Anatomi Panggul Sempit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2.1. Anatomi Pelvis (panggul) tersusun atas empat tulang: sakrum, koksigeus, dan dua tulang inominata yang terbentuk oleh fusi ilium, iskium, dan pubis.1,2 Tulang-tulang inominata bersendi dengan sakrum pada sinkondrosis sakroiliaka dan bersendi dengan tulang inominata sebelahnya di simfisis pubis.2 Os sakrum dibentuk oleh os ileum (tulang usus), os pubis (tulang kemaluan), dan os iskii (tulang duduk). Di dalam os ileum terdapat lekuk besar yang disebut fossa iliaka, di depan krista iliaka terdapat tonjolan spina iliaka anterior superior dan di belakang spina iliaka posterior superior. Os iskii terdiri atas korpus ossis iskii, di belakang asetabulum korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam disebut spina iskiadika yang terdapat insisura iskiadika mayor dan dibawahnya spina iskiadika minor. Os pubis terdiri dari pubis kanan dan kiri yang terdapat tulang rawan disebut simpisis pubis.1,2 Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelis mayor dn pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis, disebut juga false pelvic. Bagian yang terletak di bawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvic.1,2



Gambar 2.1. Potongan sagital panggul, menunjukkan pelvis mayor dan minor1 Panggul memiliki empat bidang imajiner:2 a. Bidang pintu atas panggul (pelvic inlet, apertura pelvis superior). b. Bidang panggul tengah (midpelvic, dimensi panggul terkecil). c. Bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet, apertura pelvis inferior). d. Bidang dengan dimensi panggul terbesar (tidak memiliki arti klinis).



Pintu Atas Panggul1,2 Bentuk pintu atas panggul wanita, dibandingkan dengan pria, cenderung lebih bulat daripada lonjong. Terdapat empat diameter pintu atas panggul yang biasa digunakan: diameter anteroposterior, diameter transversal, dan dua diameter oblik.



Gambar 2.2. Bidang pintu atas panggul1



Gambar 2.3. Pintu atas panggul dengan diameter anteroposterior, diameter transversa, dan diameter oblik.1 Diameter anteroposterior yang penting dalam obstetrik adalah jarak terpendek antara promontorium sakrum dan simfisis pubis, disebut sebagai konjugata obtetris. Normalnya, konjugata obstertis berukuran 10 cm atau lebih, tetapi diameter ini dapat sangat pendek pada



panggul abnormal. Konjugata obsteris dibedakan dengan diameter anteroposterior lain yang dikenal sebagai konjugata vera. Konjugata vera tidak menggambarkan jarak terpendek antara promontorium sakrum dan simfisis pubis. Konjugata obstetris tidak dapat diukur secara langsung dengan pemeriksaan jari. Untuk tujuan klinis, konjugata obstetris diperkirakan secara tidak langsung dengan mengukur jarak tepi bawah simfisis ke promontorium sakrum, yaitu konjugata diagonalis, dan hasilnya dikurangi 1,5-2 cm.



Gambar 2.4. Gambaran tiga diameter anteroposterior pintu atas panggul1,2 Bidang Panggul Tengah1,2 Panggul tengah diukur setinggi spina iskiadika atau bidang dimensi panggul terkecil. Memiliki makna khusus setelah engagement kepala janin pada partus macet. Diameter interspinosus, berukuran 10 cm atau sedikit lebih besar, biasanya merupakan diameter pelvis terkecil. Diameter anteroposterior setinggi spina iskiadika normal berukuran paling kecil 11, 5cm.



Gambar 2.5. Panggul wanita dewasa yang memperlihatkan diameter anteroposterior dan transversal pintu atas panggul serta diameter transversal (interspinosus) panggul tengah.1,2 Pintu Bawah Panggul1,2 Pintu bawah panggul terdiri dari dua daerah yang menyerupai segitiga. Area-area ini memiliki dasar yang sama yaitu garis yang ditarik antara dua tuberositas iskium. Apeks dari segitiga posteriornya berada di ujung sakrum dan batas lateralnya adalah ligamentum sakroiskiadika dan tuberositas iskium. Segitiga anterior dibentuk oleh area di bawah arkus pubis. Tiga diameter pintu bawah panggul yang biasa digunakan yaitu: anteroposterior, transversal, dan sagital posterior.



Gambar 2.6. Pintu bawah panggul1,2



Dalam obstetri dikenal empat jenis panggul dengan ciri-ciri pentingnya, yaitu:1,2  Panggul ginekoid dengan pintu atas panggul yang bundar, atau dengan diameter transversa yang lebih panjang sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang cukup luas. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.  Panggul anthropoid dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang daripada diameter transvesa, dan dengan arkus pubis menyempit sedikit. Jenis ini ditemukan pada 35% wanita.  Panggul android dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai segitiga berhubungan denganpenyempitan kedepan, dengan spina iskiadika menonjol kedalam dan dengan arkus pubis menyempit. Jenis ini ditemukan pada 15% wanita.  Panggul platipelloid dengan diameter anteroposterior yang jelas lebih pendek daripada diameter transvesa pada pintu atas panggul dan dengan arkus pubis yang luas. Jenis ini ditemukanpada 5% wanita.



Gambar 2.7. Empat tipe panggul dengan klasifikasi Caldwell-Moloy.1,2



2.2. Definisi Panggul dikatakan sempit (Pelvic Contracture) apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas panggul), midpelvis (ruang tengah panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau kombinasi dari inlet, midpelvis, atau outlet. Ukuran pelvis normal (untuk janin rata-rata) termasuk conjugata diagonalis ≥12,5 cm, conjugata obstetrik (anteroposterior dari inlet) ≥10 cm, dan tranversal dari midpelvis ≥ 9,5 cm.3 2.3. Pembagian Panggul Sempit 1. Kesempitan pintu atas panggul (pelvic inlet) Kesempitan pintu atas panggul (inlet contracture) jika dijumpai diameter anteroposterior