Bab I Pendahuluan PT MT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Status Perijinan PT Mineral Trobos merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam



bidang usaha pertambangan bijih nikel yang terletak di Desa Ubulie Utara, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah. Berikut identitas perusahaan ialah sebagai berikut: Nama Perusahaan



:



PT Mineral Trobos



Alamat Perusahaan



:



Jl. Kancil Selatan No. 73, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, 90132.



1.2.



Telepon



:



(0411) 876892



Fax



:



(0411) 872656



Penanggung Jawab



:



Kalistus Toreh



Jabatan



:



Direktur Utama



Luas Wilayah Kuasa Penambangan Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara Nomor : 77/KPTS/MU/2018 Tentang



Persetujuan Penciutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Logam Nikel Seluas 196 Hektar yang berlokasi Di Desa Ubulie Utara, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah. 1.3.



Persetujuan AMDAL Dalam pelaksanaan operasional, PT Mineral Trobos dilengkapi dengan



persetujuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) baik dari Badan Lingkugan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah dan Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Maluku Utara. Dimana dokumen AMDAL yang terdiri atas Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) merupakan bukti keseriusan PT Mineral Trobos atas pengelolaan dampak lingkungan yang terjadi



I.1



akibat kegiatan pertambangan bijih nikel di Di Desa Ubulie Utara, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah. 1.4.



Lokasi dan Kesampaian Wilayah Lokasi penambangan PT Mineral Trobos berada di Pulau Gebe, Desa Ubulie



Utara, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara. Untuk mencapai wilayah penambangan dari Jakarta – Ternate ± 5 jam menggunakan pesawat udara dan dilanjutkan kembali Ternate – Gebe dengan pesawat udara ± 55 menit atau dilanjutkan dari Ternate – Sofifi menggunakan speed boat selama ± 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda 4 Sofifi (Ibu Kota Provinsi Maluku Utara) – Weda (Ibu Kota Halmahera Tengah) selama ± 4 jam dan dilanjutkan dengan kapal Weda (Ibu Kota Halmahera Tengah) – Gebe ± 12 jam. Untuk memasuki daerah penambangan dapat dijangkau dengan berjalan kaki selama ± 2 jam atau menggunakan long boat selama ± 25 menit dari dermaga lokal Gebe. Berikut koordinat daerah kegiatan IUP penyelidikan yang ada pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Koordinat IUP Operasi Produksi PT Mineral Trobos KOORDINAT TITIK 1 2 3 4 5 6



° 129 129 129 129 129 129



BT ’ 22 24 24 22 22 22



” 36,62 22,34 22,34 48,09 48,09 36,62



° 0 0 0 0 0 0



LU ’ 2 2 2 2 2 2



” 23,59 23,59 55,18 55,18 53,24 53,24



Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Pertambangan nikel dmp PT Mineral Trobos seluas 196 Ha berada di wilayah Desa Ubulie Utara, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara. Keberadaan batas – batas lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Pertambangan nikel dmp PT Mineral Trobos adalah sebagai berikut : a. Batas Utara



: Areal IUP PT. Integra Mining Nusantara



b. Batas Timur



: Areal IUP PT Sekar Pratama Mandiri



c. Batas Selatan



: Areal IUP PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara



d. Batas Barat



: Laut Halmahera



I.2



Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan PT Mineral Trobos



I.3



1.5.



Keadaan Umum



1.5.1. Iklim Iklim didefinisikan sebagai kondisi rata-rata dari cuaca dalam periode yang panjang (bulan, tahun). Dalam kenyataannya, ikllm tidak saja menggambarkan perilaku dinamika udara yang pada satu sisi memberikan konstribusi terhadap pola-pola perilaku insitu dan exsitu atas berbagai perubahan fisika kimia dan biologi lingkungan; pada sisi lain akan berubah akibat konstribusi aktifitas yang terjadi baik secara alamiah maupun artifisial. lklim yang berkembang di sekitar wilayah Kabupaten Halmahera Tengah tidak terlepas dari iklim yang berkembang disekitarnya. Wilayah Provinsi Maluku Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis dan iklim musim. Oleh karena itu iklimnya sangat dipengaruhi oleh lautan dan variasi antara tiap bagian wilayah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh sistem pergerakan atmosfer disekitar khatulistiwa. lklim di Wilayah Provinsi Maluku Utara secara umum dipengaruhi oleh 4 musim, yaitu musim Utara atau Barat dan musim Selatan atau Timur dan 2 musim peralihan. Dari hal tersebut maka, iklim Kota Ternate serta wilayah Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Halmahera Timur dan Kota Tidore kepulauan dipengaruhi oleh musim utara pada bulan Oktober - Maret, pancaroba pada bulan April. Musim selatan pada bulan April-September yang diselingi angin timur dan pancaroba dalam bulan September. Pengkondisian iklim atas rencana lokasi kegiatan mengacu pada penggolongan tipe iklim KOPPEN, sedangkan tipe curah hujannya ditentukan menurut SCHMIDT dan FERGUSON. Penggolongan iklim dari KOPPEN berdasarkan pada curah hujan dan suhu



udara rata–rata



bulanan



maupun



tahunan.



SCHMIDT dan



FERGUSON



menggolongkan berdasarkan atas rasio antara jumlah rata-rata bulan kering dan bulan basah. Data iklim telah dicatat dari Stasiun. Meteorologi Babullah Ternate dengan rentang waktu dari Tahun 2008-2017. Tabel 1.2. Rekapitulasi Data Iklim Tahun 2008-2017 dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Babullah Suhu Udara ( oC) Tahun



Kelembaba n



Kecepatan Angin



Curah Hujan



Maksimu m



Minimu m



Rata-rata



Udara



(km/jam)



(mm/hari)



2007



30.69



23.67



26.97



84.84



6.55



12.76



2008



30.68



23.73



26.83



88.04



6.13



32.64



2009



31.42



24.11



27.51



85.3



7.01



9.83



2010



31.62



23.91



27.37



88



6.98



13.82



2011



31.04



24.1



27.15



86.69



7.71



25.48



I.4



Kelembaba n



Kecepatan Angin



Curah Hujan



Rata-rata



Udara



(km/jam)



(mm/hari)



Suhu Udara ( oC) Tahun



Maksimu m



Minimu m



2012



29.62



24.24



26.7



82.67



9.11



10.31



2013



31.08



24.33



27.08



84



8.34



11.95



2014



31.5



24.58



27.17



81.92



5.58



8.83



2015



31.25



24.67



27.17



78.25



5.25



5.81



2016



31.5



24.73



27.68



75.76



7.59



5.49



2017



31.06



24.59



27.22



75.61



6.70



6.21



Sumber : Hasil Analisis, 2018



(a) Suhu Suhu udara rata-rata daerah studi berkisar antara (26,70 – 27,68) oC, maksimum berkisar antara (29,62 – 31,62)oC, dan minimum : (23,67 – 24,73)oC. Berdasarkan skala kualitas lingkungan, bahwa suhu udara antara 26 – 38 oC kategori cukup.



Gambar 1.2. Rekapitulasi Suhu Udara Tahun 2008-2017 (b) Kelembaban Kelembaban udara relatif berkisar antara 75,76 – 88,04 %. Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Agustus (73,76%), sedangkan kelembaban udara tertinggi dijumpai pada bulan September (80,90%). Berdasarkan kualitas lingkungan, bahwa kisaran kelembaban antara 80%-90% tergolong Sedang.



I.5



Gambar 1.3. Rekapitulasi Kelembaban Udara Tahun 2008-2017 (c) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata kecepatan angin di lokasi studi berkisar 5,58 – 9,11 km/jam. Kecepatan angin dengan derajat kecepatan 2 (7 – 12), dicirikan wajah dapat merasakan angin, daun-daun bergerak, petunjuk arah angin mulai bergerak. Kondisi di atas laut tampak riak-riak terjadi di seluruh permukaan air, tetapi puncaknya licin dan tidak terputus. Arah angin dominan adalah ke arah barat daya. Berdasarkan kualitas lingkungan bahwa kecepatan angin lebih kecil dari 10 km/jam tergolong baik.



Gambar 1.4. Rekapitulasi Kecepatan Angin Tahun 2008-2017



I.6



(d) Curah Hujan Rata-rata curah hujan tahunan di daerah studi tergolong tinggi, yakni berjumlah 2.329 mm/tahun (>2000 mm/tahun), dengan jumlah hari hujan rata-rata 156 hari/tahun, dengan curah hujan bulanan maksimum jatuh pada bulan Oktober (32,82 mm/bulan), dan sepanjang tahun hampir tidak dijumpai bulan kering (