Current Liabilities Provision and Contingencies TB Fin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK, PROVISI DAN KONTINJENSI (CURRENT LIABILITIES, PROVISIONS AND CONTINGENCIES) Pengertian Liabilitas Liabilitas merupakan kewajiban perusahaan saat ini yang timbul dari kejadian masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan dengan menyerahkan sumber daya perusahaan dalam bentuk manfaat ekonomis. Liabilitas mempunyai 3 (tiga) karakteristik: 1. Kewajiban saat ini (present obligation) 2. Timbul dari kejadian masa lalu (arises from past events) 3. Mengakibatkan pengeluaran sumber daya (kas, barang, jasa) Karena liabilitas memerlukan pengeluaran masa depan atas aset atau jasa, salah satu dari cirinya yang sangat penting adalah tanggal jatuh tempo. Perusahaan harus melunasi kewajiban yang telah jatuh tempo dalam kegiatan usaha normalnya guna keberlangsungan operasinya. Liabilitas dikelompokkan ke dalam 1) Current liabilities dan 2) Non-current liabilities. Current liability dilaporkan jika satu dari dua kondisi berikut terpenuhi: 1. Liabilitas diharapkan dilunasi dalam siklus normal operasi perusahaan; atau 2. Liabilitas diharapkan dilunasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Siklus operasi adalah periode waktu antara perolehan barang dan jasa dalam proses produksi dan realisasi kas dari penjualan dan penagihan selanjutnya. Industri yang memproduksi barang memerlukan waktu sebagaimana juga industri padat modal, mempunyai siklus operasi yang lebih dari 1 tahun. Dalam hal ini, perusahaan mengklasifikasikan perkiraan seperti hutang dagang (accounts payable) dan akrual atas upah dan biaya lainnya sebagai current liabilities, bahkan jika perkiraan tersebut jatuh temponya dilunasi dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan. Berikut contoh-contoh perkiraan current liabilities: 1. Accoubts payable 6. Customer advances and deposits 2. Notes payable 7. Unearned revenues 3. Current maturities of long-term debt 8. Sales & VAT payable 4. Short term obligations expected to be refinanced 9. Income taxes payable 5. Dividend payable 10. Employee-related liabilities Provisi (Provisions) Provisi adalah kewajiban yang terkait dengan jumlah atau waktu yang belum pasti (seringkali mengacu ke kewajiban yang diestimasi). Provisi adalah sangat lazim dan dapat dilaporkan baik sebagai jangka pendek atau bukan jangka pendek tergantung dari tanggal pembayarannya. Jenis-jenis provisi diantaranya kewajiban terkait litigasi, jaminan atau garansi produk, restrukturisasi usaha dan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara provisi dan kewajiban lainnya (seperti accounts payable atau notes payable) adalah bahwa provisi mempunyai ketidakpastian yang lebih besar terkait waktu atau jumlah atas pengeluaran masa depan yang diperlukan untuk melunasi kewajiban. Sebagai contoh Pada waktu PT Siemen melaporkan accounts payable, terdapat invoice atau perjanjian formal



1



terkait jumlah dan eksistensi kewajiban. Hal yang sama jika waktu PT Siemen mengaccrue hutang bunga, waktu serta jumlahnya diketahui. Pengakuan Provisi Perusahaan mengaccrue/mengakui biaya dan kewajiban terkait untuk suatu provisi hanya jika tiga kondisi berikut terpenuhi: 1. Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini (baik legal atau constructive) sebagai hasil kejadian masa lalu; 2. Besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang merupakan manfaat ekonomis akan digunakan untuk melunasi kewajiban; dan 3. Estimasi yang diandalkan atas jumlah kewajiban. Jika 3 kondisi tidak terpenuhi, tidak ada provisi yang diakui. Jenis-jenis Provisi Berikut beberapa provisi yang dapat diakui dalam laporan keuangan. 1. Lawsuits (tuntutan hukum) 2. Warranties (penjaminan) 3. Consideration payable 4. Environmental 5. Onerous contracts 6. Restructuring Provisi Litigasi Perusahaan harus mempertimbangkan unsur-unsur berikut dalam menentukan apakah mencatat kewajiban terkait ancaman tuntutan hukum atau tuntutan hukum yang tertunda (pending or threatened litigation) dan klaim aktual atau potensial serta asesmennya. 1. Periode waktu yang mendasari terjadinya kasus telah terjadi. 2. Kemungkinan besar terjadinya hasil yang tidak menguntungkan 3. Kemampuan untuk membuat estimasi yang layak atas jumlah kerugian. Guna melaporkan kerugian dan kewajiban dalam laporan keuangan, penyebab litigasi harus sudah terjadi pada atau sebelum tanggal laporan keuangan. Tidak menjadi persoalan bahwa perusahaan mengetahui eksistensi atau kemungkinan (possibility) tuntutan hukum atau klaim setelah tanggal laporan keuangan tapi sebelum menerbitkan laporan tersebut. Untuk mengevaluasi kemungkinan adanya hasil yang tidak menguntungkan, perusahaan mempertimbangkan sebagai berikut: sifat litigasi, perkembangan kasus, opini dari pendapat ahli hukum, pengalaman sendiri atau pengalaman lainnya dalam kasus yang sama dan respon manajemen atas tuntutan hukum tersebut. Terhadap unfiled suits (tuntutan hukum yang belum didilakukan) dan unasserted claims and assessments (klaim yang belum ditetapkan), perusahaan harus menentukan: (1) Tingkat probabilitas bahwa tuntutan hukum dapat dilayangkan atau klaim/asesmen dapat ditentukan dan (2) Probabilitas atas hasil yang tidak menguntungkan.



2



Sebagai contoh, asumsi bahwa badan pemerintah melakukan investigasi Perusahaan Newtee atas pembatasan perdagangan dan mengharuskan pemeriksaan hukum. Klaim atas kerugian ditentukan dengan probabilitas klaim yang dikenakan dan probabilitas kerugian berganda yang diputuskan. Jika keduanya probable (besar kemungkinannya), jika kerugian dapat diestmasi secara layak dan jika penyebab atas kejadian tersebut terjadi pada atau sebelum tanggal laporan keuangan, maka perusahaan seharusnya mengaccrue kewajiban tersebut. Perusahaan jarang memprediksi hasil atas pending litigation, bagaimanapun juga, dengan setiap kepastianmya. Dan, bahkan jika bukti tersedia pada tanggal laporan keuangan tidak menguntungkan perusahaan, hampir tidak layak mengharapkan perusahaan untuk menerbitkan dalam laporan keuangan estimasi jumlah kemungkinan besar hasil negatif tersebut. Pengungkapan spesifik tersebut mungkin melemahkan posisi perusahaan dalam dispute dan mendorong penuntut (Plaintiff) untuk memperbesar upayanya. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan memberikan provisi tertentu atas biaya yang diharapkan terjadi tanpa mengkaitkannya dengan pengungkapan terhadap tuntutan hukum yang spesifik atau seperangkat tuntutan hukum. Provisi Lingkungan Estimasi untuk membersihkan tempat pembuangan limbah yang ada adalah sangat besar. Sebagai tambahan, estimasi biaya pembersihan udara kita dan mencegah kerusakan masa depan atas lingkungan bahkan lebih besar lagi. Dalam banyak industri, konstruksi dan operasi aset jangka panjang mencakup kewajiban atas pengakhiran aset tersebut. Jika perusahaan pertambangan membuka daerah tambang baru, perusahaan juga komit untuk mengembalikan tanah segera setelah perusahaan menghentikan penambangan. Hal yang sama, jika perusahaan minyak mendirikan platform (anjungan) pengeboran lepas pantai perusahaan secara legal berkewajiban untuk membongkar dan memindahkan anjungan pada akhir masa manfaat. Pengakuan Akuntansi atas Kewajiban Lingkungan. Sebagaimana dengan provisi lainnya, perusahaan harus mengakui kewajiban lingkungan jika perusahaan mempunyai keewajiban legal yang ada terkait dengan pengakhiran aset jangka panjang dan saat perusahaan secara layak mengestimasi jumlah kewajiban. Contoh kewajiban legal yang memerlukan pengakuan kewajiban mencakup tapi tidak terbatas pada: 1. Pelepasan fasilitas nuklir 2. Pelepasan, pengembalian dan reklamasi atas properti minyak dan gas bumi 3. Biaya penutupan, reklamasi dan pemindahan fasiltas pertambangan 4. Biaya penutupan dan paska penutupan landfills Asumsi pada tanggal 1 Januari 2019, Wilcat Oil Company membangun anjungan minyak di Teluk Mexico. Wildcat secara legal diharuskan untuk membongkar dan memindahkan anjungan pada akhir masa manfaat, diestimasi selama 5 tahun. Wildcat mengestimasi bahwa pembongkaran dan pemindahan akan mengeluarkan biaya $1.000.000. Berdasarkan 10% diskon rate, nilai wajar kewajiban lingkungan diestimasi sebesar US$ 620,920 ($1,000.000 x 0,62092). Wildcat mencatat liabilitas berikut pada tanggal 1 Januari 2019: Drilling Platform 620,920 Environmental Liability 620,920



3



Selama masa manfaat aset, Wildcat mengalokasikan biaya aset ke biaya. Dengan menggunakan metode garis lurus, Wildcat membuat jurnal untuk mencatat biaya ini pada tagl 31 Desember 2019, 2020, 2021, 2022, 2023: Depreciation Expenses ($620,920 : 5) 124,184 Accumulated Depreciation – Plant Assets 124,184 Sebagai tambahan, Wildcat harus mengaacrue biaya bunga setiap periode. Wildcat mencatat biaya bunga dan kenaikan dalam kewajiban lingkungan pada tgl 31 Desember 2019 sebagai berikut: Interest Expense ($620,920 x 10%) Environmental Liability



62,092 62,092



Pada 10 Januari 2024, Wildcat kontrak dengan Rig Reclaimers untuk membongkar anjungan dengan harga kontrak $995,000. Wildcat membuat ayat jurnal pencatatan penyelesaian kewajiban : Environmental Liability 1,000.000 Gain on Settlement of Environmental Liability 5.000 Cash 955.000



Onerous Contract Provisions (Provisi Kontrak yang memberatkan) Seringkali, perusahaan mempunyai kontrak yang memberatkan. Kontrak ini adalah kontrak yang “the unavoidable costs of meeting the obligation exceeds the economic benefit expected to be received”. Contoh dari kontrak memberatkan adalah kerugian yang diakui atas komitmen pembelian tidak menguntungkan yang tidak dapat dibatalkan terkait dengan persediaan (inventory). Guna menggambarkan situasi yang lain, asumsikan PT Sumart mengoperasikan pabrik yang disewa dan membayar sewa secara bulanan. Sumart memutuskan untuk merelokasi kegiatan operasinya ke fasilitas yang lain. Bagaimanapun juga, sewa fasilitas pabrik yang lama berlangsung selama 3 tahun berikutmya. Sayangnya, Sumart tidak dapat membatalkan sewa maupun memindahkan sewanya ke pihak yang lain, Biaya yang diharapkan untuk melunasi kontrak memberatkan adalah sebesar US$200.000. Loss on Lease Contract 200.000 Lease Contract Liability 200.000 Biaya diharapkan seharusnya merefleksikan biaya neto paling kecil untuk keluar dari kontrak memberatkan, yang mana yang lebih rendah dari (1) Biaya pelaksanaan kontrak, atau (2) kompensasi atau pinalti yang timbul dari kegagalan jika mengikuti kontrak. Sebagai ilustrasi, asumsi fakta yang sama seperti di atas dari PT Sunmart dan cost yang diharapkan guna meneruskan kontrak adalah US$200.000. Namun, Sunmart dapat membatalkan sewa dengan membayar penalti sebesar US$ 175.000. Dalam hal ini, Sunmart mencatat liabilitas sebesar US$175.000.



4



Contingencies (Kontinjensi) Secara umum, semua provisi merupakan kontinjensi karena provisi bersifat tidak pasti dengan waktu dan jumlahnya. Namun, IFRS menggunakan istilah “contingent” untuk liabilitas dan aset yang tidak diakui dalam laporan keuangan Contingent Liabilities Contingent liabilities tidak diakui dalam laporan keuangan karena liabilitas tersebut (1) potensi liabilitas (belum terjadi sebagai kewajiban saat ini) (2) kewajiban saat ini yang kemungkinan besar tidak terjadi bahwa pembayaran akan dilakukan, atau (3) kewajiban saat ini dimana estimasi kewajiban yang dapat diandalkan tidak dapat dibuat. Contoh dari contingent liabilities adalah: 1. Tuntutan hukum yang kemungkinan kecil bahwa perusahaan akan kalah. 2. Jaminan terkait dengan kolektibilitas piutang Pedoman unttuk akuntansi dan pelaporan kontinjensi Outcome Probabilitas Perlakuan Akuntansi -------------------------------------------------------------------------------------------------------Virtually Certain at least 50% Liabilitas (provisi) Probable (more likely than not) 51 – 89% Probable Liabilitas (provisi) Possible but not probable 5 – 50% Disclosures Remote Less than 5% Tidak ada disclosures Jika kemungkinan terjadinya pengeluaran dalam penyelesian bersifat remote, perusahaan seharusnya mengungkapkan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan, dengan menjelaskan gambaran singkat atas sifat kewajiban liabilitas dan jika dimungkinkan: 1. Estimasi dari pengaruh keuangannya; 2. Indikasi ketidakpastian terkait jumlah atau waktu dari pengeluaran; dan 3. Kemungkinan adanya pengembalian (reimbursement) Contingent Assets Aset Kontinjensi adalah asset potensial yang timbul dari kejadian masa lalu dan yang keberadaannya akan diwujudkan dengan terjadinya atau tidak terjadinya kejadian pada masa depan yang tidak seluruhnya dalam kendali perusahaan. Jenis aset kontinjensi adalah: 1. Potensi penerimaan uang dari hadiah, donasi serta bonus 2. Potensi pengembalian dari pemerintah dalam permasalahan pajak (tax dispute) 3. Kasus pengadilan yang pending dengan hasil kemungkinan besar menguntungkan Aset kontinjensi tidak diakui pada laporan keuangan (neraca). Jika realisasi dari aset kontinjensi virtually certain, maka tidak lagi dipertimbangkan sebagai aset kontinjensi dan diakui sebagai aset. Virtually certain umumnya diartikan dengan tingkat kemungkinannya 90% atau lebih.



5



Pedoman aset kontinjensi Outcome Probabilitas Perlakuan Akuntansi --------------------------------------------------------------------------------------------------------Virtually Certain at least 50% Aset (bukan kontinjensi) Probable (more likely than not) 51 – 89% Probable Disclosures Possible but not probable 5 – 50% Tidak ada disclosures Remote Less than 5% Tidak ada disclosures Aset kontinjensi diungkapkan (disclose) pada saat aliran masuk manfaat ekonomis dipertimbangkan “more likely than not to occur” (lebih besar 50%). Namun, penting bahwa pengungkapan aset kontinjensi menghindari memberikan indikasi yang menyesatkan atas kemungkinan naiknya penghasilan (income). Sebagai hasilnya, hal tersebut tidak mengherankan bahwa batasan (thresholds) untuk diijinkannya pengakuan asset kontinjensi lebih kaku (stringent) dari batasan untuk liabilitas. Sebagai ilustrasi, asumsi bahwa Markus Realty menyewakan properti kepada Mark and Spencer (M&S). Kontrak bersifat tidak dapat dibatalkan selama 5 tahun. Pada tanggal 1 Desember 2019 sebelum akhir kontrak, M&S membatalkan kontrak dan diminta membayar US$265.000 sebagai penalti. Pada saat M&S membatalkan kontrak, piutang dan pendapatan terkait dilaporkan oleh Marcus Realty. Pengungkapan mencakup sifat dan jika dimungkinkan, estimasi pengaruh keuangan dari aset tersebut.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~oooo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



6