0.05.1-4-A-Jurnal Refleksi-Matakuliah PPDP Dheetyas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Kelas NIM Matkul Kode Tugas



: Dheetyas Glibson Rajindra Azizi : 22.2SD-F : 22021141041 : Seminar Pendidikan Profesi Guru : 02.05.1-4-a Jurnal Refleksi-Matakuliah Inti Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya



Nama Mata kuliah



Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya



Review pen galaman bel ajar.



Pada mata kuliah pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya saya mempelajari banyak hal terkait dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing peserta didik. Pada mata kuliah ini saya telah mempelajari materi yang terdapat pada 6 topik, diantara lain teori belajar dan motivasi anak, teori perkembangan (Kognitif, Psikososial, Emosional, Sosial-Konteks), profiling peserta didik, kerangka strategi, pengukuran pemahaman belajar peserta didik dan lesson plenning (RPP) dalam penyusunan, evaluasi serta refleksi. Pada setiap pertemuan di kelas saya mendapatkan pengetahuan terkait penyusunan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki keberagaman karateristik. Selain itu saya mendapatkan ilmu tambahan melalui kegiatan berbagi pengalaman mengajar kepada teman satu kelas. Mahasiswa PPG dibekali pengetahuan terkait pemahaman peserta didik dan bagaimana alur dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Mahasiswa diberi penguatan terkait dengan landasan teori belajar dan bagaimana cara memotivasi belajar anak, dimana saya mengetahui belajar merupakan serangkaian usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Selanjutnya pemahaman tersebut dikuatkan dengan pembelajaran teori perkembangan baik kognitif, psikososial, emosional dan sosial-konteks, dimana masing-masing teori belajar memiliki penanganan masing-masing yang telah disesuaikan dengan fase peserta didik. Pemahaman terkait teori tersebut akan dijadikan sebagai aspek dalam kegiatan profilling peserta didik. Profilling ini nantinya akan memetakan kebutuhan maupun mengetahui permasalahan pada diri peserta didik baik melalui wawancara maupun observasi. Pemetaan ini dijadikan sebagai bahan atau informasi dalam penanganan terkait permasalahan yang ada pada diri peserta didik hingga pemenuhan kebutuhan dalam pengembangan potensi. Hasil dari profiling peserta didik akan dijadikan bahan dalam membuat strategi pembelajaran baik menggunakan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, TARL (Teaching at right level) maupun Responsif kultur. Rancangan pembelajaran dilengkapi dengan asesmen yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Hasil akhir dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan salah satu pendekatan terjabarkan pada laporan akhir.



Sebagai calon guru profesional, perlu memperhatikan (potensi) peserta didik, kemudian memberikan dorongan dan kekuatan agar mereka dapat bertumbuh Refleksi pen dan berkembang dengan mengkaitkan proses belajar peserta didik dengan galaman bel konteks sosial budaya peserta didik. ajar yang di pilih Terdapat 6 topik yang telah dipelajari pada semester 1 dan saya tertarik untuk merefleksikan pengalaman belajar pada topik 4. Pada topik ini saya mempelajarai kerangka strategi yang dapat diterapkan oleh guru, seperti Developmentally Appropriate Practice (Pembelajaran Berdiferensiasi), pengajaran dan pembelajaran secara kebudayaan- Responsif dan pengajaran sesuai level (Teaching at the right level). Dalam menggunakan strategi diatas maka guru harus mengetahui kebutuhan peserta didik terlebih dahulu. Kebutuhan pada masing-masing peserta didik yang beragam terangkum pada hasil pemetaan profilling peserta didik yang telah diketahui dari hasil asessmen diagnostik non kognitif dan kognitif. Strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat memfasilitasi peserta didik dengan keberagaman gaya belajar, kesiapan dan minat belajar, dimana guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan keberagaman konten, proses, produk dan lingkungan belajar yang telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Selanjutnya terkait dengan pengajaran kebudayaan-responsif saya belajar terkait dengan integrasi pembelajaran dengan pendidikan tanggap budaya yang bertujuan dalam membantu peserta didik menerima dan memperkokoh identitas kebudayaan. strategi ini dapat memperkenalkan peserta didik terkait dengan kearifan lokal agar peserta didik tidak melupakan identitas mereka yang hidup berdampingan dengan keberagaman budaya. Strategi pembelajaran TARL ((Teaching at the right level)) menjadi salah satu strategi pembelajaran yang penting, dimana strategi ini memfasilitasi peserta didik yang telah disesuaikan dengan level kemampuan. TARL ((Teaching at the right level)) dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjanagan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. Analisis arte Analisis artefak pembelajaran fak pembela Link artefak ruang kolaborasi: jaran https://docs.google.com/document/d/ 17MyMVbEdo3Tlmn2_PkWkcY21grygbrpG/edit? usp=sharing&ouid=107372583190332365698&rtpof=true&sd=true Pada ruang kolaborasi saya bekerja dalam kelompok untuk menjawab 8 pertanyaan terkait dengan TARL ((Teaching at the right level). Strategi pembelajaran TARL (Teaching at the right level) ini merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas.



Pada ruang kolaborasi ini saya mengetahui bahwa TARL (Teaching at the right level) merupakan strategi yang berfokus pada tingkat kemampuan peserta didik dibandingkan tingkatan kelasnya, dengan demikian TARL (Teaching at the right level) dapat membantu guru merancang pembelajaran sesuai pencapaian setiap peserta didik. Hal ini didukung pada jurnal penelitian oleh Ahyar, dkk yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran TARL (Teaching at the right level) dalam meningkatkan Kemampuan Literasi Dasar Membaca Peserta Didik di Sekolah Dasar Kelas Awal, dimana TARL (Teaching at the right level) mengorientasikan peserta didik untuk belajar dalam desain pembelajaran berbasis level kemampuan. Bahwasanya level kemampuan peserta didik adalah acuan utama dalam merancang pembelajaran, dimana level kemampuan yang sama dikelompokkan dalam sebuat proses pembelajaran tanpa memperhatikan tingkatan kelas dan usianya. Link artefak koneksi antar materi: https://docs.google.com/document/d/12FpcfuAtKDka11nk5yQs2RqcfNTnfaaW/edit?usp=sha ring&ouid=107372583190332365698&rtpof=true&sd=true



Pada koneksi antar materi saya mengkoneksikan prinsip pada 3 kerangka strategi pembelajaran, yaitu DAP (Development Appropriate Practices), TARL (Teaching at the right level) dan Responsif kultur. Pada kesempatan ini saya mengkoneksikan materi pada topik 4 menggunakan infografis. Pada infografis ini saya memaparkan terkait dengan ciri-ciri DAP (Development Appropriate Practices) yang terfokus pada perkembangan anak, Ranah belajar terkait antara semua dimensi perkembangan dan aktivitas belajar dapat berlangsung melalui dimana materi belajar dipilih yang relevan dengan pengalaman keseharian anak. Selanjutnya saya dapat memaparkan terkait dengan pembelajaran responsif kultur, dimana pembelajaran ini mengintegrasikan kebudayaan Indonesia maupuan kearifan lokal pada prpses pembelajaran agar terciptanya keseimbangan dan keterpaduan antara kesatuan maupun keberagaman. Pada infografis ini saya juga memaparkan terkait dengan pengajaran sesuai level, dimana tahapan pada TARL (Teaching at the right level) terdiri dari memahami peserta didik dan membuat rancangan pembelajaran. Penjelasan diatas didukung oleh jurnal penelitian dari Fitri terkait dengan pendidikan responsif budaya sebagai upaya menciptakan pendidikat multikultural, dimana strategi pembelajaran ini dapat menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokas dalam era sekarang agar peserta didik tidak



mengabaikan sisi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat tradisional. Selanjutnya pada pembelajaran berdiferensiasi DAP (Development Appropriate Practices) didukung oleh jurnal penilitian dari Rosinta, dkk bahwa pembelajaran berdiferansiasi dirancang untuk memfasilitasi peserta didik yang pada dasarnya memiliki perbedaan dalam hal kemampuan, minat, latar belakang kebudayaan dan gaya belajar.



Pembelajara n bermakna (good pract ices)



Melalui pembelajaran pada materi ini, saya akan menjadi seorang pendidik yang memfokuskan pada kebutuhan dan kemampuan peserta didik bahwasanya setiap peserta didik memiliki keunikan dan keberagaman, dimana hal tersebut menunjukkan penanganan yang berbeda. Memahami teori perkembangan baik kognitif, psikomotor dan lain-lain sebagai landasan dalam memahami karateristik peserta didik. Pemahaman tersebut nantinya digunakan sebagai aspek dalam kegiatan profilling peserta didik, sehingga saya dapat merancang strategi pembelajaran baik menggunakan pembelajaran diferensiasi, TARL (Teaching at the right level) atau Cultural) Responsif yang dilengkapi oleh asesmen dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.