2 SOP Anestesi Infiltrasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



PENGERTIAN



Anastesi infiltrasi adalah suatu metode anastesi yang mendeponirkan larutan anastesikum di sekitar gigi yang akan di cabut, yaitu di bagian lipatan mukobukal , lingual atau bagian palatum yang bertujuan untuk menimbulkan anastesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianastesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam misalnya daerah kecil dikulit atau gusi (pencabutan gigi)



TUJUAN



Sebagai pedoman pencabutan gigi.



KEBIJAKAN



Surat keputusan kepala puskesmas nomor … tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Raya



REFERENSI



1.



dalam



melakukananastesi



sebelum



Cooke-Waite, Atlas of Local anesthesia in dentistry, alih bahasa purwanto. 1993, penerbit buku kedokteran EGC,



2.



Jakarta http://dentistexellent.wordpress.com/kesehatangigi/oral-surgery/anastesy



ALAT DAN BAHAN



1. 2. 3. 4.



Kapas (cotton pellet), dan povidon iodine 10 % Jarum suntik dengan larutan anastesikum Sarana pelindung diri (masker dan sarung tangan) Lembar informed concernt (surat pernyataan



5.



persetujuan tindakan) Tensimeter



6. PROSEDUR / 1. Persiapan LANGKAH – a. Menyiapkan kapas (cotton pellet), larutan rivanol dan LANGKAH povidon iodine 10 % b. Menyiapkan jarum suntik dengan larutan anastesikum c. Menyiapkan sarana



pelindung



diri



(masker



dan



sarung tangan) d. Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi



1/2



ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



e. Lembar



informed



concernt



(surat



pernyataan



persetujuan tindakan) f. Menyiapkan tensimeter 2. Pelaksanaan anastesi infiltrasi a. Memeriksa tanda-tanda vital pasien ( TD, Nadi, RR ) b. Desinfeksi sekitar gigi yang akan di cabut sampai area yang akan disuntikan sampai 10% c. Melakukan anastesi dengan teknik anastesi infiltrasi :  Daerahbukal/labial/RA/RB Masukkan jarum ke dalam mukosa +2-3 mm, ujung jarum berada pada apeks dari gigi yang dicabut.



Sebelum



mendeponir



anastetikum,



lakukan aspirasi untuk melihat apakah pembuluh darah tertusuk. Bila sewaktu dilakukan aspirasi dan terlihat darah masuk ke dalam kerpul,tarik karpul. Buang darah yang berada di karpul dan lakukan



penyuntikan



pada



lokasi



lain



yang



berdekatan. Masukkan obat dengan perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak 0,5 ml  Daerah Palatal/Lingual Masukkan



jarum



sampai



Masukkan



obat



perlahan



menyentuh dan



tidak



tulang. boleh



mendadak sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa daerah tersebut putih/pucat.  Daerah Interdental Papil Masukkan jarum pada daerah papila interdental, masukkan obatnya sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa daerah tersebut memucat.



2/2



ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



d. Tes Efek Anastesi Membuang jarum bekas pakai pada safety box dan cartridge (tempat larutan anastesi) pada sampah medis. Tidak boleh digunakan untuk pasien yang lain



walaupun



sedikit



sekali



larutan



digunakan.



6. 7. DIAGRAM ALIR



Memeriksa TD, Nadi, RR



Persiapa n



Daerah Bukal/Labial RA/Rb



Anestesi dengan tehnik infiltrasi



Masukksan jarum ke mukosa sedalam 2-3 mm



aspirasi



3/2



Desinfeksi area gigi yang akan di cabut



yang



ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



7. Tarik karpul, buang darah dalam karpul



ada darah ?



Penyuntikan di tempat lain 0,5 mm



Langsung deponir anastetikum 0,5 mm



Masukksan jarum sampai menyentuh tulang, deponir anestetikum 0,5 mm



Daerah Palatal / Lingual



Daerah interdental papil



Masukkan jarum pada interdental papil, deponir anastetikum 0,5 mm



tes efek anestesi



4/2



ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



8. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN



1. Indikasi : a. Natal tooth / neonatal tooth : b. Mobility, dapat mengiritasi : menyebabkan ulserasi pada lidah, mengganggu untuk menyusui c. Gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi dan tidak dapat direstorasi. d. Infeksi di periapikal atau interradikular dan tidak dapat disembuhkan kecuali dengan pencabutan e. Gigi yang sudah waktunya tanggal dengan catatan bahwa penggantinya sudah mau erupsi f. Gigi sulung yang persistensi g. Gigi sulung yang mengalami impacted, karena dapat h. i. j. k.



menghalangi gigi tetap Gigi yang mengalami ulkus decubitus Untuk perawatan orthodonsi Supernumery tooth Gigi penyebab abses dentoalveolar



5/2



ANESTESI INFILTRASI



UPTD Puskesmas Raya



Kota Pematang Siantar



SOP



No. Dokumen



:



No.Revisi



:



Tgl. Terbit



:



Halaman



:



Surungan Nainggolan. SKM



NIP. 19660606 198903 1 025



2. Kontra Indikasi : a. Ada infeksi akut dalam rongga mulut b. Kelainan darah c. Penderita penyakit jantung d. Pada penyakit infeksi akut sehingga resiistensi tubuh lebih rendah dan dapat menyebabkan infeksi sekunder e. Ada tumor ganas f. Penderita Diabetes Mellitus g. Tidak ada persetujuan dari pasien



9. UNIT TERKAIT



1. Tim mutu Puskesmas, 2. Koordinator pelayanan klinis, 3. Koordinator administrasi dan manajemen, 4. Koordinator upaya Puskesmas 5. Kepala Puskesmas



Rekaman Historis



No



Halaman



Yang dirubah



Perubahan



6/2



Diberlakukan Tgl.