AsKep Keloid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KELOID



Disusun oleh : 1. Astri Ilafi milenia (1811001) 2. Nurisma Diana Agresta (1811014)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES PATRIA HUSADA BLITAR 2020



Definisi Keloid adalah kelainan penyembuhan luka, yang berupa pertumbuhan berlebihan dari jaringan parut, melebihi batas luka, dan melebihi waktu normal proses penyembuhan luka. Keloid biasanya warnanya merah muda sampai coklat tua. Mekanisme terjadinya keloid sampai sekarang masih belum diketahui, sehingga pengobatannya pun belum ditemukan. Walaupun keloid tidak menular dan tidak berbahaya, tetapi bisa sangat mengganggu karena rasa gatal, panas, nyeri yang bisa mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari pasien, selain tampilan yang buruk. Keloid terus tumbuh dan berkembang melampaui batas proses normal penyembuhan luka, yaitu membesar lebih dari batas luka, dan terus berjalan bertahun-tahun. Keloid pada dasarnya adalah jaringan parut yang tumbuh tanpa dapat dikontrol setelah kulit sembuh dari luka. Jaringan parut keloid bersifat keras dan berwarna kecokelatan tumbuh meninggi di atas kulit normal. Bentuknya yang tidak beraturan dan membesar secara cepat merupakan sifat dasar dari keloid. Tidak seperti jaringan parut pada umumnya, keloid tidak bisa mengecil atau berkurang seiring berjalannya waktu. Beda keloid dan Jaringan Parut Biasa. Setelah kulit terluka, proses penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Jaringan parut ini selanjutnya akan membesar dan mengeras namun tetap berada diatas batas luka. Beberapa bulan kemudian, jaringan parut akan mengecil dan menghilang. Sebaliknya keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh dan membesar melebihi batas luka. Kemungkinan untuk membesar melebih batas luka inilah yang merupakan perbedaan utama keloid dengan jaringan parut biasa. Keloid biasanya muncul pada luka bekas operasi namun bisa juga tumbuh setelah kulit mengalami peradangan lokal. Hal hal lain yang sering menyebabkan keloid adalah luka bakar dan tindik atau tato.



Etiologi Penyebabkan Keloid Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti mengapa seseorang bisa dengan mudah mengalami keloid sementara beberapa orang tidak. Tetapi biasanya terjadi mengikuti kerusakan kulit/luka seperti laserasi, abrasi, bekas operasi, vaksinasi, acne, dan elektrokoagulasi. Perubahan pada bagian sel yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel diperkirakan berhubungan dengan proses terjadinya keloid. Tapi itu belum dapat dipastikan. Keloid sering terjadi pada orang yang berkulit gelap, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Pada beberapa kasus, keloid mempunyai kecendrungan diturunkan dari orangtua ke anaknya atau bakat keloid. Keloid dapat tumbuh di mana saja, tapi yang paling sering adalah di bagian dada, punggung, bahu dan daun telinga. Jarang sekali keloid tumbuh di bagian wajah kecuali pada bagian bawah mulut.



Patofisiologi Keloid dapat dijelaskan sebagai suatu variasi dari penyembuhan luka. Pada suatu luka, proses anabolik dan katabolik mencapai keseimbangan selama kurang lebih 6-8 minggu setelah suatu trauma. Pada stadium ini, kekuatan luka kurang lebih 30-40% dibandingkan kulit sehat. Seiring dengan maturnya jaringan parut (skar), kekuatan meregang dari skar juga bertambah sebagai akibat pertautan yang progresif dari serat kolagen. Pada saat itu, skar akan nampak hiperemis dan mungkin menebal, tepi penebalan ini akan berkurang secara bertahap selama beberapa bulan sampai menjadi datar, putih, lemas, dapat diregangkan sebagai suatu skar yang matur. Jika terjadi ketidakseimbangan antara fase anabolik dan katabolik dari proses penyembuhan, lebih banyak kolagen yang diproduksi dari yang dikeluarkan, dan skar bertumbuh dari segala arah. Skar sampai diatas permukaan kulit dan menjadi hiperemis. Skar yang meluas ini akan timbul sebagai keloid dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain semua rangsang fibroplasia yang berkelanjutan (infeksi kronik, benda asing dalam luka, tidak ada regangan setempat waktu penyembuhan, regangan berlebihan pada pertautan luka), usia pertumbuhan, bakat, ras dan lokasi. Manifestasi Klinis 1. Lesi berupa papul, nodul, tumor dari kenyal sampai keras, tidak teratur. Berbatastegas, menebal, padat, berwarna coklat, merah muda dan merah. 2. Lesi yang masih awal biasanya kenyal, permukaannya licin, kadang dikelilingi halo eritematosa dan mungkin juga terdapat teleangiektasis. 3. Pada perkembangannya, lesi dapat disertai rasa gatal dansakit. kadang-kadang dapat terjadi ulserasi serta bisa terbentuk sinus didalamnya. 4. Sedangkan pada lesi yang lanjut biasanya sudah mengeras, hiperpigmentasi, dan asimptomatik. Penatalaksanaan Berbagai terapi dikembangkan untuk mengatasi keloid, terapi yang paling sering digunakan adalah 1. injeksi steroid intralesi yaitu injeksi langsung pada permukaan keloid, cara ini biasanya dilakukan dengan cara suntik secara rutin setap 6 bulan sekali. 2. pembedahan dengan cara eksisi 3. krioterapi 4. terapi laser, Merupakan metode yang banyak dilakukan karena tidak merusak jaringan di sekitar 5. radioterapi 6. penempelan silikon gel, baiasanya selembar gel silikon akan diletakan diatas benjolan keloid selama beberapa jam, hari dan bahkan minggu.



Komplikasi 1. 2. 3.



Trauma keloid dapat menyebabkan erosi lesi dan menjadi sarang infeksi bakteri Rekurensi Stress psikologik jika keloid sangat luas dan menimbulkan cacat



Pathway Luka



Proses penyembuhan



Maturnya jaringan parut



Kekuatan meregang dari scar yang berlebihan



Pertautan yang proyektif dari serat kolagen



Skar Hiperemis



Menebal dan meluas



Keloid



Gangguan citra tubuh



Nyeri



rangsangan fibroplaasia



Infeksi Kronik



Pengkajian a. b.



Identitas



Keluhan utama Terdapat benjolan pada perut c. Riwayat Penyakit Sekarang d. Riwayat Penyakit Dahulu e. Riwayat Penyakit Keluarga f. Kebutuhan Dasar Pola Fungsi Gordon g. Pola eliminasi h. Pola tidur dan istirahat : . i. Pola persepsi dan konsep diri : j.   Pemeriksaan Fisik k.   Keadaan umum        : Compos mentis. Tanda – tanda vital  Tekanan Darah        : 120/70 mmHg Suhu                                    : 370 C Respirasi                  : 22 x/menit Nadi                         : 88 x/menit     Pemeriksaan fisik     : a.       Kepala : b.      Mata : c.       Hidung : d.      Mulut : e.       Telinga : f.       Leher :. g.      Dada     : Inspeksi : Palpasi   :  Perkusi  :  Auskultasi          Abdomen : Auskultasi           . Palpasi                 : Perkusi (usus):  Ekstremitas       :



DIAGNOSA Nyeri Akut



a.



INTERVENSI Temukan penyebab nyeri/gatal



Rasional: Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan. b.



Catat hasil observasi secara rinci.



Rasional: Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan. c.



Antisipasi reaksi alergi (dapatkan riwayat obat).



Rasional: Ruam menyeluruh terutama dengan awaitan yang mendadak dapat menunjukkan reaksi alergi obat. d.



Pertahankan kelembaban (+/- 60%), gunakan alat pelembab.



Rasional: Kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air. e.



Pertahankan lingkungan dingin.



Rasional: Kesejukan mengurangi gatal. f.



Gunakan sabun ringan /sabun yang dibuat untuk kulit yang sensitif



Rasional: Upaya ini mencakup tidak adanya detergen, zat pewarna. Gangguan Citra Tubuh



a.



Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri.



Rasional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri. b.



Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan.



Rasional: Terdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.



c.



Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.



Rasional: klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami. d.



Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya.



Rasional: Memberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak adaptasi klien . e.



Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.



Rasional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.



KESIMPULAN Keloid adalah kelainan penyembuhan luka, yang berupa pertumbuhan berlebihan dari jaringan parut, melebihi batas luka, dan melebihi waktu normal proses penyembuhan luka. Keloid biasanya warnanya merah muda sampai coklat tua. Mekanisme terjadinya keloid sampai sekarang masih belum diketahui, sehingga pengobatannya pun belum ditemukan. Walaupun keloid tidak menular dan tidak berbahaya, tetapi bisa sangat mengganggu karena rasa gatal, panas, nyeri yang bisa mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari pasien, selain tampilan yang buruk. Keloid terus tumbuh dan berkembang melampaui batas proses normal penyembuhan luka, yaitu membesar lebih dari batas luka, dan terus berjalan bertahun-tahun.



DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/308103330/Askep-Integumen-Keloid https://id.scribd.com/doc/309889065/Laporan-Pendahuluan-Keloid https://www.academia.edu/36741654/ASUHAN_KEPERAWATAN_TUMOR_KULIT http://sriayusaadah.blogspot.com/2016/11/makalah-keloid-dan-sebrheic-keratosis.html