11 0 119 KB
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN KASUS VULNUS LASERATUM DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSD IDAMAN BANJARBARU
DOSEN PEMBIMBING : Hj. Tri Mawarni, S.Kep., Ns., M.Kep
DISUSUN OLEH : NAMA
: DINDA RAMADHANTY
NIM
: 11409719052
TINGKAT
: II
SEMESTER : IV
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI / TANJUNGPURA BANJARMASIN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN Nama
: Dinda Ramadhanty
NIM
: 11409719052
Ruangan
: IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah menyelesaikan Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan kasus Vulnus Laceratum di ruangan IGD, RSD Idaman Banjarbaru.
Banjarbaru, Mei 2021
Dinda Ramadhanty NIM : 11409719052 Menyetujui Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
Hj. Tri Mawarni, S.Kep.,Ns.,M.Kep NIP :19740403 200112 2002
Zainal Arifin, S.Kep.,Ns NIP :19770107 199703 1004
ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA NY. R DENGAN KASUS VULNUS DI RUANG IGD RSD. IDAMAN BANJARBARU A. Pengkajian Data klien B. Data umum 1. Nama inisial klien
: Nn. R
2. Umur
: 19 tahun
3. Alamat
: Jl. Cempaka
4. Agama
: Islam
5. Tanggal masuk RS
: 22-05-2021
6. Nomor rekam medis
: ×××708
7. Diagnosa medis
: Vulnus Laseratum
8. Ruangan
: IGD
9. Tanggal pengkajian
: 22-05-2021
C. Pengkajian primer: 1. Airway (jalan nafas) Pada jalan nafas tidak ada sumbatan, jalan nafas paten, tidak ada suara nafas tambahan dan tidak menggunakan alat bantu. 2. Breathing a)
Inpeksi (bentuk dada/simetris, pola nafas, bantuan nafas, dll) Pada inspeksi ditemukan bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak menggunakan bantuan nafas, pola nafas vesikuler, tidak ada nyeri tekan, tidak ada batuk dan sputum.
b)
Palpasi (taktil fremitus, krepitasi) Vokal fremitus kanan dan kiri sama.
c)
Perkusi Pada saat perkusi suara yang ditemukan sonor atau resonan.
d)
Auskultasi (suara napas) Normal tidak ada suara nafas tambahan wheezing ataupun ronchi
3. Sirkulasi a)
Vital sign: 1) Tekanan darah
: 160/100
2) Nadi
: 109×/menit
3) Suhu
: 36,1C
4) Respirasi
: 21×/menit
5) SpO2
: 98
b)
Capilarry refill
: ˂ 2 detik
c)
Akral
: Teraba hangat
4. Disability a.
GCS :15 (composmentis) E: 4
b.
M: 5
Pupil
V: 6 :
Isokor, terletak di tengah iris dan refleks kedua pupil sama c.
Gangguan motorik
:
a) Tangan kanan dan kiri dapat bergerak secara bebas b) Kaki kiri dapat bergerak bebas sedangkan untuk kaki kanan sedikit terganggu karena terdapat luka. d.
Gangguan sensorik a) Mata
:
:
Keadaan mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, terdapat bengkak pada kedua mata. b) Hidung
:
Keadaan hidung klien terdapat darah kering, bentuk simetris, dan tidak ada polip. c) Telinga
:
Keadaan telinga klien nampak bersih, tidak ada perdarahan dan tidak ada penumpukan cairan serumen. d) Mulut
:
Keadaan mulut klien nampak bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada karang gigi dan mukosa bibir lembab. D. Pengkajian 13 domain nanda 1. Health Promotion a) Kesehatan umum:
Alasan masuk rumah sakit : Kecelakaan lalu lintas karena tertabrak trak
Tekanan darah
: 160/100 MmHg
Nadi
: 109×/menit
Suhu
: 36,1C
Respirasi
: 21×/menit
SpO2
: 98
b) Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan, dll): Tidak ada riwayat penyakit masalalu c) Riwayat pengobatan
No
Nama obat -
Dosis -
Keterangan -
d) Kemampuan mengontrol kesehatan:
Yang dilakukan bila sakit: Klien mengatakan hal yang dilakukan klien bila sakit hanya memperbanyak istirahat
Pola hidup (konsumsi/alkohol/olahraga,dll): Pola hidup klien sehari-hari mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak pernah meminum alkohol.
e) Faktor social ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan,dll): Klien mengatakan bahwa klien dari keluarga yang berkecukupan dan untuk penghasilan sehari-hari klien bekerja di sebuah kafe f)
Pengobatan sekarang:
No
Nama obat
Dosis
Manfaat
1.
Lidocaine
1 ampul
Untuk menghilangkan rasa sakit atau memberi efek mati rasa pada bagian tertentu.
2.
Nutrition
a.
A (antrophometri): BB biasanya: 55 kg. BB sekarang: 55 kg TB : 155 cm
b.
B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abnormal Tidak ada hasil laboratorium
c.
C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir, konjungtiva anemis/tidak: -
Rambut : rambut klien berwarna hitam dan pirang, tidak ada ketombe dan tidak beruban.
-
Kulit : kulit klien berwarna sawo matang, tidak pucat, terdapat luka lecet di beberapa bagian (wajah dan ekstremitas) dan tugor kulit kembali ˂ 2 detik.
d.
Mukosa bibir lembab dan tidak terdapat luka.
D (diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di rumah sakit : Selama di IGD klien tidak di anjurkan untuk makan maupun minum.
e.
E (energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama dirumah sakit : Selama menunggu di IGD klien hanya dapat berbaring di tempat tidur.
f.
F (faktor) meliputi penyebab masalah nutisi: (kemampuan menelan, mengunyah, dll) : Klien tidak mampu lagi mencerna,mengunyah lewat oral,keluarga klien mengatakan kurang lebih sudah satu bulan yang lalu klien di pasang NGT.
g.
Penilaian status gizi : Tidak Terkaji
h.
Pola asupan cairan Terpasang cairan infus tanpa ada minum air apapun
i.
Cairan masuk Infus NS 4%
j.
Cairan keluar Urine
k.
Penilaian status cairan (balance cairan) Tidak terkaji
l.
3. a.
Pemeriksaan abdomen (sistem elimination juga) Inspeksi
: Tidak terdapat asites
Auskultasi
: Peristaltik usus normal 20×/menit (5–30 kali/menit)
Palpasi
: Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan.
Perkusi
: Terdengar bunyi timpani.
Elimination Sistem urinary 1)
Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidak nyamanan) Tidak terkaji
2)
Riwayat kelainan kandung kemih Klien mengatakan tidak ada memiliki riwayat kelainan kandung kemih.
3)
Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau) Tidak terkaji
4)
Distensi kandung kemih/retensi urine Tidak ada retensi kandung kemih.
b.
Sistem Gastrointestinal 1)
Pola eliminasi Sebelum masuk rumah sakit BAB dan BAK klien normal.
2)
Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi Klien tidak ada mengalami konstipasi
c.
Sistem integument 1) Kulit (integritas kulit/ hidrasi/turgor/warna/suhu) Kulit klien nampak bersih dan tugor kulit normal kembali ˂ 2 detik.
4. Activity/rest a. Istirahat/tidur 1)
Jam tidur
: 22.00 – 05.30
2)
Insomnia
: klien tidak ada mengalami insomnia
3)
Pertolongan untuk merangsang tidur : tidak ada
b. Aktivitas 1) Pekerjaan
: pegawai kafe
2) Kebiasaan olahraga:
3) ADL a) Makan
:
Klien mengatakan makan sebanyak 2× sehari b) Toileting
:
BAB 1× sehari pada pagi hari dan BAK 4× sehari c) Kebersihan
:
Klien mengatakan lingkungan sekitarnya cukup bersih d) Berpakaian
:
Klien berpakaian rapih 4) Bantuan ADL
:
Aktivitas sehari-hari sebelum sakit dilakukan secara mandiri dan ketika sakit perlu bantuan keluarga. 5) Kekuatan otot
kiri
:
5
5
3
3
6) ROM
kanan :
Kemampuan pergerakan kaki kanan sedikit terganggu akibat adanya luka. 7) Risiko untuk cidera
:
Apabila melakukan aktivitas secara sendiri menimbulkan resiko cedera c.
Cardio respons 1.
Penyakit jantung
2.
Edema ekstremitas :
: Klien tidak ada penyakit jantung
Tidak terdapat edema pada ekstremitas klien 3.
4.
Tekanan darah dan nadi: a)
Berbaring
: 160/100 MmHg
b)
Duduk
: 160/100 MmHg
Tekanan vena jugularis: Terlihat ketika klien berbaring
5.
Pemeriksaan jantung a)
Inspeksi :Bentuk dada simetris tidak ada pembengkakan
b)
Palpasi : dada kanan dan kiri simetris tidak ada nyeri tekan
c)
Perkusi : suara jantung pekak/datar
d)
Auskultasi : terdengar bunyi lup-dup
d. Pulmonary respon 1. Penyakit system nafas
:
Klien tidak memiliki penyakit pernafasan 2. Penggunaan O2
:
Klien nampak tidak menggunakan alat bantu pernafasan O2 3. Kemampuan bernafas
:
Kemampuan bernafas klien baik 4. Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll): Klien tidak memiliki gangguan pernafasan, tidak ada batuk dan sputum dan suara nafas vesikuler. 5. Pemeriksaan paru-paru a) Inspeksi
:
Bentuk dada simetris tidak ada pembengkakan maupun memar b) Palpasi
:
Dada mengembang dengan seimbang dan tidak ada nyeri tekan c) Perkusi
:
Suara perkusi sonor/resonan d) Auskultasi
:
Suara nafas vesikuler 5. Perception/Cognition a. Orientasi/kognisi 1) Tingkat pendidikan
:
Mahasiswa 2) Kurang pengetahuan
:
Klien mengetahui apa yang dideritanya 3) Pengetahuan tentang penyakit
:
Klien cukup mengetahui tentang keadaannya 4) Orientasi (waktu, tempat, orang)
:
Orientasi baik klien dapat menyampaikan dengan benar saat ditanya. b. Sensasi/persepsi
1)
Riwayat penyakit jantung
:
Klien tidak ada riwayat penyakit jantung 2)
Sakit kepala
:
Klien merasa sakit kepala akibat terbentur 3)
Penggunaan alat bantu
:
Klien tidak menggunakan alat bantu 4)
Penginderaan a. Mata
:
:
Keadaan mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, terdapat bengkak pada kedua mata. b. Hidung : Keadaan hidung klien terdapat darah kering, bentuk simetris, dan tidak ada polip. c. Telinga : Keadaan telinga klien nampak bersih, tidak ada perdarahan dan tidak ada penumpukan cairan serumen. d. Mulut
:
Keadaan mulut klien nampak bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada karang gigi dan mukosa bibir lembab. c.
Communication 1)
Bahasa yang digunakan
: bahasa daerah
2)
Kesulitan berkomunikasi berkomunikasi.
:
tidak
ada
kesulitan
6. Self Perception a.
Self-concept/self-esteem 1) Perasaan cemas/takut
:
Klien nampak sedikit cemas dengan keadaannya 2) Perasaan putus asa/kehilangan: Klien tidak merasa putus asa dan percaya akan sembuh 3) Keinginan untuk mencederai : Klien tidak ada keinginan untuk mencederai 4) Adanya luka/cacat :
dalam
Ada luka terbuka pada bagian pelipis sebelah kiri dan luka lecet pada kaki kanan. 7. Role Relationship a.
Peranan hubungan 1) Status hubungan
: Belum menikah
2) Orang terdekat
: Orang tua
3) Perubahan konflik/peran
: Tidak ada perubahan peran
4) Perubahan gaya hidup
: Tidak ada perubahan gaya hidup
5) Interaksi dengan orang lain : Klien dapat dengan baik berinteraksi dengan keluarga maupun tenaga medis. 8. Sexuality a. Identitas seksual 1)
Masalah/disfungsi seksual : Tidak terkaji
9. Coping/stres tolerance a.
Coping respon 1) Rasa sedih/takut/cemas
:
Klien merasa cemas dengan keadaannya saat ini 2) Kemampuan untuk mengatasi
:
Klien mencoba menenangkan diri dengan didampingi keluarga 3) Perilaku yang menampakkan cemas: Klien nampak gelisah 10. Life principles a.
Nilai kepercayaan 1) Kegiataan keagamaan yang diikuti: tidak terkaji 2) Kemampuan untuk berpartisipasi: tidak terkaji 3) Kegiatan kebudayaan: tidak terkaji 4) Kemampuan memecahkan masalah: Klien bercerita dengan orang terdekat
11. Safety/Protection a. Alergi
:
Klien tidak memiliki alergi apapun baik pada obat maupun makanan.
b. Penyakit autoimune
:
Klien tidak memiliki penyakit autoimune c. Tanda infeksi
: tidak ada tanda infeksi
d. Gangguan thermoregulasi
: tidak ada gangguan thermoregulasi
e. Gangguan/resiko
(komplikasi
immobilisasi,
jatuh,
aspirasi,
disfungsi neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia, sindrome disuse, gaya hidup yang tetap): Pada saat ini klien tidak dapat berjalan karena terdapat luka pada kaki dan klien juga masih merasakan pusing. 12. Comfort a.
b.
Kenyamanan/nyeri 1)
Provokes (yang menimbulkan nyeri)
: disaat bergerak
2)
Quality (bagaimana kualitas nya)
: ditusuk-tusuk
3)
Regio (dimana letaknya)
: kepala
4)
Scala (berapa skalanya)
:4
5)
Time ( waktu)
: terus-menerus
Rasa tidak nyaman lainnya
:
Sakit pada bagian kaki c.
Gejala yang menyertai
:
Klien tampak meringis kesakitan E. Data laboratorium : tidak ada F. Analisa data
No 1.
Data Data subjektif: Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala P : saat bergerak Q : ditusuk-tusuk R : kepala S : 4 sedang T : terus-menerus Data objektif: Klien tampak memegangi kepala
Problem Nyeri Akut
Etiologi Agen pencedera fisik
2.
serta meringis. Ttv TD : 160/100 MmHg N : 109 ×/menit S : 36,1C RR : 21 ×/menit SpO2 : 98 Data Subjektif : Klien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
Intoleransi Aktivitas
Data Objektif : Klien nampak hanya berbaring di tempat tidur Aktivitas dibantu keluarga Skala otot : 5 3
5 3
G. Prioritas masalah 1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan immobilitas
Immobilitas
H. Rencana asuhan keperawatan
No 1.
Diagnosa Keperawatan Nyeri
akut
Rencana keperawatan Intervensi Rasional 1. Kaji nyeri 1) Untuk
Tujuan
berhubungan Tujuan:
klien
mengetahui
Implementasi
Evaluasi
Jam 10.11
Jam 11.00
1. Mengukur
S: Klien
dengan agen pencedera fisik
Setelah
Ditandai dengan:
dilakukan
nyeri yang
tanda-tanda
mengatakan
DS :
tindakan
dirasakan.
vital.
masih
Klien mengatakan nyeri
keperawatan
pada bagian kepala
1×30 menit rasa
2) Untuk 2. Ajarkan
mengurangi
dengan jahitan.
P : saat bergerak
nyeri berkurang
teknik
nyeri yang
Q : ditusuk-tusuk
Kriteria hasil:
relaksasi
dirasakan.
R : kepala
1) Klien
distraksi
S : 4 sedang
mengatakan
T : terus-menerus
nyeri
vital
kepala serta meringis.
batas
Terdapat luka terbuka pada
normal.
bagian pelipis
Ttv
TD : 160/100 MmHg
4) Skala
nyeri
bergerak Jam 10.30
Q : ditusuk-tusuk
1. Mengkaji
R : kepala
umum klien.
dengan
T : hilang timbul
menanyakan
O: Klien masih
menutup luka
daerah nyeri,
tampak meringis
dan
skala, dan
A: masalah
tindakan
mengurangi
rasa nyeri.
belum teratasi
heting.
perdarahan
2. Mengajarkan
P: intervensi di
4) Untuk 4. Kolaborasi
wajah rileks
P : saat
S : 4 sedang
dalam
3) Ekspresi
3 nyeri.
nyeri klien
2) Tanda-tanda
Klien tampak memegangi
merasakan
keadaan
berkurang DO :
3) Untuk mengetahui
3. Ukur TTV
2. Heting
teknik
hentikan klien
relaksasi
pindah keruang
N : 109 ×/menit
2.
berkurang
nafas dalam
S : 36,1C
dan distraksi
RR : 21 ×/menit
dengan
SpO2 : 98
pengalihan
Intoleransi
aktivitas Tujuan :
berhubungan
dengan Setelah
1. Kaji
1) Untuk
kemampuan
mengetahui
perawatan.
rasa nyeri. Jam 10.30
S : Klien
1. Mengkaji
mengatakan
immobilitas
dilakukan
aktivitas
kemampuan
kemampuan
masih agak sulit
DS :
tindakan
klien.
klien dalam
aktivitas
bergerak
Klien tidak bisa melakukan
keperawatan
beraktivitas.
yang mampu
O : Klien masih
aktivitas seperti biasanya
1×30 menit
dilakukan
hanya berbaring
klien.
di tempat tidur.
diharapkan klien
2) Untuk 2. Sediakan
memberikan
2. Menyediakan
DO :
dapat
lingkungan
efek
Klien nampak hanya
beraktivitas
yang aman
relaksasi
lingkungan
dibantu
berbaring di tempat tidur
seperti biasa.
dan nyaman.
pada klien.
yang aman
keluarga
Aktivitas dibantu keluarga
Skala otot :
dan nyaman
Aktivitas
Skala otot :
Kriteria Hasil :
dengan
5
5
3
3
5
5
Klien dapat
membatasi
3
3
melakukan
jumlah
A: masalah
aktivitas sehari-
keluarga
belum teratasi
hari.
yang masuk
P: intervensi di hentikan klien
pindah keruang perawatan.