Form Csms Rev.01 Abp [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAMPIRAN 17 – TKO No. B8-004/PHE04000/2021-S9-F008 Rev.1 LEMBAR PENILAIAN SEBELUM BEKERJA (PSB)



Risk Assessment ID Risk Level Nomor Kontrak



: RA-2021210772 : Tinggi : 4710000556 : Pengadaan dan Pemasangan Lapisan Geomembrane HDPE Secara COO Untuk Lokasi Pemboran di Wilayah Kerja Zona 4 : PT Arodya Biru Persada : 15 Maret 2024 : Kantor PT Arodya Biru Persada



Nama Pekerjaan Nama Kontraktor Tanggal Penilaian Tempat Penilaian



CHECKLIST PENILAIAN SEBELUM BEKERJA NO I.



POKOK BAHASAN



YA



TIDAK



N/A



CATATAN



Rencana Kerja



1.1 Apakah masalah HSSE sudah masuk kedalam



program atau prosedur kerja dan sudah dibahas bersama kontraktor?



1.2 Apakah kontraktor sudah memahami buku



panduan dan sistem ijin kerja perusahaan?



1.3 Apakah semua pekerjaan kritis tertulis dan sudah dibahas bersama kontraktor sebelum dimulainya pekerjaan?



1.4 Apakah semua pekerjaan yang kritikal telah terdefinisi dan dianalisa dengan jelas?



1.5 Apakah prosedur pekerjaan kritis tertulis dan sudah di bahas bersama Mitra Kerja sebelum pekerjaan dimulai?



1.6 Apakah perlengkapan Peralatan Angkat dan prosedurnya telah tersedia?



ü ü ü ü ü ü



1.7 Apakah jadwal kesiapan fasilitas sudah ada?



(Tempat tinggal, gudang, tempat material dan peralatan lapangan, tanggung jawab Mitra Kerja untuk bongkar muat, penyimpanan material milik Mitra Kerja/ KKKS).



1.8



ü



Personil ahli dari Mitra Kerja sebagai pengawas Keselamatan Kerja : 1.8.1 Apakah posisi tersebut tersedia? 1.8.2. Apakah ia memiliki cukup wewenang untuk membuat perubahan



ü ü



Agung Septiadi K3 Operator Migas - 05-02-2025



NO



POKOK BAHASAN



YA



TIDAK



N/A



CATATAN



1.9 Apakah kontraktor memiliki program keselamatan kerja dan menyediakan mekanisme untuk menjamin pelaksanaannya



1.9.1 Pengetahuan Supervisor akan keselamatan kerja



ü



1.9.2 Induksi bagi bagi karyawan baru baru 1.9.2 Induksi karyawan



ü



1.9.3 Rapat HSSE ?



ü



1.9.4 Program Inspeksi HSSE



ü



1.9.5 Promosi HSSE



ü



1.9.6 Apakah ada komunikasi yang baik antara supervisor dan bawahan dalam hal HSSE atau keselamatan kerja?



ü



1.9.7 Latihan Tanggap Darurat?



ü



1.9.8 Investigasi / Laporan Kecelakaan



ü



1.9.9 Lain-lain? PEKA & Housekeeping



1.10 Apakah kontraktor memiliki program reward untuk mengurangi kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan



ü



1.11 Apakah kontraktor memeiliki tindakan disipliner terhadap pelanggaran HSSE?



ü



II.



Potensi Bahaya



2.1 Apakah kontraktor memiliki sistem untuk mengawasi adanya potensi kecelakaan (perilaku / kondisi tidak aman) dan jaminan pelaksanaannya?



ü



2.2 Apakah kontraktor memiliki sistem untuk menanggulangi kecelakaan karena hal-hal berikut, dan cara memonitor pelaksanaannya? 2.2.1 Kebersihan lingkungan kerja 2.2.2 Pelindung mesin?



ü



2.2.3 Kimia?



ü



2.2.4 Material mudah terbakar dan meledak?



ü



2.2.5 Material Radioaktif? 2.2.6 Pembuangan Sampah?



Tidak dapat menunjukkan prosedur terkait kebersihan lingkungan kerja (housekeeping)



ü



ü ü



2.2.7 Perawatan peralatan, pelindung mesin, perkakas, dan lain-lain?



ü



2.2.8 Sistem Ijin Kerja Aman



ü



2.2.9 Alat Pelindung Diri?



ü



Tidak sesuai scope kerja



NO



POKOK BAHASAN



YA



TIDAK



N/A



CATATAN



2.2.10 Lain-lain? III.



Rencana Tanggap Darurat dan Prosedur



3.1 Apakah karyawan kontraktor mengetahui peran mereka pada keadaan darurat?



ü



3.2 Apakah mereka mengetahui bagaimna melapor bila terjadi keadaan darurat?



ü



3.3 Apakah mereka sudah mendapat intruksi khusus mengenai kendaraan yang dipakai pada keadaan darurat?



ü



3.4 Apakah kontraktor memiliki personil yang terlatih untuk Pertolongan Pertama dan CPR (Pacu Jantung)?



ü



3.5 Apakah perlengkapan Pertolongan Pertama cukup tersedia?



ü



3.6 Apakah perlengkapan Petolongan Pertama sudah diteliti oleh yang berwenang (seperti: Dokter)



ü MoU RS AR Bunda Prabumulih Un



3.7 Apakah pengaturan masalah ambulans, rumah sakit, penanganan medis lain untuk pertolongan pertama sampai luka- luka dan penyakit serius sudah diselesaikan?



ü



3.8 Apakah Kontraktor memiliki personil yang dapat dihubungi pada keadaan darurat?



ü



3.9 Apakah Kontraktor memiliki Dokter



ü



IV.



Cover MoU RS



Pre-Job Safety Meeting



4.1 Apakah pertemuan Safety sebelum bekerja sudah dijadwalkan sebelum dimulainya pekerjaan?



ü



4.2 Apakah meeting tersebut dihadiri oleh wakil kontraktor yang kompeten?



ü



V.



Kotak P3K Tipe A



Orientasi Lapangan



5.1 Kondisi Lapangan dimana pekerjaan akan dilaksanakan: 5.1.1 Apakah jalan menuju proyek dan lokasi kerja sudah siap?



ü



Belum ada lokasi atau SPK pekerjaan.



5.1.2 Apakah kontraktor memiliki area kerja yang memadai?



ü



Belum ada lokasi atau SPK pekerjaan.



5.1.3 Apakah sarana komunikasi untuk dalam maupun di luar kerja tersedia?



ü



5.1.4 Apakah lokasi untuk daerah sampah untuk semua kontraktor tersedia?



ü



5.2 Apakah ada sistem alarm dan apakah karyawan kontraktor memahaminya?



ü



Tidak memiliki sistem alarm, notifikasi kondisi darurat secara lisan/manual.



NO



POKOK BAHASAN



N/A



CATATAN



5.4.1 Sistem Pagging?



ü



Tidak relevan digunakan.



5.4.2 Sistem Radio?



ü



Tidak menggunakan sistem radio.



5.3 Apakah rute keselamatan dan tempat berkumpul untuk perhitungan personil disaat darurat telah ditentukan?



YA



TIDAK



ü



5.4 Tersedianya perlengkapan untuk melaporkan keadaan darurat :



5.4.3 Sistem Telepon?



ü



5.4.4 Lain-lain? 5.5 Apakah nomor telepon darurat cukup terpampang dilokasi proyek VI.



ü



Pemecahan masalah-masalah HSSE



6.1 Apakah semua persyaratan HSSE (yang diminta peraturan pemerintah) dan masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan sudah didiskusikan dan dipecahkan bersama perusahaan?



ü



6.2 Apakah semua bagian yang berhungungan dengan perubahan persyaratan HSSE telah diberitahu?



ü



VII. Pelatihan HSSE 7.1 Apakah kontraktor menjamin bahwa pekerjaan yang memerlukan sertifikasi dikerjakan oleh orang yang memiliki sertifikat serta dokumen yang diwajibkan?



ü



7.2 Apakah kontraktor memiliki pelatihan untuk manajer dan supervisor demi menjamin kemampuan mereka dalam menangani masalah program HSSE



ü



7.3 Apakah ada rencana jelas untuk pelatihan karyawan kontraktor?



ü



7.4 Apakah rencana pelatihan meliputi 7.4.1 Keselamatan Kerja dan Kesehatan



ü



7.4.2 Lembar data safety dan program komunikasi tentang potensi bahaya?



ü



7.4.3 Orientasi HSSE



ü



7.4.4 Pertolongan pertama dan Pacu jantung (CPR)



ü



7.4.5 Cara memadamkan api?



ü



Ada di sosialisasikan dalam lembar penyampaian induksi.



NO



POKOK BAHASAN



YA



TIDAK



N/A



CATATAN



7.4.6 Mengawasi pekerjaan pengelasan



ü



Tidak sesuai scope kerja



7.4.7



ü



Tidak sesuai scope kerja



7.4.8 Tentang H2S?



ü



Tidak sesuai scope kerja



7.4.9 Transportasi dan penyimpanan bahan berbahaya?



ü



7.4.10 Transportasi dan penyimpanan benda radio aktif?



ü



7.4.11 Transportasi dan penyimpanan material mudah meledak?



ü



Menyelamatkan diri di air (Sea survival)



7.4.12 Proteksi terhadap keadaan darurat?



ü



7.4.13 Miniman keras dan obat terlarang?



ü



7.4.14 Operasi Forklift dan Crane



ü ü



7.4.17 Sistem Perijinan



Tidak sesuai scope kerja Tidak sesuai scope kerja



Tidak sesuai scope kerja Prosedur housekeeping tidak ada ditunjukkan, tidak terencana dalam pelatihan HSE.



7.4.15 Kerapihan tempat kerja?



7.4.16 Persyaratan memasuki daerha tertutup dan personil yang mengawasinya?



Tidak sesuai scope kerja



HSSE menyarankan untuk diadakan pelatihan terkait daerah tertutup/ confined space untuk pekerja yang terlibat.



ü ü



7.4.18 Abrasive blasting dan hydroblasting?



ü



Tidak sesuai scope kerja



7.4.19 Alat Pernapasan



ü



Tidak sesuai scope kerja



7.4.20 Pemakaian APD



ü



7.4.21 Pengawasan terhadap sumber energi (Isolation Energy)



ü



7.4.22 Excavating, shoring dan trenching?



ü



7.4.23 Prosedur Keadaan darurat



ü



7.5 Tersedianya sistem dokumentasi yang menunjukan terselenggaranya aktifitas pelatihan?



ü



7.6 Apakah ada metode untuk menguji pengetahuan karyawan kontraktor akan materi pelatihan (secara lisan atau tertulis, bentuk demostrasi, atau evaluasi di tempat kerja)?



Tidak sesuai scope kerja Tidak sesuai scope kerja



Metode lisan dan demonstrasi.



ü



NO VIII



POKOK BAHASAN



YA



TIDAK



N/A



CATATAN



Komitmen Manajemen Kontraktor



8.1 Apakah semua masalah HSSE telah dikomunikasikan dengan pimpinan kontraktor tingkat atas?



ü



Catatan : · Untuk Background Merah masa pemenuhan ketidaksesuaian maksimal 1 minggu (7 hari kalender) · Background Merah adalah hal yang wajib dipenuhi oleh Mitrakerja sebelum melakukan mobilisasi barang, peralatan atau orang ke Lokasi proyek · Mobilisasi dapat dilakukan apabila seluruh jawaban YA Jika jawabannya TIDAK atau Not Applicable (N/A ) harus melangisi kolom catatan Rekomendasi : LANJUT/TIDAK LANJUT ke tahap mobilisasi (Coret yang tidak perlu)



Dievaluasi oleh



Pimpinan Mitra Kerja*



Fungsi Pengguna



Nama Nama Tanggal Tanggal *minimal project manager



Diverifikasi



Verifikator (Fungsi HSSE) Nama Tanggal



Disetujui oleh



Manager Lini Fungsi pengguna Nama Tanggal



LAMPIRAN 19 – TKO No. B8-004/PHE04000/2021-S9-F007 Rev.1 FORM HSSE PERFORMANCE



No



HSE Performance



I



Leading Indicator 1 HSSE Meeting 2 Safety & Intervention Program 3 Audit/Inspeksi HSSE 4 Emergency Drill 5 Insiden Investigasi 6 Training HSSE 7 Tindak Lanjut hasil audit/inspeksi/WIP 8 Lainya....................



II



Lagging Indicator 1 Jumlah Nearmis 2 Jumlah First Aid 3 Jumlah Recordable Case : - Fatality - Loss Time - Restricted Work Day Case - Medical Treatment 4 Environmental Case : - Spill - Hydrocarbon Release - Non Compliance Case 5 Fire / Explosion 6 Property Damage Rata-Rata Persentase Kesesuaian



Disetujui Perwakilan Perusahaan



Target



Realisasi



Kesesuaian (%)



Perwakilan Kontraktor



(Nama) (Nama)



Catatan: 1. Jumlah Leading dan Lagging Indikator dapat disesuaikan dengan lingkup pekerjaan 2. Target HSSE Performance disesuaikan dengan kebutuhan operasi perusahaan 3. Pencapaian performance: Diatas Target (>100 %), Sesuai Target (90 – 100 %), Dibawah Target (Fire / Ledakan >Gas Release (Mudah Terbakar, Beracun, Berbahaya) >Bencana alam >Keadaan darurat laut >Tumpahan minyak >Kerusuhan sipil Kimia limbah B3 >Insiden transportasi >Terorisme / ancaman bom / sabotase (darat/laut/udara) >Ledakan >Pandemi / Wabah 3. Prosedur sejalan dengan Pedoman Perusahaan.



1. Terdapat Fasilitas untuk menunjang situasi kegawatdaruratan di Proyek sesuai kontrak 2. Terdapat Minimum peralatan dan infrastruktur yang memadai untuk mengatasi situasi kegawat daruratan sesuai kontrak 3. Terdapat perjanjian tertulis dengan pihak ketiga untuk layanan kegawatdaruratan



Terdapat personil yang terlatih dengan jumlah yang cukup untuk melakukan penanganan terhadap kondisi kegawatdaruratan di proyek



1. Terdapat rencana sosialisasi kepada semua personil yang terlibat di proyek terkait den Kondisi kegawatdaruratan 2. Terdapat jadwal tertulis rencana pelatihan (drill) berbagai jenis scenario kegawat daruratan proyek. Note: Jenis Scenario Kondisi Kegawatdaruratan tergantung pada jenis kontrak dan SOW pekerjaan.



ELEMEN 6 IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA 6.1. IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN HSSE DAN PEMANTAUAN KINERJA SECARA AKTIF Minimum Ekspektasi 1. Terdapat KPI monitoring selama kontrak berlangsung (KPI sesuai dengan yang telah ditentukan khusus Proyek) 2. Telah mendifinisikan HSE Leading dan Lagging Indikator 3. Telah menentukan rencana pemantauan untuk Pencapaian KPI sesuai proyek sehingga kinerja HSE dapat dicapai sesuai dengan Target Proyek



6.2. INDIKATOR KINERJA HSSE Minimum Ekspektasi



Pengukuran Kinerja HSE



A. Leading Indikator seperti : 1. Behaviour Based Safety 2. HSE Inisiatif 3. Pencapaian Milestone (termasuk akumulasi jam kerja) 4. Jumlah dan Jenis Pertemuan HSE (meeting bulanan, mingguan dan harian) 5. Jumlah dan Jenis Pelatihan (Training, termasuk proyek HSE Induction) 6. Jumlah dan Jenis Audit 7. Jumlah dan Jenis Inspeksi 8. Jumlah Kunjungan Manajemen (MWT) 9. Tindak Lanjut Perbaikan (follow up dan close out temuan) 10. Jumlah Pelaksanaan MCU B. Lagging Indikator seperti : 1. Lost Time Injury Frequency / Total Recordable Incident Rate (TRIR) 2. Jumlah kejadian Kecelakaan Meninggal (Fatality) 3. Jumlah kejadian Kecelakaan Mengakibatkan Hilang Hari Kerja (LTI) 4. Jumlah kejadian Kecelakaan Butuh Penanganan Medis Lanjutan (MTC) 5. Jumlah kejadian Kecelakaan Butuh Pertolongan Pertama/Minor (FAC) 6. Jumlah Kehilangan Material (Material Damage) 7. Jumlah kejadian kecelakaan Kendaraan 8. Jumlah Kejadian Tumpahan (diatas 200 L) 9. Jumlah penyakit Akibat Kerja 10. Jumlah kejadian Nyaris Celaka (Near Miss)



6.3. PEMANTAUAN KINERJA HSSE Minimum Ekspektasi



1. Telah menentukan frekuensi pemantauan kinerja HSE dalam kurun waktu pelaksana proyek 2. Telah menentukan format pelaporan kinerja HSE 3. Format dan sistem pelaporan kinerja HSE mengacu pada ketentuan PERUSAHAAN atau yang telah disebutkan dalam Kontrak 6.4 INVESTIGASI DAN TINDAKLANJUT INSIDEN HSSE Minimum Ekspektasi Umpan



Balik



/ Analisa



1. Ketersediaan analisa dan catatan kinerja HSE selalu direkam. 2. Terdapat mekanisme penyampaian Feedback terhadap kinerja HSE (direview / diskus pada pertemuan HSE). 3. Presentasi dan distribusi kinerja HSE disampaikan kepada personil proyek 6.5 INSIDEN YANG HARUS DILAPORKAN SESUAI UNDANG-UNDANG DAN CATATAN KETIDAKPATUHAN Minimum Ekspektasi



Prosedur dan Cakupan Pelaporan Insiden



1. Tersedia Prosedur Pelaporan Insiden untuk proyek 2. Meliputi tidak hanya cedera dan kehilangan waktu kerja tetapi juga: - Insiden Kesehatan (penyakit, terpapar zat berbahaya, nearmiss, dll) - Insiden Lingkungan (tumpahan, pelepasan, kontaminasi, dll) - insiden keselamatan lainnya (kegagalan peralatan keselamatan, rusak dan atau hilangnya peralatan (property))



Metode dan Kompetensi Team Investigasi



1. Mempunyai metode investigasi insiden untuk menentukan akar penyebab (Prosedur Investigasi) 2. Mempunyai team khusus investigasi insiden yang kompetensi nya telah sesuai ketentuan ELEMEN 7 AUDIT DAN TINJAUAN 7.1. AUDIT Minimum Ekspektasi Prosedur



Mempunyai prosedur mengenai audit HSE yang menguraikan tanggung jawab, frekuensi, metode dan tindak lanjut



Jadwal dan Kompetensi Team Audit



1. Ditentukan Jadwal Pelaksanaan Audit sesuai 2. Kompetensi tim audit telah sesuai dengan ketentuan



Sosialisasi dan Tindak Lanjut Hasil Audit



1. Terdapat rencana sosialisasi hasil Audit 2. Terdapat mekanisme untuk melakukan review dan menindaklanjuti hasil Audit



durasi



kontrak.



7.2. TINJAUAN MANAJEMEN DAN TINDAKLANJUT Minimum Ekspektasi Prosedur



Mempunyai prosedur mengenai pelaksanaan Tinjauan Manajemen yang menguraikan tanggung jawab, frekuensi dan agenda rapat



Sosialisasi dan Tindak Lanjut Hasil Tinjauan Manajemen



1. Terdapat rencana sosialisasi hasil Tinjauan Manajemen 2. Terdapat mekanisme untuk melakukan review dan menindaklanjuti hasil Hasil Tinjaua Manajemen



ELEMEN 8 – MANAJEMEN K3LL – PENCAPAIAN LAINNYA Minimum Ekspektasi 8.1.



SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN HSSE



8.2.



KEANGGOTAAN ASOSIASI



MATRIKS PENILAIAN HSE PLAN PADA TAHAPAN SELEKSI A (0) (Tidak memenuhi persyaratan



minimum)



B (3) (Dibawah persyaratan minimum)



C (6) (Memenuhi harapan minimum)



AN BERISIKO



setiap pertemuan dan personal. epada yang lain. aktif terlibat dalam erpartisipasi dalam HSE audit dan



tan pekerja ung oleh semua tingkatan



n Tertinggi



si/ lapangan/ fasilitas)



a untuk diri sendiri dan rekan kerja



yaitu: ka ni mereka usahaan dalam kontrak (termasuk sub



r dalam bahasa



ikan oleh para manajer lini dengan tiap



yang sudah



an Environment



sialisasi HSE Objektif dan Target serta n Proyek, personil proyek termasuk



DAN



tasi tujuan HSE secara jelas



kontrak kompetensi HSE, tanggungjawab serta



sional HSE



SE, target waktu, biaya dan kualitas



yatakan secara jelas an bahwa semua aspek HSE telah



dan target HSE untuk kontrak



kan dan ditinjau



proyek agar menyadari masalah nteraktif, Papan pemberitahuan HSE



kepada personil



uk proyek agar



jer dan Penyelia (Supervisor) sesuai



ia (Supervisor)



emua personil



n) untuk semua r



ngan panduan



untuk semua



HSE dinyatakan dengan jelas. uhan proyek



kepada semua subkontraktor sama tentang scope pekerjaan dari



ontraktor yang



dangan



yang berlaku dan berhubungan



u yang berlaku nasional atau pun



gan kebutuhan



yang digunakan sebagai titik awal



akukan sesuai dengan metode formal lingkup kontrak dan lokasi sesuai proyek



epeda personil



esifik proyek spek kesehatan (contoh: Larangan



ehatan pekerja



masa proyek berlangsung, termasuk ungan proyek ahan Berbahaya Beracun (B3) yang



n fasilitas medis (Rumah Sakit) untuk



nyebaran dan penanganan kasus dalam kontrak)



dengan Aspek Keselamatan di proyek entang Analisa bahaya yang am semua tahapan proyek eselamatan pada kegiatan proyek, (PTW), lifting, hot work, working at



a masa proyek



dengan Aspek Logistik di Proyek entang Analisa bahaya yang mua tahapan proyek k pada kegiatan proyek, seperti namun ia atau bahan beracun berbahaya (B3),



k logistik selama masa proyek hadap pengelolaan dan penanganan i untuk personil khusus (defensive driving



dengan



aspek Lingkungan



entang Analisa bahaya yang emua tahapan proyek gkungan pada kegiatan proyek, seperti penanganan, penyimpanan dan Tumpahan (spill management), dll. pek lingkungan selama masa proyek ang dihasilkan selama kegiatan proyek,



Aspek keamanan entang Analisa bahaya yang mua tahapan proyek eamanan pada kegiatan proyek, seperti rhadap kondisi darurat (ancaman bom,



amanan selama masa proyek enyediaan jasa security khusus proyek,



ntor, dll.



Aspek Sosial entang Analisa bahaya yang mua tahapan proyek bahaya social



dasarkan jenis kegiatan) esuai dengan ketentuan Perusahaan



nil yang terlibat kegiatan proyek.



n minimum APD di proyek.



seluruh operasi yang berbahaya an proyek proyek sedur HSE dan Operasional Lainnya . an pemahaman



akan digunakan untuk kegiatan proyek, ada standar. ratan peralatan, meliputi: Register,



erhadap semua



menjadi subyek untuk inspeksi HSE. atan dan aspekgkungan).



yek ang kritikal



kasi dll. rinci untuk menilai:



van dengan program kesehatan. an termasuk pembuangannya dibutuhkan dapat menjadi pertimbangan.



kebersihan regulasi atau pedoman perusahaan



kasi dan fasilitas lainnya.



butkan



scope perubahan yang harus



cope perubahan



ging terhadap prosedur PERUSAHAAN n prosedur digunakan dalam skenario,



,



B3 botase (darat/laut/udara)



uratan di Proyek sesuai kontrak memadai untuk mengatasi situasi



untuk layanan



untuk melakukan yang terlibat di proyek terkait dengan



ai jenis scenario kegawat daruratan di



ung pada jenis



g (KPI sesuai dengan yang telah



or aian KPI sesuai gan Target Proyek



) mingguan dan harian) ek HSE Induction)



uan)



nt Rate (TRIR)



Hari Kerja (LTI) Medis Lanjutan (MTC) ama/Minor (FAC)



HSE dalam kurun waktu pelaksanaan



u pada ketentuan PERUSAHAAN dan



direkam. adap kinerja HSE (direview / diskusi kepada personil



ja tetapi juga: nearmiss, dll) si, dll) elamatan, rusak dan atau hilangnya



ukan akar penyebab (Prosedur



mpetensi nya



aikan tanggung durasi



kontrak.



menindaklanjuti hasil Audit



Manajemen yang t



en menindaklanjuti hasil Hasil Tinjauan



D (10) (Melebihi persyaratan minimum)