Aksi Nyata T7 Pengajaran Dan Asesmen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengajaran dan Asesemen yang Efektif di Sekolah Menengah I Anggota Kelompok: 1. Aulia Azzahra (7000057595) 2. Artanti Dian R. (7000073881) 3. Etrisa Maya Nikitasari (7000020269) 4. Elza Dwi Mulyaningrum (7000051847)



PPG Prajabatan Biologi B



Aksi Nyata Pada akhir pembelajaran topik ini, merefleksikan pembelajaran ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik Refleksi terhadap Praktik Pembelajaran dan Asesmen yang efektif ini? ● Setelah mempelajari topik refleksi pembelajaran dan asesmen, saya mendapatkan pemahaman baru bahwa sangat penting bagi kami sebagai pendidik untuk melakukan refleksi, baik refleksi mandiri, rekan sejawat, kepala sekolah serta refleksi bersama peserta didik. ● Refleksi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan untuk mengkaji kembali berbagai tindakan (misalnya kegiatan pembelajaran dan asesmen) yang telah dilakukan agar dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan untuk tindakan selanjutnya. ● Refleksi pembelajaran dan asesmen juga merupakan bagian dari upaya peningkatan dan pengembangan profesionalisme guru. ● Banyak ragam aspek refleksi yang bisa dilaksanakan guru, seperti: a. Refleksi Materi Pembelajaran b. Refleksi Manfaat Dari Yang Sudah Dipelajari c. Refleksi Rencana untuk Meningkatkan Belajar Kedepannya d. Refleksi Metode Belajar e. Refleksi dengan Jurnal Pembelajaran ● Beberapa prosedur dan model yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dalam melakukan refleksi praktik pembelajaran dan asesmen: a. Model 4F (fact, feeling, finding, and future) b. Model DEAL c. Model papan cerita reflektif d. Model 4C (Connection, Challenge, Concept, Change) 2. Bagian manakah dari topik ini yang paling menantang? ● Yang paling menantang untuk dilaksanakan adalah refleksi bersama peserta didik dan membiasakannya menjadi praktik baik di sekolah. Manfaat refleksi pembelajaran bagi peserta didik yaitu untuk menyalurkan ungkapan proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah sudah baik atau masih kurang. Hal ini dapat melatih kepercayaan



diri peserta didik untuk mengungkapkan pendapat, serta memperbaiki kegiatan belajar sesuai dengan minat dan metode yang mereka inginkan. ● Hal tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi guru untuk menumbuhkan kecakapan berpendapat, mengambil keputusan sekaligus mandiri, dalam arti peserta didik mampu memahami apa yang menjadi kekurangannya dan terlibat dalam mendesain tujuan serta kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan belajarnya. 3. Jelaskan apa yang akan Anda lakukan kedepan agar pembelajaran dan asesmen yang Anda lakukan secara efektif mampu mencapai target capaian pembelajaran? Hal yang akan dilakukan kedepan agar dapat mencapai pembelajaran dan asesmen yang efektif adalah dengan menerapkan Lesson Study. Lesson Study terdiri dari beberapa tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see). Dalam tahap perencanaan, guru secara kolaboratif akan melakukan penggalian informasi atau profiling terhadap siswa, membuat perencanaan pembelajaran serta menyiapkan instrumen yang dibutuhkan sesuai tujuan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan, dimana guru melakukan pelaksanaan pembelajaran sembari diamati oleh rekan sejawat. Pengamatan ini perlu dilakukan untuk kemudian didiskusikan di tahapan selanjutnya. Tahap selanjutnya yaitu refleksi (see), dimana guru yang telah berkolaborasi mendiskusikan hasil pengamatan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini sangat penting untuk dilakukan sebab berguna untuk peninjauan kelas dan kelompok. Dengan melakukan refleksi, guru akan mengetahui apa yang terjadi pada siswa dan masalah yang mereka temui. Dengan begitu guru dapat memaksimalkan dan lebih menonjolkan potensi setiap siswa/individu dan sebuah grup. Selain itu, refleksi dapat meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap kinerja guru yang berlanjut dan berjenjang. Hal ini akan menjadi wadah untuk menjalin komunikasi positif yang bersifat membangun antara siswa dan guru. Guru dapat memetakan siswa sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang akan nantinya memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi, dan evaluasi belajar. Sehingga pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan perencanaan pembelajaran yang lebih baik.



4. Setelah melakukan refleksi, buatlah laporan hasil refleksi Anda terhadap praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif yang telah Anda lakukan di sekolah dimana Anda melaksanakan PPL.



LAPORAN HASIL REFLEKSI TERHADAP PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PPL I MENGGUNAKAN MODEL REFLEKSI 4F (Fact, Feeling, Finding, Future) Pertanyaan



Jawaban



Ceritakan bagaimana pengalaman Anda dalam menerapkan praktik pembelajaran dan asesmen? Ceritakan juga apa hambatan atau kesulitan Anda selama proses penerapan praktik pembelajaran dan asesmen yang telah Anda lakukan?



● PPL I yang kami lakukan berbasis Lesson Study. Kami berkesempatan untuk ambil bagian dalam menerapkan kurikulum paradigma baru pada kelas X di SMAN 18 Surabaya. Satu kelas akan diampu oleh dua guru PPL dan diamati oleh dua guru PPL lain (observer) beserta guru pamong. ● Rancangan pembelajaran dan asesmen telah kami susun sebelumnya dalam bentuk modul ajar. ● Kegiatan dilakukan dalam tiga siklus pembelajaran terbimbing dibawah arahan guru pamong dan DPL. ● Model pembelajaran berupa PBL dan PjBL dengan menerapkan asesmen formatif selama proses pembelajaran serta asesmen sumatif pada akhir siklus. ● Untuk tindak lanjut sumatif berupa pengayaan dan remidial, belum sempat kami laksanakan karena keterbatasan waktu mepet dengan Penilaian Akhir Semester (PAS). ● Selain pelajaran intrakurikuler, kami juga mendampingi kegiatan kokurikuler dalam bentuk kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kokurikuler adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler. ● Hambatan sekaligus tantangan bagi kami yaitu format penyusunan modul ajar yang beragam versinya, sehingga sempat membingungkan kami pada awalnya. Tetapi Alhamdulillah dapat terselesaikan sebelum mulai praktik mengajar, dengan adanya refleksi kolaborasi pada Lesson Study.



Bagaimana perasaan Anda selama menerapkan praktik pembelajaran dan asesmen? Ceritakan hal apa yang membuat Anda memiliki perasaan demikian?



Perasaan saya sangat bersemangat selama PPL I, karena PPL dilaksanakan secara kolaborasi-refleksi melalui Lesson Study. Segala bentuk kekuatan dan kekurangan masing-masing guru, dapat dievaluasi demi kemajuan pertemuan selanjutnya.



Ceritakan apa saja yang Anda pelajari dari praktik pembelajaran



● Dalam kegiatan PPL 1, kami secara langsung belajar untuk dapat menyusun perencanaan pembelajaran dan



dan asesmen yang telah Anda lakukan? Elaborasikan cerita Anda dengan pembelajaran apa yang paling berkesan?



Ceritakan manfaat dari praktik pembelajaran dan asesmen yang telah Anda lakukan untuk peran Anda sebagai guru.



asesmen, kemudian menelaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik, menciptakan lingkungan kelas yang nyaman serta berpihak pada ekosistem pembelajaran, dan melaksanakan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan asesmen. ● Pembelajaran yang paling berkesan adalah ketika kami belajar untuk memahami karakter dari peserta didik dalam satu kelas, kemampuan serta pemahamannya, kemudian menyesuaikan dengan tingkat capaian pembelajaran. Contohnya adalah ketika kami melakukan siklus 2 kegiatan mengajar terbimbing. Kami berhasil mengemas pembelajaran yang mengusung tujuan pembelajaran untuk menganalisis kerusakan dan perubahan lingkungan. Dalam siklus itu, selain menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, kami sangat senang karena suasana kelas begitu hidup dimana kegiatan belajar yang kami usung bersifat student centered. Siswa terlihat bersemangat dalam menganalisis kerusakan dan perubahan lingkungan. Tampak tidak ada siswa yang pasif, mengantuk, juga idle di dalam kelas yang kami ajar. Hal ini karena kami mengusung pembelajaran yang tidak hanya menitikberatkan pada kognitivisme semata, namun juga menerapkan pembelajaran konstruktivisme dan humanisme. Konstruktivisme yang kami usung adalah pada saat memberikan pertanyaan pemantik berupa pengalaman siswa yang dalam keseharian nya menemukan kerusakan ataupun perubahan lingkungan. Dengan kontekstual pengalaman yang terhubung dengan materi pembelajaran, siswa sangat begitu antusias. Bahkan saat bertukar pendapat dalam menafsirkan hasil analisisnya di kegiatan unjuk kerja, dan memberikan solusi atas permasalahannya. Melalui kegiatan ini kami berhasil untuk menciptakan suasua kelas yang nyaman dan berpihak pada peserta didik. ●











Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I yang telah kami lakukan bermanfaat sebagai kegiatan implementasi teori-teori belajar yang sebelumnya sudah kami terima selama perkuliahan, untuk selanjutnya disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan atau di kelas agar terus dapat dikembangkan menjadi pembelajaran yang berkualitas. Praktik pembelajaran dan asesmen juga menjadi awal bagi kami dalam menyelami kurikulum paradigma baru sebagai modal PPL 2 ataupun ketika menjadi guru di masa depan. Bersamaan dengan PPL yang berbasis Lesson Study (LS), kami mendapatkan banyak



pengalaman yang dapat kami teruskan menjadi praktik baik sebagai guru profesional. Melalui LS, kami sebagai pendidik dapat mengetahui kekuatan dan kekurangan kami sehingga memberikan motivasi untuk terus belajar menyesuaikan tuntutan jaman yang berubah sangat cepat.