14 0 214 KB
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KLIEN By Ny. H DENGAN SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS
OLEH : YOHANES FRANSISKUS, S.Kep NIM. 20.300.0116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK KLIEN By Ny. H DENGAN SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS
OLEH :
YOHANES FRANSISKUS, S.Kep NIM. 20.300.0116
Banjar, Mengetahui, Preseptor Akademik
(Agustina Lestari, S.Kep., Ners., M.Kep)
Preseptor Klinik
(Yulia Mindayanti, S.Kep, Ns)
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA By Ny. H DENGAN SEPSIS DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS I. Pengkajian Identitas Pasien Nama
:
By Ny. H
Tanggal dirawat
: 09-08-2021
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Alamat
: Jalan Kapuas
Tgl Lahir / Usia
:
09 Agustus 2021
Nama Orang Tua
:
Ny. H
Pendidikan Ibu
:
SMA
Pekerjaan Ibu
:
Swasta
Usia Ibu
:
24 Tahun
Diagnosa Medis
:
Sepsis
Riwayat Bayi Apgar score
0 Seluruh
1 Tubuh
2 Seluruh
tubuh biru/
kemerahan,
tubuh
pucat
ekstremitas
kemerahan
Pulse Grimace
Tidak ada Tidak
biru < 100 x/ mnt Gerakan
>100 x/ mnt Reaksi
A
Activity
bereaksi Lumpuh
sedikit Ektremitas
melawan Gerakan aktif
R
Respiration
Tidak ada
fleksi sedikit Lambat
Menangis
A
P G
Keterangan Appearance
:
kuat Nilai apgar score : 1 menit = 6 ; 5 menit = 7 10 menit = 7 Usia gestasi
:
39 minggu
Berat Badan
:
2100 gram
Komplikasi persalinan
:
*Tidak ada ( √ )
*(
)
Panjang Badan
: 41 cm
Riwayat Ibu Usia : 24 tahun
Gravida : 1
Partus : 1
Abortus : 0
Jenis persalinan * Sectio cesarea ( √ ) : Alasan : pasien merupakan bayi baru lahir dengan berat badan rendah, kelahiran dengan SC atas indikasi pre-eklampsia Komplikasi kehamilan
Tidak ada (√)
Perawatan antenatal (
Ruptur plasenta / Plasenta prepia (
Pre exlamsia / toxsemia (√ )
Suspect sepsis (√ )
Persalinan premature / post matur (
Masalah lain :
Ada (
Keluhan Utama
)
)
:
Riwayat penyakit sekarang :
)
)
Sepsis Pagi
hari
sebelum
masuk
RS, Ibu
pasien
mengatakan mengeluh pusing, pandangan kabur, lemah. Oleh suami, ibu dibawa ke bidan desa di Kelurahan Murung Keramat. Karena tekanan darah ibu 180/100 mmHg, kemudian dirujuk ke RSUD Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Jam 17.00 WIB di OK IGD RS, dilakukan SC dengan BB bayi 2100 gr, LK 31 cm, PB 41 cm, LD 28 cm, LILA 10 cm. Anus ada. APGAR score 6-7-7. Advis oleh residen anak, pasien dirawat di Ruang Perinatologi. Riwayat penyakit dahulu
:
Riwayat penyakit keluarga :
Pasien belum pernah mondok di RS. By Ny. H merupakan anak pertama. Sebelumnya tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama dengan pasien.
Pengkajian prenatal
:
Ibu
pasien
mengatakan
saat
hamil
selalu
memeriksakan kehamilannya secara rutin ke bidan. Ibu pasien makan makanan yang bergizi selama hamil,
ibu
pasien
tidak
merokok
maupun
mengkonsumsi alkohol selama hamil. Ibu hany mengkonsumsi obat dan vitamin dari pelayanan kesehatan. Pengkajia Intranatal
:
pasien lahir di OK IGD RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Pengkajian Postnatal
:
Ibu pasien mengatakan bahwa ini merupakan kelahiran pertama bayinya. Pasien merupakan anak pertama By. Ny. H lahir pada usia kehamilan 39 minggu. Bayi lahir dengan operasi SC pada tanggal 09 Agustus 2021 jam 17.00 WIB. BB bayi 2100 gr, LK 31 cm, PB 41 cm, LILA 10 cm. Anus ada. Apgar score 6-6-7
Pola aktifitas
:
Pasien sering menangis lemah.
PENGKAJIAN FISIK NEONATUS 1.
Keadaan Umum
: lemah
2.
GCS
: E₄M₆V₅
3.
Kesadaran
: compos mentis
4.
Primery Survey a.
Airway
: Ada sumbatan jalan nafas berupa sputum
b.
Breathing
: Nafas spontan dengan support O2 5 liter/menit. Suara nafas
ronchi, pengembangan dada kanan kiri simetris, RR 45x/menit. c.
: HR : 165 x/ menit, RR : 45 x/ menit, SPO2 : 96 %, S : 36,2 0C.
Circulation
Akral hangat, konjungtiva anemis, capillary refill 2 detik. d.
: Keadaan umum lemah, kesadaran Composmentis, GCS E-
Disability M6V5.
4
e.
: Tidak ada luka, terpasang infus D¼ S 246cc + D40% 40cc +
Exposure
kcl 4 meq + ca glukonas 10cc dengan kecepatan 10 cc/jam di ekstremitas kanan bawah. 5. Reflek : Moro (√)
Menggenggam (√) : lemah
Mengisap (√) : lemah 6. Tonus / Aktifitas a. Aktif (
)
Tenang (√)
b. Menangis keras ( Sulit menangis (
)
Letargi (
)
Lemah (√)
Kejang (
)
Melengking (
)
)
7. Kepala / Leher a. Fontanel anterior
Lunak (√) Datar (
Tegas ( )
Cekung ( b. Sutura sagitalis
Menonjol (
)
)
Tepat (√) Cekung (
)
Terpisah ( )
)
Tumpang tindih (
)
c. Gambaran wajah
Simetris (√)
Asimetris (
d. Molding (√)
Caput succedanum (
) Caphalhematoma (
8. Mata a. Bersih (√) b. Sklera : ikterik c. Konjungtiva : anemis 9. THT
) )
a. Telinga
Normal (√)
Abnormal (
)
b. Hidung
Simetris (√)
Asimetris (
)
Kembung (
)
10.
Abdomen
a. Lunak (√) Tegas (
)
Datar (
)
b. Lingkar perut 29 Cm c. Liver : Teraba (√) Kurang 2 cm (√) 11.
)
Toraks
a. Simetris (√)
Asimetris (
b. Klavikula normal (√) 12.
Lebih 2 cm ( )
Abnormal (
)
Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√) b. Suara nafas bersih ( Wheezing (
)
)
ronchi (√)
Vesikuler (
c. Respirasi spontan (√) Alat bantu :
Tidak sama (
)
Tidak sama (
)
)
Tidak spontan (
(
) Oxihood
(
) nasal kanul
)
(√) O2 / incubator Konsentrasi O2 : 5 liter/ menit 13. Jantung a.
Bunyi normal sinus rhytm (NSR) S1 dan S2 reguler Frekuensi normal
b.
Waktu pengisian kapiler 2 detik
c.
Denyut nadi : lemah, 165 x/ menit
14. Ekstremitas Gerakan bebas (√)
ROM terbatas (
)
Tidak terkaji (
Ekstremitas atas
Normal (√)
Abnormal (
)
Sebutkan : ….. Ekstremitas bawah Panggul 15. Umbilikus
Normal (√)
Abnormal (
Tidak terkaji (
)
Normal (√)
Abnormal (
Tidak terkaji (
)
) )
)
Normal (√) Inflamasi (
Abnormal ( )
)
Drainase (
)
16. Genital Perempuan normal (√ ) Laki-laki (
)
Abnormal (
)
Sebutkan ; … 17. Anus
Paten (√)
Imperforata (
18. Spina
Normal (√)
Abnormal (
) )
19. Kulit a.
Warna pink (√) Pucat ( Sianosis pada
)
Jaundice (
kuku (√)
Sirkumoral (
Periorbital ( b.
Kemerahan (rash) (
c.
Turgor kulit : elastis (
d.
Lanugo
) )
) Seluruh tubuh (
)
) )
Tidak elastis (√)
Edema (
)
20. Riwayat Sosial -
Antisipasi vs pengalaman nyata kelahiran : Ny. H b
-
Suku
: Banjar
-
Agama
: Islam
-
Bahasa Utama
: Banjar
-
Perencanaan Makanan Bayi
: Pasien diberikan nutrisi ASI sampai 2
tahun kemudian dilanjutkan dengan MPASI -
Masalah sosial yang penting
: Ayah kandung pasien merupakan
pegawai perusahaan sawit -
Orang terdekat yang dapat dihubungi : Tn. Y
-
Orang tua berespon terhadap penyakit Ya (√)
Tidak (
)
Respon : Jika terjadi masalah kesehatan pada anak maka akan segera dibawa ke dokter atau klinik swasta terdekat 21. Pemeriksaan diagnostik Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 09 Agustus 2021 Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
HEMATOLOGI Rutin Hemoglobin
11,8 ↓
g/dl
13,4 – 19,8
Hematokrit
38 ↓
%
41 – 65
Leukosit
20,2 ↑
Ribu/ul
5.0 – 19.5
Trombosit
36 ↓
Ribu/ul
150 – 450
Eritrosit
3,56 ↓
Juta/ul
3.90 – 5.90
MCV
105.7↑
/um
80.0 -96.0
MCH
33.1↑
pg
28.0 – 33.0
MCHC
31.3↓
g/dl
33.0 – 36.0
RDW
19.8↑
%
11.6 – 14.6
HDW
3.2
g/dl
2.2 – 3.2
MPV
10.2
fl
7.2 – 11.1
PDW
71↑
%
25 - 65
Eosinofil
0.60↓
%
1.00-2.00
Basofil
0.40
%
0.00-1.00
Netrofil
49.30
%
18.00-74.00
Limfosit
32.50↓
%
60.00-66.00
Monosit
5.00
%
0.00-6.00
LUC/AMC
12.30
%
-
3,6 ↓
g/dl
3.8 – 5.4
Natrium
134
mmol/L
129 – 147
Kalium
5.0
mmol/L
3.6 – 6.1
Klorida
100
mmol/L
96 – 106
Kalsium ion
1.15↓
mmol/L
Index Eritrosit
Hitung Jenis
Kimia Klinik Albumin Elektrolit
I.17 – 1.29
22. Terapi a.
Infus D¼ S 246cc + D40% 40cc + kcl 4 meq + ca glukonas 10cc dengan kecepatan 10 cc/jam
b.
Injeksi intravena Meropenem 40mg/8 jam
Amikacin 15mg/24jam c.
Tranfusi TC (Trombocyt Concentrate) 35cc selama 1x tanggal 25 Maret 2013
23. Diit ASI / ASB 8 × 20 – 30 cc (dinaikkan secara bertahap) 24. O2 nasal kanul dengan head box 5 liter/menit II.
Data Subjektif
:
-
III.
Data Objektif
:
- Keadaan umum lemah - Airway : ada sumbatan jalan nafas berupa sputum - Breathing : napas spontan dengan support O₂ 5 liter/ menit. Suara nafas ronchi, pengembangan. RR = 45x/ menit - Circulation : HR =165 x/ menit - Disability : K/U lemah, kesadaran composmentis, GCS E₄M₆V₅ - Exposure : terpasang infus D¼ S 246cc + D40% 40cc + kcl 4 meq + ca glukonas 10cc dengan kecepatan 10 cc/jam di ekstremitas kanan bawah. - Reflek moro menggengam lemah - Reflek mengisap : lemah - Reflek menangis : lemah - Konjungtiva anemis - Suara nafas : ronchi - Menggunakan O₂ 5 liter/ menit - Denyut Jantung (HR) : lemah, 165x/ menit - Turgor kulit : tidak elastis, sianosis pada kuku - Hemoglobin :11,8 g/dL - Hematokrit : 38 % - Leukosit : 20,2 ribu/ul - Trombosit : 36 ribu/ul - Eritrosit : 3,56 juta/ul - MCV : 105,7/ um - MCH : 33,1 pg
- MCHC : 31,3 g/dL - RDW : 19,8% - PDW : 71% - Eosinofil : 0,60% - Limfosit : 32,50% - Albumin : 3,6 g/dL - Kalsium ion : 1,15 mmol/L
IV. Analisa Data No . 1.
Data Fokus
Problem
Etiologi
DS : -
Bersihan
jalan Penumpukan
DO :
nafas tidak efektif
secret
- Ada sputum pada jalan nafas. - Suara nafas ronchi - RR : 45 x / menit - Sianosis pada kuku
2.
DS : -
Ketidakseimbangan Intake
DO :
nutrisi : kurang dari tidak adekuat
- Keadaan umum lemah
kebutuhan
- Respon menghisap lemah - Pasien minum dengan OGT - Turgor kulit jelek - Konjungtiva anemis - Hb : 11,8 g/dl - HT : 38%
nutrisi
V. Nursing Care Plan (NCP) NO . 1
DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN Bersihan Jalan Nafas tidak
Tujuan dan Kriteria Hasil :
Intervensi :
efektif berhubungan dengan
Respiratory status : ventilation
1.
Berikan O2 2 liter/menit
penumpukan sekret.
Respiratory status : airway patency
2.
Auskultasi suara nafas, catat
Aspiration control
adanya suara tambahan
DS : -
Setelah dilakukan tindakan
3.
Monitor status hemodinamik
DO :
keperawatan selama 1x60 menit
4.
Berikan pelembab udara kassa
- Ada sputum pada jalan nafas.
pasien menunjukkan keefektifan
- Suara nafas ronchi
jalan nafas dibuktikan dengan
5.
Berikan antibiotik
- RR : 45 x / menit
kriteria hasil :
6.
Atur
- Sianosis pada kuku
Mendemonstrasikan batuk efektif
basah NaCl lembap
7. 8.
Pertahankan
hidrasi
yang
adekuat untuk mengencerkan
Menunjukkan jalan nafas yang tercekik, irama nafas, frekuensi
Monitor respirasi dan statsu O2
pursed lips) paten (klien tidak merasa
cairan
keseimbangan
(mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada
untuk
mengoptimalkan
dan suara nafas yang bersih, tidak ada cyanosis dan dyspneu
intake
dahak 9.
Jelaskan
pada
pasien
dan
keluarga tentang penggunaan
pernapasan dalam rentang
peralatan:
normal, tidak ada suara nafas
inhalasi
O2,
suction,
abnormal) Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang menjadi penyebab Saturasi O2 dalam batas normal 2
Ketidakseimbangan nutrisi
Foto thorax dalam batas normal NOC :
1.
Kaji adanya alergi makanan
berhubungan dengan intake
a. Nutrisi status : Adekuat of nutrient
2.
Monitor
nutris inadekuat
b. Nutritional status : food and fluid intake
adanya
penurunan
BB dan gula darah 3.
Monitor lingkungan selama
DS : -
c. Wight control
makan
DO :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
4.
Monitor turgor kulit
- Keadaan umum lemah
selama 30 menit nutrisi kurang teratasi
5.
Monitor kekeringan, rambut
- Respon menghisap lemah
dengan indikator :
kusam, total protein, Hb dan
- Pasien minum dengan OGT
Albumin serum
- Turgor kulit jelek
Pre albumin serum
- Konjungtiva anemis
Hematokrit
dan
- Hb : 11,8 g/dl
Total iron binding capacity
konjungtiva
- HT : 38%
Jumlah limfosit
Kadar Ht 6.
7.
Monitor
pucat,
kemerahan,
kekeringan
Monitor intake nutrisi
jaringan
8.
Informasikan pada keluarga pasien tentang manfaat nutrisi
9.
Pertahankan terapi IV line
VI. Implementasi dan Evaluasi NO . 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif
1.
Memberikan O2 2 liter/menit
S:
berhubungan dengan penumpukan
2.
Mengauskultasi suara nafas, catat -.
sekret. DS : -
adanya suara tambahan
O:
3.
Memonitor status hemodinamik
- Masih terdapat sputum pada jalan
4.
Memberikan pelembab udara kassa
DO :
basah NaCl lembap
-
Suara nafas masih ronchi
-
RR : 44 x / menit
- Ada sputum pada jalan nafas.
5.
Memberikan antibiotik
- Suara nafas ronchi
6.
Mengatur
- RR : 45 x / menit - Sianosis pada kuku
nafas
intake
untuk
cairan -
Masih terdapat sianosis pada kuku
mengoptimalkan keseimbangan 7.
Memonitor respirasi dan statsu O2
8.
Mempertahankan
yang Masalah keperawatan bersihan jalan
hidrasi
adekuat untuk mengencerkan dahak 9.
A: nafas
tidak
efektif
berhubungan
Menjelaskan pada keluarga tentang dengan penumpukan secret belum penggunaan peralatan: O2, suction, teratasi
2
inhalasi
P: Lanjutkan tindakan keperawatan 1-9 S :
Ketidakseimbangan nutrisi
1.
Mengkaji adanya alergi makanan
berhubungan dengan intake nutrisi
2.
Memonitor adanya penurunan BB dan
-
gula darah
O:
inadekuat DS : -
3.
Memonitor lingkungan selama makan
- Keadaan umum masih lemah
DO :
4.
Memonitor turgor kulit
- Respon menghisap masih lemah
- Keadaan umum lemah
5.
Memonitor
- Respon menghisap lemah
kekeringan,
rambut - Pasien masih minum dengan OGT
kusam, total protein, Hb dan Kadar Ht
- Turgor kulit masih jelek
- Pasien minum dengan OGT
6.
- Turgor kulit jelek
Memonitor pucat, kemerahan, dan - Konjungtiva masih anemis kekeringan jaringan konjungtiva
- Hb : 11,8 g/dl - HT : 38%
- Konjungtiva anemis
7.
Memonitor intake nutrisi
- Hb : 11,8 g/dl
8.
Menginformasikan
- HT : 38% 9.
pada
keluarga
A:
pasien tentang manfaat nutrisi
Masalah keperawatan
Mempertahankan terapi IV line
ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi inadekuat belum teratasi P: Lanjutkan intervensi keperawatan 1-9
VII.
Catatan Perkembangan dan Evaluasi Hari ke-1 NO . 1
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KEPERAWATAN Bersihan jalan nafas tidak
1.
Memberikan O2 2 liter/menit
efektif berhubungan dengan
2.
Mengauskultasi suara nafas, -.
penumpukan sekret.
catat adanya suara tambahan 3.
DS : DO : - Ada sputum pada jalan
4.
Memonitor
S:
WAKTU 10-08-2021 Pukul 08.00 WIB
O:
status -
Masih terdapat sputum
hemodinamik
pada jalan nafas
Memberikan pelembab udara -
Suara nafas masih ronchi
kassa basah NaCl lembap
RR : 40 x / menit
-
Yohanes Fransiskus
nafas. - Suara nafas ronchi
5.
Memberikan antibiotik
-
6.
Mengatur intake untuk cairan
Masih terdapat sianosis pada kuku
- RR : 45 x / menit
mengoptimalkan
A:
- Sianosis pada kuku
keseimbangan
Masalah
7.
Memonitor
respirasi
dan bersihan jalan nafas tidak
statsu O2 8.
keperawatan
efektif berhubungan dengan
Mempertahankan hidrasi yang penumpukan secret belum adekuat untuk mengencerkan teratasi dahak
9.
Menjelaskan pada keluarga P : tentang
2
Ketidakseimbangan nutrisi
1.
berhubungan dengan intake nutrisi inadekuat
2.
DS : DO :
3.
- Keadaan umum lemah
penggunaan Lanjutkan
peralatan:
O2,
inhalasi Mengkaji
adanya
tindakan
suction, keperawatan 1-9 alergi
S :
makanan
-
Memonitor adanya penurunan
O:
BB dan gula darah
- Keadaan
Memonitor lingkungan selama makan
umum
masih
lemah
Yohanes Fransiskus
- Respon menghisap masih
- Respon menghisap lemah
4.
Memonitor turgor kulit
- Pasien minum dengan OGT
5.
Memonitor
kekeringan,
lemah - Pasien
masih
minum
- Turgor kulit jelek
rambut kusam, total protein,
- Konjungtiva anemis
Hb dan Kadar Ht
- Turgor kulit elastis
Memonitor pucat, kemerahan,
- Konjungtiva
- Hb : 11,8 g/dl
6.
- HT : 38%
dan
kekeringan
dengan OGT
jaringan
anemis
konjungtiva
- Hb : 11,8 g/dl
7.
Memonitor intake nutrisi
- HT : 38%
8.
Menginformasikan keluarga
pasien
pada
Mempertahankan line
A:
tentang Masalah keperawatan
manfaat nutrisi 9.
masih
ketidakseimbangan nutrisi terapi
IV berhubungan dengan intake nutrisi inadekuat belum teratasi P: Lanjutkan keperawatan 1-9
intervensi
VIII.
Catatan Perkembangan dan Evaluasi Hari ke-2
NO . 1
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KEPERAWATAN Bersihan jalan nafas tidak
1.
Memberikan O2 2 liter/menit
efektif berhubungan dengan
2.
Mengauskultasi suara nafas, -.
penumpukan sekret.
catat adanya suara tambahan 3.
DS : DO :
4.
- Ada sputum pada jalan
Memonitor
S:
11-08-2021 Pukul 08.00 WIB
O:
status -
Sputum masih terdapat di
hemodinamik
jalan napas namun sudah
Memberikan pelembab udara
berkurang produksinya
kassa basah NaCl lembap
-
Suara nafas masih ronchi
5.
Memberikan antibiotik
-
RR : 40 x / menit
6.
Mengatur intake untuk cairan -
Tidak terdapat sianosis
- RR : 45 x / menit
mengoptimalkan
pada kuku
- Sianosis pada kuku
keseimbangan
nafas. - Suara nafas ronchi
WAKTU
A:
Yohanes Fransiskus
7.
Memonitor
respirasi
dan Masalah
statsu O2 8.
keperawatan
bersihan jalan nafas tidak
Mempertahankan hidrasi yang efektif berhubungan dengan adekuat untuk mengencerkan penumpukan sekret teratasi dahak
9.
sebagian
Menjelaskan pada keluarga tentang
penggunaan P :
peralatan: 2
Ketidakseimbangan nutrisi
inhalasi 1. Mengkaji
berhubungan dengan intake nutrisi inadekuat
2.
DS : DO :
3.
- Keadaan umum lemah
O2,
suction, Lanjutkan keperawatan 1-9 alergi S :
adanya
makanan
-
Memonitor adanya penurunan
O:
BB dan gula darah
- Keadaan umum baik
Memonitor lingkungan selama
- Respon menghisap kuat
makan
- Pasien
- Respon menghisap lemah
4.
Memonitor turgor kulit
- Pasien minum dengan OGT
5.
Memonitor
kekeringan,
- Turgor kulit jelek
rambut kusam, total protein,
- Konjungtiva anemis
Hb dan Kadar Ht
- Hb : 11,8 g/dl - HT : 38%
6.
tindakan
masih
dengan OGT - Turgor kulit elastis - Konjungtiva anemis
Memonitor pucat, kemerahan,
- Hb : 11,8 g/dl
dan
- HT : 38%
kekeringan
jaringan
minum
masih
Yohanes Fransiskus
konjungtiva
A:
7.
Memonitor intake nutrisi
8.
Menginformasikan keluarga
pasien
pada ketidakseimbangan nutrisi tentang berhubungan dengan intake
manfaat nutrisi 9.
Mempertahankan line
Masalah keperawatan
nutrisi inadekuat belum terapi
IV teratasi P: Lanjutkan
intervensi
keperawatan 1-9 (NANDA, 2014)