016 - Abdullah Haidar Hanif - Pemeriksaan Kreatinin Kinase [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK LANJUT PEMERIKSAAN CREATINEN KINASE (CK) Dosen Pengampu : Devi Etivia Purlinda, S.ST., M.Si



Disusun oleh : ABDULLAH HAIDAR HANIF (P1337434318016) SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2020



Pemeriksaan Kreatinin Kinase Praktikum ke-8 A.



Hari/Tanggal Rabu, 14 Oktober 2020



B.



Tujuan 1. Untuk mengetahui prosedur atau cara pemeriksaan kreatinin kinase dengan baik dan benar 2. Untuk mengetahui kadar kreatinin kinase pada sampel yang diperiksa



C.



Metode Kinetik UV



D.



Prinsip Enzim Creatinin Kinase akan mengkatalis Creatinin Phosphate + ADP menjadi Creatinin + ATP Enzim Hekso Kinase akan mengkatalis ATP + Glucose menjadi Glucose-6-phosphate + ADP Enzim Glucose 6 Phospate Dihidrogenase akan mengkatalis Glucose-6-phosphate + NADP menjadi 6-phosphogluconate + NADPH + H



E.



Dasar Teori Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja otot jantung. Saat terjadi kerusakan, seperti pada serangan jantung, maka enzim ini akan meningkat jumlahnya dalam darah. Oleh karena itu, pemeriksaan enzim jantung sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis serangan jantung. Kreatin kinase (CK) atau juga dikenal dengan nama kreatin fosfokinase (CPK) merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak. CK adalah suatu molekul dimerik yang terdiri dari sepasang monomer berbeda yang disebut M (berkaitan dengan otot), dan B (berkaitan dengan otak), sehingga terdapat tiga isoenzim yang dapat terbentuk : CK1 (BB), CK2 (MB), dan CK3 (MM). Isoenaim- isoenzim tersebut dibedakan dengan proses elektroforesis, kromatografi pertukaran ion, dan presipitasi imunokimia. Distribusi isoenzim CK relatif spesifik jaringan. Sumber jaringan utama CK adalah otak dan otot polos (BB), otot jantung (MB dan MM), dan otot rangka (MM; otot rangka normal juga memiliki sejumlah kecul MB, kurang dari 1%). Pemakaian utama CK untuk kepentingan klinis adalah untuk mendeteksi infark miokardium akut (MCI). Distribusi CK dalam miokardium adalah sekitar 80% MM



dan 20 % MB, sedangkan isoenzim di otot rangka hampir seluruhnya adalah MM. Dengan demikian kemunculan mendadak CK-MB dalam serum mengisyaratkan asal dari miokardium, terutama pada situasi klinis yang pasiennya mengalami nyeri dada dan perubahan elektrokardiogram. CK dan CK-MB serum meningkat dalam 4 – 6 jam setelah MCI akut, mencapai puncaknya dalam 18 – 24 jam (> 6 kali kadar normalnya) dan kembali normal dalam 3 – 4 hari, kecuali jika terjadi perluasan infark atau reinfark. Sensitivitas CK-MB sangat baik (hampir 100%) dengan spesifisitas agak rendah. Peningkatan CK-MB isoenzim dapat menandakan terjadinya kerusakan otot jantung. CK-MB juga dapat meninggi pada kasus-kasus bukan MCI atau non-coronary obstructive myocardial necrosis, seperti peradangan, trauma, degenerasi. F.



Alat dan Bahan Alat :



Bahan :



1. Spuit



1. Spesimen (serum)



2. Centrifuge



2. Reagen 1 Kreatin kinase



3. Torniquet



3. Reagen 2 Kreatin kinase



4. Mikropipet 10 - 100 µl



4. Aquadest



5. Mikropipet 100 - 1000 µl



5. Alkohol 70%



6. Tabung reaksi 7. Rak tabung reaksi 8. Wadah limbah : infeksius, Non infeksius, cair, tip, RT 9. Tip dispossbile (yellow & blue) 10. Spektrofotometer/fotometer G.



Cara Kerja Pra analitik : 1. Memakai APD sesuai dengan SOP 2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 3. Mengambil spesimen darah sebanyak 3 ml 4. Diamkan spesimen hingga terbentuk sedikit serum kemudian lakukan centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. 5. Pisahkan serum dengan sel darah merah dengan mikropipet. 6. Preparasi spesimen, spesimen yang di gunakan tidak boleh lisis



Analitik : 1. Membuat working reagen dengan perbandingan 4 R1 : 1 R2 2. Pipet reagan Kreatin kinase 1 sebanyak 800 µl dengan mikropipet 3. Masukan dalam tabung reaksi bersih dan kering 4. Tambahkan 200 µl reagen Kreatin kinase 2 ke dalam tabung reaksi berisi reagen Kreatin kinase 1 tadi. 5. Homogenkan kedua campuran reagen tersebut. 6. Tambahkan 40 µl serum ke dalam tabung reaksi berisi campuran reagen Kreatin kinase 7. Masukan blanko (aquadest) sesuai permintaan dari alat 8. inkubasi terjadi di dalam alat spektrofotometer dengan suhu 37°C selama 180 detik 9. Baca absorbansi sampel test pada detik ke-180, 210, 240, 270 dan 300 menggunakan spektrofotometer/fotometer dengan panjang gelombang 405 nm Post analitik : 1. Mencatat hasil pemeriksaan 2. Membersihkan alat dan bahan 3. Melepaskan APD sesuai SOP 4. Memvalidasi hasil pemeriksaan secara teknis H.



Hasil dan Perhitungan aktivitas CK-NAC (IU/L) = ∆A sampel/min sampel x 4127 Alat menggunakan sistem otomatis mengeluarkan hasil, maka tidak perlu memakai perhitungan. Didapatkan hasil 102,9 IU/L. Nilai normal :



I.







Dewasa : Laki-laki