Diklat Safa [PDF]

  • Author / Uploaded
  • john
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN DIKLAT KEJURUAN KEPERAWATAN DI AKBID APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA



DISUSUN OLEH : NAMA



: SALSABIL SAFA



NIS



: 161062



KELAS



: XI KEPERAWATAN 1



PROGRAM KEAHLIAN KEPRAWATAN SMK CITRA MEDIKA SRAGEN TAHUN 2017/2018



1



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN DIKLAT KEJURUAN DI AKBID APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA



Yang dipersiapkan dan di susun : Oleh : Nama : Salsabil Safa NIS : 161062



Telah disahkan Pada tanggal…………………………………… Dan dinyatakan telah memenuhi syarat



Guru Pembimbing



Kaproli Keprawatan



Dhanik Trihastuti S.Kep.,Ns S.Kep.,Ns



Dhanik Trihastuti



NIK. 004128714



NIK. 004128714



Mengetahui Kepala SMK Citra Medika Sragen



Nano Priyanto, SE NIK. 025078501



2



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum,Wr,Wb Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Selama menyusun laporan diklat ini banyak kendala yang saya hadapi, namun berkat bantua, serta bimbingan dari berbagai pihak, penyusunan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1.



Bapak Nano Priyanto, S.E selaku kepala sekolah SMK Citra Medika Sragen.



2.



Dhanik Tri Hastuti,S.Kep,Ns sebagai Kaproli kejuruan keperawatan SMK



Citra Medika Sragen yang telah memberikan bimbingan kepada saya. 3.



Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing penulis.



4.



Karyawan SMK Citra Medika Sragen atas kinerjanya mempersiapkan diklat.



5.



Bapak dan Ibu dirumah yang tidak henti-hentinya memberika doa restu dan



dorongan dalam menyusun laporan ini. 6.



Dan semua pihak yang turut membantu dalam tersusunya laporan ini.



Penulis Sragen,15Agustus 2017



Salsabil safa ii 3



DAFTAR ISI



Halaman Judul Halaman Pengesahan.



...



Kata Pengantar Daftar isi BAB I



Pendahuluan A. B. C. D.



Latar Belakang Sejarah Akbid Apikes Citra Medika Surakarta Visi dan Misi Akbid Apikes Citra Medika Surakarta Tujuan Diklat 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan BAB II



Laporan Kegiatan A. B. C. D. E.



BAB III



Hari/Tanggal/Jam Pemateri diklat Tugas Responsi dan hasil Remidi



Penutup A. Kesimpulan B. Saran C. Lampiran



iii4



BAB 1 PENDAHULUAN A.



LATAR BELAKANG Program diklat yaitu salah satu kegiatan intrakulikuler yang merupakan



bagian terintergrasi dari program mata pelajaran kejuruan . program kejuruan adalah suatu program yang merupakan ajang untuk mengamati hal hal yang terkait dengan bidang keperawatan serta untuk menambah pengetahuan dalam rangka membentuk juwa yang profesional. Dan adanya diklat untuk mempersiapkan siswa dan siswinya dalam praktek di lapangan. Dan agar siswa mampu menguasai apa yang di peroleh dari pembelajaran diklat dengan itu siswa trampil dalam kerja lapangan B.



SEJARAH AKBID APIKES Citra Medika Surakarta adalah salah satu akademi di



Surakarta yang dipercaya Departemen Kesehatan untuk menghasilkan tenaga professional di Bidang Rekam Medik dan Informatika Kesehatan dengan Gelar Ahli Madya Rekam Medis dan Informatika Kesehatan (AMD.RMIK). Lulusan APIKES akan mengisi lowongan kerja di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan Institusi Kesehatan lainnya sehingga peluang kerja ahli rekam medik terbuka sangat luas. Seiring dengan adanya komputerisasi di bidang kesehatan, maka membutuhkan tenaga ahli yang mampu membuat berbagai program computer di berbagai Rumah Sakit, Pukesmas, Dinas Kesehatan , Klinik, dll. Departemen Kesehatan membuka peluang kepada lulusan SMU/SMK/MA dari berbagai jurusan untuk mengikuti pendidikan Diploma Tiga Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra Medika Surakarta dan pendidikan tenaga perekam kesehatan ditujukan untuk mendidik para mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang terampil dan ahli sehingga dapat melaksanakan tugas secara optimal, baik secara mandiri maupun bekerjasama.



1



C.



VISI DAN MISI (Akbid Apikes Citra Medika Surakarta)



VISI : Mewujudkan program studi diploma III kebidanan yang berkualitas dan unggul di tingkat nasional pada tahun 2027 dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kesehatan. MISI : 1. Menyelenggarakan



pendidikan



yang



berkualitas



dalam



rangka



menghasilkan lulusan sebagai tenaga kesehatan yang kompeten dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional. 2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mengembangkan dan menyebarluaskan karya dan cipta yang inovatif bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 3. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu institusi



D.



TUJUAN DIKLAT



1. Tujuan Umum a. Menghasilkan tenaga ahli bidang kesehatan yang profesional, berdaya saing tinggi dan mampu mengabdikan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki untuk dirinya sendiri, bangsa, dan negara. b. Menghasilkan karya dan cipta yang inovatif di bidang kesehatanyang sesuai dengan



tuntutan



dan



kebutuhan pelayanan



kesehatanpada



tingkat lokal maupun nasional. c. Menghasilkan jalinan kerjasama di tingkat nasional dan internasional dalam rangka meningkatkan mutu



institusi,penempatan alumni,



pengembangan keilmuan di bidang kesehatan.



2



dan



2. Tujuan Khusus Peserta didik diharapkan mampu memperoleh gambaran tentang hal-hal terkait bidang keahliannya,meliputi: a. Wawasan tentang dunia keperawatan ditingkat tinggi b. Pengalaman didunia pendidikan terutama ditingkat tinggi c. Mengumpulkan data terkait hal hal yang dipelajari d. Menyusun laporan pelatihan



E.



TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN a. Tempat



: Diklat dilaksanakan di Akbid Citra Medika Surakarta yang



beralamat di Jl. K. H. Samuhudi No. 93 Sondokan Laweyan Surakarta. b. Waktu ; Pelaksanaan diklat di AKBID Citra Medika Surakarta selama 10(sepuluh) hari dimulai dari tanggal 31 juli sampai dengan tanggal 09 agustus 2017.



3



BAB II LAPORAN KEGIATAN



A. HARI/TANGGAL/JAM



HARI /TANGGAL



JAM



URAIAN MATERI



SENIN,



09.00-15.30



Penyerahan



31 JULI 2017



TTV Personal hygiene



SELASA,



08.50-16.20



Verbedent



01 AGUSTUS



Kompres



2017



Injeksi



RABU,



08.50-16.20



Perawatan luka



02 AGUSTUS



Perawatan jenazah



2017



Review persiapan ukom1



KAMIS,



08.00-16.20



UKOM 1



08.00-16.20



Uji ulang ukom1



03 AGUSTUS 2017 JUM’AT, 04 AGUSTUS



Posisi pasien



2017



Pemasangan kateter Infus



SABTU,



08.50-13.50



05 AGUSTUS



Pemasangan NGT Oksigenasi



4



2017 MINGGU,



08.50-13.50



Pemeriksaan head to



06 AGUSTUS



toe



2017



Pijat bayi



SENIN,



08.50-16.20



Pemberian obat



07 AGUSTUS



Ambulasi



2017



Review persiapan ukom 2



SELASA,



08.00-15.30



UKOM 2



08.50-10.30



Uji ulang



08 AGUSTUS 2017 RABU, 09 AGUSTUS



Penjemputan



2017



B. MATERI DIKLAT 1. Senin, 31 Juli 2017 a. PENYERAHAN SISWA Waktu



: 09.00-10.30 WIB



b. TANDA-TANDA VITAL Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu



: 10.30-11.00 WIB



Tanda tanda vital adalah tindakan awal sebelum melakukan tindakan selanjutnya untuk mengetahui diangnose sementara atas tindakan yang dilakukan. Tanda tanda vital meliputi : Tekanan darah, Suhu tubuh, Denyut nadi, Pernapasan.



5



c. PERSONAL HYGIENE Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu



: 13.00-15.30 WIB



Personal hygiene adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan seseorang dengan tujuan kesejahteraan psikologis. Dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, menghindari kuman penyakit, dan memberi rasa nyaman. Personal hygiene meliputi Oral hygiene, Vulva hygiene, Memandikan pasien, Mengkramasi, dan memotong kuku.



2. Selasa, 01 Agustus 2017 a. VERBEDENT



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu



: 08.50-11.20 WIB



Verbedent adalah menggati alat tenun yang sudah kotor dengan alat tenun yang bersih. Meliputi Menyiapkan tempat tidur terbuka (Open Bed), Menyiapkan tempat tidur tertutup (Close Bed), Menyiapkan tempat tidur pasca operasi (Aether Bed), Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya.



b. KOMPRES



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu



: 11.20-13.50WIB



Kompres adalah tindakan untuk memelihara suhu tubuh atau terapi menggunakan cairan. Misalnya pemberian kompres dingin, kompres hangat basah, kompres hangat kering. c. INJEKSI



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu : 13.50-16.20 WIB 6



Injeksi adalah cara pemberian obat dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh. Misalnya injeksi intramuskuler, injeksi intracutan, injeksi subcutan, injeksi intravena. 3. Rabu, 02 Agustus 2017 a. PERAWATAN LUKA



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S.ST Waktu : 08.50-11.20 WIB Perawatan luka adalah tindakan merawat luka pasien agar terhindar dari infeksi.



Misalnya



perawatan



luka



bakar,



perawatan



luka



bersih(mengganti balutan), dan perawatan luka kotor. b. PERAWATAN JENAZAH



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu : 11.20-13.50 WIB Perawatan jenazah merupakan tindakan merawat jenazah yang akan diserahkan kepada keluarga jenazah. c. REVIEW PERSIAPAN UKOM 1



Pemateri : Team Waktu : 13.50-16.20 WIB 4. Kamis, 03 Agustus 2017 a. UKOM 1



Pemateri



: Team



Waktu



: 08.00-16.20 WIB



5. Jum’at, 04 Agustus 2017 a. UJI ULANG UKOM 1



Pemateri : Team Waktu : 08.00-08.50 WIB b. POSISI PASIEN



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu : 08.50-11.20 WIB 7



Posisi pasien adalah tindakan mengatur posisi pasien sebelum dilakukan tindakan yang lainnya. Misalnya posisi fowler, posisi sim, posisi trendenlenburg, posisi dorsal recumbent, posisi litotomi, dan posisi genu pectoral. Posisi Fowler



Fowler Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk



mempertahankan



kenyamanan



dan



memfasilitasi



fungsi



pernapasan pasien. Posisi Sim Posisi sim merupakan posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan & memberikan obat secara per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus & klavikula.



Posisi Trendelenberg



posisi trendeleberg



8



Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak. Posisi Dorsal Recumben



dorsal recumben Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan. Posisi Lithotomi



lithotomi Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi. Posisi Genu pectrocal



genu pectoral Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.



9



c. PEMASANGAN KATETER



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu



: 11.20-13.50 WIB



Pemasangan kateter



merupakan tindakan keperawatan dengan cara



memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan. d. INFUS



Pemateri



: Afifah Imani.,Amd.Keb



Waktu



: 13.50-16.20 WIB



Pemasangan infus merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk memungsi vena secara transcutan dengan menggunakan stilet tajam yang kaku dilakukan dengan teknik steril seperti angeocateter atau dengan jarum yang disambungkan dengan spuit. 6. Sabtu, 05 Agustus 2017 a. PEMASANGAN NGT



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu



: 08.50-11.20 WIB



NGT adalah Nasogastric tube. Alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastik yang dipasang melalui hidung sampai lambung. b. OKSIGENASI



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu : 11.20-13.50 WIB Oksigenasi adalah



peristiwa



menghirup



udara



dari



luar



yang



mengandung Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. 10



7. Minggu, 06 Agustus 2017 a. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu : 08.50-11.20 WIB Pemeriksaan fisik (Head to Toe) adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya beberapa bagian saja yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan.. b. PIJAT BAYI



Pemateri : Afifah Imani.,Amd.Keb Waktu : 11.20-13.50 WIB Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi.. 8. Senin, 07 Agustus 2017 a. PEMBERIAN OBAT



Pemateri : Arsyita Putri Rahmatika.,S,ST Waktu : 08.50-11.20 WIB 1.



Pemberian obat oral



Merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan. Tujuan pemeberian obat oral adalah untuk mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Obat oral baik sekali untuk mengobati infeksi usus. Bentuk sediaan obat oral diantaranya yaitu : tablet, kapsul, obat hisap, sirup dan tetesan. Salah satu cara pemberian obat oral yaitu melalui sub lingual, yang merupakan cara pemberiannya ditaruh dibawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah dibawah lidah merupakan pusat dari sakit. Namun kekurangannya adalah kurang praktis untuk digunakan terus 11



menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut. 2. Pemberian injeksi Adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung kepembuluh darah. Keuntungan: • Efek timbul lebih cepat dan teratur. • Dapat diberikan pada penderita yang tidak kooperatif, tidak sadar, atau muntah-muntah. • Sangat berguna dalam keadaan darurat. Kerugian: • Dibutuhkan kondisi steril. • Menimbulkan rasa nyeri. • Tidak ekonomis. • Membutuhkan tenaga medis. 3. Pemberian secara intracutan (IC) a. Prinsipnya yaitu memasukan obat kedalam jaringan kulit. b. Merupakan pemberian obat melalui jaringan intracutan ini dilakukan dibawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral. c. Intracutan biasanya digunakan untuk mengetahui sensitivitas tubuh terhadap obat yang akan disuntikan agar menghindari dari efek alergi obat (dengan skin test), menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu. 4. Injeksi intravena Yaitu memasukan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena, waktu cepat sehingga obat langsung masuk kedalam sistem sirkulasi darah. Dimana pada injeksi intravena ini, lokasi penyuntikannya adalah : 1) Pada lengan (vena mediana cubiti/ vena cephalica) 12



2) Pada tungkai (vena saphenosus) 3) Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak 4) Pada kepala (vena frontalis atau pada vena temporalis) khusus pada anak 5. Injeksi subcutan (SC) Pemberian obat secara subcutan adalah pemberian obat melalui suntikan area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak bawah dermis. Karena jaringan subcutan tidak dialiri darah ebanyak darah yang yang mengaliri otot, absorpsi dijaringan subcutan sedikit kebih lambat dari pada absorpsi pada injeksi intra muskular. Pada injeksi subcutan ini injeksikan jarum dengan cepat dan mantap pada sudut 45-90 derajat. Tempat injeksi subcutan: a. Bagian luar lengan atas b. Abdomen dari batas bawah kosta sampai kristal iliaka c. Bagian anterior paha d. Scapula punggung atas e. Gluteus dorsal Jenis obat yang lazim diberika secara SC : a. Vaksin b. Narkotika c. Heparin d. Obat-obatan pre operasi e. Insulin Pemberian obat melalui subcutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. 6. Intramuscular (IM) Merupakan cara memasukan obat ke dalam jaringan otot. Pemberian 13



secara intramucular ini absorpsinya lebih cepat dari pada pemberian subcutan karena pembuluh darah lebih banyak terdapat diotot. Injeksi IM disuntikan kearah bawah pada sudut 90 derajat. Tempat injeksi intramuscular: a. Otot vastus lateralis Terletak dibagian lateral anterior paha pada orang dewasa. b. Otot ventrogluteal Meliputi gluteus medius dan minimus. c. Otot dorsogluteus Merupakan tempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM. Berada dibagian atas luar kuadran atas luar bokong, kira-kira 5-8 cm dibawah krista iliaka. d. Otot deltoid 7. Pemberian obat melalui rectal Pemberian obat via anus/rektum/rectal, merupakan cara memberikan obat dengan memasukan obat melalui anus atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistematik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar. Contoh obat yang memiliki efek lokal yaitu obat dulcolac supositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi. Pasti kalian mengetahuinya bukan? 8. Intra vagina Pemberian obat per vagina, merupakan cara memberikan obat dengan memasukan obat melalui vagina, yang bertujuan mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan



14



untuk mengobati infeksi lokal. 9. Obat luar (topikal melalui paru-paru atau inhalasi) Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep,tetes telinga. a. Pemberian obat pada kulit, seperti krim,lotion,aerosol dan sprei. b. Pemberian obat pada telinga, seperti tetes telinga atau salep. c. Pemberian obat tetes hidung, cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung. d. Pemberian obat pada mata, seperti tetes mata dan salep. 10. Inhalasi Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan. Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistematik. Bentuk inhalasi ini bisa dalam bentuk wadah yang diberi tekanan dan mengandung zat pemancur (aerosol, contohnya : Alupent Metered Aerosol).



b. Ambulasi



Pemateri : Afifah Imani., Amd.Keb Waktu



: 11.20 – 13.50 WIB



Ambulasi adalah memindahkan pasien dari bed ke kursi roda maupun sebaliknya. c. Review persiapan ukom II



Pemateri : Team Waktu



: 13.50 – 16.20 WIB



9. Selasa, 08 Agustus 2017 a. UKOM II



Pemateri : Team Waktu



: 08.00 – 15.30 WIB 15



10. Rabu, 09 Agustus 2017 a. UJI ULANG UKOM II



Pemateri : Team Waktu



: 08.50 – 09.50 WIB



b. PENJEMPUTAN



Waktu



: 09.40 – 10.30 WIB



16



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengikuti Diklat di AKBID APIKES Citra Medika Surakarta saya mempunyai pengalaman baru yang tentu saja sangat mengesankan. Saya mendapat materi lebih banyak tentang alat-alat kesehatan, teknik-teknik dalam melakukan tindakan keperawatan yang belum diajarkan di sekolah. B. Saran 1.



Saran untuk SMK CITRA MEDIKA SRAGEN Pelaksanaan Pelatihan merubah paradigma siswa tentang belajar di Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam hal ini siswa menjadi mengerti tentang segala sesuatu yang diinginkan oleh dunia kerja. Untuk itu, pelaksanaannya sangat perlu dikemas sedemikianrupa, sehingga segala hal yang ingin dicapai dalam pelaksanaan tersebut dapat tercapai. Saya ingin SMK Citra Medika Sragen mempunyai Laboratorium seperti di AKBID APIKES Citra Medika Surakarta dengan peralatan yang lengkap serta ruangan yang cukup luas untuk praktek.



2. Saran untuk AKBID APIKES SURAKARTA Diharapkan selalu menigkatkan kualitas pembelajaran dan keunggulan siswanya. Serta diharapkan AKBID APIKES Citra Medika Surakarta bisa menambah peralatan kesehatan yang lebih lengkap lagi untuk menunjang jalannya pembelajaranan.



17