Critical Journal Report Instalasi Listrik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Journal Report



Disusun oleh :



Nama



: Rebecca Friskilla Lumban Gaol



NIM



: 5173230012



Matakuliah



: Iluminasi dan instalasi listrik



Dosen



: Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T. Azmi Rizki Lubis, S.Pd., M.T.



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan critical journal report ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan critical journal report ini adalah untuk mengkrtitik jurnal dari jurnal tersebut dapat kita jadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan jurnal lain. Critical journal report ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Iluminasi dan instalasi listrik. Penyusun berharap critical journal report ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada yang telah membantu dalam proses penyusunan critical journal report ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada dosen pengampu, yaitu Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T. dan Azmi Rizki Lubis, S.Pd., M.T. yang telah memberikan tugas ini kepada saya.



Medan, 15 April 2020



Rebecca Friskila Lumban Gaol



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..........................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................1 1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2 1.3 TUJUAN.................................................................................................................2 1.4 MANFAAT............................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 RINGKASAN JURNAL ......................................................................................3 2.2 IDENTITAS JURNAL..........................................................................................16 2.3 KELEBIHAN DAN KEKUTANGAN JURNAL..................................................16 2.4 ULASAN JURNAL...............................................................................................17 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN......................................................................................................18 3.2 SARAN..................................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang



Instalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewan yang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih sering terjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung – gedung yang penyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah atau bangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tidak memperhatikan ketentuan dari keamanaan dan teknologi modern dan juga estetika keindahan. Adapun juga ditemukan masalah bahwa instalasi listrik di bangunan ataupun rumah tidak tersusun dengan rapih atau pengkawatannya berserahkan begitu saja tanpa melihat keindahan, keamanan, serta kerapihan dari suatu instalasi listrik. Sehingga, pemandangan atau keindahan pengkawatan di bangunan atupun rumah tampak kurang rapih, aman dan nyaman. Mungkin hal itu disebabkan karena ada perbaikan instalasi listrik bangunan atau rumah itu sebelumnya. Sehingga, hal tersebut dibiarkan begitu saja. Mungkin juga dikarenakan kelalaian atau karena factor lainnya tanpa merapihkan kembali pengkawatannya. Pendistribusian energi listrik juga harus diperhatikan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik. Instalasi tenaga listrik yang akan ada sebaiknya juga mempertimbangkan juga konsep penghematan dan biaya. Pemakaian energi listrik merupakan tolak ukur kemajuan suatu negara, baik dalam bidang industri, ekonomi, transportasi, sosial budaya, keamanan, kesehatan bahkan dalam bidang pendidikan. Untuk menjamin kontuinitas kerja, keandalan dan keamanan suatu jaringan instalasi listrik, maka instalasi listrik harus dipasang sebaik-baiknya dengan mengikuti standar pemasangan dan pengoperasian yang telah ditentukan. Peraturan-peraturan tersebut antara lain Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL), standarisasi Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan peraturan lainnya yang mengatur tentang instalasi listrik. Selain itu, setiap jangka waktu tertentu dilakukan evaluasi pada seluruh sistem instalasi kelistrikannya [1]. Universitas adalah bentuk lembaga pendidikan lanjutan yang dinamakan perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut mempunyai jurusan-jurusan atau program studi yang beragam [2]. Sebuah universitas memerlukan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan proses perkuliahan. Sarana dan prasarana yang dimaksud salah satunya



memanfaatkan jaringan listrik. Dengan adanya jaringan listrik, maka peralatan penunjang perkuliahan dapat difungsikan dengan baik, seperti pada instalasi penerangan, instalasi Air Conditioning (AC), komputer, proyektor, dan lain-lain. Fakultas teknik merupakan salah satu jurusan yang memiliki pemakaian beban-beban listrik yang terpasang di gedung perkuliahan dengan jumlah yang banyak. Tentunya dengan banyaknya pemakaian beban listrik, maka membutuhkan daya yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan suatu analisis dan evaluasi pengembangan sistem jaringan listrik. Penggunaan standar kelistrikan mempunyai tujuan utama yaitu keamanan dan keselamatan, baik itu keamanan manusia dan peralatan listrik. Menurut informasi dari staf Fakultas Teknik ULM, ketika terjadi pemadaman listrik, terdapat beberapa komputer di laboratorium yang rusak akibat terjadinya pemadaman tiba-tiba. Evaluasi terhadap penampang penghantar dan sistem pengaman instalasi listrik perlu dilakukan untuk mengetahui prosedur instalasi listrik telah memenuhi syarat dan standar yang ada dan selanjutnya diberikan rekomendasi kepada pihak Fakultas Teknik untuk mengadakan penyempurnaan dan perbaikan. 1.2.



Rumusan Masalah 1. Pengertian instalasi tenaga listrik 2. Standarisasi instalasi listrik 3. Penataan dan perancangan instalasi listrik



1.3. 1. 2. 3. 4. 1.4. 1. 2. 3. 4.



Tujuan penulisan Memenuhi salah satu tugas matakuliah iluminasi dan instalasi listrik Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal Mengetahui perancangan instalasi listrik Manfaat penulisan Untuk menambah wawasan tental instalasi listrik Sebagai referensi critical journal report bagi para pembacanya. Mahasiswa dapat memperaktekkan perancangan instalasi listrik di kampus sendiri Mengetahui standarisasi pemasangan instalasi listrik



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Ringkasan jurnal 1. Jurnal pertama



PERENCANAAN PENATAAN DAN PENGEMBANGAN LISTRIK FAKULTAS TEKNIK UNSRAT



INSTALASI



TENAGA



A. Pengambilan dan pengumpulan data Data – data yang diperlukan akan diambil dengan cara melakukan studi lapangan dalam hal ini survey panel serta ruangan dimana penulis menemukan masalah ini dengan didukung teori dari studi pustaka yang menyangkut tentang instalasi listrik yang dilakukan penulis. Data yang dimaksud adalah : 1) 2) 3) 4)



Beban ruangan Panel Jaringan Pembagian beban



B. Perencanaan Rancangan langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut : 1) 2) 3) 4)



Menentukan luas penghantar yang diperlukan Membuat single line diagram Membuat denah bangunan Pengukuran panel



C. Deskripsi Bangunan Objek dari instalasi listrik ini adalah bangunan utama Fakultas Teknik Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado Sulawesi Utara. Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian banguan yang dipisahkan tiap jurusan yang ada di fakultas teknik. Tiap bangunan memiliki variasi jumlah tingkat yang berbeda beda. Peralatan yang dipakai pada keseluruhan bangunan ini diantaranya pendingin ruangan (ac), jaringan telepon, jaringan LAN komputer & internet, pompa air, meja dan alat praktikum, dan lainnya.



D. Kondisi Bangunan Dan Daya Ruangan Kondisi bangunan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi beban yang akan dilayani dari setiap ruang yang terdapat dalam gedung fakultas teknik UNSRAT. Dengan membuat table kondisi bangunan ini, kita dapat mengetahui beban-beban yang dilayani dari setiap ruangan dalam setiap gedung, sehingga dapat diketahui pula jumlah beban (daya) yang dilayani dari sebuah gedung, yang merupakan penjumlahan dari total beban yang dilayani dari setiap ruangan dalam bangunan tersebut. Pembuatan tablekondisi bangunan ini dapat membantu dalam proses perancangan ataupun pengembangan instalasi tenaga listrik bangunan tersebut. Gambar dan Tabel yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 2, 3 ,4 serta tabel I, II, dan III.



1. Pemilihan Penghantar Pemilihan penghantar ini dimaksudkan supaya 1) Tanda pengenal seperti SNI, IEC, ataupun SPLN 2) Tanda pengenal produsen 3) Jumlah serta diameter Penghantar Spesifikasi kabel ini dapat dilihat dalam PUIL 2000. 2. Penataan Jaringan Instalasi Tenaga Listrik Penataan jaringan listrik ini bertujuan untuk memperbaiki jalur instalasi yang mengalami gangguan atau ketidakseimbangannya pembagian beban. a. Kondisi Awal Instalasi Listrik Bangunan Utama Faklutas Teknik Unsrat



Dari hasil survey, ditemukan kondisi sekarang pembagian jalur beban dibagi bukan berdasarkan per lantai. Melainkan ada bagian – bagian tertentu. Gambar 5 adalah gambar dari Main Distribution Panel (MDP).



d) e)



Gambar 5. Panel Utama Bangunan Utama Fakultas Teknik UNSRAT Pada gambar 5 adalah panel utama fakultas teknik UNSRAT. Terdapat 3 jalur pembagian beban yaitu MCCB 1, MCCB 2, dan MCCB 3. Berikut adalah pembagian beban dari ketiga MCCB tersebut. a) MCCB 1 : mensupplai daya yang terdapat pada lantai 2 khususnya ruangan kantor jurusan arsitek, kantor jurusan elektro dan juga lantai 3 khususnya ruangan siakad. b) MCCB 2: mensupplai daya ke ruangan yang terdapat pada lantai 1, ruang Dekan, ruang Wakil Dekan 1 dan juga lantai 3 khususnya ruang siding. c) MCCB 3: mensupplai daya ke ruangan yang terdapat pada lantai 2 khususnya ruang Wakil Dekan 2, ruang bagian umum dan juga lantai 3 khususnya ruangan PWK. Perbaikan Panel



Pada gambar 5 atau kondisi saat ini, bangunan utama fakultas teknik memiliki 1 panel utama serta 6 sub panel. Dimana pada panel – panel tersebut yang lain sudah tidak tersusun dengan rapih dan tidak teratur lagi. Hal ini mungkin disebabkan pada saat pemasangan tidak memperhatikan syarat dan ketentuan dan mungkin juga disebabkan oleh sambungan – sambungan liar. Untuk itu di perlukan perbaikan agar supaya panel tersebut teratur dan rapih. Maka dari itu, Untuk memperbaiki Panel tersebut kita harus memperhatikan syarat Mengenai PHB dari PUIL 2000, yaitu : a. PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapih dan teratur, dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.



b. PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah di capai. c. Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti instrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim lainnya. d. Penyambungan saluran masuk dan saluaran keluar pada PHB harus menggunakan terminal sehingga penyambungannya denggan komponen dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman. Ketentuan ini tidak berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat saluran keluar atau saluran masuk. e. Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya f. Beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disupplai oleh sumber yang sama sedapat mungkin ditata dalam satu kelompok. g. PHB tegangan rendah atau bagiannya, yang masing h. masing disupali oleh sumber yang berlainan harus jelas terpisah dengan jarak sekurang – kurangnya 5 cm. i. Komponen PHB harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.



3. Keseimbangan Beban Keseimbangan beban tiap fasa diperlukan agar supaya gangguan dapat diminimalisir. Maka dari itu diperlukan pembagian beban agar supaya jika terjadi gangguan di grup satu, grup lain takkan mengganggu sistem secara keseluruhan. Hal itu juga dapat mempermudah pemasangan, perbaikan maupun pengoprasian. Dari data yang didapatkan, ada beberapa ruangan yang memiliki beban yang tidak seimbang antar fasa. Untuk itu, penulis membuat diagram rekapitulasi daya dengan mencoba menyeimbangkan beban tiap fasa dari data yang sudah didapatkan. 1)



Single Line Incoming



Gambar 6 merupakan gambar diagram satu garis dari pembagian beban dari panel utama. Sumber yang disupplai dari PLN maupun Genset yang masuk ke bangunan utama fakultas teknik. Dimana terdapat panel utama dan tiga panel hubung bagi yang menyupplai ke setiap lantai. 2)



Single Line Lantai 1



Gambar 7 merupakan panel hubung bagi tiga fasa untuk pemakaian di lantai satu. Setiap fasa terbagi untuk melayani penyaluran beban pada seluruh ruangan yang ada pada lantai satu. 3)



Single Line Lantai 2



Gambar 8 merupakan panel hubung bagi tiga fasa untuk pemakaian di lantai dua. Setiap fasa terbagi untuk melayani penyaluran beban pada seluruh ruangan yang ada pada lantai dua. 4)



Single Line Lantai 3



Gambar 9 merupakan panel hubung bagi tiga fasa untuk pemakaian di lantai tiga. Setiap fasa terbagi untuk



Gambar 6. Diagram Satu Garis Incoming



Gambar 7. Diagram Satu Garis Lantai 1



Gambar 8. Diagram Satu Garis Lantai 2



Gambar 9. Diagram Satu Garis Lantai 3 melayani penyaluran beban pada seluruh ruangan yang ada pada lantai tiga.



4. Pengembangan Instalasi Tenaga Listrik Saat ini perkembangan zaman begitu cepat, terlebih khusus di bidang teknologi. , Dimana hampir setiap orang menggunakan perangkat elektronik dan internet dalam melakukan kegiatan sehari hari. Mulai dari telepon seluler, Air Conditioner (AC), Laptop dan computer bahkan sekarang ada teknologi mobil yang bertenaga listrik tanpa bantuan bahan bakar. Tentunya dengan berkembangnya teknologi ini Kebutuhan akan energi terus meningkat. Untuk menghemat energi kita harus mencari solusi agar supaya kecukupan akan energi listrik kita terpenuhi. Renewable energy adalah salah satu caranya. Dengan melihat kondisi lokasi, Solar cell bisa dikatakan cocok untuk dimanfaatkan. Namun solar cell ini tidak bisa menanggung semua beban yang terpasang dalam instalasi bangunan fakultas Teknik UNSRAT karena memiliki total daya yang sangat besar. Mungkin hanya untuk pemakaian di ruangan belajar mengajar, ruang dosen, serta bagian administrasi. Namun untuk pemakaian dalam praktikum yang menggunakan alat – alat lab yang membutuhkan daya yang lebih besar belum bisa. 1. Diagram Satu Garis Energi Terbarukan Menggunakan Sistem Solar Cell Pada gambar 10 adalah gambar satu garis dari rencana pengembangan Instalasi tenaga listrik yang ada pada bangunan fakultas teknik UNSRAT. Selain sumber dari PLN dan Genset, ditambahkan sumber dari pemanfaatan energy terbarukan. Dilihat dari lokasi, solar cell mempunyai potensi yang lebih baik dari energi terbarukan lainnya. Namun untuk sumber dari solar cell ini hanya mampu untuk menyupplai beban khusus penerangan. Jalur pembagian ini sudah dikelompokan menjadi lima bagian. Bagian utama fakultas teknik telah dipisahkan dari ruang belajar mengajar serta laboraturium. Jadi yang ada pada bagina utama fakultas teknik ini hanya Ruang Dekan, Ruang Dosen, ruang Administrasi dan



sebagainya. Untuk ruang kantor setiap jurusan telah dipisahkan dari bangunan utama fakultas teknik.



Gambar 10. Diagram Satu Garis energy terbarukan Menggunakan Sistem Solar Cell KESIMPULAN DAN SARAN A. 1) 2) 3) 4)



Kesimpulan Pembagian beban pada bangunan utama fakultas teknik UNSRAT tidak teratur dengan benar. Pembagian beban untuk masing – masing fasa tidak seimbang Penataan kembali dilakukan untuk mendapatkan keseimbangan fasa dan keteraturan dalam pembagian beban. Pengembangan dilakukan untuk penggunaan pemanfaatan energy terbarukan yaitu solar cell.



2. Jurnal Kedua



METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian evaluatif. Tahapan awal dari penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data-data penunjang antara lain: untuk mengetahui jalur pembagian beban pada Panel Hubung Bagi (PHB) melalui survei jaringan instalasi listrik di Fakultas Teknik ULM. Setelah diperoleh data-data tersebut maka dapat dilakukan klasifikasi beban pada masingmasing gedung. Untuk pengklasifikasian beban dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu beban induktif dan beban kapasitif. Data dari beban induktif didapatkan dari perangkatperangkat listrik yang terdapat pada masing-masing ruangan dan data dari beban kapasitif dapat didapatkan pada instalasi penerangan, yaitu instalasi jalan maupun instalasi gedung. Setelah



diperoleh data-data tersebut, maka dapat diketahui profil tegangan diantaranya: tegangan, arus, daya dan faktor daya (cosφ). Tahapan selanjutnya melakukan analisis terhadap permasalahan sistem jaringan instalasi listrik, metode yang dilakukan menggunakan metode studi aliran daya (load flow). Dari hasil analisis diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya: kapasitas trafo untuk melayani beban, luas penampang (Ø) dan sistem proteksi yang digunakan. Apabila dalam proses analisis diketahui masalah yang terjadi maka dilakukan evaluasi dalam bentuk rekomendasi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, yakni pengembangan instalasi jaringan listrik di Fakultas Teknik ULM untuk masa sekarang dan yang akan datang. [3] Untuk diagram alir dari metode penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini:



Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian Adapun tahapan dari metode penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 2.1 Studi Literatur Kajian penelitian berdasarkan dari referensi-referensi yang ada berupa buku maupun karyakarya ilmiah yang berhubungan dengan cakupan penelitian. Referensi yang digunakan diantaranya: Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan Undang-undang ketenagalistrikan serta Standard Nasional Indonesia. 2.2 Pengumpulan Data



Data-data yang diperlukan untuk penelitian didapatkan dengan cara melakukan studi lapangan dalam hal ini survei lapangan untuk mengetahui letak lokasi panel hubung bagi (PHB) di seluruh gedung Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk menemukaasalahanpermasalahan yang terdapat pada instalasi jaringan listrik yang ada, pembagian grup beban, karakteristik beban, perangkat-perangkat listrik utama, posisi bangunan, jumlah bangunan serta perubahan fungsi bangunan atau penambahan bangunan. 2.3 Pengukuran dan Perencanaan Rancangan Tahapan pada pengukuran dilakukan pada panel hubung bagi (PHB) yang terdapat pada setiap gedung Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mendapatkan data mengenai arus, tegangan, daya dan faktor daya (cos Ɵ) pada saat ada beban. Untuk dapat menentukan perhitungan besarnya beban tertinggi sebagai data penunjang perlu dicatat daya perangkat-perangkat listrik yang tersambung menurut alat yang terpasang. Setelah itu dilakukan perencanaan single line diagram dan denah bangunan untuk pemetaan instalasi jaringan listrik yang terdapat di Fakultas Teknik ULM. Hasil pengolahan dan analisa data yang dapat digunakan sebagai masukan dalam perhitungan secara manual untuk menentukan jenis kabel, menentukan letak peralatan hubung bagi dan pengamannya. Penarikan Kesimpulan dan Saran Pada bagian akhir dari kegiatan penelitian disusun suatu kesimpulan dari semua proses analisis yang telah dilakukan dan penyusunan saran yang didalamnya termasuk hasil rekomendasi kepada pihak-pihak terkait yang berada ruang lingkup penelitian mandatory instalasi jaringan listrik di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM).



HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dari instalasi jaringan listrik yang ada di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Hasil penelitian terdiri dari kegiatan yang dilakukan antara lain: pemetaan jaringan listrik dan penghitungan daya beban.



3.1. Pemetaan Jaringan Listrik di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Objek dari pemetaan jaringan instalasi listrik adalah seluruh bangunan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarbaru dan Banjarmasin. Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian banguan yang dipisahkan tiap Program Studi dan penunjang pelaksanaan administrasi yang ada di Fakultas Teknik ULM. Tiap bangunan memiliki variasi jumlah tingkat yang berbeda beda.



Dalam pemetaan jaringan listrik di Fakultas Teknik ULM terdapat beberapa acuan diantaranya: Panel Hubung Bagi (PHB) meliputi: Main Distribution Panel (MDP), Sub Distribution Panel (SDP) dan Sub-sub Distribution Panel (SSDP), titik lampu per ruangan, saklar yang terdapat pada ruangan dan distribusi aliran kabel dari ruangan di Fakultas Teknik ULM menuju Panel Hubung Bagi (PHB). Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan data pemetaan jaringan listrik di Fakultas Teknik ULM adalah Microsoft Visio 2019. Dalam Pemetaan Jaringan Listrik di FAKULTAS TEKNIK ULM di Banjarbaru terbagi menjadi 3 (tiga) bagian dan di FAKULTAS TEKNIK Banjarmasin terbagi menjadi 2 (dua) bagian berdasarkan pada struktur lantai bangunan.



Gambar 2. Pemetaan Jaringan Instalasi Listrik Lantai 1 FT ULM 3.2. Penghitungan Daya Beban di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menetapkan standar faktor daya yang baik untuk setiap beban listrik adalah 0,85 sampai dengan 1 untuk mengurangi denda kelebihan pemakaian daya di bawah cos  0,85 dan telah dipasangi kapasitor kompensator. Berdasarkan ketentuan tersebut maka perhitungan daya untuk sirkit utama instalasi listrik tiap gedung dilakukan sebagai berikut dengan faktor daya tiap beban diasumsikan 0,85 karena beragamnya beban yang tersambung. Fakultas Teknik Banjarbaru di Suplai dua Trafo, pada penelitian ini dinamakan Trafo 1 dan Trafo 2. Trafo 1 menyediakan daya sebesar 197 kVA, sedangkan Trafo 2 menyediakan daya sebesar 82,5 kVA. Setelah perhitungan beban yang ada disetiap ruangan ketika beban tersambung penuh, untuk Beban tersambung pada Trafo 1 jumlah total yaitu 199093,5294 VA. Untuk beban tersambung pada Trafo 2 dengan jumlah total yaitu 164347,6471 VA. Dari hasil perhitungan beban, terlihat bahwa Trafo 1 dengan kapasitas 197 kVA dengan beban tersambung penuh 199093,5294 VA maka kekurangan daya suplai sebesar 2093,529412 VA. Trafo 2 dengan



kapasitas 82,5 kVA dengan beban tersambung penuh 164347,6471 VA maka kekurangan daya suplai sebesar 81847,64706 VA. Sedangkan untuk Fakultas Teknik Banjarmasin di Suplai Trafo dengan Kapasitas 200 kVA dan tidak hanya digunakan oleh Fakultas Teknik Banjarmasin saja tetapi juga untuk menyuplai Fakultas lain. Setelah perhitungan beban yang ada disetiap ruangan ketika beban tersambung penuh didapatkan jumlah beban total sebesar 120382,9412 VA. 3.3. Perancangan Panel Hubung Bagi (PHB) pada SDP 2 Gudang A Panel SDP 2 pada gudang A memiliki persambungan dari Gedung Baru untuk Ruang PSMTK, Lab. UIT dan Surta, Ruang Lab. Manajemen Teknik Lingkungan, Ruang Aula 2 (Lantai 2) dan Ruang Kuliah Teather (Lantai Untuk total daya listrik per ruangan perencanaan panel baru sebagai berikut:



Gambar 3. Panel Hubung Bagi SDP 2 Gudang A a. b. c. d. e. f.



Ruang Magister Teknik Kimia = 3086,470588 VA Ruang Lab IUT dan Surta = 1250,588236 VA Ruang Aula 2 = 7307,681661 VA Ruang Opera = 11505,88235 𝑉𝐴 Ruang Lab. Manajemen dan Seminar Hasil Teknik Lingkungan = 3984,117647 VA Jalur Ruang Opera = 49,41176471 VA



Sehingga dapat diketahui daya totalnya adalah: Ptotal = 3086,470588 VA + 3058,823529 VA + 1250,588236 VA + 2117,647059 VA + 7307,681661 VA + 4000 VA + 11505,88235 VA + 5411,764706 VA + 2588,235294 VA + 3984,117647 VA + 49,41176471 VA + 1176,470588 VA = 45537,09342 VA.



Adapun dari Perhitungan KKB (Kotak Kontak Bantu) atau stop kontak yang sesuai dari standar. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Aturan PUIL: untuk KKB, 1000 W untuk KK pertama ditambah 400 W untuk setiap KK lainnya. a)



Ruang Magister Teknik Kimia FT Banjarbaru



Ada 5 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 2600 W b)



Ruang Lab IUT dan Surta FT Banjarbaru



Ada 3 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 1800 W c)



Ruang Aula 2 FT Banjarbaru



Ada 7 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 3400 W d)



Ruang Opera FT Banjarbaru



Ada 10 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 4600 W e) f)



Ruang Lab. Manajemen dan Seminar Hasil Teknik Lingkungan FT Banjarbaru Ada 4 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 2200 W Jalur Ruang Opera FT Banjarbaru



Ada 1 KKB maka jumlah daya seharusnya tersambung 1000 W Dari hasil perhitungan diatas maka untuk rekomendasi dari jenis kabel dan perangkat pelindung beban (MCB) yang sesuai digunakan pada panel baru sebagai berikut: (1)



Ruang Magister Teknik Kimia FT Banjarbaru a) Kabel



Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2 b) Pengaman (MCB) Arus Nominal pada ruang Magister Teknik Kimia adalah 5,52 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 6 A untuk jalur beban. Untuk KKB, Arus Nominal pada ruang Magister Teknik Kimia adalah 5,47 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 6 A (2)



Ruang Lab IUT dan Surta FT Banjarbaru a) Kabel



Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2



b) Pengaman (MCB) Arus Nominal pada ruang Lab. IUT dan Surta adalah 2,24 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 4 A untuk jalur beban. Untuk KKB, Arus Nominal pada ruang Lab. IUT dan Surta adalah 3,79 A maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 4 A (3)



Ruang Aula 2 FT Banjarbaru a. Kabel



Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2 b. Pengaman (MCB) Arus Nominal pada ruang Aula 2 adalah 13,06 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 16 A untuk jalur beban. Untuk KKB, Arus Nominal pada ruang Aula 2 adalah 7,15 A maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 10 A. (4)



Ruang Opera FT Banjarbaru a. Kabel



Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 2,5 mm2 untuk jalur beban Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2 untuk jalur KKB b. Pengaman (MCB) Arus Nominal pada ruang Opera adalah 20,57 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 25 A. Untuk KKB, Arus Nominal pada ruang Opera adalah 9,67 A maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 10 A (5)



Ruang Lab. Manajemen dan Seminar Hasil Teknik Lingkungan FT Banjarbaru a. Kabel



Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2 b. Pengaman (MCB) Arus Nominal pada ruang Manajemen dan Seminar Hasil adalah 7,12 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 10 A.



Untuk KKB, Arus Nominal pada ruang Manajemen dan Seminar Hasil adalah 4,63 maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 6 A (6)



Jalur Ruang Opera FT Banjarbaru



a. Kabel Luas Penampang Kabel yang di Sarankan adalah Kabel NYM 1,5 mm2 b. Pengaman (MCB) Arus Nominal pada Jalur Ruang Opera adalah 0,08 A, maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 2 A. Untuk KKB, Arus Nominal pada Jalur Ruang Opera adalah 2,10 A maka pengaman yang disarankan dengan kapasitas 4 A.



2.2. Identitas jurnal 1) Jurnal pertama 1. Nama Jurnal 2. Pengarang Pakiding 3. Jurnal 4. Tahun Terbit 5. Kota 6. Volume dan No 7. Jumlah Halaman 8. ISSN 2) Jurnal kedua 1. Nama Jurnal



2. Pengarang 3. 4. 5. 6. 7.



Jurnal Tahun Terbit Kota Volume dan No Jumlah Halaman



: Penataan Dan Pengembangan Instalasi Listrik Fakultas Teknik UNSRAT 2017 : Andersen D. Prok, Hans Tumaliang, dan Martinus : Jurnal Teknik Elektro dan Komputer : 2018 : Manado : Vol 7 & No 3 : 12 : 2301-8402



: Perencanaan Penataan dan Pengembangan Instalasi Listrik di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat : Husnul Khatimi, Nurul Fathanah Mustamin, dan Andry Fajar Zulkarnain :: 2019 : Banjarmasin ::9



8. ISBN



: 978-623-7533-03-0



2.3. Kelebihan dan kekurangan jurnal 1. Jurnal pertama a. Kelebihan jurnal  Dapat didownload secara gratis  Memiliki ISSN  Jurnal ini sangat bagus karena menjelaskan secara detail pemilihan bahan  Jurnal ini menjelaskan persyaratan umum instalasi listrik b. Kekurangan jurnal  Pada daftar pustaka tidak menjelaskan halaman berapa informasi yang diambil penulis 2. Jurnal kedua a. Kelebihan jurnal  Dapat didownload secara gratis  Memiliki ISBN  Penulisan jurnal sudah rapi  Referensi jurnal banyak b. Kekurangan jurnal  tidak ada menjelaskan secara detail pemilihan bahan  tidak ada menjelaskan persyaratan umum instalasi listrik  tidak ada volume dan no



2.4. Ulasan jurnal Kedua jurnal sangat bagus untuk jadi refenrensi jika ingin membuat skripsi tentang pengembangan instalasi listrik karena kedua jurnal melengkapi satu sama lain.



BAB III PENUTUP



2.1.



Kesimpulan



Kesimpulan yang saya ambil adalah bahwa untuk melakukan pemasangan instalasi listrik sangat diperlukan untuk menjaga keamanan agar terhindar dari kebakaran. 2.2.



Saran



Jika anda masih belum paham, sebaiknya cari refensi jurnal atau buku yang lain.



DAFTAR PUSTAKA



Tumaliang Hans, dkk. 2018. Penataan Dan Pengembangan Instalasi Listrik Fakultas Teknik UNSRAT 2017. Manado: Vol 7 & No 3 Khatimi Husnul, dkk. 2019. Perencanaan Penataan dan Pengembangan Instalasi Listrik di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin