3.3.1 EP 1 SOP Kegawat Daruratan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT



SOP



No. Dokumen



: 800/



/SOP/PKM-PCG/II/2022



No. Revisi



:0



Tanggal Terbit



: 10 Februari 2022



Halaman



: 1/2



UPT PUSKESMAS



DEPI DINATA



PICUNG



1. Pengertian



Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penilaian dan pengelolaan pasien yang membutuhkan pertolongan segera atas kondisinya yang mengancam jiwa.



2. Tujuan



Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan pasien gawat darurat.



3. Kebijakan



Keputusan



Kepala



Upt



Puskesmas



Picung



Nomor



:



800/



/SK/PKM-PCG/I/2022 Tentang Penanganan Pasien Darurat dan Gawat Darurat. 4. Referensi



1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.



3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Areditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; 5. Prosedur/ Langkahlangkah



1. Melakukan triase, 2. Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan jiwa dan pencegahan kecacatan, 3. Melakukan tindakan sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul, Contoh: jalan nafas tidak efektif. Tindakan mandiri keperawatan a.



Monitoring pernapasan: rate, irama, pengembangan dinsing dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi, menggunakan otot tambahan pernapasan, bunyi nafas, bunyi nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop



b.



Melakukan pemasanagan oksigen



c.



Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan



d.



Lakukan jaw thrust 9khusus pasien dengan dugaan cedera servikal). Chin lift atau head tilt



e.



Berikan posisi semi pawler atau berikan posisi miring aman



f.



Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan bentuk efektif



g.



Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan



h.



Lakukan fisioterapi dada sesuai indikasi



i.



Lakukan suction bila perlu



j.



Lakukan pemasangan oro pharyngeal airway (OPA) Nasopharingeal airway (NPA), laryngeal mask airway (LMA)



k.



Tindakan kolaborasi : 1) Beri obat sesuai indikasi: bronkodilator, mukolitik, antibiotic, steroid.



4. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan keperawatan, 5. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient safety), dan privasi 6. Menerapkan prinsip standar baku (standard precaution). 7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan di RM. 6. Unit Terkait



Ruang IGD



PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT No. Dokumen



: 800/



Daftar No. Revisi Tilik Tanggal Terbit



/SOP/PKM-PCG/II/2022



:0 : 10 Februari 2022



Halaman



: 1/2



UPT PUSKESMAS



DEPI DINATA



PICUNG



DAFTAR TILIK Unit



:



Nama Petugas



:



Tanggal Pelaksanaan :



NO



PROSEDUR



1.



Apakah petugas melakukan triase?



2.



Apakah



petugas



Melakukan



YA TIDAK



tindakan



penanganan



masalah



penyelamatan jiwa dan pencegahan kecacatan? 3.



Apakah



petugas



Melakukan



tindakan



sesuai



dengan



masalah



keperawatan yang muncul? a. Monitoring pernapasan: rate, irama, pengembangan dinsing dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi, menggunakan otot tambahan pernapasan, bunyi nafas, bunyi nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop? b.



Melakukan pemasanagan oksigen?



c.



Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan?



d.



Lakukan jaw thrust 9khusus pasien dengan dugaan cedera servikal). Chin lift atau head tilt?



e.



Berikan posisi semi pawler atau berikan posisi miring aman?



f.



Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan bentuk efektif?



g.



Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan?



h.



Lakukan fisioterapi dada sesuai indikasi?



i.



Lakukan suction bila perlu?



j.



Lakukan pemasangan oro pharyngeal airway (OPA)? Nasopharingeal airway (NPA), laryngeal mask airway (LMA)?



k.



Tindakan kolaborasi : Beri obat sesuai indikasi: bronkodilator, mukolitik, antibiotic, steroid?



4.



Apakah petugas melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan keperawatan?



5.



Apakah petugas mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient safety), dan privasi?



6.



Apakah



petugas



Menerapkan



prinsip



standar



baku



(standard



precaution)? 7.



Apakah petugas Mendokumentasikan tindakan keperawatan di RM ?



Picung,…………… Pelaksana/ Auditor



(………………………………)