Diversifikasi Kurikulum) 11082021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diversifikasi Kurikulum DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI



Apa yang akan kita bahas? Diversifikasi Kurikulum •



1



Diversifikasi Kurikulum menurut UU dan SNP, sekilas KTSP, perlunya KTSP melayani diversifikasi



Aspek-aspek Diversifikasi • 2



3



Karakteristik dan Potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik



Berbagai kemungkinan layanan diversifikasi dalam KTSP •



Intrakurikuler, Kokurikuler, Ekstrakurikuler, dan Pembiasaan Budaya Satuan Pendidikan WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Berbagai Keberagaman



Peserta didik yang beragam (usia, tingkat intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dll) Satuan pendidikan yang beragam



Lingkungan satuan pendidikan yang beragam WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Pertanyaan Pemantik



Bagaimana menjadikan keberagaman itu sebagai modal untuk mencapai tujuan pendidikan?



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 2



Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik



Bagaimana melayani keberagaman ini dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Dari Sisi KTSP • KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan Pendidikan, mengacu kepada SNP dan peraturan tentang Kurikulum • Ada kemajuan dan ada kesulitan dalam implementasi (di luar Pandemi Covid-19), misalnya: penilaian yang masih dianggap rumit, banyaknya materi sehingga waktu menjadi tidak cukup, penerapan pendekatan saintifik terutama pada menalar dan menganalisis tidak terlaksana, dan kurangnya sarana prasarana • Perlunya melayani keberagaman dalam KTSP • Oleh karena itu → KTSP terus dikembangkan: semakin mampu untuk mengembangkan potensi peserta didik yang berbeda-beda



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Kondisi yang Diharapkan dan Kondisi Saat Ini Aspek



Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)



Kondisi Yang Diharapkan



• •



Setiap Satuan Pendidikan telah mengembangkan KTSP Berbagai aspek diversifikasi diperhatikan dan menjadi modal untuk mengembangkan KTSP



Kondisi Saat Ini



• • •



Layanan intrakurikuler







• • •



Layanan intrakurikuler dengan strategi/model pembelajaran sesuai saran kurikulum, Layanan pembelajaran memperhatikan keberagaman peserta didik, lingkungan sekolah, dan potensi daerah Mengintegrasikan strategi penguatan kompetensi literasi dan numerasi dalam pembelajaran Penilaian sebagai bagian dari pembelajaran



• • •



Setiap Satuan Pendidikan telah mengembangkan KTSP Telah memasukkan bebrapa aspek diversifikasi, misalnya Muatan Lokal KTSP relatif “generik”, cenderung sama untuk tiap satuan pendidikan Layanan intrakurikuler dengan strategi/model pembelajaran sesuai saran kurikulum, walaupun masih banyak ditemukan kesulitan Layanan: satu pembelajaran untuk semua peserta didik Mulai mengintegrasikan strategi penguatan kompetensi literasi dan numerasi, tapi masih sporadis



Layanan Kokurikuler







Semua satuan pendidikan melakukan layanan kokurikuler, untuk penguatan intrakurikuler dengan lebih memperhatikan keragaman peserta didik pada berbagai konteks







Belum semua satuan pendidikan melakukan layanan kokurikuler



Layanan Ekstrakurikuler







Semua satuan pendidikan telah melakukan layanan ekstrakurikuler dengan layanan yang beragam dan terprogram







Secara umum satuan pendidikan telah melakukan layanan ekstrakurikuler



Literasi dan numerasi







Terjadi proses penguatan kompetensi literasi dan numerasi pembelajaran, dan berhasil meningkatkan kemampuan literasi siswa







Kompetensi literasi dan numerasi perlu ditingkatkan WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Tujuan • Mengenali berbagai alternatif diversifikasi kurikulum dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik • Merumuskan ide-ide diversifikasi dalam kurikulum sesuai dengan potensi daerah, satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Alur Kegiatan



• Pengantar awal dan apersepsi • Pertanyaan pemantik



Pendahuluan - 15'



Kegiatan Inti - 20' • Paparan materi tentang Diversisifkasi Kurikulum



• Diskusi Analisis konteks dan perumusan ide-ide diversifikasi dalam KTSP (Pengisian LK)



Kegiatan Inti (breakout room) - 30'



Kegiatan Inti (main room) - 40' • Diskusi kelas untuk memberikan feedback dan umpan balik hasil LK peserta • Penguatan oleh narasumber



• Refleksi dan tindak lanjut, dengan swaasesmen dan pengumpulan hasil revisi LK Penutup - 15'



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Sekilas tentang KTSP • Kurikulum: seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. • KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan, mengacu pada SNP dan peraturan tentang kurikulum WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan • Berisi (setidaknya): visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.



• Berisi silabus • Berisi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



PP SNP Nomor 57 Tahun 2021 Pasal 38 Ayat 2



Pengembangan kurikulum Satuan Pendidikan dilakukan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan Satuan Pendidikan, potensi daerah, dan Peserta Didik Prinsip diversifikasi dalam pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada Satuan Pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi Kurikulum Berdasarkan Karakteristik Satuan Pendidikan



Satuan pendidikan yang beragam: • Jenjang Pendidikan • Jenis Pendidikan • Layanan tertentu: Satap, Sekolah Alam, Sekolah Berasrama, dll • Lokasi • Sarpras • Arah pengembangan sekolah



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi Kurikulum Berdasarkan Potensi Daerah



Wilayah Indonesia memiliki beragam potensi: • potensi alam misalnya maritim, dataran dan pegunungan, pertambangan, pertanian • sosial ekonomi misalnya industri pertanian dan manufaktur, wisata, kerajinan, dll • adat dan budaya tercermin dari beragamnya seni, tari, alat musik, pakaian, bahasa, dan norma-norma yang berlaku di setiap suku dan daerah • Arah pengembangan daerah



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi Kurikulum Berdasarkan Karakteristik Peserta Didik



Peserta didik yang beragam: • Bakat • Minat • Kemampuan • Tingkat emosional, ketekunan, dan kepercayaan diri • Latar belakang sosial ekonomi • Latar belakang budaya • Cita-cita



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Konfigurasi Muatan Khas untuk Diversifikasi Kurikulum Pend. Lalulintas



Perubahan iklim



Pendidikan Kewirausahaan



Kependudukan



Dan lain-lain



Muatan Khas Sekolah



Pend. Lansia



Pend. Pencegahan HIV/AIDS



Kemaritiman



Pend. Ekonomi Kreatif



Daerah KTSP



Pend. Pengurangan Resiko Bencana



Pend. Kesehatan Reproduksi



Pend. HAM



Pend. Anti Korupsi



Pend. Karakter



Multikultur WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Bentuk Diversifikasi Kurikulum



Intrakurikuler Muatan Pelajaran Kegiatan/ pengalaman belajar



Kokurikuler Diversifikasi Kurikulum



Budaya Sekolah Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah



Pembelajaran yang kontekstual dan interaksi dengan lingkungan sekitar



Ekstrakurikuler Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Alternatif Langkah dalam Mengintegrasikan Muatan Kurikulum yang Berdiversifikasi Analisis konteks Visi-Misi-Tujuan Nilai-nilai yang dikembangkan



Asesmen diagnostik dan analisis peserta didik



Analisis KD dengan memperhatikan konteks dan peserta didik Menyusun indikator KD



Perancangan Ekstrakurikuler



Menyusun Silabus



Perancangan Kokurikuler



Menyusun RPP



Keterangan: : proses : hasil



Pembelajaran dan Asesmen yang memperhatikan diversifikasi



Sumber belajar, media



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Praktik: Ide-ide untuk Pengembangan KTSP yang Berdiversifikasi



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Apa yang dilakukan? (70 menit) 1. Seyogyanya Bapak/Ibu sudah mengerjakan lembar kerja pada kegiatan ini sebelum pelaksanaan workshop. 2. Kerjakan lembar kerja (LK 1) dengan memperhatikan latar belakang situasi kerja Bapak/Ibu (kabupaten, kondisi sekolah, dll). Jika kondisi memungkinkan, lakukan diskusi dengan kelompok dalam satu kabupaten/kota. 3. Lakukan analisis konteks terhadap satuan pendidikan tempat tugas Bapak/Ibu terkait dengan potensi daerah, satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik (Tabel 1) 4. Berdasarkan hasil analisis konteks, rumuskan ide-ide agar KTSP lebih sesuai dengan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik (Tabel 2). 5. Sajikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelas secara daring WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Hasil Analisis Konteks No



Komponen Konteks



1



Potensi Daerah



2



Karakteristik Satuan Pendidikan



3



Karakteristik Peserta Didik



4



Budaya Sekolah yang dikembangkan



Hasil analisis



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Rumuskan Ide-ide Bapak-Ibu No



Komponen Diversifikasi Kurikulum



1



Intrakurikuler



2



Kokurikuler



3



Ekstrakurikuler



4



Pembiasaan Budaya Sekolah



Ide-ide agar KTSP lebih sesuai dengan dengan potensi daerah, karakteristik satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Ide-ide Diversifikasi Kurikulum



• Apa ide-ide umum yang didapat dari diskusi pleno ini?



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi dalam Intrakurikuler Kontekstualisasi: • Pembelajaran dikaitkan dengan konteks di sekitar siswa (lingkungan dan sosial budaya) • Penyesuaian muatan/materi sesuai konteks. Misal: jika sekolah di daerah pantai, maka konteks terkait pantai pada berbagai mata pelajaran seharusnya lebih dalam daripada konteks yang lain • Menggunakan asesmen diagnostik untuk mengetahui latar belakang, bakat, minat, dan kemampuan awal peserta didik → pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan • Menggunakan strategi/model pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman sesuai konteks: peserta didik, cara belajar, aktivitas belajar. Misalnya Kooperatif, Saintifik, PBL, PjBL • Penguatan kompetensi literasi dan numerasi dalam pembelajaran, dengan konteks yang ada di sekitar (atau dapat dipahami) siswa



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi dalam Intrakurikuler Integrasi:



• Mewadahi diversifikasi dengan: mengintegrasikan keberagaman yang ada (potensi daerah, satuan pendidikan, atau karakteristik peserta didik) dengan kurikulum nasional. • Integrasi dapat dilakukan secara webbed, artinya dikaitkan dengan beberapa KD melalui tema tertentu (sesuai potensi daerah/konteks di lingkungan sekitar sekolah) dan connected, yaitu dengan menghubungkan atau mengaitkan dengan keragaman yang dipilih, misalnya lingkungan sekitar.



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi dalam Intrakurikuler Sebagai Mata Pelajaran Tersendiri • Dapat berupa muatan lokal yang dapat dikategorikan sebagai mata pelajaran sesuai dengan konteks daerah/kewilayahan atau konteks sekolah/karakteristik sekolah. • Konteks atau karakteristik ini juga dapat menggunakan berbagai keunggulan yang sesuai, misalnya Kemaritiman, Pertanian, Jasa/Niaga, atau sesuai dengan kewilayahan/ Geososiokultural ataupun kebutuhan sekolah. • Pengimplementasiannya dapat bersifat kontinyu atau diskontinyu.



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi dalam Kokurikuler • Kegiatan kokurikuler: untuk lebih mendalami dan menghayati pembelajaran yang telah dilakukan, termasuk untuk penguatan literasi dan numerasi. • Kegiatan kokurikuler dapat dilaksanakan baik secara individual maupun secara kelompok. • Misalnya: • observasi lapangan, kunjungan wisata edukasi → laporan/vlog/film pendek • peragaan busana, pameran karya fotografi, dan lain-lain



• membangun sikap empati dengan teman lain, gotong royong, keterampilan bekerjasama pada peserta didik, sikap tenggang rasa, adanya persaingan yang sehat, dan latihan kepemimpinan. • mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri di samping juga untuk menyesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik. WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Diversifikasi dalam Ekstrakurikuler • Kegiatan kurikuler di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler. • Di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. • Bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan. • Sangat potensial untuk mendukung pengembangan literasi dan numerasi, muatan keunggulan sekolah, potensi/kondisi daerah yang belum terakomodasi dalam kegiatan lain untuk memperkaya khasanah diversifikasi. WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Pembiasaan Budaya Sekolah • Program dengan pendekatan rutin dengan pengaturan kegiatan peserta didik secara terjadwal dan terus-menerus dengan penekanan pada pembiasaan menjadi budaya sekolah. • Misal: membaca 15 menit, berdoa bersama, sholat berjamaah, peringatan hari-hari besar, upacara, cara hidup demokrasi, kegiatan ekonomi produktif, kompetisi seni dan olahraga, kebersihan diri dan lingkungan, mengerjakan prakarya, melaksanakan kegiatan’hari krida’, dan seterusnya. • Sebagai kegiatan aktualisasi nilai-nilai keunggulan sekolah, potensi/kondisi daerah yang diwujudkan dalam perilaku seharihari oleh seluruh warga sekolah. • Semua guru: sikap dan perilaku yang sesuai budaya sekolah, insan yang literat, nilai-nilai lokal yang positif dengan memperhatikan kebhinekaan. WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Refleksi dan Tindak Lanjut • Apa kendala yang mungkin muncul dalam implementasi ide-ide tersebut? • Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi kendala itu? • Hal apakah yang berbeda dari hasil kerja Anda dengan masukan kelompok lain dan/atau umpan balik dari narasumber? • Bagaimana Anda mengokomodasi hasil masukan tersebut? WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



Referensi



• Referensi materi dapat diunduh pada tautan berikut: http://ditsmp.kemdikbud.go.id WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA