIGI 8. MTBS terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di pendaftaran bagi pasien dan 9. KIA/KB karyawan.
IV.
IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAPTIAP FAILURE MODE No.
Failure Mode
Efect/Akibat
1
Pasien tidak mengambil nomor antrian
Tidak di panggil petugas pendaftaran
2
Pasien tidak sabar mengantri
Pasien tidak jadi berobat
3
Nomor antrian hilang
Waktu tumggu lebih lama
4
Salah masuk loket
Tidak di panggil
5
Petugas lama melayani
Pasien komplain dan antrian lebih lama
6
Petugas salah memberikan informasi
Pasien tidak dipanggil oleh poli yang di tuju
7
Jawaban pasien tdak akurat
No registrasi ganda
8
Kartu berobat hilang atau tidak dibawa
Memperlambat pelayanan
9
Kartu berobat habis
Pasien tidak dapat nomor rekam medis
10
Nama dan no reg tidak sinkron
Memperlambat pelayanan
11
Salah memasukan kartu medrek ke poli yang lain
Memperlambat pelayanan
V.
IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
No
Failure Mode
Penyebab
Upaya yang ada
1
Pasien tidak mengambil nomor antrian
Kurang informasi dari petugas
Petugas menginformasikan kepada pasien tata cara pendaftaran baik secara langsung maupun tidak langsung
2
Pasien tidak sabar mengantri
Pasien terburu buru, tempat mengantri di pendaftaran kurang nyaman
Menambah kursi tunggu
3
Nomor antrian hilang
Kelalaian pasien
Mengingatkan pasien menyimpan kartu
4
Salah masuk loket
Petugas tidak teliti
Petugas mematuhi SOP
5
Petugas lama melayani
Kurang SDM
Menambah petugas di pendaftara
6
Petugas salah memberikan informasi
Kurang konsentrasi
Memperbaiki komunikasi anatara petugas dan pasien
7
Jawaban pasien tdak akurat
Pasien lupa
Menggali informasi dari pasien
8
Kartu berobat hilang atau tidak dibawa
Pasien lalai
Petugas membuat kan kartu yang reg yang baru
9
Kartu berobat habis
Petuagas terlambat mengambil ke dinkes
Membuat kartu berobat sementara
10
Nama dan no reg tidak sinkron
Petugas Kurang teliti
Merubah nama sesuai no reg
11
Salah memasukan kartu medrek ke poli yang lain
Petugas kurang teliti
Petugas mematuhi SOP
VI.
PERHITUNGAN RPN Tahapan proses
Failure mode
akibat
Nomor antrian hilang Pasien tidak mengambil nomor antrian Pasien tidak sabar mengantri Salah masuk loket
Waktu tumggu lebih lama
S (Severity)
O (kemungki nan terjadi)
D Kemudaha n dideteksi
RPN (SxOxD)
5
6
6
180
Tidak di panggil petugas pendaftaran
6
8
3
144
Pasien tidak jadi berobat
6
5
4
120
Tidak di panggil
4
2
1
16
Resep diterima Pasien/keluarg a Pasien
Resep
Resep lupa
Tidak mendapat obat
2
1
2
diserahkan
Diletakkan
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
2
5
2
20
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
10
5
3
150
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
bukan pada tempatnya
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Petugas Ruang Farmasi
Mempersiapka n obat
4
Membuat Etiket
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensI dan rute
8
4
2
64
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket Pasien/keluarg a pasien menerima obat
VII.
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN
Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5 No.
1
Failure mode
akibat
S (Severity)
O (kemungkinan terjadi)
D Kemudaha n dideteksi
RPN (SxOxD)
5
3
150
%
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
10
2
Tulisan tidak jelas di baca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
10
6
2
120
18.5
3
Permintaan incomplete
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
14.8
4
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
13.8
5
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
4
2
64
9.8
6
Diletakkan bukan pada tempatnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
6.1
7
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
4.9
8
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan
2
5
2
20
3
23.1
kembali 9
Penggunaan singkatan yang tidak jelas
Salah obat, dosis
8
1
2
16
2.4
10
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
1.8
11
Resep lupa diserahkan
Tidak mendapat obat
2
1
2
4
0.6
12
Obat tidak sesuai formularium
Pasien membeli obat di luar
1
2
2
4
0.6
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE Tahapan proses Dokter menulis Resep
Failure mode
akibat
S
O
D
RPN (SxOxD)
Penangg ung jawab
Waktu
1 Tulisan tidak jelas di baca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
10
6
2
120
2Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama 3Jika Petugas tidak bisa membaca maka konfirmasi ulang ke dokter 4Koreksi SOP Pelayanan Resep
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
5 Permint aan incompl ete
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
6Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama 7Petugas konfirmasi ulang ke dokter 8Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
9 Obat tidak sesuai formula rium
Pasien membeli obat di luar
1
2
2
4
10 Penggu naan singkata n yang tidak jelas
Salah obat, dosis
8
1
2
16
Resep
Tidak mendapat obat
2
1
2
Tidak mendapat
2
Resep diterima Pasien/ke luarga Pasien
Resep
Kegiatan yang direkomendasikan
lupa diserahk an
Diletak kan
4
10
2
40
bukan pada tempatn ya
Resep jatuh/hil ang dari wadahn ya
Petugas Ruang Farmasi
Kesalahan telaah resep
obat, mengantri lebih lama Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
2
5
2
20
Salah obat, dosis, dapat menimbulk an Efek Samping
10
5
3
150
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensI dan rute
8
4
2
64
Jumlah petugas pada jam padat diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Jumlah petugas pada jam padat diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Menggunakan pengeras suara Menggunakan pengecekan identitas minimal dengan 2 identitas seperti nama, alamat, umur dll Koreksi SOP
Penangg ung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Mempers iapkan obat
Membuat Etiket
Memerik sa kesesuaia n resep, obat, etiket Pasien/ke luarga pasien menerim a obat
Menyerah kan obat pada pasien/ora ng yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
Informasi obat yang tidak jelas
IX.
Salah cara mengkonsu msi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI Dalam lembar terpisah……..NARASI
X.
Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: Pelayanan Farmasi 1.
Dokter menuliskan resep
2.
Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien
3.
Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada wadah yang telah disediakan oleh petugas
4.
Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
5.
Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
6.
Petugas menyiapkan obat
7.
Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi :
8.
a.
Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani)
b.
Nomor resep
c.
Nama Pasien
d.
Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian)
e.
Cara pakai
Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan etiketnya sebelum diserahkan ke petugas loket obat
9.
Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk obat luar dan injeksi
10.
Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket
11.
Petugas memanggil pasien
12.
Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi minimal dengan dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan lainlain
13.
Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat pada pasien/keluarga pasien.
14.
Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan yang cukup, minimal cara pakai obat.
15.
Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.
Mengetahui Ka. UPTD Puskesmas …………….
. …………………….. NIP……………………
Indramayu , 20 Juli 2017 Wakil Manajemen Mutu/Ketua Tim Mutu UPTD Puskesmas …………….
(. ………………………) Nip. …………………….