Askep Afiksia Neonetorum Acc Al New [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Meily
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN AFIKSIA NEONATORUM Unit



: RSUD DR. Moch. Ansari Saleh



Ruang/Kamar



: Ruang Bayi (Perinatology)



Tgl. Masuk RS



: 26 Januari 2021



Tgl. Pengkajian



: 28 Januari 2021



Waktu Pengkajian



: 08.00 WITA



A.



IDENTIFIKASI 1. BAYI Nama Inisial



: By. Ny. S



Tempat/Jam Lahir



: Banjarmasin / 06.00 WITA



Jenis Kelamin



: Perempuan



2. IBU Nama Inisial



: Ny. S



Tempat/Tgl. Lahir(Umur) : 22-06-2001 (19 tahun) Agama/Suku



: Islam/Jawa



Warga Negara



: (√) Indonesia



Bahasa yang digunakan



: Indonesia dan daerah (jawa)



Pendidikan Alamat rumah



: SD : Jl. Sidodadi



3. AYAH Nama Inisial



: Tn. N



Tempat/Tgl. Lahir (Umur) : 29-08-1992 (26 tahun) Agama/Suku



: Islam/Jawa



Warga Negara



: (√) Indonesia



Bahasa yang digunakan



: Indonesia dan daerah (jawa)



Pendidikan



: SMP



Pekerjaan



: Swasta



Alamat rumah



: Jl. Sidodadi



4. PENANGGUNG JAWAB



B.



Nama



: Tn. N



Alamat



: Jl. Sidodadi



Hubungan dengan Klien



: Ayah



DATA MEDIK 1. Dikirim oleh



: ( ) VK



( ) Dokter Praktek



: (√) Lain-lain : Puskesmas 2. Diagnosa medik



C.



a. Saat masuk



: SPT BK



b. Saat pengkajian



: Afiksia + BBLR



RIWAYAT PERSALINAN Jenis persalinan



: Spontan normal



Pertolongan persalinan



:-



Usia kehamilan



: ( ) Post term



( ) Aterm



(√ ) Preterm Anak ke



: G2P1A0



Lama persalinan



: Kala I



( ) Imaturus :-



Kala II



:-



Kala III



: ± 30 Menit



Waktu pecah ketuban



: 04.30 WITA



Warna air ketuban



: Jernih bercampur darah.



Bayi lahir 30 detik



: ( ) Menangis



(√) Tidak menangis



Resusitasi



: (√) Dilakukan



( ) Tidak dilakukan



Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : ( ) Dilakukan



(√) Tidak dilakukan



Alasan



: Karena bayi tidak menangis dan tampak sesak sehingga bayi dipasang Oksigen, dilakukan tindakan segera suctioning, dipasang OGT dan dimasukan kedalam incubator sehingga tidak memungkinkan dilakukan IMD.



APGAR SCORE NO



KRITERIA



1 MENIT



5 MENIT



10 MENIT



1.



Appearance



0



1



1



2.



Pulse



1



1



1



3.



Grimace



1



0



1



4.



Activity



0



1



2



5.



Respiratory



1



1



1



3



4



6



TOTAL



Keterangan : Klien mengalami Asfiksia pada 1 menit pertama klien mengalami asfiksia berat, setelah dilakukan intervensi. Pada 5 menit kedua klien ada perkembangan yaitu mengalami asfiksia sedang hingga 10 menit ketiga.



D.



RIWAYAT KEHAMILAN Antenatal Care:



( ) Dokter (√) Bidan ± 7 kali. ( ) Tidak pernah ( ) Lain-lain/Puskesmas



Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 1 kali Tablet Fe



: Ibu klien mengatakan mendapatatkan tablet Fe tapi obat Jarang dikonsumsi.



Keluhan Trimester I



: Sering pusing, mual dan muntah.



Trimester II



: Tidak ada keluhan.



Trimester III



: Sakit perut dan pinggang.



Kebiasaan waktu hamil Makan



: Makanan waktu hamil 3x sehari selalu dalam porsi penuh terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayuran.



Minum



: Suka minum air putih hangat dan minum lebih dari



2



liter/hari. Obat-obatan



: Ibu mengatakan jarang mengonsumsi obat-obatan.



Jamu



: Ibu mengatakan pernah meminum jamu selama hamil tetapi jarang.



Rokok E.



: Ibu mengatakan tidak pernah merokok.



RIWAYAT KESEHATAN 1. Penyakit yang diderita oleh ibu :  TBC  Malaria  Hepatitis  Penyakit Jantung  Ginjal  Asma  Dm  Hipertensi  Gonorrhoe/ GO  Syphilis  HIV/AIDS  Infeksi virus  Jiwa  Epilepsy  Kista  Lain-lain (tidak ada) √ Riwayat operasi ibu



: Ibu tidak pernah di operasi sebelumnya.



Jenis operasi



:-



Kapan/tahun



:-



Dimana



:-



Yang mengoperasi/operator : 2. Penyakit yang diderita oleh ayah :  TBC  Malaria  Hepatitis  Penyakit Jantung  Ginjal  Asma



 Dm  Hipertensi  Gonorrhoe/ GO  Syphilis  HIV/AIDS  Infeksi virus  Jiwa  Epilepsy  Kista  Lain-lain (tidak ada) √ 3. Penyakit yang diderita oleh keluarga :  TBC  Malaria  Hepatitis  Penyakit Jantung  Ginjal  Asma √  Dm  Hipertensi  Gonorrhoe/ GO  Syphilis  HIV/AIDS  Infeksi virus  Jiwa  Epilepsy  Kista  Lain-lain (tidak ada) F.



RIWAYAT PSIKOSOSIAL Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya : (√ ) Menerima



( ) Menolak



Penerimaan suami & keluarga terhadap kehadiran bayinya :



(√) Menerima



( ) Menolak



Hubungan ibu dengan suami & keluarga : ( ) Kurang baik



(√) Baik



( ) Tidak baik



Keluarga yang masih tinggal serumah : saudara kandung. ( ) Mertua



( ) Kakak kandung



( ) Orang tua sendiri



(√) Lain-lain : Keluarga tinggal mandiri G.



RIWAYAT SOSIAL KULTURAL Ibu mengatakan bahwa selama kehamilan ini mengadakan acara tujuh bulanan dan meminum air yang telah dilakukan bacaan-bacaan dari acara tersebut.



H.



NUTRISI ASI, on demand



: (√) Ya



( ) Tidak , ibu mengatakan ASI nya keluar tapi



sedikit. Colostrums



: ( ) Ya



(√) Tidak



Ibu mengatakan tidak memberikan ASI pertama kali setelah bayi lahir. PASI I.



J.



: ( ) Ya



(√ ) Tidak



ELIMINASI Miksi



: ( ) Belum



(√) Sudah 1x/ 24 jam



Mekonium



: ( ) Belum



(√) Sudah 1×/24 jam



Warna



: Kekuningan



Konsistensi



: Lembek



PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum



: ( ) Baik



(√) Lemah



Pasien tampak berada dalam inkubator. TTV



Aktivitas bayi



: 15.00 WITA R : 42 ×/mnt



N : 106×/menit



S : 36,5oC



BB : 2.000 gram



: ( ) Hipo Aktif



(√) Aktif ( ) Letargi



( )Tidak menangis (√) Merintih ( ) Menangis kuat



Kulit



: ( ) Normal (√) Sianosis ( ) Pucat



( ) Mengelupas



( ) Keriput



Lain-lain : Tampak kebiruan pada ekstremitas bawah bayi. Lanugo



: ( ) Ada



(√ ) Tidak ada



Vernik Caseosa



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



Kulit kepala bayi terlihat bersih. Tanda lahir



:-



KEPALA Kepala



: (√) Bersih



( ) Kotor



Bentuk kepala



: () Normal



(√ ) Caput suksedanium



Sutura



( ) Lain-lain



( ) Cephal haematoni



( ) Hydrocephal



( ) Microcephal



( ) Makrocephal



: (√) Normal ( ) Molage/moulding ( ) Melebar



MATA Sclera



: ( ) Ikterik



(√) Tidak ikterik



Conjungtiva



: ( ) Anemis



Palpebra



: ( ) Edema (√) Tidak edema



Bentuk



: (√) Normal ( ) Menonjol



(√) Tidak anemis



( ) Strabismus Perdarahan Lain-lain



: ( ) Ada



( ) Cekung ( ) Nigtagmus



(√) Tidak ada



: tidak ada



HIDUNG Bentuk hidung pasien simetris, terpasang O2 NCPAP modif 2 lpm. MULUT Bentuk



: (√) Normal



( ) Labio skizis



( ) Labio palate skizis Kebersihan



: (√) Bersih



( ) Ada monilia



Lain-lain : Bibir tampak kering. Lidah



: ( ) Kotor



(√) Tidak kotor



Lain-lain : Bayi terpasang OGT.



LEHER Glandula thyroidea



: ( ) Bengkak



(√) Tidak bengkak



Struma



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



Torticolis



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



DADA Bentuk



: (√) Normal ( ) Funnel chest ( ) Barrelchest



Retraksi



: (√) Ada



Bunyi nafas



: (√) Vesikuler ( ) Bronkovesikuler ( ) Whezing



( ) Tidak ada



( ) Ronkhi Bunyi jantung



: (√) Normal bunyi S1 S2 ( ) Rales ( ) Mur-mur



Lain- lain : Irama napas teratur, frekuensi napas cepat, kedalaman menarik napas dangkal, terlihat menggunakan otot-otot bantu pernafasan. Dan terdengar suara vesikuler pada saat auskultasi. ABDOMEN Bentuk



: (√) Normal ( ) Skapoid



( ) Distensi



( ) Omfalokel Perkusi abdomen



: (√) Timpany



( ) Hypertimpany



Bising usus



: ( ) Tidak terdengar (√ ) Ada : 5 x/mnt



Tali pusat



: (√) Normal ( ) Layu



PUNGGUNG Bentuk



: (√) normal ( ) lordosis ( ) kiposis



Spina Bifida



: ( ) ada (√) tidak ada



Meningocele



: ( ) Ada (√) Tidak ada



Dimple



: ( ) Ada (√) Tidak ada



GENETALIA PEREMPUAN Labia Mayora



: (√ ) Ada ( ) tidak ada



Labia Minora



: (√ ) Ada ( ) Tidak Ada



Hymen



: (√) Menonjol ( ) Tidak menonjol



Anus



: (√) Ada ( ) Atresia ani



EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH Jumlah jari tangan : (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap Jumlah jari kaki



: (√) Lengkap ada 10 jari ( ) Tidak lengkap



Polidaktili



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



Paralisis



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



Fraktur



: ( ) Ada



(√) Tidak ada



2. Pemeriksaan Antropometri Berat badan



: 2000 gram



Panjang badan



: 45 cm



Lingkar lengan atas



: 10 cm



Lingkar dada



: 26 cm



Lingkar perut



: 28 cm



Ukuran kepala



: 28 cm



3. Pemeriksaan Reflek Reflek rooting



: (√) Ada () Tidak Ada Refleks rooting bayi ada tetapi refleks hisap masih lemah sehingga nutrisi diberikan melalui OGT.



Reflek sucking



: (√) Ada ( ) Tidak Ada Refleks hisap bayi masih lemah.



Reflek swallowing



: (√) Ada ( ) Tidak Ada Reflek menelan lemah.



Reflek graps



: (√) Ada ( ) Tidak Ada Ketika diberikan rangsangan pada telapak tangan, bayi merespon.



Reflek babinski



: (√) Ada ( ) Tidak Ada ketika di berikan rangsangan pada telapak kaki bayi jari kaki bayi merespon dengan membuka.



4. Pemeriksaan Penunjang : -



K.



Therapy saat ini 



Nama Obat



Komposisi



Dextrose 10% Glukosa



Golongan Obat Glukosa



Indikasi/Kontaindikasi



Dosis



Indikasi :



3 tpm



+ Ca glukoma anhydrous



Sebagai cairan resusitasi



8 cc



pada terapi intravena



(26-01-2021)



Kontraindikasi :



Inj. Bactesyn



Sulbactam



Hiperglikemia Indikasi :



(26-01-2021)



dan



Untuk mengobati infeksi mg



ampicillin 



yang



Antibiotik



Cara Pemberian ITP



2 x 100 IV



disebabkan



oleh



bakteri yang peka terhadap bactesyn



injection



(ampicillin + sulbactam). Kontraindikasi : Alergi pada injection



bactesyn (ampicillin



+



sulbactam) dan antibiotika Inj.



Gentamicin



Antibiotik



penisillinum lainnya. Indikasi :



10 mg / IV



Gentamicin



Untuk pengobatan terhadap 24 jam



(27-01-2021)



berbagai infeksi bakteri dan digunakan



untuk



septikemia



(keracunan



darah



oleh



bakteri



patogenik dan atau zat-zat yang



dihasilkan



oleh



bakteri tersebut) , meningitis (rada ng



selaput



otak),



infeksi saluran kemih, saluran



pernafasan,



saluran pencernaan,



kulit,



tulang, dan jaringan lunak. Kontraindikasi : Jangan digunakan untuk



penderita yang mengalami reaksi



hipersensitivitas



terhadap  gentamicin atau antibiotika



golongan



aminoglikosida



lainnya.



Hindarkan juga pemakaian antibiotik



ini



untuk



bayi prematur ataupun bayi Aminosteril



Asam amino Obat keras



baru lahir. Indikasi :



(28-01-2021)



60 mg



Sebagai nutrisi parenteral jam untuk



1 ml / Drip



pencegahan



pengobatan



dan



defisiensi



protein pada anak dimana asupan oral



makanan



secara



merupakan



kontra



indikasi. Aminophiline (28-01-2021)



L. No 1



Theophyllinu Bronkhodilat m et or Ethylenediam inum



Kontraindikasi : Indikasi: untuk mengobati beberapa penyakit pernapas an, seperti asma, bronkitis, emf isema, dan penyakit paruparu kronis. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap meropenem



2x4 mg



IV



Analisis Data



Data Fokus DS :



Etiologi Imaturitas



Problem Ketikefektifan pola nafas.



1) Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi



neurologis.



Domain 4, kelas 4 kode



sempat tidak menangis dan merintih.



(Buku



NANDA-I diagnosis (00032)



Diagnosis DO :



Keperawatan



1) Frekuensi napas cepat, kedalaman menarik



Definisi



dan



napas dangkal, terlihat menggunakan otot-otot Klasifikasi Edisi 11 bantu pernafasan. 2) Bayi tampak tidak menangis dan sesak.



tahun 2018 - 2020 hal 228)



3) Tampak menggunakan O2 NCPAP modif 2 lt/menit. 2



4) TTV : R : 42 ×/mnt. DS :



Reflek



1) Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau



buruk.



menghisap saat menyusui.



(Buku



isap



bayi Ketidakefektifan



pola



menyusui bayi. NANDA-I Domain 2 kelas 1 kode



Diagnosis



diagnosis (00107)



DO :



Keperawatan



1) Pasien terpasang OGT



Definisi



2) Reflek hisap lemah



Klasifikasi Edisi 11



3) Reflek menelan lemah



tahun 2018 - 2020



dan



hal 165)



M.



Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis ditandai dengan Ibu bayi mengatakan bahwa saat lahir bayi sempat tidak menangis dan merintih, takipnea, kedalaman menarik nafas dangkal, menggunakan otot bantu pernafasan saat ventilasi. 2. Ketidakefektifan pola menyusu bayi berhubungan dengan reflek isap bayi buruk ditandai dengan Ibu bayi mengatakan bahwa bayi kurang mau menghisap saat menyusui dan klien terpasang OGT.



N. No



1.



2.



Perencanaan Keperawatan



No Diagnosa Diagnosa NOC Keperawatan Domain 4, Ketidakefektif NOC: kelas 4 kode an pola napas - Respiratory berhubungan diagnosis status: ventilation dengan 00032. - Respiratori imaturitas status : airway neurologis patency - Vital sign status Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan pasien menunjukan keefektifan pola nafas dibuktikan dengan kriteria hasil:  Frekuensi dalam rentang normal (40 60×/menit), irama teratur, kedalaman pernapasan normal.  Tidak ada napas cuping hidung  Tanda-tanda vital dalam rentang normal (RR: 40-60) Domain 2 Ketidakefektif - Breastfeding an pola ineffective kelas 1 kode menyusu bayi - Breathing pattern diagnosis berhubungan ineffective 00107 dengan reflek - Breastfeeding isap bayi interrupted buruk Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pembertian ASI dapat efektif dengan kriteria hasil:



NIC



Rasional



1. Kaji tanda vital 2. Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi. 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan. 4. Monitor respirasi dan status oksigen 5. Monitor warna kulit, suhu dan kelembapan. 6. Kolaborasi pemberian terapi oksigen



1. Untuk



2. 3.



4.



5. 6.



1. Evaluasi pola menghisap/ menelan bayi 2. Kaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3. Pantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4. Berikan ASI eksklusif sesering mungkin melalui OGT.



mengetahui keadaan umum klien dalam menentukan intervensi yang tepat Pengaturan posisi dapat memaksimalkan ventilasi Suara nafas tambahan dapat menjadi tanda jalan nafas yang tidak adekuat Memonitor pernafasan dapat membantu untuk penanganan cepat jika terjadi apneu Untuk mengetahui oksigen didalam tubuh bayi. Untuk memberikan oksigen yang sesuai kebutuhan pasien.



1. Mengetahui reflek sucking pada bayi 2. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 3. Memantau berat badan dan pola mliminasi untuk mengetahui sejauh mana keefektifan nutrisis yang diberikan pada bayi. 4. Pemberian ASI eksklusif dapat



-



-



O.



membantu mempercepat perbaikan keadaan pasien.



Bayi dapat menunjukkan kemampuan menghisap yang kuat Bayi dapat makan melalui mulut Bayi dapat menunjukkan kepuasaan menyusu (tidak menangis dan dapat tertidur nyenyak).



Implementasi Keperawatan Hari /Tanggal : Kamis ,28 Januari 2021.



NO



1



Jam Tindakan 08.00 08.10



08.25



09.00



Nomor Daignosa Tindakan NANDA Domain 4, 1. Mengkaji dan mencatat tanda vital. kelas 4 kode 2. Melakukan auskultasi diagnosis suara nafas, catat adanya 00032 suara nafas tambahan. 3. Memonitor dan mencatat respirasi dan status oksigen 4. Melakukan monitor warna kulit, suhu dan kelembapan. 5. Melakukan pemberian terapi oksigen



09.10



2



09.30



09.45



09.55



Domain 2 1. kelas 1 kode diagnosis 2. 00107 3. 4.



10.20



Evaluasi Tindakan



1. TTV : Hasil: N: 148 x/m, R:64 x/m , T: 36,7 o C 2. Auskultasi suara nafas dalam batas normal Hasil: Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. 3. Bayi tampak sesak. Hasil : RR 64 ×/menit, SpO2: 89% 4. Warna kulit kemerahan, akral teraba hangat 5. Bayi sudah terpasang oksigen NCPAP modif 2 lpm. Mengevaluasi kemampuan 1. Kemampuan bayi menghisap pola menghisap/ menelan kurang. bayi Hasil: Kemampuan menghisap Mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara bayi lemah. efektif. Memantau berat badan dan 2. Reflek mengecap bayi lemah, bayi pola eliminasi bayi masih terpasang OGT. Memberikan ASI eksklusif sesering mungkin melalui 3. Pola eliminasi bayi normal, bayi OGT. BAB 1x sehari, warna kekuningan



Paraf



10.35



5. Mendiskusikan kebutuhan konsistensi lembek. istirahat yang cukup, 4. ASI diberikan /8 jam. hidrasi dan diet seimbang. 5. Ibu pasien mengatakan istirahat hanya sekitar 4-5 jam, ibu klien tidak



bisa



istirahat



karena



kepikiran bayi nya, dan juga ibu mengkonsumsi



sayur-sayuran



hijau seperti daun katuk.



P. Evaluasi (Catatan Perkembangan/SOAP) Hari/Tanggal : Kamis , 28 Januari 2021 No



Jam Evaluasi



1.



11.00



Respon Nomor Diagnosa Subjektif NANDA (S) Domain 4, kelas 4 kode diagnosis 00032



Respon Objektif (O) -



-



2



12.30



Domain 2 kelas 1 kode diagnosis 00107



-



-



Analisis Masalah (A)



Tanda-tanda vital Masalah N :140 x/m teratasi R : 62 x/m T: 36,6 ᴼC Irama napas pasien teratur. Pasien masih terpasang O2 NCPAP 2 lpm Kemampuan Masalah menghisap bayi teratasi masih tampak lemah Bayi masih terpasang OGT Bayi mendapatkan ASI 15 cc pada jam 09.00, pada jam 12.00 bayi hanya mendaptkan ASI 15 cc melalui OGT dan reflek mengecap lemah.



Perencanaan Selanjutnya (P)



belum Lanjutkan intervensi: 1 Mengakji TTV pasien. 3 Monitor dan mencatat respirasi dan status oksigen 5 Melakukan pemberian terapi oksigen belum Lanjutkan Intervensi : 1 Mengevaluasi kemampuan pola menghisap/ menelan bayi 2 mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3 memantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4 Memberikan ASI melalui OGT.



Paraf



Hari/Tanggal : jum’at , 29 Januari 2021 No



Jam Evaluasi



1.



08.00



Respon Nomor Diagnosa Subjektif NANDA (S) Domain 4, kelas 4 kode diagnosis 00032



Respon Objektif (O) -



-



2



09.00



Domain 2 kelas 1 kode diagnosis 00107



-



-



Analisis Masalah (A)



Perencanaan Selanjutnya (P)



Paraf



Tanda-tanda vital Masalah teratasi N :158 x/m R :54 x/m T: 36,8 ᴼC Irama napas pasien teratur. Pasien masih terpasang O2 NCPAP 2 lpm Kemampuan Masalah menghisap bayi teratasi masih tampak lemah Bayi masih terpasang OGT Bayi mendapatkan ASI 15 cc pada jam 09.00, pada jam 12.00 bayi hanya mendaptkan ASI 15 cc melalui OGT dan reflek mengecap lemah.



Lanjutkan intervensi: 1. Mengakji TTV pasien. 2. Monitor dan mencatat respirasi dan status oksigen. 3. Melakukan pemberian terapi oksigen belum Lanjutkan Intervensi : 1. Mengevaluasi kemampuan pola menghisap/ menelan bayi 2. mengkaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif. 3. memantau berat badan dan pola eliminasi bayi 4. Memberikan ASI melalui OGT.



Banjarmasin, 28 Januari 2021. Ners muda,



(Albert Fernando P J., S. Kep)



ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BAYI PERINATOLOGY RSUD DR. Moch. ANSARI SALEH BANJARMASIN (Stase Ners Keperawatan Pediatrik)



Oleh : Albert Fernando Putra Jefry, S. Kep 113063J120075



Preseptor Akademik : Ns. Selly Kresna Dewi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep., Mat



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2021