7 0 546 KB
Abstraksi Hujan Dengan Metoda SCS
Pada tahun 1972, Soil Conservation Services mengembangkan metoda untuk menghitung abstraksi air hujan. Untuk suatu hujan, maka nilai hujan efektif Pe akan selalu lebih kecil dari total hujan P. Setelah limpasan mulai mengalir dan terbentuk, maka air yang tertahan pada watershed Fa akan kurang atau sama dengan nilai maksimum retensi S.
Terdapat sejumlah air yang akan terabstraksi pada awal hujan, yaitu Ia. Sehingga tidak terjadi limpasan permukaan, dengan demikian maka nilai limpasan potensial adalah = P-Ia. Hipotesa dari metoda SCS:
Fa Pe S P Ia P=Pe+Ia+Fa Sehingga,
Pe
P Ia 2 P Ia S
Persamaan di atas merupakan persamaan dasar dari SCS untuk menentukan curah hujan efektif. Berdsarkan hasil pengamatan untuk beberapa watershed, secara empirik dapat dinyatakan bahwa: Ia = 0.2 S Sehingga didapat: 2 P 0.2S Pe
P 0.8S
Dengan memplotkan nilai Pe terhadap P untuk berbagai watershed, maka didapat grafik 5.5.2. Untuk menstandarkan, maka didefinisikan angka CN yang tak berdimensi, dengan rentang antara 0 sampai dengan 100. Untuk permukaan impervious makan CN = 100, dan untuk permukaan alami, CN < 100.
CN
1000 , untuk S dalam inchi. 10 S
Kurva-kurva pada gambar 5.5.2. berlaku untuk kondisi AMC-II. Untuk kondisi AMC-I berlaku:
CN I
4.2CN II 10 0.058CN II
Untuk kondisi AMC-III, berlaku:
CN II
23CN II 10 0.013CN II
Empat jenis tanah telah diklasifikasikan oleh SCS untuk penentuan nilai CN.
Nilai CN untuk beberapa guna lahan dan tipe tanah diberikan pada tabel 5.5.2. Untuk watershed yang terdiri dari beberapa jenis tanah dan guna lahan, suatu nilai CN komposit dapat dihitung.
Contoh Perhitungan:
Alternating Block Method (ABM)