Bentang Alam Karst [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BENTANG ALAM KARST BAB 1 PENDAHULUAN



Latar Belakang



Istilah bentang lahan berasal dari bahasa inggris yaitu landscape yang secara umum memiliki arti pemandangan. Arti dari kata pemandangan sendiri mengandung dua aspek yaitu aspek visual dan aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografi UGM, 1996). Bentuk lahan merupakan bentuk pada permukaan bumi sebagai hasil perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses geomorfologi yang beroperasi di permukaan bumi baik dalam maupun luar,yang mencakup semua perubahan fisik maupun perubahan kimia yang terjadi dipermukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga geomorfologi. Salah satunya adalah bentuklahan asal struktural yang merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang terjadi akibat pengaruh kuat struktur geologis, yaitu struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat pergerakan tektonik dalam kurun waktu tertentu. Misalnya proses pengangkatan, penurunan dan pelipatan kerak bumi. Contohnya pegunungan lipatan, pegunungan patahan dan pegunungan kubah. Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah ‘krst / krast’ yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste. Mooreand Sullivan (1978) menyebutkan bahwa istilah karst diperoleh dari bahasa Slovenia,terdiri dari kar (batuan) dan hrast (oak), dan digunakan pertama kali oleh pembuat peta- peta Austria mulai tahun 1774 sebagai suatu nama untuk daerah berbatuan gamping berhutan oak di daerah yang bergoa di sebelah Barat laut Yugoslavia dansebelah Timur Laut Italia. Beberapa ilmuwan lain menyebutkan pula bahwa asal mula ditemukannya daerah yang akhirnya dinamakan karst adalah karena akibat adanya perumputan (grassing) oleh ternak-ternak pada suatu kawasan, sehingga tersingkaplah batuan dan fenomena didalamnya yang ternyata sangat khas dan unik. Istilah karst ini akhirnya dipakai untuk menyebut semua kawasan berbatuan gamping di seluruh dunia yang mempunyai keunikan dan spesifikasi yang sama, karena prose pelarutan (solusional), bahkan berlaku pula untuk fenomena pelarutan pada batuan lain seperti gypsum, serta batuan garam dan anhidratnya. Beberapa istilah dalam karst yang juga diambil dari daerah ini diantaranya adalah bentukan Polje yang merupakan nama suatu kota di Yugoslavia, Beberapa istilah bentukan karst yang lain diantaranya adalah bukit dan tower karst, diaklas, pinacle, cockpit, uvala, doline, sinkhole, goa, lapies,speleothem, sungai bawah tanah, dll. Bebarapa ahli menggunakan karst sebagai istilah untuk medan dengan batuan gamping yang dicirikan oleh drainase permukaan yang langka, solum tanah tipis dan hanya setempat-setempat, terdapatnya cekungan-cekungan tertutup (dolin), dan terdapatnya sistem drainase bawah tanah (Summerfield, 1991). Ford dan Wiliam (1996) mendefinisikan secara lebih umum sebagai medan dengan karakteristik hidrologi dan bentuk lahan yang diakibatkan oleh kombinasi dari batuan mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst sebenarnya tidak hanya terjadi di batuan karbonat, namun sebagian besar karst berkembang di batu gamping.



Ciri utama kawasan karst adalah terdapatnya cekungan-cekungan tertutup yang disebut sebagai dolin. Apabila dolin saling menyatumembentuk uvala. Di beberapa tempat, dolin dapat terisi air membentuk danau dolin. Kenampakan permukaan daerah karst selain doline dan uvala adalah polje, ponor, pinacle, menara karst, atau kubah karst. Kombinasi dolin dan kubah menyebabkan panorama karst menjadi unik dengan bukit-bukit yang terhampar luas. Keunikan laindari kawasan karst adalah keberadaan goa dan sungai bawah tanah. Goa-goa tersebut pada umumnya bertingkat dengan ukuran kurang dari satu meter hingga ratusan meter persegi dengan bentuk vertikal miring maupun horisontal. Goa-goa karst hamper semuanya dihiasi dengan ornamen (speleothem) yang sangat beragam dari mulai yang sangat kecil (helectite) hingga yang sangat besar (column) dengan bentuk dan warna yang bervariasi. Rumusan Masalah 1. Apa itu bentuk lahan karst? 2. Apa saja faktor-faktor terbentuknya bentang alam karst? 3. Apa saja bentuk-bentuk alam karst? Tujuan 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembagan karst 2. Mengetahui bentuk-bentuk bentang alam karst 3. Mengetahui klasifikasi karst



BAB II LANDASAN TEORI



Definisi



Karst adalah jenis topograpi yang terbentuk pada batu gamping, gypsum dan batuan lain oleh pelarutan, dan dicirikan oleh zink holes (lubang-lubang luweng) dan penyaluran bawah permukaan bumi (bates dan jackson, 1987:356). Karst berasal dari kata krs suatu nama wilayah di Yugoslavia: Lokasi tipe plato batugamping di Dinaric Alps Yugoslovia barat laut dan italia timur laut. Air hujan yang mengandung asam bersama-sama dengan asam tanah melarutkan batuan ditempat-tempat air dapat mengalir seperti kekar, pecahan, sesar, dan bidang lapisan. Batuan terlarutkan jika kegiatan ini menghasilkan kenampakan permukaan bumi yang disebut karst. Didaerah tropik basah pelapukan kimia merupakan proses dominan dalam menyiapkan massa batuan untuk di erosi dengan cara pembentukan tanah atau pembentukan zona terlapukkan (rotten rock). Air tanah yang keluar dari zona lapukan membawa banyak bahan kimia di dalam larutan. Komposisi kimia dalam larutan ini sangat berbeda dengan komposisi kimia air hujan sehingga mampu memperkuat proses pelapukan (hidrolisis, hidrasi, pelarutan, dan oksidasi). Oleh karena itu, pelapukan yang kuat pada batuan yang tidak mudah larut (basalt, batupasir, granit, dan lain-lain). Dapat menyerupai bentuk karst pada batugamping. Perbedaannya adalah pada batu gamping terdapat penyaluran internal (bawah permukaan melewati terowongan-terowongan yang tidak teratur dan rongga-rongga). Pada batuan yang tidak mudah larut, sistem penyaluran ada di permukaan bumi. Dalam jangka waktu lama bentuk lahan didaerah yang mudah larut akan berkembang menjadi karst berbentuk kerucut seperti yang terdapat di gunung sewu (pegunungan seribu) di pegunungan selatan pulau jawa (Meijernik, 1984:39)



Faktor-faktor yang Memengaruhi perkembangan karst Faktor Fisik



1. Ketebalan batu gamping Perkembangan karst yang baik adalah batu gamping yang tebal, dapat masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan membentuk unit batuan yang tebal, sehingga mampu menampilkan topografi karst sebelum habis terlarutkan.



.



2. Porositas dan permeabilitas Berpengaruh dalam sirkulasi air dalam batuan. Semakin besar porositas sirkulasi air akan semakin lancar sehingga proses karstifikasi akan semakin intensif.



3. Intensitas struktur (kekar) zona kekar adalah zona lemah yang mudah mengalami pelarutan dan erosi sehingga dengan adanya kekar dalam batuan, proses pelarutan berlangsung intensif. Faktor Kimia Kondisi kimia batuan, dalam pembentukan topografi kars diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan 90% kalsit. Kondisi kimia media pelarut, dalam proses karstifikasi media pelarutnya adalah air, kondisi kimia air ini sangat berpengaruh terhadap proses karstifikasi. Kalsit sulit larut dalam air murni, tetapi mudah larut dalam air yang mengandung asam. Air hujan mengikat CO2 di udara dan dari tanah membentuk larutan yang bersifat asam yaitu asam karbonat (H2CO3).Larutan inilah yang sangat baik untuk melarutkan batugamping. Faktor biologis Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus yang menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air permukaan masuk ke zona anaerobic, tekanan parsial CO2 akan meninggkat sehingga kemampuan melarutkannya juga meningkat. Faktor iklim dan lingkungan Kondisi lingkungan yang mendukung adalah adanya lembah besar yang mengelilingi tempat yang tinggi yang terdiri dari batuan yang mudah larut (batugamping) yang terkekarkan intensif. Kondisi lingkungan di sekitar batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan baik, sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif.  proses pembentukan bentang alam karst Kondisi batuan yang menunjang terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu: 1. Mudah larut dan berada di atau dekat permukaan. 2. Masif, tebal dan terkekarkan. 3. Berada pada daerah dengan curah hujan yang tinggi. 4. Dikelilingi lembah  Bentuk-bentuk bentang alam karst Dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu bentuk-bentuk minor dan bentuk-bentuk mayor. Menurut Bloom (1979):  



karst minor adalah bentang alam yang tak dapat diamati pada foto udara atau peta topografi. karst mayor adalah bentang alam yang dapat diamati baik didalam foto udara atau peta topografi.



Bentuk-bentuk topografi karst minor adalah :



1. Lapies Merupakan bentuk tak rata pada permukaan batugamping akibat adanya proses pelarutan, penggerusan atau karena proses lain. Klasifikasi Lapies menurut Ritter (1979):



2. Karst Split Adalah celah pelarutan yang terbentuk dipermukaan. Kars split sebenarnya merupakan perkembangan dari kars-runnel (solution runnel). Bila jumlah kars runnel banyak dan saling berpotongan maka akan membentuk kars split (Srijono, 1984 dalam Widagdo, 1984).



3. Parit Karst Adalah alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit.(srijono 1948), mengemukakan bahwa parit kars ini merupakan kars split yang memanjang sehingga membentuk parit kars.



4. Palung Karst Adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, dibentuk oleh proses pelarutan. Kedalamannya dapat mencapai lebih dari 50 cm. biasanya terbentuk



pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang. 5. Speleothem Adalah hiasan yang terdapat didalam gua yang dihasilkan oleh endapan berwarna putih, bentuknya seperti tetesan air, mengkilat dan menonjol. Hiasan ini merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada saat air tanah yang membawanya masuk kedalam gua (Sanders, J.E., 1981). V.8). contoh Stalagmit, Stalagtit dan Masif Column. Massif column adalah bila stalagmite dan stalagtit bertemu.



6. Fitokarst Adalah permukaan yang berlekuk-lekuk, dengan lubang-lubang yang saling berhubungan. Antara lubang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh tepi-tepi yang tajam, sehingga memberikan bentuk seperti bunga karang pada menara (pinnacles) kars. Morfologi ini terbentuk karena adanya pengaruh aktifitas biologis yaitu adanya algae yang yang tumbuh didalam batugampin Bentuk-bentuk topografi karst mayor: 1. Surupan (doline atau Sinkhole) Yaitu depresi tertutup hasil pelarutan denagn diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalamannya mencapai ratusan meter dan bentuknya dapat bundar atau lonjong (oval), (Twidale, 1967).



Menurut Cvijic, bentuk doline dibedakan menjadi:   



Doline Mangkok: perbandingan lebar dan kedalaman 10:1 dan kemiringan lereng doline berkisar antara 100-120. Doline Corong: diameter dua atau tiga kali kedalamannya dan lereng doline berkisar antara 300-400 Doline sumuran: diameter lebih kecil dari kedalamannya, lereng vertikal.



Menurut Bogli (1980) berdasarkan cara pembentukan (genetik), doline dibedakan menjadi:  



 



Doline pelarutan: terbentuk oleh pelarutan yang terkonsentrasi akibat keberadaan kekar,pelebaran pori-pori batuan, dijumpai di sebagian besar awal proses karstifikasi. Doline aluvial: hampir sama dengan doline pelarutan tetapi batugamping tertutup oleh endapan aluvial, cekungan terjadi karena aluvium terbawa ke sistem drainase bawah permukaan Doline amblesan: terjadi karena lapisan batugamping ambles perlahan-lahan karena di bawah lapisan batugamping terdapat rongga.nhj[ Doline runtuhan: terbentuk akibat goa/saluran dekat permukaan runtuh akibat tidak mampu menahan atapnya.



2. Uvala Adalah gabungan beberapa doline sehingga membentuk depresi tertutup besar dan lantai dasarnya tidak rata. Ukuran diameternya berkisar antara 5 – 1000 meter dan kedalamannya berkisar antara 1- 200 meter, dindingnya curam. 3. Polje Depresi tertutup yang besar dengan lantai dasar dan dinding yang curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan atau zona lemah structural. Ciri-ciri polje:  Dasar yang rata berupa batuan maupun tertutup sedimen,  Cekungan tertutup yang dibatasi perbukitan pada kedua sisi atau salah satu sisinya,  Mempunyai drainase karstik,  Dasar yang rata mempunyai lebar minimum 400 meter. Klasifikasi Polje:  



Polje perbatasan: terbentuk apabila sistem hidrologi didominasi oleh sistem alogenik, Polje struktural: terbentuk oleh patahan dengan dasar berupa batuan impermeable, Polje baselevel: terbentuk pada stadium akhir perkembangan karst.



  4. Jendela Karst Adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan antara ruang dalam gua dengan udara diluar yang terbentuk karena atap gua tersebut runtuh, (Twidale, 1976). Disamping itu jendela kars dapat pula terbentuk pada atap sungai bawah tanah.



5. Lembah Karst (Kars Valley) Adalah lembah atau alur yang besar yang terdapat pada lahan karst. Lembah ini terbentuk oleh aliran air permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Dalam hal ini disebutkan ada empat macam lembah karst, yaitu :  Allogenic Valley, yaitu lembah yang bagian hulunya berada pada batuan yang kedap air kemudian masuk kedalam daerah karst. Aliran deras maka lembah yg dibentuk akan panjang.  Lembah Buta (Blind Valley), yaitu lembah atau sungai pada lahan kars yang secara tiba-tiba berakhir pada suatu tempat dan biasanya pada akhir lembah ini air permukaan tanah akan masuk kedalam tanah.  Pocket Valley, yaitu lembah yang dimulai dari tempat keluarnya air yang masuk melalui surupan. Lembah ini umumnya berbentuk huruf U dan memiliki tebing yang curam, ukurannya tergantung besar kecilnya debit mata air yang keluar. Sweeting (1973) dalam Ritter (1978) menyebutkan bahwa panjang lembah ini dapat mencapai 8 km, lebar 1 km dan dalamnya berkisar antara 300 – 400 meter.  Lembah Kering (Dry Valleys), yaitu lembah yang tidak berfungsi sebagai penyaluran air permukaan (kering), karena air hujan yang jatuh dan masuk kedalam lebah ini dengan segera akan meresap kedalam retakan batuan dasarnya. 6. Gua (Cave) yaitu serambi atau ruangan bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dimasuki oleh manusia (Sanders, 1981). Gua teridiri dari rangkaian ruangan sehingga kedalamannya dapat mencapai ratusan meter 7. Terowongan Yaitu lorong bawah tanah yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah atau oleh aliran bawah tanah (Von Engeln, 1942). Terowongan alam memiliki ukuran yang bervariasi artinya dapat berukuran besar atau kecil. Sebagai contoh, terowongan di Virginia dapat berukuran mencapai 275 meter, tingginya 23 meter dan lebarnya 40 meter.  Klasifikasi Karst Menurut Para Ahli Sedangkan klasifikasi karst menurut beberapa ahli dibedakan menjadi 3 kelompok,yaitu: Klasifikasi Cvijic (1914) Cvijic membagi topografi karst menjadi tiga kelompok, yaitu holokarst, merokarst, dan karst transisi.  Holokarst merupakan karst dengan perkembangan paling sempurna, baik dari sudut pandang bentuk lahannya maupan hidrologi bawah permukaannya. Karst tipe ini dapat terjadi bila perkembangan karst secara horizontal dan vertikal tidak terbatas. Batuan karbonat massif dan murni dengan kekar



vertikal yang menerus dari permukaan hingga batuan dasarnya, serta tidak terdapat batuan impermeable yang berarti karst tipe holokarst yang di contohkan oleh cvijic adalah karst Dinaric, Lycia, dan Jamaica. Di Indonesia, karst tipe ini jarang ditemukan, karena besar curah hujan menyebabkan sebagian besar karst terkontrol oleh proses fluvial. 



Merokarst merupakan karst dengan perkembangan tidak sempurna atau parsial dengan hanya mempunyai sebagian ciri bentuk lahan karst. Merokarst berkembang di batugamping yang relatif tipis dan tidak murni, serta khususnya bila batu gamping diselingi oleh lapisan batuan napalan. Perkembangan secara vertikal tidak sedalam perkembangan holokarst dengan evolusi relief yang cepat. Merokarst pada umumnya tertutup oleh tanah, tidak ditemukan karen, dolin, goa, swallow hole berkembang hanya di daerah tertentu. Sistem hidrologi tidak kompleks, alur sungai permukaan dan bawah permukaan dapat dengan mudah diidentifikasi. Drainase bawah tanah terhambat oleh lapisan impermeable. Contoh dari karst ini adalah karst di Batugamping Carbonferous Britain, Galicia Polandia, Moraviakarst Devonian, dan karst di Prancis Utara. Contoh merokarst diIndonesia diantaranya adalah karst di sekitar Rengel KabupatenTuban.3.







Karst Transisi berkembang di batuan karbonat realtif tebal yang memungkinkan perkembangan bentukan karst bawah tanah, akan tetapi batuan dasar yang impermeable tidak sedalam di holokarst,sehingga evolusi karst lebih cepat. Lembah fluvial lebih banyakdijumpai, dan polje hampir tidak ditemukan. Contoh dari karst transisiadalah karst Causses Prancis, Jura, Plateux Balkan Timur, danDachstein.



Klasifikasi Gvodeckij (1965) Gvodeckij mengklasifikasi karst berdasarkan pengamatannya di Uni Soviet (sekarang Rusia). Menurutnya karst dibedakan menjadi bare karst,covered karst, soddy karst, buried karst, tropical karst, dan permafrostkarst.  Bare karst Lebih kurang sama dengan karst Dinaric (holokarst)..  Covered karst Merupakan karst yang terbentuk bila batuan karbonattertutup oleh lapisan aluvium, material fluvio-glacial, atau batuan lainseperti batu pasir.  Soddy karst atau Soil covered karst Merupakan karst yang berkembang di batu gamping yang tertutup oleh tanah atau terra rosa yang berasal dari sisa pelarutan batu gamping.  Buried karst Merupakan karst karst yang telah tertutup oleh batuanlain, sehingga buktibukti karst hanya dapat dikenalai dari data bor.  Tropical karst or cone karst Merupakan karst yang terbentuk didaerah tropis.  Permafrost karst



Merupakan karst yang terbentuk di daerah bersalju.



Klasifikasi Sweeting (1972) Karst menurut Sweeting diklasifikasikan menjadi true karst,fluviokarst, glaciokarst, tropical karst, arid an semiarid karst. KlasifikasiSweeting terutama didasarkan pada iklim.  True karst Merupakan karst dengan perkembangan sempurna(holokarst). Karst yang sebenarnya harus merupakan karst dolindiseabkan pelarutan secara vertikal. Semua karst yang bukan tipedolin karst dikatakan sebagai deviant. Contoh dari true karst menurutSweeting adalah karst Dinaric.  Fluviokarst Dibentuk oleh kombinasi antara proses fluvial dan proses pelarutan. Fluviokarst pada umumnya terjadi di daerah berbatuan gamping yang dilalui oleh sungai alogenik (sungai berhilir di daerah non-karst). Sebaran batu gamping baik secara lateral maupun vertikal jauh lebih kecil daripada true karst. Perkembangan sirkulasi bawah tanah juga terbatas disebabkan oleh muka air tanah lokal. Mata air muncul dari lapisan impermeable do bawah batu gamping maupun dekat muka air tanah lokal.lembah sungai permukaan dan ngarai banyak ditemukan. Bentukan hasil dari proses masuknya sungai permukaan ke bawah tanah dan keluarnya sungai bawah kembali ke permukaan seperti lembah buta dan lembah sakumerupakan fenomena umum yang banyak dijumpai. Goa-goa di fluviokarst terbentuk diperbatasan antara batu gamping dan batuan impermeabel di bawahnya oleh sungai alogenik dan berasosiasi dengan perkembangan sungai didaerah karst. Permukaan batu gamping di fluviokarst pada umumnya tertutup oleh tanah yang terbentuk oleh erosi yang pada umumnya disebabkan penggundulan hutan.  Glasiokarst Merupakan karst yang terbentuk karena karstifikasi didominasi oleh proses glasiasi dan proses glasial di daerah yang berbatuan gamping. Contoh dari glasiokarst adalah karst dilereng atas pegunungan alpen.  Tropical karst Berbeda dengan karst di iklim sedang dan kutub terutama disebabkan oleh persipitasi dan evaporasi yang besar. Persipitasi yang besar menghasilkan aliran permukaan sesaat yang lebih besar, sedangkan evaporasi menghasilkan rekristalisasi larutan karbonat membentuk lapisan keras di permukaan. Hal ini menyebabkan dolin membulat seperti di iklim sedang jarang ditemukan digantikan oleh dolin berbentuk bintang yang tidak beraturan. Dolin tipe ini sering disebut cockpit Di antara doline ditemukan bukit-bukit yang tidak teratur disebut dengan bukit kerucut. Karst tropis secara lebih rinci dibedakan menjadi menjadi duakelompok, yaitu: 1.Kegelkarst (sinoid karst, cone karst, atau karst apiton) 2.Turmkarst (karst tower, pinacle, karst atau karst tourelles) 



Kegelkarst



Dicirikan oleh kumpulan bukit-bukit berbentuk kerucut yang sambung menyambung. Sela antar bukit kerucut membentuk cekungan dengan bentuk seperti bintang yang dikenal dengan cockpit. Contoh kegelkarst di Indonesia antara lain karst gunung sewu dan karst karang bolong. 



Turmkarst/menara karst/pinacle karst Merupakan tipe karst kedua yang sering dijumpai di daerah tropis. Tipe karst ini dicirikan oleh bukit-bukit dengan lereng terjal, biasanya ditemukan dalam kelompok yang dipisahkan satu sama lain dengan sungai atau dataran aluvial. Tower karst dibentuk berkembang apabila pelarutan lateral oleh mukaair tanah yang sangat dangkal atau oleh sungai alogenik yangmelewati singkapan batu gamping. Beberapa ahli beranggapan bahwaturmkarst merupakan perkembangan lebih lanjut dari kegelkarstkarena kondisi hidrologi tertentu. Distribusi dan sebaran bukit menara pada umumnya dikontrol oleh kekar atau sesar.



Persebaran Karst di Indonesia Beberapa wilyah di Indonesia yang dapat ditemukan bentang alam karst yaitu : 1. Pulau Sumatra, bentang alam dipulau Sumatra sangat kurang sangat berkembang, hanya sebagian tempat di Aceh, Sumatra Barat (Singkarak) danSumatra Selatan. 2. Pulau Jawa, sebaran batugamping dipulau Jawa umumnya berada dibagian selatan dan beberapa diantaranya berkembang menjadi kawasan kars yang penting serta terkenal di kalangan pemerhati kars. Kawasan bentang alam kars tersebut berada didaerah Gombong Selatan dan Gunung Sewu. 3. Pulau Kalimantan, dari ekspedisi speleogi dari tim prancis yang dilakukan padatahun 1980-an (ESFIK-1982, 1983) melaporkan bentang alam kars di wilayah pegunungan Mangkalit, Kalimantan TImur. Di Kalimantan Tengah dapat dijumpai bentang alam kars yang meliputi Gunung Haje dan Gunung Menuntingdi Muara Teweh. Di Klaimantan Selatan terdapat diwilayah Pegunungan Meratus yang penyebarannya terputus-putus. 4. Pulau Sulawesi, berkembang bentang alam kars sangat baik terutama Sulawesi Selatan. Bentang alam kars Maros sangat terkenal dan telah diadakan penelitianserta didapat data sedikitnya 29 gua yang harus dilindungi. 5. Pulau Sumbawa, bentang ala mini terdapat didaerah Waingapu, Sumbawa Baratyang nilai ekonomisnya berupa sumber daya air dengan debit kurang lebih 1000lt/dt (MENLH & Yayasan Jatidiri, 1998). 6. Pulau Irian Jaya, Pulau Irian merupakan pulau yang kaya akan sebaran batugamping yang berkembang menjadi bentang alam kars. Kawasan kars terdapat didaerah Wamena-Pegunungan Trikora dengan nilai ilmiah berupa dolina raksasa, gua terdalam, sungai bawah tanah terbesar serta didaerah Biakdan pulau Misool dengan nilai peninggalan arkeologi. Kawasan bentang alamkars di Irian Jaya merupakan satu-satunya formasi batuan yang paling baikmengandung air (MENLH & Yayasan Jatidiri, 1998).



BAB III PEMBAHASAN Bentuk lahan karst mempunyai arti topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut,menunjukkan relief yang khas, penyaluran tidak teratur,aliran sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan topografi karst adalah pertama dilihat dari faktor fisik, meliputi: ketebalan batu gamping, porositas, dan permeabilitas, intensitas struktur. Kemudian faktor kimiawi, meliputi kondisi kimia batuan dan kondisi kimia media pelarut. Faktor ketiga adalah faktor biologis berupa vegetasi sekitar bentuk lahan karst.Yang terakhir adalah faktor iklim dan lingkungan, meliputi mudah larut dan berada di atau dekat permukaan, masif, tebal, dan terkekarkan, berada pada daerah dengan curah hujan yang tinggi, dan dikelilingi lembah proses pelarutan pada batu gamping. Klasifikasi karst menurut para ahli



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Karst adalah istilah dalam bahasa Jerman yang diambil dari istilah Sloveniankuno yang berarti topografi hasil pelarutan (solution topography) (Blomm,1979).Sedangkan topografi karst adalah suatu topografi yang terbentuk pada daerah denganlitologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluranyang tidak teratur, aliran sungainya secara tiba-tiba masuk kedalam tanah danmeninggalkan lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain sebagai mata airyang besar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi topografi karst, yaitu:  faktor fisik  faktor kimiawi  faktor biologi  faktor iklim dan lingkungan Adapun proses yang terjadi untuk bisa membentuk bentuk lahan karst disebutsebagai karstifikasi. Dalam karstifikasi atau proses pembentukan bentuklahan karstdidominasi oleh proses pelarutan dengan media air dengan proses kimiawi. Secaragaris besar, para ahli mengklasifikasikan karst menjadi tiga macam, yaitu:   



Klasifikasi Cvijic Klasifikasi Gvodeckij Klasifikasi Sweeting



Bentukan alam permukaan kawasan karst sangat beragam dan tiap daerahmemiliki ciri atau bentukan yang berbeda.Bentuk lahan kawasan karst dibagi menjadi bentuk lahan positif dan negatif. Bentuk lahan positif adalah bentuk lahan yang setaraatau lebih tinggi dari bentuk lahan disekitarnya. Bentuk lahan positif terdiri dari kerucutkarst, menara karst, mogote, dan turm karst. Sedangkan bentuk lahan negatif adalahdoline, polje, lembah buta, lapies, karst split, parit karst, palung karst, dan jendela karst.Setiap bentanglahan akan selalu mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu, dalam bentuklahan karst terdapat empat tingakat perkembanganatau stadia, yaitu: stadia muda, stadia muda lanjut, stadia dewasa, dan stadia tua Kawasan kars di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir diseluruh Indonesia. Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulaupulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan.



DAFTAR PUSTAKA



Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografi UGM Husein salahuddin, 2017 Bentang Alam Karst Teknik Geologi UGM Pambudi Dyatmico, 2010 Paper Bentang Alam karst