13 0 135 KB
ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP) ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NYERI DAN KENYAMANAN DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG
Disusun oleh: Nama : Ida Farida
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2019-2020
A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Tanggal pengkajian
: 10 Februari 2020 , pukul 08.00 WIB
b. Nama Pasien
: Ny. D
c. Nomer medrek
: 2002100908
d. Jenis kelamin
: Perempuan
e. Tanggal lahir/umur
: 37 tahun
f. Alamat
: Semarang
g. Status perkawinan
: Kawin
h. Agama
: Islam
i. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
j. Suku/bangsa
: Jawa
k. Diagnosa medis
: Post Operasi Seksio Caesarea
2. Keluhan utama Pasien mengeluh nyeri 3. Riwayat penyakit sekarang Pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada perut bekas operasi SC, nyeri dirasakan pasien saat di gerakan, nyeri seperti teriris benda tajam, pasien mengatak nyeri yang menganggu dengan skala 6 ( VAS 0-10 ) ringan, nyeri di rasakan hilang timbul saat bergerak dan berkurang saat istirahat dengan tidur, waktunya 5-10 menit apabila nyeri dirasakan. 4. Riwayat penyakit dahulu Pasien telah dilakukan operasi SC spinal dengan kehamilan yang pertama G1P1A0. Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi, diabetes militus, dan penyakit jantung. Pasien mempunyai riwayat operasi post miomektomi tahun 2015
5. Pemeriksaan fisik a. Tanda vital Tekanan darah
: 121/80 mmhg
Nadi
: 86 x/m
Respirasi
: 22 x/m
Suhu
: 36,7ºC
Spo2
: 99%
b. Keadaan umum
: Compomentis ( E4M6V5)
c. Kulit, kuku : Turgor kulit baik, tidak ada kelainan. Kuku : Capilar Refill < 2detik d. Kepala
: Bentuk kepala mesocephal, rambut warna hitam
keadaan bersih, tidak ada lesi. e. Leher
: Tidak ada pembesaran tiroid
f. Thorak
:
Inspeksi : bentuk dada simetris, Rr 22 x/m Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : sonor seluruh lapang paru Auskultasi : vesikuler g. Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi :ictus cordis teraba Perkusi : normal Auskultasi : lub dub, normal h. Mammae Inspeksi : simetris Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan i. Abdomen : Inspeksi : terdapat luka bekas SC Palpasi : ada nyeri tekan Auskultasi : peristaltic bising usus 5-12x/detik
j. Perianal : terpasang kateter, tidak ada hemoroid k. Ekstremitas : tidak ada edema 6. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 10 Februari 2020
Nama test
Hasil
Ket
Satuan
Nilai rujukan
Hemoglobin
10.7
L
g/dl
11,7 – 17,5
Lekosit
10900
/mm3
3.600 11.000
–
Trombosit
380000
/mm3
150.000 440.000
–
Eritrosit
4.45
Juta/mm3
4,4 – 5,9
Hematokrit
33.9
%
35 - 47
HEMATOLOGI Darah lengkap
L
Hitung jenis (diff) Eosinofil
2.7
%
2-4
Basofil
0.3
%
0-1
Neutrofil
66.7
%
50 – 70
Limfosit
23.3
%
25 – 40
Monosit
7.0
%
2–8
Laju endap darah
-
Mm/jam
0 – 10
MCV
76.0
L
Fl
80 – 100
MCH
24.2
L
Pg
26 - 34
MCHC
31.7
%
32 – 36
RDW
14.2
%
11,5 – 14,5
KIMIA KLINIK Glukosa Sewaktu
70
Mg/dl
70-140
IMUNOLOGI HBsAg kualitif
Negatif
Negatif
7. Therapy Infuse Ringel laktat 20 Tpm Cefotaxime intravena Keterolac intravena Kaltrofen supositoria B. ANALISA DATA No Data fokus
Etilogi
Masalah
Tanda
1
Agen
Nyeri akut
tangan Ida
pencedera
( D.0077)
DS : pasien mengatakan -
Nyeri saat digerakan
-
Nyeri
seperti
teriris fisik
benda tajam -
Nyeri dibagian perut bekas operasi
-
Nyeri ringan dengan skala 6 VAS
-
Nyeri hilang timbul dan dirasa ± 10menit saat datang nyerinya
DO : - pasien terlihat meringis kesakitan saat ditekan perut
bagian bawah -
Pasien post operasi SC spinal
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
D. INTERVENSI KEPERAWATAN No
Diagnosa
Tujuan
dan Intervensi
1
keperawatan Nyeri akut
kriteria hasil Tingkat nyeri 1. Manajemen nyeri (I.08238)
( D.0077)
(L.08066)
- Identifikasi
lokasi,
menurun Setelah
karakteristik, durasi, frekuensi,
dilakukan
kualitas, intensitas nyeri
tindakan
- Identifikasi nyeri non verbal
keperawatan
- Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang
selama 3x24 jam,
terapi
dengan
sudah diberikan
kriteria
hasil : - Keluhan
- Monitor nyeri
menurun (5) - Meringis menurun (5)
efek
samping
penggunaan analgetik - Berikan
teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi nyeri - Kontrol
lingkungan
yang
memperberat rasa nyeri - Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri - Kolaborasi
pemberian
analgesik, jika perlu 2. Pemberian Analgesik (I.08243) -
Identifikasi
riwayat
alergi
obat -
Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
-
Monitor tanda-tanda vital
-
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, jika perlu
3. Pemberian obat intravena ( I.02065) -
Jelaskan jenis obat, alasan pmberian obat, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum pemberian
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No
Tanggal
Kode
1
dan jam 12/08/19
diagnosa D.0077
09.00
Implementasi
Respon
- Mengdentifikasi
DS
Tanda :
tangan pasien Ida
lokasi,karakteristik, mengatakan durasi,
frekuensi, -
kualitas, intensitas nyeri - Identifikasi
Nyeri
saat
beraktifitas -
nyeri
non verbal
Nyeri
seperti
teriris
benda
tajam -
Nyeri dibagian
perut bawah -
Nyeri
ringan
dengan skala 5 VAS -
Nyeri
hilang
timbul
dan
dirasa
±
10menit
saat
datang nyerinya DO
:
-
terlihat
meringis
kesakitan
saat
ditekan 2
09.30
- Menjelaskan
pasien
perut
bagian bawah DS : pasien Ida
penyebab, periode, mengatakan nyeri dan pemicu nyeri
setelah Operasi SC DO
:
-
pasien
kooperatif
dan
paham efek 3
10.00
- Mengajarkan
mengenai setelah
operasi SC S : - pasien Ida
teknik
mengatakan sudah
nonfarmakologis
bisa
melakukan
untuk mengurangi tehnik napas dalam nyeri
dan merasa sedikit nyaman
setelah
tarik napas dalam 3x
O : - pasien bisa melakukan tehnik 4
11.00
-
napas dalam hasil S :-
Memonitor laboratorium
Ida
O : - Hb 10.7 (L), Leukosit (N),
10.900 Trombosit
380000
(N),
hematokrit
33.9
(L), eritrosit 4.45 7
13.00
-
(N) S:-
Berkolaborasi pemberian
dosis O:
Ida analgesic
dan jenis analgesic keterolac (IV) keterolac (IV)
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Kode
Tanggal
Diagnosa
Jam
Keperawatan D.0077
11/02/20 Pukul
Catatan Perkembangan
Paraf
S : pasien mengatakan
Ida
-
14.00 WIB
Nyeri berkurang dengan skala VAS 4
-
Bisa melakukan tehnik napas dalam
-
Mau makanan
meningkatkan dan
cairan
pengobatan optimal -
Masih merasa lemas
asupan untuk
O : - pasien terlihat lemah -
Bisa melakukan tehnik napas dalam
-
Mukosa bibir terlihat pucat
-
Nadi teraba lemah
-
TD : 120/90 mmhg, S : 36,5ºC, N : 82x/m, Rr 20x/m
-
Terpasang infuseRL 20tpm
-
Hb 10.7 (L), Leukosit 10.900 (N), Trombosit
380000
(N),
hematokrit 33.9 (L), eritrosit 4.45 (N) A : Masalah belum teratasi sebagian - Keluhan nyeri menurun (2) - Meringis menurun (3) P : Lanjutkan intervensi -
Manajemen nyeri (I.08238)
-
Pemberian Analgesik (I.08243)
-
Pemberian obat intravena ( I.02065)
-
Risiko infeksi
Discharge Planing 1. Penanganan nyeri secara mandiri