Book Chapter Statistik KLP 4-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Statistik Komparatif Agustina



Wulandari¹



Asriani²



Muhdana³



Nurul



Annisa⁴



Program Studi Pendidikan Ekonomi FEB-UNM



PENDAHULUAN Latar belakang Dalam statistika komparatif yaitu suatu penelitian dalam menguji sesuatu hal dalam bentuk perbandingan suatu ukuran sampel. Ini merupakan suatu penelitian pada suatu kemampuan generalisasi pada variabel 2 sampel ataupun lebih, sampel tersebut di berasal dari suatu masalah atau penelitian yang sedang di uji. Dalam penelitian komparatif ini ada 2 hal atau 2 macam model yang di gunakan yaitu komparasi 2 sampel dan juga komparasi yang lebih dari 2 sampel, komparasi ini biasa di sebut k sampel. Dalam komparasi terdapat 2 jenis sampel yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi, hal ini biasa dikenal dengan sebutan dengan sampel independen. Dalam pengujian komparatif 2 sampel ataupun lebih, kita harus menggunakan suatu proses penelitian statistika komparatif. Adapun pengujian statistik yang akan digunakan harus terpacu pada komparasi dan data tersebut. PEMBAHASAN Analisis Komparatif Komparatif merupakan suatu hal yang fokus pada suatu kelompok dalam suatu subyek, setelah itu dilanjutkan dengan adanya suatu variabel yang di teliti pada suatu kelompok yang sedang dikomparasikan. Suatu penelitian komparatif ini mempunyai 2 ataupun lebih suatu kejadian yang sedang di dalami



penelitiannya. Dalam penelitian ini, menurut ilmuan (Arikunto; 200). Ada 2 hal ataupun dua jenis komparatif adalah korelasional komparasi dan yang kedua adalah kausal komparasi. 2 jenis ini masing-masing memiliki 2 perbedaan, yaitu terdapat pada setiap variabelnya yang dimiliki pada setiap kelompok (Bengkulu, n.d.). Komparatif Dua Sampel Pada bagian komparatif ini menjelaskan mengenai statistik apa yang di pakai pada bagian komparatif dua sampel, dan statistik yang di gunakan ini adalah statistik parametris atau berskala dan statistik nonparametris. ( Ninla Elmawati Falabiba, 2019 ). Ada tiga jenis hipotesis komparatif dua sampel serta dalam penggunaanya disesuaikan dengan soal untuk merumuskan hipotesis. Tiga jenis pengujian yang dimaksud antara lain: 1. Dengan menguji pada kedua pihak ( uji 2 pihak ) Pengujian ini bisa di lakukan apabila hipotesis nol atau komparasi dan alternatifnya itu memiliki rumus yang sesuai seperti : Ho : dijelaskan bahwa tidak adanya suatu perbedaan, melainkan hanya ada suatu kesamaan kualitas produksi yang terjadi pada setiap karyawan satu dengan karyawan lainnya, dimana mereka memperoleh transportasi kerja dan



juga yang tidak memperoleh transportasi kerja ataupun masa



dinasnya. Ha : dijelaskan bahwa memiliki suatu perbedaan pada kualitas produksi yang dilakukan oleh karyawan yang memperoleh transportasi kerja dan juga karyawan yang tidak memperoleh transportasi. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan atau kita tulis rumus dari uji dua sampel tersebut sebagai berikut : Ha : µ₁ = µ₂ Ho : µ₁ ≠ µ₂



MACAM-MACAM



METODE



STATISTIK



PADA



PENGUJIAN



HIPOTESIS KOMPARATIF Jenis bahan



Interval rasio



Model komparatif Dua sampel Berhubunga Bebas n t-test*



2 t-test*



sampel



K sampel Berhubungan Bebas 2 Anova



sampel



satu Anova



arah



arah



Anova Nominal



Mc Nemar



Fisher exact



arah Chi



dua Anova



dua



arah kuadrat Chi Kuadrat



Chi kuadrat 2 untuk



Ordinal



satu



k untuk



sampel



sampel



Sampel



Sign test



Median test



Cochan Q Friedman



Ekstensi



Wilcoxon



Mann-whitney Anova



Matched Pairs



U test



k



dua Median



arah



Kruskal-Walls



Kolomogorov



Annova



Smirnov



arah



satu



WaldWolfwitz *statistik parametris 2. Pengujian pada pihak kiri Pengujian atau uji ini dapat di lakukan apabila hipotesis no dan akternatifnya tersebut memiliki rumus yang benar seperti : Ho : Jumlah mahasiswa dan mahasiswi pendidikan ekonomi tahun 2020 lebih besar atau sama dengan jumlah mahasiswa angkatan 2019. Ha : Jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi tahun 2020 lebih rendah dari jumlah mahasiswa angkatan 2019. Atau bisa dituliskan seperti rumus berikut : Ho : µ1 ≥ µ2 Ha : µ1 < µ2



3. Pengujian pada pihak kanan Pengujian komparasi nol ini di lakukan apabila memili rumus yang berbunyi : Ho: Tingkat pemerataan penduduk di desa ini memiliki tingkat yang lebih kecil dan bisa di katakan setara dengan kota. Ha : Tingkat pemerataan penduduk dikota lebih besar dari penduduk desa Atau busa dituliskan dengan bentuk : Ho : µ1 ≤ µ2 Ha : µ1 > µ2 Ho dan Ha ini di terima pada ketiga jenis pengujian hipotesis komparasi di atas, sama dengan bukti yang tertera pada gambar. ( Ninla Elmawati Falabiba, 2019 ). A. Sampel Berkorelasi 1. Statistik Parametris Statistik parametris yang dipakai untuk menguji hipotesis ini mempunyai rata-rata 2 sampel yaitu berada pada bentuk yang interval dan rasi dalam rumusan ini ialah menggunakan t-test. Rumus tersebut yang dipakai untuk pengujian komparatif 2 sampel Itu di rumuskan seperti : x1 −x2



t=







s12 s 22 s1 + −2r n1 n2 √ n1



s2







( )( √ )



Keterangan: x ₁= mean dari sampel I x ₂ = mean dari sampel II s ₁= simpangan baku sampel I s ₂ = simpangan baku sampel II



n2



s ₁² = varians sampel I s ₂² = varians sample II r = hubungan pada kedua sampel 2. Statistik Nonparametris Metode



statistik yang dijelaskan ialah Mc Nemar Test dalam



menguji hipotesis komparatif data nominal dan sign test untuk data ordina (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). a. Mc Nemar Test Metode yang digunakan dalam menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi jika data yang ada bentuknya nominal atau diskrit. Penyusunan penilaian biasanya dalam bentuk “before after “ sehingga hipotesis penelitian adalah perbandingan antara nilai sebelum serta sesudah adanya perlakuan ataupun treatment (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Sebagai petunjuk dalam menguji signifikansi setiap perubahan, maka data harus disusun ke dalam table segi empat ABCD seperti berikut:



Before



After



+ _



_ V X



+ W Y



Simbol (+) serta (-) hanya digunakan dalam mengenali jawaban yang tidak sama, sehingga tidak mutlak memiliki sifat positif maupun negatif. Masalah-masalah yang memperlihatkan peralihan antara jawaban satu serta jawaban dua timbul pada sel V dan Y. Individu ditulis pada sel V apabila mengalami perubahan dari positif ke negatif, serta ditulis pada sel Y apabila mengalami perubahan dari negatif ke positif. Jika tidak mengalami perubahan yang diamati yang modelnya positif maka ditulis pada sel, serta ditulis pada sel X bila tidak merubah observasi yang



modelnya negatif. V + Y ialah keseluruhan perubahan,serta W dan X yang tidak mengalami perubahan. Ho = ½ ( V + Y ) mengalami perubahan pada suatu rute, serta merupakan jumlah yang diinginkan di bawah fo pada kedua sel yaitu V serta Y (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Test Mc Nemer merevolusi Chi Kuadrat (X2 ), sehingga persamaan yang dipakai dalam menguji tesis ialah persamaan chi kuadrat (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Persamaan dasarnya yaitu : ¿ ₖ ( fₒ−fₕ ) ¿ ¿ fₕ



xₐ² = ∑



¿



i=1



Keterangan : fo = jumlah total yang diteliti pada kategori ke i fn = jumlah total yang dinginkan di bawah fo pada kategori ke i Pengujian relevansi sekedar diperuntukkan pada V serta Y. Pabila V = jumlah masalah yang diteliti pada sel V, serta Y jumlah masalah yang dteliti pada sel D, serta ½ (V+Y) jumlah masalah yang diinginkan baik di sel V dan D (Ninla Elmawati Falabiba, 2019), persamaannya bisa disederhanakan dalam bentuk :



x² =



( A−D )2 A+ D



Persamaan



ini



makin



sempurna



menggunakan



“koreksi



kontinuitas” yang diusulkan dari Yates, 1934 yakni: melakukan pengurangan bilangan 1. Koreksi kontinuitas ini diusulkan akibat perputarannya memakai perputaran normal (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Setelah adanya koreksi kontinuitas tersebut, maka rumusnya menjadi:



x² =



⟨| A−D|−1 ⟩ ² A+D



dimana dk = 1



b. Sign Test atau pengujian tanda Sistem uji ini dipakai pada pengujian hipotesis pada komparasi 2 sampel yang saling berhubungan. Jika data yang ada dalam bentuk ordinal. Metode ini disebut dengan Sign Test atau



(Uji Tanda) mengapa



demikian, dikarenakan dalam data yang di uji tersebut bentuk tanda-tanda seperti tanda positif dan negatif. Contohnya pada sebuah percobaan, hasil dari uji tersebut tidak seberapa besar suatu perubahannya yang kuantitatif , melainkan hasil uji ini di kemukakan dengan tanda atau suatu perubahan positif dan negatif. H0 sering kali disebut denan kata hipotesis nol, hal yang di uji pada hipotesis nol ini adalah dengan simbol p ( XA > XB ) = p ( XA < XB ) =0,5 pada uji peluang ini si bol berubah dari XA menjadi XB, dan keterbalikannya dari XB ke XA = O,5. Hal ini di gunakan untuk memperoleh beda dari positif dan negatif nilai uji tersebut. Oleh sebab itu, jika tanda atau nilai positif lebih banyak, maka Ho diterima. c. Wilcoxon Match Pairs Test Dalam bagian ini dapat kita ketahui bahwa menggunakan metode yang sempurna, di bagian ini adalah proses penyempurnaan nilai uji tanda sebelumnya. Pada uji tanda sebelumnya, nilai positif dan negatif tidak di perhitungkan. Tetapi pada bagian uji wilcoxon ini positif dan negatif sangat d perhitungkan. Pada bagian uji tanda , metode wilcoxon ini di gunakan saat pengujian hipotesis komparatif 2 sampel yang berbentuk ordinal. jika kedua sampel tersebut lebih besar dari 25 maka distribusinya itu akan mendekati angka nol, sehingga digunakan rumus z pada pengujiannya ( Ninla Elmawati Falabiba, 2019 ).



z=



T −μτ ⍬τ



T = merupakan jumlah jenjang yang kecil B. Sampel Independen atau (Tidak Berkorelasi)



Pengujian ini ialah pengujian keterampilan nilai atau angka rata-rata suatu data pada komparatif 2 sampel yang tidak independen. Dalam pengujian hipotesis komparatif memiliki tipe pada setiap datanya.. metode t-test ialah metode komparatif parametris yang fi gunakan pada uji data rasio interval, sedangkan pada statistik komparatif nonparametris yang bisa dipakai ialah : Median Test, Mann-Whitney, Kolmogorve-Sinirnov, Fisher Exact, Chi Kuadrat, Test Run Wald-Wolfowitz. Statistic nonparametris dipakai dalam pengujian hipotesis jika bentuk datanya nominal dan ordinal (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). 1. Statistik Parametris T-test Ada dua rumus pada metode ini yang bisa kita gunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel yang tidak berkorelasi (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Rumus tersebut adalah :



t=



̅ x ₁−x ₂ s ₁² s ₂² + n1 n ₂







polled varians



t=







̅ X 1−X ₂ ( n₁−n ₂) s ₁²+(n₂−1) s ₁² 1 1 + n ₁−n ₂+ 2 n ₁ n₂



(



)



Ada sebagian pertimbangan pada pemilihan rumus t-test (Ninla Elmawati Falabiba, 2019), sebagai berikut : a. Apakah angka rata-rata tersebut berasal dari 2 sampel yang jumlahnya sama ataupun tidak sama? b. apakah pada 2 varians itu memiliki homogen ? Misalnya hipotesis yang di pakai adalah : Ho : tidak adanya suatu perbedaan antara lulusan SMU dan SMK dalam mencari suatu pekerjaan.



Ha : keterbalikan dari Ho dimana pada hipotesis ini terdapat suatu perbedaan antara SMU dan SMK dalam mencari suatu pekerjaan. Berdasarkan keterangan di atas dapat kita simpulkan seperti berikut : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Untuk menentukan rumus t-test, kita akan memilih sutu hipotesis komparatif, maka harus melakukan suatu pengujian varians pada 2 sampel tersebut



apakah



homogen



ataupun



tidak



homogen..



Pengujian



homogenitas varians menggunakan rumus uji F yaitu:



F=



Variansbesar Varians kecil



2. Statistik Nonparametris Pada bagian statistik ini digunakan untuk suatu pngujian hipotesis 2 sampel yang tidak berkorelasi, sampel tersebut ialah : a. Chi Kuadrat (X2) atau 2 sampel Sampel ini dipakai jika datanya berupa nominal serta mempunyai sampel yang besar. Untuk menghitung sampel tersebut kita gunakan persamaan yang telah tersedia atau persamaan yang telah ada. Dengan memakai tabel 2 x 2 (Ninla Elmawati Falabiba, 2019).



Himpunan



Jenjang dampak penindakan Berdampak Tidak



Himpunan



A



berdampak B



percobaan Himpunan otoritas Total



C a+c



D b+d



Total a+b c+d n



Mencermati revisi Yates, maka persamaan yang dipakai dalam pengujian hipotesis ialah :



X² =



−1 n ⟨|ad−bc| n ⟩ ² 2 ( a+b )( a+ c )( b+ d ) (c +d )



b. Fisher Exact Probability Test Percobaan yang dipakai dalam pengujian relevansi statistik komparasi 2 sampel minim minim bebas jika data yang digunakan dalam bentuk simbolis. Pada sampel dipakai metode Chi Kuadrat. Demi mempermudah penjumlahan pada uji hipotesis, info yang didapatkan dari observasi harus dirangkai pada diagram kontingensi 2 x 2 sebagai berikut (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Himpunan 1



○ V



● W



Total V+W



2 Total



X



Y



X+Y N



Keterangan : Himpunan 1 = sampel 1 Himpunan 2 = sampel 2 Simbol ●○ sekedar menunjukan terdapat pengelompokkan, contohnya memenuhi-tidak memenuhi, besar-kecil dan lain-lain. VWXY ialah info simbolis dalam bentuk jumlah. Persamaan dasar yang dipakai dalam menguji menggunakan metode ini adalah sebagai berikut. (Ninla Elmawati Falabiba, 2019) .



p=



( A−B) !(C−D)!( A−C) !(D−B)! N ! A! B!C ! D !



c. Median Test Metode ini dipakai dalam pengujian relevansi tesis komparasi 2 sampel bebas jika data yang ada dalam bentuk nominal ataupun ordinal. dalam menguji menggunakan sampel ini disesuaikan dengan nilai tengah dari sampel didapat dengan campuran sehingga Ho dalam pengujian berarti: Tidak ada pembeda antara 2 himpunan anggota sesuai dengan nilai tengahnya. Median test dipakai pada sampel antara Fisher dan Chi Kuadrat. Dalam penggunaan median test, mula-mula perlu ditafsir kombinasi 2 himpunan (nilai tengah pada seluruh himpunan) (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Kemudian dikelompokkan menjadi 2 serta dituliskan pada diagram berikut : Himpunan



Himpunan 2



Total



1 tengah V



W



V+X



kombinasi ≤ nilai tengah X



Y



X+Y



kombinasi Total



W + Y = n₁



N = n₁ + n₂



>



nilai



Himpunan



V + X = n₁



Keterangan : V : jumlah kasus pada himpunan 1 > nilai tengah kombinasi = ½ n₁ W : jumlah kasus pada himpunan 2 > nilai tengah kombinasi = ½ n₂ X : jumlah kasus pada himpunan 1 ≤ rnilai tengah kombinasi = ½ n₁ Y : jumlah kasus pada himpunan 2 ≤ nilai tengah kombinasi = ½ n₂ d. Mann-Whitney U-Test sampel yang dipakai dalam pengujian tesis komparasi 2 sampel bebas jika data yang ada dalam bentuk ordinal. jika pada sebuah observasi bahan dalam bentuk rumpang, maka butuh perubahan terlebih dahulu menjadi bentuk bahan ordinal. Jika bahan tetap dalam bentuk



rumpang, biasanya bisa digunakan t-test dalam menguji, namun jika perkiraan t-test tidak terpenuhi maka U-test bisa dipakai. Ada 2 persamaan yang dipakai dalam menguji, serta dipakai pada penjulahan demi memahami biaya U yang lebih minim (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Persamaan itu ialah :



U₁ = n₁ n₂ +



n1 (n2 +1) −R ₁ 2



U₂ = n₁ n₂ +



n ₂(n ₂+1) −R ₂ 2



dan



Keterangan : n₁ = banyak sampel I n₂ = banyak sampel II U₁ = banyak peringkat I U₂ = banyak peringkat II R₁ = banyak rangking dalam sampel I R₂ = banyak rangking dalam sampel II e. Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel Sampel yang dipakai dalam pengujian tesis komparasi dua sampel independen jika data yang ada dalam bentuk ordinal dan susah disusun dalam daftar perputaran jumlah kumulatif melalui penggunaan macammacam rumpang (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Persamaan yang dipakai ialah : D = maksimum [S n₁(X) – S n₂(X)] f. Test Run Wald-Wolfowitz



Sampel yang dipakai dalam pengujian relevansi tesis komparatif 2 sampel bebas jika data yang ada dalam bentuk ordinal, serta tersusun pada bentuk run. Sehingga sebelum bahan dua sampel (n1 + n2) dilakukan analisis dibutuhkan penyusunan sebelumnya pada model rangking, lalu selanjutnya pada model run (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Persamaan yang dipakai dalam menguji ialah:



P (r ≤ r¹) =



1 1 n ¹+n ² ❑ n₁ ¿







( )∑







k



❑r



(2)¿



=2



jika r adalah bilang ganjil, maka persamaanya berubah jadi :



1 1 P (r ≤ r¹) = n ¹+n ² ❑ n₁ Yang mana r = 2k - 1 ¿







( )



r¹ Σ r= ¿+¿ 2



Komparatif K Sampel Komparatif k sampel dilakukan pada sampel yang jumlahnya lebih dari dua misalnya 3,4 atau 10 kelompok sampel. Pengujian hipotesis komparatif k sampel akan lebih efisien karena tidak harus melalui antar dua sampel. Untuk tiga sampel (X1 : X2 : X3) akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n kelompok sampel akan dilakukan n (n-1) :2 pengujian. Misalnya untuk 10 sampel akan dilakukan 10 (10-1) :2=45 kali pengujian (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). A. Sampel Berkolerasi a. Statistik Parametris 1. Analisis Varians



Analisis varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau rasio (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Terdapat beberapa jenis analisis varians, yaitu: a. Analisis Carians Klasifikasi Tunggal (One Way Classification) Analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial, yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampe secara serentak. Oleh karena itu, dalam penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-rata) dan Varians (simpangan baku



kuadrat) (Ninla Elmawati Falabiba, 2019).



Adapun beberapa macam jumlah kuadrat (Ninla Elmawati Falabiba, 2019), yaitu:  Jumlah kuadrat total (JKtot)



merupakan penjumlahan



kuadrat deviasi nilai individual dengan Mtot.  Jumlah kuadrat antar (JKant) merupakan jumlah selisih kuadrat mean total (Mtot) dengan mean setiap kelompok (Mi) dikalikan dengan jumlah sampel setiap kelompok.  Jumlah kuadrat kelompok (JKdal). b. Analisis Varians Klasifikasi Ganda Analisis varians klasifikasi ganda merupakan teknik statistik inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak bila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). b. Statistik Nonparametris 1. Chi kuadrat k sampel Chi kuadrat k sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Bila dalam pengujian hipotesis untuk k sampel dinyatakan



Ho diterima, berarti antar dua sampel tidak ada perbedaan. Tetapi kalau Ho ditolak bisa terjadi antar dua kelompok sampel yang berbeda, karena kelompok yang lain tidak (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). 2. Test Cochran Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya jawaban dalam wawancara atau observasi hasil eksperimen berbentuk ya atau tidak, sukses atau gagal, dan sebagainya. Maka jawaban tersebut diberi skor 0 untuk gagal dan skor untuk sukses (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). 3. Test Friedman Friedman Two Way Anova (analisis varian dua jalan Friedman), digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan (related) bila datanya berbentuk ordinal. Bila data berbentuk interval atau ratio maka diubah ke dalam bentuk ordinal (Ninla Elmawati Falabiba, 2019).



B. Sampel Independen Terpisah a. Statistik Parametris 1. Anova Satu Jalan (Klasifikasi Tunggal) Langkah-langkah pengujian hipotesis pada anova untuk data berpasangan (Ninla Elmawati Falabiba, 2019), yaitu: 1. Menghitung JK Total. 2. Menghitung JK Antar. 3. Menghitung MK Antar. 4. Menghitung MK Dalam. 5. Menghitung F hitung dengan cara membagi MK antar dengan MK dalam. 6. Membandingkan F hitung dengan F tabel.



7. Membuat keputusan hipotesis Ho ditolak atau diterima. 2. Anova Dua jalan (Klasifikasi Ganda) Langkah-langkah dalam penggunaan anova dua jalan (Ninla Elmawati Falabiba, 2019), yaitu: 1. Menghitung JK Total. 2. Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah). 3. Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan). 4. Menghitung jumlah kuadrat interaksi. 5. Menghitung jumlah kuadrat dalam. 6. Menghitung dk. 7. Menghitung mean kuadrat (MK), masing-masing JK dibagi dengan dknya. 8. Memasukkan hasil perhitungan ke tabel ringkasan anova dua jalan. 9. Menghitung harga Fhkot, Fhbar dan Fhint.



b. Statistik Nonparametris 1. Chi Kuadrat Chi kuadrat pada statistik parametris digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel independen yang setiap sampelnya terdapat beberapa kategori atau kelas (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). 2. Median Extention (Perluasan Median) Test median digunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Dalam test ini ukuran sampel tidak harus sama (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). 3. Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls



Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal (Ninla Elmawati Falabiba, 2019). Studi Kasus : Analisis Komparatif Penggunaan Sistem Informasi Perbankan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional Latar belakang Perkembangan teknologi terjadi secara signifikan dari masa ke masa. Perkembangan teknologi yang cepat dapat dengan mudah masuk ke semua tingkatan masyarakat dan mempengaruhi perilaku individu dan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi yang terjadi, perjalanan yang biasanya memerlukan



waktu



tempuh



yang



lama



menjadi



lebuh



cepat



karena



berkembangnya transportasi lebih canggih dan modern. Selain itu, perkembangan teknologi menyebabkan perubahan pada pola komunikasi, dahulunya individu maupun masyarakat berkomunikasi secara langsung dan bertatap muka, sekarang komunikasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja karena adanya alat-alat komunikasi yang canggih dan modern seperti HP dan lainnya. Perkembangan yang terjadi bersifat dinamis dan terjadi terus menerus. Teknologi yang semakin canggih dan modern, menyebabkan kemajuan pada transaksi perbankan yang dimulai denga penggunaan teknologi komputer untuk pelayanan kepada nasabah yang ingin bertransaksi dan lainnya sehingga lebih mudah dan cepat. Pada awalnya nasabah harus melakukan transaksi dengan datang langsung ke bank, dengan adanya layangan teknologi komputer dan akses melalui internet seperti m-banking dan lainnya mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun. Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan perusahaan harus mengubah strategi bisnis yang telah diterapkan menjadi strategi bisnis yang memasukkan peran teknologi dalam proses inovasi barang dan jasa (Abdurokhim, 2016).



Teknologi perbankan atau Teknologi Sistem Informasi Perbankan (TSI Perbankan) merupakan sistem dalam mengolah data keuangan dan layanan jasa perbankan yang berbasis elektronik dengan menggunakan bantuan komputer, telekomunikasi, dan lainnya (Peraturan Bank Indonesia, No. 9/15/PBI/2007) (Abdurokhim, 2016). Tujuan dari penggunaan TSI yaitu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas dan pemberian pelayanan kepada nasabah. Perkembangan



dalam



penerapan



TSI



terjadi



secara



cepat



mengikuti



perkembangan teknologi informasi. Bank-bank yang ada berusaha untuk memasukkan teknologi informasi ke dalam sistemnya karena teknologi informasi dapat memudahkan untuk manajemen bank ketika terjadi transaksi. Kualitas kinerja TSI sangat mempengaruhi keberhasilan bank dalam memberikan pelayanan dan memenuhi kepentingan antara bank dan nasabah. Seiring dengan berkembangnya zaman, perbankan menjadi lembaga yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan dalam kehidupan masyarakat (Abdurokhim, 2016). Terdapat beberapa informasi perbankan yang ditemui, seperti m-banking, internet banking dan lainnya. Semua produk bank tersebut diterbitkan dengan tujuan untuk mempermudah dalam melakukan transaksi dan lainnya. BCA berusaha berinovasi dengan menerbitkan Video Banking pengganti ATM (Auto Teller Mechine). Video Banking merupakan mesin yang dapat menjalankan aktivitas perbankan dengan penggunakan teknologi audio visual sehingga transaksi dapat dilakukan tanpa terbatas ruang dan waktu (Abdurokhim, 2016). Dalam dunia perbankan terdapat dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank syariah. Jika dibandingkan jumlah pengguna layanan kedua bank maka bank konvensional yang banyak digunakan oleh individu dan masyarakat. Ketersediaan Teknologi Informasi yang baik dan canggih mampu memenuhi kebutuhan bisnis. Bank Syariah harus mengembangkan teknologi informasi yang dimilikinya melalui sistem aplikasi yang dapat menunjang kegiatan perbankan



yang dilakukan seperti pembiayaan, pendanaan, transaksi jasa perbankan dan lainnya (Abdurokhim, 2016). Salah satu bank syariah yang terbesar dan menjadi awal dari berkembangnya bank syariah yang lainnya adalah Bank Muamalat. Bank Muamalat menggunakan sistem aplikasi Oracle dalam mengembangkan sistem dan teknologi informasinya. Teknologi ini memudahkan proses bisnis inti sehingga lebih produk dan fleksibel dalam pelaksanaan perbankan syariah (Abdurokhim, 2016). Menurut data BI pada April 2013 terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 154 BPR Syariah dengan jumlah kantor 2017 di 120 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Bank Syariah mempunyai peluang untuk dapat bersaing dengan Bank konvensional karena memiliki 14 juta nasabah yang tersebar di 17 ribu Bank Syariah yang telah bersertifikat BI (Abdurokhim, 2016). Perbedaan antara Bank Umum dan Bank Syariah terdapat pada pengembangan dan keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada bank dan sebaliknya. Bank konvensional atau bank umum menggunakan sistem bunga dan Bank Syariah menggunakan sistem bagi hasil (Abdurokhim, 2016). Hal yang akan diteliti adalah perbandingan antara lembaga keuangan syariah dan konvensional terkait sistem informasi yang diterapkan. Penelitian dilakukan pada keberadaan cabang atau kantor kas di daerah (Abdurokhim, 2016). Dalam melakukan perbandingan sistem informasi perbankan dapat dinilai dari teknologi sistem informasi perbankan yang digunakan kedua bank sehingga dapat menjadi pertimbangan dasar ingin mempercayakan aset yang dimiliki ke bank yang mana. Penelitian dilakukan pada Bank Muamalat sebagai Bank Syariah dan Bank BCA sebagai Bank Konvensional yang dilakukan di Kabupaten Cirebon (Abdurokhim, 2016).



Penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang berupa deskripsi dengan menggunakan metode komparatif atau perbandingan antara objek dengan yang lainnya. Sampel yang dipilih dalam penelitian merupakan 2 Bank yaitu Bank Muamalat dan Bank BCA yang berada di Kabupaten Cirebon. Analisis Hasil Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional pada Penggunaan Sistem Informasinya Analisis Persepsi Bank Dari hasil sosialisasi ditemukan bahwa Bank BCA lebih aktif dalam mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar, talkshow dan lainnya yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau layanan baru. Selain dengan kegiatan tersebut, perkenalan produk-produk atau layanan baru kepada masyarakat juga dilakukan oleh para CS dan melalui strategi marketing Bank BCA. Pada Bank Muamalat, memperkenalkan produk atau layanan terbaru masih melalui



strategi



marketing



yang



harus



bertemu



langsung



dengan



masyarakat/nasabah di lapangan dan dalam waktu tertentu juga dilakukan oleh customer service-nya. Kedua bank ini memiliki infrastruktur yang sama karena layanan yang ditawarkan pun sama dan dikendalikan oleh pusat dan tidak menggunakan peralatan khusus (Abdurokhim, 2016). Dari sisi sumber daya manusianya baik dari segi kualitas maupun operasionalnya juga sama. Tidak terdapat SDM khusus yang digunakan atau ditempatkan untuk melayani layanan e-banking dari kedua bank. Kedua bank masih menggunakan CS dan BO untuk melayani para nasabah ataupun masyarakat. Dari segi layanan terhadap pengaduan e-banking, kedua bank samasama memberikan pelayanan yang baik yang ditangani oleh para CS kedua bank tersebut. Dari segi biaya, dapat dilihat pada pada tabel berikut (Abdurokhim, 2016). Tabel Biaya Transaksi Internet Banking No



Jenis



Bank Muamalat



Bank BCA



1



Transfer Antar Bank



Rp. 6.500,-



Rp. 5.000,-



2



RTGS



Rp. 20.000,-



Rp. 25.000,-



Sumber :BCA.co.id/Muamalat,co.id Berdasarkan tabel diatas, biaya untuk transfer yang ditawarkan oleh Bank BCA lebih murah dan untuk RTGS (Real-Time Gross Settlement) seperti kliring dan lainnya biaya yang ditawarkan Bank Muamalat lebih murah. Kemudian, jika dilihat dari keseluruhannya Bank Muamalat lebih murah daripada Bank BCA dengan selisih Rp. 4.000,- (Abdurokhim, 2016). Analisis Persepsi Nasabah Nasabah merupakan pengguna layanan perbankan baik dalam bentuk apapun. Tidak semua nasabah mengetahui dan menggunakan layanan internet banking, oleh karena itu pengambilan wawancara dilakukan pada salah satu nasabah yang menggunakan layanan internet banking (Abdurokhim, 2016).



a. Pada Bank BCA Nasabah yang ada di bank sangat banyak dan secara langsung dipilih secara acak sehingga CS bank tidak mengetahui profil dari nasabah dan apakah nasabah menggunakan layanan internet banking atau tidak. Secara keseluruhan penilaian terhadap ATM dan layanan internet banking mendapatkan respon yang positif dari nasabah karena dari segi layanan yang baik dan nyaman seperti penampilan ATM yang bersih dan tampilan layar yang menarik untuk dilihat. Kemudian, dari segi efesiensi nasabah merespon akses ke website link BCA tergantung jaringan internet nasabah (Abdurokhim, 2016). Dari segi fulfillment nasabah menggunakan layanan Klik BCA dalam keadaan tertentu saja untuk lebih memudahkan dan mempercepat transaksi yang dilakukan. Dari segi reliabiliti layanan e-banking nasabah mengakui bahwa



dengan internet banking, transaksi yang dilakukan menjadi lebih cepat, mempersingkat waktu dan dapat diakses dimanapyn dan kapanpun tanpa perlu bersusah payah antri serta lebih aman karena dilakukan tanpa uang tunai (Abdurokhim, 2016). b. Pada Bank Muamalat Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada salah satu nasabah, dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan penampilan ATM Bank Muamalat memberikan suasana yang nyaman kepada nasabah walaupun penarikan yang dilakukan tidak dapat dalam jumlah yang besar dan titik ATM Bank Muamalat masih sedikit sehingga dalam keadaan tertentu akan menimbulkan masalah pada nasabah pengguna ATM dalam mengambil atau melakukan tarik tunai. Penampilan ATM yang cukup menarik perhatian nasabah. Mengenai masalag login ataupun akses internet tidak ditemukan masalah oleh pengguna layanan internet banking. Internet banking merupakan solusi dalam waktu tertentu karena lebih hemat waktu dan lebih cepat. Selain itu menggunakan layanan internet banking lebih aman dan dapat meminimalisir beberapa resiko. Namun untuk keamanan akun atau data masih belum bisa dipastikan (Abdurokhim, 2016). Analisis Persepsi Lainnya a. Ketersediaan Informasi Bank BCA memiliki website yang menjadi sumber atau pusat informasi yang lengkap dan tersedia dalam satu laman dan tersedia buku panduan yang dapat dibaca oleh nasabah, sedangkan Bank Muamalat memiliki dua laman berbeda yang menimbulkan ketidakefisienan dalam menemukan informasi dan tidak disediakannya panduan dalam bentuk apapun yang dapat diunduh dan dibaca untuk para nasabah Bank Muamalat (Abdurokhim, 2016). b. Membandingkan Sistem Sejenis Bank BCA telah memiliki layanan internet banking dan m-banking dengan nama Klik BCA yang telah ada sejak 2001 yang kemudian berkembang menjadi



versi smartphone pada tahun 2010. Sedangkan Bank Muamalat meluncurkan internet banking dengan nama iB-Muamalat pada tahun 2012 yang kemudian berkembang menjadi m-banking pada tahun 2016. Bank BCA memiliki usia lebih tua dari Bank Muamalat atau dengan kata lain Bank BCA telah lama didirikan dibandingkan dengan Bank Muamalat sehingga dari segi layanan dan fasilitas lebih banyak dilakukan oleh Bank BCA dibanding Bank Muamalat (Abdurokhim, 2016). c. Inovasi Pertumbuhan Produk Elektronik Bank BCA dalam meluncurkan produk atau layanan terbarunya melalui beberapa cara, seperti sosialisasi secara langsung oleh CS kepada nasabah, mengadakan talkshow, mengumumkan di website dan lainnya. Inovasi dalam perbankan dengan konsep "Individual Banking Syistem" telah lebih dulu dilakukan oleh Bank BCA dibanding Bank Muamalat karena Bank Muamalat pada 2016 baru sampai pada inovasi m-banking. Contohnya, Bank BCA sudah bisa melakukan setor tunai sedangkan Bank Muamalat masig menggunakan tarik tunai



dan



lainnya



(Abdurokhim,



2016).



d. Pertumbuhan Transaksi E-Banking Bank BCA telah lama terjun dalam dunia perbankan dibandingkan Bank Muamalat dan dapat dijelaskan bahwa pada Juni 2014 Bank BCA mencatat transaksi sebanyak 240,8 juta yang didominasi oleh nasabah pengguna internet banking dan m-banking. Sedangkan Bank Muamalat pada awal tahun 2014 mencatat transaksi sebanyak 22,7 juta yang nasabahnya masih menggunakan ATM. Dapat dilihat antara Bank BCA dan Bank Muamalat memiliki selisih yang besar (Abdurokhim, 2016). Tabel Jumlah Transaksi BCA TRANSAKSI SMARTPHONE No



Tahun



Jumlah Transaksi



Jumlah Dana



1



2014



240,8 Juta Transaksi



Rp. 232,8 Miliar



2



2016



363,9 Juta Transaksi



Rp. 337,6 Miliar



TRANSAKSI INTERNET BANKING 1



2014



541,1 Juta Transaksi



Rp. 2,57 Miliar



2



2016



797,3 Juta Transaksi



Rp. 3,31 Miliar Sumber : Detik.com



Tabel Jumlah Transaksi Muamalat TRANSAKSI INTERNET BANKING No



Transaksi



Tahun



1



57.457 Transaksi



2012



2



218.284 Transaksi



2013



TRANSAKSI PONSEL 1



572.339 Transaksi



2012



2



1.141.905 Transaksi



2013



TRANSAKSI ATM 1



334.317 Transaksi



2012



2



21.023.315 Transaksi



2013 Sumber : Mysharinng.com



e. Jumlah Fasilitas E-Chanel Bank BCA telah memiliki 15 layanan e-chanel aktif yang dapat digunakan oleh nasabahnya, sedangkan Bank Muamalat memiliki 5 layanan e-chanel aktif dan masih terus dikembangkan serta adanya layanan m-banking. Bank BCA memiliki jumlah layanan yang lebih banyak dibandingkan dengan Bank Muamalat karena Bank BCA telah lebih dulu masuk dalam dunia perbankan (Abdurokhim, 2016).



Jumlah E-Chanel BCA No



Nama Layanan



Jenis



1



Sakuku



E-Chanel



2



Klik BCA



E-Chanel



3



Klik Play



E-Chanel



4



BCA Mobile



E-Chanel



5



M-BCA



E-Chanel



6



FLAZZ



E-Chanel



7



Info BCA



E-Chanel



8



Tunai BCA



E-Chanel



9



BCA



E-Chanel



10



DUITT



E-Chanel



11



ATM BCA



E-Chanel



12



e-Rate



E-Chanel



13



My-BCA



E-Chanel



14



SMS BCA



E-Chanel



15



Alam Sutera



E-Chanel Sumber : BCA.co.id



Table Jumlah E-Chanel Muamalat No



Nama Layanan



Jenis



1



Gerai Muamalat



E-Chanel



2



ATM Muamalat



E-Chanel



3



i-Muamalat



E-Chanel



4



m-Banking Muamalat



E-Chanel



5



Sala Muamalat



E-Chanel Sumber : Bankmuamalat.com



PENUTUP Kesimpulan Komparatif merupakan suatu hal yang fokus pada suatu kelompok dalam suatu subyek, setelah itu di lanjutkan dengan adanya suatu variabel yang di teliti pada suatu kelompok yang sedang di komparasikan. Pada pengujian dua sampel ada tiga jenis uji hipotesis yang dibahas yakni hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif. Pemaparan materi dalam book chapter ini membahas mengenai beberapa hal diantaranya komparatif dua sampel, komparatif k sampel serta contoh studi kasus tentang analisis hipotesis statistik komparatif. Pada bagian komparatif dua sampel terdapat dua jenis sampel didalamnya yaitu sampel berkorelasi dan sampel independen dengan menggunakan tiga macam pengujian seperti uji dua pihak, uji pihak kiri dan uji pihak kanan. Kemudian sama halnya dengan komparatif dua sampel, komparatif k sampel juga terdiri atas sampel berkorelasi dan sampel independen (tidak terpisah). Perkembangan teknologi terjadi secara signifikan dari masa ke masa. Perkembangan teknologi yang cepat dapat dengan mudah masuk ke semua tingkatan masyarakat dan mempengaruhi perilaku individu dan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi yang terjadi, perjalanan yang biasanya memerlukan



waktu



tempuh



yang



lama



menjadi



lebuh



cepat



karena



berkembangnya transportasi lebih canggih dan modern. Dalam dunia perbankan terdapat dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank syariah. Jika dibandingkan jumlah pengguna layanan kedua bank maka bank konvensional yang banyak digunakan oleh individu dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Abdurokhim. (2016). Analisis Komparatif Penggunaan Sistem Informasi Perbankan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(1), 41–54. http://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-



literate/article/view/7/8%0Ahttp://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/ syntax-literate/article/view/7 Bengkulu, U. (n.d.). l. Tujuan. Ninla Elmawati Falabiba. (2019). 済無 No Title No Title No Title. 1903020036. X