Askep Ards Acc [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MAKALAH “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KEGAWATAN SISTEM PERNAFASAN : ARDS”



OLEH KELOMPOK III REZI NORITA



1711316015



CICI HELDINA



1711316016



NOVALINDA DEWI



1711316017



RITA NURJANAH



1711316018



WINDA ASTUTI



1711316019



SUWIRNA AFRINI



1711316020



DWI JULIA PUTRI



1711316021



DOSEN PEMBIMBING : Ns. Elvi Oktorina, M.Kep, SpKMB



FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2018



KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu nya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi besar kita, yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah keperawatan gawat darurat dengan makalah yang berjudul asuhan keperawatan pada klien dengan kegawatan sistem pernafasan :ARDS. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Semoga menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.Aamiin. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Allah SWT. Padang,



September 2018



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................. BAB I



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................



BAB II ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN KEGAWATAN SISTEM PERNAFASAN : ARDS 2.1 Defenisi ..................................................................................................... 2.2 Etiologi ..................................................................................................... 2.3 Patofisiologi .............................................................................................. 2.4 Manifestasi Klinis ..................................................................................... 2.5 Pemeriksaan Diagnosik............................................................................. 2.6 Penatalaksanaan Medis ............................................................................. BAB III Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kegawatan Sistem Pernafasan : ARDS 3.1 Pengkajian.................................................................................................. 3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................................. BAB III PENUTUP........................................................................................................ 4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 4.2 Saran ......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan dalam globalisasi khususnya dibidang kesehatan bahwa banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mencegah berbagai penyakit salah satunya ARDS yaitu merupakan Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua belah paru akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. Sindrom gagal pernafasan merupakan gagal pernafasan mendadak yang timbul pada penderita tanpa kelainan paru yang mendasari sebelumnya. Sindrom Gawat Nafas Dewasa (ARDS) juga dikenal dengan edema paru nonkardiogenik merupakan sindroma klinis yang ditandai penurunan progresif kandungan oksigen arteri yang terjadi setelah penyakit atau cedera serius. Dalam sumber lain ARDS merupakan kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajang pada berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal. Beberapa factor pretipitasi meliputi tenggelam, emboli lemak, sepsis, aspirasi, pankretitis, emboli paru, perdarahan dan trauma berbagai bentuk. Dua kelompok yang tampak menjadi resiko besar untuk sindrom adalah yang mengalami sindrom sepsis dan yang mengalami aspirasi sejumlah besar cairan gaster dengan pH rendah. Kebanyakan kasus sepsis yang menyebabkan ARDS dan kegagalan organ multiple karena infeksi oleh basil aerobic gram negative. Kejadian pretipitasi biasanya terjadi 1 sampai 96 jam sebelum timbul ARDS. ARDS pertama kali digambarkan sebagai sindrom klinis pada tahun 1967.Ini meliputi peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler pulmonal, menyebabkan edema pulmonal nonkardiak. ARDS didefinisikan sebagai difusi akut infiltrasi pulmonal yang berhubungan dengan masalah besar tentang oksigenasi meskipun diberi suplemen oksigen dan Pulmonary Arterial Wedge Pressure (PAWP) kurang dari 18 mmHg.



ARDS sering terjadi dalam kombinasi dengan cidera organ multiple dan mungkin menjadi bagian dari gagal organ multiple. Prevalensi ARDS diperkirakan tidak kurang dari 150.000 kasus pertahun. Sampai adanya mekanisme laporan pendukung efektif berdasarkan definisi konsisten, insiden yang benar tentang ARDS masih belum diketahui. Laju mortalitas tergantung pada etiologi dan sangat berfariasi. ARDS adalah penyebab utama laju mortalitas di antara pasien trauma dan sepsis, pada laju kematian menyeluruh kurang lebih 50% – 70%. Perbedaan sindrom klinis tentang berbagai etiologi tampak sebagai manifestasi patogenesis umum tanpa menghiraukan faktor penyebab. 1.2.



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Acut Respiratory Distress syndrome? 2. Bagaimana memahami konsep dari ARDS? 3. Bagaimana Asuhan Keperawatan dari ARDS?



1.3.



Tujuan Penulisan 1. Mampu memahami dan menjelaskan dan tentang ARDS 2. Memahami konsep dari ARDS 3. Mampu membuat Asuhan Keperawatan pada penderita ARDS 4. Mampu mengaplikasikannya di dalam kehidupan.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Gagal nafas akut/ARDS adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan Ph yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997). Gagal



nafas



akut/ARDS



adalah



kegagalan



sistem



pernafasan



untuk



mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001). Gagal nafas akut/ARDS terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbon dioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbon dioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia) (Brunner & Sudarth, 2001). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ARDS ( gagal nafas akut ) merupakan ketidakmampuan atau kegagalan sistem pernapasan oksigen dalam darah sehingga pertukaran oksigen terhadap karbon dioksida dalam paru - paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel –sel tubuh. Sehingga tegangan oksigen berkurang dan akan peningkatan karbon dioksida akan menjadi lebih besar. 2.2 Etiologi 1. Depresi Sistem saraf pusat Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal 2. Kelainan neurologis primer Akan mempengaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke



saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada pernapasan akan sangat mempengaruhi ventilasi. 3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas. 4. Trauma Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas. Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mengarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar. 5. Penyakit akut paru Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas. 2.3 Patofisiologi Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara). Pasien mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel.



Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari 20 x/mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg). Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pnemonia atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut. 2.4 Manifestasi Klinis Gejala klinis utama pada kasus ARDS : 1. Peningkatan jumlah pernapasan < 24x / menit 2. Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis 3. Penurunan kesadaran mental GCS