6 0 134 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN AFIKSIA NEONATORUM Unit
: RSUD DR. Moch. Ansari Saleh
Ruang/Kamar
: Ruang Bayi (Perinatology)
Tgl. Masuk RS
: 26 Januari 2021
Tgl. Pengkajian
: 28 Januari 2021
Waktu Pengkajian
: 08.00 WITA
A.
IDENTIFIKASI 1. BAYI Nama Inisial
: By. Ny. S
Tempat/Jam Lahir
: Banjarmasin / 06.00 WITA
Jenis Kelamin
: Perempuan
2. IBU Nama Inisial
: Ny. S
Tempat/Tgl. Lahir(Umur) : 22-06-2001 (19 tahun) Agama/Suku
: Islam/Jawa
Warga Negara
: (√) Indonesia
Bahasa yang digunakan
: Indonesia dan daerah (jawa)
Pendidikan Alamat rumah
: SD : Jl. Sidodadi
3. AYAH Nama Inisial
: Tn. N
Tempat/Tgl. Lahir (Umur) : 29-08-1992 (26 tahun) Agama/Suku
: Islam/Jawa
Warga Negara
: (√) Indonesia
Bahasa yang digunakan
: Indonesia dan daerah (jawa)
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Alamat rumah
: Jl. Sidodadi
4. PENANGGUNG JAWAB
B.
Nama
: Tn. N
Alamat
: Jl. Sidodadi
Hubungan dengan Klien
: Ayah
DATA MEDIK 1. Dikirim oleh
: ( ) VK
( ) Dokter Praktek
: (√) Lain-lain : Puskesmas 2. Diagnosa medik
C.
a. Saat masuk
: SPT BK
b. Saat pengkajian
: Afiksia + BBLR
RIWAYAT PERSALINAN Jenis persalinan
: Spontan normal
Pertolongan persalinan
:-
Usia kehamilan
: ( ) Post term
( ) Aterm
(√ ) Preterm Anak ke
: G2P1A0
Lama persalinan
: Kala I
( ) Imaturus :-
Kala II
:-
Kala III
: ± 30 Menit
Waktu pecah ketuban
: 04.30 WITA
Warna air ketuban
: Jernih bercampur darah.
Bayi lahir 30 detik
: ( ) Menangis
(√) Tidak menangis
Resusitasi
: (√) Dilakukan
( ) Tidak dilakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : ( ) Dilakukan
(√) Tidak dilakukan
Alasan
: Karena bayi tidak menangis dan tampak sesak sehingga bayi dipasang Oksigen, dilakukan tindakan segera suctioning, dipasang OGT dan dimasukan kedalam incubator sehingga tidak memungkinkan dilakukan IMD.
APGAR SCORE NO
KRITERIA
1 MENIT
5 MENIT
10 MENIT
1.
Appearance
0
1
1
2.
Pulse
1
1
1
3.
Grimace
1
0
1
4.
Activity
0
1
2
5.
Respiratory
1
1
1
3
4
6
TOTAL
Keterangan : Klien mengalami Asfiksia pada 1 menit pertama klien mengalami asfiksia berat, setelah dilakukan intervensi. Pada 5 menit kedua klien ada perkembangan yaitu mengalami asfiksia sedang hingga 10 menit ketiga.
D.
RIWAYAT KEHAMILAN Antenatal Care:
( ) Dokter (√) Bidan ± 7 kali. ( ) Tidak pernah ( ) Lain-lain/Puskesmas
Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali Tablet Fe
: Ibu klien mengatakan mendapatatkan tablet Fe tapi obat Jarang dikonsumsi.
Keluhan Trimester I
: Sering pusing, mual dan muntah.
Trimester II
: Tidak ada keluhan.
Trimester III
: Sakit perut dan pinggang.
Kebiasaan waktu hamil Makan
: Makanan waktu hamil 3x sehari selalu dalam porsi penuh terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayuran.
Minum
: Suka minum air putih hangat dan minum lebih dari
2
liter/hari. Obat-obatan
: Ibu mengatakan jarang mengonsumsi obat-obatan.
Jamu
: Ibu mengatakan pernah meminum jamu selama hamil tetapi jarang.
Rokok E.
: Ibu mengatakan tidak pernah merokok.
RIWAYAT KESEHATAN 1. Penyakit yang diderita oleh ibu : TBC Malaria Hepatitis Penyakit Jantung Ginjal Asma Dm Hipertensi Gonorrhoe/ GO Syphilis HIV/AIDS Infeksi virus Jiwa Epilepsy Kista Lain-lain (tidak ada) √ Riwayat operasi ibu
: Ibu tidak pernah di operasi sebelumnya.
Jenis operasi
:-
Kapan/tahun
:-
Dimana
:-
Yang mengoperasi/operator : 2. Penyakit yang diderita oleh ayah : TBC Malaria Hepatitis Penyakit Jantung Ginjal Asma
Dm Hipertensi Gonorrhoe/ GO Syphilis HIV/AIDS Infeksi virus Jiwa Epilepsy Kista Lain-lain (tidak ada) √ 3. Penyakit yang diderita oleh keluarga : TBC Malaria Hepatitis Penyakit Jantung Ginjal Asma √ Dm Hipertensi Gonorrhoe/ GO Syphilis HIV/AIDS Infeksi virus Jiwa Epilepsy Kista Lain-lain (tidak ada) F.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya : (√ ) Menerima
( ) Menolak
Penerimaan suami & keluarga terhadap kehadiran bayinya :
(√) Menerima
( ) Menolak
Hubungan ibu dengan suami & keluarga : ( ) Kurang baik
(√) Baik
( ) Tidak baik
Keluarga yang masih tinggal serumah : saudara kandung. ( ) Mertua
( ) Kakak kandung
( ) Orang tua sendiri
(√) Lain-lain : Keluarga tinggal mandiri G.
RIWAYAT SOSIAL KULTURAL Ibu mengatakan bahwa selama kehamilan ini mengadakan acara tujuh bulanan dan meminum air yang telah dilakukan bacaan-bacaan dari acara tersebut.
H.
NUTRISI ASI, on demand
: (√) Ya
( ) Tidak , ibu mengatakan ASI nya keluar tapi
sedikit. Colostrums
: ( ) Ya
(√) Tidak
Ibu mengatakan tidak memberikan ASI pertama kali setelah bayi lahir. PASI I.
J.
: ( ) Ya
(√ ) Tidak
ELIMINASI Miksi
: ( ) Belum
(√) Sudah 1x/ 24 jam
Mekonium
: ( ) Belum
(√) Sudah 1×/24 jam
Warna
: Kekuningan
Konsistensi
: Lembek
PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
: ( ) Baik
(√) Lemah
Pasien tampak berada dalam inkubator. TTV
Aktivitas bayi
: 15.00 WITA R : 42 ×/mnt
N : 106×/menit
S : 36,5oC
BB : 2.000 gram
: ( ) Hipo Aktif
(√) Aktif ( ) Letargi
( )Tidak menangis (√) Merintih ( ) Menangis kuat
Kulit
: ( ) Normal (√) Sianosis ( ) Pucat
( ) Mengelupas
( ) Keriput
Lain-lain : Tampak kebiruan pada ekstremitas bawah bayi. Lanugo
: ( ) Ada
(√ ) Tidak ada
Vernik Caseosa
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
Kulit kepala bayi terlihat bersih. Tanda lahir
:-
KEPALA Kepala
: (√) Bersih
( ) Kotor
Bentuk kepala
: () Normal
(√ ) Caput suksedanium
Sutura
( ) Lain-lain
( ) Cephal haematoni
( ) Hydrocephal
( ) Microcephal
( ) Makrocephal
: (√) Normal ( ) Molage/moulding ( ) Melebar
MATA Sclera
: ( ) Ikterik
(√) Tidak ikterik
Conjungtiva
: ( ) Anemis
Palpebra
: ( ) Edema (√) Tidak edema
Bentuk
: (√) Normal ( ) Menonjol
(√) Tidak anemis
( ) Strabismus Perdarahan Lain-lain
: ( ) Ada
( ) Cekung ( ) Nigtagmus
(√) Tidak ada
: tidak ada
HIDUNG Bentuk hidung pasien simetris, terpasang O2 NCPAP modif 2 lpm. MULUT Bentuk
: (√) Normal
( ) Labio skizis
( ) Labio palate skizis Kebersihan
: (√) Bersih
( ) Ada monilia
Lain-lain : Bibir tampak kering. Lidah
: ( ) Kotor
(√) Tidak kotor
Lain-lain : Bayi terpasang OGT.
LEHER Glandula thyroidea
: ( ) Bengkak
(√) Tidak bengkak
Struma
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
Torticolis
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
DADA Bentuk
: (√) Normal ( ) Funnel chest ( ) Barrelchest
Retraksi
: (√) Ada
Bunyi nafas
: (√) Vesikuler ( ) Bronkovesikuler ( ) Whezing
( ) Tidak ada
( ) Ronkhi Bunyi jantung
: (√) Normal bunyi S1 S2 ( ) Rales ( ) Mur-mur
Lain- lain : Irama napas teratur, frekuensi napas cepat, kedalaman menarik napas dangkal, terlihat menggunakan otot-otot bantu pernafasan. Dan terdengar suara vesikuler pada saat auskultasi. ABDOMEN Bentuk
: (√) Normal ( ) Skapoid
( ) Distensi
( ) Omfalokel Perkusi abdomen
: (√) Timpany
( ) Hypertimpany
Bising usus
: ( ) Tidak terdengar (√ ) Ada : 5 x/mnt
Tali pusat
: (√) Normal ( ) Layu
PUNGGUNG Bentuk
: (√) normal ( ) lordosis ( ) kiposis
Spina Bifida
: ( ) ada (√) tidak ada
Meningocele
: ( ) Ada (√) Tidak ada
Dimple
: ( ) Ada (√) Tidak ada
GENETALIA PEREMPUAN Labia Mayora
: (√ ) Ada ( ) tidak ada
Labia Minora
: (√ ) Ada ( ) Tidak Ada
Hymen
: (√) Menonjol ( ) Tidak menonjol
Anus
: (√) Ada ( ) Atresia ani
EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH Jumlah jari tangan : (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap Jumlah jari kaki
: (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap
Polidaktili
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
Paralisis
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
Fraktur
: ( ) Ada
(√) Tidak ada
2. Pemeriksaan Antropometri Berat badan
: 2000 gram
Panjang badan
: 45 cm
Lingkar lengan atas
: 10 cm
Lingkar dada
: 26 cm
Lingkar perut
: 28 cm
Ukuran kepala
: 28 cm
3. Pemeriksaan Reflek Reflek rooting
: (√) Ada () Tidak Ada Refleks rooting bayi ada tetapi refleks hisap masih lemah sehingga nutrisi diberikan melalui OGT.
Reflek sucking
: (√) Ada ( ) Tidak Ada Refleks hisap bayi masih lemah.
Reflek swallowing
: (√) Ada ( ) Tidak Ada Reflek menelan lemah.
Reflek graps
: (√) Ada ( ) Tidak Ada Ketika diberikan rangsangan pada telapak tangan, bayi merespon.
Reflek babinski
: (√) Ada ( ) Tidak Ada ketika di berikan rangsangan pada telapak kaki bayi jari kaki bayi merespon dengan membuka.
4. Pemeriksaan Penunjang : -
K.
Therapy saat ini
Nama Obat
Komposisi
Dextrose 10% Glukosa
Golongan Obat Glukosa
Indikasi/Kontaindikasi
Dosis
Indikasi :
3 tpm
+ Ca glukoma anhydrous
Sebagai cairan resusitasi
8 cc
pada terapi intravena
(26-01-2021)
Kontraindikasi :
Inj. Bactesyn
Sulbactam
Hiperglikemia Indikasi :
(26-01-2021)
dan
Untuk mengobati infeksi mg
ampicillin
yang
Antibiotik
Cara Pemberian ITP
2 x 100 IV
disebabkan
oleh
bakteri yang peka terhadap bactesyn
injection
(ampicillin + sulbactam). Kontraindikasi : Alergi pada injection
bactesyn (ampicillin
+
sulbactam) dan antibiotika Inj.
Gentamicin
Antibiotik
penisillinum lainnya. Indikasi :
10 mg / IV
Gentamicin
Untuk pengobatan terhadap 24 jam
(27-01-2021)
berbagai infeksi bakteri dan digunakan
untuk
septikemia
(keracunan
darah
oleh
bakteri
patogenik dan atau zat-zat yang
dihasilkan
oleh
bakteri tersebut) , meningitis (rada ng
selaput
otak),
infeksi saluran kemih, saluran
pernafasan,
saluran pencernaan,
kulit,
tulang, dan jaringan lunak. Kontraindikasi : Jangan digunakan untuk
penderita yang mengalami reaksi
hipersensitivitas
terhadap gentamicin atau antibiotika
golongan
aminoglikosida
lainnya.
Hindarkan juga pemakaian antibiotik
ini
untuk
bayi prematur ataupun bayi Aminosteril
Asam amino Obat keras
baru lahir. Indikasi :
(28-01-2021)
60 mg
Sebagai nutrisi parenteral jam untuk
1 ml / Drip
pencegahan
pengobatan
dan
defisiensi
protein pada anak dimana asupan oral
makanan
secara
merupakan
kontra
indikasi. Aminophiline (28-01-2021)
L. No 1
Theophyllinu Bronkhodilat m et or Ethylenediam inum
Kontraindikasi : Indikasi: untuk mengobati beberapa penyakit pernapas an, seperti asma, bronkitis, emf isema, dan penyakit paruparu kronis. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap meropenem
2x4 mg
IV
Analisis Data
Data Fokus DS :
Etiologi Imaturitas
Problem Ketikefektifan pola nafas.
1) Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi
neurologis.
Domain 4, kelas 4 kode
sempat tidak menangis dan merintih.
(Buku
NANDA-I diagnosis (00032)
Diagnosis DO :
Keperawatan
1) Frekuensi napas cepat, kedalaman menarik
Definisi
dan
napas dangkal, terlihat menggunakan otot-otot Klasifikasi Edisi 11 bantu pernafasan. 2) Bayi tampak tidak menangis dan sesak.
tahun 2018 - 2020 hal 228)
3) Tampak menggunakan O2 NCPAP modif 2 lt/menit. 2
4) TTV : R : 42 ×/mnt. DS :
Reflek
1) Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau
buruk.
menghisap saat menyusui.
(Buku
isap
bayi Ketidakefektifan
pola
menyusui bayi. NANDA-I Domain 2 kelas 1 kode
Diagnosis
diagnosis (00107)
DO :
Keperawatan
1) Pasien terpasang OGT
Definisi
2) Reflek hisap lemah
Klasifikasi Edisi 11
3) Reflek menelan lemah
tahun 2018 - 2020
dan
hal 165)
M.
Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis ditandai dengan Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi sempat tidak menangis dan merintih, takipnea, kedalaman menarik nafas dangkal, menggunakan otot bantu pernafasan saat ventilasi. 2. Ketidakefektifan pola menyusu bayi berhubungan dengan reflek isap bayi buruk ditandai dengan Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau menghisap saat menyusui dan klien terpasang OGT.
N. No
1.
2.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Diagnosa NOC Keperawatan Domain 4, Ketidakefektif NOC: kelas 4 kode an pola napas - Respiratory berhubungan diagnosis status: ventilation dengan 00032. - Respiratori imaturitas status : airway neurologis patency - Vital sign status Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan pasien menunjukan keefektifan pola nafas dibuktikan dengan kriteria hasil: Frekuensi dalam rentang normal (40 60×/menit), irama teratur, kedalaman pernapasan normal. Tidak ada napas cuping hidung Tanda-tanda vital dalam rentang normal (RR: 40-60) Domain 2 Ketidakefektif - Breastfeding an pola ineffective kelas 1 kode menyusu bayi - Breathing pattern diagnosis berhubungan ineffective 00107 dengan reflek - Breastfeeding isap bayi interrupted buruk Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pembertian ASI dapat efektif dengan kriteria hasil:
NIC
Rasional
1. Kaji tanda vital 2. Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi. 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan. 4. Monitor respirasi dan status oksigen 5. Monitor warna kulit, suhu dan kelembapan. 6. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
1. Untuk
2. 3.
4.
5. 6.
1. Evaluasi pola menghisap/ menelan bayi 2. Kaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3. Pantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4. Berikan ASI eksklusif sesering mungkin melalui OGT.
mengetahui keadaan umum klien dalam menentukan intervensi yang tepat Pengaturan posisi dapat memaksimalkan ventilasi Suara nafas tambahan dapat menjadi tanda jalan nafas yang tidak adekuat Memonitor pernafasan dapat membantu untuk penanganan cepat jika terjadi apneu Untuk mengetahui oksigen didalam tubuh bayi. Untuk memberikan oksigen yang sesuai kebutuhan pasien.
1. Mengetahui reflek sucking pada bayi 2. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 3. Memantau berat badan dan pola mliminasi untuk mengetahui sejauh mana keefektifan nutrisis yang diberikan pada bayi. 4. Pemberian ASI eksklusif dapat
-
-
O.
membantu mempercepat perbaikan keadaan pasien.
Bayi dapat menunjukkan kemampuan menghisap yang kuat Bayi dapat makan melalui mulut Bayi dapat menunjukkan kepuasaan menyusu (tidak menangis dan dapat tertidur nyenyak).
Implementasi Keperawatan Hari /Tanggal : Kamis ,28 Januari 2021.
NO
1
Jam Tindakan 08.00 08.10
08.25
09.00
Nomor Daignosa Tindakan NANDA Domain 4, 1. Mengkaji dan mencatat tanda vital. kelas 4 kode 2. Melakukan auskultasi diagnosis suara nafas, catat adanya 00032 suara nafas tambahan. 3. Memonitor dan mencatat respirasi dan status oksigen 4. Melakukan monitor warna kulit, suhu dan kelembapan. 5. Melakukan pemberian terapi oksigen
09.10
2
09.30
09.45
09.55
Domain 2 1. kelas 1 kode diagnosis 2. 00107 3. 4.
10.20
Evaluasi Tindakan
1. TTV : Hasil: N: 148 x/m, R:64 x/m , T: 36,7 o C 2. Auskultasi suara nafas dalam batas normal Hasil: Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. 3. Bayi tampak sesak. Hasil : RR 64 ×/menit, SpO2: 89% 4. Warna kulit kemerahan, akral teraba hangat 5. Bayi sudah terpasang oksigen NCPAP modif 2 lpm. Mengevaluasi kemampuan 1. Kemampuan bayi menghisap pola menghisap/ menelan kurang. bayi Hasil: Kemampuan menghisap Mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara bayi lemah. efektif. Memantau berat badan dan 2. Reflek mengecap bayi lemah, bayi pola eliminasi bayi masih terpasang OGT. Memberikan ASI eksklusif sesering mungkin melalui 3. Pola eliminasi bayi normal, bayi OGT. BAB 1x sehari, warna kekuningan
Paraf
10.35
5. Mendiskusikan kebutuhan konsistensi lembek. istirahat yang cukup, 4. ASI diberikan /8 jam. hidrasi dan diet seimbang. 5. Ibu pasien mengatakan istirahat hanya sekitar 4-5 jam, ibu klien tidak
bisa
istirahat
karena
kepikiran bayi nya, dan juga ibu mengkonsumsi
sayur-sayuran
hijau seperti daun katuk.
P. Evaluasi (Catatan Perkembangan/SOAP) Hari/Tanggal : Kamis , 28 Januari 2021 No
Jam Evaluasi
1.
11.00
Respon Nomor Diagnosa Subjektif NANDA (S) Domain 4, kelas 4 kode diagnosis 00032
Respon Objektif (O) -
-
2
12.30
Domain 2 kelas 1 kode diagnosis 00107
-
-
Analisis Masalah (A)
Tanda-tanda vital Masalah N :140 x/m teratasi R : 62 x/m T: 36,6 ᴼC Irama napas pasien teratur. Pasien masih terpasang O2 NCPAP 2 lpm Kemampuan Masalah menghisap bayi teratasi masih tampak lemah Bayi masih terpasang OGT Bayi mendapatkan ASI 15 cc pada jam 09.00, pada jam 12.00 bayi hanya mendaptkan ASI 15 cc melalui OGT dan reflek mengecap lemah.
Perencanaan Selanjutnya (P)
belum Lanjutkan intervensi: 1 Mengakji TTV pasien. 3 Monitor dan mencatat respirasi dan status oksigen 5 Melakukan pemberian terapi oksigen belum Lanjutkan Intervensi : 1 Mengevaluasi kemampuan pola menghisap/ menelan bayi 2 mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3 memantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4 Memberikan ASI melalui OGT.
Paraf
Hari/Tanggal : jum’at , 29 Januari 2021 No
Jam Evaluasi
1.
08.00
Respon Nomor Diagnosa Subjektif NANDA (S) Domain 4, kelas 4 kode diagnosis 00032
Respon Objektif (O) -
-
2
09.00
Domain 2 kelas 1 kode diagnosis 00107
-
-
Analisis Masalah (A)
Perencanaan Selanjutnya (P)
Paraf
Tanda-tanda vital Masalah teratasi N :158 x/m R :54 x/m T: 36,8 ᴼC Irama napas pasien teratur. Pasien masih terpasang O2 NCPAP 2 lpm Kemampuan Masalah menghisap bayi teratasi masih tampak lemah Bayi masih terpasang OGT Bayi mendapatkan ASI 15 cc pada jam 09.00, pada jam 12.00 bayi hanya mendaptkan ASI 15 cc melalui OGT dan reflek mengecap lemah.
Lanjutkan intervensi: 1. Mengakji TTV pasien. 2. Monitor dan mencatat respirasi dan status oksigen. 3. Melakukan pemberian terapi oksigen belum Lanjutkan Intervensi : 1. Mengevaluasi kemampuan pola menghisap/ menelan bayi 2. mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3. memantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4. Memberikan ASI melalui OGT.
Banjarmasin, 28 Januari 2021. Ners muda,
(Albert Fernando P J., S. Kep)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BAYI PERINATOLOGY RSUD DR. Moch. ANSARI SALEH BANJARMASIN (Stase Ners Keperawatan Pediatrik)
Oleh : Albert Fernando Putra Jefry, S. Kep 113063J120075
Preseptor Akademik : Ns. Selly Kresna Dewi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep., Mat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2021