1000 HPK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH 1000 HARI PERTAMA KELAHIRAN (HPK) Untuk melengkapi tugas mata kuliah Etika Profesi



Dosen Pengampu : Nuzul



Disusun Oleh : 1. ARINDITA OKTAVINA 2. ENGGAR DWI RAHMAWATI 3. MARLINA 4. RISMA TRISNAGATI 5. YESHI YULI EKA SARI



AKADEMI GIZI KARYA HUSADA KEDIRI 2017



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Hasil Riskesdas 2010 , presentasi BBLR di Indonesia sebesar 8,8%, Anak balita pendek sebesar 35,6%, Anak Balita gizi kurang sebesar 13,3%, Balita gizi kurang 17,9% dan Balita gizi lebih sebesar 12,2%. Dengan demikian Indonesia menghadapi masalah gizi ganda di satu pihak mengalami kekurangan gizi dan di pihak lain mengalami kelebihan gizi. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi tersebut diatas dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak , kecerdasan , gangguan pertumbuhan fisik. Sedangkan dalam jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dalam prestasi belajar , menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit , resiko tinggi munculnya penyakit diabetes, dan kegemukan. Semuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia , produktivitas , dan daya saing bangsa. Untuk mengatasi masalah ini ,Indonesia telah menyepakati untuk menjadi bagian dari Gerakan SUN Movement sejak bulan desember 2011, melalui penyampaian surat keikutsertaan dari mentri kesehatan kepada sekjen PBB. Saat ini jumlah Negara yang bergabung dalam gerakan SUN sebanyak 28 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia gerakan SUN Movement disebut dengan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan. Gerakan 1000 HPK terdiri dari Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitive. Intervensi Gizi Spesifik adalah tindakan atau kegiatan yang dalam perencanaannya ditujukan khusus untuk kelompok 1000 HPK. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk sector kesehatan seperti imunisasi PMT ibu hamil dan balita , monitoring pertumbuhan balita di posyandu , promosi ASI eksklusif , MPASI dan sebagainya. Sedangkan Intervensi Sensitive adalah berbagai kegiatan pembangunan di luar sector kesehatan sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus



utuk 1000 HPK. Namun, apabila direncanakan secara khusus dan terpadu dengan kegiatan spesifik, dampaknya sensitive terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan 1000 HPK. Dampak kombinasi kegiatan spesifik dan sensitive bersifat langgeng (sustainable) dan jangka panjang.



1.2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian 1000 hari pertama kehidupan ? 2. Apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari pertama kehidupan ? 3. Apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat asupan gizi yang optimal ? 4. Apa langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama ? 5. Apa pesan 1000 hari pertama kehidupan ?



1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa pengertian 1000 hari pertama kehidupan 2. Untuk mengetahui apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari pertama kehidupan 3. Untuk mengetahui apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat asupan gizi yang optimal 4. Untuk mengetahui apa langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama 5. Untuk mengetahui apa pesan 1000 hari pertama kehidupan



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak dicanangkannya gerakan scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi anak. Terhitung sejak 270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak lahir. Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara lain asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta kebersihan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan akan menimbulkan dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak pada



1.000



hari



pertamanya,



ibu



perlu



memperhatikan



asupan



makanannya. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi anak 0-6 bulan.ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan anak seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral serta komponen probiotik untuk kesehatan saluran cerna. Saat menginjak umur genap enam bulan, anak dapat diperkenalkan makanan pendamping ASI, dan sejak berumur genap satu tahun, anak dapat diberikan makanan padat dan susu pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan



penyesuaian,



karena



bayi



bersifat



plastis



(mudah



menhyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar



sesuai dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen, artinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya bermakna. Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko: 1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ khronis, tergantung organ yang terkena. Bila ginjal, maka akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila pancreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung, dst. 2. Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif. 3.



Gangguan



pertumbuhan



tinggi



badan,



sehingga



beresiko



pendek/stunting. Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya. Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka ada 5 titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah : 1. Masih dalam kandungan = 280 hari 2. Umur 0-6 bulan = 180 hari 3. Umur 6-8 bulan = 60 hari 4. Umur 8-12 bulan = 120 hari 5. Umur 12-24 bulan = 360 hari



2.2. Permasalah Gizi Anak Indonesia Dalam 1000 Hari Pertama 1. Bayi lahir prematur yang bisa menyebabkan anak gagal tumbuh.



2. Bayi lahir cukup bulan tapi tidak mendapatkan ASI yang cukup, misalnya sudah diberikan makanan padat sebelum 6 bulan. 3. Bayi usia 6-12 bulan tidak mendapatkan MP-ASI yang cukup, misalnya hanya diberikan 1 jenis makanan saja. 4. Bayi 13 bulan sampai 1.000 hari kehidupan, jika ia tidak mendapatkan gizi yang cukup maka membuat daya tahan tubuh menurun sehingga berisiko kena infeksi.



2.3.Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Agar Anak Mendapatkan Asupan Gizi Yang Optimal 2.3.1. Periode dalam kandungan (280 hari) 1. Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemi 2. Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi 3. Sesuai dengan kebutuhan, makanan dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan 4. Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia. 5. Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin 6. Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai menyusui, agar saat melahirkan



nantinya akan memberikan IMD dan ASI



Eksklusif untuk bayinya kelak. 2.3.2. Periode 0 – 6 bulan (180 hari)



2.3.3.



Periode 6- 24 bulan (540hari) 1. Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian makanan untuk bayi.·



2. Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi. Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan 3. Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI 4. Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi. 5. Memantau pertumbuhan secara teratur.



2.4.Langkah-Langkah Yang Dilakukan Untuk Memenuhi Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan 2.4.1. Pada masa pra kehamilan 1. Berusaha mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal 2. Mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang 3.



Mengkonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat selama 3 bulan prakehamilan



4.



Olahraga teratur



5.



Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol



2.4.2. Pada masa kehamilan 1. Memenuhi asupan kalori yang cukup untuk mendukung peningkatan berat badannya dengan pola makan yang seimbang. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mencoba menurunkan berat badan atau menghindari peningkatan berat badan yang normal. Kalaupun berat badan meningkat terlampau cepat, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis dan tidak menanganinya sendiri. 2. Meningkatkan asupan zat besi. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi meningkat sebesar 200-300% untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari makanan maupun dari suplemen (karena kebutuhan



sebesar ini sulit dicapai hanya dari asupan makanan saja). Sumber zat Besi contohnya daging, ayam, ikan, sayuran hijau, serealia tumbuk, kacang-kacangan, hati sapi. 3. Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan sistem saraf dan sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan bawaan pada bayi seperti: anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen. Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk. 4. Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole milk, skimmed milk, yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam sayuran hijau tua. 5. Meningkatkan asupan Vitamin D. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan Kalsium dalam tubuh, mengurangi resiko



infeksi



selama



kehamilan,



dan



mengurangi



gejalapreeclampsia. Sumber vitamin D contohnya kuning telur, susu dan olahannya, mentega. 6. Memenuhi kebutuhan Yodium. Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang. 7. Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol 8. Cukup istirahat dan menjaga perasaan gembira



2.4.3. Pada masa kehidupan pertama bayi 1. Lakukan



IMD



(Inisiasi



Menyusui



Dini)



segera



setelah



melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan). 2. Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama keidupan bayi. 3. Setelah bayi berusia 6 bulan berikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini alat pencernaan bayi sudah lebih matang untuk mencerna makanan non-ASI. Bahan makanan yang digunakan untuk membuat MP-ASI ini hendaknya merupakan bahan makanan yang biasa dimakan dalam keluarga yang dibuat sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelan bayi. dalam pembuatannya sebaiknya hindari penambahan gula dan garam < 1 tahun. MP-ASI yang ideal adalah yang mengandung: makanan pokok, sayuran dan kacang-kacangan, lauk nabati, lauk hewani, buah-buahan. Pada awal pengenalannya hendaknya bayi dikenalkan pada makanan tunggal agar ia mengenal rasa asli dari makanan tersebut dan untuk memudahkan evaluasi jika muncul gejala alergi, secara bertahap berikan secara majemuk dengan menyampurkan sejumlah bahan makanan.



2.5.Pesan 1000 Hari Pertama Kehidupan 2.5.1. Sembilan pesan inti 1000 hari pertama kehidupan yaitu: 1. Selama hamil, makan makanan beraneka ragam 2. Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan 3. Minum tablet tambah darah 4. Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 5. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan 6. Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan 7. Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi 8. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahu



9. Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI



2.5.2. Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003 adalah: 1. 300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi 2. 4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A 3. 50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak dicanangkannya gerakan scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi anak. Terhitung sejak 270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak lahir. Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara lain asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta kebersihan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan akan menimbulkan dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak.



3.2 Saran Kita



sebagai



pelayan



kesehatan



perlu



mengingatkan



dan



memberitahu kepada pasien/ ibu seberapa penting arti dari 1000 pertama kehidupan bagi bayinya. Agar terciptanya SDM yang berkualitas