6 0 1 MB
PROSES DAN SISTEM MANUFAKTUR Dosen : Jos Istiyanto ST., MSc., PhD.
APLIKASI MRP II PADA PRODUK MAKANAN “MIE SEDAAP INSTANT”
Angga Fauzian 0906488773
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013
DAFTAR ISI 1. RENCANA BISNIS 1.1. Pengenalan Produk 1.2. Pencarian Informasi 1.2.1. Studi Literatur 1.2.2. Survey Konsumen 1.3. Pengolahan Data 2. FORECASTING 2.1. Forecasting Produksi Tahunan Mie Sedaap 2.2. Forecasting Produksi Bulanan Mie Sedaap 2.2.1. Forecasting dengan Menggunakan Metode Moving Average 2.2.2. Forecasting dengan Menggunakan Metode Exponential Smooting 2.2.3. Forecasting dengan Menggunakan Metode Seasonal Adjustment 3. RENCANA PRODUKSI AGREGAT 4. DISAGREGASI 5. MPS (Master Production Schedule) 6. MRP (Material Requirement Planning)
LITERATUR
1. RENCANA BISNIS Kebutuhan akan makanan tak pernah surut, malahan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan perkembangan penduduk. Melihat kondisi saat ini, dimana setiap orang memiliki banyak urusan yang harus segera diselesaikan. Hal ini menuntut mereka untuk melakukan segala hal serba cepat. Berdasarkan hal tersebut, bisnis mie instant menjadi sebuah sektor bisnis yang menjanjikan karena selain mengenyangkan, mie instant merupakan sebuah produk makanan yang praktis, dapat dengan mudah dibawa kemna-mana, dan cepat saji. 1.1. Pengenalan Produk Pada studi kali ini, dalam membangun MRP II, berdasarkan pengutaraan sebelumnya, produk yang akan di bahas disini adalah mie sedaap instant. Mie Sedaap adalah merek mi instan popular kedua di Indonesia, diproduksi oleh Wings Food. Diluncurkan pada tahun 2003, tiga puluh tiga tahun setelah Indomie. Selain di Indonesia, Mie Sedaap juga dijual di luar negeri, antara lain Malaysia dan Nigeria. Pada tahun 2008 Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru Diperkaya 7 Vitamin. Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari Spesial denganBumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Ayam Spesial dengan tagline Mantap Kaldunya. Saat ini, Mie Sedaap merupakan saingan dari Indomie.[1]
Gambar 1.1. Produk Mie Sedaap [2]
Jenis produk dalam berbagai rasa : 1.
Mie Sedaap Goreng (diluncurkan 2003)
2.
Mie Sedaap Sambal Goreng (diluncurkan 2005)
3.
Mie Sedaap Kuah Rasa Soto (diluncurkan 2003)
4.
Mie Sedaap Kuah Rasa Ayam Bawang (diluncurkan 2003)
5.
Mie Sedaap Mie Kuah Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2004)
6.
Mie Sedaap Rasa Kari Spesial (diluncurkan 2009)
7.
Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial (diluncurkan 2011)
1.2. Pencarian Informasi 1.2.1. Studi Literatur Berdasarkan hasil pencarian terhadap statistika penjualan mie sedaap dari beberapa situs di internet didapat data sebagai berikut : Data Penjualan Mie Instant di Indonesia
Gambar 1.2. Grafik Perkembangan TOP BRAND INDEX Indomie, Mie Sedaap, Supermi, dan Sarimi [3]
Grafik diatas menunjukan banyaknya produksi mie instant tiap tahun di Indonesia dari masingmasing merek tersebut, yaitu Indomie, Mie Sedaap, Supermi, dan Sarimi. Dalam dunia internasional, total penjualan mie instant setiap tahunnya kini mencapai 100 miliyar bungkus, dimana Cina mengkonsumi 44 miliyar nit mie instant setiap tahun, disusul dengan Indonesia dengan 14.5 miliyar bungkus tiap tahunnya.[4]
Berikut disajikan tabel yang berisi data penjualan mie sedaap untuk tiap bulannya di kota Sidoarjo pada tahun 2009. Tabel 1.1. Data Penjualan Mie Sedap Tahun 2009 di Sidoarjo[5] Nomor Bulan Jumlah Penjualan 1 Januari 756.351 2 Februari 573.997 3 Maret 674.175 4 April 602.403 5 Mei 643.035 6 Juni 601.064 7 Juli 666.991 8 Agustus 904.079 9 September 668.955 10 Oktober 604.357 11 November 698.388 12 Desember 783.625
1000000 904079
900000 800000 700000 Jumlah
783625
756351
698388 668955 604357
674175 666991 643035 602403 601064 573997
600000 500000 400000 300000 200000
Jumlah
100000 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bulan
Gambar 1.3. Grafik penjualan Mie Sedaap di Sidoarjo Tahun 2009
12
13
1.2.2. Survey kepada Konsumen Berikut merupakan hasil survey tingkat ke-favoritan konsumen terhadap produk Mie Sedaap untuk semua rasa terhadap 100 orang responden yang tinggal di kota Depok dan Jogjakarta. Tabel 1.2. Kode Produk Mie Sedaap Kode Mie Nama Produk 1 Mie Sedaap Goreng 2 Mie Sedaap Sambal Goreng 3 Mie Sedaap Kuah Rasa Soto 4 Mie Sedaap Kuah Rasa Ayam Bawang 5 Mie Sedaap Kuah Rasa Kari Ayam 6 Mie Sedaap Rasa Kari Spesial 7 Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial
Tabel 1.3. Hasil Survey Tingkat kefavoritan Konsumen terhadap Produk Mie Sedaap semua Rasa Urutan Produk berdasarkan Tingkat Kefavoritan Responden Wilayah Tinggal 1 2 3 4 5 6 7 1 Depok 1 4 3 5 6 7 2 2 Depok 2 1 6 5 3 7 4 3 Depok 1 2 3 4 5 6 7 4 Depok 2 1 3 4 5 6 7 5 Depok 1 4 7 2 3 5 6 6 Depok 1 2 6 7 3 5 4 7 Depok 4 3 6 5 7 1 2 8 Depok 1 4 7 6 2 5 3 9 Depok 1 2 6 5 7 3 4 10 Depok 6 7 5 1 2 4 3 11 Depok 3 5 6 7 2 1 4 12 Depok 7 3 6 5 1 4 2 13 Depok 4 7 2 1 3 5 6 14 Depok 5 1 2 3 6 7 4 15 Depok 3 6 5 7 4 1 2 16 Depok 3 1 2 7 6 4 5 17 Depok 3 4 5 7 6 2 1 18 Depok 1 5 6 4 7 3 2 19 Depok 4 7 1 3 2 5 6 20 Depok 4 1 3 2 7 5 6 21 Depok 1 2 3 6 7 5 4 22 Depok 4 1 3 5 7 6 2
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Depok Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja
1 6 6 6 1 1 3 1 1 1 1 1 6 3 1 1 5 7 1 5 6 6 4 5 1 1 3 1 4 2 4 6 1 6 1 4 5 2 1 6 7
3 5 1 5 4 5 6 2 3 6 4 3 5 6 2 3 3 3 5 2 7 5 7 6 2 3 4 2 1 1 3 5 4 5 3 6 6 1 3 7 4
2 7 4 3 7 6 1 4 4 5 7 7 7 5 3 4 4 1 6 1 3 7 3 4 5 6 5 7 6 5 7 1 7 3 2 5 7 7 6 5 5
6 4 5 7 3 7 2 3 7 7 2 4 4 1 5 2 2 5 2 3 2 4 2 3 6 5 6 4 3 6 1 7 6 7 4 7 1 6 5 1 6
5 1 7 4 2 4 5 7 6 4 3 6 2 7 6 7 1 2 7 6 1 2 6 2 7 2 7 3 5 7 2 2 5 4 7 1 2 5 2 2 3
7 2 3 2 5 3 7 6 5 3 5 5 1 4 4 5 6 6 4 4 4 3 5 1 4 7 1 6 2 3 6 4 3 2 5 2 4 3 4 3 2
4 3 2 1 6 2 4 5 2 2 6 2 3 2 7 6 7 4 3 7 5 1 1 7 3 4 2 5 7 4 5 3 2 1 6 3 3 4 7 4 1
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja Jogja
4 2 1 1 1 7 4 6 3 4 2 2 1 1 1 3 6 1 1 3 1 3 1 2 1 2 1 1 2 4 3 7 3 4 3 3 1
*Survey dilakukan pada Sabtu, 14 Desember 2013
5 1 5 4 4 1 1 1 1 2 1 5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 6 4 1 3 3 3 4 1 2 1 6 1 5 1 1 5
7 3 4 3 7 2 7 5 2 1 4 6 7 3 3 7 3 7 7 4 7 2 7 4 4 5 4 2 3 3 4 5 2 6 4 4 7
6 7 7 6 6 6 5 3 6 7 3 1 4 4 2 5 2 3 2 7 5 5 3 3 2 7 5 3 5 5 2 1 7 3 6 6 6
2 6 6 7 5 5 3 7 5 6 7 3 6 5 5 6 1 6 5 1 2 7 5 6 6 6 6 6 4 1 5 4 6 2 7 7 4
3 5 3 5 3 4 2 4 7 3 5 7 5 6 6 1 7 5 6 6 3 4 6 5 5 1 7 5 6 6 6 3 5 1 5 5 2
1 4 2 2 2 3 6 2 4 5 6 4 3 7 7 2 4 2 3 2 6 1 2 7 7 4 2 7 7 7 7 2 4 7 2 2 3
Tabel 1.4. Tingkat Kefavoritan Konsumen terhadap Produk Mie Sedaap Kode Produk Responden 1 2 3 4 5 6 1 7 1 5 6 4 3 2 6 7 3 1 4 5 3 7 6 5 4 3 2 4 6 7 5 4 3 2 5 7 4 3 6 2 1 6 7 6 3 1 2 5 7 2 1 6 7 4 5 8 7 3 1 6 2 4 9 7 6 2 1 4 5 10 4 3 1 2 5 7 11 2 3 7 1 6 5 12 3 1 6 2 4 5 13 4 5 3 7 2 1 14 6 5 4 1 7 3 15 2 1 7 3 5 6 16 6 5 7 2 1 3 17 1 2 7 6 5 3 18 7 1 2 4 6 5 19 5 3 4 7 2 1 20 6 4 5 7 2 1 21 7 6 5 1 2 4 22 6 1 5 7 4 2 23 7 5 6 1 3 4 24 3 2 1 4 6 7 25 6 1 2 5 4 7 26 1 2 5 3 6 7 27 7 3 4 6 2 1 28 7 1 2 3 6 5 29 5 4 7 1 3 6 30 7 6 4 5 1 2 31 7 1 6 5 2 3 32 7 1 2 3 5 6 33 7 4 3 6 2 1 34 7 1 6 4 2 3 35 2 3 1 4 6 7 36 4 1 7 2 5 6 37 7 6 5 2 4 3 38 7 4 6 5 2 1
7 2 2 1 1 5 4 3 5 3 6 4 7 6 2 4 4 4 3 6 3 3 3 2 5 3 4 5 4 2 3 4 4 5 5 5 3 1 3
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
3 5 7 5 3 1 1 2 7 7 2 7 6 6 4 5 7 1 7 3 4 6 7 4 1 1 6 7 7 7 6 6 6 6 5 6 4 7 7 7 2
4 3 4 6 4 3 4 3 6 3 1 6 2 7 3 3 1 2 5 2 3 7 3 3 2 3 7 1 1 1 5 2 1 5 6 7 7 6 6 4 1
6 6 1 4 5 2 5 4 1 6 7 3 4 2 6 1 2 5 6 1 1 2 6 2 3 2 5 2 5 2 1 3 4 7 2 4 3 1 5 5 7
5 1 2 2 2 4 7 5 2 1 4 4 7 1 7 2 6 3 4 7 2 1 2 1 6 7 1 5 6 6 2 7 2 1 7 5 1 4 4 6 6
7 4 6 7 1 6 2 7 5 4 5 1 3 5 1 6 3 6 2 5 7 3 4 5 5 6 2 6 2 3 3 4 5 3 1 2 6 2 3 3 4
2 2 5 3 7 7 3 6 4 5 4 2 5 4 2 7 4 7 1 6 6 4 5 7 4 4 3 3 4 4 4 1 7 4 3 1 5 3 2 2 3
1 7 3 1 6 5 6 1 3 2 3 5 1 3 5 4 5 4 3 4 5 5 1 6 7 5 4 4 3 5 7 5 3 2 4 3 2 5 1 1 5
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Sub Total Total Persen (%) Total Persen (%)
3 7 7 3 7 1 7 6 7 2 7 7 6 3 6 4 6 2 6 6 7 517
4 1 4 1 3 5 1 7 4 7 1 5 7 6 4 1 5 3 1 1 2 352
18.50
12.60
600 500 400 300 200 100 0
5 4 1 7 2 7 4 4 6 6 6 4 5 5 7 2 7 4 7 7 1 413 14.78
1 6 6 5 6 2 6 5 5 1 5 6 3 7 3 3 1 7 5 5 3 394 2794 14.10
4 2 3 6 4 4 3 2 2 5 4 2 4 4 3 5 2 6 2 2 6 378
7 3 2 2 1 6 2 3 3 3 3 3 2 2 2 6 3 5 4 4 4 382
2 5 5 4 5 3 5 1 1 4 2 1 1 1 1 7 4 1 3 3 5 358
13.53
13.67
12.81
100.00
Produk Mie…
Mie Sedaap Goreng
Mie Mie Mie Mie Mie Mie Sedaap Sedaap Sedaap Sedaap Sedaap Sedaap Sambal Kuah Rasa Kuah Rasa Kuah Rasa Rasa Kari Rasa Ayam Goreng Soto Ayam Kari Ayam Spesial Spesial Bawang
Gambar 1.4. Diagram tingkat kefavoritan konsumen terhadap produk Mie Sedap
1.3. Pengolahan Data Dari pengolahan data pada gambar 1.2. dan tabel 1.1., maka didapat data baru sebagai berikut : Tabel 1.5. Data Penjualan Mie Instan di Indonesia [4] Rata-Rata Penjualan Periode Jumlah Penjualan Per-Tahun 14.100.000.000 Per-Bulan 1.175.000.000
Tabel 1.6. Data Penjualan Mie Sedap Instant di Indonesia [3] Jumlah Penjualan Tahun Prosentase (%) Tiap Tahun Tiap Bulan 2005 12,1 1.706.100.000 142.175.000 2006 20,7 2.918.700.000 243.225.000 2007 21,8 3.073.800.000 256.150.000 2008 16,6 2.340.600.000 195.050.000 2009 14,8 2.086.800.000 173.900.000 2010 14,2 2.002.200.000 166.850.000 2011 16,4 2.312.400.000 192.700.000
3.5E+09 3073800000 2918700000
3E+09
Jumlah
2.5E+09
2340600000 2312400000 2086800000 2002200000
2E+09 1706100000 1.5E+09 1E+09
Grafik Penjualan Mie Sedaap 500000000 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Tahun
Gambar 1.5. Grafik Penjualan Mie Sedaap tiap Tahun di Indonesia
2. FORECASTING Untuk mengetahui banyaknya produk yang harus diproduksi, maka dilakukan forecasting. Pada studi kali ini, dilakukan beberapa forecasting dengan teknik yang berbeda untuk mendapatkan hasil forecasting yang paling tepat. Forecasting yang dilakukan adalah untuk memperkirakan jumlah penjualan mie sedaap tiap tahun dan tiap bulannya di Indonesia.
2.1. Forecasting Produksi Tahunan Mie Sedaap Tabel 2.1. Forecasting dengan Metode Moving Average (n = 3) Jumlah Tahun Data Forecasting Forecasting Forecasting 2005 1.706.100.000 2006 2.918.700.000 2007 3.073.800.000 2008 2.340.600.000 2.566.200.000 2009 2.086.800.000 2.777.700.000 2010 2.002.200.000 2.500.400.000 2011 2.312.400.000 2.143.200.000 2.614.766.667 2012 2.133.800.000 2.473.766.667 2013 2.259.133.333 2014 2.449.222.222
Error (%) 9,64 33,11 24,88 7,32 -
Tabel 2.2. Hasil Forcasting Produksi Mie Sedaap tahun 2014 Waktu Jumlah Se-Tahun 2.449.222.222 Se-Bulan 204.101.852
2.2. Forecasting Produksi Bulanan Mie Sedaap Tabel 2.3. Data Penjualan Mie Sedaap tiap Bulan di Sidoarjo tahun 2009 Nomor Bulan Jumlah 1 Januari 756.351 2 Februari 573.997 3 maret 674.175 4 April 602.403 5 Mei 643.035 6 Juni 601.064 7 Juli 666.991
Rata-Rata Error (%)
18,74
8 9 10 11 12
Agustus September Oktober November Desember
904.079 668.955 604.357 698.388 783.625 681.452 0,33
Rata-rata Prosentase (%)
Generalisasi Data Tabel 2.4. Data Penjualan Mie Sedaap tiap Bulan di Indonesia tahun 2009 Nomor Bulan Jumlah 1 Januari 226.534.980 2 Februari 171.918.063 3 maret 201.922.415 4 April 180.425.955 5 Mei 192.595.661 6 Juni 180.024.911 7 Juli 199.770.732 8 Agustus 270.781.050 9 September 200.358.970 10 Oktober 181.011.198 11 November 209.174.460 12 Desember 234.703.826 Rata-rata 204.101.852
300000000 270781050
250000000
234703826 226534980 209174460 201922415 200358970 199770732 192595661 181011198 180425955 180024911 171918063
Jumlah
200000000 150000000 100000000 50000000 0 0
5
10
15
Bulan
Gambar 2.1. Generalisasi Data Penjualan Mie Sedaap tiap bulan tahun 2009 di Indonesia
2.2.1. Forecasting dengan menggunakan metode Moving Average Tabel 2.5. Data Penjualan Mie Sedaap tiap Bulan di Indonesia tahun 2009 Hasil Perhitungan Forecase dan Error No Bulan Forecase Forecase Data % error % error (n=2) (n=3) 1 Januari 226.534.980 2 Februari 171.918.063 3 maret 201.922.415 199.226.522 1,34 4 April 180.425.955 186.920.239 3,60 200.125.153 10,92 5 Mei 192.595.661 191.174.185 0,74 184.755.478 4,07 6 Juni 180.024.911 186.510.808 3,60 191.648.010 6,46 7 Juli 199.770.732 186.310.286 6,74 184.348.842 7,72 8 Agustus 270.781.050 189.897.821 29,87 190.797.101 29,54 9 September 200.358.970 235.275.891 17,43 216.858.898 8,24 10 Oktober 181.011.198 235.570.010 30,14 223.636.918 23,55 11 November 209.174.460 190.685.084 8,84 217.383.740 3,92 12 Desember 234.703.826 195.092.829 16,88 196.848.209 16,13 Rata-rata 204.101.852 199.666.368 11,92 200.711.372 12,28
Forecase (n=5) 194.679.415 185.377.401 190.947.935 204.719.662 208.706.265 206.389.372 212.219.282 200.434.190
% error 8,14 7,20 29,48 2,18 15,30 1,33 9,58 10,46
2.2.2. Forecasting menggunakan metode Exponential Smooting Tabel 2.6. Data Penjualan Mie Sedaap tiap Bulan di Indonesia tahun 2009 Forecase Forecase % error (α=0,2) (α=0,3) No Bulan Data 0,2 0,3 1 Januari 226.534.980 2 Februari 171.918.063 226.534.980 31,77 226.534.980 3 maret 201.922.415 215.611.597 6,78 210.149.905 4 April 180.425.955 212.873.760 17,98 207.681.658 5 Mei 192.595.661 206.384.199 7,16 199.504.947 6 Juni 180.024.911 203.626.492 13,11 197.432.161 7 Juli 199.770.732 198.906.175 0,43 192.209.986 8 Agustus 270.781.050 199.079.087 26,48 194.478.210 9 September 200.358.970 213.419.480 6,52 217.369.062 10 Oktober 181.011.198 210.807.378 16,46 212.266.035 11 November 209.174.460 204.848.142 2,07 202.889.584 12 Desember 234.703.826 205.713.405 12,35 204.775.046 Rata-rata 204.101.852 208.891.336 12,83 205.935.598
% error 31,77 4,07 15,11 3,59 9,67 3,78 28,18 8,49 17,27 3,00 12,75 12,52
Forecase (α=0,5) 0,5 226.534.980 199.226.522 200.574.468 190.500.212 191.547.936 185.786.424 192.778.578 231.779.814 216.069.392 198.540.295 203.857.377 203.381.454
% error 31,77 1,34 11,17 1,09 6,40 7,00 28,81 15,68 19,37 5,08 13,14 12,80
2.2.3. Forecasting menggunakan metode Seasonal Adjustment Tabel 2.7. Data Penjualan Mie Sedaap tiap Bulan di Indonesia tahun 2009 No Bulan Jumlah simpangan % error abs % error 1 Januari 226.534.980 22.433.128 9,90 9,90 2 Februari 171.918.063 -32.183.789 -18,72 18,72 3 maret 201.922.415 -2.179.437 -1,08 1,08 4 April 180.425.955 -23.675.897 -13,12 13,12 5 Mei 192.595.661 -11.506.191 -5,97 5,97 6 Juni 180.024.911 -24.076.941 -13,37 13,37 7 Juli 199.770.732 -4.331.120 -2,17 2,17 8 Agustus 270.781.050 66.679.199 24,62 24,62 9 September 200.358.970 -3.742.881 -1,87 1,87 10 Oktober 181.011.198 -23.090.653 -12,76 12,76 11 November 209.174.460 5.072.608 2,43 2,43 12 Desember 234.703.826 30.601.975 13,04 13,04 Rata-rata 204.101.852 0 -1,59 9,92
Tabel 2.8. Forecasting Simpangan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata
Tahun 2009 9,90 -18,72 -1,08 -13,12 -5,97 -13,37 -2,17 24,62 -1,87 -12,76 2,43 13,04 -1,59
2014 10,00 -22,00 -2,00 -11,00 -5,00 25,00 -2,00 -16,00 -1,00 -13,00 4,00 14,00 -1,58
Besarnya simpangan yang digunakan mempertimbangkan pola grafik penjualan mie sedaap dari data yang didapat dari data penjualan mie sedaap tiap bulan di Sidoarjo. Dimana polanya diprediksi membentuk pola grafik musiman dimana titik puncak kebutuhan mie instan bergerak berdasarkan jatuh tempo bulan Ramadhan dan tetap di titik statis maksimum pada awal dan akhir tahun.
30.00
Persen Delta (%)
20.00
10.00 Tahun 2009
0.00 0
2
4
6
8
10
12
14
Tahun 2014
-10.00
-20.00
-30.00
Bulan
Gambar 2.2. Perbandingan Pola Grafik Penjualan Tahun 2009 dan 2014 Berikut merupakan tabel mengenai jatuh tempo bulan Ramadhan untuk periode tahun 20082020 Tabel 2.9. Jadwal Bulan Ramadhan Bulan Tahun Syawal Ramadhan 2008 September Agustus 2009 September Agustus 2010 September Agustus 2011 Agustus Juli 2012 Agustus Juli 2013 Agustus Juli 2014 Juli Juni 2015 Juli Juni 2016 Juli Juni 2017 Juni Mei 2018 Juni Mei 2019 Juni Mei 2020 Mei April
Pola titik puncak yang dihasilkan akan terus bergeser mengikuti jatuh tempo bulan Ramadhan dimana terdapat selisih 11-12 hari antara penanggalan bulan Masehi dan bulan Hijriyah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, titik puncak yang dihasilkan akan bergeser menuju bulan sebelumnya setiap tiga tahun sekali. Tabel 2.10. Forecasting Penjualan Mie Sedaap Tahun 2014 No Bulan Jumlah simpangan 1 Januari 224.512.037 20.410.185 2 Februari 159.199.444 -44.902.407 3 maret 200.019.815 -4.082.037 4 April 181.650.648 -22.451.204 5 Mei 193.896.759 -10.205.093 6 Juni 255.127.315 51.025.463 7 Juli 200.019.815 -4.082.037 8 Agustus 171.445.556 -32.656.296 9 September 202.060.833 -2.041.019 10 Oktober 177.568.611 -26.533.241 11 November 212.265.926 8.164.074 12 Desember 232.676.111 28.574.259 Rata-rata 204.101.852 -3.231.613
Tabel 2.11. Error untuk tiap Metode Metode Moving Average (n=2) Moving Average (n=3) Moving Average (n=5) Exponential Smooting (α=0.2) Exponential Smooting (α=0.3) Exponential Smooting (α=0.5) Seasonal Adustment
% error 10,00 -22,00 -2,00 -11,00 -5,00 25,00 -2,00 -16,00 -1,00 -13,00 4,00 14,00 -1,58
abs % error 10,00 22,00 2,00 11,00 5,00 25,00 2,00 16,00 1,00 13,00 4,00 14,00 10,42
% Error 11,92 12,28 10,46 12,83 12,52 12,80 10,42
Berdasarkan error yang dihasilkan, metode yang menghasilkan error paling kecil adalah metode seasonal adjustment, yaitu 10.42%. Hal ini dikarenakan metode seasonal adjustment tersebut cocok dengan kasus yang dibahas pada studi kali ini, yaitu produksi mie sedaap, yang membentuk grafik dengan pola musiman. Seperti penjelasan diatas bahwa penjualan mie instant di Indonesia dipengaruhi oleh waktu-waktu tertentu, dimana dalam kasus ini kebutuhan produksi mie sedaap meningkat secara signifikan ketika memasuki bulan Ramadhan dan periode awal dan akhir tahun.
Tabel 2.12.a. Forecasting Penjualan Mie Sedaap Tahun 2014 Prod./tahun = 2410442870 Produk Mie Persen No Produksi/thn Sedaap Jumlah (%) Januari Goreng 1 18.50 446.026.830 41.543.566
Produksi/Bulan Februari Maret April 29.458.165 37.011.541 33.612.522
Mei 35.878.534
2
Sambal Goreng
12.60
303.677.842
28.284.981
20.056.623
25.199.347
22.885.121
24.427.938
3
Kuah Rasa Soto
14.78
356.303.832
33.186.640
23.532.345
29.566.279
26.851.008
28.661.189
14.10
339.912.130
31.659.894
22.449.743
28.206.087
25.615.732
27.342.635
13.53
326.108.592
30.374.213
21.538.078
27.060.662
24.575.499
26.232.275
13.67
329.559.476
30.695.633
21.765.994
27.347.018
24.835.557
26.509.865
12.81
308.854.169
28.767.111
20.398.497
25.628.881
23.275.208
24.844.323
4 5 6 7
Kuah Rasa Ayam Bawang Kuah Rasa Kari Ayam Kari Spesial Ayam Spesial
Jumlah
100
2.410.442.870 224.512.037 159.199.444 200.019.815 181.650.648 193.896.759
Tabel 2.12.b. Forecasting Penjualan Mie Sedaap Tahun 2014 Produksi/Bulan Produk Mie No Sedaap Juni Juli Agustus September Goreng 1 47.208.598 37.011.541 31.724.178 37.389.209
Oktober 32.857.184
November 39.277.553
Desember 43.054.241
2
Sambal Goreng
32.142.024
25.199.347
21.599.440
25.456.483
22.370.849
26.742.164
29.313.526
3
Kuah Rasa Soto
37.712.091
29.566.279
25.342.525
29.867.976
26.247.615
31.376.459
34.393.427
35.977.152
28.206.087
24.176.646
28.493.904
25.040.098
29.932.990
32.811.162
34.516.151
27.060.662
23.194.853
27.336.791
24.023.241
28.717.437
31.478.729
34.881.401
27.347.018
23.440.301
27.626.070
24.277.455
29.021.326
31.811.838
32.689.899
25.628.881
21.967.612
25.890.400
22.752.170
27.197.996
29.813.188
255.127.315
200.019.815
171.445.556
202.060.833
177.568.611
212.265.926
232.676.111
4 5 6 7
Kuah Rasa Ayam Bawang Kuah Rasa Kari Ayam Kari Spesial Ayam Spesial
Jumlah
50000000 45000000 40000000 35000000 Jumlah
30000000 25000000 20000000
Goreng Sambal Goreng Kuah Rasa Soto Kuah Rasa Ayam Bawang Kuah Rasa Kari Ayam Kari Spesial
15000000 10000000 5000000 0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Bulan
Gambar 2.3. Grafik Forecasting Penjualan Mie Sedaap Semua Jenis Gambar diatas menunjukan forecasting terhadap produk mie sedaap untuk semua rasa. Dapat dilihat bahwa, berdasarkan survey yang telah dilakukan sbelumnya terhadap 100 responden yang sedang tinggal di kota Depok dan kota Jogjakarta, didapat hasil bahwa, produk dari mie sedaap yang paling difavoritkan adalah mie sedaap goreng dengan prosentase 18.50%, sementara produk mie sedaap yang paling tidak difavoritkan adalah mie sedaap rasa sambal goreng dengan prosentase 12.60%. Selanjutnya dari urutan paling atas yang di favoritkan yaitu mie sedaap kuah rasa soto, mie sedaap kuah rasa ayam bawang, mie sedaap kari spesial, mie sedaap kuah rasa kari ayam, mie sedaap ayam spesial, dengan prosentase berturut-turut sebagai berikut 14.78%, 14.10%, 13.67%, 13.53%, 12.81%.
3. RENCANA PRODUKSI AGREGAT Perencanaan agregat berarti menggabungkan sumber daya-sumber daya yang sesuai ke dalam istilah-istilah yang lebih umum dan menyeluruh. Pada studi kali ini perencanaan agregat dibuat untuk menemukan metode yang tepat untuk digunakan sebagai strategi perusahaan dalam menghadapi jumlah permintaan, sehingga ditemukan jumlah biaya terkecil. Adapun metode yang akan dibahas dalam studi kali ini adalah metode heuristik perencanaan produksi agregat dengan mengendalikan tenaga kerja, sub kontrak, dan over time untuk kemudian dibandingkan metode mana yang paling cocok untuk digunakan.
3.1. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dan Kebijakan Perusahaan Sebelum membahas hal tersebut, karena susahnya pencarian literatur untuk mie sedaap, maka dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang ada di divisi produksi dari mie sedaap, menggunakan metode perkiraan dengan membandingkan data yang didapat dari perusahaan nissin crispy.
Tabel 3.1. Jumlah Permintaan Perusahaan Nissin Crispy [6] Berat/psc (gram) 250 Jumlah Jumlah Permintaan Periode Permintaan (kg) (gram) April 2006 397.342 397.342.000 Mei 2006 491.152 491.152.000 Juni 2006 527.737 527.737.000 Juli 2006 575.692 575.692.000 Agustus 2006 524.685 524.685.000 September 2006 530.250 530.250.000 Oktober 2006 563.662 563.662.000 November 2006 413.280 413.280.000 Desember 2006 256.687 256.687.000 Januari 2007 259.687 259.687.000 Februari 2007 480.645 480.645.000 Maret 2007 494.295 494.295.000 Jumlah 5.515.114 5.515.114.000 Rata-rata 459.593 459.592.833
Jumlah Permintaan (bungkus) 1.589.368 1.964.608 2.110.948 2.302.768 2.098.740 2.121.000 2.254.648 1.653.120 1.026.748 1.038.748 1.922.580 1.977.180 22.060.456 1.838.371
Tabel 3.2. Jumlah Permintaan Perusahaan Wings Food (Mie Sedaap) Berat/psc (gram) 91 Jumlah Jumlah Permintaan Jumlah Permintaan Bulan permintaan (gram) (kg) (bungkus) Januari 224.512.037 20.430.595.370 20.430.595 Februari 159.199.444 14.487.149.444 14.487.149 Maret 200.019.815 18.201.803.148 18.201.803 April 181.650.648 16.530.208.981 16.530.209 Mei 193.896.759 17.644.605.093 17.644.605 Juni 255.127.315 23.216.585.648 23.216.586 Juli 200.019.815 18.201.803.148 18.201.803 Agustus 171.445.556 15.601.545.556 15.601.546 September 202.060.833 18.387.535.833 18.387.536 Oktober 177.568.611 16.158.743.611 16.158.744 November 212.265.926 19.316.199.259 19.316.199
Desember Jumlah Rata-rata
232.676.111 2410.442.870 200.870.239
21.173.526.111 219.350.301.204 18.279.191.767
21.173.526 219.350.301 18.279.192
Tabel 3.3. Perbandingan Jumlah Tenaga kerja Nissin Crispy dan Mie Sedaap Jumlah Permintaan Jumlah Permintaan Perbandingan Perusahaan (bungkus/thn) (kg/thn) Permintaan Nissin Crispy 22.060.456 5.515.114 40 Mie Sedaap 2.410.442.870 219.350.301
Jumlah Pegawai 275 11.113
Kebijakan Departemen produksi mie sedaap berikut :
Jumlah tenaga kerja di Mie Sedaap sebanyak 11.113 pegawai Kapasitas pabrik dibatasi oleh labour-hour yang tersedia sebanyak 24 jam kerja per hari dan jumlah hari per minggu sebanyak : 6 hari kerja. Dalam satu hari dioperasikan tiga shift = 8 jam Dengan efisiensi waktu yang diharapkan sebanyak : 90% Pengangkatan tenaga kerja baru dengan jumlah maksimum 7,3 % dari tenaga awal. Dengan jumlah maksimal tenaga kerja 20 orang / periode. Apabila terjadi kelebihan tenaga kerja maka pemecatan maksimal sebesar 8 orang/shift/periode. Sedangkan biaya simpan (holding cost) adalah sebesar Rp.1000./kg/periode. Biaya tenaga kerja sebesar Rp. 2.200.000,- /orang/periode. Berdasarkan keputusan manajer SDM perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk pengangkatan atau rekruitmen tenaga kerja Hiring cost sebesar 85 % dari upah reguler. Overtime / biaya lembur per hari Rp. 80.000,-/hari. Per orang Rp.23.333,3,-
3.2. Metode Heuristik Perencanaan Produksi Agregat Pada bagian ini, dilakukan perhitungan produksi agregat dengan metode heuristik dengan memvariasikan jenis pengendaliannya. Hasil dari variasi pengendalian tersebut, kemudian dipilih mana yang paling sesuai atau paling cocok untuk diguunakan pada studi kasus kali ini, yaitu dengan melihat biaya terkecil yang dihasilkan dalam menjalankan proses produksi. Tabel 3.4. Parameter Umum Upah Pekerja/bln Biaya Sub Kontrak/kg Upah Overtime/hari Upah Overtime/jam
2.200.000 1.000 80.000 3.333,333333
Upah Overtime/kg
421,5342572
Tabel 3.5. Parameter Rata-rata Produksi Total produksi setahun (kg) Rata-rata produksi/bulan (kg/bln) Rata-rata produksi/hari (kg/hr) Rata-rata produksi pekerja (kg/pkj) Output pekerjaan perjam (kg/jam) Output pekerjaan perbulan (kg/bln)
219.350.301 1.827.9191,77 703.045,8372 63,26097158 7,907621448 1.644,785261
Tabel 3.6. Parameter hiring cost dan firing cost Upah total pekerja/bln Upah seorang pekerja/bln Hiring cost perbulan Hiring cost perhari Hiring cost perjam Hiring cost per kg Firing cost perhari Firing cost perjam Firing cost per kg
Tabel 3.7. Metode Pengendalian Tenaga Kerja No Periode Demand (kg) Hiring Biaya Firing 1 Januari 20.430.595 0 3.7E+09 2 Februari 14.487.149 0 6.8E+09 3 Maret 18.201.803 0 4.2E+09 4 April 16.530.209 0 1.9E+09 5 Mei 17.644.605 0 1.3E+09 6 Juni 23.216.586 0 6.3E+09 7 Juli 18.201.803 0 5.7E+09 8 Agustus 15.601.546 0 3E+09 9 September 18.387.536 0 3.2E+09 10 Oktober 16.158.744 0 2.5E+09 11 November 19.316.199 0 3.6E+09 12 Desember 21.173.526 0 2.1E+09
24.449.527.144 2.200.000 1.870.000 71.923,07692 8.990,384615 1.136,92653 84.615,38462 10.576,92308 1.337,560624
Tenaga Kerja 12.421,44 8.807,928 11.066,37 10.050,07 10.727,6 14.115,27 11.066,37 9.485,46 11.179,29 9.824,227 11.743,9 12.873,12 Total Biaya
Biaya TK 2.733E+10 1.938E+10 2.435E+10 2.211E+10 2.36E+10 3.105E+10 2.435E+10 2.087E+10 2.459E+10 2.161E+10 2.584E+10 2.832E+10
Biaya Total 3.101.293.881 26.134.702.004 28.569.303.521 24.010.636.394 24.867.715.500 37.388.523.304 30.047.454.442 23.824.314.849 27.761.910.161 24.147.272.194 29.426.382.627 30.432.518.968 3.37624E+11
Tabel 3.8. Metode Pengendalian Sub Kontrak Demand Tingkat Jumlah Sub No Periode (kg) Produksi Kontrak 1 Januari 20.430.595 14.487.149 5.943.446 2 Februari 14.487.149 14.487.149 0 3 Maret 18.201.803 14.487.149 3.714.654 4 April 16.530.209 14.487.149 2.043.060 5 Mei 17.644.605 14.487.149 3.157.456 6 Juni 23.216.586 14.487.149 8.729.436 7 Juli 18.201.803 14.487.149 3.714.654 8 Agustus 15.601.546 14.487.149 1.114.396 9 September 18.387.536 14.487.149 3.900.386 10 Oktober 16.158.744 14.487.149 1.671.594 11 November 19.316.199 14.487.149 4.829.050 12 Desember 21.173.526 14.487.149 6.686.377
Tabel 3.9. Metode Pengendalian Over Time Jumlah Produksi Demand No Periode Minggu (kg) (kg) 1 Januari 5 14487149 20430595
Biaya Sub Kontrak 5.94E+09 0 3.71E+09 2.04E+09 3.16E+09 8.73E+09 3.71E+09 1.11E+09 3.9E+09 1.67E+09 4.83E+09 6.69E+09
Kekurangan RT -5943446
Kapasitas OT (kg) 55567.107
Tenaga Biaya TK Biaya Total Kerja 8.807,9276 19.377.440.649 25.320.886.575 8.807,9276 19.377.440.649 19.377.440.649 8.807,9276 19.377.440.649 23.092.094.353 8.807,9276 19.377.440.649 21.420.500.186 8.807,9276 19.377.440.649 22.534.896.297 8.807,9276 19.377.440.649 28.106.876.853 8.807,9276 19.377.440.649 23.092.094.353 8.807,9276 19.377.440.649 20.491.836.760 8.807,9276 19.377.440.649 23.277.827.038 8.807,9276 19.377.440.649 21.049.034.816 8.807,9276 19.377.440.649 24.206.490.464 8.807,9276 19.377.440.649 26.063.817.316 Subtotal Biaya 2.78034E+11 Biaya Firing 5.072.086.495 Total Biaya 283.105.882.155
Biaya OT
Tenaga Kerja
Biaya TK
Biaya Total
2505366064
8.807,927568
1.9377E+10
21.882.806.713
2
Februari
4
14487149
14487149
0
44453.686
0
8.807,927568
1.9377E+10
19.377.440.649
3
Maret
4
14487149
18201803
-3714654
44453.686
1565853790
8.807,927568
1.9377E+10
20.943.294.439
4
April
5
14487149
16530209
-2043060
55567.107
861219584.4
8.807,927568
1.9377E+10
20.238.660.234
5
Mei
5
14487149
17644605
-3157456
55567.107
1330975721
8.807,927568
1.9377E+10
20.708.416.371
6
Juni
4
14487149
23216586
-8729436
44453.686
3679756406
8.807,927568
1.9377E+10
23.057.197.055
7
Juli
5
14487149
18201803
-3714654
55567.107
1565853790
8.807,927568
1.9377E+10
20.943.294.439
8
Agustus
5
14487149
15601546
-1114396
55567.107
469756136.9
8.807,927568
1.9377E+10
19.847.196.786
9
September
4
14487149
18387536
-3900386
44453.686
1644146479
8.807,927568
1.9377E+10
21.021.587.128
10
Oktober
5
14487149
16158744
-1671594
55567.107
704634205.4
8.807,927568
1.9377E+10
20.082.074.855
11
November
4
14487149
19316199
-4829050
44453.686
2035609927
8.807,927568
1.9377E+10
21.413.050.576
12
Desember
5
14487149
21173526
-6686377
55567.107
2818536822
8.807,927568
1.9377E+10
22.195.977.471
Subtotal Biaya
2.51711E+11
Biaya Firing
5.072.086.495
Total Biaya
256.783.083.210
Tabel 3.10. Perbandingan Hasil Antar Metode Total Biaya Minimum
Metode
Total Biaya
Metode Pengendalian Tenaga Kerja Metode Pengendalian Sub Kontrak Metode Pengendalian Over Time
3.37624E+11 283.105.882.155 256.783.083.210
2.56783E+11
Selisih
Persen (%)
80.840.589.564 31.48205425 26.322.798.945 10.2509864 0 0
Dari hasil perhitungan ketiga metode Heuristik perencanaan produksi agregat, didapat metode yang paling cocok untuk digunakan adalah metode pengendalian over time yang membutuhkan biaya terkecil, yaitu terpaut sekitar 31.5% dan 10.3% dari metode pengendalian tenaga kerja dan sub kontrak. 4. DISAGREGASI Proses selanjutnya dalam membangun MRP II adalah melakukan disagregasi terhadap data agregat. Hal ini dilakukan untuk menentukan besarnya MPS terhadap masing-masing produk yang akan diproduksi. Berikut tahapan prosesnya. Tabel 4.1. Data Item Periode Goreng Sambal Goreng
Kuah Rasa Soto Kuah Rasa Ayam Bawang Kuah Rasa Kari Ayam Kari Spesial Ayam Spesial
1 41.543.566 28.284.981 33.186.640 31.659.894 30.374.213 30.695.633 28.767.111
2 29.458.165 20.056.623 23.532.345 22.449.743 21.538.078 21.765.994 20.398.497
3 37.011.541 25.199.347 29.566.279 28.206.087 27.060.662 27.347.018 25.628.881
4 33.612.522 22.885.121 26.851.008 25.615.732 24.575.499 24.835.557 23.275.208
5 35.878.534 24.427.938 28.661.189 27.342.635 26.232.275 26.509.865 24.844.323
6 47.208.598 32.142.024 37.712.091 35.977.152 34.516.151 34.881.401 32.689.899
Harga 1.600 1.600 1.500 1.400 1.400 1.500 1.400
Tabel 4.2. Data Agregat Periode
1
2
3
4
5
6
Total
Presentase
Goreng Sambal Goreng Kuah Rasa Soto Kuah Rasa Ayam Bawang Kuah Rasa Kari Ayam Kari Spesial Ayam Spesial
66469705453
47133063867
59218464859
53780034412
57405654710
75533756197
359540679498
18.74
45255969670
32090596675
40318954797
36616193642
39084701079
51427238262
244793654127
12.76
49779959536
37651751213
47306046396
42961613563
45857902118
60339344892
283896617719
14.80
44323850977
35919588324
45129739177
40985171293
43748216549
57563442827
267670009147
13.95
42523897638
34460924839
43297059413
39320798855
41971639227
55225841088
256800161059
13.39
46043449256
34825590710
43755229354
39736891964
42415783557
55810241523
262587186365
13.69
40273955964
32637595482
41006209709
37240333307
39750917575
52303838914
243212850950
12.68
Family
334670788495
254719111111
320031703704
290641037037
310234814815
408203703704
Tabel 4.3. Metode Least Square untuk menentukan Agregat Forecasting Periode (t) No Koefisien b Family (At) t.At t^2 1 1 334.670.788.495 3.34671E+11 1 2 2 254.719.111.111 5.09438E+11 4 3 3 320.031.703.704 9.60095E+11 9 4 14423457728 4 290.641.037.037 1.16256E+12 16 5 5 310.234.814.815 1.55117E+12 25 6 6 408.203.703.704 2.44922E+12 36 Jumlah 21 1.918.501.158.866 6967164566273 91
1918501158866
100
Koefisien a
2.69268E+11
Tabel 4.4. Data Forecasting Agregat tiap Periode Periode Forecasting Agregat (Nilai Penjualan) 1 2.83692E+11 2 2.98115E+11 3 3.12538E+11 4 3.26962E+11 5 3.41385E+11 6 3.55809E+11 7 3.70232E+11 8 3.84656E+11 9 3.99079E+11 10 4.13503E+11 11 4.27926E+11 12 4.4235E+11
Tabel 4.5.a. Forecasting Disagregate (Nilai Penjualan) No Nama Produk Prosentase Harga 1 1 Goreng 0.1874 1600 5.32E+10 2 Sambal Goreng 0.1276 1600 3.62E+10 3 Kuah Rasa Soto 0.1480 1500 4.2E+10 Kuah Rasa Ayam 4 0.1395 1400 3.96E+10 Bawang Kuah Rasa Kari 5 0.1339 1400 3.8E+10 Ayam 6 Kari Spesial 0.1369 1500 3.88E+10 7 Ayam Spesial 0.1268 1400 3.6E+10
2 3 4 5 6 5.59E+10 5.86E+10 6.13E+10 6.4E+10 6.67E+10 3.8E+10 3.99E+10 4.17E+10 4.36E+10 4.54E+10 4.41E+10 4.62E+10 4.84E+10 5.05E+10 5.27E+10 4.16E+10 4.36E+10 4.56E+10 4.76E+10 4.96E+10 3.99E+10 4.18E+10 4.38E+10 4.57E+10 4.76E+10 4.08E+10 4.28E+10 4.48E+10 4.67E+10 4.87E+10 3.78E+10 3.96E+10 4.14E+10 4.33E+10 4.51E+10
Tabel 4.6.b. Forecasting Disagregate (Nilai Penjualan) No Nama Produk Prosentase Harga 7 1 Goreng 0.1874 1600 6.94E+10 2 Sambal Goreng 0.1276 1600 4.72E+10 3 Kuah Rasa Soto 0.1480 1500 5.48E+10 Kuah Rasa Ayam 4 0.1395 1400 5.17E+10 Bawang Kuah Rasa Kari 5 0.1339 1400 4.96E+10 Ayam 6 Kari Spesial 0.1369 1500 5.07E+10 7 Ayam Spesial 0.1268 1400 4.69E+10
8 9 7.21E+10 7.48E+10 4.91E+10 5.09E+10 5.69E+10 5.91E+10
10 11 12 7.75E+10 8.02E+10 8.29E+10 5.28E+10 5.46E+10 5.64E+10 6.12E+10 6.33E+10 6.55E+10
5.37E+10 5.57E+10
5.77E+10 5.97E+10 6.17E+10
5.15E+10 5.34E+10
5.53E+10 5.73E+10 5.92E+10
5.26E+10 5.46E+10 4.88E+10 5.06E+10
5.66E+10 5.86E+10 6.05E+10 5.24E+10 5.42E+10 5.61E+10
Tabel 4.7.a. MPS tiap Periode No Produk Prosentase Harga 1 2 3 4 5 6 1 Goreng 0,187407069 1.600 33.228.626 34.918.037 36.607.449 38.296.860 39.986.271 41.675.682 2 Sambal Goreng 0,127596302 1.600 22.623.745 23.773.983 24.924.220 26.074.458 27.224.695 28.374.933 3 Kuah Rasa Soto 0,14797834 1.500 27.986.803 29.409.709 30.832.616 32.255.522 33.678.428 35.101.334 Kuah Rasa 4 0,139520379 1.400 28.271.966 29.709.371 31.146.775 32.584.180 34.021.584 35.458.989 Ayam Bawang Kuah Rasa Kari 5 0,133854577 1.400 27.123.866 28.502.899 29.881.931 31.260.964 32.639.997 34.019.030 Ayam 6 Kari Spesial 0,136871007 1.500 25.886.099 27.202.201 28.518.303 29.834.405 31.150.507 32.466.609 7 Ayam Spesial 0,126772324 1.400 25.688.741 26.994.809 28.300.877 29.606.945 30.913.013 32.219.081
Tabel 4.7.b. MPS tiap Periode No Produk Prosentase 1 Goreng 0,187407069 2 Sambal Goreng 0,127596302 3 Kuah Rasa Soto 0,14797834 Kuah Rasa 4 0,139520379 Ayam Bawang Kuah Rasa Kari 5 0,133854577 Ayam 6 Kari Spesial 0,136871007 7 Ayam Spesial 0,126772324
Harga 7 8 9 10 11 12 1.600 43.365.093 45.054.505 46.743.916 48.433.327 50.122.738 51.812.149 1.600 29.525.170 30.675.407 31.825.645 32.975.882 34.126.120 35.276.357 1.500 36.524.240 37.947.147 39.370.053 40.792.959 42.215.865 43.638.772 1.400 36.896.393 38.333.798 39.771.202 41.208.606 42.646.011 44.083.415 1.400 35.398.062 36.777.095 38.156.128 39.535.161 40.914.193 42.293.226 1.500 33.782.711 35.098.814 36.414.916 37.731.018 39.047.120 40.363.222 1.400 33.525.149 34.831.217 36.137.285 37.443.353 38.749.421 40.055.489
5. MPS (Master Production Planning) Jadwal Induk Produksi (MPS) adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas dari item tertentu yang dapat dan akan dibuat oleh suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu). Berikut adalah contoh MPS untuk produk Mie Sedaap Goreng.
Tabel 5.1. MPS Mie Sedaap Goreng
Lead Time On Hand Sales Forecasting Actual Orders Projected Available Balances (PAB) Available To Promise (ATP) Cumulative ATP MPS
MPS (Master Production Schedule) Size : Safety Stock : Time Periods (Month) 7 8 9 BI 37.011.541 31.724.178 37.389.209
Demand Time Fence : Planning Time Fence : 10
11
12
32.857.184 39.277.553 43.054.241
50.000.000 56.353.553 24.629.375
33.984.082
1.126.898
11.972.083 20.729.991
24.629.375
9.354.706
10.845.185
43.365.093
46.743.916
50.122.738 51.812.149
8.757.908
6. MRP (Material Requirement Planning) Material Requitment Planning (MRP) adalah suatu teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, dimana terjadi tahapan proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen sub assembling dan seterusnya sehingga menjadi produk akhir. Jadi suatu item dibagi kedalam beberapa level yang bergantung. Dalam studi kali ini, bahan yang akan di MRP-kan adalah bumbu mie sedaap goreng. Dimana dalam satu mie sedaap goreng terdapat satu bumbu. Berikut adalah data-data yang dibutuhkan untuk mebuat MRP. 1. Rencana Agregat Tabel 6.1. Perencanaan Produksi Agregat Mie Sedaap Goreng Periode Data Agregat Data Forecasting 1 33.228.626 41.543.566 2 34.918.037 29.458.165 3 36.607.449 37.011.541 4 38.296.860 33.612.522 5 39.986.271 35.878.534
6 7 8 9 10 11 12
41.675.682 43.365.093 45.054.505 46.743.916 48.433.327 50122.738 51.812.149
47.208.598 37.011.541 31.724.178 37.389.209 32.857.184 39.277.553 43.054.241
2. BOM (Bill of Material) Mie Sedaap Goreng
Mie
Bawang Goreng
Garam
Bumbu
Gula
Kecap Manis
Saus Cabe
Aroma Ayam
Bubuk Lada
Penguat Rasa
Bubuk Bawang Putih
(Mononatrium Glutamat)
Zat Besi
Pewarna (Tartrazine DI 19140)
Pengental Pengatur Keasaman
Minyak Nabati
Vitamin
Penyedap Rasa
A Garam
Minyak
B5 B1
B6 B12
Niasin Asam Folat
Tepung Terigu
Minyak Nabati
Bawang Merah
3. Struktur Produk Bumbu Mie Sedaap Goreng Instant
Bumbu
Level 0 Level 1
Mengemas
Penyedap Rasa
Aroma Ayam
Penguat Rasa (Mononatrium Glutamat)
Bubuk Bawang Putih
Bubuk Lada
Gula
Garam
Level 2
Vitamin
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B5
Vitamin B6
Vitamin B12
Niasin
Asam Folat
4. Tabel lot size dan schedule receipt dan Inventory Status Tabel 6.2. Lot Size EOQ Nomor Nama Bahan Bahan 0031 Vitamin 0032 Penyedap Rasa 0033 Aroma Ayam 0034 Penguat Rasa 0035 Bubu Bawang Putih 0036 Bubuk Lada 0037 Gula 0038 Garam
Order Cost 21,43 21,43 21,43 21,43 21,43 21,43 21,43 21,43
Tabel 6.3. Schedule Receipe dan Inventory Status Kode Nomor Due Nama Bahan Bahan Bahan Date VTM 0031 Vitamin 1 PYS 0032 Penyedap Rasa 1 AAM 0033 Aroma Ayam 1 PGR 0034 Penguat Rasa 1 BBP 0035 Bubuk Bawang Putih 1 BLD 0036 Bubuk Lada 1 GLA 0037 Gula 1 GRM 0038 Garam 1
Demand per Periode 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903
Holding Cost 4,687 4,687 4,687 4,687 4,687 4,687 4,687 4,687
EOQ (Economic Order Quantity) 8.516 8.516 8.516 8.516 8.516 8.516 8.516 8.516
Shedule Receives 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903 37.168.903
Lot Size Lead Begin Satuan (EOQ) Time Inventory 8.516 pcs 3 50.000.000 8.516 pcs 3 50.000.000 8.516 pcs 2 50.000.000 8.516 pcs 2 50.000.000 8.516 pcs 2 50.000.000 8.516 pcs 1 50.000.000 8.516 pcs 50.000.000 1 8516 pcs 50.000.000 1
Qty 1 1 1 1 1 1 1 1
Tabel 6.4. Diagram Alir Pembuatan Bubuk Lada Proses
1
2
3
Hari 4
Lead Time
:1
5
6
7
Pemesanan Pesanan Diterima Pematangan Bahan Pengolahan Produk Jadi siap campur
Tabel 6.5. Perhitungan MRP untuk Bubuk Lada Nomor : 0036 Lot Size : 8516 Produk Kode : BLD Level :2 Periode 1 2 3 GR 33228626 34918037 36.607.449 SR 40000000 40000000 BI 56771374 61853337 25.245.888 NR 41543566 29458165 37.011.541 NRt 11.361.560 63542748 66935299 PORt 0 0 11.361.560 PEI 6771374 5081963 -25.245.888 PORel 1 1 11.361.561
Quantity :1 4 5 38.296.860 39.986.271
6 41.675.682
7 43.365.093
33.612.522
35.878.534
47.208.598
37.011.541
38.296.860
39.986.271
41.675.682
43.365.093
38.296.860 0 38.296.861
39.986.271 0 39.986.272
41.675.682 0 41.675.683
43.365.093 0 43.365.094
REFERENSI [1] (http://id.wikipedia.org) [2] http://www.wingscorp.com [3] http://www.frontier.co.id [4] http://www.bbc.co.uk [5] Sumber : Kantor Pusat Indomaret cabang Jawa Timur [6] Irwan Sukendar. 2008. Metoda Agregat Planning Heuristik Sebagai Perencanaan Dan Pengendalian Jumlah Produksi Untuk Minimasi Biaya. Paper