Bulldozer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ALAT GUSUR Alat gusur adalah alat yang mengubah energy mesin menjadi energy mekanik, bentuk nyata dari energy mekanik adalah berupa gaya dorong/gusur yang dalam bahasa inggrisnya disebut juga “dozing” (alatnya dozer), namun apabila energy mekanik berupa tarikan maka disebut alat tarik (tractor). Dan “tractor” yang dilengkapi alat gusur (berupa blade) disebut “Bulldozer”. Dengan demikian “tractor” merupakan penggerak utama (prime mover) untuk “Bulldozer”. 1. BULLDOZER Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan “tractor” sebagai penggerak utamanya (prime mover) yang dilengkapi dengan “dozer attachment”. Disini bentuk “attachmentnya” adalah “blade”. Bulldozer dirancang sebagai alat berat yang diberi kemampuan untuk mendorong ke muka/ke depan. Dalam menetukan bulldozer jenis apa yang akan digunakan maka harus dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Ukuran yang dibutuhkan. b. Macam pekerjaan yang akan dilakukukan (bulldozing, pulling a scraper, pulling a wagon, ripping, dll). “Type of footing” (jenis permukaan tanah, dimana bulldozer itu akan bekerja). Kekompakan (fimness) dari jalan lintas. Kelicinan (smoothnes) dari jalan lintas. Kemiringan dari jalan lintas. Jarak jalan lintas.



c. d. e. f. g. 1.1.



Spesifikasi Bulldozer Untuk spesifikasi bulldozer memiliki beberapa bagian diantaranya: 1. Blade 2. Pitch strut 3. Hoist cyilinder 4. Engine 5. ROOPS-Cab 6. Ripper cylinder 7. Ripper shank 8. Ripper beam 9. Drawbar 10. Sprocket 11. Crawler frame



12. Track carrier roller 13. Track roller 14. Track idler 15. Push arm 1.2.



Macam-macam Bulldozer Macam-macam bulldozer didasarkan pada: o Undercarriage. o Attachment. o Media/alat penggerak blade-nya. a. Undercarriage. Undercarriage adalah bagian-bagian bulldozer yang berada dibawah cabin, yang berfungsi untuk menggerakan bulldozer ke depan atau ke belakang. Roda penggeraknya bias roda rantai “crawler” atau bisa pula roda ban disebut “tires” atau wheel. b. Attachment. Macam bulldozer berdasarkan attachment dapat dilihat pada kelengkapan mekanis yang dipasang pada bagian depan disebut “blade” atau “rake” bila berupa garpu, sedangkan yang dipasang dibagian belakang disebut “ripper”. Macam-macam blade: o Straight blade (S-Blade) Blade jenis ini paling cocok untuk segala jenis lapangan/medan kerja, bulldozernya disebut “straight bulldozer” atau cukup dinamai “straight dozer”. o Straight rake Attachment ini berupa garpu, cocok untuk pekerjaan pembersihan semak-semak dan atau pembersihan akar-akar yang tidak terlalu dalam dan besar (akarnya). Bulldozernya dinamai “straight rake dozer”, atau cukup disebut “rake dozer”. o Universal blade (U-Blade) Pada kedua sisi blade dilengkapi dengan saying (wing), yang berfungsi untuk memperkecil kehilangan material hasil gusuran mengarah ke dumping. Bulldozer ini disebut U-dozzer. o Angel blade (A-Blade) Angel blade ini deibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Attachment angel blade dinamakan angel dozer, dan cocok untuk pekerjaan pembuangan kesamping (side casting), pembukaan jalan (pioneering road), menggali saluran (cutting ditches). o Cushion blade (C-Blade) Blade jenis ini dilengkapi dengan bantalan karet (rubber cushion) yang berguna untuk merendam tumbukan. Bulldozer dengan jenis ini disebut “cushion dozer”



atau C-Dozer. C-Dozer cocok untuk bekerja sama dengan scraper, yaitu sebagai pendorong scraper atau disebut “push loading”. c. Bulldozer berdasarkan media/penggerak blade. Bulldozer berdarakna media/penggerak blade-nya terdiri dari bulldozer dengan penggerak “hydraulic” dan bulldozer dengan penggerak “cable”. Penggusuran (dozing) dilakuan dengan cara menurunkan blade hingga pisau (cutting edge) menancap masuk beberapa cm ke material (tanah), kemudian bulldozer bergerak maju sejauh sedemikian rupa sehingga blade penuh dengan hasil garukan material (tanah). Setelah blade penuh, blade diangkat beberapa cm lagi seperti posisi semula dan bulldozer tetap berjalan untuk mengonggokan material hasil gusuran kesuatu tempat sesuai dengan recana kerjanya. Peran penggerak blade antara system hydrolik dengan system kabel sangat berbeda. Perbedaannya adalah bila dengan system kabel maka penancapan pisau ke permukaan material yang akan digusur semata-mata bergantung pada berat blade itu sendiri. Namun apabila digerakan dengan system hidrolik, gaya tancap blade dilakukan oleh gaya yang diperoleh dari system hidrolik. “Hydaulic Controlled Blade Bulldozer” cocok pada pekerjaan penggusuran yang memerlukan presisi/ketelitian tinggi, missal pada pekerjaan penambangan batubara. 1.3.



Cara kerja Bulldozer 1. Metode pembabatan pada Land clearing. Land clearing adalah semua pekerjaan pembersihan tempat kerja dari semak-semak, pohon besar dan kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, kemudian membuang tanah atau batuan yang menhgalangi pekerjaan selanjutnya. i. Penebangan dengan metode parimeter. Metode ini dipakai untuk membuka suatu daerah yang datar, bila suatu plot yang akan dibuka telah ditentukan, maka bulldozer mulai membuka dari sebelah luar kedalam dengan gerakan berlawanan arah jarum jam mengelilingi ii.



plot tersebut. Metode out crop. Setelah plot-plot ditentukan letak dan ukurannya, maka bulldozer mulai membuka dari sebelah dalam kearah luar plot dengan gerakan searah jarum jam. Penimbunan dilakukan dari arah luar kedalam, sehingga timbunan berada didalam plot.



iii.



Metode pegas ulir. Kerja bulldozer dalam melakukan penebangan atau pembabatan bergerak



iv.



sesuai garis yang serupa pegas ulir. Metode contur. Dilakukan pada daerah yang berbukit. Bulldozer ini mulai melakukan penebangan dari arah bukit menuju kebawah, timbunan dibuat pada daerah kontur atau garis ketinggian. Sedangkan untuk semak belukar bisa dilakukan



v.



suatu pola dimana pembabatan dan penimbunan dilakukan bersamaan. Metode zig-zag. Bulldozer mendorong/merobohkan/menebang pohon dengan desakan kekanan. Setelah roboh bulldozer mundur berbalik arah ke kirinya lalu menebang pohon di sisi kiri menurut garis lurus.



1.4.



Metode penggusuran. 1. Down hill dozing. Pada metode ini cara kerja bulldozer adalah selalu mendorong kearah bawah, jadi mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi untuk menambah tenaga dan kecepatan. 2. High wall or float dozing. Bulldozer menggali beberapa kali, lalu mengumpulkan material menjadi satu dan mendorong dengan hati-hati pada lereng yang curam. Sebelum seluruh tanah habis meluncur ke lerang, bulldozer harus di rem agar tidak terjungkir atau terjungkal masuk ke dalam lereng. 3. Trench or slot dozing. Bulldozer yang menggali melalui satu jalan yang sama akan menyebabkan terbentuknya semacam dinding di kiri kanan bilah yang disebut spilages, sehingga pada pendorongan tanah berikutnya tidak ada tanah yang keluar atau tercecer ke samping bilah blade.



1.5.



Produksi Bulldozer. 60 QBulldozer = CTbulldozer



× KBL × FkBlade × [Fk] × [Fk]



Keterangan: QBulldozer : Produksi bulldozer (Lcm/Jam) CTBulldozer : Cycle Time bulldozer (menit) KBL : Kapasitas blade, KBL = P × T2 FkBlade : Faktor koreksi blade, FkBlade = 1 (standard) Fk : Faktor koreksi (missal: efisiensi kerja, dan lain-lain) Fk : Faktor konversi (Misal: SF)



1.6.



Keuntungan dan kerugian.



Sumber: Yanto Indonesianto (2012): Pemindahan Tanah Mekanis, STTNAS Yogyakarta