Askep Gerontik Lansia DGN Kolesterol (MARIA) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Riska
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN KOLESTEROL DI RT 04/RW 06 DUSUN DARUNGAN KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2022



DISUSUN OLEH : MARIA APOLONIA LETEK BETAN ( 202106040128)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 20222



LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN KOLESTEROL DI RT 04/RW 06 DUSUN DARUNGAN KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2022



Tanggal Pengambilan Kasus Minggu ,24 juli 2022



Mahasiswa



Maria Apolonia Letek Betan



Pembimbing Institusi



Satria En.,S.Kep.,Ns.,M.Kep



Pembimbing Klinik



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Definisi Hiperkolestrol adalah suatu kondisi jumlah kolesterol darah melebihi batas normal. Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung coroner



kolesterol adalah satu komponen dalam membentuk lemak.didalam lemak terdapat berbagai macam komponen seperti zat trigliserida,fosfolipid,asam lemak bebas,dan juga kolesterol. kolesterol berfungsi untuk membangun dinding dalam sel (membran sel) dalam tubuh.bukan hanya itu saja ,kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi hormon seks,vitamin D,serta peran penting dalam menjalankan fungsi saraf otak. 1.2 Etiologi Ada banyak hal yang menjadi penyebab atau pemicu timbulnya kolesterol tinggi dalam darah.penyebab meningkatnya kadar kolesterol paling banyak di sebabkan oleh asupan



makanan yang banyak mengandung lemak jenuh,pola hidup tidak sehat dan



seimbang, gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk menjadi rutinb itas sehari-hari. Ada 2 faktor penting yang menjadi penyebab



dari kolesterol yang semakin



meningkat,antaranya adalah ; 1) Faktor yang tidak dapat di kontrol a) keturunan Apabila ada keluarga yang berkolesterol tinggi,maka besar kemungkinan anak memiliki bakat untuk mempunyai kolesterol yang tinggi ,resiko adanya suatu gangguan kesehatan biasa 6 kali lebih besar menimpa anak di banding orang tua. b) usia Setelah usia 20 tahun , kolesterol cenderung meningkat.pada pria kolesterol akan mudah naik setelah umur 50 tahun.pada wanita,kolesterol akan mudah naik setelah menopause. 2) faktor yang dapat di kontrol a. makanan terlalu banyak lemah jenuh ,seperti mentega,biskuit,dan fast food ( makanan siap saji) b. kelebihan berat badan c. kurang berolahraga d. merokok e. gaya hidup yang tidak sehat f. stress g. diabetes melitus h. minum kopi berlebihan



i. diet yang salah j. obesitas 1.3 Tanda dan gejala a. tangan dan kaki sering pegal b.



sering kesemutan



c. dada sebelah kiri terasa nyeri d. tekuk dan pundak terasa pegal e. sering pusing atau nyeri di bagian belakang kepala 1.4 Patofisiologi Hiperkolesterol merupakan tingginya fraksi lemak darah, yaitu berupa peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kadar LDL kolesterol dan penurunan kadar HDL kolesterol. Kolesterol dimetabolisme di hati, jika kadar kolesterol berlebih maka akan dapat mengganggu proses matabolisme sehingga kolesterol tersebut menumpuk di hati. Kolesterol yang masuk ke dalam hati tidak dapat diangkut seluruhnya oleh lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah diseluruh tubuh. Apabila keadaan ini dibiarkan untuk waktu yang cukup lama, maka kolestrol berlebih tersebut akan menempel di dinding pembuluh darah yang semula elastis (mudah berkerut dan mudah melebar) akan menjadi tidak elastis lagi. Kolesterol di dalam jaringan meningkat akibat dari : lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor, misalnya reseptor LDL. Kolesterol bebas dan lipoprotein yang kaya akan kolesterol akan menembus membran sel. Sintesis kolestrol. Hidrolisis ester kolestteril oleh enzim ester kolesteril hidrlase. Pathway Makanan tinggi lemak



Penyakit DM, hiperkolestrol, hipotiroidisme



jenuh (LDL)



Metabolisme lemak Jenuh (LDL)



Lemak jenuh (LDL) pada hati meningkat



Produksi lemak jenuh (LDL)



Lipoprotein meningkat



Hiperkolesterol



`



Atherosklerosis Diet



Faktor degeneratif



Gangguan sirkulasi Pegal-pegal Nyeri Akut Tidak patuh diet



Kurang olahraga



Hambatan Mobilitas Fisik



Defisiensi Pengetahuan



Angka kolesterol masih tinggi



1.5 komplikasi a) tekanan darah tinggi b) stroke c) penyempitan pembuluh darah d) penakit jantung coroner e) kematian 1.6 pemeriksaan diagnosik a. Pemeriksaan penunjang



Untuk mendapatkan hasil kolesterol yang akurat, disarankan sebelum melakukan pemeriksaan untuk menghindari olahraga berat selama 24 jam sebelum tes, tidak makan atau minum apapun kecuali air selama 12 jam sebelum dan jika hasil tes normal, tes kedua harus dilakukan antara 1 minggu dan 2 bulan setelah tes pertama. b. Pemeriksaan lengkap di laburatorium Pengambilan sampel darah kemudian hasilnya dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Pemeriksaan lemak darah meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL kolesterol. Untuk pemeriksaan lemak darah sebaiknya berpuasa selama kurang lebih 12 jam. c. Pemeriksaan menggunakan alat portable Test kolesterol biasanya dilakukan dirumah umumnya untuk mengukur kadar lemak total dalam darah saja, meskipun ada juga beberapa alat tes yang sudah dilengkapi untuk mengukur kadar kolesterol HDL dan kadar kolestrol LDL. Untuk menggunakan tes kolestrol dirumah seseorang hanya perlu menusuk jari dengan jarum khusus dan menaruh setetes darah diselembar kertas menggunakan bahan kimia diatasnya, setelah itu dimasukkan kedalam alat hingga muncul hasilnya. 1.7 penatalaksanaan 1) Terapi non farmakologi a. Mengurangi asupan lemak jenuh Diet tinggi kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL dalam darah. Makanan tinggi kolesterol dapat ditemukan pada makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan produk susu. b. Memilih sumber makanan yang dapat menurunkan kolesterol. Merekomendasikan untuk memilih buah-buahan, sayur, gandum dan makanan yang rendah lemak untuk menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Diet serat larut seperti oatmeal, kacang-kacangan, apel jeruk dan strawberry. c.



Menurunkan berat badan Obesitas berkaitan dengan peningkatan resiko terjadinya hyperlipidemia, CHD, sindrom metabolic, hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke. Menekankan penurunan berat badan pada pasien obesitas sebagai bagian dari intervensi dan penurunan berat badan.



d. Meningkatkan aktivitas fisik yang teratur



Aktivitas fisik diketahui dapat menurunkan factor resiko penyakit pembukuh perifer dan arteri koroner, termasuk obesitas, stress fisiologi, control glikemik yang lemah dan hipertensi. Latihan fisik juga dapat meningkatkan sirkulasi HDL dan fungsi jantung serta pembukuh darah . 2) Terapi farmakologi 1



Bile acid sequestrant (Resin) Obat ini menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu dalam saluran cerna yang dapat mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat.



2



Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase (Statin) Obat yang sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL didalam darah statin dan telah terbukti mengurangi kejadian jantung coroner bahkan juga mengurangi kematian total akibat jantung coroner.



3



Derivat Asam Fibrat Terdapat empat jenis derivat asam fibrat yaitu gemfibrozil, bezafibrat, siprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini dapat menurunkan sintesis trigliserida dihati, obat ini juga dapat meningkatkan kadar 18 kolesterol. Obat ini dapat menyebabkan pusing, dan keluhan gastrointestinal.



4



Ezetimibe Obat ini termasuk obat penurunan lipid yang terbaru dan bekerja sebagai penghambat selektif penyerapan kolesterol, baik yang berasal dari makanan maupun asam empedu di usus halus. ezetimibe yang merupakan inhibitor absorbs kolesterol dan menurunkan LDL ketika ditambahkan juga pada pengobatan dengan statin.



1.8 Asuhan Keperawatan Teoritis 1



Pengkajian 1.1 Pengumpulan data Identitas Meliputi nama,usia (kebanyakan terjadi pada usia muda), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku,bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, dan diagnose medis. 1.2 Keluhan Utama Keluhan utama yang biasa dirasakan oleh penderita hiperkolesrolemia yaitu nyeri kaki, tengkuk terasa pegal-pegal, mudah leleh, suka mengantuk, nyeri dada,



terjadi xanthomata, terjadinya xanthelasma, dan muncul gumpalan di urat. Riwayat penyakit sekarang Heperkolestrolemia tidak menunjukan gejala apapun, pada umumnya seseorang tidak menyadari kadar kolestrol dalam tubuhnya tinggi sampai muncul lomplikasi, seperti serangan janjung atau stroke. 1.3 Riwayat dahulu Adanya riwayat penyakit diabetes mellitus, akibat gula darah yang tinggi meningkatnya LDL,Penyakit jantung, merokok, obesitas, pola makan yang tinngi lemak, dan kurang berolahraga. 1.4 Riwayat psikososial Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan, dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggpan keluarga terhadap penyakit penderita. 1.5 Pemeriksaan fisik 1) Kepala : Penyebaran rambut merata, rambut memputih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,tidak ada luka pada kepala 2) Mata : tidak anemis, penglihatan kabur, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan disekitar mata 3) Telinga : tidak ada serumen, simetris kanan kiri, tidak ada alat bantu pendengaran, tidak ada perubahan pendengaran 4) Hidung dan sinus : tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, indra penciuman normal. 5) Mulut dan tenggorokan : Penyebaran gigi merata, tidak ada perdarahan pada gusi tidak ada lesi/ulkus, tidak kesulitann menelan, tidak serak, tidak mengalami sakit enggorokan. 6) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran tonsil, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan/massa. 7) Payudara :tidak ada kelainan berupa warna kemerahan pada mammae, oedem, hiperpigmentasi aerola, tidak ada pengeluaran cairan pada putting susu, tidak ada benjolan atau nyeri tekan pada payudara. 8) Sistem pernafasan : tidak ada otot bantu nafasa, tidak terdapat bunyi nafas tambahan. 9) Kardiovaskuler : tidak ada nyeri tekan, bunyi suara jantung normal, tidak ada bunyi suara jantung tambahan.



10) Gastrointestinal : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bnjolan/massa, tidak ada perubahan nafsu makan, tidak ada perdarahan pada rectum, bising usus normal (20x/menit) 11) Perkemihan : tidak ada nyeri saat berkermih dan BAK, tidak ada lesi. 12) Genitoreproduksi wanita :tidak ada lesi, infeksi, penyakit kelamin, masalah aktifitas seksual, riwayat mesntruasi dan menopouse. 13) Musculuskeletal :tidak ada pembengkakan sendi, kram, tidak ada nyeri punggung, ada nyeri persendihan (kadang-kadang), tidak ada masalah dalam berjalan, ada kelemahan pada oto. 14) Sistem syaraf pusat :Tidak ada cedera kepala, tidak ada masalah seperti sakit kepala, paresis, dan tremor. 15) Sistem endokrin :tidak ditemukan adanya pembesaran padakelenjar tiroid dan karotis, rambut memutih. 2



Diagnosa Keperawatan 1) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan veskular selebral 2) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri 3) Defisiensi tingkat pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.



3



Intervensi Keperawatan 1) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan selebral 1) Tujuan & Kriteria Hasil Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 3x diharapakan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1



Klien dapat menjelaskan penyebab nyeri



2



Klien melaporkan bahwa nyerinya sudah berkurang



3



Klien mampu mendemonstrasika cara mengurangi nyeri dengan teknik nonfarmakologis



4



Wajah sudah tidak menyeringai



5



Tidak memegangi area nyeri



6



Nyeri berkurang 0-1 7. TTV dalam batas normal TD: 130/80- 140/90 ,N : 60-80x/m , S : 36,5 -37,5 ,RR: 14-16x/m



2) Intervensi 1



Jelaskan kepada klien tentang nyeri



2



Berikan posisi yang nyaman



3



Ajarkan kepada klien untuk teknik distraksi dan relaksasi



4



Ajarkan teknik pemijatan



5



Ajarkan teknik nafas dalam



6



Berikan kompres hangat pada daerah nyeri



7



Observasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri



8



Observasi skala nyeri, lokasi nyeri, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi kualitas dan intensitas nyeri.



3) Rasional



4



1



Untuk menambah pengetahuan klien



2



Agar nyeri klien tidak bertambah



3



Agar klien mampu mengontrol nyeri



4



Agar klien bersifat mandiri untuk melakukan teknik pemijatan



5



Agar klien mampumengontrol nyeri



6



Untuk mengurangi rasa nyeri pada klien



7



Untuk mengetahui penyebab nyeri



8



Untuk mengetahui nyeri klien bertambah atau berkurang



Implementasi Implementasi merupakan tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai satrategi keperawatan yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan.



5



Evaluasi Pada evaluasi keperawatan dilakukan suatu penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan atau dilaksanakan dengan berpegang teguh pada tujuan yang ingin dicapai.