BO (Blighted Ovum) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Blighted Ovum A. Pengertian Blighted Ovum (BO) adalah kehamilan tanpa janin ( anembryonic pregancy ), jadi cuma ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja. Kehamilan anembryonic mengacu pada kehamilan di mana kantung kehamilan berkembang di dalam rahim, namun kantung kosong dan tidak mengandungembrio.Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa embrio berhenti berkembang pada tahap yang sangat awal dan itu kembali diserap.Kehamilan Anembryonic" berarti kehamilan tanpa embrio .Dikenal sebagai "kehamilan anembryonic" terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.Sel berkembang untuk membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak embrio itu sendiri.Blighted ovum adalah jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika telur dibuahi di dalam rahim tetapi embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak terbentuksama sekali. (Dr Umesh Jindal) Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang.Selsel berkembang membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri.Blightedovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya. B. Etiologi Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas seltelur yang tidak bagus). Blighted ovum merupakan penyebab sekitar 50% keguguran trimester pertama dan biasanya merupakan akibat dari masalah kromosom. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba untuk melanjutkan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel abnormal, atau kualitas sperma yang buruk atau telur. Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. Faktor usia semakain tinggi usia suami atau istri, semakin tinggi pula peluang terjadinya blighted ovum. Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang tidak terkontrol pada ibu hamil dapat menjadi menyebabkan terjadinya kehamilan kosong. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Tubuh ibu mengenali adanya kromosom yang abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan karena janintidak akan ber kembang menjadi bayi normal yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau telur yang kurang baik. Infeksi TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya



kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun. C. Patogenensis Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk atau terdapat infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akantetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya hal ini disebabkan Plasenta menghasilkan hormone HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan. D. Manifestasi Klinis 1. Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan 2. Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin positif 3. Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu. 4. Kemungkinan memiliki kram perut ringan, dan atau perdarahan bercak ringan. 5. Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk 6. Periode menstruasi terlambat 7. Kram perut 8. Minor vagina atau bercak perdarahan 9. Tes kehamilan positif pada saat gejala 10. Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan 11. Hampir sama dengan kehamilan normal 12. Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram perut,bertambahnya ukuran rahim yang lambat) 13. Tidak sengaja ditemukan dengan USG



E. Diagnosa 1. Anamnesis (tanda - tanda kehamilan 2. Pemeriksaan fisik Diagnosis pasti dengan pemeriksaan penunjang (USG) Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakuk an saat kehamilan memasuki usia 6-7minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur. Hingga saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini kehamilan blighted ovum. Seorang wanita baru dapat diindikasikan mengalami blighted ovum bila telah melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Karena gejalanya yang tidak spesifik, makabiasanya blighted ovum baru ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimanamuncul keluhan perdarahan. Selain blighted ovum, perut yang membesar seperti hamil,dapat disebabkan hamil anggur (mola hidatidosa), tumor rahim atau penyakit usus. F. Penatalaksanaan Jika telah di diagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya .Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang.Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan.Lebih penting adalah trauma mental untuk pasangan. Hal ini membutuhkan konseling dan meyakinkan mereka bahwa proses ini sangat umum. Hal ini lebih baik untuk menghindari kehamilan selama 2 bulan dan dapat mencoba lagi. Tidak perlu menunggu sangat lama.Umumnya sel telur blighted adalah kejadian acak dan kemungkinan pengulangan cukup kurang.



G. Pencegahan Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan.Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita. Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok



agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.