227-Alat Mesin Pasca Panen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2019 SMK/MAK



jilid 1



alat mesin pasca panen



bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi program keahlian Teknik Pertanian



Alat Mesin Pertanian Suratman Sukarnyoto Didik Hariyanto



ALAT MESIN PASCA PANEN



REDAKSIONAL Pengarah: Direktur Pembinaan SMK Kepala Sub Direktorat Kurikulum Kepala Seksi Penilaian Kepala Seksi Pembelajaran Penulis: Suratman Sukarnyoto Didik Haryanto Pengendali Mutu: Winih Wicaksono Penyunting: Rais Setiawan Erna Fauziah Editor: Nur Aini Farida Desain Sampul Sonny Rasdianto Layout/Editing: Intan Sulistyani Widiarti



ALAT MESIN PERTANIAN



iii



ALAT MESIN PASCA PANEN



KATA PENGANTAR



KATA PENGANTAR



Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/ MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D. DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK. Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang menggunakannya. Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia. Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK. SMK Bisa! SMK Hebat!



iv



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PRAKATA



PRAKATA



Buku yang berjudul “Alat Mesin Pascapanen kelas XI” ini dapat hadir sebagai penunjang pembelajaran untuk Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian pada Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 330/D.D5/Kep/KR/2017 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (CI), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3) dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi spiritual sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan. Buku ini juga mendorong siswa untuk memiliki sikap sosial dan spiritual melalui berbagai macam bentuk penugasan yang mendorong peserta didik dapat berdiskusi dan saling menghargai diantara siswa dengan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. Buku Alat Mesin Pascapanen untuk SMK/MAK kelas XI program keahlian alat mesin pertanian ini dibuat sesuai dengan kurikulum 2013, yang disajikan dalam 9 Bab. Kesembilan tersebut adalah sebagi berikut: Bab I : Alat mesin Pascapanen. Bab II : Mengidentifikasi kapasitas kerja alat mesin pascapanen. Bab III : Cara kerja / Standar operasional prosedur (SOP) alat mesin pascapanen. Bab IV : Menerapkan modifikasi alat mesin pascapanen. Bab V : Menganalisis jenis-jenis alat mesin pascapanen. Bab VI : Menganalisis kapasitas kerja alat mesin pascapanen Bab VII : Menganalisis pengoprasian alat mesin pascapanen Bab VIII : Menganalisis modifikasi alat mesin pascapanen Bab IX : Mengevaluasi perbaikan dan perawatan alat mesin pascapanen Kami menyadari buku ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami siap menerima kritik dan saran pembaca untuk penyempurnaan.



Penyusun



Suratman Sukarnyoto Didik Haryanto



ALAT MESIN PERTANIAN



v



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................... iv PRAKATA.................................................................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR................................................................................................... viii DAFTAR TABEL......................................................................................................... xi PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................................................. xii PETA KONSEP BUKU............................................................................................... xiii APERSEPSI..............................................................................................................xiv BAB I ALAT MESIN PASCAPANEN................................................................................ 1 A. Mesin Perontok............................................................................................................3 B. Mesin Pemipil ........................................................................................................... 11 C. Mesin Pemisah /Pembersih .................................................................................. 21 D. Mesin Pemindah....................................................................................................... 28 E. Mesin Pengupas ....................................................................................................... 30 BAB II MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN................ 38 A. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok.................................................... 39 B. Menghitung Kapasitas Kerja Alat Mesin Pemipil.............................................. 42 C. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemisah/pembersih (Winnower)........ 44 D. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemindah.................................................. 46 E. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pengupas................................................... 47 BAB III CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) ALAT MESIN PASCAPANEN.......................................................................................................... 53 A. Standar Operasional Prosedur Alat Perontok Pedal Tresher.......................... 55 B. Standar Operasional Prosedur Mesin Power Thresher.................................... 57 C. Standar Operasional Prosedur Mesin Combine Harvester............................... 60 D. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemipil................................................... 62 E. Standar Operasional Prosedur Mesin Pembersih............................................. 63 F. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemindah.............................................. 65 G. Standar Operasional Prosedur Mesin Pengupas............................................... 66 BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS).............................. 73 A. Modifikasi Alat Perontok Padi .............................................................................. 74 B. Modifikasi Alat Mesin Pemipil............................................................................... 78 C. Modifikasi Alat Pemisah / Pembersih.................................................................. 80 D. Modifikasi Alat Pengangkut................................................................................... 82 E. Modifikasi Alat Pengupas....................................................................................... 84 PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL....................................................................... 89



vi



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR ISI BAB V MENGANALISIS JENIS - JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK / PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS)...................................................... 90 A. Reaper......................................................................................................................... 91 B. Combine Harvester.................................................................................................. 93 C. Thresher Padi............................................................................................................ 94 D. Traktor Tangan........................................................................................................... 96 BAB VI MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)....................................... 100 A. Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Kinerja Lapang Alat Mesin Pertanian..................................................................................................................102 B. Kapasitas Lapang Efektif......................................................................................102 C. Waktu Hilang Untuk Belok...................................................................................103 D. Waktu Hilang yang Sebanding dengan Luas....................................................105 E. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin....................................106 F. Menghitung Waktu Hilang dan Efisiensi Lapang............................................107 G. Memperbaiki Efisiensi Lapang............................................................................109 BAB VII MENGANALISIS PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK / PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS )................................................... 116 A. Mengoperasikan Alat Mesin Perontok..............................................................117 B. Mengoperasikan Alat Mesin Pemipil.................................................................119 C. Mengoperasikan Alat Mesin Pemisah................................................................124 D. Mengoperasikan Alat Mesin Pemindah.............................................................126 D. Mengoperasikan Alat Mesin Pengupas............................................................134 BAB VIII MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK / PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS )................................................... 139 A. Melakukan Modifikasi Alat Pascapanen Perontok..........................................140 B. Melakukan Modifikasi alat Mesin Pascapanen Pemipil.................................142 C. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemisah...............................145 D. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemindah............................147 E. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pengupas.............................148 BAB IX MENGEVALUASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK / PEMIPIL / PEMISAH / PEMINDAH / PENGUPAS ).......... 154 A. Mesin Traktor...........................................................................................................155 B. Mesin Pemipil Jagung...........................................................................................161 C. Penggilingan Padi..................................................................................................163 PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP..................................................................... 168 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 169 GLOSARIUM.......................................................................................................... 170 BIODATA PENULIS................................................................................................. 171 ALAT MESIN PERTANIAN



vii



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1.1 Pascapanen Manual Perontok padi (Geblok)...................................................2 Gambar 1.2 pemotongan tangkai padi...................................................................................3 Gambar 1.3 Alat pascapanen Perontok padi (Pedal Tresher).............................................3 Gambar 1.4 Alat pedal tresher...................................................................................................4 Gambar 1.5 Alat pascapanen Perontok padi (pedal Tresher).............................................5 Gambar 1.6 Macam-macam Alat Pelindung diri....................................................................6 Gambar 1.7 Alat pascapanen Perontok padi (power Tresher)..........................................7 Gambar 1.8 Alat pascapanen Perontok padi (Power Tresher)............................................7 Gambar 1.9 Macam-macam Alat Pelindung diri....................................................................8 Gambar 1.10 Alat pascapanen Combin harvester..................................................................9 Gambar 1.11 Alat pascapanen combine harvester............................................................ 10 Gambar 1.12 Combine Harvester.............................................................................................. 11 Gambar 1.13 Kegitan pengumpulan jagung tongkol....................................................... 11 Gambar 1.15 Kegitan pemipilan jagung dengan manual............................................... 13 Gambar 1.16 Kegitan pemipilan jagung dengan alat pipa............................................. 14 Gambar 1.17 Kegitan pemipilan jagung model bangku.................................................. 15 Gambar 1.18 Alat pascapanen pemipil jagung model kikian......................................... 16 Gambar 1.19 Alat pascapanen pemipil jagung model TPI.............................................. 17 Gambar 1.20 Kegitan pemipilan jagung dengan Model Ban.......................................... 18 Gambar 1.21 Kegitan pemipilan jagung power tresher.................................................. 19 Gambar 1.22 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher...................................... 20 Gambar 1.23 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher...................................... 21 Gambar 1.24 Alat pembersihan padi manual.................................................................... 21 Gambar 1.25 Kegitan pembersihan padi manual.............................................................. 22 Gambar 1.27 Kegitan pembersihan padi winnower manual/gumbaan....................... 25 Gambar 1.28 Alat Mesin Winnower diesel.......................................................................... 26 Gambar 1.29 Alat mesin winnower elektrik....................................................................... 27 Gambar 1.32 Kegitan alat mesin pengupas padi (Poles)................................................. 30 Gambar 1.33 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll ............................................... 32 Gambar 3.1 pascapanen combine harvester ........................................................................ 54 Gambar 3.2 Kegiatan pedal tresher...................................................................................... 56  Gambar 3.3 Alat pedal tresher . .............................................................................................. 57 Gambar 3.5 Kegiatan mesin Tresher..................................................................................... 59 Gambar 3.7 Kegiatan mesin pemipil tresher..................................................................... 62 Gambar 3.8 Kegiatan mesin pemipil tresher..................................................................... 63 Gambar 3.9 Kegiatan mesin pembersih padi..................................................................... 64 Gambar 3.10 Kegiatan pengangkutan padi........................................................................ 65 Gambar 3.11 Kegiatan mesin pemindah............................................................................. 66 Gambar 3.12 Kegiatan mesin pengupas............................................................................. 67 Gambar 4.1 Kegitan modifikasi pedal tresher................................................................... 75 Gambar 4.2 Kegitan modifikasi pemipil jagung................................................................ 78 Gambar 4.4 Modifikasi alat pembersih................................................................................ 80 Gambar 4.5 Modifikasi alat pembersih................................................................................ 81 Gambar 4.6 Kegitan modifikasi alat pengangkut............................................................... 82 Gambar 4.7 Modifikasi alat pengangkut............................................................................. 83 viii



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR GAMBAR Gambar 4.5 kegitan modifikasi penambahan kipas alat pengupas............................... 84 Gambar 5.1.................................................................................................................................. 92 Gambar 5.2 ................................................................................................................................. 93 Gambar 5.3 Pedal Thresher..................................................................................................... 94 Gambar 5.4 Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher........................... 95 Gambar 5.5.................................................................................................................................. 96 Gambar 7.1. Bagian Bagian Mesin Combine Harvester...................................................118 Gambar 7.2 Alat Pemipil Jagug Dengan Tangan...............................................................119 Gambar 7.3 Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi...........................................................................120 Gambar 7.4 Alat Pemipil Jagung Tipe BAN........................................................................121 Gambar 7.5 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam.......................122 Gambar 7.6 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 - 500 kg/jam..................................123 Gambar 7.7 ITGM.....................................................................................................................124 Gambar 7.8 Mesin Pemisah biji cabai................................................................................125 Gambar 7.9 Fruit Elevator.....................................................................................................126 Gambar 7.10 Thresher Conveyor.............................................................................................127 Gambar 7.11 Empty Bunch Conveyor ( Jenis Scrapper Conveyor)................................128  Gambar 7.12 Distribution fruit conveyor............................................................................128 Gambar 7.13 Manual Hand Trucks..........................................................................................129 Gambar 7.14 Hydraulic Hand Trucks......................................................................................130 Gambar 7.15 Electric Hand Trucks..........................................................................................131 Gambar 7.16 Electric fork lift................................................................................................131 Gambar 7.17 Diesel engine fork lift....................................................................................132 Gambar 7.18 Car on rails, heavy duty .................................................................................132 Gambar 7.19 Order Picker.....................................................................................................133 Gambar 7.21 Mesin Pengupas Kopi Kering........................................................................134 Gambar 8.5 Mekanisme pengayak.......................................................................................141 Gambar 8.1 sebelum modifikasi..........................................................................................141 Gambar 8.3 drum sebelum modifikasi................................................................................141 Gambar 8.2 setelah modifikasi.............................................................................................141 Gambar 8.4 drumhasil modifikasi........................................................................................141 Gambar 8.6 Mekanisme penggetar ayakan.......................................................................142 Gambar 8.7 Alat Pemipil Besi Diputar................................................................................143 Gambar 8.8 Alat Pemipil Jagung Model Bangku...............................................................144 Gambar 8.9 Memisahkan cabai dari biji.............................................................................145 Gambar 8.10 Mesin pemecah biji........................................................................................146 Gambar 8.11 Bentuk pengarah pada mesin existing sebelum modifikasi ................148 Gambar 8.12 Mesin pengupas kopi basah.........................................................................150 Gambar 9.1................................................................................................................................156 Gambar 9.2................................................................................................................................156 Gambar 9.3................................................................................................................................157 Gambar 9.4................................................................................................................................157 Gambar 9.5................................................................................................................................158 Gambar 9.6................................................................................................................................158 Gambar 9.7................................................................................................................................159 ALAT MESIN PERTANIAN



ix



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR GAMBAR



Gambar 9.9................................................................................................................................159 Gambar 9.10.............................................................................................................................160 Gambar 9.11.............................................................................................................................160 Gambar 9.12.............................................................................................................................161 Gambar 9.12.............................................................................................................................161 Gambar 9.13.............................................................................................................................162



x



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR TABEL



DAFTAR TABEL



Tabel 6.1 ...................................................................................................................................110 Tabel 6.2 Pengaruh kekuatan motor penggerak terhadap kapasitas perontokan dengan mesin perontok tipe TH6-G88............................................................111 Tabel 6.3 Kinerja mesin penggiling pada berbagai cara penempatan........................112



ALAT MESIN PERTANIAN



xi



ALAT MESIN PASCA PANEN



PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU



PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU



Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini. Buku ini merupakan buku pelajaran Alat Mesin Pasca Panen yang diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan materi. 2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada guru. 3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk memperluas wawasanmu. 4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini. Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru anda. Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah: Contoh Soal Praktikum



Jelajah Internet



Cakrawala



Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan ditanyakan dan cara menyelesaikannya. Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan peserta didik sesuai kompetensi keahlianya. Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber belajar dan QR code yang dapat diakses melalui QR code scanner yang terdapat pada smartphone. Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajari.



Tugas Mandiri



Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.



Rangkuman



Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.



Penilaian Akhir Bab Penilaian Akhir Semester Refleksi



xii



Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab. Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi dalam satu semester. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi kegiatan belajar mengajar. ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PETA KONSEP BUKU



PETA KONSEP BUKU



BAB I ALAT MESIN ASCAPANEN



ALAT MESIN PASCAPANEN KELAS XI



BAB II MENGIDESTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN BAB III CARA KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN BAB V MENGANALISIS JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN BAB VI MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN BAB VII MENGANALISIS PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCAPANEN BAB VIII MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN BAB IX MENGEVALUASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN



ALAT MESIN PERTANIAN



xiii



ALAT MESIN PASCA PANEN



APERSEPSI



APERSEPSI



Pengertian pascapanen hasil pertanian adalah tahapan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan (pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan sampai siap untuk dipasarkan (Anonim, 1986). Hasil utama pertanian adalah hasil pertanian yang merupakan produk utama untuk tujuan usaha pertanian dan diperoleh hasil melalui maupun tidak melalui proses pengolahan (Anonim, 1986). Adapun yang dimaksud dengan penanganan pascapanen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan segera pada tahapan penanganan pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri (Anonim, 1986). Penanganan pascapanen hasil pertanian meliputi semua kegiatan perlakuan dan pengolahan langsung terhadap hasil pertanian yang karena sifatnya harus segera ditangani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian agar mempunyai daya simpan dan daya guna lebih tinggi. Sesuai dengan pengertian tersebut diatas, kegiatan pascapanen meliputi kegiatan pemungutan hasil (pemanenan), perawatan, pengawetan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penggundangan dan standardisasi mutu ditingkat produsen. Khususnya terhadap komoditas padi, tahapan pascapanen padi meliputi pemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, pengolahan, transportasi, penyimpanan, standardisasi mutu dan penanganan limbah. Penanganan pascapanen hasil pertanian bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian dengan meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, meningkatkan devisa negara dan perluasan kesempatan kerja serta melestarikan sumberdaya alam dan lingkugan hidup. Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penanganan pascapanen mempunyai peranan yang sangat luas guna mengatasi masalah yang dihadapi petani. Namun demikian, karena terlalu banyaknya masalah yang dihadapi, maka penanganan pascapanen tidak dapat menyelesaikan semua masalah secara sekaligus. Oleh karena itu perlu menetapkan prioritas masalah yang akan diatasi



xiv



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB I



ALAT MESIN PASCAPANEN



BAB I ALAT MESIN PASCAPANEN



TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan berbagai alat mesin pasca panen dengan benar.



PETA KONSEP



Alat Mesin Perontok Alat Mesin Pemisah PENDAHULUAN



Alat Mesin Pemipil Alat Mesin Pemisah Alat Mesin Pengupas



KATA KUNCI Perontok, pengupas, Pemipil, Tresher, Pemisah, Seed cleaner



ALAT MESIN PERTANIAN



1



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Pengertian pascapanen adalah suatu tindakan penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan. Adapun penanganan pascapanen mencakup: pengambilan, pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan. Adapun tujuan utama dari pascapanen adalah untuk menghasilkan panen sesuai standar nasional yang berlaku di negara kita. Tindakan pascapanen ini bertujuan untuk meminimalisasi hasil yang kurang memuaskan pada periode tanam selanjutnya. Dalam pascapanen juga harus ada tindakan yang diperlukan dalam menangani pascapanen dengan bertujuan agar memiliki daya jual yang tinggi pada konsumen. Penangan pascapanen dimaksudkan untuk menjaga hasil panen dan lahan tetap terjaga kondisinya. Teknik penananganan sesuai prosedur akan membuat lahan tetap menjadi produktif hingga tahapan tanam tahun berikutnya, sehingga masa tanam priode berikutnya hasilnya lebih sesuai yang diharapkan. Tindakan pascapanen yang yang sesuai akan menghasilkan komoditas yang super sehingga memenuhi unsur-unsur keamanan produksi. Tindakan pascapanen membutuhkan perhatian yang layak, jika salah dalam penanganan mengakibatkan kegagalan panen pada tahap musim berikutnya. Dalam mempercepat proses pemanenan salah satunya adalah kita harus menggunakan alat bantu yang tentunya memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga mengurangi biaya dalam proses pemanenan itu sendiri.



Gambar 1.1 Pascapanen Manual Perontok padi (Geblok) Sumber: www.Antaranews.com



2



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN A. Mesin Perontok Kegiatan Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Pembelajaran alat mesin pascapanen Pedal Tresher : Menganalisis Deskripsi, Alat perontok pedal tresher : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen pedal tresher dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 4 orang temanmu! 2. Analisislah gambar di bawah ini Gambar kegiatan pedal tresher padi



Gambar 1.2 pemotongan tangkai padi Sumber:https://int.search.myway.com/



Gambar 1.3 Alat pascapanen Perontok padi (Pedal Tresher) Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



3. Kegiatan apa saja yang dipersiapkan dalam proses perontokan padi? Diskusikan ALAT MESIN PERTANIAN



3



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik pengoprasionalan alat mesin pascapanen perontok. Kalian telah menyimpulkan deskripsi alat mesin pascapanen perontok pedal tresher yang digunakan para petani pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai alat mesin pascapanen perontok, pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu. Deskripsi Mesin Perontok Pedal Tresher   Perontokan merupakan tahap penanganan pascapanen setelah pemotongan, penumpukan dan pengumpulan baik pada padi maupun kacang kedelai/kacang ijo. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidak tepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi, kacang dan kedelai kacang ijo telah mengalami perkembangan dari cara digeblok atau dipukul menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher. Dengan menggunakan pedal tresher maupun tresher maka didapat beberapa keuntungan diantaranya dapat menghasilkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi, kehilangan bulir yang lebih rendah serta kapasitas kerja 75  –  100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang. Rangkaian alat pedal tresher



Gambar 1.4 Alat pedal tresher Sumber:https://2.bp.blogspot.com,



4



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 1.5 Alat pascapanen Perontok padi (pedal Tresher) Sumber:https://int.search.myway.com/



Bagian komponen pedal thresher terdiri dari: Kerangka utama terbuat dari kayu /besi, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, bisa juga di dinding dari papan kayu atau plywood. Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm, atau bisa juga terbuat dari kayu yang yang sudah ada pakunya sebagai perontok. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip atau kayu balok yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as baja/baut 10 mm, panjang 50 – 60 mm yg biasanya juga digunakan untuk baut bangunan dimana diperkuat dengan mur atau juga paku yg ditancapkan pada kayu dimana panjang paku 5 Inc. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka utama. Pada bagian kanan alat terdapat bos ger dan chain/rantai sepeda gayung yang berfungssi untuk memutar diameter poros perontok dengan arah putaran searah dimana plat perontok atau kayu perontok akan merontokan biji padi agar terpisah dengan malai. Adapun alat keselamatan kerja yang digunakan pada saat pengoprasian alat pedal tresher antara lain sepatu safty atau sepatu boot, sarung tangan, kaca mata pelindung dan topi pelindung dari bulir padi atau kacang kedelai serta sinar matahari yang menyengat tentunya.



ALAT MESIN PERTANIAN



5



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Gambar APD



Gambar 1.6 Macam-macam Alat Pelindung diri Sumber:https://rindutanahbasah.files.wordpress.com/2016/06/apd-pertambangan.jpg



TUGAS MANDIRI Menurut pendapat kalian Alat mesin pascapanen pedal tresher masih layak tidak digunakan di Indonesia? Jelaskan berikut alasannya! Kegiatan Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Menganalisis deskripsi, alat perontok power tresher : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen power tresher dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini



Gambar 1.7 Alat pascapanen Perontok padi (power Tresher) Sumber: https://int.search.myway.com/



6



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan dalam pengoprasian alat mesin pascapanen power tresher ! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen power tresher. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Mesin Power Tresher Mesin perontok padi (Power Threser) merupakan transformasi dari alat perontok padi tradisional atau di Gebot dalam bahasa daerah, kini menjadi tenaga mesin. Dengan menggunakan alat ini selain lebih efisien dan efektif juga memberikan keuntungan yang berlebih bagi para petani padi dalam segi waktu. Proses perontokan padi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, Mulai dari memukul-mukulkan padi pada sebilah kayu dengan membiarkan gabahnya jatuh pada tempat penampung tertentu, menginjak-injak jerami padi dengan tenaga manusia atau hewan, dan perontokan padi dengan menggunakan tenaga mesin. perontokaan padi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin perontok padi. Jenis mesin perontok padi yang saat ini digunakan juga bervariasi seperti tresher dan power tresher dengan berbagai tipe termasuk alat perontok multiguna. Alat perontok multiguna tersebut dideskripsikan dapat merontokkan biji-bijian seperti padi dan kedelai. Mesin Power Thresher (mesin perontok padi, kacang kedelai/kacang ijo) adalah jenis mesin perontok yang memisahkan padi/kacang kedelai/kacang ijo dengan tangkainya dengan tenaga motor bensin/diesel. Mesin power tresher telah terbukti sangat  cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan  gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir padi /kacang sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya.



Gambar 1.8 Alat pascapanen Perontok padi (Power Tresher) Sumber: https://int.search.myway.com/ ALAT MESIN PERTANIAN



7



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Adapun alat keselamatan kerja yang digunakan pada saat pengoprasian alat Power Tresher adalah sepatu safty atau sepatu boot, sarung tangan, kaca mata pelindung dan topi pelindung dari bulir padi atau panas matahari.



Keterangan: 1. Hopper pemasukan 2. Drum perontok padi 3. Belt transmisi 4. Blower (kipas) 5. Rumah / Kerangka perontok 6. Mesin /Motor penggerak 7. Roda untuk mobilitas Gambar APD







Gambar 1.9 Macam-macam Alat Pelindung diri Sumber: https://rindutanahbasah.files.wordpress.com/2016/06/apd-pertambangan.jpg



8



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Combine harvester Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen combine harvester dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. a. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! b. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan combine harvester padi



Gambar 1.10 Alat pascapanen Combin harvester Sumber:https://int.search.myway.com/



c. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pascapanen combine harvester d. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! e. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! f. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen Combne harvester. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Mesin Combine Harvester Combine Harvester merupakan suatu alat pemanen padi yang praktis untuk digunakan. Alat ini mempunyai tiga fungsi sekaligus yaitu memotong, merontokkan dan mengemas padi. Namun alat pertanian seperti combine harvester ini bekerjanya sering terkendala dengan areal lahan yang sempit dan lumpur yang dalam.



ALAT MESIN PERTANIAN



9



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Secara umum fungsi operasional dasar Combine harvester adalah sebagai berikut: Memotong tanaman yang masih berdiri a. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder perontok b. Merontokkan padi dari tangkai atau batang c. Membersihkan padi dengan cara membuang padi kosong dan benda asing Kemampuan kerja mesin pemanen padi otomatis tipe combine harvester dirancang mampu dalam menggabungkan kerja potong-angkut-rontokpembersih-sortasi-pengantongan dalam suatu proses kegiatan yang terkontrol. Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah ratarata susut hasil panen manual sekitar 10 %. Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin panen padi indo Combine harvester yang dioperasikan oleh 1 Orang operator dan 2 pambantu mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 tenaga harian kerja/Ha dimana kapasitas mesin mencapai 3-4 Jam per hektar.



Gambar 1. 11 Alat pascapanen combine harvester Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/pemanen_kombinasi



Keterangan gambar : 1. Kumparan penarik 2. Batang pemotong 3. Kepala auger 4. Konveyor biji-bijian 5. Perangkap batu 6. Drum perontok 7. Cekungan 8. Pembawa jerami 9. Nampan biji-bijian 10. Kipas 11.Ayakan yang dapat diatur 10



12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.



Ayakan utama Konveyor tongkol Pendaur ulang tongkol Aunger biji-bijian Tangki biji-bijian Penekan Jerami Kabin pengemudi Mesin Aunger pengeluaran Impeller



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 1.12 Combine Harvester Sumber:https://, https://int.search.myway.com/



B. Mesin Pemipil Untuk mendukung kebutuhan jagung sebagai bahan pangan, dan bahan pokok bagi industri pakan ternak  maka diperlukan jaminan ketersediaan jagung dengan mutu yang baik. Jagung merupakan produk musiman yang mudah rusak, untuk itu perlu diterapkan teknologi pascapanen yang tepat agar komoditi jagung tetap tersedia sepanjang tahun, tidak mudah rusak dan lebih tahan disimpan. Penangana pascapanen jagung adalah segala kegiatan yang dilakukan sejak jagung dipanen sampai menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Yang termasuk dalam pascapanen jagung antara lain kegiatan pemanenan, pengupasan, pengeringan jagung tongkol, pemipilan, pengeringan jagung pipilan, penyimoanan dan pengemasan serta pengolahan jagung. Jagung tongkol adalah hasil panen tanaman jagung yang telah dikupas dan dibersihkan serta dikeringkan. Jagung pipilan adalah hasil panen tanaman jagung terpipil yang kering dan bersih. Seperti padi, jagung bisa dipanen tiap 3-4 bulan sekali masa tanam.



Gambar 1.13 Kegitan pengumpulan jagung tongkol Sumber: https://int.search.myway.com/



ALAT MESIN PERTANIAN



11



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Masalah utama dalam penanganan pascapanen jagung di tingkat petani adalah masih tingginya kehilangan hasil mulai dari panen sampai pascapanen. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan panen dan pascapanen serta alsin yang cukup mahal. Berdasarkan bentuk fisiknya, pemanenan jagung umumnya dilakukan setelah batang dan daun berwarna kuning atau pada saat kadar air maksimal mencapai 3040% meskipun demikian, di daerah yang berbeda jagung dipanen setelah batang dan berwarna coklat pada tingkat kadar air mencapai 20 %. Panen pada kadar air maksimal atau masih tinggi 30% - 40% membutuhkan waktu lama dalam pengeringan jagung, Apabila penundaan penjemuran terjadi akibat gangguan hujan sehingga udara lembab, maka disarankan : a. Jagung disegerakan untuk dipipil dengan menggunakan alat tenaga mekanis b. Jagung dihampar di lantai dan dikipas



TUGAS MANDIRI Kegiatan Pemipilan manual Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Mesin Pemipil Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pascapanen mesin pemipil dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan jagung



Gambar 1.14 Gambar pemipilan jagung manual Sumber: https://int.search.myway.com/



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai apa saja yang perlu disiapkan dalam proses alat mesin pemipil jagung! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 12



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pemipilan jagung secara, manual. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Pemipilan jagung manual Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan bila tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 20 %, yaitu bila dipipil dengan tangan tidak tertinggal pada janggel. Pemipilan secara manual memiliki beberapa keuntungan antara lain persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji, namun kapasitas pemipilanya sangat rendah yaitu 10-20 kg/jam/orang sehingga dibutuhkan waaktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung, lamaya waktu pemipilan menyebabakan penundaan proses selanjutnya. Sehingga mempercepat berkembangnya aflaktosin. Pemipilan tenaga manusia dapat dilakukan dengan tangan, tongkat pemukul, gosokan, pemipil besi yang diputar, pemipil besi bergerigi dan alat pemipil jagung sederhana lainya. Pemipilan jagung tenaga manusia sebaiknya dilakukan pada tingkat kadar air 17 % hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya peningkatan kerusakan mutu pada jagung.



Gambar 1.15 Kegitan pemipilan jagung dengan manual Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni



ALAT MESIN PERTANIAN



13



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Pemipilan dengan metode manual dengan alat pipa



Gambar 1.16 Kegitan pemipilan jagung dengan alat pipa Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni



Secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara lain persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji. Namun, kapasitas pemipilanya sangat rendah hanya mencapai 10-20 kg/jam/orang sehingga dibituhkan waktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu pemipilan menyebabkan penundaan proses penjemuran sehingga bisa merusak kualitas jagung tersebut



14



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Pemipilan Secara mekanis Kegiatan Konstruksi pemipil jagung model bangku Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi alat mesin pemipil jagung model bangku Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil model bangku dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan Jagung model Bangku



Gambar 1.17 Kegitan pemipilan jagung model bangku Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam pengoprasian alat mesin pascapanen pemipil jagung model bangku! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen pemipil jagung model bangku. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Pemipil jagung model bangku Pemipilan jagung secara mekanis model bangku tediri atas selinder pemipil, engkol pemutar, ruang pemipil, bangku, dan pengarah atau corong jagung terpipil. Konstruksi 90 % dibuat dari kayu dan untuk gigi pemipil, engkol pemutar, serta as selinder pemipil dibuat dari besi. Selinder pemipil dibuat dari kayu bulat massif dengan diameter 200mm dan panjang 300mm untuk tempat kedudukan gigi ALAT MESIN PERTANIAN



15



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6mm dengan panjang 30mm yang salah satu dari ujung besi dibuat bentuk pipih. Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan jarak antargigi 30mm dan jarak antarbesi 30mm, serta masing-masing gigi antarbaris diposisikaan selang-seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang membentuk garis dengan kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder pemipil. Adapun tujuanya proses pemipilan menjadi lebih ringan karena pemipilan dalam satu baris bekerja secara bergantian, serta untuk memudahkan pemutaran tongkol jagung pada saat dipipil. Diantara baris gigi pemipil dipasang deretan paku 25mm sejajar baris gigi pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm dan sisanya ditekuk kearah berlawanan dengan arah putaran selinder pemipil pada saat prose pemipilan tetapi posisi kepala paku masih diatas permukaan selinder.sehingga paku berfungsi membantu memutar tongkol jagung. Dalam pengoprasianya operator duduk di bagian bangku kemudian tangan kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil dan meletakan ongkol di atas selinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder pemipil serta menahanya dengan memberi tekanan dan tongkol dapat berputar hingga jagung rontok terpisah dengan tongkolnya. Adapun kapasitas metode ini adalah 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1 % dan tingkat kebersihan hampir 100%



TUGAS MANDIRI Kegiatan : Alat Pemipil jagung kikian Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung model kikian Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung model kikian dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan Jagung model kikian



Gambar 1.18 Alat pascapanen pemipil jagung model kikian Sumber:https://int.search.myway.com



16



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pascapanen model kikian! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan 2.3 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen model kikian. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat pemipil jagung model kikian Alat pemipil jaging model kikian adalah alat pemipil jagung model tradisional. Rangkaianya terbuat dari kayu dan diletakkan seng berlubang di bagian tengah. Cara kerja dari alat ini adalah: 1. Digesekkannya tongkol jagung ke seng berlubang secara manual 2. Gaya gesek akan melepaskan biji jagung dari tonglkolnya 3. Ditampung hasil pemipilan dalam tempat atau terpal selanjutnya akan dijemur Alat pemipil model kikian cendrung banyak digunakan oleh masyarakat karena dianggap paling praktis dibanding sistem manual akan tetapi memilki kekurangan dimana sebagian kulit ari jagung akan tersayat kasar karena penekanan bagian permukaan agar bergesekan dengan seng yang bergelombang dan bersisi tajam.



TUGAS MANDIRI Kegiatan: Alat Pemipil jagung model TPI Judul Kegiatan : Menganalisis deskripsi, alat pemipil jagung model TPI Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung model TPI dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan Jagung model TPI



Gambar 1.19 Alat pascapanen pemipil jagung model TPI Sumber: Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni ALAT MESIN PERTANIAN



17



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pascapanen model TPI! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen model TPI. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat pemipil jagung model TPI Alat pemipil jaging model TPI adalah alat pemipil jagung manual yang digunakan pada jagung dengan ukuran tertentu. Dengan demikian, apabila ukuran jagung cukup beragam maka diperlukan alat pemipil jagung model TPI lebih dari satu buah. Kapasitas alat ini adalah 12-15 kg jam/orang. Pengoprasian alat pemipil jagung model TPI ini sangat mudah yaitu dengan memasukkan tongkol jagung yang terkupas pada alat pemipil jagung dengan cara memutarnya dengan pemberian tekanan pada kedua tangan operator. Hal penting yang perlu diperhatikan pada saat pemipilan adalah sortirisasi berdasarkan ukuran tongkol jagung sehingga dapat mempercepat pemipilanya. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah penyediaan penampung denga diameter yang cukup lebar.



TUGAS MANDIRI Kegiatan : Alat Pemipil jagung Model Ban Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung model ban Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung model ban dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan Jagung model ban



Gambar 1.20 Kegitan pemipilan jagung dengan Model Ban Sumber:Makalah Alat dan mesin pertanian oleh Qurrotu A’ayuni



18



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pascapanen model ban! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen model ban. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat pemipil jagung model Ban Alat pemipil jaging model Ban adalah alat pemipil jagung model tradisional. Diamana selinder pemipil berfungsi untuk menggerakkan tongkol jagung dan melepaskan biji jagung dengan gaya gesek yang ditimbulkanya. Penahanan berfungsi untuk menahan dan menekan jagung yang akan dipipil sehingga proses pemipilan dapat berlangsung dengan baik. Selain itu saringan juga berfungsi untuk memisahkan biji jagung yang telah terpipil denga tongkol jagung. Pada saringan penahan dilengkapi dengan per pegas yang berfungsi untuk membantu proses pemipilan dan pengaturan celah antara silinder dengan saringan penahan karena ukuran jagung yang dipipil beragam.



TUGAS MANDIRI Kegiatan Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Alat Pemipil jagung Power Tresher : Menganalisis Deskripsi, Alat Pemipil jagung Power tresher : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemipil jagung model ban dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pemipilan Jagung power tressher



Gambar 1.21 Kegitan pemipilan jagung power tresher Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses ALAT MESIN PERTANIAN



19



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pascapanen power tresher! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen power tresher. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat pemipil jagung power tresher Fungsi alat pemipil jagung adalah alat untuk merontokkan jagung dari bonggolnya, atau memipil dari bonggolnya. Jagung yang dirontokkan adalah jagung kering, kemudian hasil pipilan jagung siap digunakan untuk ditepung. Jagung dalam kondisi masih bertongkol dimasukkan kedalam lubang pemipil (hopper) dan karena ada gerakan dan tekanan, pemutaran yang berlangsung dalam corn sheller maka butir-butir biji akan terlepas dari tongkol, butir-butir tersebut langsung akan keluar dari lubang pengeluaran untuk selanjutnya ditampung dalam wadah atau karung.



Gambar 1.22 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher Sumber: https://int.search.myway.com/



Dalam operasional power tresher jagung, memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain kelebihanya adalah: kecepatan proses perontokan dan pembersihan jagung lebih menghemat waktu adapun lebih penting lagi menggunakan alat ini terbukti dapat mengurangi kehilangan jagung saat perontokan, mobilitas tinggi serta menggunakan roda transportasi lebih cepat dalm mobilisasi ketempat lainya. Adapun kekuranganya adalah biaya perawatan lebih mahal.



20



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 1.23 Alat pascapanen pemipil jagung power tresher Sumber: https://int.search.myway.com/



C. Mesin Pemisah /Pembersih



Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita Gambar 1.24 Alat pembersihan padi manual



Beras sangat baik untuk kesehatan tubuh dimana beras banyak mengandung pati, vitamin, kalori, kalsium danprotein yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah. proses padi menjadi beras melalui tahapan pemanenan, perontokan pembersihan, pengeringan dan penggilingan. Setiap tahap kegiatan memerlukan penanganan dengan teknologi yang berbedabeda. Dimana hasil dari pemanenan kandungan air didalam permukaan atau di dalam padi itu sendiri masih tinggi. Setiap padi memiliki 2 dua komponen utama yaitu air dan bahan kering. Pembersihan padi selain bertujuan untuk menghilangkan butir hampa, kotoran dan benda asing lainya juga mempertinggi nilai jual persatuan bobot, Mempertinggi efisiensi pengeringan dan pengolahan hasil serta memperpanjang daya simpan (menekan serangan hama gudang). ALAT MESIN PERTANIAN



21



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Kegiatan Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Alat pembersih padi manual : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih padi manual : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat memahami deskripsi, Alat mesin pembersih padi manual dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan pembersihan padi manual



Gambar 1.25 Kegitan pembersihan padi manual Sumber:image diakses 12 Jul 2020, 13.00 wita



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pembersih manual! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pembersih manual. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat Pembersih Padi Manual Pembersihan padi dapat dilakukan secara tradisional seperti dengan memanfaatkan hembusan angin alami saat berada di lapangan menggunakan garpu, shovel atau keranjang terbuat dari anyaman bambau, atau ember plastik dimana mekanisme kerjanya adalah pada saat angin berhembus kencang gabah atau padi 22



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN dihambur pelan dari atas ke bawah dengan sedikit getaran sehingga padi turun secara berlahan, dengan begitu kotoran ringan akan terhembus ke samping dan gabah bersih akan jatuh vertikal ke bawah secara gravitasi bumi. Cara pembersihan manual seperti itu sangat sederhana dan mudah akan tetapi kurang efektif efisien serta membutuhkan waktu relatif lama karena tergantung dari proses alam. Porses pemisahan yang dilakukan oleh industri rumah tangga masih dilakukan dengan cara tradisional yaitu ditampi dengan menggerakkan tangan naik dan turun sesuai secara berulang dengan mengharap berdasar berat jenis padi dimana padi kosong serta kotoran lain akan maju dan terbuang dengan sendirinya. Namun kapasitas hanya 6-7 kg/jam oleh satu orang tenaga kerja. Proses ini dianggap tidak efektif dan efisien, oleh karena itu perlu perbaikan secara mekanis, agar kapasitas persatuan waktu dapat tercapai. Dengan demikian harapan peluang pasar menjadi lebih besar dan pada akhirnya bernilai ekonomis. Pemisahan mekanis merupakan suatu cara pemisahan antara dua komponen atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis. Selain itu ada pemisah gabah gravitasi butiran berdasar berat jenis bahan. Alat pemisah ini didasarkan pada dua keadaan yaitu kemampuan suatu butiran padi mengalir ke bawah pada bidang miring dan pengaruh angkat atau pengembangan yang dihasilkan oleh gerakan udara ke atas. Pembersihan penyortiran dan penggolongan mutu akhir atrau klasifikasi hasil dilakukan berdasr sifat-sifat antara lain : ukuran, bentuk, berat jenis, dan sifat permukaan. Proses pemisahan pada umumnya menggunakan prinsip perbedaan berat antara antara biji padi berisi dengan kotoran atau benda lain yang akan dibuang atau dipisahkan, dimana tenaga yang digunakan adalah hembusan udara. Pembersihan dengan hembusan udara akan optimal apabila hembusan udara sesuai dengan kecepatan terminal biji padi tersebut. Hasil dari stasiun kerja sortasi adalah data jumlah berat padi berdasarkan mutu. Jumlah berat padi tersebut akan dibandingkan dengan permintaan atau dengan target produksi per hari untuk mengontrol pencapaian produksi padi berdasarkan mutu. Pada tahap akhir, akan dilakukan pengambilan keputusan apakah padi tersebut harus dilakukan sortasi berat sehingga target produksi dapat tercapai sesuai permintaan tiap jenis mutu padi.



TUGAS MANDIRI Kegiatan Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Alat Pembersih padi winnower manual/ gumbaan : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih winnower manual : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat memahami deskripsi, Alat mesin pembersih winnower manual dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini !



ALAT MESIN PERTANIAN



23



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Gambar kegiatan pembersih winnower manual/gumbaan



Gambar 1.26 Kegitan pembersihan winnower manual/ gumbaan Sumber:image



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pembersih winnower manual! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pembersih winnower manual. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Winnower manual/ gumbaan Pembersih padi atau winnowing adalah proses pembersihan padi yang dapat dilakukan sebelum atau sesudah proses pengeringan. Apabila panen padi dilakukan menggunakan mesin combine harvester, teknologi pembersihan padi tidak diperlukan lagi karena outlet mesin combine harvester telah menghasilkan padi yang bersih dari kotoran gabah atau padi hampa. Namun bila proses perontokan padi menggunakan tresher atau gebot, maka proses pembersihan padi perlu dilakukan untuk memperoleh gabah atau padi bersih. Pembersihan padi dapat dilakukan secara tradisional seperti alat dari gumbaan khas Kalimantan selatan dengan memanfaatkan hembusan angin secara kontinyu didapat dari kerja putar kipas secara manual didapat dengan memutar menggunakan tangan yang menghasilkan angin untuk memilih biji penuh dengan biji kosong. Prinsip fisika sederhana tentang perbedaan berat benda ini menjadikan pekerjaan memilih padi semakin mudah dan meningkatkan produktivitas para petani di daerah Banjar Kalimantan Selatan Gumbaan terdiri dari bagian: 24



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Putaran kipas yang menghasilkan angina. Lubang masukan padi pada bagian atas. Katup pengatur jumlah padi yang masuk. Lubang 1 untuk keluar padi yang bagus. Lubang 2 untuk keluar padi kosong. Lubang 3 untuk keluar sampah rumput atau batang padi kosong.



Gambar 1.27 Kegitan pembersihan padi winnower manual/gumbaan Sumber: https://int.search.myway.com/



ALAT MESIN PERTANIAN



25



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI : Alat Mesin Winnower : Menganalisis Deskripsi, Alat Pembersih padi Mesin winnower Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pembersih padi manual dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini! Kegiatan Judul Kegiatan



Gambar kegiatan pembersihan padi mesin winnower



Gambar 1.28 Alat Mesin Winnower diesel Sumber: https://antaranews.com/



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pembersih tenaga diesel 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan 3.2 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pembersih winnower diesel. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat Mesin Winnower Winnower  merupakan alat mesin pertanian yang memiliki fungsi untuk menyortir hasil panen yang memanfaatkan dari tiupan angin yang memisahkan hasil panen berdasarkan massa atau berat hasil panen itu sendiri. sortasi kering merupakan kegiatan pengelompokan padi jadi kedalam jenis-jenis mutu dengan bobot ukuran yang spesifikasinya sesuai dengan standar padi baik. Tujuan dari sortasi ini adalah untuk memisahkan padi bermutu berdasarkan berat jenis mutunya. 26



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Winnower berperan penting dalam proses mutu padi pada tahapan sortasi yang dimana memisahkan  padi bagus dengan padi jabuk/kosong itu sendiri. Penggunaan alat  winnower  berfungsi untuk memisahkan padi sesuai berat dan memisahkan dari daun ataupun batang jerami. Dengan memanfaatkan hembusan angin yang berasal dari blower atau kipas angin. Kelebihan dari alat winnower adalah: 1. dapat menangani padi, jagung, kacangan kacangan, gandum dan lain lain. 2. konsumsi bahan bakar diesel, Bensin atau listrik . 3. efisiensi kerja yang tinggi. 4. struktur kompak, ringan, mudah untuk tetap dan bergerak. Namun, winnower juga memiliki kekurangan antara lain: 1. harga yang masih relatif mahal. 2. operator perlu memahami cara penggunaan alat. 3. kecepatan angin pada setiap lubang winnower tidak stabil. Mesin pemisah/pembersih padi pada umumnya untuk membersihkan dan memisahkan gabah atau benih padi dari kotoran, seresah dan gabah hampa. Keunggulan dari mesin ini adalah waktu pembersihan lebih cepat dan dengan tingkat kebersihan tinggi karena menggunakan double blower. Mesin pembersih gabah dan padi (winnower) terdiri dari dua komponen utama yaitu unit pembersih dan bucket conveyor untuk mempermudah proses pengumpanan gabah yang akan dibersihkan ke dalam hopper mesin pembersih. Unit pembersih digerakkan dengan motor diesel 8 HP atau motor bensin 5 HP sedangkan unit pengumpan gabah digerakkan oleh motor listrik 1 HP.



Gambar 1.29 Alat mesin winnower elektrik Sumber: https://int.search.myway.com/



ALAT MESIN PERTANIAN



27



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Pada mesin pembersih motor listrik diperlukan untuk menggerakkan ayakan getar, saringan, dan 2 blower. Sedangkan pada bucket conveyor motor listrik digunakan untuk menggerakkan mangkok pembawa gabah. D. Mesin Pemindah



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi Mesin Pemindah Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, alat mesin pemindah dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan alat mesin Pemindah



Gambar 1.30 kegitan alat mesin pemindah roda dua dari sawah kejalan besar (Manol) Sumber: http://rubrik.co.id/Bulukumba



c. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin pemindah d. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! e. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! f. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pemindah. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! 28



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Alat Mesin Pemindah Mesin pemindah atau angkutan hasil panen merupakan mata rantai dari tiga aktivitas terpenting dan saling mempengaruhi yaitu panen, angkut dan olah/ simpan. Proses pemindahan/transport ini dipengaruhi oleh 4 hal yang menjadi sasaran kelancaran transport itu sendiri antara lain: a. Menjaga agar hasil panen tidak rusak/layu b. Kapasitas atau kelancaran pengolahan ditempat produkisi/pabrik c. Keamanan hasil di lahan/lapangan d. Cost transport yang minimal Untuk menghitung jumlah kebutuhan kendaraan truk pengangkut hasil panen harus mempertimbangkan produksi dan faktor lainnya, yaitu : a. Kondisi jalan dan jembatan b. Kapasitas mobil/ truk c. Kecepatan kendaraan  d. Jarak lokasi panen e. Lamanya muat buah di lapangan f. Lamanya pembongkaran buah di pabrik Bentuk/pola jalan dilahan diusahakan lurus dan pendek, jalan-jalan buntu (tidak tembus) diminimalkan tidak ada, serta di areal berbukit jalan dibangun di kaki bukit bukan di puncak bukit. Kondisi perawatan alat transport harus memadai dan layak jalan dengan pengetahuan tekhnis para supir yang mumpuni dalam mengidentifikasi kesehatan unitnya sebelum melakukan muatan dan menghindari muatan yang berlebih dari ketentuan yang semestinya.



Gambar 1.31 Pemindahan hasil panen dari jalan besar ke gudang atau pabrik Sumber: https://www.antaranews.com/,



ALAT MESIN PERTANIAN



29



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN E. Mesin Pengupas



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Menganalisis Deskripsi, Mesin Pengupas : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Peserta didik dapat memahami deskripsi, Alat mesin pengupas dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan alat mesin Pengupas



Gambar 1.32 Kegitan alat mesin pengupas padi (Poles) Sumber: http://rubrik.co.id/Bulukumba



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai proses alat mesin penggilingan padi! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan 1.4 kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin penggilingan padi. Sekarang Pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Alat Mesin Pengupas/Penggilingan padi Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi adalah mesin pemecah kulit/sekam, (huller atau husker), mesin 30



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



 



MATERI PEMBELAJARAN pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator), mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher), mesin pengayak bertingkat (sifter), mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung). Bila ditinjau dari kapasitasnya, mesin-mesin penggiling padi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rice milling unit (RMU) dan rice milling plant (RMP). Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah pada ukuran, kapasitas dan aliran bahan dalam proses penggilingan yang dilakukan. Penggilingan padi yang lengkap kadangkala dilengkapi dengan pembersih gabah sebelum masuk mesin pemecah kulit, dan pengumpul dedak sebagai hasil sampingan dari proses penyosohan. Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling (huller atau husker) 2. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator) 3. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher) 4. Mesin pengayak bertingkat (sifter) 5. Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung) Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering giling berfungsi untuk memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin ini adalah gabah kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan outputnya berupa beras pecah kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam) atau disebut juga brown rice. Mesin pemecah kulit gabah yang banyak digunakan dewasa ini adalah mesin tipe rubber roll yang prinsip kerjanya memecah kulit gabah dengan cara memberikan tenaga tarik akibat kecepatan putar yang berbeda dari dua silinder karet yang dipasang berhadapan. Persentase gabah terkupas, beras patah dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan silinder karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas meningkat. Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah kulit dan dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas.  Pekerjaan ini dilakukan menggunakan mesin lain yang disebut mesin pemisah BPK dan gabah, atau secaram umum disebut pengayak.   Mesin pemecah kulit diperlihatkan pada Gambar 1, sedangkan Gambar 2 memperlihatkan aliran gabah dalam mesin tersebut. Gabah yang diumpankan ke dalam mesin pemecah kulit biasanya tidak seluruhnya terkupas. Besar kecilnya persentase gabah tidak terkupas ini tergantung pada penyetelan mesin. Bagian yang tidak terkupas tersebut harus dipisahkan dari beras pecah kulit untuk diumpankan kembali ke dalam mesin pemecah kulit. Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan mesin pemisah gabah dari beras pecah kulit, yang dapat menyatu atau terpisah dengan mesin pemecah kulit.



ALAT MESIN PERTANIAN



31



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 1.33 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo) Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/



Gambar 1.34 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo) Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/



32



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Selanjutnya beras pecah kulit mengalami proses penyosohan yang dilakukan menggunakan mesin penyosoh atau disebut juga mesin pemutih. Hasil dari proses penyosohan adalah beras putih yang siap dipasarkan atau dimasak. Mesin penyosoh yang umum digunakan di Indonesia adalah mesin tipe friksi jetpeller. Beras pecah kulit yang diumpankan ke dalam mesin ini didorong memasuki silinder dengan permukaan dalam tidak rata dan pada bagian dalamnya terdapat silinder lain yang lebih kecil dan mempunyai permukaan luar yang tidak rata serta berlubanglubang. Beras pecah kulit akan berdesakan dan bergesekan dengan permukaan silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwarna kecoklatan terkikis. Kulit ari yang terkikis ini menjadi serbuk dedak yang dapat menempel pada permukaan beras dan juga permukaan dinding silinder, sehingga dapat menurunkan kapasitas penyosohan. Oleh karena itu mesin penyosoh tipe jetpeller dilengkapi dengan hembusan udara yang kuat dari dalam silinder kecil yang berlubang-lubang, sehingga mendorong dan melepaskan serbuk dedak dari permukaan beras dan dinding silinder untuk mendapatkan beras putih yang bersih dan menjaga kapasitas giling tidak menurun. Selain itu hembusan udara ini juga berfungsi untuk menjaga suhu beras tetap rendah selama proses penyosohan sehingga penurunan mutu akibat perubahan kimia (menyebabkan cracking pada beras) yang disebabkan oleh panas dapat dicegah. Gambar 3 memperlihatkan mesin penyosoh beras.



Gambar 1.35 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo) Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm/,



Beras putih hasil proses penyosohan kemudian perlu dipisahkan menurut kelompok mutunya yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga. Pemisahan dilakukan menggunakan mesin pengayak bertingkat (sifter) atau silinder pemisah (silinder separator). Ketiga macam mutu beras tadi akan dicampurkan kembali dengan perbandingan tertentu untuk menentukan harga jual sebelum beras



ALAT MESIN PERTANIAN



33



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN dikemas bila akan dipasarkan. Pengemasan umumnya menggunakan karung plastik berukuran 50 kg. Penimbangan dilakukan secara manual, demikian pula penutupan karung, dapat dilakukan secara manual baik dengan atau pun tanpa bantuan alat penjahit portabel. Gambar 4 memperlihatkan cara kerja mesin pengayak beras dengan saringan bertingkat beserta hasil pemisahannya.



Gambar 1.36 Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll  (Sumber : PT Agrindo) Sumber: http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm



LEMBAR PRAKTIKUM Lengkapi daftar nama Komponen gambar berikut ini



34



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



LEMBAR PRAKTIKUM Sebutkan part name dari mesin pemecah kulit gabah tipe Rubber roll di atas: 1. 11. 2. 12. 3. 13. 4. 14. 5. 15. 6. 16. 7 . 17. 8 18. 9. 19. 10. 20.



CONTOH SOAL Lengkapilah nama komponen mesin penyosoh tipe rubber roll ! Komponen mesin penyosoh beras tipe rubber roll:







ALAT MESIN PERTANIAN



35



ALAT MESIN PASCA PANEN



JELAJAH INTERNET Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang berkaitan dengan laman berikut ini



RANGKUMAN 1. Pengertian pascapanen adalah suatu tindakan penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan. 2. penanganan pascapanen mencakup: pengambilan, pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan. 3. Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang memisahkan padi dengan tangkainya dengan tenaga motor bensi/ diesel. 4. Pemipilan adalah pemisahan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan bila tongkol sudah kering dan kadar air biji tidak lebih dari 18%, yaitu bila dipipil dengan tangan lembaga tidak tertinggal pada janggel. 5. Mesin pemisah/pembersih padi berfungsi untuk membersihkan dan memisahkan gabah atau padi dari kotoran, seresah dan gabah hampa. 6. Proses pemindahan/transport ini dipengaruhi oleh 4 hal yang menjadi sasaran kelancaran transport itu sendiri antara lain: a. Menjaga agar hasil panen tidak rusak/layu b. Kapasitas atau kelancaran pengolahan ditempat produkisi/pabrik c. Keamanan hasil dilahan/lapangan d. Cost transport yang minimal 7. Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling (huller atau husker) b. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator) c. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher) d. Mesin pengayak bertingkat (sifter) e.  Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)



36



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 1. Buatlah rangkuman mengenai materi alat mesin pascapanen! 2. Sebutkan jenis APD berikut fungsinya yang digunakan pada saat pengoprasian mesin tresher



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian alat mesin pascapanen! 2. Jelaskan tujuan dilakukan pascapanen pada pertanian! 3. Sebutkan fungsi mesin tresher! 4. Sebutkan fungsi alat pemipil jagung! 5. Jelaskan perbedaan antara huller dan polisher!



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai alat mesin pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: 1. Siswa dapat memahami pengertian alat mesin pascapanen. 2. Siswa dapat memahami jenis-jenis alat mesin pascapanen. 3. Ssiwa bisa menjelaskan komponen alat pascapanen.



ALAT MESIN PERTANIAN



37



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB II



MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN BAB II MENGIDENTIFIKASI KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN



TUJUAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5.



Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen perontok. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pemipil. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pemisah. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pengangkut. Siswa Mampu Menghitung kapasitas alat mesin pascapanen pengupas.



PETA KONSEP PENDAHULUAN



PENGERTIAN



Menghitung Kapasitas Mesin Perontok



Menghitung Efisiensi Perontokan



Menghitung Kapasitas Mesin Pemipil



Menghitung Efisiensi Pemipilan



Menghitung Kapasitas Mesin Pemisah



Menghitung Efisiensi Pemisah



Menghitung Kapasitas Mesin Pengangkut



Menghitung Efisiensi Pengangkut



Menghitung Kapasitas Mesin Pengupas



Menghitung Efisiensi Pengupas



KATA KUNCI Perontok, pengupas, Pemipil, Kapasitas, Pemisah



38



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Pengertian kapasitas adalah penghitungan kemampuan kerja suatu alat mesin baik jumlah atau volume persatuan waktu. Upaya dalam meningkatakan hasil pertanian masyarakat yang telah diupayakan oleh kementrian pertanian belum diikuti dengan penanganan pascapanen dengan baik. Masalah besar petani adalah kehilangnan hasil, mutu yang rendah, dan harga yang fluktuatif yang cendrung tidak memberikan insentif kepada mereka sehingga perlu segera solusinya. Sebenarnya jenis tanaman yang ditanam pada dasarnya adalah varietas unggul baru. Varietas unggul tersebut memiliki kelemahan, sehingga menyebabkan kehilangan pada saat panen. Disadari bahwa penangan pada saat panen yang kurang tepat dapat menyebabkan susut atau kehilangan baik mutu maupun fisik. Penggunaan teknologi diharapkan dapat menekan angka penyusutan dan meningkatakan hasil pendapatan pertanian dimana syaratnya penerapan teknologi yang sesuai dengan spesifikasi serta kondisi lokasi lahan setempat.



MATERI PEMBELAJARAN A. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin perontok Jenis Kegiatan : Tugas kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin perontok dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba praktikkan perbedaan hasil perontokan dengan perbandingan dua variable berat gabah yang sama dengan kecepatan mesin yang berbeda. 3. Lihatlah perbedaan waktu selesai dari dua variabel praktik. Diskusikan dan simpulkan dengan kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas perontokan padi dan hasil pertanian.



ALAT MESIN PERTANIAN



39



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas perontokan hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Perontok Kehilangan hasil pertanian banyak terjadi pada proses penanganan pascapanen. Proses perontokan merupakan bagian dari pascapanen padi yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan berbagai jenis mesin perontok padi. Alat perontok multiguna termasuk salah satu jenis perontok yang dapat merontokkan biji-bijian seperti padi dan kedelai. Pengujian efisiensi kinerja alat perontok multiguna bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja alat perontok. Parameter yang diukur adalah kapasitas perontokan, efisiensi perontokan, dan kualitas perontokan. Dalam menghitung kapasitas alat mesin perontokan menurut jurnal ilmiah rekayasa pertanian dan Biosistem vol.6 2018 adalah untuk mengetahui kapasitas atau berat gabah yang akan dirontokkan dengan alat perontok multiguna per satuan waktu. Adapun tahapan yang digunakan untuk menghitung kapasitas alat mesin perontok gabah adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan alat dan bahan 2. Menetapkan petak pengambilan sampel dengan sistem acak 3. Pengukuran petakan sampel dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m dengan 3 petakan berbeda 4. Melakukan pemanenan pada setiap petakan 5. Menimbang gabah yang sudah dipanen 6. Menghidupkan alat perontok multiguna 7. Mengatur kecepatan putaran mesin 2500 rpm 8. Memasukkan gabah secara bertahap tidak terputus ke dalam ruang perontokan bersama dengan menyalakan stopwatch 9. Mematikan stopwatch 10. Menampung gabah yang telah dirontokan 11. Menimbang gabah hasil perontokan 12. Mencatat berat gabah hasil rontokan (gr) 13. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran mesin 3,000 rpm. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran mesin 3,000 rpm. 14. Mengulang prosedur b sampai kecepatan l pada kecepatan putaran mesin 2,500 rpm. Menurut Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Biosistem (2018), Persamaan yang digunakan dalam mengetahui kapasitas perontokan sesuai dengan prosedur di atas adalah sebagai berikut: 40



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Menentukan kapasiatas perontokan:



K = Bg(gr) /t(detik) x 3600……………………………………..(1) Keterangan: K = Kapasitas perontokan (gr/jam) Bg = Berat gabah yang dihasilkan (gr) t = Waktu yang dibutuhkan (detik) Menentukan efisiensi perontokan Tujuan dari menghitung efisisensi perontokan adalah untuk mengetahui perbandingan antara bobot gabah terlepas dari malai dan gabah yang tidak terlepas dari malai dimana hasilnya tertuang dalam persen. Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung efisiensi perontokan adalah sebagai berikut: 1. Memisahkan gabah yang terlepas dari malai 2. Memisahkan gabah yang tidak terlepas dari malai 3. Menimbang Gabah yang terlepas dari malai 4. Menimbang gabah yang tidak terlepas dari malai 5. Mencatat hasil penimbangan gabah yang terlepas dari malai dan yang tidak terlepas dari malai. Menurut Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Biosistem (2018) persamaan yang dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi perontokan sesuai dengan prosedur adalah sebagai berikut:



p=BGR / BGR + BGRT X 100%.........................(2) Keterangan: p = Efisisensi perontokan (%). BGR = Butir gabah terontok (g). BGRT = Butir gabah tak terontok (g). Untuk melakukan perontokan, salah satu hal yang tak kalah penting yaitu laju pengumpanan padi, dimana dalam mengumpan padi ke dalam ruang perontokan harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga waktu yang digunakan pada saat perontokan lebih efektif. Semakin tinggi kecepatan putaran mesin maka kecepatan putar unit silinder perontok juga akan semakin tinggi yang menyebabkan waktu perontokan juga semakin cepat. Kapasitas mesin perontok dipengaruhi oleh kecepatan putar silinder perontok. Makin tinggi kecepatan perputaran silinder perontok, makin tinggi pula kapasitas kerja mesin.



ALAT MESIN PERTANIAN



41



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN B. Menghitung Kapasitas Kerja Alat Mesin Pemipil



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan



: Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin pemipil Jenis Kegiat : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, Perhitungan kapasitas kerja Alat mesin pemipil dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba praktikkan perbedaan waktu hasil pemipilan dengan perbandingan antar manual dengan mesin dengan berat sama keduanya . 3. Lihatlah perbedaan waktu selesai dari dua variabel praktik di atas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas perontokan padi dan hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas perontokan hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pemipil, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. Menghitung kapasitas kerja mesin pemipil Dalam menghitung kapasitas kerja alat mesin pemipil menurut Agroteknika 2(1) 2019 dilakukan dengan tiga kali pengujian dan menghabiskan bahan baku sebanyak 9 kg jagung. Hasil pengujian kinerja alat dapat dilihat pada Tabel 1.Oleh Agroteknika 2 (1): (2019) No



Uraian



Pengujian



Rata-rata



1



2



3



1



Berat Jagung (kg)



3 kg



3kg



3kg



3kg



2



Waktu total pemipilan



0,052 jam



0,082 jam



0,078 jam



0,071 jam



3



Berat biji jagung terpipil(kg)



2,4 kg



2,55kg



2,8kg



2,58kg



4



Berat jagung tidak terpipil(kg)



0,02 kg



0,01 kg



0,01 kg



0,013 kg



5



Berat Tongkol



0,4 kg



0,35 kg



0,19 kg



0,31 kg



6



Nisbah Jagung (kg)



2,82 kg



2,91 kg



3 kg



2,91 kg



7



Biji jagung tercecer (%)



6%



3%



0%



3%



42



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Pada pengujian ini, lama waktu pemipilan dihitung ketika jagung sudah dimasukkan ke dalam lubang inlet, yang bertujuan untuk memperoleh waktu pemipilan yang akurat. Kapasitas alat Kapasitas alat adalah jumlah jagung yang terpipil selama satu jam (SNI 7428,2008). Dengan rumus kapasitass sebagai berikut: Kapasiatas Alat =Jumlah Hasil pipilan (kg) / Waktu total (jam)…………….(1) Rata-rata kapasitas alat= Pengujian 1+Pengujian 2+Pengujian 3 / 3 =38 kg / jam Persentase biji jagung tidak terpipil (Wtt) Biji jagung tidak terpipil adalah semua jagung ayang masih melekat pada tongkol setelah proses perontokan /pemipilan (SNI 7428,2008). Adapun rumus persentase biji jagung yang tidak terpipil sebagai berikut: Wtt = (Wtt1 / Wo) x 100% Rata-rata Wtt = Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3 = 0,83 % + 0,4 % + 0,36 % / 3 = 0,53 % Dimana: Wtt =Persentase biji jagung yang tidak terpipil (%) Wtt1=Bobot jagung tidak terpipil (kg) Wo = Bobot total biji jagung yang seharusnya diperoleh berdasarkan nisbah biji jagung tongkol (kg) Persentase susut hasil (W1) Persentase susut hasil adalah perbandingan bobot biji jagung yang tidak terpipil dan biji jagung yang tercecer terhadap total bobot biji jagung yang seharusnya terpipil dihitung berdasarkan nisbah biji jagung dari tongkol (SNI 7428, 2008). Rumus persentase susut hasil sebagai berikut: W1 = Wtt + Wc Rata-rata persentase susut hasil=Pengujian 1 + pengujian 2 + pengujian 3 / 3 = 6,83% + 3,4% + 0,36% / 3 = 3,53% ή Dimana: W1 = Persentase susut hasil (%) Wtt = Persentase biji jagungang yang tiadak terpipil (%) Wc = Persentase biji jagung yang tercecer ALAT MESIN PERTANIAN



43



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Efesiensi pemipilan ( ) Efesiensi pemipilan adalah perbandingan antara bobot biji jagung yang diperoleh dari semua lubang pengeluaran terhadap total bobot biji jagung yang seharusnya terpipil. Dihitung dalam persen berdasarkan sisa biji jagung dari tongkol(SNI 7428, 2008) Rumus efisiensi pemipilan sebagai berikut ή= (100-Wtt) Rata-rata Efisiensi pemipilan = Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3 = 99,2% + 99,6% + 99,64% / 3 = 99,5 % Dimana: ή=Efisisensi pemipilan (%) Wtt=Persentase biji jagung yang tidak terpipil (%) Rendemen pemipilan (Sr) Rendemen pemipilan adalah perbandingan antara bobot biji jagung yang akan diperoleh dari lubang pengeluaran utama (Primary outlet) terhadap bobot biji jagung yang seharusnya terpipil berdasarkan nisbah biji jagung dari tongkol dinyatakan dalam persen.(SNI 7428, 2008), dimana rumus rendemen adalah sebagai berikut: Sr= (Wp / Wa) x 100% Rata-rata rendemen pemipilan= Pengujian 1 + Pengujian 2 + Pengujian 3 / 3 = 80 % + 85% + 93,3% /3 = 86,1% Dimana: Sr = Remdemen Pemipilan (%) Wa= Berat Tongkol jagung sebagai bahan awal (kg) Wp= Berat total jagung (utuh dan pecah) yang keluar dari lubangpengeluaran utama (kg) C. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemisah/pembersih (Winnower)



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



44



: Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin pemisah : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI dapat memahami deskripsi. Perhitungan kapasitas kerja alat mesin pemisah dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba praktikkan dengan membersihkan padi dalam satuan berat menggunakann alat pemisah persatuan waktu! 3. Amatilah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan di atas. Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas pembersihan padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas pemisahan hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. Kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pemisah, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu! Menghitung kapasitas alat mesin pemisah/pembersih (Winnower) Dalam menghitung kapasitas alat mesin pemisah menurut jurnal ilmiah rekayasa pertanian dan Biosistem vol.6 2018 adalah untuk mengetahui kapasitas atau berat gabah yang akan dipisahkan dengan alat pemisah per satuan waktu. Adapun tahapan yang digunakan untuk menghitung kapasitas alat mesin pemisah gabah adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan alat dan bahan 2. Penyiapan bahan gabah sebayak 9 kg 3. menghidupkan alat pemisah 4. Mengatur kecepatan putaran mesin 2500 rpm 5. Memasukkan Gabah secara bertahap tidak terputus ke dalam ruang pemisah bersama dengan menyalakan stopwatch 6. Mematikan stopwatch 7. Menampung gabah yang telah dipisahkan 8. Menimbang gabah hasil pemisahan Menghitung kapasitas mesin pemisah Menurut Jurnal ilmiah rekayasa dan biosistem (2018), Persamaan yang digunakan dalam mengetahui kapasitas mesin pemisah adalah sebagai berikut: P=Bg(kg)/t (jam)……………………………………..(1) Keterangan: P = Kapasitas pemisah (kg/jam) Bg = Berat gabah yang dihasilkan (kg) t = Waktu yang dibutuhkan (jam)



ALAT MESIN PERTANIAN



45



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Rendemen pemisah Perhitunganya: R(%)=BTG dihasilkan / BGB X 100%..................(2) Dimana: BTG dihasilkan = Berat total gabah yang dihasilkan (kg) BGB yang dihasilkan = Berat gabah bersih (kg) Efisiensi mesin pemisah Perhitunganya: Efisiensi pemisahan = Berat BTG / berat BTG+ berat BGB X 100%......(3) Dimana: BTG dihasilkan = Berat total gabah yang dihasilkan (kg) BGB yang dihasilkan = Berat gabah bersih (kg) D. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pemindah



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin pemindah Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas kerja Alat mesin pemindah dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba praktikkan dengan mencoba kapasitas daya angkut masing-masing kendaraan pada medan jalan yang berbeda-beda 3. Amatilah jumlah daya angkut maksimal sesuai medan jalan dan kapasitas muat berdasar keluaran pabrik. Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek penghitungan kapasitas alat mesin pemindah. Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas alat mesin pemindah hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pemindah. Pelajarilah uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu Menghitung kapasitas alat mesin pemindah Dalam menghitung kapasitas mesin pemindahan hasil pertanian pada umumnya sudah memiliki ketentuan tergantung dari beberapa faktor antara lain: 46



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kondisi jalan dan jembatan Kapasitas mobil / truk Kecepatan kendaraan  Jarak lokasi panen Lamanya muat buah di lapangan Lamanya pembongkaran buah di pabrik Kemampuan suatu kendaraan dalam mengangkut muatan hasil pertanian sudah memiliki standar muat dari pabrikan masing-masing, tergantung faktor yang mempengaruhi misalkan jalan yang jelek dan terjal sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkut muatan secara maksimal. Kemungkinan hanya sebagian dari kuantitas maksimal daya angkut kendaraan tersebut. a. Untuk kendaraan roda empat jenis L300 mampu mengangkut max hingga 2 Ton b. Untuk kendaraan roda empata jenis truk mampu mengankut max hingga 8 Ton c. Untuk gerobak traktor roda 2 mampu mengangakut max hingga 500 kg d. Untuk gerobak traktor roda 4 mampu mengangkut max hingga kapasitas 1 ton Melihat kondisi yang ada pada saat ini ternyata masyarakat masih banyak menggunakan cara tradisional untuk mengangkut hasil panen terutama padi dimana padi diangkut dengan kendaraan bermotor modif trail dari lokasi yang tidak terjangkau oleh kendaraan roda empat yang dikenal ojek manol atau jasa pengankutan padi dari sawah menuju jalan yang mampu dijangkau oleh kendaraan mobil roda empat. Untuk tarif berfariasi tergantung perjanjian serta jarak tempuh lokasi tersebut. Kemampuan sepeda motor tersebut mampu mengangkat 1 karung padi basah dengan berat 50 – 55 kg. Adapun kemampuan pengangkutan untuk roda empat berpariatif bisa 1-2 ton hingga 8 ton dari lokasi jalan pertanian, menyesuaikan dengan lokasi dan faktor-faktor di atas. E. Menghitung Kapasitas Kerja Mesin Pengupas



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan







: Menganalisis Deskripsi, perhitungan kapasitas kerja mesin pengupas : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, perhitungan kapasitas kerja alat mesin pengupas dengan baik, benar dan tepat.



Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba praktikkan dengan membersihkan padi dalam satuan berat ALAT MESIN PERTANIAN



47



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI menggunakan alat pengupas persatuan waktu Amatilah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan di atas. Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu. Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik penghitungan kapasitas pembersihan padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi perhitungan kapasitas pengupas hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai penghitungan kapasitas kerja mesin pengupas, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. 3.



Alat mesin pengupas Dalam pengujian kapasitas mesin pengupas ada beberapa hal yang perlu disiapkan menurut jurnal Agri Techno (Vol.11 2018) antara lain: 1. Sediakan gabah sebanyak 20 kg setiap satu kali penggilingan. 2. Gabah dimasukkan kedalam alat dalam keadaan corong umpan (hopper) tertutup 3. Setelah mesin pengupas berjalan pada kecepatan operasional, hopper dibuka dan rol disetel kembali pada posisi dimana daya pengupasan tertinggi. 4. Setelah daya pengupasan berjalan dan stabil, BPK ditampung dalam satuan waktu tertentu (tergantung kapasitas mesin yang akan diuji) kemudian ditimbang. Kapasitas kupas Perhitunganya: Kapasitas kupas K=Bk (kg) / t (jam)…………….(1) Dimana: K = Kapasitas kupas(kg/jam) Bk = Berat BPK yang dihasilkan(kg) t = Waktu yang dibituhkan (jam) Rendemen pengupasan Perhitunganya: R(%)=BTB dihasilkan / BGKG X 100%..................(2) Dimana: BTB dihasilkan = Berat total beras yang dihasilkan (kg) BGKG dihasilkan = Berat gabah kering giling (kg)



Efisiensi pengupasan Perhitunganya: Efisiensi pengupasan = Berat BPK / berat BPK+ berat gabah X 100%......(3) 48



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Kualitas pengupasan Ambil sampel sebanyak ± 100 gram Pisahkan antara beras pecah kulit utuh, patah, menir, dan gabah tak terkupas. Timbang masing-masing dari beras pecah kulit tersebut Pengujian dilakukan sebanyak 9 kali ulangan: Bs = Bm / Bc X 100%........................(4) Dimana: Bs = Persentase masing-masing bagian(%) Bm = Berat bagian yang bersangkutan (gram) Bc = Berat sampel (gram) 1. 2. 3. 4.



Cara hitung kondisi uji a. Menghitung derajat kebersihan gabah a. Ambil sampel sebanyak 100 gram gabah b. Kupas sampel gabah tersebut c. Pisahkan antara butir kapur, Butir rusak, butir asing, dan butir hijau. d. Timbang masing-masing bagian tersebut Perhitungan: Bs = Bm / Bc X 100%.........................(5) Dimana: Bs = Persentase masing-masing bagian (%) Bm = Berat komponen yang bersangkutan (gram) Bc = Berat sampel (gram) b.



Kecepatan Keliling Kecepatan keliling roda pengupas dihitung dengan rumus: V = dn/60…………………………..(6) Dimana: V =Kecepatan keliling(m/sekon) d =diameter rol pengupas(m) n=Kecepatan putaran roda pengupas (rpm)



LEMBAR PRAKTIKUM Buatlah gambar Winnower sederhana berikut nama bagiannya!



ALAT MESIN PERTANIAN



49



ALAT MESIN PASCA PANEN



CONTOH SOAL Hitunglah kapasitas perontokan padi dengan berat 900 gram dan waktunya 2 menit ! Diketahui: Bg = 900 gram t = 2 menit =120 detik Ditanyakan K ? Penyelesaian K= Bg / t X 3600 =900gram / 120detik X 3600 = 27.000 gram/jam



CAKRAWALA Agribisnis adalah yang pertama sejak orde pembangunan nasional dimulai di Indonesia dalam bentuk Trilogi pembangunan, (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan, stabilitas yang mantap dan dinamis) yang ditetapkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Dewasa ini untuk menata pertanian yang semakin tergerus oleh berbagai aspek- aspek yang menyudutkan pertanian, Agribisnis hadir sebagai disiplin ilmu maupun media agar supaya pertanian tetap eksis sebagai salah satu penentu keberlangsungan kehidupan. Agribisnis terbentuk dalam suatu sistem yang yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling mempengaruhi antara lain: 1. Subsistem agribisnis hulu ( upstream agribusiness off-farm) Ini merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti industri dan perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida, dll), Industri agro otomotif (Mes 2. Subsistem produksi / usaha tani ( on-farm agribusiness) Sub sistem ini merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk menghasilkan produk pertanian primer. Termasuk ke dalam subsistem usaha tani adalah usaha tanaman pangan, usaha tanaman holtikultura, usaha perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan. 3. Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness)(off-farm) Berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun dipasar internasional. Kegiatan ekonomi yang termasuk dalam subsistem agribisnis hilir ini antara lain adalah industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat (Kayu kulit, karet, sutera, jerami), industri jasa boga, industri farmasi dan bahan kecantikan dan lain-lain beserta perdagangannya. 4. Subsistem lembaga penunjang (off-farm)



50



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian, dan pengembangan lembaga transportasi, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan (kebijakan fiscal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainya. Semua subsistem tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain, jika salah satu subsistem yang ada tidak berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi subsistem yang lainya (simbiosis mutualisme). Dewasa ini, Agribisnis sangat berperan untuk menuju pertanian tangguh yang diinginkan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama petani-petani kecil.



JELAJAH INTERNET Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang berkaitan dengan laman berikut ini



RANGKUMAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pengertian kapasitas adalah penghitungan kemampuan kerja suatu alat mesin baik jumlah atau volume persatuan waktu. Rumus kapasitas mesin perontok K=Bg(gr) /t(detik) x 3600 Rumus efisiensi perontokan p=BGR / BGR + BGRT X 100% Rumus kapasitas mesin pemipil =Jumlah Hasil pipilan (kg) / Waktu total (jam) Rumus efisiensi pemipilan ή= (100-Wtt) Menghitung kapasitas mesin pemecah P=Bg(kg) / t (jam) Menghitung kapasitas mesin pengupas K=Bk (kg) / t (jam) Rumus efisiensi kapasitasEfisiensi pengupasan = Berat BPK / berat BPK+ berat gabah X 100%



ALAT MESIN PERTANIAN



51



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Jelaskan manfaat yang didapat dalam penghitungan kapasitas mesin pascapanen.



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Tuliskan rumus kapasitas mesin perontok! 2. Tuliskan rumus kapasitas mesin pemipil! 3. Tuliskan rumus kapasitas mesin pemisah! 4. Tuliskan rumus kapasitas mesin pembersih! 5. Tuliskan rumus kapasitas mesin pengupas!



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai alat mesin pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: 1. Siswa dapat menghitung kapasitas alat mesin pascapanen. 2. Siswa dapat menghitung efesiensi alat mesin pascapanen.



52



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) ALAT MESIN PASCAPANEN



BAB III



BAB III CARA KERJA (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) ALAT MESIN PASCAPANEN



TUJUAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5.



Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen perontok. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pemip. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pemisah. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pengangkut. Siswa mampu memahami cara kerja alat mesin pascapanen pengupas.



PETA KONSEP



CARA KERJA MESIN PERONTOK CARA KERJA MESIN PEMIPIL CARA KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN



CARA KERJA MESIN PENGANKUT CARAKERJA MESIN PEMISAH CARA KERJA MESIN PENGUPAS



KATA KUNCI Perontok, pengupas, Pemipil, pembersih, Pemisah, Cara kerja



ALAT MESIN PERTANIAN



53



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Pengertian cara kerja (SOP Pengoprasian) alat mesin pascapanen adalah tahapan tindakan yang diperlukan dalam pengoprasionalan mesin sesuai standar pabrik agar pengoprasionalan berjalan sesuai yang diharapkan. Tujuanya untuk menjaga agar alat dan mesin bekerja lebih awet sesuai dengan kemampuan spesifikasi komponen alat maupun mesin. Adapun tujuan utama dari pascapanen adalah untuk menghasilkan panen sesuai standar nasional yang berlaku yang ramah terhadap lingkungan. Tindakan pascapanen ini bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dan memperbaiki pada panen ke depannya Teknik penananganan sesuai prosedur akan membuat alat mesin tetap menjadi produktif hingga tahapan pemanenan tahun berikutnya, sehingga masa panen priode berikutnya alat mesin masih cukup baik dan bisa digunakan lagi. Tindakan perawatan yang sesuai akan menghasilkan mesin selalu dalam keadaan baik sehingga memenuhi unsur-unsur keamanan pengoprasionalan. Tindakan pengoprasionalan membutuhkan perhatian yang layak, jika salah dalam pengoprasionalan mengakibatkan kerusakan permanen pada mesin dan justru merugikan karena harus mengeluarkan biaya yang tinggi dalam perbaikan. Dalam pengoprasionalan salah satunya adalah kita harus memahami fungsi masing-masing dari hendel, tuas maupun standar pengoprasionalan serta kemampuan suatu alat saat beroprasi dari masing-masing pabrikan. Kesemuanya harus dikuasai dan dipahami oleh seorang operator sehingga pada saat beropersi alat mesin tersebut tidak ada kendala yang berarti di lapangan.



Gambar 3.1 pascapanen combine harvester Sumber: https://www.mongabay.co.id/



54



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Pada Gambar 3.1 Merupakan salah satu dari berbagai macam alat pascapanen yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah proses pemanenan padi pada umumnya. Kalian akan menggunakan berbagai macam alat mesin pascapanen sesuai dengan kebutuhan pada saat praktik di sekolah, baik pada lahan basah maupun pada lahan kering sehingga proses pemanenan lebih efektif dan efisien. Pascapanen merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap sesuatu komiditi hasil pertanian segera setelah komoditi tersebut dipanen. Penyegeraan pemanenan untuk menghindari butir padi kuning. Pentingnya penanganan pascapanen disebabkan beberapa faktor sebagai berikut : 1. Komoditas pangan masih merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakar. 2. Komoditas pangan tidak terbatas hanya pada padi saja, tetapi mencakup produkproduk lainya 3. Beberapa teknologi penanganan pascapanen komoditi pangan telah banyak dilakukan masyarakat 4. Swasembada pangan sulit dicapai tanpa penangan pascapanen yang baik 5. Penanganan pascapanen mempunyai nilai ekonomi dan dampak sosial yang sangat luas 6. Pemanenan pada usia muda banya butir muda, butir hijau, dan kapur (tidak tahan disimpan, rendemen rendah) 7. Panen tua prosentase susut lebih besar (gabah rontok banyak, Beras pecah besar) 8. Kadar air 22-29 % pada cuaca cerah, sawah dikeringkan 7-10 hari, sabit tajam, alas terpal, pengankutan pakai wadah.



MATERI PEMBELAJARAN A. Standar Operasional Prosedur Alat Perontok Pedal Tresher



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan



: Menganalisis Deskripsi, Standar Operasioanal Prosedur alat mesin perontok pedal tresher Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP Pengoprasionalan alat mesin pedal tresher dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



ALAT MESIN PERTANIAN



55



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI



Gambar 3.2 Kegiatan pedal tresher Sumber : https://2.bp.blogspot.com



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan pedal tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktik pedal tresher padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi kegiatan pedal tresher dari hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian pedal tresher, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. Berikut ini SOP perontokan padi dengan pedal tresher :  1. Pastikan padi maupun kacang kedelai/kacang ijo yang akan dipanen sudah benar-benar masak dengan ciri warna buah menguning secara merata 2. Padi yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas /terpal dengan posisi tersusun 3. Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual dengan alat mesin yang mempunyai tipe hold-on dimana tangkai jerami dipegang. 4. hanya pada bagian ujung padi yang ada butiranya ditekankan kepada alat perontok 5. Arah pedal perontok searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan dengan mata angin 6. Pedal perontok diinjak dengan kaki menggayuh pedal secara kontinyu 56



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 7. putaran poros pemutar memutar silinder perontok. 8. putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan memukul batang helai padi/kacang yang menempel sampai rontok.  9. Lakukan pemakanan hingga bulir padi/kacang kedelai benar-benar bersih dan terpisah dengan tangkai serta lakukan secara bolak-balik dan merata. 10. Jika sudah bersih maka lakukan pembuangan kearah yang jauh dan tidak berlawanan dengan mata angin



   Gambar 3.3 Alat pedal tresher   Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



B. Standar Operasional Prosedur Mesin Power Thresher



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja power tresher Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini ALAT MESIN PERTANIAN



57



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI



Gambar 3.4 Kegiatan power tresher Sumber: https://int.search.myway.com/



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan power tresher diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian power tresher padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian power tresher, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. Berikut ini SOP perontokan padi, kacang kedelai, kacang ijo dengan alat tresher :  1. Pemotongan tangkai pendek disarankan dalam pemotongan dengan mesin perontok tipe ‘throw in’dimana bagian yang akan dirontok masuk semua dalam ruang perontokan 2. Padi, kacang kedelai/kacang ijo yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas / Terpal untuk mengurangi susut akibat tercecer 3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekatkan mesin dengan tumpukan padi yang akan dirontokan bila memungkinkan beri terpal atau alas plastik lainya dibawah mesin dalam mengurangi sust karna tercecer. 4. Arah keluaran jerami/tangakai kacang maupun daun searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan dengan mata angina dengan tujuan agar jerami tidak berbalik arah mengganggu proses kerja akibat berbalik jerami karna angin 58



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 5. Sebelum mesin dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pengecekan/identifikasi awal alat power tresher mengenai kekencangna seluriuh baut,pelumasan seluruh bantalan, air radiator, Oli mesin, bahan bakar, ketegangan v-belt juga tidak kalah penting karna jika tidak lurus dengan garis lini puly maka akan memperpendek usia v-belt. 6. Setelah mesin dihidupkan atur putaran selinder perontok sesuai dengan yang diinginkan dalam merontokan buah padi atau kacang 7. Masukkan sedikit tangkai padi yang sudah terkumpul untuk melihat day kemampuan mesin perontok jika hasilnya tidak bersih atau masih ada padi pada tangkai naikkan lagi putaran RPM mesin 8. Setelah mesin siap beropersi, masukkan tangkai padi secara bertahap dan kontinyu dengan tidak menyebabkan overload pada mesin.Tumpukan padi dimeja pemasukan seefektif mungkin dilakukan secara terus menerus dan mengurangi pemasukan jikaa terjadi overload. 9. Putaran selinder perontok akan menarik jerami padi atau kacang yang dimasukkan dari pintu pemasukan Jerami atau tangkai kacang akan diputar didalam ruang perontok, tergesek terpukul dan dan terbawa oleh gigi perontok dan sirip pembawa menuju pintu pengluaran jerami . 10. Butiran padi atau kacang kedelai dan jerami beserta kotoran yang lolos dari saringan perontok akan jatuh keayakan dengan bergoyang dan juga terhembus udara dari kipas 11. Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang berlubang, sedang butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu pengluaran padi.



Gambar 3.5 Kegiatan mesin Tresher Sumber: https://1.bp.blogspot.com, diakses sabtu 2 nov 2019, 13.00 wita



ALAT MESIN PERTANIAN



59



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN C. Standar Operasional Prosedur Mesin Combine Harvester



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja combin harvester Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian combine harvester dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



Gambar 3.6 Kegiatan combine harvester Sumber: https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan combine harvester diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian combine harvester padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian power tresher hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian combine harvester, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. Berikut ini Standar Pengoprasian Standar mesin combine harvester :  1. Buah yang akan dipanen sudah dalam katagori masak atau siap panen 2. Reel:Fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegakkearahpisau pemotong 60



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 3. Silinder perontok berfungsi untuk merontokkan(melepaskan) butiran padi dari malainya batang yang sudah masak. 4. Unit pembersih/pemisah berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok ari potongan batang, daun, malai dan kotoran serta benda asing lainya. Porses pemisahan dan pembersihan berlangsung beberapa tahap penyaringan dan penampian. 5. Konveyor mangkok berfungsi untuk membawa bahan (butiran padi)ke bagain atas sedang konveyor screw befungsi membawa butiran padi dalam arah horizontal Cara pengoprasian combine harvester 1. Menghidupkan combine harvester Combine harvester menggunakan mesin yang bahan bakarnya diesel, dimana mengidupkanya dengan cara starter menggunakan aru DC (Batrai/aki). sebelum menghidupkan pastikan tansmisi utama, pengatur kecepatan , gas, dalam keadaa netral dan posisi kopling dalam keadaan parkir. Putar kunci kontak pada posisi pre head dalam memanaskan busi pijardan tunggu hingga lampu padam. Kemudian langsung putar kekanana pada tombil on dan star dimulai. Jangan menstarter lebih dari 45 detik karn adapat mengaibatkan over-head yang langsug dapat merusak bagian-bagian sistem tersebut. 2. Mesmajukan/menjalankan dan memundurkan combine Combine mampu bergerak jika mesin dalam keadaan hidup, kemudian masukkan gigi transmisi utama dengan kecepatgan low, netral, high dan deep dengan perseneleng maju 1,2 dan 3 serta mundur R. Pastikan pandangan operator lurus kedepan sertga menjangkau semua sistemnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Membelokkan combine Sistem pembelokan pada combine sangat efektif dapat dioperasikan dengan satu handel yang mampu mengarahkan baik kekanan maupun kekiri.serta dilengkapi dengan roda rantai disebut crawler yang juga memiliki tingkat fleksibilitas dan cengkraman yangtinggi untuk segala keadaan tanah. 4. Menghidupkan tresher, pisau pemotong pada combine Sistem tresher pada combine dilengkapi dengan suatu putaran, dimana hanya dengan menarik tuas tresher maka tresher berfungsi mengenyesuaikan dengan kecepatan putaranya. Demikian juga pisau ketika tuas ditarik maka akan menyesuaikan dengan kecepatan putarnya dan juga jarak pemotonaganya. 5. Menghentikan combine Combine dapat dihentikan dengan cara bertahap dari kecepatan tingggi hingga rendah serta dilengkapi sistem pengereman hidrulik sehingga hanya dengan tarik tuas kopling keposisi parkir maka combine akan terhenti dan semua sistem harus dihentikan atau dalam posisi off.



ALAT MESIN PERTANIAN



61



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN D. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemipil



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin pemipil Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin pemipil dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



Gambar 3.7 Kegiatan mesin pemipil tresher Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan mesin pemipil diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemipil padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemipil hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian mesin pemipil, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. SOP Pengoprasian mesin tresher pemipil jagung: 1. Jagung yang sudah dipanen dikeringkan hingga kadar air 20 % 2. Kumpulkan jagung dalam suatu tempat baik ember maupun timba 3. Menyiapkan tersher dengan mengecek terlebih dahulu 4. Tambahkan bahan bakar, periksa oli mesin, filter udara, maupun air pendingin serta v-belt dan kekencangan baut. 5. Hidupkan mesin hingga 2500rpm 62



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 6. Tuang jagung secara kontinyu kedalam bak penampung tresher pemipil 7. Buah jagung akan terpisah dengan tongkolnya dan buah dikumpulkan dalam satu tempat



Gambar 3.8 Kegiatan mesin pemipil tresher Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



E. Standar Operasional Prosedur Mesin Pembersih



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian mesin pembersih Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP mesin pembersih dengan baik, benar dan tepat.



ALAT MESIN PERTANIAN



63



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



Gambar 3.9 Kegiatan mesin pembersih padi Sumber:https://int.search.myway.com



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan mesin pembersih diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pembersih padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pembersih hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian mesin pembersih, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. SOP Pengoprasian mesin pembersih/Winnower:



64



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 1. Padi dikeringkan hingga kadar air 20% 2. Kumpulkan padi kedalam suatu tempat ember atau timba 3. Mempersiapkan mesin Winnower ditempat rata dengan memberi alas terpal terlebih dahulu 4. Arahkan mesin power tresher (pembuangan padi jabuk) searah dengan mata angin 5. Isi bahan bakar, cek filter udara, cek air pendingin maupun oli mesin, kekencangan baut serta kekencangan v-belt. 6. Hidupkan mesin, naikkan RPM secara berlahan 7. Padi dituang secara kontinyu hingga bersih terpisah antar padi berisi dengan padi jabuk 8. padi yang bersih dipisahkan dan disimpun F. Standar Operasional Prosedur Mesin Pemindah



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan



: Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin pemindah Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin pemindah dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



Gambar 3.10 Kegiatan pengangkutan padi Sumber:https://int.search.myway.com



ALAT MESIN PERTANIAN



65



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan mesin pemindah diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pemindah padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pemindah hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian mesin pemindah, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. SOP Pengoprasian mesin pemindah: 1. Setelah pemanenan dilaksanakan maka kita segera mengangkut hasil pertanian ketempat yang aman baik dirumah maupun dipabrik 2. Pengankutan dilakukan dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat 3. Pengankutan bertujuan untuk dilakukan proses berikutnya baik itu penjemuran maupun pengolahan 4. Jika pengangkutan memungkinkan untuk langsung dengan roda empat maka lebih baik jika tidak memungkinkan maka kita harus mengangsurnya dengan becak atau kendaraan bermotor lainya 5. Pengankutan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi jalan, kapasitas muat, kecepatan ,jarak lokasi dan keamanan



Gambar 3.11 Kegiatan mesin pemindah Sumber:https://int.search.myway.com



G. Standar Operasional Prosedur Mesin Pengupas



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan 66



: Menganalisis Deskripsi,SOP pengoprasian kerja mesin pengupas : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI didik dapat memahami deskripsi, SOP Pegoprasian mesin pengupas dengan baik, benar dan tepat. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan teman-temanmu! 2. Coba pahami dan amati gambar dibawah ini



Gambar 3.12 Kegiatan mesin pengupas Sumber:https://int.search.myway.com/ diakses sabtu 2 Nov 2019, 13.00 wita



3. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap tahapan kegiatan mesin pengupas diatas Diskusikan dan simpulkan melalui kelompokmu!! 4. Kumpulkanlah kesimpulan tersebut kepada gurumu, Kesimpulan itu bisa menjadi masukan dalam kegiatan praktek pengoprasian mesin pengupas padi hasil pertanian. Kalian telah menyimpulkan deskripsi pengoprasian mesin pengupas hasil pertanian yang digunakan pada umumnya. kalian tentu ingin mempelajari lebih mendalam mengenai pengoprasian mesin pengupas, pelajarilah uraian materi berikut ini dalam menambah pengetahuanmu. SOP Pengoprasian mesin pemecah kulit gabah (Husker): 1. Pada umumnya padi yang akan dipecah kulit adalah padi yang bersih dari jerami maupun dari padi jabuk serta kadar air padi 14%. 2. Padi dinaikkan menuju lubang sekrin pada mesin pengupas (husker) 3. Pembukaan tali pengikat pada karung mempermudah dalm penuangan menuju bak penampung/sekrin dimana kedudukan sekrin dalam keadaan tertutup 4. Sebelum dioperasikan mesin husker terlebih dahulu dilakukan pengecekan pada bagian mesin antara lain pemeriksaan pada : pengisisan bahan bakar, oli mesin, filter udara, air pendingin, v-belt, kekencangan baut dll. 5. Hidupkan mesin dan stabilkan rpm dalam putaran stasioner beberapa saat 6. Naikkan rpm hingga 2500 rpm 7. Buka katup utama untuk menurunkan jumlah debit padi yang sesuai turun ke roll gap



ALAT MESIN PERTANIAN



67



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 8. Lakukan penyetelan pada adjust roll gap hingga padi semua dalam keadaan pecah kulit berwarna coklat( brown rice separator ) 9. Jika masih ada yang belum terpecah kembalikan kedalam bak sekrin/ penampung untuk dilakukan kedua kalinya 10. Pastikan semua beras dalam keadaan pecah kulit bewarna coklat (brown rice separator) 11. Padi pecah kulit siap diteruskan menuju alat polisher (pemutih)



TUGAS MANDIRI Buatlah makalah singkat yang berkaitan dengan urutan pascapanen pada jagung!



CONTOH SOAL Sebutkan SOP pengoprasian alat pedal tersher ? Jawab: Berikut ini SOP perontokan padi dengan pedal tresher :  1. Pastikan padi maupun kacang kedelai/kacang ijo yang akan dipanen sudah benar-benar masak dengan ciri warna buah menguning secara merata 2. Padi yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas /terpal dengan posisi tersusun 3. Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual dengan alat mesin yang mempunyai tipe hold-on dimana tangkai jerami dipegang. 4. hanya pada bagian ujung padi yang ada butiranya ditekankan kepada alat perontok 5. Arah pedal perontok searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan dengan mata angin 6. Pedal perontok diinjak dengan kaki mengayuh pedal secara kontinyu 7. putaran poros pemutar memutar silinder perontok. 8. putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan memukul batang helai padi/kacang yang menempel sampai rontok.  9. Lakukan pemakanan hingga bulir padi/kacang kedelai benar-benar bersih dan terpisah dengan tangkai serta lakukan secara bolak-balik dan merata. 10. Jika sudah bersih maka lakukan pembuangan kearah yang jauh dan tidak berlawanan dengan mata angin



68



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Kementerian Pertanian (Kementan) siapkan alat mesin pertanian (Alsintan) dalam bentuk Pemanen Kombinasi (Combine Harvester). Hal tersebut disampaikan melalui rilis Kementan yang diterima oleh Kompas.com, Senin (10/6/2019). “Di antara serealia yang dipanen seperti padi, gandum, oat,  rye,  barley, jagung, kedelai, dan  flax, ini (mesin pemanen) adalah salah satu penemuan penting di bidang pertanian,” ungkap Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy. Bahkan, ditambahkan oleh Sarwo, mesin pemanen yang dikembangkan di Jepang tersebut mampu menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisiensikan usaha tani. Mesin combine harvester yang disediakan oleh Kementan tersebut tersedia dalam tipe dorong dan tipe kemudi dengan lebar pemotongan dan mesin yang bervariasi.Untuk lebar pemotongannya,  combine harvester  ini tersedia mulai dari 60 sentimeter (cm) hingga 1,5 meter. Sementara untuk mesinnya tersedia mulai dari 7 horse power (hp) hingga 30 hp. “Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 meter per detik. Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 2 jam per hektar,” jelasnya. Sarwo berharap dengan pemberian bantuan alat dan mesin pascapanen ini dapat meningkatkan produksi tanaman padi dan palawija dalam rangka meningkatkan produksi pangan. Mesin combine harvester ini hanya mengumpankan bagian mulai dari padi yang kemudian dipotong ke bagian perontok mesin. Mesin combine harvester asal Jepang ini tersedia dalam tipe dorong dan tipe kemudi dengan lebar pemotongan dan mesin yang bervariasi.  Setelah itu, gabah hasil perontokan ditampung dalam karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini sebenarnya hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, hanya saja bagian pengikatnya digantikan dengan bagian perontokan.  



JELAJAH INTERNET Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang berkaitan dengan laman berikut ini



ALAT MESIN PERTANIAN



69



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN SOP Pengoprasian mesin power tresher 1. Pemotongan tangkai pendek disarankan dalam pemotongan dengan mesin perontok tipe ‘throw in’dimana bagian yang akan dirontok masuk semua dalam ruang perontokan 2. Padi, kacang kedelai/kacang ijo yang telah terpotong dikumpulkan dalam suatu tempat alas / Terpal untuk mengurangi susut akibat tercecer 3. Taruhlah mesin ditempat yang rata, dekatkan mesin dengan tumpukan padi yang akan dirontokan bila memungkinkan beri terpal atau alas plastik lainya dibawah mesin dalam mengurangi sust karna tercecer. 4. Arah keluaran jerami/tangakai kacang maupun daun searah dengan mata angin dan tidak boleh berlawanan dengan mata angina dengan tujuan agar jerami tidak berbalik arah mengganggu proses kerja akibat berbalik jerami karna angin 5. Sebelum mesin dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pengecekan/ identifikasi awal alat power tresher mengenai kekencangna seluruh baut, pelumasan seluruh bantalan, air radiator, Oli mesin, bahan bakar, ketegangan v-belt juga tidak kalah penting karna jika tidak lurus dengan garis lini puly maka akan memperpendek usia v-belt. 6. Setelah mesin dihidupkan atur putaran selinder perontok sesuai dengan yang diinginkan dalam merontokan buah padi atau kacang 7. Masukkan sedikit tangkai padi yang sudah terkumpul untuk melihat day kemampuan mesin perontok jika hasilnya tidak bersih atau masih ada padi pada tangkai naikkan lagi putaran RPM mesin 8. Setelah mesin siap beropersi, masukkan tangkai padi secara bertahap dan kontinyu dengan tidak menyebabkan overload pada mesin. Tumpukan padi dimeja pemasukan seefektif mungkin dilakukan secara terus menerus dan mengurangi pemasukan jikaa terjadi overload. 9. Putaran selinder perontok akan menarik jerami padi atau kacang yang dimasukkan dari pintu pemasukan jerami atau tangkai kacang akan diputar di dalam ruang perontok, tergesek terpukul dan dan terbawa oleh gigi perontok dan sirip pembawa menuju pintu pengluaran jerami . 10. Butiran padi atau kacang kedelai dan jerami beserta kotoran yang lolos dari saringan perontok akan jatuh keayakan dengan bergoyang dan juga terhembus udara dari kipas 11. Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang berlubang, sedang butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu pengluaran padi. SOP Pengoprasian mesin tresher pemipil jagung: 1. Jagung yang sudah dipanen dikeringkan hingga kadar air 20 % 2. Kumpulkan jagung dalam suatu tempat baik ember maupun timba 3. Menyiapkan tersher dengan mengecek terlebih dahulu 4. Tambahkan bahan bakar, periksa oli mesin, filter udara, maupun air pendingin serta v-belt dan kekencangan baut. 5. Hidupkan mesin hingga 2500rpm



70



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN 6. Tuang jagung secara kontinyu kedalam bak penampung tresher pemipil 7. Buah jagung akan terpisah dengan tongkolnya dan buah dikumpulkan dalam satu tempat SOP Pengoprasian mesin pemindah : 1. Setelah pemanenan dilaksanakan maka kita segera mengangkut hasil pertanian ketempat yang aman baik dirumah maupun dipabrik 2. Pengankutan dilakukan dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat 3. Pengankutan bertujuan untuk dilakukan proses berikutnya baik itu penjemuran maupun pengolahan 4. Jika pengangkutan memungkinkan untuk langsung dengan roda empat maka lebih baik jika tidak memungkinkan maka kita harus mengangsurnya dengan becak atau kendaraan bermotor lainya 5. Pengankutan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi jalan, kapasitas muat, kecepatan ,jarak lokasi dan keamanan SOP Pengoprasian mesin pembersih/Winnower: 1. Padi dikeringkan hingga kadar air 20% 2. Kumpulkan padi kedalam suatu tempat ember atau timba 3. Mempersiapkan mesin Winnower ditempat rata dengan memberi alas terpal terlebih dahulu 4. Arahkan mesin power tresher (pembuangan padi jabuk) searah dengan mata angin 5. Isi bahan bakar, cek filter udara, cek air pendingin maupun oli mesin, kekencangan baut serta kekencangan v-belt. 6. Hidupkan mesin, naikkan RPM secara berlahan 7. Padi dituang secara kontinyu hingga bersih terpisah antar padi berisi dengan padi jabuk 8. padi yang bersih dipisahkan dan disimpun SOP Pengoprasian mesin pemecah kulit gabah(Husker): 1. Pada umumnya padi yang akan dipecah kulit adalah padi yang bersih dari jerami maupun dari padi jabuk serta kadar air padi 14% 1. Padi dinaikkan menuju lubang sekrin pada mesin pengupas(husker) 2. Pembukaan tali pengikat pada karung mempermudah dalm penuangan menuju bak penampung/sekrin dimana kedudukan sekrin dalam keadaan tertutup 3. Sebelum dioperasikan mesin husker terlebih dahulu dilakukan pengecekan pada bagian mesin antara lain pemeriksaan pada : pengisisan bahan bakar, oli mesin, filter udara, air pendingin, v-belt, kekencangan baut dll. 4. Hidupkan mesin dan stabilkan rpm dalam putaran stasioner beberpa saat 5. Naikkan rpm hingga 2500rpm 6. Buka katup utama untuk menurunkan jumlah debit padi yang sesuai turun ke roll gap 7. Lakukan penyetelan pada adjust roll gap hingga padi semua dalam keadaan



ALAT MESIN PERTANIAN



71



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN pecah kulit berwarna coklat( brown rice separator ) Jika masih ada yang belum terpecah kembalikan kedalam bak sekrin/ penampung untuk dilakukan kedua kalinya 9. Pastikan semua beras dalam keadaan pecah kulit bewarna coklat (brown rice separator) 10. Padi pecah kulit siap di teruskan menuju alat polisher (pemutih) 8.



TUGAS MANDIRI Gambarkan sistematis kerja combine harvester berikut penjelasanya!



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan cara kerja mesin pedal tresher ! 2. Jelaskan cara kerja mesin power tresher ! 3. Jelaskan cara kerja mesin pemipil ! 4. Jelaskan cara kerja mesin pemisah ! 5. Jelaskan cara kerja mesin pembersih !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai Alat mesin pascapanen, aku dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: 1. Aku dapat memahami cara kerja mesin Perontok 2. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemipil 3. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pemisah 4. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengangkut 5. Aku dapat memahami cara kerja mesin Pengupas



72



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS)



BAB IV



BAB IV MENERAPKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK, PEMIPIL , PEMISAH, PEMINDAH DAN PENGUPAS)



TUJUAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5.



Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen perontok. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pemipil. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pemisah. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pengangkut. Siswa mampu memahami modifikasi alat mesin pascapanen pengupas.



PETA KONSEP



Modifikasi Alat Mesin Perontok Modifikasi Alat Mesin Pemipil MODIFIKASI



Modifikasi Alat Mesin Pemisah Modifikasi Alat Mesin Pengangkut Modifikasi Alat Mesin Pengupas



KATA KUNCI Modifikasi, Perontok, Pemipil, pemisah, Pengankut, Pengupas



ALAT MESIN PERTANIAN



73



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Latar belakang mekanisasi pertanian merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang penciptaan, modifikasi serta mengevaluasi alat dan mesin pertanian. Perkembangan alat dan mesin pertanian cukup tinggi terjadi di Indonesia. Hal ini setara dengan upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan teknologi tepat guna alat dan mesin pertanian. Berbagai upaya telah dilakukan secara terus menerus dalam rangka pengembangan teknologi alat dan mesin pertanian sehingga dapat mempertinggi produktivitas kerja di bidang mekanisasi pertanian. Pembangunan pertanian di Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan pola pertanian modern. Salah satu ciri pertanian modern adalah penggunaan mekanisasi pertanian yang dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi sumber daya serta nilai produk pertanian. (Kusno hadiutomo, 2010). Penanganan pascapanen yang dimulai dari tingkat petani merupakan titik awal penting untuk menjamin peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Kegagalan penanganan pascapanen pada tingkat petani ini dapat mengakibatkan rendahnya mutu hasil dan tingginya tingkat susut atau kehilangan hasil dan kerusakan hasil pertanian. (Andoko, 2002). Teknologi Pertanian berperan dalam menyalurkan serta mengembangkan ide dan pemikiran untuk menciptakan, memodifikasi, menguji, mengevaluasi dan menganalisa alat dan mesin pertanaian. Teori - teori yang berkaitan dengan penggunaan dan pemanfaat alat serta mesin pertanian sesuai dengan kemajuan zaman yang semakin moderen.



MATERI PEMBELAJARAN A. Modifikasi Alat Perontok Padi



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Jenis Kegiatan : Tujuan Kegiatan :



Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Perontok Padi Tugas Kelompok Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat perontok padi dengan baik dan benar.



Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini!



74



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Gambar kegiatan modifikasi alat perontok padi



Gambar 4.1 Kegitan modifikasi pedal tresher Sumber: https://www.google.com/search?q=modifikasi+pedal+thresher



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yang dilakukan dalam modifikasi alat mesin pedal tresher! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik pengoprasian alat mesin pascapanen pemipil jagung model bangku. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Modifikasi alat perontok padi tresher Berdasarkan hasil penelitian modifikasi sebuah alat perontok padi dengan tipe drum thresher berayun bebas. Hammer thresher tersebut berfungsi sebagai alat pemukul dan perontok bahan yang bekerja berdasarkan prinsip putaran dan pemukulan di dalam ruang perontok. Perbandingan alat perontok padi tipe thresher dengan hasil modifikasinya



ALAT MESIN PERTANIAN



75



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Spesifikasi alat perontok padi tipe thresher Bagian



Sebelum Modifikasi



Ruang perontok saluran



Tidak ada pengarah dinding atas



Kerapatan Baut pada ujung Hammer thresher (pxl



6cm x 5cm



5cm x 4.5cm



Jarak pada bagian ujung Unit Pendorong (pxl)



9,5 cm x 5cm



Tidak menggunakan unit pendorong



Saluran pengeluaran jerami (p x l)



17 cm x (Disamping perontok)



Jarak hammer thresher dengan drum perontok



1 cm



2,5 cm



Kapasitas



37 kg/jam



106,43 kg/jam



76



saluran pada



Sesudah Modifikasi



9cm ruang



Adanya penambahan pengarah dinding atas



17cm x belakang perontok)



15cm. (Di ruang



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 1. Bagian terpenting yang dimodifikasi adalah: Jarak antargigi yang semula 8 cm dimodifikasi menjadi 6 cm, dengan cara membuat lagi yang baru sebanyak 8 buah plat strip tempat dudukan gigi-gigi perontok di drum (plat strip tersebut diberi lobang/dibor dengan jarak antar lobang 6 cm) dan dilas di sisi dekat plat strip dudukan gigi-gigi perontok yang lama, gigi yg lama dipindahkan ke lobang yang baru. Tentu saja akan dibutuhkan tambahan gigi perontok lagi, karena jumlah gigi perontok yang lama belum mencukupi. 2. Parameter Kritis : Jarak antar ujung gigi-gigi perontok terhadap permukaan konkaf (pada posisi titik singgung terdekat, posisi ini dapat pada posisi tegak/ vertikal atau posisi lain non vertikal/tegak) harus dijaga/diatur sebesar 1,5 cm 12 sampai 2 cm jangan lebih dari 1 inchi dengan cara mengatur ulir pada leher GIGI-GIGI perontok (gigi menancap di plat strip menggunakan ulir & mur-baut). Apabila ini tidak dipenuhi (jaraknya melebihi 1 inchi) dapat dipastikan bahwa thresher tidak akan mampu merontok secara sempurna alias tidak bisa dipakai untuk merontok. Sebaliknya apabila gigi-gigi perontok terlalu rapat, maka selain banyak kotoran yang ikut terontok, susut kualitas maupun susut kuantitas akan menjadi besar, banyak butiran padi yang ikut terlempar di pintu jerami. 3. Pada sudut ruang perontok bagian ujung samping bering duduk diberi jarak lebih sempit dengan harapan tidak banyak jerami yang terlilit/terperangkap pada masing-masing sudut as perontok yang bisa mengurangi daya maksimal pemutaran hammer tresher. 4. Apabila kecepatan hembusan angin dianggap kurang, maka modifikasi dilakukan dengan cara mengganti puli pada kipas dengan ukuran diameter puli yang lebih kecil dari diameter yang sebelumnya, apabila hal ini tidak dimungkinkan jalan lain adalah mencari jenis kipas yang sudut (sayapnya) berjumlah lebih banyak dari jumlah sudut (sayap) sebelumnya. 5. Ruang perontok berdiameter 40 cm dengan panjang 60 cm. Bagian atas ruang perontok diberi tambahan saluran pengarah yang berfungsi untuk mengarahkan jerami menuju pintu pengeluaran jerami. Jarak antara plat yaitu 7 cm dan plat berjumlah 7 buah. Sudut kemiringan masing-masing plat besi yaitu 20 derajat. Jarak antara hammer thresher dengan ruang perontok sebesar 2,5 cm, sehingga jerami pada saat di dalam drum lebih lama dan hasilnya pada saat keluar jerami sudah dalam keadaan bersih atau seluruh biji padi/gabah sudah dalam keadaan terontok. 6. Hammer thresher digerakkan oleh motor yang terhubung melalui poros pada puli dan selanjutnya mentransmisikannya ke poros hammer thresher. Hammer thresher dalam alat perontok ini berjumlah 16 buah yang ditopang dengan batang besi. Hammer ini berbentuk besi bulat bisa juga baut dengan ukuran sisinya 5 cm x 4,5 cm. Bahan hammer dipilih terbuat dari bahan besi agar lebih awet pada saat terjadi benturan di dalam ruang perontok.



ALAT MESIN PERTANIAN



77



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN B. Modifikasi Alat Mesin Pemipil



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan



: Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pemipil Jagung : Tugas Kelompok : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pemipil jagung dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini! Gambar kegiatan modifikasi alat pemipil



Gambar 4.2 Kegitan modifikasi pemipil jagung Sumber: https://www.google.com/search?q=modifikasi+pemipil+jagung



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pemipil jagung! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi pemipil jagung. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Modifikasi alat pemipil jaguang Peningkatan produksi jagung melalui perbaikan teknologi budidaya dapat dikatakan cukup berhasil. Selam kurun waktu lima tahun terakhir produksi jagung terus meningkat. Namun peanganan pascapanen belum dapat menjamin ketersediaan jagung baik kuantitas, kualitas, maupun kontinyuitas. Dengan adanya permasalahan itu maka diperlukan penanganan pascapanen jagung yang memenuhi standar mutu dan keamanan stok pangan dalam memberikan nilai 78



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN tambah yang signifikan kepada petani. Pemipilan merupakan cara penanganan pascapanen jagung yang perlu mendapat perhatian tingginya kehilangan hasil jagung ditingkat petani pada tahap pemipilan yang mencapai 4% dan total kehilangan hasil jagung pada tingkat petani 5,2 % (Sudjudi, 2004) dimana yang paling tepat dalam memipil jagung adalah kondisi kadar air jagung berkisar 18-20 %. Selain mempertahan kan fungsi jagung untuk jangka waktu yang cukup lama, penangana tersebut akan meningkatakan nilai jual jagung yang berdampak pada penongkatan pendapatan petani. Peluang tersebut dapat diwujudkan melalui pengoprasian mesin pemipil yang dapat menekan tingkat kerusakan biji jagung itu sendiri. Upaya modifikasi alat mesin pemipil jagung terus dilakukan dalam meningkatakan kualitas mutu jagung seperti modifikasi alat pemipil di bawah ini:



Gambar 4.3 Kegiatan mesin pemipil jagung Sumber:https://int.search.myway.com/



Berdasarkan hasil pengamatan yang melatarbelakangi penemuan alat tersebut adalah : 1. Tenaga kerja pemipil jagung terbatas 2. Efisiensi biaya upah tenaga kerja pemipil jagung 3. Bermula dari pemipil manual dengan tangan, parutan, ban sepeda, berbagai  tahapan menjadi modifikasi mesin pompa air dengan menggunaka sumber arus listrik sebagai alat penggerak kayu silinder yang dilapisi ban sepeda motor. Bahan pembuatan mesin pemipil jagung sbb : 1. Pompa air air listrik bekas/baru dan v-belt 2. Roda penggilas pipa berdiameter Diameter 5,5 cm yang diberi betoneser 6mm berulir 3. Bering duduk 4. Puli



ALAT MESIN PERTANIAN



79



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 5. 6. 7. 8. 1. 2.



3. 4.



Ban bekas sepeda motor Plat panjang 2 meter Baut, besi siku Kabel listrik dan stop kontak Prinsip cara pembuatannya adalah  Pembuatan rangka baik sebagai tempat motor maupun roda penggilas dan bodi/casing yang  berfungsi agar jagung tidak menyebar kemana-mana Buat alat pemimpil jagung dengan pipa roda penggilas yang ditempeli oleh 2 potongan  betoneser sepanjang pipa bebentuk mengulir yang berfungsi sebagai penggilas jagung tongkol, pasang bering bagian kedua ujung silinder sebagai alat pemutar dari motor. Pasang streng, stop kontak dan kabel  Hubungkan stop kontak dengan arus listrik sebagai sumber penggerak poros roda penggilas berputar dan siap untuk memipil jagung diatas roda penggilas.



C. Modifikasi Alat Pemisah / Pembersih



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Jenis Kegiatan : Tujuan Kegiatan :



Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pembersih Tugas Kelompok Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pemisah/ pembersih padi dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan modifikasi alat pembersih



Gambar 4.4 Modifikasi alat pembersih Sumber: image



80



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pembersih! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi alat pembersih. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Modifikasi Alat Pembersih Padi Winnower merupakan alat mesin pertanian yang memiliki fungsi untuk menyortir hasil panen yang memanfaatkan dari tiupan angin yang memisahkan hasil panen berdasarkan massa atau berat hasil panen itu sendiri. Namun seluruh proses pembersihan harus terlebih dahulu melalui pengeringan agar kadar air maksimal 80% supaya hasil yang didapat bisa maksimal. Pada dasarnya alat pembersih manual gumbaan asal Banjar (Kalimantan selatan) sudah sangat membantu pekerjaan petani terutama dalam proses pembersihan secara manual, akan tetapi dalam segi efisiensi masih kurang efektif. Oleh karena itu modifikasi dilakukan dengan harapan mempercepat agar efektif dalam hal waktu.



Gambar 4.5 Modifikasi alat pembersih Sumber: https://seed cleaning mechine.mywy.search.com



Winnower merupakan alat yang cara bekerjanya menyerupai alat gumbaan hanya dalam segi sumber penggerak yang membedakan jika gumbaan diputar secara manual maka winnower sudah menggunakan tenaga motor bensin diesel atau listrik ALAT MESIN PERTANIAN



81



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Adapun keunggulan alat pembersih gabah/padi bermesin adalah: 1. Memperkecil waktu dan biaya pengeringan 2. Menghindari memburuknya gabah/padi selama penyimpanan 3. Menghindari bahan dari kerusakan conveying dan penggilingan 4. Menghindari bahan dari penurunan grade 5. Memperkecil tempat penyimpanan Hal-hal yang diperlukan dalam proses pembersihan yaitu: 1. Selama pembersihan harus menggunakan alas secukupnya baik terpal atau lainya. 2. Pembersihan setelah perontokan mempercepat pengeringan karana berkuranganya kotoran yang menutupi padi terkena sinar matahari. 3. Pembersihan mempercepat pengarungan dan pengangkutan. 4. Pembersihan gabah/padi diulang sesudah padi dalam keadaan kering sehingga padi hampa dan kotoran menjadi lebih ringan dan sedikit. D. Modifikasi Alat Pengangkut



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Jenis Kegiatan : Tujuan Kegiatan :



Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pengangkut Tugas Kelompok Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pengangkut dengan baik dan benar.



Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini Gambar kegiatan modifikasi alat pengangkut



Gambar 4.6 Kegitan modifikasi alat pengangkut Sumber: image



82



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI 3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pembersih! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu di depan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas, kalian dapat memahami teknik modifikasi alat pengangkut. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik! Modifikasi alat pengangkut



Sumber: https://winnowerastra.google.search.com Gambar 4.7 Modifikasi alat pengangkut



Proses modifikasi alat pengangkut diera modern sangat beragam dengan harapan alat pengangkut mampu tetap berfungsi di berbagi cuaca dan lingkungan yang mendukung terutama iklim Indonesia sebagai negara tropis Kebutuhan alat pengangkut untuk saat ini memang sangat dibutuhkan dalam mengeluarkan hasil pertanian dimana kondisi jalan sebagian besar pada lahan pertanian yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat. Selain akses jalan yang ekstrem, jembatan kurang layak juga menjadi kendala besar pada saat ini. Dengan demikian, dibutuhkan kendaraan atau alat pengangkut hasil pertanian seperti wintor, motor trail hasil modifikasi yang memiliki roda dan desain rangka yang kuat dengan suspensi yang didesain khusus sehingga mampu mengangkat hasil pertanian dari dalam lokasi menuju jalan layak atau jalan poros yang selanjutya diteruskan menuju tempat tujuan. E. Modifikasi Alat Pengupas ALAT MESIN PERTANIAN



83



ALAT MESIN PASCA PANEN



TUGAS MANDIRI Judul Kegiatan : Menganalisis Deskripsi, Modifikasi Alat Pengupas Jenis Kegiatan : Tugas Kelompok Tujuan Kegiatan : Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memahami deskripsi, modifikasi alat pengupas dengan baik dan benar. Langkah-langkah kegiatan sebagi berikut. 1. Bentuklah kelompok diskusi dengan 5 orang temanmu! 2. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini! Gambar kegiatan modifikasi alat pengupas



Gambar 4.5 kegitan modifikasi penambahan kipas alat pengupas Sumber: image diakses Minggu 30 agustus 2020, 13.00 wita



3. Lakukanlah diskusi kelompok bersama teman-teman satu kelompokmu mengenai persiapan apa saja yg dilakukan dalam modifikasi alat pengupas! 4. Buatlah analisismu dalam bentuk power poin! 5. Presentasikan hasil analisismu didepan kelas dan buatlah sesi tanya jawab! 6. Diskusikan jawabanmu dengan gurumu! Melalui kegiatan di atas kalian dapat memahami teknik modifikasi alat pengangkut. Sekarang pelajari uraian materi berikut ini untuk menambah pengetahuanmu dengan baik!



84



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Modifikasi alat pengupas Modifikasi blower pembantu yang dipasang pada mesin pemutih beras (rice polisher) blower akan dirangkaikan dengan saluran pipa pengeluaran dedak ketika mesin beroperasi, maka blower akan berputar yang tujuannya untuk menghisap dedak dan akan dikeluarkan kembali pada pipa pengeluaran jauh dari tempat penggilingan padi (rice milling unit). Prosedur atau langkah kerja dalam modifikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengukur Kecepatan Angin a. Melakukan pengukuran kecepatan angin yang dihasilkan dari blower yang digunakan. b. Menyesuaikan ukuran pulley yang digunakan untuk mendapatkan kecepatan angin. 2. Melakukan Perhitungan Mutu Beras Mengambil sampel dari beras pecah kulit sebanyak 4 titik sebanyak 3 kali ulangan dan dibersihkan. Blower merupakan peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan atau mengalirkan sejumlah udara atau gas secara kontinu dengan memberikan energi pada udara atau gas tersebut melalui suatu empeling yang berputar, sehingga mengakibatkan adanya perubahan energi kinetis menjadi energi potensial atau tekanan (Manurung, 2012). Alat blower yang dibuat dalam modifikasi ini diharapkan lebih optimal, dengan prinsip kerja yaitu membersihkan kotoran pada saluran pengeluaran dedak dengan menggunakan tenaga angin yang dihasilkan dari putaran kipas (blower) Sebelum menggunakan Blower, kualitas beras utuh mencapai 89,6% sedang kualitas menir mencapai 10,2% sedang kotoran mencapai 0,20%. Namun Sesudah menggunakan Blower (Pulley 2,5 inch) kualitas beras utuh mencapai 98,1% sedang kualitas menir mencapai 1,9% dan kotoran mencapai 0,01% (“Jurnal modifikasi blower pada penggilingan padi” Ganda Guna Ngumbara dkk)



TUGAS MANDIRI Buatlah makalah modifikasi alat pertanian yang sering digunakan di lingkungan kalian!



ALAT MESIN PERTANIAN



85



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Pembangunan pertanian untuk kedaulatan pangan menjadi prioritas utama pemerintah. Sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan berbagai program kegiatan pembangunan pertanian diarahkan untuk peningkatan produksi beberapa komoditas pertanian yang didukung dengan keberpihakan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat petani. Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian tersebut terlihat pada upaya pengendalian harga produk pertanian, penerbitan aturan-aturan terkait perlindungan lahan pertanian, mendorong penerapan teknologi dalam usaha tani, dan peningkatan etos kerja di bidang pertanian. Pedoman teknis pengadaan dan penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian APBN TA. 2019. Pada tahun 2019, Kementerian Pertanian kembali melakukan Upaya Khusus (UPSUS) dalam rangka pencapaian produksi komoditas pertanian. Berbagai program kegiatan untuk mendukung pencapaian produksi pertanian seperti penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pertanian tetap dilanjutkan. Kegiatan baru yang akan dilaksanakan mulai tahun 2019 oleh Kementerian Pertanian diantaranya adalah kegiatan optimalisasi pengelolaan lahan rawa. Dengan adanya berbagai kegiatan peningkatan produksi pertanian maka Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berkewajiban mendukung ketersediaan sarana pertanian terutama alat dan mesin pertanian, serta adanya pembinaan dan pengembangan pengelolaan alat dan mesin pertanian tersebut. Pengelolaan alat dan mesin pertanian diharapkan dapat melibatkan kaum muda untuk terjun di bidang pertanian sekaligus untuk mengurangi permasalahan ketersediaan tenaga kerja. Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mengalokasikan anggaran APBN 2019 untuk penyediaan alsintan prapanenguna mempercepat pengolahan tanah berupa Traktor Roda Dua dan Traktor Roda Empat beserta kelengkapannya. Penyediaan pompa air sebagai sarana untuk mendukung ketersediaan air irigasi. Sedangkan penyediaan Excavator Pedoman Teknis Pengadaan dan Penyaluran Bantuan Alat dan Mesin Pertanian APBN TA. 2019 sebagai sarana dalam optimalisasi pengelolaan lahan rawa dan pembukaan lahan baru serta normalisasi jaringan irigasi. Penyediaan alsintan untuk mendukung pengolahan tanah komoditas hortikultura berupa Cultivator. Dalam rangka memperlancar penyediaan alsintan, maka diperlukan pedoman pelaksanaan pengadaan dan penyaluran alsintan serta pedoman bagi petugas di daerah maupun penerima bantuans sehingga pelaksanaannya tidak mengalami kendala



86



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



JELAJAH INTERNET Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang berkaitan dengan laman berikut ini



RANGKUMAN Hammer thresher digerakkan oleh motor listrik yang terhubung melalui poros pada puli dan selanjutnya mentransmisikannya ke poros hammer thresher. Hammer thresher dalam alat perontok ini berjumlah 16 buah yang ditopang dengan batang besi, hammer ini berbentuk persegi terbuat dari karet dengan ukuran sisinya 5 cm x 4,5 cm. Bahan hammer dipilih terbuat dari bahan karet agar gabah yang dihasilkan tidak pecah pada saat terjadi benturan di dalam ruang perontok. Untuk memotong pelepah daun dan tandan buah kelapa sawit, digunakan dua jenis alat, yaitu: Dodos (Chisel), yaitu alat untuk memanen kelapa sawit pada pohon yang masih rendah, dengan ketinggian maksimal 3 meter. Dodos manual memiliki pegangan panjang yang terbuat dari kayu, bambu, atau pipa, dengan mata pisau berbentuk pipih dan tajam pada ujungnya. Egrek (Sickle), yaitu alat untuk memanen kelapa sawit pada pohon yang sudah tinggi, lebih dari 3 meter. Egrek manual memiliki galah dengan panjang antara 6-12 meter dan mata pisau berbentuk sabit melengkung dengan sudut sebesar 135 derajat.



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman mengenai materi penerapan modifikasi alat mesin pascapanen!



ALAT MESIN PERTANIAN



87



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan fungsi dari alat penggiling padi sistem penyosoh! 2. Sebutkan jenis-jenis alat mesin pascapanen berikut fungsinya !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi Penerapan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain siswa dapat melakukan modifikasi alat mesin pascapanen.



88



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan spesifikasi alat perontok padi ! 2. Jelaskan sistem kerja Combine harvester ! 3. Jelaskan keuntungan menggunakan alat mesin modifikasi ! 4. Jelaskan spesifikasi mesin winnower ! 5. Jelaskan cara kerja mesin penggiling padi sistem rubber roll!



ALAT MESIN PERTANIAN



89



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB V



MENGANALISIS JENIS - JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN ( PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS ) BAB V Menganalisis Jenis - Jenis Alat Mesin Pascapanen ( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )



TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu memilih jenis-jenis alat mesin pascapanen



PETA KONSEP



PENDAHULUAN



TUJUAN PEMILIHAN JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN



MENGANALISIS JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN



MEMILIH JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN



KATA KUNCI Reaper, Combine Harvester, Head-feed type combine harvester, Standard type combine harvester, Thresher Padi, Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis) Traktor Tangan



90



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran manusia dari waktu ke waktu, cara pemungutan hasil (panen) pertanian pun ikut mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pangan mendesak pemikir untuk memecahkan masalah bagaimana meningkatkan produksi, dan produksi kerja sesuai dengan waktu yang tersedia. Dalam meningkatkan produksi, salah satu aspek yang harus ditekan serendah  mungkin adalah masalah kehilangan produksi di waktu panen. Sedangkan dalam meningkatkan kemampuan kerja adalah bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan dalam memanen dalam satuan luas tertentu. Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat memungut hasil yang optimum dengan kehilangan hasil yang serendah mungkin dan efisiensi kerja serendah mungkin. Alat dan mesin panen terdiri dari banyak macam dan jenisnya yang digolongkan menurut jenis tanaman dan tenaga penggerak, juga menurut cara traditional maupun semi mekanis sampai modern. Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumput-rumputan, kapas dan umbi-umbian. Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi jenisnya untuk padi, jagung, kacang-kacangan. Kegiatan pemanenan bisa dilakukan menggunakan alat tradisional ataupun mesin pemanen. Penggunaan mesin pemanen ditujukan agar lebih memudahkan petani untuk memunggut hasil panen serta mengurangi kehilangan hasil panen. Prinsip kerja mesin pemanen mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakkan tanaman dan menjatuhkannya atau merobohkan tanaman tersebut, bahkan ada yang langsung otomatis mengikat tanaman menjadi seperti berbentuk sapu lidi berukuran besar. Penggunaan mesin panen pertama kali di California, Amerika Serikat pada tahun1885, digunakan untuk pemanenan gandum



MATERI PEMBELAJARAN A. Reaper Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut ke arah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. 



ALAT MESIN PERTANIAN



91



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 5.1



Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut : Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja  dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur kecepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacammacam. Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/ keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper dianjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003). Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003, adapun cara pengoperasian mesin reaper adalah sebagai berikut: 1. Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m sebagai tempat berputarnya mesin reaper. 2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan. 3. Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut. 4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan. Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris 92



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat digunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah. Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan digerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting. B. Combine Harvester 1. Head-feed type combine harvester Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder. Bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt). Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m. a. Standard type combine harvester Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika dan Eropa, yang digunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya ditebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type).



Gambar 5.2



ALAT MESIN PERTANIAN



93



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau half-track type atau full-track type. C. Thresher Padi Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan sabit atau alat mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan secara tradisional (manual) atau menggunakan mesin perontok. Secara tradisional kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup melelahkan. Oleh karena itu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah diciptakannya suatu mesin yang digunakan untuk merontokkan hasil panen, seperti padi, jagung dsb. Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja, meningkatkan effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu hasil gabah yang baik. Bermacam-macam jenis dan merk mesin perontok padi dapat dijumpai di Indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang, hingga kapasitas besar. Berbagai macam jenis mesin perontok padi (Thresher), yaitu : 1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis) 2. Power Thresher (Thesher Mekanis) 1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis) Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ke tengah lapangan/ sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi. Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa keuntungan, yaitu selain menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi serta kehilangan bulir yang lebih rendah.



Gambar 5.3 Pedal Thresher



94



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



a. b. c. d.



Spesifikasi Pedal Thresher : Mampu menghemat tenaga dan waktu Kebutuhan operatus 1 (satu) orang Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer Kapasitas kerja : 67 kg per jam dengan kebersihan 80%



Prinsip Kerja Pedal Thresher Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari mulai atau tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam dengan tingkat kebersihan 95%. 2. Power Thresher (Thresher Mekanis) Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.



Gambar 5.4 Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher



Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi yang cukup berarti dalam   rangka meningkatkan keuntungan usaha tani padi sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya. ALAT MESIN PERTANIAN



95



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN D. Traktor Tangan Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori, yaitu: 1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp. 2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp 3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp. Komponen-komponen traktor tangan dapat dibagi dalam 5 bagian yaitu: 1. Unit motor penggerak Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser ke arah depan atau belakang untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk transmisi daya yaitu sabuk V. Untuk menghidupkan traktor bermotor diesel digunakan engkol sedangkan untuk traktor dengan bermotor bensin digunakan tali starter atau recoil starter yaitu tali starter yang dapat kembali keposisi start setelah selesai digunakan.



Gambar 5.5



2.



Unit kerangka dan transmisi Kerangka berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian traktor lainnya. Motor penggerak dan unit transmisi ditautkan ke unit kerangka dengan beberapa buah baut pengencang. 3. Unit roda Traktor tangan mempunyai 3 macam roda yaitu: a. Roda ban digunakan untuk transportasi dan untuk membajak tanah di lahan kering. b. Roda pengatur dalam pembajakan merupakan kelengkapan dari unit bajak rotari. c. Roda besi pada umumnya digunakan untuk bekerja di lahan sawah. d. Roda apung digunakan untuk mengolah lahan sawah yang dalam.



96



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 4. Unit implemen Implemen traktor adalah unit yang dapat dilepas dan dipasang untuk pekerjaan tertentu. Unit yang umum digunakan adalah: a. Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya ke arah kanan) dan bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah ke arah kanan atau ke arah kiri. b. Bajak rotari lebih dikenal dengan nama rotary tiller dan ada pula yang menyebutnya bajak berpusing karena geraknya berputar pada porosnya. Arah putaran bajak pada umumnya searah dengan arah putaran roda traktor, akan tetapi ada pula yang dirancang berlawanan dengan arah putaran roda. c. Gelebeg adalah alat pengolah tanah (sawah) dan dipasang pada penggandeng (hitch) traktor. d. Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah diolah. e. Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah. f. Seeder. Benih padi ditebar sepanjang alur dengan menggunakan alat yang disebut seed drill. g. Trailer. Traktor tangan dapat digunakan untuk menarik trailer sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sarana produksi maupun hasil produksi. Kapasitas trailer sekitar 500 kg. Adapun kegunaan alat-alat ini untuk pertanian yaitu: 1. Mempercepat waktu penanganan prapanen. 2. Meningkatkan derajat taraf hidup petani. 3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi pertanian. 4. Mengurangi tenaga manusia yang efisien. 5. Dapat melakukan perluasan areal pertanian.



ALAT MESIN PERTANIAN



97



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Peralatan pertanian adalah setiap jenis alat yang digunakan dalam bidang pertanian. Puluhan alat pertanian atau mungkin ratusan jenis alat pertanian yang ada di seluruh dunia. Dari sekian banyak alat pertanian ada dua macam alat pertanian yaitu alat pertanian modern dan juga alat pertanian tradisional (klasik). Nah, pada postingan ini saya akan membahas artikel alat pertanian untuk memanen padi, ada alat pertanian tradisional dan ada juga alat pertanian modern yang dapat digunakan sebagai cara memanen padi secara modern. Masa pemanenan adalah operasi pemotongan, pemetikan, penggalian atau kombinasi dari operasi ini untuk menghilangkan hasil panen dari bawah tanah atau di atas tanah dan menghilangkan bagian buah yang berguna dari tumbuh-tumbuhan yang membutuhkan bantuan alat pertanian untuk melakukannya. Hingga saat ini sebagian besar para petani di Indonesia masih menggunakan alat pertanian tradisional sebagai alat bantu dalam lahan mulai dari penanaman hingga masa panen meskipun alat-alat pertanian kini telah mengalamai banyak kemajuan dengan adanya berbagai macam alat yang lebih modern. Namun faktanya masyarakat Indonesia masih banyak yang belum menggunakan mesin pertanian modern yang kini sudah banyak beredar.



JELAJAH INTERNET Lakukan scan dengan aplikasi QR Code scaner yang berkaitan dengan laman berikut ini https://www.bing.com/search?q=alat+mesin+ PERTANIAN+PANEN&qs=n&form=QBRE&sp=1&pq=alat+mesin+pertanian+panen&sc=1-26&sk=&cv id=C2DEEB1DEA9E412196503B46A7268769



RANGKUMAN Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper 98



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar.  Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari malai atau tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam dengan tingkat kebersihan 95%. Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp. Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan dibedakan dalam 3 kategori, yaitu: 1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp. 2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp 3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman mengenai materi pemilihan jenis-jenis alat mesin pascapanen!



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud traktor tangan ! 2. Langkah apa yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan mesin, jelaskan! 3. Jelaskan prinsip kerja alat perontok padi !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi menganalisis jenis-jenis alat mesin pasca panen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: Siswa dapat memilih jesin-jenis alat mesin pascapanen.



ALAT MESIN PERTANIAN



99



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB VI



MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)



VI Menganalisis Kapasitas Kerja Alat Mesin Pascapanen ( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )



TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu memilih jenis-jenis alat mesin pascapanen



PETA KONSEP



PENDAHULUAN



TUJUAN PERHITUNGAN KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN



MENGANALISIS KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN



MENGHITUNG KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PASCAPANEN



KATA KUNCI Reaper, Combine Harvester, Head-feed type combine harvester, Standard type combine harvester, Thresher Padi, Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis) Traktor Tangan



100



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian contohnya mesin pengolahan tanah dahulunya menggunakan tenaga hewan sekarang menggunakan mesin seperti traktor (Sukirno, 1999). Namun beberapa alat yang digunakan dalam pengolahan tanah seperti traktor  perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kinerja dan efisensi  alat tersebut terhadap lahan yang akan diolah agar mendapatkan hasil yang maksimal oleh karena itu perlu dilakukan praktikan alat dan mesin pertanian untuk mengetahui tingkat efektivitas hasil pembajakan serta membandingkan kapasitas aktual dan teoritis Pada tahun 2007 pemerintah telah mentargetkan produksi padi mencapai 61 juta ton gabah kering giling (GKG) melalui program Peningkatan Produksi Beras Nasional(P2BN). Untuk mendukung program ini tidak hanya mengenai input dalam bentuk luas areal dan jenis tanaman yang dibudidayakan, melainkan juga mengenai kebutuhan alat dan mesin pertanian sebagai faktor pendukung usaha tani. Peran keteknikan dan teknologi mekanisasi merupakan salah satu upaya menciptakan sistem pertanian yang lebih baik dan efisien, yang mencakup pula penyediaan alsintan, mendorong petani meningkatkan produktivitas lahan, mengatasi masalah transport serta meningkatkan kualitas lahan dan hasil pertanian. Pengembangan teknologi mekanisasi atas dasar kondisi fisik dan sosial ekonomi akan berdampak positif pada perubahan dan mendorong berkembangnya usaha pertanian. Alsintan tepat guna untuk tanaman padi meliputi alat dan mesin pengolah tanah, alat tanam, mesin panen, mesin perontok, mesin pengering, keterbatasan dana untuk memiliki alsintan dapat dilakukan dengan sistem sewa jasa melalui Usaha PelayananJasa Alsintan (UPJA), sehingga teknologi mekanisasi yang ada dapat lebih diadopsi untuk pengembangan agribisnis.



ALAT MESIN PERTANIAN



101



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN A. Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Kinerja Lapang Alat Mesin Pertanian Kecepatan penggarapan suatu lapang dengan sebuah mesin, merupakan salah satu dasar pertimbangan dalam menghitung biaya pengerjaan tersebut per satuan luas. Kapasitas lapang teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan lahan yang akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya memanfaatkan 100 % waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya dan selalu memenuhi 100 % lebar kerja teoritisnya. Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas lapang teoritis tersebut. Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya. Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang aktual menggunakan suatu mesin. Kapasitas lapang efektif biasanya dinyatakan dalam hektar per jam. Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin. Efisiensi kinerja ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin, misalnya prosentase perolehan produk bermanfaat dari penggunaan sebuah mesin pemanen. B. Kapasitas Lapang Efektif Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin, prosentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alat-alat semacam garu, penyiang lapang,pemotong rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin untukmemanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih. Besarnya tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan fungsi dari kecepatan, kondisi tanah dan ketrampilan operator. Pada beberapa keadaan, hasil suatu tanaman bisa jadi terlalu banyak sehingga pemanen tidak dapat digunakan memanen selebar lebar kerjanya, bahkan pada kecepatan maju minimum yang masih mungkin. Untuk alat yang terdiri dari satuan-satuan mata terpisah, semisal alat penanam atau penyiang tanaman larik, pengicir bijian, lebar teoritisnya adalah hasil kali banyaknya satuan (misalnya banyaknya larik, pembuka alur) dengan jarak antar satuan. Dengan kata lain, lebar teoritisnya dianggap mencakup setengah jarak satuan pada kedua sisi sebelah luar mata-mata paling ujung. Mesin-mesin tanaman larik memanfaatkan 100% lebar teoritisnya, sedangkan alat lapang terbuka yang memiliki mata terpisah akan terkena kehilangan karena tumpang tindih. Kecepatan maju terbesar yang diizinkan berkaitan dengan faktor-faktor semacam sifat pengerjaan, kondisi lapang, dan besarnya daya tersedia. Untuk 102



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN alat pemanen, faktor pembatasnya boleh jadi ialah kecepatan maksimum dapat ditanganinya bahan secara efektif dengan mesin tersebut. Waktu hilang merupakan variabel yang paling sulit dinilai dalam hubungannya dengan kapasitas lapang.Waktu lapang bisa hilang akibat  penyetelan  / pembetulan atau pelumasan alat, kerusakan, penggumpalan, belok di ujung, penambahan benih atau pupuk, pengosongan hasil panenan, menunggu alat pengangkut, dsb. Dalam kaitannya dengan kapasitas lapang efektif dan efisiensi lapang, waktu hilang tidak mencakup waktu pemasangan atau perawatan harian alat, ataupun waktu hilang akibat kerusakan yang berat. Waktu hilang hanya mencakup waktu untuk perbaikan kecil di lapang dan waktu untuk pelumasan yang dibutuhkan di luar perawatan harian, di samping hal-hal lain seperti diuraikan di depan. Waktu lapang total dianggap sama dengan jumlah waktu kerja efektif ditambah waktu hilang. Waktu yang dipakai untuk perjalanan dari dan ke lapangan biasanya tercakup dalam menggambarkan biaya overall dari suatu pengerjaan, namun tak diperhitungkan ketika menentukan kapasitas lapang efektif atau efisiensi lapang. Kapasitas lapang efektif suatu mesin bisa dinyatakan sbb :



Ket: C = kapasitas lapang efektif, dalam hektar per jam S = kecepatan jalan, dalam km/jam W = lebar teoritis alat, dalam meter Ef = efisiensi lapang, dalam persen. Renoll mengusulkan pengiraan kapasitas lapang efektif dalam satuan menit per hektar, yang merupakan besarnya waktu teoritis per hektar ditambah waktu per hektar yang diperlukan untuk belok ditambah waktu perhektar yang diperlukan untuk “fungsi-fungsi penunjang”. Renoll menggolongkan seluruh waktu hilang selain belok ke dalam fungsi penunjang. Item-item ini diukur dan diperkirakan secara individual lalu dijumlahkan. C. Waktu Hilang Untuk Belok Belok di ujung atau di sudut suatu lapang menghasilkan suatu kehilangan waktu yang seringkali sangat berarti, terutama pada lapang-lapang pendek. Tidak peduli apakah suatu lapang dikerjakan pulang balik, dari tepi ke tengah ataukah digarap dengan mengelilingi titik pusatnya. Jumlah waktu belok per satuan luas untuk sebuah alat dengan lebar tertentu akan berbanding terbalik dengan panjang lapang. Untuk suatu lapang persegi tertentu digarap searah panjangnya ataukah memutarinya. Jumlah putaran perjalanan yang diperlukan akan sama pada ketiga cara di atas. Menggarap secara pulang balik memerlukan 2 kali belokan 180o per putaran, sedang kedua cara lainnya mencakup empat belokan 90o per putaran. Waktu yang diperlukan untuk belok pada pengerjaan bolak-balik, misalnya pada tanaman larik, juga dipengaruhi oleh ketakteraturan bentuk lapang, besarnya ruang belok di head-land, kekasaran daerah belok dan lebar alat. Renll dalam suatu ALAT MESIN PERTANIAN



103



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN pengkajian selama 8 tahun dengan peralatan 1, 2, dan 4 larik (jarak larik 102 cm) mendapatkan bahwa waktu belok 12 – 18 detik per belokan bila daerah beloknya halus, namun akan lebih besar 10 – 30 % bila daerah beloknya kasar. Waktu per belokan akan naik sebanyak 50 % jika daerah belok begitu sempit sehingga traktor harus diundurkan ketika belok. Waktu per belokan pada  head-land halus rata-rata hampir 5 % lebih besar pada pemanen atau penyiang 4 larik dibanding 2 larik. Perbedaannya ialah 20 – 25 % pada head-land kasar. Pada pengujian dengan alat yang lebih lebar, Barnes dkk mendapatkan bahwa waktu per belokan rerata 40 – 5- % lebih besar untuk penyiang dan penanam 6 larik dibanding 4 larik. Renoll mengajukan penggunaan suatu faktor yang disebut “indeks mesin lapang” guna menunjukkan seberapa cocok suatu lapang tertentu terhadap pengerjaan tanaman larik. Renoll mendefinisikan indeks ini sebagai perbandingan prosentase dari waktu kerja efektif dibagi waktu kerja efektif + waktu belok. Hargaharga indeks terbanding untuk lapang-lapang yang berbeda ditentukan oleh pengkajian waktu aktual dengan mesin-mesin yang sama. Pengujian oleh Rnoll menunjukkan bahwa indeks mesin lapanng untuk suatu lapang tertentu cenderung konstan pada beragam pengerjaan tanaman larik. Perjalanan tak kerja melintasi ujung-ujung suatu lapang menghasilkan kehilangan lainnya yang sering tak terhindarkan dan khususnya penting jika tanah yang luas dibagi-bagi ke dalam lapang-lapang yang pendek. Jika w adalah lebar total masing-masing tanah (yaitu lebar luasan yang digarap sebagai sebuah satuan), rerata jarak teoritis melintas tiap ujung ialah « w. Jika panjang lapang ialah L, rerata perjalanan total per putaran adalah 2 L + w, dan prosentase jarak perjalanan tak kerja adalah



Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan w, diperoleh



Dalam praktiknya, perjalanan maksimum melintasi ujung suatu lapang akan sedikit lebih besar dibanding w, dan perjalanan minimum bila lapang dipersempit akan dibatasi oleh jejari belok mesin atau traktor. Karena itu dalam menghitung I  sebaiknya diambil nilai w yang sedikit lebih besar dibanding lebar lapang.



104



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN D. Waktu Hilang yang Sebanding dengan Luas Beberapa waktu hilang, semacam karena istirahat dan penyetelan atau pemeriksaan alat, biasanya cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif (atau dengan waktu lapang total) jika kecepatan kerja atau lebar alat ditambah. Perjalanan tak kerja melintasi ujung lapang cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif jika kecepatan kerja normal dipertahankan saat melintasi ujung. Kehilangan waktu yang lain, semacam yang disebabkan oleh halangan, penggumpalan, penambahan pupuk atau benih, dan pengisian tabung semprotan, seringkali cenderung lebih sebanding dengan luas daripada dengan waktu kerja. Waktu per hektar untuk belok pulang-balik pada pengerjaan tanaman larik cenderung tetap konstan (atau turun cuma sedikit) jika kecepatan kerja dinaikkan, karena kecepatan biasanya dikurangi saat belok, kecuali jika kecepatan kerja normalnya memang telah rendah. Waktu hilang yang disebabkan pengosongan hasil panen cenderung sebanding dengan jumlah hasil disamping sebanding dengan luasnya. Waktu hilang yang cenderung sebanding dengan luas menjadi makin penting bila lebar atau kecepatan alat dinaikkan, karena waktu hilang tersebut akan terhitung dengan prosentase yang lebih besar dengan berkurangnya total waktu per hektar. Dengan demikian, mengganti penanam 4 larik dengan 6 larik pada kecepatan maju yang sama dapat menaikkan keluaran cuma 30 % bukannya 50 %. Pentingnya secara relatif dari waktu berhenti yang sebanding dengan luas bisa ditentukan dari persamaan berikut, yang didasarkan pada definisi efisiensi lapang.



dengan To = Waktu teoritik per hektar Te = Waktu kerja efektif = To x 100/K K = Persentase lebar alat yang dimanfaatkan secara actual Th = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang tak sebanding dengan luas, setidaknya sebagian dari Th biasanya cenderung sebanding dengan Te Ta = Waktu hilang per hektar karena penghentian yang cenderung sebanding dengan luas. Dalam praktik aktual, hubungan antara banyak tipe waktu hilang dan waktu kerja efektif atau luas berada di suatu titik antara harga-harga ekstrem yang dihasilkan oleh Th dan Ta. Sebagaimana ditunjukkan dalam pasal 3, waktu per belokan untuk penanaman atau penyiangan tanaman larik naik sedikit jika lebar alat ditambah, sehingga waktu belok pada alat yang lebih lebar mempunyai persentase yang lebih besar terhadap waktu total namun merupakan jumlah terkecil per hektarnya. Mengisi wadah benih, jika hanya memerlukan sejumlah kecil benih per hektar, boleh jadi memerlukan waktu per hektar yang lebih kecil pada penanam lebar dibanding penanam yang lebih kecil karena waktu yang dibutuhkan untuk turun



ALAT MESIN PERTANIAN



105



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN dari traktor, berjalan menju wadah, dan kembali kira-kira hampir sama pada kedua ukuran itu, dan akan merupakan sebuah persoalan yang signifikan dari waktu total dalam penambahan benih. E. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin Peluang kerusakan alat, yang akan berakibat hilangnya waktu di lapang, adalah berbanding terbalik dengan kehandalan mesin. Kehandalan keberhasilan dapat didefinisikan sebagai peluang statistik berfungsinya suatu alat secara memuaskan pada kondisi tertentu sepanjang periode waktu tertentu. Sebagai contoh, jika sebuah alat memiliki kehandalan keberhasilan 1000 jam sebesar 90 %, rerata 10 % dari alat tersebut akan rusak sebelum 1000 jam dan 90 %-nya akan berumur pakai lebih dari 1000 jam. Cara lain untuk menyatakan kehandalan keberhasilan ialah dengan menyatakannya sebagai rerata selang waktu antara terjadinya kerusakan-kerusakan. Kehandalan suatu gabungan suku atau gabungan mesin ialah hasil kali faktorfaktor kehandalan individual. Persen kehandalan harapan pada sebuah gabungan dari bagian ialah



Dengan x1, x2, x3, ….. xn = kehandalan harapan alat individual dalam persen. Hendaknya diperhatikan bahwa kehandalan yang ditunjukkan dengan persamaan di atas hanyalah harga harapan statistik. Kehandalan satuan individual suatu tipe tertentuberagam secara lebar dari harga harapannya. kehandalan harapan dan faktor keragaman bisa ditentukan secara statistik dari pengamatan terhadap sekelompok satuan individual. Sebuah mesin komplek, semacam pemanen padu, memiliki peluang kerusakan yang jauh lebih besar dibanding sebuah mein sederhana, bahkan meskipun kehandalan keberhasilan seluruh suku individualnya mungkin saja tinggi. Sebagai contoh, sebuah mesin dengan hanya 10 bagian, masing-masing memiliki kehandalan keberhasilan 97 % untuk suatu periode waktu tertentu, akan memiliki kehandalan menyeluruh hanya sebesar 74 %. Sekalipun rancangan merupakan faktor utama kehandalan keberhasilan, tata cara pembuatan dan cara perawatan dan pemakaian mesin pun penting. Rancangan optimum merupakan suatu hasil yang menyetimbangkan biaya guna mendapatkan kehandalan yang tinggi dengan manfaat meminimumkan frekwensi terjadinya kerusakan. Suatu survei terhadap lebih dari 1 500 petani di Indiana dan Illionis menunjukkan bahwa kehandalan keberhasilan tidak terlalu dipengaruhi oleh umur, baik pada mesin komplek maupun sederhana. Pada survei tersebut, kehandalan didasarkan pada kerusakan yang acak, tak teramalkan, serta tidak menertakan pengaruh keausan normal. Rerata terdapat 60 – 80 % peluang terjadinya satu atau lebih kerusakan per tahun, diawali dari tahun pertama umur mesin. Pada mesin 106



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN yang mengalami kerusakan, rerata hilangnya waktu lapang per tahun biasanya lebih dari 8 jam untuk pemanen padu, 3 – 6 jam untuk pemetik jagung, 1 – 4 jam untuk bajak, serta kurang dari 2 jam untuk penanam dan penyiang tanamn larik. Waktu hilang yang besar pada kerusakan alat pemanen yang komplek mungkin menghasilkan kerugian ekonomis yang serius dikarenakan ketaktepatan waktu. Kehandalan pemakaian waktu pada mesin individual menjadi makin penting jika beberapa mesin atau beberapa bagian mesin digunakan secara gabungan. Untuk sebuah alat individual, waktu hilang sebesar 5 atau 10 % karena kerusakan, penyetelan, pembetulan, penyumbatan/penggumpalan, atau berhenmti yang lain berkaitan dengan mesin, umumnya tidak dianggap serius. Namun jika 4 satuan semacam itu, masing-masing dengan kehandalan pemakaian waktu 98 %, digunakan secara beriritan, kehandalan pemakaian waktuharapan menyeluruh gabungan tersebut akan terkurangi sampai menjadi tinggal 66 %. Kehandalan pemakaian waktu, sebagaimana dibahas pada pasal ini, didasarkan pada waktu kerja efektif dan waktu hilang dari pemberhentian yang dibutuhkan pada masingmasing mesin individual dalam gabungan tersebut. Waktu hilang karena belok, istirahat, pengisian wadah benih atau pupuk, dan sebagainya, kira-kira akan tetap sama tak peduli berapa jumlah mesinnya, namun harus dimasukkan dalam penghitungan efisiensi lapang gabungan tersebut. Dikarenakan adanya pengurangan kehandalan pada mesin gabungan, pemeliharaan preventif menjadi relatif lebih penting dibanding jika hanya dipakai mesin tunggal. Semua mesin dalam suatu gabungan hendaklah dapat dipakai sepanjang waktu yang sama. Antara perawatan dan kapasitas berbagai satuannya hendaklah dapat disesuaikan dengan baik. F. Menghitung Waktu Hilang dan Efisiensi Lapang Pengkajian waktu hilang telah dilakukan oleh sejumlah penyelidik untuk menentukan efisiensi lapang dan memberi informasi untuk keperluan analisa lapang. Pengkajian waktu terinci meliputi pengamatan dan pencatatan waktu secara menerus pada tiap kegiatan yang tercakup dalam pengerjaan lapang, untuk satu atau lebih perioda hari. Jika K = 100 %, efisiensi lapang ialah persentase total waktu lapang sepanjang mana mesin secara aktual menghasilkan fungsinya, dan dapat ditentukan secara langsung dari data waktu. Contoh suatu pengkajian waktu terinci pada sebuah pemetik jagung satu larik disajikan di bawah ini. Waktu teramati telah diubah menjadi per hektar. Aktivitas



menit per hektar



Belok di ujung larik



6.4



Mengosongkan keranjang



11.4



Membrsihkan mesin



5.7



Perjalanan tak kerja



2.7



Perjalanan dari dan ke gandengan



8.9



ALAT MESIN PERTANIAN



107



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Mengumpulkan keranjang



5.2



Waktu berhenti lain



1.7



Pemetikan aktual



89.0



Jumlah waktu per hektar 131.0 Dari hasil tersebut, efisiensi lapangnya ialah 68% Jika yang diperlukan dari suatu pengkajian hanyalah efisiensi lapangnya. Hal itu dapat diperoleh dengan mengamati waktu lapang total selama 1 hari atau lebih, rerata kecepatan selama menghasilkan fungsinya secara aktual, total luas yang tergarap, dan lebar mesin teoritis. Rerata kecepatan penggarapan aktual kemudian dapat dihubungkan dengan kapasitas lapang teoritik untuk mendapatkan efisiensi lapang. Hasil-hasil kajian lapang oleh berbagai penyelidik telah dianalisis dan dirangkum, menghasilkan harga-harga efisiensi lapang yang khas, sebagai berikut :



108



Kebanyakanpengerjaan pengolahan tanah (pembajakan,  penyiangan, dsb)



75 – 90 %



Pengiciran atau pemupukan tanaman larik atau bijian



60 – 80 %



Pengiciran dan pemupukan tanaman larik atau bijian



45 – 65 %



Pemanenan padu



65 – 80 %



Petik jagung



55 – 70 %



Petik kapas (mesin tipe gelendong)



60 – 75 %



Potong rumput



75 – 85 %



Keruk rumput



75 – 90 %



Panen rumput atau bijian dengan windrower swa gerakdi lapang yang ada saluran irigasi



65 – 80 %



Panen rumput atau bijian dengan windrowerdi lapang tanpa saluran



75 – 85 %



Gulung jerami (gulungan diletakkan di tanah)



65 – 80 %



Gulung jerami (dengan keretapemuat digandeng di belakang)



55 – 70 %



Pencacah / perajang lapang



50 – 75 %



Penyemprotan



– 65 % ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN G. Memperbaiki Efisiensi Lapang Dengan bertambah komplek dan bertambah mahalnya mesin, makin pentinglah untuk mendapatkan keluaran maksimum dari mesin tersebut. Meminimumkan waktu hilang di lapang merupakan salah satu cara guna memperbaiki kapasitas lapang. Para insinyur dapat menyumbang usaha mendapatkan efisiensi yang tinggi dengan merancang mesin yang memiliki kehandalan maksimum dan kebutuhan perawatan minimum. Pengkajian waktu sering menunjukkan daerah perbaikan potensial dalam pengelolaan mesin. Jumlah waktu belok yang berlebihan dapat menunjukkan kebutuhan untuk memperbaiki kondisi atau lebar head-land aatu mengganti pola belok. Waktu berhenti yang berlebihan dapat berarti dibutuhkannya sistem perawatan preventif yang lebih baik. Pengembangan alat dan sistem penanganan bahan di lapang yang lebih efisien menawarkan adanya potensi besar untuk meningkatkan efisiensi lapang. Benih, pupuk, herbisida, insektisida, dan bahan-bahan lain harus diangkut menuju lapang dan dimuat ke atas mesin. Hasil panen harus dibongkar dan diturunkan di tempat penyimpanan. Pada pengerjaan penanaman-pemupukan, penanganan bahan dalam karung di lapang dapat dengan mudah menyita 25 % dari total waktu lapang. Penanganan pupuk kering secara curah, atau pemakaian pupuk cair dan pompa pemindah dapat secara nyata mengurangi waktu penanganan bahan dan dengan demikian akan menaikkan efisiensi lapang. Renoll mendapatkan bahwa penggantian cara penanganan air pada pemberian bahan kimia pra tuna pada pengerjaan penanam tertentu menaikkan kapasitas penanam dari 1,4 ha/jam menjadi 1,6 ha/jam. Alat Dan Mesin Panen dan Pascapanen Panen sebagai bagian akhir produksi menjadi sangat kritis manakala faktor tenaga kerja merupakan salah satu variable pembatas. Hampir 25% tenaga kerja dicurahkan pada kegiatan panen, seperti halnya pada pengolahan tanah. Pertimbangan utama dalam melakukan substitusi tenaga kerja adalah susut panen yang besar (6-9%). Penelitian menunjukkan bahwa panen harus dilakukan pada saat yang tepat, agar susut panen menjadi minimum terutama untuk varietasvarietas padi yang mudah rontok. Kelangkaan tenaga kerja merupakan masalah yang sering timbul pada saat akan dilaksanakan panen, sehingga memberikan peluang mundurnya waktu panen, sehingga susut akan menjadi besar.Teknologi mekanisasi panen yang sudah ada saat ini adalah reaper, reaper binder, stripper, combine harvester. Hasil pengujian teknologi tersebut memberikan angka susut bervariasi dari angka 0,1% sampai maksimum 2% pada reaper (Balai Besar Alat Dan MesinPertanian, 1999). Umumnya alat yang banyak dijumpai di lapangan saat panen adalah sabit, baik sabit biasa maupun bergerigi. Penggunaan sabit sebagai alat panen karena perontokan padi akan dilakukan dengan cara banting (gebot) terutama untuk padi varietas unggul. Tetapi saat ini penggunaan sabit sudah banyak diterapkan untuk panen padi lokal, walaupun demikian penggunaan ani-ani masih tetap digunakan terutama untuk tanaman padi lokal yang umur panennya tidak merata atau terjadi kerebahan karena varietas dan angin. Masukan teknologi alsintan berupa alat panen bermesin merupakan harapan dari setiap petani padi. ALAT MESIN PERTANIAN



109



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Mesin panen padi reaperdan stripper dapat digunakan di lahan pasang surut terutama untuk tanaman padi varietas unggul yang waktupanennya bertepatan dengan musim kemarau pada penanaman kedua. Sistem kerja mesin reaper adalah memotong batang padi dan hasil potongan dilepaskan ke samping mesin berjalan, sehingga masih menggunakan tenaga kerja manusia untuk mengumpulkannya, walau kondisi lahan sedikit berair, mesin reaper masih dapat dioperasikan. Keragaan 2 jenis mesin panen di lahan rawa pasang surut, Inlittra Hd. Manarap, Kalimantan Selatan pada tahun 2001



Tabel 6.1



Sumber: Noor dan Muhammad (1998); Noor et. al.,(2002)



Cara kerja mesin panen stripper adalah dengan merontokkan gabah yang masih dimalai dengan cara menyisir malai langsung di pertanaman dan gabah yang terontok dimasukkan ke dalam bak penampung. Apabila bak telah terisi penuh maka dilakukan pergantian bak penampung lain yang sudah disiapkan sebagai cadangan untuk menghindari kehilangan waktu kerja mesin. Hasil pengujian Noor, et.al (2001), menunjukkan bahwa kapasitas karja yang dihasilkan reaper 5,63 jam/ha sedangkan stripper 8,50 jam/ha dengan keadaan gabah kotor yang telah dirontok. Mesin Perontok Setelah dilakukan panen baik dengan sabit atau dengan mesin panen (reaper), maka perontokan segera dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan karena kadar air yang masih tinggi pada tumpukan jerami yang akan menyebabkan terjadinya panas yang tinggi dan akan membusuk. Penggunaan mesin perontok untuk melepas gabah dari malai tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan padi varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok. Penggunaan mesin perontok diawali dengan menggunakan sabit untuk memanen serta melepas butir gabah dengan memukulkan batang padi pada papan atau susunan bambu yang renggang kemudian berkembang menjadi perontok semi mekanis dengan sistem pedal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 110



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN mesin perontok tipe TH66-G88 dengan kecepatan putar 370 rpm sampai 700 rpm menghasilkan kapasitas perontokan 424,2 kg/jam-723,6 kg/jam dengan kerusakan gabah < 1%. Pengembangan mesin perontok tipe TH6-G88 dapat menekanwaktu perontok dari 12 jam/ha pada penelitian tahun 1999 menjadi 11,3 jam/ha (Umar, et.al2001).



Tabel 6.2 Pengaruh kekuatan motor penggerak terhadap kapasitas perontokan dengan mesin perontok tipe TH6-G88



Sumber: Umar, et.al,(2001)



Mesin Pengering Salah satu tahapan proses penanganan pascapanen yang sangat menentukan adalah pengeringan, hal ini berkaitan dengan mutu beras yang akan dihasilkan setelah diproses lebih lanjut ke penggilingan. Kadar air sekitar 13% adalah batasan untuk mengetahui baik tidaknya hasil gabah yang telah dikeringkan sehingga dalam proses lanjutan ke penggilingan, mutu beras akan tetap tinggi. Masalah yang sering timbul adalah pengeringan gabah padamusim hujan. Pada kondisi ini, terjadi penumpukan gabah dengan kadar air yang masih tinggi dan akan berakibat tingginya kerusakan bahkan ada yang tumbuh. Selain itu rata-rata petani tidak mempunyai lantai jemur, sehingga jumlah gabah yang akan dijemur dalam sehari sangat sedikit yaitu lebih kecil dari satu ton. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah membangun unit-unit penyewaan jasa alsintan (UPJA). Melalui program ini petani dapat menyewa mesin pengering yang akan berguna untuk proses pascapanen padi. Menurut Noorginayuwati, et.al. (2002), penggunaan mesin pengering di lahan pasang surut pada beberapa desa di Sumatera Selatan telah berkembang dan diminati oleh petani sedangkan di Kalimantan Selatan penggunaan mesin pengering belum berkembang. Mesin pengering juga dapat digunakan selain pada tanaman padi, karena di lahan pasang surut banyak juga diusahakan tanaman palawija antara lain jagung dan kacang-kacangan yang juga membutuhkan pengeringan. Dalam rangka pengembangan mesin pengering, perlu diperhatikan mutu beras yang dihasilkan, pengoperasian oleh operator dan transportasi untuk mengantarkan gabah ke lokasi pengeringan. ALAT MESIN PERTANIAN



111



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Selain itu bila keadaan atau kondisi tidak hujan maka petani lebih mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan gabah. Selanjutnya untuk pengembangan mesin pengering hasil kajian di Sumatera Selatan terhadap penempatan mesin pengering yang menjadi satu dengan RMU adalah paling baik, dan mesin pengering yang terpisah dari RMU kurangberkembang dengan baik. Keefektifan mesin pengering bila disatukan dengan RMU adalah pengangkutan gabah untuk dikeringkan sekaligus untuk kemudian gabah bisa langsung digiling.



Tabel 6.3 Kinerja mesin penggiling pada berbagai cara penempatan



Sumber: Sutrisno dan Ananto (2000)



Mesin Penggiling Umumnya mesin penggilingan padi yang banyak diusahakan di wilayah pasang surut Kalimantan Selatan adalah Rice Milling Unit (RMU) tipe double-pass, yakni pemecah kulit dan pemutih berada pada unit yang terpisah, sedangkan tipe single-pass (Engelbert) sudah tidak digunakan lagi. Namun RMU single-passyang dilakukan pengujian adalah mesin bantuan Jepang merek Satake yang dikelola dangan sistem UPJA. Saat ini unit penggilingan padi yang beroperasi di Kalimantan Selatan sudah cukup banyak terutama di daerah sentra-sentra produksi padi. Menurut Ananto et.al(1999), melaporkan bahwa dilahan pasang surut Sumatera Selatan sebanyak 85,72% pemilik mengatakan usaha penggilingan padi menguntungkan. Hasil giling pertahun dapat mencapai 747 ton atau sekitar 49% dari kapasitas terpasang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas kerja dari mesin giling double-passpada putaran penyosoh904 rpm sebesar 237,75 kg/jam tapi menurunkan persentase beras kepala rata-rata 29,6% (Umar,2003).Masalah terbesar bagi usaha RMU adalah persaingan yang ketat dan seringnya terjadi kegagalan panen, sehingga jumlah gabah yang akan digiling relatif berkurang, dengan demikian menurunkan kinerja RMU. Hasil survey menunjukan bahwa 112



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN pengembangan RMU double-passpada permasalahan di lapangan bahwa dalam masalah memilih RMU petani biasanya lebih memperhatikan jumlah beras yang dihasilkan dibandingkan mutu berasnya. Umumnya alat introduksi seperti perontok atau penggilingan double-pass, walau kapasitas kerja yang dihasilkan tinggi tetapi tingkat kerusakan fisik juga masih tinggi. Hal ini disebabkan makin cepat putaran silinder perontok atau penyosoh menyebabkan makin keras gabah menerima deraan sehingga gabah bisa retak dan saat penggilinganakan terjadi butir/beras patah. Hal ini yang banyak menimbulkan kerusakan fisik.



LEMBAR PRAKTIKUM Siswa mampu menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen dengan baik dan benar.



CAKRAWALA Teknologi tepat guna secara sederhana diartikan sebagai teknologi yang dapat dibuat atas dasar ketersediaan komponen lokal, dan dapat dikembangkan oleh sumber daya manusia lokal pula (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1994). Jika dikaitkan dengan keberadaannya maka hand tractor, power thresher, pedal thresher, alat penyemprot hama merupakan alsintan yang seluruh komponennya hampir dapat diciptakan dan dikembangkan secara lokal. Pengembangan alsintan dapat membantu penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat/petani, dalam bidang pendapatan untuk pemilik atau pengusaha alat, operator dan bengkel-bengkel pengrajin (DinasPertanian, 1997). Pemilihan tipe dan ukuran alsintan umumnya dihubungkan dengan luas areal dan jenis tanaman. Alsintan yang selektif dalam pemakaiannya akan mampu menjamin keberhasilan petani pada tingkat komersil. Diantara berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan alsintan adalah penurunan



ALAT MESIN PERTANIAN



113



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA upah tenaga kerja yang merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar, peningkatan produktivitas lahan dengan tercapainya pengolahan tanah yang lebih sempurna, percepatan waktu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen, serta mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil di saat panen (Daulay, 1999). Dengan berbagai manfaaat dari penggunaan alsintan tersebut maka terlihat peningkatan penggunaan alsintan pada sub sektor tanaman pangan padadua dekade terakhir baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat dilihat melalui statistik penggunaan beberapa alsintan tanaman pangan yang meningkat dari tahun 1994-1997



JELAJAH INTERNET https://www.bing.com/search?q=menghitung+k apasitas+kerja+alat+mesin+pertanian&qs=n&fo rm=QBRE&sp=1&pq=menghitung+kapasitas+ke rja+alat+mesin+pertanian&s=0-47&sk=&cvid=613E806FE2504F7091091F6374F3AB88



RANGKUMAN Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas lapang teoritis tersebut. Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya. Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang aktual menggunakan suatu mesin. Kapasitas lapang efektif biasanya dinyatakan dalam hektar per jam. Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin. Efisiensi kinerja ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin,



114



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN misalnya persentase perolehan produk bermanfaat dari penggunaan sebuah mesin pemanen. Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin, persentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alatalat semacam garu, penyiang lapang,pemotong rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin untuk memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih. Besarnya tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan fungsi dari kecepatan, kondisi tanah dan keterampilan operator. Pada beberapa keadaan, hasil suatu tanaman bisa jadi terlalu banyak sehingga pemanen tidak dapat digunakan memanen selebar-lebar kerjanya, bahkan pada kecepatan maju minimum yang masih mungkin.



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen!



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin ! 2. Jelaskan cara kerja mesin panen stripper ! 3. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu per hektar teoritis ! 4. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu kerja efektif ! 5. Jelaskan yang dimaksud dengan kapasitas lapang efektif ! 6. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi lapang ! 7. Jelaskan yang di maksud dengan efisiensi kinerja !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi menganalisis kapasitas kerja alat mesin pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain : Siswa dapat menghitung kapasitas kerja alat mesin pascapanen.



ALAT MESIN PERTANIAN



115



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB VII



MENGANALISIS PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)



BAB VII Menganalisis Pengoperasian Alat Mesin Pascapanen



TUJUAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5.



Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen perontok. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemipil. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemisah. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pemindah. Siswa mampu mengoperasikan alat mesin pascapanen pengupas.



PETA KONSEP



PENDAHULUAN



JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN



CARA PENGOPERASIAN ALAT MESIN PASCA PANEN



MENGOPERASIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN



KATA KUNCI Perontok, Pemipil, Pemisah, Pemindah, Pengupas



116



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Sebagaimana telah diinformasikan dalam pendahuluan bahwa buku ini hanya sebagian dari sumber belajar yang dapat Anda pelajari untuk menguasai kompetensi alat mesin pascapanen untuk mengembangkan kompetensi anda dalam life skill, Anda perlu latihan. Aktivitas-aktivitas yang dirancang dalam buku ini selain mengembangkan kompetensi keteknikan bidang pertanian, juga mengembangkan kompetensi life skill Anda. Oleh karena itu, Anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang untuk Anda dalam buku ini. Buku ini berisi tentang bagaimana mengoperasikan alat mesin pascapanen. Kegiatan pengoperasian dimulai dari cara menggunakan alat, menghidupkan mesin, mengemudikan, sampai cara merawatnya. Kemampuan mengoperasikan alat mesin pascapanen digunakan sebagai syarat dalam mempelajari alat mesin pascapanen perontok/pemipil/pemisah/pemindah/pengupas.



MATERI PEMBELAJARAN A. Mengoperasikan Alat Mesin Perontok Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong, merontokkan dan mengemaskan padi. Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut : 1. Memotong tanaman yang masih berdiri. 2. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder. 3. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang. 4. Memisahkan gabah dari jerami. 5. Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing Prinsip kerja dari combine harvester adalah sebagai berikut : Padi yang dipotong termasuk jeraminya. Jerami akan di hantarkan menggunakan konveyor ke treser. Semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan akan turun ke penampungan dengan dihembuskan oleh bower, sehingga gabah yang kosong akan tertiup oleh hembusan angin. 5. Gabah yang berisi padi akan langsung keluar dari tong pengeluaran. Namun pada gabah yang tertiup angina akan di ayak ulang. 6. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type). Lebar pemotongan 2 meter. 7. Kemudian jerami sisa akan terbuang ke atas tanah. 1. 2. 3. 4.



ALAT MESIN PERTANIAN



117



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Fungsi dan bagian bagian



Gambar 7.1. Bagian Bagian Mesin Combine Harvester



Keterangan; 1. Reel 8. Centrifugal blower 2. Cutter bars 9. Concave sieve 3. Stripping header auger 10. Threshing cylinder 4. Control cab 11. Cylinder cap 5. Chassis assembly 12. Vibrating sieves 6. Chute 13. Re-threshing device 7. Grain tank 14. Grain auger



1. 2. 3.



4.



118



Adapun bagian-bagian utama dari mesin Combine harvester adalah sebagai berikut: Reel Fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau pemotong. Pisau pemotong Fungsi dari pisau pemotong ini ialah sebagai pemotong rumpun padi yang masih utuh. Silinder perontok Bagian ini berfungsi merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya gabah dari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainya yang masih terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyor mangkok ke bagian perontok untuk dirontokkan kembali. Unit pembersih/pemisah Bagian ini berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari potongan batang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihan ini berlangsung beberapa tahap penyaringan dan penampian.



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 5. Konveyor mangkuk Konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian atas. 6. Kipas penghembus kotoran Berfungsi meniup kotoran atau sisa-sisa gabah yang tidak terpakai. 7. Tangki gabah Berfungsi sebagai tempat penampungan gabah yang telah dipotong. 8. Konveyor screw Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah horizontal. 9. Roda Roda berfungsi untuk menggerakan mesin. 10. Station pemotongan Station pemotongan adalah tempat pemotongan padi yang berfungsi untuk menempatkan padi yang sudah dipotong. 11. Station perontok Station perontok adalah tempat perontok padi yang berfungsi untuk menempatkan padi yang sudah dirontokkan. 12. Station pengemasan Station pengemasan adalah tempat pengemasan yang berfungsi untuk menempatkan padi yang dilakukan pengarungan. B. Mengoperasikan Alat Mesin Pemipil Setelah masa panen jagung, jagung yang telah kering sudah bisa dilakukan pemipilan. Pemipilan merupakan salah satu kegiatan dalam proses pascapanen jagung yang banyak menyerap tenaga kerja dan menentukan kualitas biji jagung. Proses pemipilan dengan cara manual : Pemipil Menggunakan Tangan Pemipilan jagung yang paling sederhana adalah dengan menggunakan tangan. Dengan metode ini, kapasitasnya rendah dan kerusakan mekanisnya kecil, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya.



Gambar 7.2 Alat Pemipil Jagug Dengan Tangan



ALAT MESIN PERTANIAN



119



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi Alat pemipil jagung tipe TPI adalah alat pemipil manual yang digunakan pada jagung dengan ukuran tertentu. Dengan demikian, apabila ukuran jagung cukup beragam maka diperlukan alat pemipil jagung tipe TPI lebih dari satu buah. Ukuran tertentu dari jagung tersebut tidak mutlak harus satu ukuran, tetapi dapat dimanfaatkan untuk selang ukuran yang mendekati ukuran rata-rata dari jagung yang ada. Pengoperasian alat pemipil jagung tipe TPI ini sangat mudah, yaitu hanya dengan memasukkan tongkol jagung yang terkupas pada alat pemipil lalu memutamya dengan pemberian tekanan pada kedua tangan operator. Hal penting yang perlu diperhatikan pada saat proses pemipilan ini adalah dilakukannya pengelompokan ukuran tongkol jagung sehingga dapat mempercepat proses pemipilannya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan bak penampung dengan diameter yang cukup lebar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terlempamya jagung yang telah terpipil keluar dari bak penampungan.



Gambar 7.3 Alat Pemipil Jagung Tipe Tpi



Cara Megoperasikan : 1. Mausukan jagung yang telah terkupas tinggal pada alat pemipil 2. kemudian diputar dan disediakan bak penampung untuk menampung jagung yang telah terpipil. 3. Kapasitas alat ini antara 12 - 15 kg/ jam/orang. Alat Pemipil Jagung Tipe BAN Mekanisme pemipilan dilakukan oleh silinder pemipil dan saringan penahan. Silinder pemipil berfungsi untuk menggerakkan tongkol jagung dan melepaskan biji jagung dengan gaya gesek yang ditimbulkannya. Saringan penahan berfungsi untuk menahan dan menekan jagung yang akan dipipil sehingga proses pemipilan dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, saringan penahan juga berfungsi untuk memisahkan biji jagung yang telah terpipil dengan tongkol jagung. Pada saringan penahan dilengkapi dengan per (pegas) yang berfungsi untuk membantu proses pemipilan dan pengaturan celah antara silinder dengan saringan penahan karena ukuran jagung yang dipipil beragam. 120



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 7.4 Alat Pemipil Jagung Tipe BAN



Cara Mengoperasikan : 1. Memasukkan jagung tongkol ke dalam bak penampungan yang merupakan tempat sementara sebelum jagung dipipil. Letak bak penampungan ini berada di bagian depan tempat duduk operator. Hal ini dimaksudkan agar operator dengan mudah mengambil dan memasukkan jagung tongkol ke dalam unit pemipil melalui saluran pengumpanan. 2. Penutup yang terletak pada rangka bagian atas berfungsi untuk menghalangi biji jagung agar tidak keluar pada saat pemipilan pertama terjadi. Dengan demikian, kemungkinan biji jagung yang tercecer dapat dikurangi. Penutup tersebut dihubungkan dengan engsel sehingga dapat dibuka dan dipasang dengan mudah. 3. Saluran pengumpanan dipasang dengan kemiringan 11,5°. Kemiringan tersebut menyebabkan jagung tongkol yang diumpankan dapat bergerak karena adanya gaya berat jagung dan tanpa ada kemacetan. 4. Setelah melewati saluran pengumpanan, jagung tongkol masuk ke unit pemipilan. Silinder alat pemipil jagung dibuat dengan panjang 50 cm karena pada keadaan normal panjang jagung tongkol berkisar antara 8 - 42 cm. 5. Konstruksi bagian penutup dan saluran pengumpanan yang dapat dibongkar pasang dengan mudah dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan dan pembongkaran silinder pemipilan dan saringan penahan bila karet ban sudah aus dan perlu diganti. 6. Pada silinder pemipil terdapat satu baris baut yang menonjol ke permukaan dan berfungsi sebagai pelepas biji jagung pertama. Selain itu, barisan baut tersebut juga berfungsi untuk membalik dan mendorong tongkol jagung dari daerah



ALAT MESIN PERTANIAN



121



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN pemipilan bila terjadi selip. Silinder tersebut ditutupi dengan ban mobil luar bekas yang masih mempunyai gigi sehingga dapat menimbulkan gesekan dan gaya pukul sehingga proses pemipilan terjadi lebih mudah. 7. Pemasangan ban mobil luar bekas pada silinder kayu dilakukan dengan sekrup sehingga mudah dibongkar bila perlu diganti. 8. Saringan penahan dibuat dari besi begel 8 mm dan 5 mm. Komponen ini dipasang pada jarak yang tidak sama, yaitu dari awal sampai akhir semakin kecil. Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung adalah sebuah mesi yang digunakan untuk memisahkan biji jagung dengan tongkolnya. Sebelum adanya mesin pemipil jagung, pemisahan biji jagung dan tongkolnya dilakukan secara manual atau memipil jagung satu persatu dengan menggunakan tangan. Sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dan tenaga kerja yang cukup banyak. Mesin pemipil jagung ini merupakan mesin yang menggunakan motor listrik sebagai penggereknya dan listrik sebagai sumber energinya. Dengan adanya mesin ini pekerjaan pemipilan jagung menjadi lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan cara manual. Kemajuan teknologi yang semakin pesat maka banyak menciptakan mesin pemipil dipasaran yang sangat bermanfaat bagi petani. Adapun dua jenis mesin pemipil jagung yang sudah dikembangkan saat ini yaitu mesin pemipil jagung nondaun dan mesin pemipil jagung berkelobot. Mesin Pemipil Jagung Non Daun Berikut kami sampaikan mesin pemipil jagung kering yang sudah terkelupas daunnya, atau jagung tanpa daun. Spesifikasi Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam



Gambar 7.5 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 500 Kg – 1000 Kg / Jam



122



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Kapasitas : 500 Kg – 1000 Kg/ Jam. Material Mesin : Plat Mild Steel. Penggerak : Motor Diesel. Daya ( Power ) : 12 HP. Energi Yang Digunakan : Solar. Rangka : Besi Siku UNP. Dimensi Mesin : 2000 x 900 mm x 1600 mm Dilengkapi dengan roda Aplikasi / Penggunaan : Untuk memipil jagung kering dari batangnya yang sudah terkelupas daunnya ( Klobotnya ). Spesifikasi Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 Kg – 500 Kg / Jam



Gambar 7.6 Mesin Pemipil Jagung Kapasitas 250 - 500 kg/jam







Kapasitas : 250 Kg – 500 Kg/ Jam. Material Mesin : Plat Mild Steel. Penggerak : Motor Diesel. Daya ( Power ) : 8 PK RRT. Energi Yang Digunakan : Solar. Rangka : Besi Siku UNP. Dimensi Mesin : 1200 x 700 mm x 1400 mm. Aplikasi / Penggunaan : Untuk memipil jagung kering dari batangnya yang sudah terkelupas daunnya ( Klobotnya ).



ALAT MESIN PERTANIAN



123



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN C. Mengoperasikan Alat Mesin Pemisah ITGM ITGM atau Integrated Thressing Grading Machine adalah mesin pertanian yang dapat digunakan untuk merontokkan sekaligus mengupas padi menjadi beras dan memisahkan menirnya. Namun perlu diperhatikan, kadar air pada beras tidak boleh kurang dari 14 persen. Jika kurang, maka akan mengakibatkan beras menjadi patah.  Alsintan ini dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis electrik. Artinya semua sistem yang ada pada ITGM digunakan arus listrik dan arus ini saling berhubungan antara sistem yang satu dengan yang lainnya (seri), apabila pada salah satu sistem terjadi not regular contraction current, maka sistem ini akan terputus dengan sendirinya tanpa merusak sistem lainnya.



Gambar 7.7 ITGM



ITGM memiliki 4 bagian utama, yaitu : 1.  Thresher 2.  Huller 3.  Selector 4.  Converyor Mesin pemisah biji cabai Mesin pemisah biji cabai dari kulitnya ini berfungsi untuk memisahkan biji cabai dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan kebutuhan cabai terpenuhi di kalangan petani. Dalam proses benih cabai, perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk jumlah sedikit. Untuk yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti mesin pemisah biji cabai. Untuk itu benih dibersihkan dengan menggunakan air yang mengalir. Dapat pula dilakukan



124



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN perendaman buah, yaitu cabai yang sudah dibelah direndam dalam tong atau ember yang berisi air bersih, selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan air bersih. Proses dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu petani dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga menghemat tenaga kerja.



Gambar 7.8 Mesin Pemisah biji cabai



Adapun langkah proses kerja mesin pemisah biji cabai sebagai berikut: 1. Penyortiran dari pohon cabai. Seperti yang membusuk dibuang agar didapat benih yang berkualitas 2. Cuci cabai sebelum dimasukkan ke dalam mesin pemisah biji cabai. 3. Cuci mesin sebelum memasukan buah cabai ke dalam mesin pemisah biji cabai, agar tidak ada kerak atau sisa-sisa produksi sebelumnya. 4. Masukan cabai yang sudah disortir dan dipilih ke dalam mesin pemisah biji cabai. 5. Alirkan air di atas hopper supaya biji dan kulit cabai tidak menempel ke dindingdinding dalam mesin. 6. Beri wadah ember atau tong, jangan lupa atasnya dikasih jarring supaya biji dan air terpisah. 7. Setelah prosesing, benih dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tetapi tidak di bawah sinar matahari langsung, atau dengan cara dikeringkan di ruang pengeringan dengan suhu 34 oC selama kurang lebih 5-6 hari. 8. Setelah pengeringan dilakukan sortasi benih, yaitu pemilihan benih yang berukuran normal dan bernas. Benih yang hampa, rusak dan yang berwarna hitam atau coklat dibuang. Untuk menghindari adanya penyakit atau hama yang terbawa dari lapangan atau selama dalam penyimpanan, benih dapat diberi perlakuan pestisida yang berbahan ALAT MESIN PERTANIAN



125



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN aktif metalaxyl dengan konsentrasi 0,2%. Untuk penyimpanan jangka panjang, sebaiknya benih dikeringkan sampai kadar airnya mencapai 7-8%. D. Mengoperasikan Alat Mesin Pemindah Alat Pemindah Bahan (Elevator dan Conveyor)         Penggunaan alat pemindah bahan pada pabrik kelapa sawit merupakan bagian yang sangat berperan penting pada keberlangsungan pengolahan TBS hingga menjadi minyak. Dimana penggunaannya disesuaikan baik dari segi penggunaan jenis, kapasitas, dan kecepatan daya hantarnya. Adapun beberapa penjelasan penggunaan alat pemindah bahan pada beberapa stasiun pengolahan di PKS berdasarkan jenis dan penggunaannya. Ada 3 jenis penggunaan alat pemindahan bahan pada PKS yaitu : 1. Elevator : merupakan alat pemindah bahan yang dilengkapi dengan bucket dan penggunaannya untuk memindahkan bahan yang letak pemindahannya memerlukan arah vertikal (atas ke bawah atau sebaliknya). 2. Conveyor merupakan alat pemindahan yang terdiri dari beberapa macam jenis antara lain : scrapper, belt, srew, yang digunakan untuk memindahkan bahan dengan daerah lintasan horizontal, inklinasi, maupun kombinasi 3. Crane merupakan alat pemindah bahan  mengangkat muatan secara vertikal, menahannya apabila  diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme pendongak (liffing), pemutar (slewing) dan pejalan (travelling). Penggunaan alat pemindah bahan pada beberapa stasiun pengolahan kelapa sawit : Stasiun Thresher : a. Fruit Elevator Berfungsi untuk transfer buah hasil pemipilan thresher ke fruit distributing conveyor hingga menuju ke digester. Biasanya mempunyai kecepatan 18 m/ menit, dan ketinggian elevator 12- 14 m ( Disesuiakan dengan kontruksi pabrik). 



Gambar 7.9 Fruit Elevator



126



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN                         Komponen utama Fruit Elevator :                           1. Chain                           2. Bucket                           3. Take up Bearing                           4. Body / Casing                           5. Elektro Motor                           6. Sprocket & Roller Chain b.



Conveyor  buah  di  bawah  penebah  (Under Fruit Conveyor).  Digunakan untuk menghantar  buah  dari  pemipilan thresher menuju elevator fruit. Biasanya menggunakan jenis screw conveyor.



Gambar 7.10 Thresher Conveyor



c.



Empty bunch conveyor ( Conveyor Janjang Kosong) Berfungsi untuk memindahkan janjangan kosong dari lemparan stripper thresher yang ke penampungan janjang sementara (empty bunch area). Empty Bunch conveyor terdiri dari:  1) Scrapper chain untuk  membawa janjangan kosong dengan posisi horisontal dan vertikal., 2) Gear box, 3)  Chain, sprocket, 4)  Liner chain 5) Gear Box 6)  Motor listrik. 



ALAT MESIN PERTANIAN



127



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 7.11 Empty Bunch Conveyor ( Jenis Scrapper Conveyor)



Stasiun Press dan Digester : Distributing Conveyor  Distribution fruit conveyor berfungsi untuk mendistribusikan brondolan (fruit) dari elevator fruit ke penampungan digester. Menggunakan jenis scew conveyor.



 Gambar 7.12 Distribution fruit conveyor



  Recycle Fruit Conyeyor Berfungsi untuk mengembalikan buah kembali ke bottom disributing conveyor jika terjadi penumpukan buah yang berlebihan di upper distributing conveyor digester.



128



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Manual Hand Trucks Manual Hand Trucks, yaitu alat pemindah barang secara manual atau dengan tenaga manusia. Variasi Hand Truck ini cukup banyak, karena rata-rata design alat menyesuaikan kondisi operasi. Jadi di bawah ini baru contoh kecil saja yang umum digunakan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan operasi yang khusus, alat terkadang harus didesain dan dibuat secara customized. Umumnya orang menyebut alat ini dengan Trolley.







Gambar 7.13 Manual Hand Trucks



ALAT MESIN PERTANIAN



129



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Hydraulic Hand Trucks Hydraulic Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan barang, tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic. Contoh di bawah yang umum digunakan dalam industri, hand pallet,  jack pallet, Scissors Lift Table, Hidraulic Stackers, dll. Sistem Hidraulic tidak memerlukan sumber listrik dalam operasinya, sehingga penggunaannya bisa lebih luas.



Gambar 7.14 Hydraulic Hand Trucks



130



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Electric Hand Trucks Electric Hand Trucks, jenis alat ini digunakan untuk memindahkan barang, tapi dilengkapi dengan mekanisme pengangkat/lifting secara electric/baterai. Jadi syarat utama penggunaannya stasiun kerja harus memiliki sumber arus listrik. 



Gambar 7.15 Electric Hand Trucks



Digerakkan dengan tenaga mesin. Barang dipindahkan dengan menggunakan mesin-mesin penggerak, umumnya alat ini dilengkapi dengan mekanisme pengangkat secara hidraulic atau electric. a) Fork Lift, Menurut penggunaan dan sumber tenaganya ada beberapa tipe fork lift, diantaranya electric forklift, Diesel Engine Fork Lift, Gasoline/LPG engine fork lift. Penggunaan di dalam lingkungan Industri biasanya berkisar pada beban angkat 2,5 - 5 Ton. Namun rentang daya angkat fork lift yang tersedia di pasaran mulai dari 0,5 - 40 Ton.



Gambar 7.16 Electric fork lift



ALAT MESIN PERTANIAN



131



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 7.17 Diesel engine fork lift



b) Car on Rails, heavy duty load, Alat ini banyak digunakan dalam industri logam berat, karena bobot dan sizenya yang relatif besar, dan bentuk yang rata-rata standard. Pemindahan barang tidak memungkinkan menggunakan crane, sehingga harus tetap bertumpu di lantai dengan menggunakan jalur khusus (Rail).



Gambar 7.18 Car on rails, heavy duty 



132



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN c)



Order Picker,   digunakan indoor dan dikendalikan oleh oeprator/driver. Umumnya bertenaga listrik atau hidrogen. Memiliki dimensi relatif kecil, sehingga mampu bermanuver di dalam ruang yang terbatas.



Gambar 7.19 Order Picker



d) Crane, banyak digunakan diindustri yang berhubungan dengan pemindahan barang dengan bobot relatif berat, namun memiliki bentuk yang tidak standard. Aplikasinya banyak digunakan di area kerja Maintenance, Workshop, Perakitan mesin-mesin berat.



Gambar 7.20 Crane AGV



ALAT MESIN PERTANIAN



133



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN D. Mengoperasikan Alat Mesin Pengupas Mesin Pengupas Biji Kopi Kering Mesin Pengupas Biji Kopi kering merupakan alat mesin untuk menghilangkan kulit kopi yang sudah mengering. Alat ini sistemnya cukup sederhana, operasioanalnya juga sederhana, didesain mudah digunakan dan mudah dibawa kemana-mana, serta di desain hemat energi dan bahan bakar. Model dan Spesifikasi Mesin Pengupas Biji Kopi Kering



Gambar 7.21 Mesin Pengupas Kopi Kering



Fungsi



:



Untuk Mengupas Kulit Kopi Dari Biji Kopi Kering / Untuk Menghilangkan Kulit Kopi Kering Yang Masih Menempel Sesaat Setelah Panen.



Bahan Material



:



Platezzer.



Bahan Material Rangka



:



Besi Siku.



Penggerak



:



Elektro Motor ( Motor Listrik ) / Motor Bensin.



Daya (Power)



:



1 HP 1 Phase ( Motor Listrik ) / 5,5 HP ( Motor Bensin ).



Tegangan Listrik (Motor Listrik)



:



220 Volt.



Frekuensi Listrik (Motor Listrik)



:



50 Hz / 60 Hz..



Energi Yang Digunakan



:



Listrik ( Motor Listrik ) / Bensin ( Motor Bensin ).



Bahan Material Pisau



:



Stainless Steel Anti Karat.



Kapasitas



:



200 Kg / Jam.



134



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Spesifikasi Mesin Pengupas Biji Kopi Kering : Cara Kerja Mesin Pengupas Biji Kopi Kering Masukkan biji kopi kering kedalam mesin, kemudian buah tersebut digiling dengan putaran searah jarum jam. Hasil pengolahan (biji) akan keluar dari bagian depan mesin dan (kulit) akan keluar dari bagian belakang mesin. Mesin ini bisa menggunakan proses manual dan dengan menggunakan penggerak. Keunggulan Mesin Pengupas Biji Kopi Kering 1. Mutu biji dan keseragaman konsisten. 2. Mudah dioperasikan. 3. Mudah dibawa kemana-mana. 4. Hemat energi dan bahan bakar.



ALAT MESIN PERTANIAN



135



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Teknologi tepat guna secara sederhana diartikan sebagai teknologi yang dapat dibuat atas dasar ketersediaan komponen lokal, dan dapat dikembangkan oleh sumber Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut: Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja  dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur kecepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM  dan penggunaan reaper dianjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003). Menurut  Rahmiana A.A dkk, 2003  adapun cara pengoperasian mesin reaper adalah sebagai berikut: 1. Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m sebagai tempat berputarnya mesin reaper. 2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan. 3. Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut. 4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan. Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah. Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan dipgerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting. daya manusia lokal pula (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1994). Jika dikaitkan dengan keberadaannya maka hand tractor, power thresher, pedal thresher, alat penyemprot hama merupakan alsintan yang seluruh komponennya hampir dapat diciptakan dan dikembangkan secara lokal. Pengembangan alsintan



136



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA dapat membantu penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat/petani, dalam bidang pendapatan untuk pemilik atau pengusaha alat, operator dan bengkelbengkel pengrajin (DinasPertanian, 1997). Pemilihan tipe dan ukuran alsintan umumnya dihubungkan dengan luas areal dan jenis tanaman. Alsintan yang selektif dalam pemakaiannya akan mampu menjamin keberhasilan petani pada tingkat komersil. Diantara berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan alsintan adalah penurunan upah tenaga kerja yang merupakan komponen biaya produksi yang cukup besar, peningkatan produktivitas lahan dengan tercapainya pengolahan tanah yang lebih sempurna, percepatan waktu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen, serta mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil di saat panen (Daulay, 1999). Dengan berbagai manfaaat dari penggunaan alsintan tersebut maka terlihat peningkatan penggunaan alsintan pada sub sektor tanaman pangan padadua dekade terakhir baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat dilihat melalui statistik penggunaan beberapa alsintan tanaman pangan yang meningkat dari tahun 1994-1997



JELAJAH INTERNET Lakukan Browsing yang berkaitan dengan laman berikut ini https://search.mysearch.com/web?apn_ uid=119B395D-0CAC-424F-B82A-



RANGKUMAN 1. Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong , merontokkan dan mengemaskan padi. 2. Setelah masa panen jagung, jagung yang telah kering sudah bisa dilakukan pemipilan. Pemipilan merupakan salah satu kegiatan dalam proses pascapanen jagung yang banyak menyerap tenaga kerja dan menentukan kualitas biji jagung. ALAT MESIN PERTANIAN



137



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN 3. Mesin pemisah biji cabai dari kulitnya ini berfungsi untuk memisahkan biji cabai dari kulitnya untuk kebutuhan benih cabai. Dengan alat ini diharapkan kebutuhan cabai terpenuhi dikalangan petani, Dalam Proses benih cabai, perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk jumlah sedikit. Untuk yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti mesin pemisah biji cabai. Untuk itu benih dibersihkan dengan menggunakan air yang mengalir. Dapat pula dilakukan perendaman buah, yaitu cabai yang sudah dibelah direndam dalam tong atau ember yang berisi air bersih, selamma 1 malam. Setelah itu benih dicuci dengan air bersih. Proses dengan menggunakan alat pemisah biji cabai sangat membantu petani dalam pembenihan. Selain tidak memakan waktu yang terlalu lama, juga menghemat tenaga kerja. 4. Mesin Pengupas Biji Kopi kering merupakan alat mesin untuk menghilangkan kulit kopi yang sudah mengering.



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman mengenai materi menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen!



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen perontok ! 2. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil ! 3. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah ! 4. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah ! 5. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai Pengoperasian Alat Mesin Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain : 1. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen perontok. 2. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil. 3. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah. 4. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah. 5. Siswa dapat menganalisis pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas. 138



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MENGANALISIS MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS )



BAB VIII



BAB VIII Menganalisis Modifikasi Alat Mesin Pascapanen ( Perontok / Pemipil / Pemisah / Pemindah / Pengupas )



TUJUAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5.



Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen perontok. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemipil. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemisah. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pemindah. Siswa mampu melakukan modifikasi alat mesin pascapanen pengupas.



PETA KONSEP



PENDAHULUAN



JENIS – JENIS ALAT MESIN PASCAPANEN



ALAT DAN BAHAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN



MELAKUKAN MODIFIKASI ALAT MESIN PASCAPANEN



KATA KUNCI Modifikasi, Perontok, Pemipil, pemisah, Pengankut, Pengupas



ALAT MESIN PERTANIAN



139



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Rangkaian pengumpul dan rangkaian meja potong pada mesin pemanen jagung dengan kombinasi (Combine Harvester) dilakukan modifikasi. Modifikasi mengacu kepada kinerja mesin pemanen padi dengan kombinasi pada model CCH 7130 yang digunakan untuk memanen jagung. Mesin pemanen untuk padi tidak dapat langsung digunakan untuk melakukan pemanenan jagung sehingga diperlukan modifikasi dan penyesuaian. Karateristik lahan dan tanaman jagung dipelajari untuk mendapatkan modifikasi yang sesuai pada bagian rangkaian meja pengumpul dan meja potong. Modifikasi diimplementasikan pada sub komponen pengarah yang terdapat pada meja potong. Pada rangkaian pengumpul dilakukan penyesuaian ketinggian serta pengaturan arah kuku pengumpul. Uji coba kinerja pada desain rangkaian pengumpul dan meja potong untuk pemanenan jagung dianalisis. Setelah dilakukan modifikasi terjadi peningkatan produktivitas pemanenan jagung, dimana jumlah jagung yang jatuh ke tanah dari rangkaian pengumpul dapat berkurang. Bahasan ini diharapkan dapat menjadi contoh kasus bagi pengembangan atau modifikasi mesin pemanen padi menjadi mesin pemanen jagung untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada mekanisasi alat mesin pascapanen.



MATERI PEMBELAJARAN A. Melakukan Modifikasi Alat Pascapanen Perontok Desain modifikasi sebuah mesin perontok padi. Mesin perontok padi digerakkan dengan menggunakan motor torak berdaya 5 PK dan putaran disalurkan dengan menggunakan pulley dan belt. Motor torak berfungsi untuk memutar drum, pada drum terdapat topangan kayu memanjang yang dilengkapi dengan paku baja. Paku baja berfungsi sebagai perontok butiran gabah dari batang padi yang selanjutnya butiran gabah jatuh ke bawah dan melewati ayakan untuk memisahkan antara gabah dan kotoran potongan jerami. Model drum perontok sesudah dimodifikasi mempunyai 12 barisan paku beton sebagai perontok yang di tumpu pada kayu sebanyak 16 dan ditata mengelilingi drum. Dengan pisau perontok menggunakan paku, membuat mesin menjadi lebih mudah dalam merontokkan gabah, sehingga putaran mesin yang diguanakan semakin rendah pulayang akan membuat hemat bbm. Hasil modifikasi mesin perontok padi bisa dilihat pada gambar berikut.



140



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 8.1 sebelum modifikasi



Gambar 8.3 drum sebelum modifikasi



Gambar 8.2 setelah modifikasi



Gambar 8.4 drumhasil modifikasi



Drum perontok dibuat dengan diameter lebih besar supaya memudahkan proses perontokankarenajerami tidaktersangkutdanikut tergiling. Selain itu modifikasi dilakukuan dengan mengganti material pisau perontok menjadilebih runcing untuk memaksimalkan persentase gabah terontok



Gambar 8.5 Mekanisme pengayak



ALAT MESIN PERTANIAN



141



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Bagian dari modifikasi yang lain adalah penambahan mekanisme pengayak pada mesin perontok padi. Pengayakini berfungsi untuk memisahkan antara potongan jerami yang ikut terontok dengan butiran gabah dengan caradigetarkan. Butiran gabah akan jatuh ke bawah melewati ayakan dan potongan jerami akan terbuang ke samping dengan dorongan blower.



Gamabar 8.6 Mekanisme penggetar ayakan



1.



2. 3. 4.



Keterangan Komponen ini menggunakan prinsip poros eksentrik. Poros tersebut berputar menggunakan sumber putaran dari motor torak yang selanjutnya putaran diteruskan untuk menggetarkanaya supaya gabah mudah terjatuh dan terpisah dari kotoran. Ayakan. Pada bagian ini menggunkan plat berlubang yang berfungsi untuk menyaring dan memisahkan gabah dari kotoran jerami. Blower. Putaran blower dihasilkan dari putaran motor torak. Blower ini berfungsi sebagai media penghasil udara yang berfungsi untuk membuang kotoran potongan jerami ke arah samping mesin perontok. Motor torak 5 PK. Motor torak ini menjadi sumber tenaga dari mesin perontok padi ini.



B. Melakukan Modifikasi alat Mesin Pascapanen Pemipil Pemipil Besi Diputar Pemipilan secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara lain persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji. Kapasitas pemipilannya sangat rendah yaitu 10 - 20 kg/jam/orang, sehingga dibutuhkan waktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu pemipilan menyebabkan penundaan proses selanjutnya, sehingga mempercepat berkembangnya aflatoksin. 142



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 8.7 Alat Pemipil Besi Diputar



Alat Pemipil Jagung Semi Mekanis Pemipilan secara semi mekanis yaitu dengan menggunakan mesin pemipil jagung (corn sheller). Keuntungan dari penggunaan mesin adalah kapasitas pemipilan lebih besar dari cara manual. Namun apabila cara pengoperasiannya tidak benar dan kadar air jagung yang dipipil tidak sesuai, maka akan mempengaruhi viabilitas benih. Adapun beberapa alat pemipil jagung semi mekanis yaitu : Alat Pemipil Jagung Model Bangku. Alat pemipil jagung model bangku merupakan satu dari sekian pemipil jagung sederhana. Alat ini dapat dibuat oleh bengkel di pedesaan dengan bahan yang tersedia secara lokal. Pemipil jagung model bangku dapat memipil jagung dengan kadar air 17 - 18% dengan tingkat kerusakan biji kurang dari 1%. Dengan demikian penggunaan alat ini dapat membantu proses pengeringan jagung dalam bentuk biji. Jagung yang dihasilkan petani sering terkontaminasi oleh aflatoksin. Menurut hasil penelitian, kandungan aflatoksin pada ambang atas tertentu dapat mengganggu kesehatan ternak maupun manusia, sehingga jagung yang terkontaminasi aflatoksin kurang kompetitif di pasaran bahkan ditolak oleh pabrik pakan ternak. Selain masalah kontaminasi alfatoksin, kehilangan hasil akibat penanganan pascapanen yang kurang tepat juga cukup tinggi, baik susut bobot maupun susut mutu. Penanganan pascapanen biji jagung pada kadar air 17 - 20% mengakibatkan susut bobot hingga 4,7% dan susut mutu 9%. Kehilangan hasil akan lebih besar lagi pada kadar air tinggi (35 - 40%). Oleh karena itu, usaha pengembangan jagung nasional perlu didukung oleh penanganan pascapanen yang memadai seperti pengeringan dan pemipilan. Perbaikan penanganan pascapanen diharapkan dapat menekan kehilangan hasil dan memberikan nilai tambah kepada petani, mengingat terdapat standar mutu jagung pipilan agar dapat diterima oleh industri pakan ternak. Petani biasanya mengeringkan jagung dalam bentuk tongkol dan melakukan pemipilan secara manual, sehingga selain memerlukan waktu yang lama juga tingkat kejerihan kerjanya cukup tinggi. Berkaitan dengan masalah tersebut, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah merekayasa pemipil jagung sederhana model bangku. Konstruksi pemipil jagung model bangku terdiri atas silinder pemipil, engkol pemutar, ruang pemipil, bangku, dan pengarah (corong) jagung pipilan.



ALAT MESIN PERTANIAN



143



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Bahan konstruksi 90% dibuat dari kayu dan untuk gigi pemipil, engkol pemutar, as silinder pemipil, dan corong pengarah biji jagung dibuat dari besi. Silinder pemipil dibuat dari kayu bulat - masif dengan diameter 200 mm dan panjang 300 mm untuk tempat kedudukan gigi pemipil. Gigi pemipil dibuat dari besi beton berdiameter 6 mm dengan panjang 30 mm yang salah satu ujungnya dibuat pipih. Besi ditancapkan pada silinder kayu sedalam 15 mm yang sebelumnya telah dilubangi dengan kedalaman 5 mm. Gigi perontok disusun dalam baris di sepanjang silinder dengan jarak antargigi 30 mm dan jarak antarbaris 30 mm, serta masing - masing gigi antarbaris diposisikan selang - seling. Deretan gigi pemipil dalam baris dipasang membentuk garis dengan kemiringan 150 terhadap lingkaran pinggir silinder pemipil. Hal ini dimaksudkan agar proses pemipilan menjadi lebih ringan karena gigi pemipil dalam satu baris bekerja secara bergantian, serta untuk memudahkan pemutaran tongkol jagung pada saat dipipil. Di antara baris gigi pemipil dipasang deretan paku 25 mm sejajar baris gigi pemipil. Paku ditancapkan sedalam 15 mm dan sisanya ditekuk ke arah berlawanan dengan arah putaran silinder pemipil pada saat proses pemipilan, tetapi posisi kepala paku masih di atas permukaan silinder pemipil. Paku berfungsi untuk membantu memutar tongkol jagung. Dalam pengoperasiannya, operator duduk di bagian bangku kemudian tangan kanan memutar engkol ke arah depan dan tangan kiri mengambil dan meletakkan tongkol di atas silinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder pemipil. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan menggunakan telapak tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan kelelahan pada telapak tangan, dan tongkol dapat berputar. Pemipil jagung model bangku memiliki kapasitas 75 kg pipilan/jam dengan butir rusak kurang dari 1% dan tingkat kebersihan hampir 100%. Apabila diasumsikan harga alat pemipil per unit Rp250.000 maka biaya pokok operasi sebesar Rp25/kg. Dengan demikian, penggunaan alat pemipil model bangku, selain dapat mengurangi kejerihan petani dalam memipil jagung, juga dapat menghasilkan jagung pipilan dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan pemipilan secara konvensional. Pengeringan jagung dari kadar air 17 - 18% ke kering simpan/giling juga lebih cepat dan efisien karena jagung dikeringkan dalam bentuk pipilan, bukan dalam bentuk tongkol







Gambar 8.8 Alat Pemipil Jagung Model Bangku



144



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Cara Mengoperasikan : 1. Operator duduk di bagian bangku tangan kanan memutar engkel ke arah depan dan tangan kiri mengambil serta meletakkan tongkol di atas silinder pemipil dengan posisi tongkol memanjang sejajar silinder pemipil. 2. Pada saat silinder pemipil diputar, tongkol ditahan dengan menggunakan tangan kiri dengan cara memberi tekanan ringan sehingga tidak menimbulkan kelelahan pada telapak tangan dan tongkol dapat diputar. C. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemisah Mesin Pembenihan Cabai Untuk mendapatkan benih tanaman cabai, biasanya petani menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara memotong-motong cabai dan memisahkan biji cabai dari kulitnya. Namun cara ini dirasa kurang efektif bila kebutuhan benih cukup banyak. Dalam prosesing benih cabai, perontokan benih dapat dilakukan secara manual untuk buah yang jumlahnya sedikit. Untuk buah yang jumlahnya banyak dapat digunakan alat bantu seperti penggiling daging yang telah dimodifikasi.







Gambar 8.9 Memisahkan cabai dari biji



Saat ini, telah dirancang suatu alat pemisah biji cabai dari kulitnya. Alat ini berbentuk mirip drum yang berisi pisau potong pada poros dan pisau diam pada dinding ruangan. Pisau potong digerakkan oleh motor melalui V-belt sebagai penerus putaran, sedangkan pisau diam membantu pisau potong dalam melakukan pemotongan



ALAT MESIN PERTANIAN



145



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN atau pencacahan agar hasil pemotongan atau pencacahan yang diperoleh baik. Sedangkan untuk memisahkan kulit dengan bijinya digunakan sebuah saringan yang terletak di bawah pisau potong dengan bantuan sedikit air. Air berfungsi untuk mendorong biji agar biji jatuh dengan sendirinya tanpa menyangkut pada saringan. Sementara untuk memisahkan kulit cabai dibutuhkan bantuan alat yang mirip dengan kipas yang menjadi satu dengan poros dan bersebelahan dengan pisau potong.



Gambar 8.10 Mesin pemecah biji



Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan mesin pemisah biji cabai: 1. Sortir dan cuci bersih cabai yang akan dimasukkan dalam mesin. Pastikan dipilih cabai terbaik 2. Cabai dimasukkan ke dalam pemisah biji cabai 3. Kemudian, air dialirkan di atas hopper agar biji dan kulit cabai tidak menempel ke dinding-dinding dalam mesin. 4. Beri wadah ember atau tong, jangan lupa atasnya diberi jaring agar biji dan air terpisah. 5. Setelah prosesing, selanjutnya benih dapat dikeringkan.



146



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN D. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pemindah Mesin pemanen jagung kombinasi adalah mesin pemanen yang dapat melakukan beberapa tahapan proses sekaligus dalam satu mesin, yaitu proses : memotong, merontokkan dan membersihkan jagung. Mesin pemanen jagung kombinasi terdiri atas beberapa bagian utama yaitu bagian header meliputi bagian pengait dan pengarah (reel guider) yang disebut dengan rangkaian pengumpul, pemotong batang jagung (cutter bar) yang disebut rangkaian pemotong, pembawa hasil potongan tanaman jagung dan buah jagung (transporter), bagian perontok (thresher), bagian pembersih (separator), bagian pengeluaran batang, daun dan klobot jagung (chaff outlet), bagian penampung pipilan jagung (hopper), bagian pengeluaran hasil (grain outlet), bagian rangka kendaraan (main chassis), bagian hidrolik untuk mengatur ketinggian header, bagian engine, dan bagian pengendali (controller). Mekanisme kerja mesin pemanen jagung kombinasi yaitu, tanaman jagung dikait dengan reel dan dipotong pada bagian batang pohon jagung dengan cutter bar, kemudian batang pohon jagung dan buah jagung dibawa oleh transporter ke bagian perontok (thresher) untuk dirontokkan. Kemudian masukkan semua bagian tanaman jagung (batang, daun, jagung, dan klobot) ke unit perontok untuk dirontokkan. Bagian sampah sisa hasil perontokan akan keluar melalui bagian pengeluaran sampah (chaff outlet). Pipilan jagung, dan kotoran kecil akan disalurkan ke bagian pembersih dengan mekanisme separator menggunakan kipas/blower yang dapat diatur kecepatan anginnya. Kotoran kecil akan keluar tertiup oleh kipas/blower sedangkan pipilan jagung akan masuk ke penampungan sementara (hopper) siap dimasukan ke dalam karung. Diagnosis kinerja header pada kondisi mesin pemanen existing yaitu mesin pemanen untuk tanaman padi. Mesin pemanen padi ini karena dipergunakan untuk memanen padi, maka diperlukan beberapa penyesuaian dan modifikasi agar bisa digunakan untuk memanen tanaman jagung. Diagnosis fungsi header pada kondisi existing, dilihat dari fungsi header dalam proses panen tanaman padi dan tanaman jagung, maka dilakukan modifikasi terhadap bagian header dengan menyesuaikan kondisi dan karaketeristik tanaman jagung. Header yang terpasang pada kondisi existing mesin pemanen CCH 7130 HORNET adalah untuk tanaman padi. Berdasarkan karaktersistik tanaman jagung maka beberapa modifikasi dan pengaturan dilakukan pada bagian sub assy pengarah, reel serta pengaturan posisi reel. Tinggi tanaman jagung hibrida (bukan jagung manis) tergantung dari jenis varietas tanaman jagung yang ditanam. Pada bagian header terutama reel, ketinggian tanaman jagung dari tanah sampai ujung batang sangat mempengaruhi kinerja reel sehingga pengaturan posisi ketinggian reel pada header harus dilakukan. Fungsi reel pada unit header adalah untuk memegang tanaman agar dapat dipotong oleh cutter bar. Pada bagian reel, sebelum dilakukan modifikasi terpasang empat set reel bar. Pada penelitian sebelumnya, jumlah reel bar yang dipasang menjadi tiga set. Saat dilakukan pengujian, dari pengamatan secara visual dan perhitungan kecepatan laju kendaraan dengan kecepatan putaran reel, diketahui bahwa jagung yang dapat ALAT MESIN PERTANIAN



147



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



diraih oleh reel bar lebih sedikit daripada saat digunakan keempat batang reel bar, sehingga jumlah reel bar yang dipasang dikembalikan menjadi empat batang. Bagian lain yang dimodifikasi yaitu pada bagian pengarah. Letak pengarah berada pada bagian depan unit header yang berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan batang tanaman untuk dipotong oleh cutter bar. Pada kondisi existing saat mesin ini dipergunakan untuk memanen padi, dimensi pengarah lebih pendek



Gambar 8.11 Bentuk pengarah pada mesin existing sebelum modifikasi



E. Melakukan Modifikasi Alat Mesin Pascapanen Pengupas Alat Pengupas Kulit Kopi Mekanis Pada alat pengupas sebelumnya menggunakan dua tenaga penggerak, yaitu menggunakan pengerak semimekanis menggunakan tangan dan mekanis mengunakan motor bakar. Namun pada alat pengupas kulit kopi ini dioperasikan dengan tenaga mekanis, menggunakan motor berbahan bakar bensin. Tujuan menggunakan motor bakar ini untuk memperingan dan mempercepat waktu kerja pengupasan kulit kopi. Rangka alat dipilih dari besi siku dengan tujuan mampu mendukung atau menyokong beban yang dikenakan pada saat pengupasan kulit kopi. Ukuran kerangka disesuaikan dengan kebutuhan tempat akan alat-alat yang dirancang, karakteristik pengguna (operator), dan bentuk maupun ukuran komponen lainnya. Saluran masuk (hopper) dipilih berbentuk prisma dan terbuat dari plat besi. Alasan pemilihan bentuk prisma karena dapat menampung kopi dalam jumlah banyak (Hermawan, 2011). Alasan lain karena hopper yang berbentuk prisma memiliki dimensi yang lebih besar di atas daripada di bawah sehingga ketika hopper penuh, kopi yang akan dikupas memiliki tekanan yang lebih besar pada bagian bawah hopper. Hal ini mengakibatkan kopi lebih mudah bergerak menuju pintu masuk kopi dan terdorong menuju rotor dan stator. Kotak rotor dan stator 148



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN merupakan tempat pengupasan kulit kopi. Kotak ini terbuat dari plat besi dimana di dalamnya terdiri dari silinder yang berputar (rotor) dan permukaan pisau yang diam (stator). Rotor memiliki dimensi diameter 18 cm danpanjang 20 cm. Rotor ini terbuat dari pipa bulat dan dilapisi dengan stainless stell yang telah dibentuk memiliki tonjolan atau sering disebut bubble plate (Budiman, 2012). Tonjolantonjolan ini berfungsi untuk menekan kopi sehingga terdorong menuju stator. Stator terbuat dari plat besi yang memiliki bentuk setengah lingkaran. Hal ini disebabkan untuk menyesuaikan dengan bentuk rotor yang berbentuk lingkaran. Pada bagian atas stator dilapisi stainless stell yang telah memiliki tonjolan sebagai permukaan yang mengupas dan menekan buah kopi sehingga biji kopi keluar dari kulitnya. Sedangkan bagian bawah stator dibuat seperti jaring-jaring dengan jarak 7 - 8 m yang bertujuan untuk memisahkan saluran pengeluaran biji kopi dan kulit kopi yang sudah terkupas. Biji kopi yang sudah terkupas akan menembus jaringjaring dan terjatuh pada saluran biji kopi. Sedangkan kulit kopi yang memiliki ukuran lebih besar dari 7-8 m tidak lolos dari jaring-jaring akan terdorong ke bagian belakang stator menuju saluran kulit buah. Pada alat penupas kopi ini, jarak celah antara rotor dan stator sangat berpengaruh terhadap hasil pengupasan kulit kopi. Jika jarak celah antara rotor dan stator terlalu renggang akan mengakibatkan buah kopi tidak terkupas atau tidak terpisah antarabiji dan kulit buah kopi. Sementara jika jarak celah antara rotor dan stator telalu sempit akan mengakibatkan biji kopi yang rusak atau pecah. Alat ini menggunakan karet untuk mengurangi getaran pada mesin, sehingga pada waktu mesin beroprasi mesin tidak bergetar begitu kuat. Penyambungan baut dan mur juga bertujuan agar rotor dan stator mudah untuk dibongkar dan dipasang. Dengan penyambungan ini alat mudah untuk diperbaiki ketika rusak. Alat juga mudah dibersihkan setelah pemakaian alat sehingga memperpanjang umur ekonomis alat Prinsip Kerja Alat Pengupas Kopi Untuk menggerakkan alat ini digunakan dua puli, yaitu puli pengupas dan puli dihoper. Mekanisme alat ini ketika alat digerakkan oleh tenaga motor bakar maka puli pengupasan dan puli di hoper berputar dengan bersamaan. Puli di hoper berfungsi untuk memperlancar masuknya buah kopi kedalam rotor sehingga tidak terjadi penumpukan buah di pintu masuk. Sedangkan puli pengupas berfungsi memutar rotor yang dihubungkan oleh sabuk V dan mendorong buah ke stator, sehingga buah terkupas dan masuk ke jaring-jaring (mes) untuk memisahkan bji dan kulit, kemudian keluar melalui saluran pengeluaran dan saluran biji. Mata pisau (bubble) yang digunakan pada alat ini berbentuk U dan tersusun rapi sehingga pada waktu proses pengupasan kulit akan semakin besar rekanan yang akan diberikan di rotor ke permukaan buah kopi sehingga proses pengupasan lebih cepat dan hasilnya lebih bagus. Seperti yang dinyatakan Widyonto (2010) Komponen bubble yang berada di permukaan silinder pengupas (rotor) akan memberikan tekanan serta sobekan pada permukaan kulit buah agar proses pengupasan dapat berlangsung lebih cepat dan hasil yang baik. Tinggi rendahnya persentase biji pecah yang diperoleh dari proses pengupasan kulit buah dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik fisik (Widyotomo, 2010).



ALAT MESIN PERTANIAN



149



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



Gambar 8.12 Mesin pengupas kopi basah



Fungsi mesin mengupas kulit biji kopi basah Kapasitas 75-100 kg / jam Tipe mesin : KKB-100 Kapasitas : 75-100 Kg/jam Power : 5,5 HP Dimensi : 85x60x130 cm



150



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Rangkaian pengumpul dan rangkaian meja potong pada mesin pemanen jagung dengan kombinasi (Combine Harvester) dilakukan modifikasi. Modifikasi mengacu kepada kinerja mesin pemanen padi dengan kombinasi pada model CCH 7130 yang digunakan untuk memanen jagung. Mesin pemanen untuk padi tidak dapat langsung digunakan untuk melakukan pemanenan jagung sehingga diperlukan modifikasi dan penyesuaian. Karateristik lahan dan tanaman jagung dipelajari untuk mendapatkan modifikasi yang sesuai pada bagian rangkaian meja pengumpul dan meja potong. Modifikasi diimplementasikan pada sub komponen pengarah yang terdapat pada meja potong. Pada rangkaian pengumpul dilakukan penyesuaian ketinggian serta pengaturan arah kuku pengumpul. Uji coba kinerja pada desain rangkaian pengumpul dan meja potong untuk pemanenan jagung dianalisis. Setelah dilakukan modifikasi terjadi peningkatan produktivitas pemanenan jagung, dimana jumlah jagung yang jatuh ke tanah dari rangkaian pengumpul dapat berkurang. Bahasan ini diharapkan dapat menjadi contoh kasus bagi pengembangan atau modifikasi mesin pemanen padi menjadi mesin pemanen jagung untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada mekanisasi alat pertanian.



JELAJAH INTERNET Lakukan browsing yang berkaitan dengan laman berikut ini https://search.mysearch.com/web?apn_uid=119B395D0CAC-424F-B82A-



ALAT MESIN PERTANIAN



151



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN Desain modifikasi sebuah mesin perontok padi. Mesin perontok padi digerakkan dengan menggunakan motor torak berdaya 5 PK dan putaran disalurkan dengan menggunakanpulleydanbelt. Motor torak berfungsi untuk memutardrum, padadrumterdapat topangan kayu memanjang yang dilengkapi dengan paku baja. Paku baja berfungsi sebagai perontok butiran gabah dari batang padi yang selanjutnya butiran gabah jatuh ke bawah dan melewati ayakan untuk memisahkan antara gabah dan kotoran potongan jerami. Model drum perontok sesudah dimodifikasi mempunyai 12 barisan paku beton sebagai perontok yang ditumpu pada kayu sebanyak 16 dan ditata mengelilingi drum. Dengan pisau perontok menggunakan paku, membuat mesin menjadi lebih mudah dalam merontokkan gabah, sehingga putaran mesin yang diguanakan semakin rendah pulayang akan membuat hemat bbm. Pemipilan secara manual mempunyai beberapa keuntungan, antara lain persentase biji rendah dan sedikit kotoran yang tercampur dalam biji. Kapasitas pemipilannya sangat rendah yaitu 10 - 20 kg/jam/orang, sehingga dibutuhkan waktu 8,33 hari untuk memipil satu ton jagung. Lamanya waktu pemipilan menyebabkan penundaan proses selanjutnya, sehingga mempercepat berkembangnya aflatoksin. Pemipilan secara semi mekanis yaitu dengan menggunakan mesin pemipil jagung (corn sheller). Keuntungan dari penggunaan mesin adalah kapasitas pemipilan lebih besar dari cara manual. Namun apabila cara pengoperasiannya tidak benar dan kadar air jagung yang di pipil tidak sesuai, maka akan mempengaruhi viabilitas benih. Mesin pemanen jagung kombinasi adalah mesin pemanen yang dapat melakukan beberapa tahapan proses sekaligus dalam satu mesin, yaitu proses: memotong, merontokkan dan membersihkan jagung. Mesin pemanen jagung kombinasi terdiri atas beberapa bagian utama yaitu bagian header meliputi bagian pengait dan pengarah (reel guider) yang disebut dengan rangkaian pengumpul, pemotong batang jagung (cutter bar) yang disebut rangkaian pemotong, pembawa hasil potongan tanaman jagung dan buah jagung (transporter), bagian perontok (thresher), bagian pembersih (separator), bagian pengeluaran batang, daun dan klobot jagung (chaff outlet), bagian penampung pipilan jagung (hopper), bagian pengeluaran hasil (grain outlet), bagian rangka kendaraan (main chassis), bagian hidrolik untuk mengatur ketinggian header, bagian engine, dan bagian pengendali (controller).



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman mengenai materi modifikasi alat mesin pascapanen! 152



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan cara menganalisis alat mesin pascapanen ! 2. Berikan contoh modifikasi alat mesin pascapanen ! 3. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kulit kopi mekanis ! 4. Jelaskan cara kerja alat pemipil jagung semi mekanis ! 5. Jelaskan keuntungan dan kerugian pemipilan jagung secara manual ! 6. Jelaskan yang kalian ketahui tentang modifikasi alat mesin pascapanen ! 7. Jelaskan yang dimaksud pemipilan jangung secara manual ! 8. Jelaskan yang dimaksud dengan penggerak semimekanis dan mekanis ! 9. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kopi ! 10. Jelaskan mekanisme penggetar ayakan pada mesin perontok padi !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai analisis modifikasi alat mesin pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain: Siswa dapat menganalisis modifikasi alat mesin pascapanen.



ALAT MESIN PERTANIAN



153



ALAT MESIN PASCA PANEN



BAB IX



MENGEVALUASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN (PERONTOK/PEMIPIL/PEMISAH/PEMINDAH/PENGUPAS)



BAB IX Mengevaluasi Perawatan dan Perbaikan Alat Mesin Pascapanen



TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu melakukan evaluasi, perawatan dan perbaikan alat mesin pascapanen



PETA KONSEP



PENDAHULUAN



TUJUAN PERAWATAN ALAT MESIN PASCAPANEN



M E N G E VA LU A S I ALAT MESIN PASCAPANEN



MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT MESIN PASCAPANEN



KATA KUNCI Mesin traktor, Mesin Pemipil Jagung, Penggilingan padi



154



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENDAHULUAN Bacalah teks berikut ini ! Jenis-jenis Maintenance (Perawatan) Mesin/Peralatan Kerja Yang dimaksud dengan maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain, maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal. Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas, produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan. Pada dasarnya maintenance atau perawatan mesin/peralatan kerja memerlukan beberapa kegiatan seperti di bawah ini : 1. Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan 2. Kegiatan Meminyaki (Lubrication) 3. Kegiatan Perbaikan/Reparasi pada kerusakan (Repairing) 4. Kegiatan Penggantian Suku Cadang (Spare Part) atau Komponen



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan) Tujuan-tujuan melakukan maintenance diantaranya adalah : Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan. Tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya downtime) Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.



MATERI PEMBELAJARAN A. Mesin Traktor Traktor yang dirawat dengan baik mampu berfungsi sampai bertahuntahun. Namun, ada perbedaan mendasar dalam perawatan traktor dibandingkan kendaraan lain. Selain itu, ada banyak jenis dan merek traktor sehingga tidak ada panduan perawatan traktor komprehensif yang bisa diterapkan secara universal pada semua jenis traktor. Namun, langkah-langkah di bawah ini dapat membantu Anda. 1. Jadwal Perawatan Jadwal perawatan ini memberi tahu interval perawatan rutin, termasuk pelumasan sasis, penggantian oli mesin, transmisi, dan hidrolik, penggantian ALAT MESIN PERTANIAN



155



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN filter, dan perawatan lainnya. Spesifikasi Informasi ini berupa tabel yang memberi tahu jenis cairan transmisi, sistem hidrolik, rem dan pendingin mesin, serta kapasitasnya. Inflasi ban, torsi baut, dan informasi lainnya dapat dilihat di bawah spesifikasi atau bagian lain di buku panduan. Lokasi titik pelumasan (grease fitting), tongkat pengecek oli, atau sight glass, dan instruksi pembersihan filter udara dan bahan bakar. Panduan pengoperasian dasar dan informasi khusus lainnya untuk traktor. 2. Kunci Perawatan traktor membutuhkan berbagai kunci inggris dan peralatan berukuran besar lainnya dibandingkan perawatan kendaraan biasa. Oleh karenanya, beli atau pinjam peralatan yang dibutuhkan.



Gambar 9.1



3. Pelindung Lindungi traktor dari berbagai unsur. Oleh karena kebanyakan sawah atau kebun kecil tidak memilki kabin untuk melindungi tempat duduk, panel instrumen, dan komponen logam, sebaiknya simpan traktor di dalam gubuk atau garasi. Kalau tidak bisa, usahakan sistem knalpot tidak terkena hujan dan tutupi tempat duduk dan instrumen traktor.



Gambar 9.2



156



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 4. Periksa oli dan cairan lain secara teratur Penggunaan traktor diukur dalam hitungan jam bukan kilometer sehingga banyak orang salah menakar jumlah penggunaannya. Kebocoran pada komponen dapat menyebabkan suku cadang traktor yang mahal menjadi rusak. Bacalah buku panduan penggunaan traktor untuk mengetahui cara mengecek setiap cairan. a. Periksa oli mesin. b. Periksa oli transmisi. c. Periksa cairan pendingin radiator. d. Periksa oli hidrolik. e. Periksa air aki (elektrolit baterai).



Gambar 9.3



5. Periksa tekanan ban Ban traktor yang kempes tidak terlihat jelas akibat bentuk dari ban. Ban belakang biasanya memiliki tekanan antara 1 sampai 1,5 kg/cm kuadrat, dan ban depan memiliki tekanan sampai 2 kg/cm kuadrat. Ban belakang traktor sawah harus diisi balas, terutama jika traktor menarik perangkat tambahan sehingga dibutuhkan daya tarik maksimal. Biasanya, balas ini berupa air dengan tambahan larutan antibeku.



Gambar 9.4



ALAT MESIN PERTANIAN



157



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 6. Pantau sabuk dan slang Jika tidak dilengkapi sistem hidrolik, traktor memiliki tekanan slang dan/ atau pipa yang tinggi. Kerusakan pada saluran cairan dapat turut merusak komponen (pompa hidrolik), hilangnya kontrol setir, dan masalah lainnya. Jika fiting atau sambungannya bocor, kencangkan atau ganti segelnya.



Gambar 9.5



7. Jaga sambungan rem tetap terlumasi dengan baik, dan pastikan remnya turut disesuaikan Banyak traktor memiliki rem mekanis yang dioperasikan oleh sambungan dan sistem CAM alih-alih sistem cairan master/budak. Rem ini berada di gandar belakang, dan berfungsi secara independen sehingga bisa digunakan untuk menyetir traktor di sudut sempit atau bergerak mundur. Pedal-pedal rem akan berpaut saat traktor berjalan sehingga mencegah salah satu pedal tanpa sengaja aktif dan traktor tidak berputar saat melaju dalam kecepatan tinggi.



Gambar 9.6



158



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 8. Pantau meteran Perhatikan meteran suhu, tekanan oli, dan takometer. Meteran suhu juga seharusnya memiliki tanda rentang suhu operasional normal, tetapi setiap kali meteran menunjukkan suhu melebihi 104 derajat Celsius, artinya mesin sudah terlalu panas. Jika traktor memiliki mesin disel, tekanan oli harus berada antara 3-4 kg/cm kuadrat. Takometer menunjukkan banyaknya revolusi per menit pada putaran crankshaft (poros engkol). Mesin disel dirancang untuk memiliki RPM lebih rendah dan torsi lebih tinggi dibandingkan mesin bensin, dan tidak disarankan untuk “menginjak gas terlalu keras” (over-rev), atau mengoperasikannya pada RPM maksimum.



Gambar 9.7



9. Cek filter secara teratur Kebanyakan sistem pada traktor dilengkapi filter untuk melindunginya dari kotoran, air, atau kontaminan lain yang dapat merusak komponen. Cek filter bahan bakar untuk melihat genangan air. Sebagian besar mesin disel memiliki filter air yang terpisah karena bahan bakar disel dapat mengundang kelembapan. Cek filter udara sesering mungkin. Traktor sering kali beroperasi di lingkungan berdebu, dan dalam sebagian kasus, filternya harus dibersihkan setiap hari atau minggu. Bersihkan filter udara dengan shop vacuum atau udara terkompresi, dan jangan pernah mencucinya. Ganti filter udara jika sudah tidak bisa dibersihkan sampai tuntas, atau telah rusak.



Gambar 9.9



ALAT MESIN PERTANIAN



159



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN



10. Periksa layar radiator Saat traktor beroperasi, biasanya banyak puing-puing menumpuk di radiator sehingga lazimnya radiator memiliki layar atau grill (kisi) depan untuk mencegah sumbatan akibat tumbuhan, serangga, atau serbuk sari.



Gambar 9.10



11. Lumasi traktor Anda Traktor memiliki banyak bagian bergerak yang membutuhkan lebih banyak pelumasan dari pada mobil biasa. Jika Anda melihat bagian traktor yang bergerak, cari fiting minyak, dan lumasi. Gunakan pistol pelumas, bersihkan fiting, pasang slang, dan pompa minyak sampai segel terkait mulai mengembang, atau minyak tampak meluber dari bagian yang dilumasi. Cari fiting minyak di komponen sambungan setir, rem, dan kopling, serta titik pivot hitch tiga titik. Traktor tua membutuhkan pelumas khusus di kotak roda giginya. Biasanya, sistem hidrolik dan poros transmisi (transaxle) saling berbagi cairan, dan traktor bisa rusak serius jika menggunakan cairan yang salah.



Gambar 9.11



160



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN 12. Jangan buat traktor kelebihan muatan Jika Anda menggunakan traktor untuk memanen atau menyiangi, patuhilah ukuran beban yang disarankan produsen sesuai pekerjaan yang dilakukan. Misalnya, jangan tarik alat penyiang ukuran 2,5 meter dengan traktor 35 tenaga kuda.



Gambar 9.12



13. Jaga kebersihan traktor Hal ini akan membantu Anda menemukan komponen rusak dan kebocoran, serta sampah dan puing yang perlu dibersihkan.



Gambar 9.12



B. Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung atau mesin perontok jagung merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk memipil dan merontokkan biji jagung  agar bisa digunakan untuk bahan pembuatan makanan seperti nasi jaung, popcorn, tepung jagung, dadar jagung dan banyak lagi masakan olahan yang menggunakan jagung. ALAT MESIN PERTANIAN



161



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Alat atau mesin pemipil jagung ini memisahkan jagung dari bonggolnya dengan cara mengiris, untuk jenis jagung segar dan merontokkan jagung dari bonggolnya untuk jagung kering. Untuk  model pengirisan biasanya digunakan untuk jagung segar, jagung manis maupun jagung beku. Kedalaman pengirisan untuk jagung segar ini bisa diatur kedalamannya sehingga bisa bebas ditentukan seberapa dalam jagung diiris. Untuk jagung kering menggunakan selama perontokan. Keuntungan menggunakan mesin pemipil dan perontok jagung : 1. Sangat cepat dan sangat efisien karena alat ini mampu memipil dan merontokkan jagung hingga 500kg per jam nya sehingga lebih efektif dan efisien dalam memproses perontokan jagung baik jagung kering maupun basah. 2. Hasil lebih bagus. Dengan menggunakan mesin dalam memipil dan merontokkan jagung akan dihasilkan jagung dengan kualitas yang rapi dan bagus. Berikut jenis mesin pemipil jagung :



 



Gambar 9.13



Perawatan mesin pemipil jagung ini juga sangat mudah, cukup dipersihkan setiap selesai digunakan. Setiap komponen dari mesin ini dibuat oleh mesin pabrik secara masal sehingga sangat presisi yang kemudian bisa mengurangi gesekan di bagian mekanik sehingga mesin bekerja lebih tenan dan lebih awet.



162



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN C. Penggilingan Padi Mekanisme Kerja Penggilingan Padi. Untuk menjalankan rangkaian penggilingan padi diperlukan rangkaian mesin/alat yang keselurahannya disebut sistem penggilingan padi. Rangkaian mesin-mesin berfungsi mengupas kulit gabah (sekam), memisahkan gabah yang belum terkupas dengan beras yang telah terkupas (beras pecah kulit), melepaskan lapisan bekatul dari beras pecah kulit dan yang terakhir memoles beras hingga siap dikonsumsi dan memiliki penampakan yang menarik. Mesin-mesin yang dipakai dalam sistem penggilingan padi dapat berupa rangkaian yang lengkap atau hanya rangkaian beberapa buah mesin. Kelengkapan rangkaian mesin akan mempengaruhi kualitas akhir penggilingan. Proses Pecah Kulit Padi Proses pertama yang dilakukan dalam penggilingan gabah menjadi beras putih adalah proses mengupaskulit gabah/rubber roll terlebih dahulu. Syarat utama dari proses pengupasan gabah adalah keringnya kadarairgabah yang akan digiling. Dalam proses ini kadar air gabah yang diperlukan harus sesuai dengan standar SNI gabah yaitu dengan kadar air maksimal 14 %. Pada kadar air ini gabah akan lebih mudah dalam proses penggilingan atau pengupasan kulit gabah(Warisno, 2014).Ada dua prinsip pemecahan atau pengupasan kulit gabah yaitu mesin-mesin yang memakaiprinsip pemecahan kulit dengandua tegangan geser berlawanan yang disebut kelompok friksional, dimana dinding bahan penggesek memberikan gaya gesekan pada sisi-sisi gabah.Sedangkan yang memakai prinsip pemecahan dengan satu tegangan geser disebut kelompok sentrifugal. Pada kelompok sentrifugal , untuk menimbulkan tegangan geser yang cukup untuk pengupasan, gabah dibenturkan dengan kecepatan tinggi. Ada beberapa jenis pemecah kulit (husker) antara lain engelberg husker, under-runner disc husker, rubberroll husker, impact husker, impeller husker, dan vacum husker, dan yang digunakan pada penggilingan padi berjalan adalah pemecah kulit tipe rubberroll husker. Mesin pemecah kulit tipe rol karet (rubber roll husker) memecahkan sekam dengan dua buah rol karet yang dipasang berdekatan. Kedua rol karet tersebut diputar dengan kecepatan yang berbeda dan arah yang berlawanan. Untuk mendapatkan hasil pengupasan yang baik, jarak antar kedua rol diatur sekitar 0.5-0.8 mm, yaitu lebih kecil daripada ketebalan satu butir gabah. Rol yang berputar dengan kecepatan tinggi dinamai rol utama, sedangkan rol lainnya dinamakan rol pembantu. Rol utama juga disebut fixed roll karena dipasang pada suatu poros stasioner, sedangkan rol pembantu disebut movable roll karena posisinya dapat digeser untuk mengatur jarak antara kedua rol. Rol utama berputar dengan kecepatan sudut 1050 rpm, sedangkan rol pembantu berputar dengan kecepatan800 rpm, atau kira-kira 24% lebih lambatdaripada rol utama. Kedua rol mempunyai diameter yang sama, berkisar antara 150-250 mm tergantung kapasitas yang direncanakan. Tebalnya berkisar antara 60 mm sampai 250 mm. Mekanisme pemecahan kulit oleh rol karet (Patiwiri, 2006). Prinsip kerja dari proses pecah kullit padi adalah memanfaatkan daya tekan rol karet yangterpasang sebanyak dua buahdengan posisi berdampingan,rol karet yang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar ke arah dalam.Kedua rol duduk pada dua poros terpisah satu sama lain yang sejajar secarahorizontal.



ALAT MESIN PERTANIAN



163



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN Setelah gabah dimasukan dalam penampungan (hopper), gabah akan turun dari pintu bak penampungan dan jatuh diantara dua buah silinder karet yang telah disetel jarak renggangnya. Gabah dengan ukuran tertentu akan terjepit diantara kedua silinder tersebut, kulitnya akan terkoyak sehingga gabah akan terkupas dari kulitnya dan menghasilkan beras pecah. Menurut (warisno, 2014) Terkoyaknya kulit gabah karena adanya perbedaan kecepatan putar dari kedua rol karet tersebut. Arah putaran tersebut tidak boleh terbalik, artinya kedua rol tidak boleh berputar ke arah luar. Gesekan gabah dan rol karet akan menimbulkan panas yang dapat menyebabkan karet lembek, hingga memperbesar pengausan rol. Ruang untuk mengalirkan udara perlu di dalam ruang pengupasan gabah agar dapat membantu mendinginkan rol karet. Aliran angin yang disalurkan ke bagian ini juga dapat berfungsi menyebarkan gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pacah kulit dan sekam yang jatuh dari sela-sela rol karet. Beras yang dihasilkan dari putaran rol mesin pemecah kulit yang seimbang dan tidak terlalu tinggi akan menghasilkan mutu yang lebih baik, demikian juga dengan silinder mesin penyosoh. Selain itu kelengkapan dankondisi lingkungan yang baik akan memberi peluang untuk menghasilkan beras yang bermutu baik. Sebaliknya apabila putaran terlalu besar akan berpengaruh terhadap hasil beras giling. Jika tekanan dan deraan rol pemecah kulit dan silinder penyosoh serta putaran yang tinggi maka akan banyak menghasilkan butir beras patah dan butir menir (Umar, 2011). Pemisahan Sekam Pemisahan sekam dilakukan setelah pemecahan kulit. Tujuan pemisahan sekam adalah memisahkan sekam dari beras pecah kulit dan gabah utuh yang belum terkupas selama proses pemecahan kulit. Sekam harus dipisahkan karena penyosohan tidak akan berfungsi baik apabila beras pecah kulit masih bercampur sekam. Disamping itu, tanpa pemisahan sekam persentase beras patah pada penyosohan akan lebih tinggi dan kualitas beras sosoh akan menjadi rendah. Mesin yang digunakan untuk pemisahan ini disebut husk aspirator atau aspirator. Prinsip pemisahan sekam sangat sederhana, yaitu memisahkan sekam dari beras pecah kulit dan gabah utuh berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Pada umumnya mesin pemisah sekam dilengkapi dengan kipas untuk menghisap sekam dan debu. Beras pecah kulit dan gabah akan tetapmengalir ke bawah karena tidak terisap oleh kipas akibat daya beratnya. Beberapa mesin pemisah sekam juga dilengkapi ayakan bergetar untuk memisahkan beras pecah kulit dan dedak kasar sebelum proses pemisahan sekam. Hal ini perlu dilakukan karena beras patah dan dedak kasar memiliki nilai ekonomis. Pada mesin penggiling padi tipe single pass mesin pecah kulit dan mesin penyosoh menjadi satu bagian, sehingga seteleah proses pecah kulit dan pemisahan sekam, gabah akan otomastis masuk dalam mesin penyosoh. Proses pemindahan dari mesin pecah kulit ke mesin penyosoh dapat terlihat dengan jelas, karena pintu keluar dari mesin pecah kulit dan pintu masuk pada mesin penyosoh terdapat dibagian pinggir mesin penggilingan. Hal ini biasanya dimanfaatkan oleh operator sebagai indikator untuk melihat persentase pecah kulit pada gabah, 164



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



MATERI PEMBELAJARAN jika persentase terkupasnya kulit gabah dirasa masih rendah maka operator akan mengatur jarak roll pemecah kulit gabah. Proses Penyosoh Beras Beras pecah kulit yang dihasilkan oleh mesin pengupas gabah akan menghasilkan butiran beras berwarna gelap kotor, kurang bercahaya karena di bagian luarnya masih dilapisi oleh lapisan kulit ari. Kulit ari atau lapisan bekatul (dedak halus) dapat dilepaskan dari beras pecah kulit ini, sehingga berasnya akan nampak lebih putih, bersih dan bercahaya. Proses pembersihan beras pecah kulit dengan menghilangkan lapisan bekatulnya menjadi beras sosoh disebut proses penyosohan atau pemutihan beras. Akhir dari proses ini adalah beras sosoh dengan hasil samping berupa bekatul atau dedak halus (Warisno, 2014) Prinsip kerja pada proses penyosohan sangatlah sederhana, beras pecah kulit yang dimasukan ke dalam ruang penyosohan akan mengalami proses gesekan oleh silinder penyosoh, dinding dalam ruang penyosohan beras pecah kulit akan mengalami gesekan antara beras dengan beras dan melepaskan lapisan bekatulnya. Semakin lama beras berada dalam ruang penyosohan dengan proses gesek-menggesek semakin tersosoh dan lapian bekatulnya makin banyak yang terpisahkan. Silinder penyosoh dapat terbuat dari besi ataupun dari batu yang dicetak (gerinda). Sebagian beras akanpecah ataupun patah baik disebabkan oleh faktor mekanis maupun dari fisik gabah itu sendiri. Banyaknya beras patah dihitung dalam % yaitu besarnya persentase beras patah (broken rice) yang terdapat dalam beras sosoh (Hardjosentono dkk,2000)



ALAT MESIN PERTANIAN



165



ALAT MESIN PASCA PANEN



CAKRAWALA Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2011:356), “Pemeliharaan (maintenance) adalah mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.” Pengertian maintenance menurut Harsanto (2013:107),“Pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.” Setelah mengetahui pengertian maintenance dari beberapa para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan agar dapat tetap bekerja dan senantiasa dalam keadaan siap pakai.



JELAJAH INTERNET Lakukan Browsing yang berkaitan dengan laman berikut ini https://search.mysearch.com/web?apn_ uid=119B395D-0CAC-424F-B82A



RANGKUMAN Yang dimaksud dengan Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal. Pada dasarnya maintenance atau perawatan mesin/peralatan kerja memerlukan beberapa kegiatan seperti, kegiatan pemeriksaan/pengecekan,



166



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



RANGKUMAN kegiatan meminyaki (Lubrication), kegiatan perbaikan/reparasi pada kerusakan (Repairing), kegiatan penggantian suku cadang (Spare Part) atau komponen. Tujuan Maintenance (perawatan/pemeliharaan) diantaranya adalah : mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan, mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi, untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan, tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya downtime), dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja. Mesin pemipil jagung atau mesin perontok jagung merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk memipil dan merontokkan biji jagung  agar bisa digunakan untuk bahan pembuatan makanan seperti nasi jaung, popcorn, tepung jagung, dadar jagung dan banyak lagi masakan olahan yang menggunakan jagung.



TUGAS MANDIRI Buatlah rangkuman mengenai materi perawatan dan perbaikan alat mesin pascapanen!



PENILAIAN AKHIR BAB Jawablah pertanyaan diawah ini dengan benar! 1. Jelaskan tujuan perawatan malat mesin pascapanen ! 2. Jelaskan cara perawatan traktor ! 3. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung ! 4. Ketika mesin lagi di operasikan tiba - tiba mesin mati, apa yang harus kita lakukan? 5. Jelaskan tujuan perawatan alat mesin pascapanen ! 6. Mengapa sebelum alat mesin akan di operasikan harus diperiksa terlebih dahulu? 7. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung ! 8. Jelaskan proses kerja mesin penggilingan padi !



REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai perawatan dan perbaikan Alat Mesin Pascapanen, siswa dapat mengambil beberapa refleksi, antara lain : Siswa dapat mengevaluasi, merawat dan memperbaiki alat mesin pascapanen.



ALAT MESIN PERTANIAN



167



ALAT MESIN PASCA PANEN



PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP



PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP



Kerjakan soal-soal di bawha ini dengan baik dan benar ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Reaper ! 2. Jelaskan sistem kerja thresher padi ! 3. Jelaskan yang dimaksud dengan pedal thresher (thresher semimekanis) power thresher (thesher mekanis) ! 4. Gambar dan jelaskan komponen-komponen traktor tangan ! 5. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu per hektar teoritis ! 6. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu kerja efektif ! 7. Jelaskan yang dimaksud dengan kapasitas lapang efektif ! 8. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi lapang ! 9. Jelaskan yang dimaksud dengan efisiensi kinerja ! 10. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen perontok ! 11. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemipil ! 12. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemisah ! 13. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pemindah ! 14. Jelaskan cara pengoperasian alat mesin pascapanen pengupas ! 15. Jelaskan yang kalian ketahui tentang modifikasi alat mesin pascapanen ! 16. Jelaskan yang dimaksud pemipilan jangung secara manual ! 17. Jelaskan yang dimaksud dengan penggerak semimekanis dan mekanis ! 18. Jelaskan prinsip kerja alat pengupas kopi ! 19. Jelaskan mekanisme penggetar ayakan pada mesin perontok padi ! 20. Jelaskan tujuan perawatan alat mesin pascapanen ! 21. Mengapa sebelum alat mesin akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu? 22. Jelaskan cara perawatan mesin pemipil jagung ! 23. Jelaskan proses kerja mesin penggilingan padi !



168



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 1982. Sub Direktorat Pengambangan Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan, Direktorat Jendral Tanaman Pangan, Departeman Pertanian. Anonim. 1986. Komisi Pengujian Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pertanian. Badan Litbang Pertanian. 2000. Analisis Kebijaksanaan Peningkatan Produksi Mendukung Ketahanan Pangan. Rapat kerja Badan Litbang Pertanian. Bogor, 22 – 24 Mei 2000. Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa), Sukamandi, 1997, Laporan Tahunan 1997/1998, Pulitbangtan 1998, p 71 – 72. Handaka. 2007. Sistem Kontrak Kerja dan Pilihan Mekanisasi Pascapanen Padi. Seminar dan Diskusi Pascapanen Padi. BBP Mektan. Serpong, 31 Oktober 2007. Harbi.A, Tamrin, dan Lanya. B. 2012. Modifikasi Alat Perontok Padi Tipe Hammer Thresher. Jurnal teknik pertanian Lampung-vol.1, No.1, Oktober 2012. Halaman 23-28. Herawati.H .2008. Mekanisme dan Kinerja Pada Sistem Perontokan Padi. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol.6 No.2 - Desember 2008. Halaman 195-203. Koes_Sulistiadji. 1988. Pengolahan Padi. Fakultas Pascasarjana, IPB, Bogor, Indonesia. Koes_Sulistiadji, 1996. Perancangan dan Pembuatan Mesin Penyisir Padi. Makalah pada Pelatihan Pembuatan dan Operasi Mesin Penyisir Padi. Sukamandi 1213 Agustus 1996. Munaf.R.D, Thomas.S, Rizaldi.I.J, Aulia M.B. 2008. Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan. Jurnal Sosioteknologi Edisi 13, April 2008. Halaman 329-333. Purwadaria, H.K. Pengantar Studi Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir. Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir, Bogor 27 Nopember 1996. Ridwan Tahir, Sutrisno, Hadi K. Purwadaria dan Koes Sulistiadji. Kinerja Mesin Penyisir Padi, Makalah pada Seminar Pengembangan Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir. Bogor 27 Nopember 1996. Satriawan.K, Setiyo.Y, dan Tuningrat.I. A. 2010. Pelatihan Pemanfaatan Power Thresher dan Manajemen Usaha Bagi Kelompok Usaha Panen Padi Pemula di Desa Subak Kabupaten Gianyar. Jurnal Udayana Mengabdi. Volume 9, Nomor 2, Halaman 88-91. ISSN: 1412-0925. Setyono, A. , Sutrisno dan S Nugroho. 2000. Pemanenan Padi sistem Kelompok dengan Memanfaafkan Kelompompok Jasa Pemanen dan Jasa Perontok. Disampaikan pada Apresiasi Seminar Hasil Penelitian Balitpa. Sukamandi 10-11 Nop. 2000. Setyanto, A. 2010. Perbaikan Teknologi Pascapanen dalam Upaya Menekan Kehilangan Hasil Padi. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 3(3). Balai besar penelitian tanaman padi, Halaman: 212-226. Dikutip dari Solopos edisi 21 Desember 2014. Kecamatan Eromoko siap menjadi wilayah cadangan lumbung pangan.



ALAT MESIN PERTANIAN



169



ALAT MESIN PASCA PANEN



GLOSARIUM



GLOSARIUM



Batch dryer Blower



: Alat pengering biji-bijian secara mekanis : Alat untuk membersihkan kotoran yang lebih ringan dari biji yang dikehendaki dengan hembusan udara. Clod stroge : Ruang penyimpanan bersuhu dingin dan dapat dikendalikan Custummer : Orang yang menggunakan produk hasil suatu pekerjaan orang lain. Corn sheller : Alat pemipil jagung secara mekanis Drum thresher : Alat perontok padi secara mekanis menggunakan tenaga listrik Elevator : Alat untuk mengangkut benda dari suatu tempat ke tempat tertentu secara stasioner. Grading : Memisahkan hasil panen berdasarkan tingkatan mutu. Hopper : Corong pemasukan gabah Index panen : Untuk mengetahui tingkat ketuaan/ kematang an suatu hasil pertanian. Mesin binder : Alat panen padi secara mekanis Pedal thresher : Alat perontok padi secara mekanis dengan menggunakan tenaga manusia/mesin. Production based training : Pembelajaran melalui kegaitan produksi (belajar pada lini produksi) Refrigerant : Zat/cairan dengan titik didih sangat rendah yang digunakan pada alat pendingin. Melakukan Panen dan Pascapanenvii Scalper : Alat pemisah kotoran gabah yang terdiri dari sisa daun dan batang Sortasi : Memisahkan hasil panen yang baik dengan benda asing (selain bahan utama). Student Centered Learning : Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa belajar, bukan bagaimana guru mengajar. Supplayer : Orang yang memberikan pasokan benda kerja hasil pekerjaannya kepada rekannya yang akan menggunakan benda kerja tersebut dalam siklus prosuksi suatu barang. Winower : Alat pembersih gabah dengan tenaga manusia



170



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



BIODATA PENULIS



BIODATA PENULIS



BIODATA PENULIS 1 Nama Lengkap : SURATMAN, ST Telepon HP/Wa : 081254297673 Email : [email protected] Alamat Kantor : SMKN 3 Penajam Paser Utara Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat, Kecamatan Babulu Kabupataen Penajam Paser Utara. Provinsi Kalimantan Timur Program Keahlian : TeknikPertanian KompetensiKeahlian : AlatMesinPertanian Riwayat Pekerjaan : 1. Guru SMKN 3 PPU Sampaidengansekarang Riwayat Pendidikan : 1. S1 TeknikMesin UNIVERSITAS SUNAN GIRI (Surabaya) Informasi lain Penulis : Tinggal di Jalan Transosial Rt.09 Desa Babulu Darat Kec. Babulu Kab Penajam Paser Utara Prov.KAL-TIM Lahir di Kertabuana, 21 Mei 1982. Sekolah di SDN 027 Tenggarong Kutai Kartanegara, SMP N1 Tenggarong Seberang, SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang. Kemudian Melanjutkan kuliah di UNSURI Surabaya Lulus Tahun 2008 Jurusan teknik Mesin dan Menjadi Guru SMK Negeri 3 PPU Sejak Tahun 2011 hingga sekarang



ALAT MESIN PERTANIAN



171



ALAT MESIN PASCA PANEN



BIODATA PENULIS



BIO DATA PENULIS 2 Nama Lengkap Telepon /HP/WA Email Akun Facebook Alamat Kantor



: SUKARNYOTO, S.P : 082298817778 : [email protected] : Haidar Prabu : SMKN 3 PPU Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat, Kecamatan Babulu Kabupataen Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur Program Keahlian : Teknik Pertanian Kompetensi Keahlian: Alat Mesin Pertanian Riwayat Pekerjaan 1. Guru ProduktifSMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S1 Agribisnis Pertanian, STIPER MUHAMMADIYAH TANA PASER (Lulus tahun 2017) Informasi Lain Penulis Tinggal di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Provinsi Kalimantan Timur.Lahir di Tulungagung, 15Juni 1981. Sekolah Dasar dilalui di SDN 02 Tulungagung dan SLTP Negeri Karangrejo Tulungagung dan SMA Tulungagung. Tahun 2013 kuliah Di STIPER MUHAMMADIYAH TANA PASER, lulus tahun 2017. Tahun 2017 Menjadi guru di SMKN 3 PPU, Sampai sekarang.



172



ALAT MESIN PERTANIAN



ALAT MESIN PASCA PANEN



BIODATA PENULIS



BIO DATA PENULIS 3 Nama Lengkap Telepon /HP/WA Email Akun Facebook Alamat Kantor



Program Keahlian Kompetensi Keahlian



: DIDIK HARYANTO, SP : 0852 1575 8882 : [email protected] : DidikHaryanto : SMKN 3 PPU Jl. Provinsi KM 47 Babulu Darat, Kecamatan Babulu Kabupataen Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur : Teknik Pertanian : AlatMesin Pertanian



Riwayat Pekerjaan 1. Guru SMKN 3 PPU Sampai dengan sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. D3 Agribisnis Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Lulus Tahun 2007) 2. Akta Mengajar, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Lulus Tahun 2007) 3. S1 Agribisnis Pertanian, Universitas Kutai Kartanegara (Lulus tahun 2010) Informasi Lain dari Penulis Tinggal di Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Provinsi Kalimantan Timur. Lahir di TulungAgung, 16April 1985. Sekolah Dasar dilalui di SD 030 Rawa Mulia dan SLTP Negeri 2 Waru dan SMK N 2 Tanah Grogot. Tahun 2004 kuliah di Universitas Jenderal Soedirman, lulus tahun 2007. Tahun 2007 melanjutkan kuliah Akta Mengajar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Menjadi guru di SMKN 3 PPU, dari tahun 2008 - sekarang.



ALAT MESIN PERTANIAN



173