Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang: Arthritis Adalah Bentuk Paling Umum Dari Arthritis Autoimun, Yang Mem [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit arthritis bukan penyakit yang mendapat sorotan seperti penyakit hipertensi, diabetes atau AIDS, namun penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang cukup mengganggu dan terjadi dimana – mana. Rheumatoid arthritis adalah bentuk paling umum dari arthritis autoimun, yang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang Amerika. Dari jumlah tersebut sekitar 75% adalah perempuan. Bahkan 1-3% wanita dapat mengalami rheumatoid arthritis dalam hidupnya. Penyakit ini sering dimulai antara dekade keempat dan keenam dari kehidupan. Namun, rheumatoid arthritis dapat mulai pada usia berapa pun (American College of Rheumathology, 2012). Angka kejadian penyakit ini di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika. Prevalensi kasus rheumatoid arthtritis di Indonesia sekitar 0,1% sementara di Amerika mencapai 3%. Berdasakan penelitian yang telah dilakukan, prevalensi kasus rheumatoid arthtritis di Indonesia sebanyak 32,2% (Nainggolan, 2009). Angka kejadian rheumatoid arthtritis di Indonesia pada penduduk dewasa (diatas 18 tahun) berkisar 0,1% sampai 0,3%. Pada anak dan remaja prevalensinya satu per 100.000 orang diperkirakan jumlah penderita rheumatoid arthtritis di Indonesia 360.000 orang lebih (Tunggal, 2012). Peyakit rheumatoid arthritis di kota Purwokerto menduduki peringkat ke sepuluh dari 10 penyakit terbanyak di puskesmas Purwokerto (Pratiwi, 2013). Sedangkan prevalensi rheumatoid arthritis berdasarkan diagnosis nake di Indonesia sebanyak 11,9% (Riskesdas, 2013).



Angka ini menunjukkan bahwa nyeri akibat rematik sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia (Maris F, Yuliana S, 2016). Penderita penyakit kronik seperti rheumatoid arthritis mengalami berbagai macam gejala yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup mereka. Banyak usaha yang dilakukan agar pasien rheumatoid arthritis dapat merasa lebih baik dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pengobatan saat ini tidak hanya bertujuan mencegah atau berusaha menyembuhkan rheumatoid arthritis, tujuan utama pengobatan juga untuk mengurangi akibat penyakit dalam hidup pasien dengan meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kecacatan (Anggraeni, Winda. 2016). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah, bagaimana cara pemeriksaan Rheumatoid Faktor (RF) metode aglutinasi, dan bagaimana cara interpretasi hasil. 1.3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini, adalah : 1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan RF metode aglutinasi. 2. Untuk mengetahui cara pembacaan titer pada pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF). 1.4 Manfaat Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan RF metode aglutinasi. 2. Mahasiwa dapat mengetahui cara pembacaan titer pada pemeriksaan RF.



DAFTAR PUSTAKA American College Profesionals.



of



Rheumatology. 2012. Empowering



Rheumatology



Anggraeni, Winda. 2016. Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Rheumatoid Arthtritis Dengan Metode Health Assesment Questionnaire Di Rsud PRof. Dr. Margono Soekar Jo Purwokerto. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Maris, F, Yuliana, S. 2016. Asuhan Keperawatan gerontik Pada PM. S Dengan Arthritis Rheumatoid Di Unit pelayanan Sosial Purbo Yuwono Brebes. KTI Stikes Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan. Nainggolan, O. 2009, Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59:588-594. Pratiwi, R, 2013. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas I Purwokerto Utara tahun 2012. Kejadian Luar Biasa Puskesmas. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : bakti husada Tunggal, N. 2012. Senjata Biologi melawan arthritis. Artikel.