Catatan Panasbumi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



1. EKSPLORASI SUMBER DAYA PB Dlm UU 27/2003 ttg PB: Tahapan keg operasional PB tdd Survei Pendahuluan, Eksplorasi, Studi Kelayakan, Ekploitasi dan Pemenfaatan. Sedangkan tahapan pengusahaan tdd Eksplorasi, Studi Kelayakan dan Eksploitasi. Sec grs besar kedua tahapan kedua tahapan tsb adalah sama, Survey Pendahuluan dan Eksplorasi dlm tahapan keg operasional = Eksplorasi dalam tahapan pengusahaan. Ekploitasi dan Pemanfaatan dlm tahapan keg operasional = Eklploitasi dlm tahapan pengusahaan.



a. TAHAPAN PENYELIDIKAN 1.



Penyelidikan Pendahuluan Awal/ Rekonaisan. Keg ini tdd studi literatur dan peninjauan daerah (geologi dan geokimia). Hasilnya adalah peta geologi tinjau dan sebaran menifestasi (spt tanah panas, tanah beruap, fumarole, solfatara), suhu fluida permukaan dan bawah permukaan serta parameter PB lainnya yg berguna utk panduan penye;lidikan selanjutnya.



2.



Penyelidikan Pendahuluan Lanjutan. Di sini dilakukan penyelid geologi, geokimia, dan geofisika. Penyelidikan geologi dilakukan dgn penginderaan jauh dan pendataan geologi permukaan yg hasilnya peta geologi pendahuluan lanjutan, dilengkapi penyelidkan geohidrologi dan hidrologi. Penyel geokimia meliputi visual, pengambilan contoh dan analisis mikia air, gas serta tanah sec sistematis. Hasilnya adalah peta anomali unsur2 kimia yg terkandung dlm air, gas, tanah, jenis fluida bwh perm, asal-usul fluida serta sistem PB Penyelid Geofisika tdd pemetaan geofisika yg hasilnya peta anomali geofisika dlm interval yg memungkinkan utk dibuat kontur.



3.



Penyelidikan Rinci.



2







Dilakukan berdasarkan rekomendasi dr penyel sebelumnya. Di sini dilakukan perpaduan penyel kebumian (geologi, geokimia, dan geofisika) dilengkapi pengeboran landaian suhu.







Penyelid geologi dilakukan pemetaan geologi rinci dgn skala yg lebih besar dr peta sebelumnya, termasuk pemetaan bat ubahan.







Penyel geokimia dilakukan dgn interval titik lebih rapat dan lokasi penyel yg lebih terarah dan sistematis. Hasilnya adalah peta anomali unsur2 kimia dan model hidrologi.







Penyelid geofisika dilakukan sec pemetaan dan pendugaan yg hasilnya peta anomali dan penampang tegak pendugaan sifat fisis batuan.







Pada sumur landaian suhu dilakukan juga penyelid geologi, geokimia, dan geofisika, yg hasilnya penampang batuan, sifat fisis dan kimia batuan.



Kegiatan Eksplorasi Geokimia pada tahapan Penyelidikan Rinci. (Badan Geologi, 2010)



lKegiatan Pengukuran Geofisika pada tahapan Penyelidikan Rinci.



3



(Badan Geologi, 2010)



4.



Pengeboran Eksplorasi. Pengeboran Eksplorasi (wildcat) adalah keg pengeboran sbg upaya mengetahui hsl penyelidikan rinci shg gambaran diperoleh geologi, data fisis dan kimia bwh perm serta kualitas dan kuantitas fluida.



5.



Prastudi Kelayakan. Keg ini merupakan kajian ttg pot PB berdasarkan ilmu kebumian dan kelistrikan sbg dasar utk pengembangan selanjutnya.



6.



Pengeboran Delineasi. Keg pd tahap ini adalah pengeboran eksplorasi tambahan yg dilakukan utk mendapatkan data geologi, fisika, dan kimia reservoir serta potensi sumur dari suatu daerah PB.



Tahapan kegiatan Pengeboran Eksplorasi (wild cat). (Sumber : Badan Geologi, 2010).



7.



Studi Kelayakan.



4



Keg ini merupakan kajian ttg pot PB sec kebumian, kelistrikan, ekonomi, dan analisis dampak lingkungan sbg dasar utk pengemb selanjutnya. Kajian ttg kelistrikan dan evaluasi reservoir dilakukan utk menilai kelayakan pengemb daerah PB dilengkapi dgn rancangan teknis sumur produksi dan perancangan sistem pembangkit tenaga listrik.



8.



Pengeboran Pengembangan. Jenis keg ini adalah pengeboran sumur produksi dan sumur injeksi utk mencapai target kapasitas produksi. Pd thp keg ini dilakukan pula pengujian seluruh sumur yg ada shg diperoleh data kapasitas produksi. Utk sumur injeksi umumnya ditempatkan di luar daerah prospek, sbg tempat utk membuang fluida dr lapangan uap (steam field) dan turbin berupa air panas ke dlm tanah shg dpt menjaga keberlanjutan sistem PB serta utk menjaga lingkungan.



B. KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI Berdasarkan SNI no 03-5012-1999 Pot PB di Indonesia dibagi menjadi 5 kelas yaitu : 



Klasifikasi Sumber daya Spekulatif







Klasifikasi Sumber daya Hipotetis







Klasifikasi Cadangan Terduga







Klasifikasi Cadangan Mungkin







Klasifikasi Cadangan Terbukti



Semakin canggih dan beragam metode survei yg diterapkan semakin akurat nilai potensi PB yg didapat, artinya semakin mahal biaya yg dikeluarkan.



1.



Klasifikasi Sumber daya Spekulatif 



Dicirikan oleh manifestasi PB aktif.







Luas reservoir dihitung dr penyebaran manifestasi dan batasan geologi.







Temp dihitung dgn geotermometer.



5



2.







Daya per satuan luas ditentukan dgn asumsi.







Estimasi potensi energi dilakukan dgn metode perbandingan.



Klasifikasi Sumber daya Hipotetis 



Cadangan diindikasikan oleh manifestasi PB aktif.







Data dasar merupakan hsl survein regional geologi, geokimia. Dan geofisika.







Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan hsl penyelidikan geologi/geokimia/geofisika.



3.







Temp diperkirakan berdasarkan data geotermometer (air, gas, atau isotop).







Estimasi potensi energi dirumuskan dgn menggunakan metoda volumetrik.







Ketebalan reservoir diasumsikan 1 – 2 km.



Klasifikasi Cadangan Terduga 



Luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisik batuan dan fluida diestimasi berdasarkan ilmu kebumian detil terpadu yg digambarkan dalam model tentatif.



 4.



Rumusan estimasi potensi energi digunakan metode volumemetrik.



Klasifikasi Cadangan Mungkin 



Dibuktikan oleh satu sumur eksplorasi yg berhasil menyemburkan uap/air panas.







Luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hsl penyelid ilmu kebumian detil terpadu.







Parameter batuan dan fluida serta temp reservoir diperoleh dari data pengukuran langsung dlm sumur dan/ data analisis lab. Rumusan estimasi pot energi digunakan simulasi reservoir yg digabung dgn metode volumetrik.



 5.



Rumusan estimasi pot energi digunakan metode volumetrik.



Klasifikasi Cadangan Terbukti 



Dibuktikan oleh > 1 sumur eksplorasi yg berhasil menyemburkan uap/air panas.







Luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hsl penelid ilmu kebumian detil terpadu.







Parameter batuan dan fluida serta temp reservoir diperoleh dari data pengukuran langsung dlm sumur dan/ data analisis lab serta simulasi reservoir.







Rumusan estimasi pot energi digunakan simulasi reservoir yg digabung dgn metode volumetrik.



6



Gambaran klasifikasi jenis cadangan Potensi PB. (Sumber : Star Energy)



C. METODE ESTIMASI POTENSI PANAS BUMI Metode yg digunakan dlm mengestimasi besarnya pot energi PB dpt dilakukan dgn menggunakan metode perbandingan (utk kelas Sumber daya Spekulatif) dan metode volumetrik (utk kelas Sumber daya Hipotetis sampai kelas Cadangan Terbukti). Persamaan dlm metode perbandingan : H=AxQ H



= besarnya sumber daya.



A



= luas daerah prospek PB (km2)



Q



= Daya listrik yg dpt dibangkitkan/sat luas. (MWe/km2)



Pd metode volumetrik prinsipnya menghitung jumlah panas yg tersimpan dlm suatu volume massa batuan.



D. MEKANISME KELAYAKAN PENGEMBANGAN ENERGI PB lPerkemb kebutuhan energi sangat bergantung pd kondisi energi nasional (non-teknik) spt diperlukan pasokan energi, isyu lingk dan kondisi teknik spt suplai fluida yg disajikan dlm sistem hidrologi. Persyaratan keg amdal hrs dilakukan.



7



Berbagai regulasi hrs dibuat utk mengawasi pemanf energi PB tsb. 



Apabila dlm Penyelidikan Pendahuluan menunjukan adanya pot PB yg layak dikembangkan, selanjutnya dilakukan Studi PB lebih rinci dan Metoda yg lebih baik yaitu geologi, geokimia, geofisika utk mengetahui karakteristik fluida, temp reservoir, model aliran fluida dlm sistem PB tsb.







Apabila studi menunjukan layak, kemudian Pemerintah menetapkan daerah tsb sbg Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) utk kemudian melelangnya.







Keg selanjutnya adalah eksplorasi dilakukan oleh Badan Usaha setelah mendapat Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PB.







Kemudian dilakukan evaluasi sec teknis, dan bila berlanjut disusul dgn kegiatan mempertimbangkan aspek finansial, sosial spt melalui CSR (Corporate Social Responsibility)







l Apabila semua OK, maka pengemb PB dinyatakan layak.



l Hubungan kualitatif antara alur keg Eksplorasi PB thd resiko dan biaya. (Sumber : Badan Geologi, 2010)



E. DISTRIBUSI DAN POTENSI PB INDONESIA







Berdasarkan hsl penyelidikan geologi, geokimia, geofisika, dan pengeboran, s.d saat ini di Indonesia terdapat 265 lokasi PB tersebar di sepanjang jalur vulkanik yg



8



membentang dr P Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua. Perkiraan total pot PB Indonesia = 28,5 GWe. 



Distribusi daerah PB di P Sumatera : pulau ini sbg daerah prospek PB terbanyak dan merata (kec Riau dan Babel) di Indonesia dgn total pot PB 13.379 MWe.







Distribusi daerah PB di P Jawa : distribusi tersebar di semua propinsi kec DI Yogyakarta (1 lokasi). Total pot PB 9996 Mwe.







Distribusi daerah PB di P Bali : meliputi 5 lokasi, dgn total pot PB 296 MWe.







Distribusi daerah PB di NTB-NTT : NTT memp daerah prospek di 19 lokasi, dan di NTB di 3 lokasi. Tingkat penyelidikan di NTT lebih tinggi dr NTB. Total 1.461 MWe.







Distribusi daerah PB di P Kalimantan : ada 3 lokasi PB di Kalbar yaitu Jagoi Babang, Meromoh, dan Sibetuk. Total pot 45 MWe.







Distribusi daerah PB di P Sulawesi : di pulau ini terdapat 55 daerah prospek merata di semua prop kec Gorontalo (3 lok). Total pot PB 2.347 MWe. Sebag besar bersifat Penyel Pendahuluan, 1 klasifikasi Terbukti di Lahendong, dan 3 terduga (Tompaso, Gn Ambang, Kotamobagu).







Distribusi daerah PB di Kep Maluku: distribusi tersebar di 13 lokasi di Maluku, dan 9 lokasi di Maluku Utara. Total pot PB 929 MWe.







Distribusi daerah PB di Papua: meliputi baru 3 lokasi yg tlh dilakukan penyelidikan yaitu PB Makbou-Sorong dan Ransiki-Umsini dgn masing2 Sumber Daya Spekulatif sebesar 25 Mwe. Total pot PB 75 MWe.



II. PEMANFAATAN FLUIDA PANAS BUMI



Sebelum abad 20, fluida PB hanya digunakan utk mandi, mencuci dan memasak. Dewasa ini pemanfaatan fluida PB sangat bervariasi, baik utk pembangkit listrik maupun keperluan lainnya di sektor non listrik, yaitu utk memanasi ruangan, rumah kaca, tanah pertanian, mengeringkan hasil pertanian dan peternakan, mengeringkan kayu dll.



Dlm hal ini pemanfaatan fluida PB terbagi dua menjadi 



Fluida PB utk Pembangkit Listrik.



9







Fluida PB utk sektor non-listrik.



1. FLUIDA PB UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Fluida PB temp tinggi (>225 C) tlh lama digunakan sbg sumber listrik di bbrp negara, tapi bbrp th terakhir mel perkemb teknologi yelah memungkimnkan digunakan fluida PB temp sedang (150-225 C) utk pembangkit listrik.



Faktor penting perlu dipertimbangkan suatu sumber daya PB tepat dimanfaatkan utk pembangkit listrik yaitu : 



Sb daya mempunyai kandungan panas atau cadangan besar shg mampu memproduksi uap dlm jangka lama (25-30 thn).







Sb daya PB memprod fluida yg memp pH relatif netral agar laju korosirelatif rendah, dan pembentukan scale relatif rendah.







Reservoir tidak terlalu dalam (< 3 km).







Sbr daya PB terdapat di tempat yg relatif tidak sulit dicapai.







Sbr daya PB terletak di daerah dgn kemungkinan terjadi erupsi hidrotermal relatif rendah.



Italy adalah negara pertama di dunia yg memanfaatkan uap kering PB pembangkit listrik. PLTP pertama dibangun th 1913 sebesar 250 kW,



kemudian



meningkat menjadi 130 MW yg pd masa PD II hancur, tapi dibangun kembali setelahnya sebesar 500 MW. Selandia Baru adalah negara kedua di dunia yg memanfaatkan fluida PB (2 fasa yaitu uap-air) utk pembangkit listrik mulai 1958-1963 terbangun PLTP dgn kapasitas 192 MW. Amerika



memanf



energi



PB



antara



th



1960-1970an.



Lapangan



geyser



dikembangkan dan uapnya (kering) dimanfaatkan utk pembangkit listrik. Kapasitas PLTP terpasang 1000 MW.



10



Di Indonesia usaha pencarian sumber energi PB pertama dilakukan di Kamojang th 1918. Th 1926-1929 dilakukan eksplorasi di 5 titik yang sampai saat ini salah satunya memproduksi uap panas kering. Eksplorasi terhenti dan baru 1872 mulai kembali. Direktorat Vulkanonogi dan Pertamina dgn bantuan Perancis dan Selandia Baru malakukan survey di seluruh wilayah Indonesia (217 prospek lap PB di Indonesia). Sumberdaya PB di Indonesia sangat potensial krn temp tinggi (> 225 C), dan hanya bbrp yg memp temp sedang (150-225 C). Lap PB di Indonesia yg sdh dikembangkan menjadi pembangkit listrik : Kamojang (140 Mwe), Awibengkok-G Salak (Jawa Barat = 330 Mwe), Darajat (Jawa Barat = 55 Mwe), Wayang Windu (110 Mwe), Lahendong (Sulawesi Utara = 2,5 Mwe), dan Sibayak Sumatera Utara = 2MWe). Slide 29



Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Fluida panas bumi yg tlh dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan utk menghasilkan energi listrik.



PLTP pd



prinsipnya sama spt PLTU (menggunakan boiler) sedangkan PLTP menggunakan uap berasal dari reservoir PB.



Apabila fluida dikepala sumur berupa fasa uap, maka uap tsb dpt dialirkan langsung ke turbin, dan turbin tsb akan merubah energi PB menjadi energi gerak yang akan memutarkan generator sehingga dihasilkan listrik.



Apabila fluida dikepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa air), maka terlebih dahulu hrs dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal inidimungkinkan dgn melewatkan fluida ke dlm separator, shg fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fasa uap yg dihasilkan dari separator inilah yg dialirkan ke turbin.



11



Pemanfaatan energi panas bumi secara tidak langsung dengan membangun PLTP



TABULASI KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUMUR INJEKSI



SISTEM PEMBANGKITAN LISTRI DARI FLUIDA YG TLH DITERAPKAN DI LAPANGAN ANTARA LAIN :



12







Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)







Siklus Uap Pemisahan (Separated Steam Cycle)







Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam)







Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam







Siklus Uap Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin Terpisah (Flashing Multi Flash Steam)







Binary Cycle







Combined Cycle



a.



Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle) Sistem konversi utk fluida uap kering merupakan sistem konversi paling sederhana dan paling murah. PLTP Kamojang menghasilkan uap kering (T reservoir 240 C). Unit I (30 MW, Feb 1983) ; Unit II (55 MW, Juli1987) ; Unit III (55 MW, Sept 1987) shg total kapasitas 140MW. Utk memenuhi kebutuhan uap PLTP Kamojang tlh memanf prod uap dari 26 sumur. Pola pengusahaannya sbb : PERTAMINA (uap)



PLN



(listrik)



KONSUMEN Eksplorasi s.d



PLTP



Pengembangan



Transmisi



Lap Uap



Distrib Listrik



PLTP Darajat (10 km dr PB Kamojang) juga menghasilkan uap kering (Temp Res 235247 C) dgn kapasitas 55 MW mulai pengemb 1984 dan milai operasi Sept 1994. Pola pengemb spt di PLTP Kamojang.



13



Sistem pembangkit siklus uap kering/direct dry steam (Al-Dabbas, 2009)



b.



Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle) Sistem konversi ini dipakai utk fluida dua fasa (uap dan cair) yg memerlukan separator. PLTP Awibengkok-G Salak menghasilkan fluida dua fasa(uap dan air) (T reservoir 220230 C). Pemb PLTP dimulai 1990 dgn hasil Unit I (55 MW, Mart 1994) ; Unit II (55 MW, Juni1994) ; Unit III s.d VI (masing2 55 MW) shg total kapasitas 330 MW. Utk memenuhi kebutuhan uap PLTP Kamojang tlh memanf prod uap dari 26 sumur.



Pola pengusahaan (Unit I s.d III) sbb : PERTAMINA -



(uap)



PLN



UNOCAL Eksplorasi s.d



PLTP



(listrik)



KONSUMEN



14



Pengembangan



Transmisi



Lap Uap &



Distrib Listrik



Pola Pengusahaan utk Unit IV s.d VI sbb : PERTAMINA -



(uap)



PLN



(listrik)



KONSUMEN



UNOCAL Eksplorasi s.d Pengembangan



Transmisi



Lap Uap &



Distrib Listrik



Pembangunan PLTP



Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Fluida Dominasi Air (Dua Fasa yaitu Fasa Uap dan Fasa Air panas)



c.



Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam) Sistem konversi ini dipakai apabila fluida di kepala sumur dlm kondisi air jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan se sebuah flasher agar menguap. Banyaknya uap yg dihasilkan tergantung tekanan flasher. Fraksi uap yg dihasilkan dialirkan ke turbin.



15



Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus “Single Flash Steam”



Sistem pembangkit single flash steam (Al-Dabbas, 2009)



d.



Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam) Sistem konversi ini menggunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan flasher dan digunakan komposisi 2 turbin (HP-turbine dan LP-turbin) disusun secara ganda. Contoh sistem konversi ini dipakai di Hachobaru (Jepang), dan Krafla (Iceland).



16



Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus double Flash Steam



Sistem pembangkit double flash steam (Al-Dabbas, 2009)



e.



Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin Terpisah (Multi Flash Steam) Sistem konversi ini mirip dgn sistem double flash, bedanya kedua turbin yg berbeda tekanan disusun sec terpisah.



Uap dgn tek & temp tinggi yg mengandung air dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yg digunakan menggerakan high pressure turbine. Turbin akan mengubah



17



energi panas bumi menjadi energi gerak yg memutar generator shg menghasilkan listrik.



Air hasil pemisahan dari separator yg Tek dan Temp rendah dari kondisi fluida di kepala sumur dialirkan ke flasher agar menghasilkan uap. Uap yg dihasilkan kemudian dialirkan ke low pressure turbine sementara airnya dibawa ke kondensor.



Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Multi Flash Steam



f.



Binary Cycle Umumnya fluida PB yg digunakan pembangkit listrik adalah fluida yg memp temp 200 C, tapi sec tdk langsung fluida PB temp sedang (100-200 C) juga dpt digunakan utk pembangkit listrik dgn cara memanasi fluida organik yg memp titik didih rendah. Uap dari fluida organik tsb digunakan utk menggerakan turbin shg menghasilkan listrik.



Fluida organik dipanasi oleh fluida PB melalui mesin penukar kalor (heat exchanger). Jadi fluida PB tidak dimanfaatkan langsung melainkan hanya panasnya saja diekstraksi, sementara fluidanya sendiri diinjeksikan kembali ke dlm reservoir.



18



Lapangan PB yg memp siklus konversi ini adalah di Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang).



Di Lapangan Lahendong juga terdapat sebuah



pembangkit listrik PB siklus binari (Binary geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.



Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Binary Cycle



19



Sistem pembangkit siklus biner (Al-Dabbas, 2009)



g.



Combined Cycle Untuk meningkatkan efisiensi pemanf energi PB di bbrp industri mulai digunakan sistem pembangkit listrik dgn siklus kombinasi (combined cycle).



Fluida PB dari sumur dipisahkan fasa2nya di dlm separator. Uap dari separator dialirkan ke PLTP (Turbin 1), dan kemudian sebelum fluida diinjeksikan kembali ke dlm reservoir, fluida digunakan utk memanaskan fluida organik yg memp titik didih rendah. Uap dari fluida organik tsb kemudian digunakan utk menggerakan turbin.



Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk sistem Siklus Kombinasi



h.



Unit Pembangkit Kepala Sumur (Well Head Generating Unit) Sistem ini tlh mulai banyak digunakan. Unit ini tdd 2 jenis :



20







Back pressure turbine (turbin tanpa kondensor). Uap dr sumur atau dari separator langsung dialirkan ke turbin, dan setelah digunakan utk membangkitkan listrik, langsung dilepas ke atmosfir. Unit pembangkit ini sering disebut “monoblock”.







Turbin yg dilengkapi kondensor. Uap yg keluar dr turbin diubah menjadi kondensat di dlm kondensor.



Alasan dipakainya Unit Pembangkit Kepala Sumur : 



Dpt dioperasikan lebih cepat (1-2 bln, sedangkan “central plant” baru beroperasi setelah 6-7 thn setelah dr pemboran 1).







Digunakannya Unit ini dgn kapasitas kecil, maka perusahaan swasta nasional dpt dilibatkan dlm perusahaan PB.







Sistim ini dpt digunakan pd daerah dgn topografi rumit shg pipa yg digunakan dpt lebih pendek d/p sistem “central plant”.







Apabila tek resevoir menurun, maka turbin masih dpt digunakan dgn produksi listrik yg sama meskipun efisiensinya lebih rendah.







Unit ini dpt dipindahkan ke lokasi sumur lain dlm 1-2 bln.



FLUIDA PANAS BUMI UNTUK SEKTOR NON-LISTRIK PB juga dimanfaatkan utk sektor non-listrik a.l utk pemanas ruangan, pemanas rumah kaca (green house heating), pemanasan tanah pertanian (soil heating), pengeringan kayu, kertas dll.



Di Iceland sejak 1900 air PB dimanf utk kebutuhan air panas setempat, pemanasan ruangan di Rumah Sakit. 60% penduduk Iceland tlh menikmati manf anergi PB.



Rotorua (New Zealand) sejak 1900 penduduk memanf air panas utk mandi, minum, mencuci, pemanasan ruangan dll. Sktr 1000 sumur dulu dimanf utk keperluan sehari-hari. Mulai 1980 pemerintah menutup sumur2 tsb utk efisiensi krn menurunkan bbrp aktivitas geyser di tempat2 wisata. Sekarang sekitar 200 sumur yang dimanfaatkan di Rotorua.



21



Negara lain yg memanf fluida PB utk pemanasan ruangan adalah Amerika, Jepang, Hungaria, Uni Soviet, Perancis. Di Oregon dan Ismir (Turki), fluida PB dimanf utk memanasi tanah pertanian.



Di Filipina sdg menjajagi penggunaan limbah air panas dari PLTP dimanf utk pengeringan kopra, mangga, nangka, nanas, ikan sebelum air tsb diinjeksikan ke dlm reservoir.



22



Budidaya jamur di Kamojang direncanakan pemanasanya menggunakan Pemanfaatan langsung energi PB.



Pengeringan ubi di Atedai NTT, direncanakan akan menggunakan Pemanfaatan langsung energi PB.



23



III. PENGUJIAN SUMUR PB Teknik pemboran sumur, utk PB dan utk Minyk pd prinsipnya sama, namun ada bbrp perbedaan a.l pd pemboran PB dilengkapi cooling tower utk mendinginkan fluida pemboran sebelum disirkulasi kembali.



Pd pemboran PB saat menembus zona bersuhu tinggi disertai/diikuti terjadinya loss of circulation sangat diharapkan krn merupakan suatu indikasi tlh ditembusnya rekahan2 yg diharapkan zona produksi. Apabila terjadi loss of circulation biasanya lumpur pemboran langsung diganti dgn air.



Pipa selubung (casing) sumur PB umumnya disemen hingga ke permukaan, krn adanya rongga2 dpt menyebabkan kerusakan casing pd saat pemuaian selubung akibat suhu tinggi.



Pengujian dan pengukuran sumur merupakan keg penting utk mendapatkan informasi ttg: 



Kedalaman zona bersuhu tinggi, zona produksi dan pusat2 rekahan.



24







Enis fluida produksi.







Jenis reservoir.







Tek dan Temp di dlm sumur dan reservoir.







Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan entalpi fluida pd berbagai tekanan kepala sumur.



  



Karakteristik fluida dan kandungan gas. Karakteristik reservoir di sekitar sumur. Kondisi lubang sumur, casing liner.



Pengujian dan pengukuran dpt dilakukan pd waktu pemboran atau setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yg diinginkan setelah sumur diproduksi. Pengukuran pd waktu pemboran umumnya pengukuran tekanan dan temp. Selain itu dilakukan juga temp lumpur yg masuk dan keluar selalu diukur juga komposisinya. Peningkatan temp lumpur merupakan suatu indikasi bahwa lumpur kontak dgn zona bertemp lebih tinggi. Peningkatan klorida merupakan indikasi adanya rekahan.



1. UJI KOMPLESI. Uji Komplesi (com pletion test) adalah pengujian sumur utk mengetahui kedalaman zona produksi dan kedalaman pusat-pusat rekahan serta produktifitasnya.



Uji ini dilakukan setelah pemboran mencapai target (sesuai kedalaman yg diinginkan) dan liner dipasang di dlm sumur, namun test ini dpt juga dilakukan sebelum liner diturunkan pd saat pemboran dihentikan utk sementara. Ini adalah cara yg tepat dan mudah utk mengetahui keadaan reservoir.



Uji komplesi dilakukan dgn cara menginjeksikan air dingin dgn laju tetap dan mengukur besarnya tekanan dan temp dlm sumur utk mengetahui profil (landaian) tek dan temp pd waktu dilakukan injeksi.



25



Ada 2 jenis pengujian pd waktu uji komplesi : a.



Uji hilang air atau water loss test. Uji ini dilakukan utk mengetahui tempat dimana terjadi



hilang



air



atau



tempat2 dimana fluida masuk ke dlm sumur, krn hal tsb merupakan indikasi adanya pusat2 rekahan. Hal ini ditentukan dari landaian tekanan, temp, dan aliran pd waktu air dipompakan dgn laju konstan. b.



Uji permeabilitas total (gross permeability test). Uji ini dilakukan utk mengetahui transien tekanan setelah laju aliran diubah-ubah. Dgn menganalisa data tsb besarnya permeabilitas total dpt ditentukan.



UJI PERMEABILITAS TOTAL. Efek dr perubahan rate injeksi dpt dimonitor dgn 2 cara. Cara ke 1 yaitu mencari hubungan tekanan-aliran yg stabil shg dpt diperoleh besarnya injeksi atau dgn memonitor transfer tekanan shg dpt diperoleh besarnya transitivitas atau permeabilitas atau permeability thickness.



Kedalaman tempat pengukuran hrs ditentukan dgn tepat, sebaiknya di daerah pusat rekahan yg diidentifikasikan pd waktu pemboran dgn terjadinya hilang sirkulasi lumpur atau dari petrologi thd core atau serpih pemboran.



Apabila alat ukur ditempatkan pd kedalaman yg salah, maka pengukuran juga akan salah. Hal ini akan terlihat pada gambaran pada chart yg tidak teratur (turun-naik).



UJI PANAS. Setelah uji komplesi selesai, penginjeksian air dihentikan, sumur relatif dingin setelah uji komplesi.Uji produksi tidak dilakukan pada sumur dingin, krn aliran fluida panas mel casing yg dingin dpt merusak akibat perubahan temp yg terlalu mendadak.



26



Tek dan temp didalam sumur diukur pd interval waktu tertentu. Lama pengukuran dr jam – bulan. Sebaiknya dilakukan paling tidak selama 1 bulan. Dgn ditutupnya sumur maka sumjur menjadi panas dan temp meningkat, tapi gradient tekanan di dlm sumur berkurang.



Bbrp cara panas dpt mencapai sumur a.l : 



Panas merambat sec konduktsi mel formasi sekitarnya.







Fluida mengalir langsung ke dlm sumur pd suatu kedalaman dan keluar pd kedalaman lain.







Panas merambat sec konveksi di dlm lubang sumur.



Perubahan temp di dlm sumur relatif lebih cepat apabila di sekitarnya memp permeabilitas tinggi krn di batuan yg memp permeabilitas tinggi perpindahan panas sec konveksi relatif besar dibanding yg permeabilitasnya kecil. Perubahan temp di dlm sumur lambat apabila batuan di sekitarnya memp permeabilitas kecil shg diperlukan bbrp bulan utk jadi panas.



Setelah uji panas selesai, fluida sumur biasanya disemburkan ke perm mel pipa kecil dgn laju aliran sangat kecil (1 kg/detik). Tujuanya agar memanasi casing sebelum dilakukan uji produksi.



UJI PRODUKSI. Disebut pula discharge atau output test dilakukan dgn tujuan : 



Jenis fluida reservoir dan fluida produksi







Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan ketinggian entalpi fluida pd berbagai tekanan kepala sumur.







Karakteristik fluida dan kandungan gas.



Data laju aliran masa entalpi fluida akan sangat berguna utk menghitung potensi sumur pada berbagai tekanan kepala sumur.



27



UJI INTERFERENSI. Disebut pula interference test merupakan salah satu uji transien tekanan yang biasanya dilakukan utk mengetahui saling hubungan atau komunikasi antar sumur shg dpt diperkirakan : 



Penyebaran batas reservoir yg tlh diperkirakan sebelumnya.







Mengetahui sistem reservoir, apakah terbuka atau tertutup







Harga “interwell properties spt Tekanan di dalam reservoir.



l Keunggulan uji ini dibandingkan dgn metoda lainnya utk menentukan besarnya permeabilitas batuan reservoir, uji interferensi dpt memberilkan gambaran mengenai besarnya permeabilitas di antara sumur2 yg diuji, sedangkan uji2 lainya hanya memberikan gambaran ttg permeabilitas reservoir dlm radius bbrp meter sekitar sumur.



1



FASILITAS PRODUKSI UAP DAN PLTP



FASILITAS PRODUKSI UAP a. Sumur Sumur utk PB menggunakan serangkaian casing berukuran 20”, 13 3/8”, 9 5/8” dan bagian bawahnya dibiarkan terbuka atau menggunakan liner berukuran 7”. Namun bbrp thn terakhir menggunakan serangkaian casing dgn ukuran 30”. 20”, 13 3/8” dan 9 5/8”. Ini 25 % lebih mahal tetapi laju produksinya bisa 50% lebih besar dari sumur berdiameter standard. Awibengkok menggunakan rangkaian ukuran ini. Tempat sumur2 produksi atau injeksi di lapangan PB biasanya satu sama lain berjarak 1-2 km. Sumur injeksi biasanya memp elevasi lebih rendah dari sumur produksi.



b. Kepala Sumur/Valves Di sumur2 PB dipasang bbrp valve utk mengatur aliran fluida. Valves tsb ada yg dipasang di atas di dlm sebuah lubang yg dibeton. Umumnya di sebuah kepala sumur ada 4 valve, yaitu master valve, service valve, by pass valve, dan bleed valve. Rangkaian valve digunakan di lapangan Geyser yg sumurnya menghasilkan uap kering. Hal yg sama dipakai di daerah PB di Kamojang dan Darajat.



c.



Separator Apabila



fluida sumur berupa campuran uap-air (fluida 2 fasa), maka uap & air



dipisahkan dlm separator. Dulu separator berbentuk “U”. Pemisahan dgn cara ini kurang efektif krn air yg keluar dari separator masih tinggi, dimana yg keringnya hanya 50-60%. Berbagai jenis separator tlh dibuat, dan yang paling murah dan efisien adalah Webre cyclone separator krn dpt memperoleh derajat kekeringan 99%. Campuran uap-air bila dialirkan mel pipa dgn tekukan 180 derajat diharapkan akan mendapat gaya sentrifugal sangat tinggi shg akan terlempar ke dinding shg terpisah fasa uap dan fasa cair. Air akan ke dinding, sedangkan uap tetap di tengah.



2



d. Silencer Apabila fluida dari sumur disemburkn utk dibuang, fluida dari sumur akan menimbulkan kebisingan yg luar biasa yg dpt merusak pendengaran. Untuk mengurangi kebisingan an pd waktu yg sama utk mengontrol aliran fluida yg akan dibuang, maka fluida biasanya dialirkan melalui “silencer” atau peredam suara. Bagian atas dr silencer dibiarkan terbuka shg sering disebut atmospheric separator.



e. Pipa Alir Pipa alir di lap PB tdd pipa alir uap, pipa alir air, dan pipa alir Uap-air apabila fluida dari sumur tdd 2 fasa. Di lapangan PB dominasi air, pipa alir dua fasa dimulai dari sumur hingga separator, sedangkan pipa alir uap membentang dari separator hingga ke turbin dan pipa alir air membentang dari separator hingga ke sumur injeksi. Disamping itu juga ada pipa alir kondensat utk mengalirkan kondensat dari PLTP hingga ke sumur injeksi.Pipa alir di lap PB dominasi uap lebih sederhana, tdd pipa alir uap yg membentang mulai dari sumur hingga ke turbin dan apabila di lap tsb dilakukan injeksi maka akan terdapat pipa alir atau pipa ali kondensat.



f.



Insulator Untuk menghindarkan kehilangan panas yg berlebihan, pipa alir uap hrs selalu diinsulasi.Material yg digunakan sbg bahan insulasi sangat beragam baik bentuk, ukuran, ketebalan,dan jenis materialnya. Material yg tersedia adalah : 



Mineral fibrous atau cellular : Alumina, asbestos, glass, perlite, rock, silica dll.







Organik fibrous atau cellular : Cane, cotton, wood, cork.







Cellular organik plastics : elastomer, polystyrene dll.







Cement : insulating and/or finishing.







Heat-reflecting metals : alumunium, nickel, stainless steel.



3



FASILITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI a. Turbin 



Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida bekerja, dlm hal ini adalah uap, dipergunakan langsung utk memutar roda turbin.







Roda turbin terletak di dlm rumah turbin. Roda turbin memutar poros yg menggerakan atau memutar bebanya, yg dlm hal ini adalah generator listrik.







Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin : turbin dgn tekanan sama dgn tekanan udara luar. Kemudian ada juga turbin tanpa kondenser dan turbin dgn kondenser







Turbin tanpa kondenser fluida yg keluar dr turbin langsung dibuang ke udara, sedangkan turbin dgn kondenser fluida yg keluar dari turbin dialirkan ke kondenser untuk dikondensasikan.



b. Condensor 



Fungsi Condenser adalah untuk menciptakan tekanan vacum (tekanan di bawah tekanan atmosfir). Jika uap dlm masa ttt mengisi seluruh ruangan dlm condenser kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya krn sebagian atau seluruh uap berubah menjadi air (tergantung jumlah air yg disemprotkan) yg memiliki volume yg lebih kecil.







Akibat uap dlm kondenser tsb akan mengakibatkan kondisi ruangan dlm kondenser menjadi vacum.







Derajat kevakuman tergantung pd kandungan gas yg tdk dpt terkondensasi dan kebersihan permukaan tabung kondenser serta temp fluida pendingin yg tersedia.



c.



Gas Exhauster Fungsi nya adalah agar kondisi di condenser tetap vacum dgn cara “condensible gas” hrs dikeluarkan dari condenser.



4



d. Sistem Pendingin Banyak sekali air pendingin yg diperlukan. Air didapat dari air sungai yg tidak jauh dr lapangan PB Cara yg biasa dilakukan adalah dgn menggunakan “Colling tower” (menara pendingin) yaitu : a.



Mechanical draft colling tower



b.



Natural Draught Cooling tower.



ESTIMASI SUMBER DAYA CADANGAN DAN POTENSI LISTRIK PB



Ada bbrp metoda utk memperkirakan besarnya Sb daya (resource), cadangan (reserve) dan potensi listrik PB. Metoda yg paling umum digunakan adalah Metoda Volumetrik. Pembahasan terdiri dari : 



Metoda Perbandingan.







Metoda Volumetrik.







Data.







Klasifikasi Cadangan.



a. Metode Perbandingan Metoda ini dipakai bila penyelid baru sampai penyelid manifestasi di permukaan dengan data geologi global. Jadi blm ada data yg dpt dipakai utk memperkirakan besarnya sbr daya. Oleh krn itu potensi energi Sbr Daya PB diperkirakan berdasarkan potensi lap lain yg memp kemiripan kondisi geologi. Hel = A x Qel Hel = besarnya Sbr Daya (Mwe). A



= luas daerah prospek PB (km2)



Qel = Daya listrik yg dpt dibangkitkan/sat luas (Mwe/km2).



a. Metode Volumetrik



5



Metoda ini umum dipakai utk menghitung Sumber daya Panas bumi. Banyaknya energi PB yg dpt dimanfaatkan dan energi listrik dari PB (potensi listrik tenaga Panas Bumi) diuraikan oleh O’Sulivan (1986). Panas yg tersimpan di dalam Reservoir.



Panas yg =



tersimpan dlm batuan



Panas yg + tersimpan dlm fluida



6



1. Pendahuluan a. Maksud dan tujuan kunjungan praktek ke PLTP Kamojang b. Tempat tujuan c. Tgl. Pelaksanaan 2. Pelaksanaan Kegiatan a. Kesampaian Darah b. Acara/Agenda c. Pembimbing di Lapangan + foto-foto yang dibuat rombongan 3. Informasi yang diperoleh a. Saat penjelasan umum b. Saat kunjungan ke sumur produksi dan sumur reinjeksi c. Saat kunjungan ke Pembangkit di Unit $ PGE d. Saat kunjungan ke kawasan manifestasi dipermukaan 4. Penutup a. Kesimpulan b. Saran 5. Lampiran a. Kopi dari CD yang didapat dari PGE



7



1.



sdf a.



penawaran / supply



Analisa yg dilakukan adalah mengenai : -



Supply masa lalu,sekarang dan yg akan datang.



-



Barang import atau dalam negri.



-



Informasi persaingan pasar.



b.



Perkiraan



penguasaan



pasar



dngen



mempertimbangkan



penawaran



dan



persaingan. 2.



Umur tambang Adalah waktu yag diperlukan untuk mengambil/menambang cadangan sampai habis Ijin yg diberikan tidak selalu sama dengan umur tambang.



3.



4.



Faktor untuk menentukan umur tambang -



jumlah cadangan



-



target produksi



-



minning recovery Keterkaitan perolehan penambangan (minning recovery) dengan umur tambang adalah Jumlah riil bahan galian yg ditambang.



1



TEKNIK PEMBUMIAN



LATAR BELAKANG Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelumnya sistem-sistem tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak membahayakan. Namun setelah sistem-sistem tenaga listrik berkembang semakin besar dengan tegangan yang semakin tinggi dan jarak jangkauan semakin jauh, baru diperlukan sistem pentanahan. Kalau tidak, hal ini bisa menimbulkan potensi bahaya listrik yang sangat tinggi, baik bagi manusia, peralatan dan sistem pelayanannya sendiri.



SISTEM PENTANAHAN Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu, sistem pentanahan menjadi bagian esensial dari sistem tenaga listrik. Pentanahan tidak terbatas pada sistem tenaga saja, namun mencakup juga sistem peralatan elektronik, seperti telekomunikasi, komputer, kontrol di mana diterapkan komunikasi data secara intensif dan sangat peka terhadap interferensi gelombang elektromagnet dari luar. Pentanahan di sini lebih dititikberatkan pada keterjaminan sinyal dan pemrosesannya.



TUJUAN PEMBUMIAN •



Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah;







Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik;







Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik;







Menyalurkan energi serangan petir ke tanah;







Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover ketika terjadi transient;



2



Mengalihkan energi RF liar dari peralatan-peralatan seperti: audio, video, kontrol, dan







komputer.



Sistem pentanahan yang dibahas pada bagian ini adalah:  Sistem pentanahan titik netral sistem dan  Pentanahan peralatan.  Di samping itu, juga akan dibahas elektroda pentanahan serta  Tahanan pentanahannya.



SISTEM PENTANAHAN TITIK NETRAL Pentanahan titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu keharusan pada saat ini, karena sistem sudah demikian besar dengan jangkauan yang luas dan tegangan yang tinggi. Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan transformator daya pada gardu-gardu induk dan gardu-gardu distribusi.



Ada lima macam skema pentanahan netral sistem daya, yaitu: 1.



TN (Terra Neutral) System, terdiri dari 3 jenis skema, yaitu: -



TN-C,



-



TN-C-S, dan



-



TN-S



2.



TT (Terra Terra)



3.



IT (Impedance Terra)



(Terra = bhs Perancis yang berarti bumi atau tanah) SISTEM TN (TERRA NEUTRAL) ATAU SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN (PNP)



Sistem pembumian TN mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi. Sistem TN dilakukan dengan cara menghubungkan semua BKT perlengkapan/ instalasi melalui penghantar proteksi ke titik sistem tenaga listrik yang dibumikan sedemikian rupa sehingga bila terjadi kegagalan



3



isolasi tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena terjadinya pemutusan suplai secara otomatis dengan bekerjanya gawai proteksi



TN-S (Terra Neutral-Separated): Saluran Tanah dan Netral-dipisah Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada sistem secara keseluruhan. Jadi semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara tersendiri (separated).



TN-C (Terra Neutral-Combined): Saluran Tanah dan Netral-Disatukan -Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman disatukan pada sistem secara keseluruhan. -Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan kombinasi antara saluran N dan PE. -Disini seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.



TN-C-S



(Terra



Neutral-Combined-Separated):



Saluran



Tanah



dan



Netraldisatukan dan dipisah -Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi satu saluran pada sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem yang lain.



4



-Di sini terlihat bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran PEN (combined). -Sedangkan pada bagian sistem 3 menggunakan dua hantaran, N dan PE secara terpisah (separated).



TT (Terra Terra) system: Saluran Tanah dan Tanah -Sistem yang titik netralnya disambung langsung ke tanah, namun bagian-bagian instalasi yang konduktif disambungkan ke elektroda pentanahan yang berbeda (berdiri sendiri). -Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa pentanahan peralatan dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik netral.



IT (Impedance Terra) System: Saluran Tanah melalui Impedansi -Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke tanah namun melalui suatu impedansi, sedangkan bagian konduktif instalasi dihubung langsung ke elektroda pentanahan secara terpisah. -Sistem ini juga disebut sistem pentanahan impedansi. Ada beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini, yaitu melalui reaktansi, tahanan dan kumparan petersen.



5



PENTANAHAN PERALATAN Pentanahan peralatan sistem pentanahan netral pengaman (PNP) adalah tindakan pengamanan dengan cara menghubungkan badan peralatan / instalasi yang diproteksi dengan hantaran netral yang ditanahkan sedemikian rupa sehingga apabila terjadi



6



kegagalan isolasi tidak terjadi tegangan sentuh yang tinggi sampai bekerjanya alat pengaman arus lebih.



Pentanahan ini berbeda dengan pentanahan sistem seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Yang dimaksud bagiandari peralatan ini adalah bagian-bagian mesin yang secara normal tidak dilalui arus listrik namun dalam kondisi abnormal dimungkinkan dilalui arus listrik.



Sebagai contoh adalah bagian-bagian mesin atau alat yang terbuat dari logam (penghantar listrik), seperti kerangka dan rumah mesin listrik, dan panel listrik. Selain tegangan sentuh tidak langsung ada dua potensi bahaya sengatan listrik yang dapat diamankan melalui pentanahan ini, yaitu tegangan langkah dan tegangan eksposur.



Tegangan Sentuh Tidak Langsung Tegangan sentuh tidak langsung adalah tegangan pada bagian alat/instalasi yang secara normal tidak dilalui arus namun akibat kegagalan isolasi pada peralatan/instalasi, pada bagian-bagian tersebut mempunyai tegangan terhadap tanah. Bila tidak ada pentanahan maka tegangan sentuh tersebut sama tingginya dengan tegangan kerja alat/instalasi. Hal ini, sudah tentu, membahayakan manusia yang mengoperasikannya atau yang ada di sekitar tempat itu.



Selama alat pengaman arus lebih tidak bekerja memutuskan rangkaian, keadaan ini akan tetap bertahan. Namun dengan adanya pentanahan secara baik, kemungkinan tegangan sentuh selama terjadi gangguan dibatasi pada tingkat aman ( maksimum 50 V untuk ac).



Tegangan Sentuh Tidak Langsung Dalam gambar ini terlihat jelas perbedaan antara sebelum dan setelah ada pentanahan pada alat yang terbungkus dengan bahan yang terbuat dari logam (penghantar).



7



Pada keadaan sebelum diketanahkan, bila terjadi arus gangguan (arus bocor), maka selungkup alat mempunyai tegangan terhadap tanah sama dengan tegangan sumber (tegangan antara L-N).



Berdasarkan tabel ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tegangan sentuh semakin pendek waktu pemutusan yang dipersyaratkan bagi alat pengaman (proteksi)nya. Untuk tegangan sentuh kurang dari 50 V AC tidak ada persyaratan waktu pemutusannya, yang berarti bahwa tegangan itu diperkenankan sebagai tegangan permanen.



Tegangan langkah



8



Tegangan langkah adalah tegangan yang terjadi akibat aliran arus gangguan yang melewati tanah. Arus gangguan ini relatif besar dan bila mengalir dari tempat terjadinya gangguan kembali ke sumber (titik netral) melalui tanah yang mempunyai tahanan relatif besar maka tegangan di permukaan tanah akan menjadi tinggi.



Tegangan Langkah dan Waktu Pemutusan Gangguan Maksimum yang Diizinkan



Jadi secara singkat, pentanahan peralatan ini dimaksudkan untuk : -



mengamankan manusia dari sengatan listrik baik dari tegangan sentuh maupun tegangan langkah;



-



mencegah timbulnya kebakaran atau ledakan pada bangunan akibat busur api ketika terjadi gangguan tanah



-



memperbaiki kinerja sistem.



Elektroda Pentanahan dan Tahanan Pentanahan



9



-



Tahanan pentanahan harus sekecil mungkin untuk menghindari bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh adanya arus gangguan tanah.



-



Hantaran netral harus diketanahkan di dekat sumber listrik atau transformator,



-



pada saluran udara setiap 200 m dan di setiap konsumen.



-



Tahanan pentanahan satu elektroda di dekat sumber listrik, transformator atau jaringan saluran udara dengan jarak 200 m maksimum adalah 10 Ohm dan



-



tahanan pentanahan dalam suatu sistem tidak boleh lebih dari 5 Ohm.



-



Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa tahanan pentanahan diharapkan bisa sekecil mungkin.



-



Namun dalam prakteknya tidaklah selalu mudah untuk mendapatkannya karena banyak faktor yang mempengaruhi tahanan pentanahan.



Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Besar Tahanan Pentanahan -



Bentuk elektroda. Ada bermacam-macam bentuk elektroda yang banyak digunakan, seperti jenis batang, pita dan pelat.



-



Jenis bahan dan ukuran elektroda. Sebagai konsekwensi peletakannya di dalam tanah, maka elektroda dipilih dari bahan-bahan tertentu yang memiliki konduktivitas sangat baik dan tahan terhadap sifat-sifat yang merusak dari tanah, seperti korosi. Ukuran elektroda dipilih yang mempunyai kontak paling efektif dengan tanah.



-



Jumlah/konfigurasi



elektroda.



Untuk



mendapatkan



tahanan



pentanahan



yang



dikehendaki dan bila tidak cukup dengan satu elektroda, bisa digunakan lebih banyak elektroda dengan bermacam-macam konfigurasi pemancangannya di dalam tanah; -



Kedalaman pemancangan/penanaman di dalam tanah. Pemancangan ini tergantung dari jenis dan sifat-sifat tanah. Ada yang lebih efektif ditanam secara dalam, namun ada pula yang cukup ditanam secara dangkal;



-



Faktor-faktor alam. Jenis tanah: tanah gembur, berpasir, berbatu, dan lainlain; 



moisture tanah: semakin tinggi kelembaban atau kandungan air dalam tanah akan memperrendah tahanan jenis tanah;



10







kandungan mineral tanah: air tanpa kandungan garam adalah isolator yang baik dan semakin tinggi kandungan garam akan memperendah tahanan jenis tanah, namun meningkatkan korosi;







dan suhu tanah: suhu akan berpengaruh bila mencapai suhu beku dan di bawahnya. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia tidak ada masalah dengan suhu karena suhu tanah ada di atas titik beku.



Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan -



Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang dipancangkan ke dalam tanah.



-



Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan dan teori-teori berawal dari elektroda jenis ini.



-



Secara



teknis,



elektroda



batang



ini



mudah



pemasangannya, yaitu tinggal memancangkannya ke dalam tanah. -



Di samping itu, elektroda ini tidak memerlukan lahan yang luas



Elektroda Pita -



Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya ditanam secara dangkal.



-



Kalau pada elektroda jenis batang, pada umumnya ditanam secara dalam.



-



Pemancangan ini akan bermasalah apabila mendapati lapisan-lapisan tanah yang berbatu,



11



Elektroda Pelat -



Elektroda pelat ialah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang)atau dari kawat kasa. Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.



-



Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan



pentanahan yang kecil dan sulit



diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis elektroda yang lain.



TAHANAN BERBATU



Pengujian Tahanan Pentanahan Pada saat ini telah banyak beredar di pasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth Tester atau Ground Tester. Pada instrument cara pengukuran ada 2 macam yaitu : 



Pengukuran normal (metoda 3 kutub), dan







Pengukuran praktis (metoda 2 kutub)



Pengukuran Normal (3 Kutub)



12



Pengukuran Praktis (Metoda 2 Kutub)



Petunjuk-petunjuk teknis pengukuran 



Derau atau noise yang sangat tinggi bisa menginterferensi pengujian akibat dari kabel yang digunakan dalam pengkuran yang relatif panjang ketika melakukan pengujian dengan metoda tiga-titik.







Untuk mengidentifikasi noise ini dapat digunakan voltmeter.







Hubungkan X, Y, dan Z menggunakan kabel-kabel standar untuk pengujian tahanan pentanahan.Pasang voltmeter pada terminal X dan Z seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini



Cara menetralisi noise dengan melilitkan kabel-kabel ukur secara bersama-sama



13



Cara menghindari noise dengan pengaturan rentangan kabel-kabel ukur



Jika tegangan noise masih belum juga rendah, bisa dicoba dengan menggunakan kabel-berperisai (shielded cables).



Resistansi elektroda bantu yang tinggi



14







Salah satu fungsi dari alat uji pentanahan (ground tester) adalah kemampuannya dalam mencatu air yang konstan ke tanah dan mengukur jatuh tegangan dengan bantuan elektroda-elektroda bantu.







Tahanan yang sangat tinggi dari salah satu aatau kedua elektroda dapat menghalangi kerja alat.







Ini disebabkan oleh tahanan tanah yang sangat tinggi atau kurang baiknya kontak antara elektroda bantu dengan tanah sekitarnya.







Untuk mendapatkan kontak yang baik dengan tanah, masukkan tanah ke sekitar elektroda untuk menutup celah ketika menancapkan elektroda. Jika tahanan jenis tanah yang jadi masalah, kucurkan air ke sekitar elektroda bantu.







Ini akan mengurangi tahanan kontak antara elektroda dengan tanah sekitarnya tanpa mempengaruhi pengukuran.



Lantai Beton 



Kadang-kadang ditemui elektroda pentanahan yang terletak di suatu tempat yang sekelilingnya terbuat dari lantai keras sehingga tidak dapat dilakukan penanaman elektroda bantu.







Dalam hal ini dapat digunakan kawat kasa (screen) sebagai ganti elektroda bantu.



15







Letakkan kawat kasa di atas lantai dengan jarak yang sama dengan bila menggunakan elektroda bantu biasa dengan metoda tiga-titik.







Tuangkan air pada kawat kasa dan biarkan meresap.







Agar kawat kasa menempel dengan baik ke permukaan lantai bisa dilakukan penekanan atau dengan meletakkan pemberat.







Dalam keadaan ini, kawat-kawat kasa bertindak sebagai elektroda-elektroda bantu.



16



INSTALASI LISTRIK



PANEL HUBUNG BAGI PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari (cubicle), yang dapat dibedakan sebagai : -



Panel Utama / MDP : Main Distribution Panel



-



Panel Cabang / SDP : Sub Distribution Panel



-



Panel Beban / SSDP : Sub-sub Distribution Panel



Untuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan



kabel



feeder



NYFGBY.



PERALATAN PENGAMAN Circuit Breaker (CB) 



MCB (Miniatur Circuit Breaker)







MCCB (Mold Case Circuit Breaker)







NFB (No Fuse Circuit Breaker)



dan



biasanya



menggunakan



17







ACB (Air Circuit Breaker)







OCB (Oil Circuit Breaker)







VCB (Vacuum Circuit Breaker)







SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)



Sekering dan pemisah 



Switch dan Disconnecting Switch (DS)



MCB (Miniatur Circuit Breaker) MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu : -



Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.



-



Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.



-



Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.



Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.



MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.



18



Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu : -Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil), Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan. -Tipe K (rating dan breaking capacity kecil), Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga. -Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor. -Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan. -Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan



MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih.



Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.



ACB (Air Circuit Breaker) ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik. Perlengkapan lain yang sering diintegrasikan dalam ACB adalah :



19



-Over Current Relay (OCR) -Under Voltage Relay (UVR)



LV-ACB: Ue = 250V dan 660V Ie = 800A-6300A Icn = 45kA-170kA LV-ACB: Ue = 7,2kV dan 24kV Ie = 800A-7000A Icn = 12,5kA-72kA



OCB (Oil Circuit Breaker) Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembunggelembung uap minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api.



VCB (Vacuum Circuit Breaker) -



Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas.



-



Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser.



20



-



Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis.



-



Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.



SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker) SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.



PERALATAN TAMBAHAN PHB Rele proteksi -



Trafo tegangan, trafo arus



-



Alat-alat ukur besaran listrik : amperemeter, voltmeter, frekuensi meter, cos phi meter



-



lampu-lampu tanda



21



-



dll



PENGHANTAR Untuk instalasi listrik, penyaluran arus listriknya dari panel ke beban maupun sebagai pengaman (penyalur arus bocor ke tanah) digunakan penghantar listrik yang sesuai dengan penggunaanya. Ada dua macam penghantar listrik yaitu : -Kawat penghantar tanpa isolasi (telanjang) yang dibuat dari Cu, AL sebagai contoh BC, BCC, A2C, A3C, ACSR. -Kabel penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah, dan masing-masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.



Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.



Penghantar NYA Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa union atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.



Penghantar NYM -



Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki isolasi luar sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel NYM terlihat pada gambar.



22



-



Penghantar



dalam



pemasangan



pada



instalasi



listrik, boleh tidak menggunakan pelindung pipa. -



Namun



untuk



memudahkan



saat



peggantian



kabel / revisi, sebaliknya pada pemasangan dalam dinding / beton menggunakan selongsong pipa.



Penghantar NYY -



Kabel



tanah



thermoplastik



tanpa



perisai



seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. -



Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan



syarat



diberikan



perlindungan



terhadap kemungkinan kerusakan mekanis. -



Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi batu.



-



Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam.



Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu : 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah. 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar. Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis.



Penghantar N2XY Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai yang di pakai di PT. Pupuk Kujang ialah N2XY, kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi XLPE, berpelindung



23



bebat tembaga serta berselubung PVC dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.



Penghantar NYFGbY Kabel tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY, biasanya digunakan apabila ada kemungkinan terjadi gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi selubung atau pelindung yang terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat.



Perisai dan pembungkus diikat dengan spiral pita



baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka kabel di selubungi pelindung PVC warna hitam.



BEBAN Menurut sifatnya, beban listrik terdiri dari : a.



Resistor (R) yang bersifat resistif



b.



Induktor (L) yang bersifat induktif



c.



Capasitor (C) yang bersifat capasitif



24



Beban listrik adalah piranti / peralatan yang menggunakan / mengkonsumsi energi listrik. Jenis beban listrik yang akan di bahas secara garis besar adalah sebagai berikut : -Untuk penerangan dengan lampu-lampu pijar, pemanas listrik yang bersifat resistif. -Untuk



peralatan



yang



menggunakan



motor-motor



listrik



(pompa



air,



alat



pendingin/AC/Freezer/kulkas, peralatan laboratorium), penerangan dengan lampu tabung yang menggunakan balast/trafo bersifat induktif (lampu TL, sodium, merkuri, komputer, TV, dll).



KARAKTERISTRIK BEBAN -



Jika beban resistif diaktifkan (dinyalakan), maka arus listrik pada beban ini segera mengalir dengan cepatnya sampai pada nilai tertentu (sebesar nilai arus nominal beban) dan dengan nilai yang tetap hingga tidak diaktifkan (dimatikan).



-



Lain halnya dengan beban induktif, misalnya pada motor listrik. Begitu motor diaktifkan (digerakkan), maka saat awal (start) menarik arus listrik yang besar (3 sampai 5 kali nilai arus nominal), kemudian turun kembali ke arus nominal.



DIAGRAM INSTALASI



JENIS BEBAN Jenis beban listrik dalam gedung/bangunan dapat dikelompokan menjadi : 1. Penerangan (lighting) 2. Stop kontak 3. Motor-motor listrik



25



Beban Penerangan (Lighting) -Penerangan gedung merupakan penggunaan yang dominan, karena dibutuhkan oleh semua gedung dan juga waktu penggunaannya yang panjang. -Jumlah lampu yang digunakan akan mempengaruhi pembagian group dari panel penerangan; penampang penghantarnya dan pengamannya (sekring atau MCB) serta saklar kendalinya. -Pada rumah tinggal, penerangan listrik digunakan untuk ruang tamu, ruang keluarga, mushola, kamar tidur, dapur, kamar mandi / WC, garasi, gudang , teras dan taman. -Pada rumah tinggal, penerangan listrik digunakan untuk ruang tamu, ruang keluarga, mushola, kamar tidur, dapur, kamar mandi / WC, garasi, gudang , teras dan taman. -Pada bangunan besar seperti perkantoran, sekolah, hotel, rumah sakit, pabrik, mal, gedung, olah raga, stadion, dan sebagainya, juga memerlukan penerangan untuk ruang kerja, kelas, lab, bengkel, ruang lobi, ruang pertemuan, ruang pasien, ruang operasi, ruang mesin pada pabrik, toko, tempat olah raga dan sebagainya. -Untuk diluar bangunan, penerangan yang diperlukan adalah PJU (Penerangan Jalan Umum), lampu reklame, dekorasi, dan sebagainya.



STOP KONTAK -Dalam PUIL 2000, stop kontak ini dinamakan KKB (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak Kontak Khusus) -KKB adalah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu (tidak secara tetap) bagi piranti listrik jenis apapun yang memerlukannya, asalkan penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya. -KKK adalah kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenis piranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya. -KKK mempunyai tempat/lokasi tertentu dengan beban tetap, dan dihubungkan langsung ke panel sebagai group tersendiri. -KKB tersebar diseluruh bangunan dengan beban tidak tetap, dan biasanya jadi satu dengan group untuk penerangan.



26



MOTOR MOTOR LISTRIK -



Motor-motor listrik merupakan beban kedua terbanyak sesudah penerangan,



-



Motor listrik digunakan untuk menggerakan pompa, kipas angin, kompresor yang merupakan bagian penting dari sistem pendingin udara, dan juga sebagai pengerak mesinmesin industri, elevator, escalator dan sebagainya.



-



Motor dikategorikan sebagai motor fraksional (kurang dari 1 HP), integral (diatas 1 HP), dan motor kelas medium sampai besar (diatas 5 HP).



-



Motor-motor juga dapat dikelompokan berdasarkan jenis arus yang digunakan,yaitu: 



Motor arus searah







Motor arus bolak-balik satu fasa







Motor arus bolak-balik tiga fasa



27



MOTOR INDUKSI Prinsip Kerja Motor Induksi Motor induksi adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor induksi sering juga disebut motor tidak serempak atau motor asinkron. Prinsip Kerja Motor Induksi Ketika tegangan phasa U masuk ke belitan stator menjadikan kutub S (south=selatan), garis2 gaya mahnet mengalir melalui stator, sedangkan dua kutub lainnya adalah N (north=utara) untuk phasa V dan phasa W. Kompas akan saling tarik menarik dengan kutub S. Berikutnya kutub S pindah ke phasa V, kompas berputar 1200, dilanjutkan kutub S pindah ke phasa W, sehingga pada belitan stator timbul medan magnet putar. Kejadian berlangsung silih berganti membentuk medan magnet putar sehingga kompas berputar dalam satu putaran penuh, proses ini berlangsung terus menerus. Kecepatan Medan Magnet Putar Kecepatan Medan Magnet Putar Kecepatan Medan Magnet Putar Konstruksi Motor Induksi Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian stator dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam terdiri : badan motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar, terdiri atas rotor sangkar, poros rotor. Konstruksi Motor Induksi Konstruksi motor induksi lebih sederhana dibandingkan dengan motor DC, dikarenakan tidak ada komutator dan tidak ada sikat arang. Sehingga pemeliharaan motor induksi hanya bagian mekanik saja, dan konstruksinya yang sederhana motor induksi sangat handal dan jarang sekali rusak secara elektrik. Bagian motor induksi yang perlu dipelihara rutin adah pelumasan bearing, dan pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada terminal box karena kendor atau bahkan lepas akibat pengaruh getaran secara terus menerus.



28



DAYA INPUT RUGI DAYA Motor induksi memiliki rugirugi yang terjadi karena dalam motor induksi terdapat komponen tahanan tembaga dari belitan stator dan komponen induktor belitan stator. Pada motor induksi terdapat rugi-rugi tembaga, rugi inti dan rugi karena gesekan dan hambatan angin. RUGI DAYA Besarnya rugi tembaga sebanding dengan I2.R, makin besar arus beban maka rugi tembaga makin besar juga. Daya input motor sebesar P1, maka daya yang diubah menjadi daya output sebesar P2. Persamaan menghitung rugi-rugi motor induksi : Rugi-rugi motor = P1 –P2 



Persamaan menghitung efisiensi motor induksi : P1/P2 x 100%



P1 Daya input (Watt) P2 Daya output (Watt) RUGI DAYA RUGI DAYA RUGI DAYA Pengasutan Motor Saat motor induksi di starting secara langsung, arus awal motor besarnya antara 500% sd 700% dari arus nominal. Ini akan menyebabkan drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Untuk motor daya kecil sampai 5 KW, arus starting tidak berpengaruh besar terhadap drop tegangan. Pada motor dengan daya diatas 30 KW sampai dengan 100 KW akan menyebabkan drop tegangan yang besar dan menurunkan kualitas listrik dan pengaruhnya pada penerangan yang berkedip. Pengasutan Motor . Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)



29



2. Tahanan depan Stator (Primary Resistor) 3. Transformator 4. Segitiga-Bintang (Start-Delta) 5. Pengasutan Soft starting 6. Tahanan Rotor lilit Pengasutan Hubungan Langsung (DOL) Pengasutan hubungan langsung atau dikenal dengan istilah Direct On Line (DOL). Jala-jala tegangan rendah 380 V melalui pemutus rangkaian atau kontaktor Q1 langsung terhubung dengan motor induksi. Sekering berfungsi sebagai pengaman hubungsingkat, jika terjadi beban lebih diamankan oleh relay pengaman beban lebih (overload relay). Pengasutan Hubungan Langsung (DOL) Saat pemutus rangkaian/ kontaktor di ON kan motor induksi akan menarik arus starting antara 5 sampai 6 kali arus nominal motor. Untuk motor induksi dengan daya kecil 5 KW, hubungan langsung bisa dipakai. Arus starting yang besar akan menyebabkan drop tegangan disisi suply. Rangkaian jenis ini banyak dipakai untuk motor2 penggerak mekanik seperti mesin bubut, mesin bor, mesin freis. Besarnya torsi starting = 1,96 kali torsi nominalnya. Pengasutan Resistor Stator Pengasutan dengan memasang resistor pada rangkaian stator. Pertama kali kondisi starting kontaktor Q1 ON, maka tegangan jala-jala PLN ke rangkaian stator dengan melewati resistor R1. Fungsi resistor untuk menurunkan tegangan ke stator. Jika tegangan ke stator berkurang 50%, maka arus starting ditekan menjadi 50% yang akan menyebabkan torsi menjadi 25% dari torsi nominalny. Pengasutan Resistor Stator Setelah proses starting selesai, kontaktor Q2 di ON kan sehingga stator mendapat tegangan nominal dan motor akan menarik arus nominal dan hasilnya adalah torsi nominal.



30



Belitan stator motor induksi dalam hubungan bintang, dimana terminal W2, U2 dan V2 dihubung-singkatkan. Pengasutan Resistor Stator Pengasutan resistor dapat digantikan dengan autotransformator tiga phasa, yang dihubungkan seri dengan belitan stator gambar-5.21 Tegangan ke stator dapat diatur sesuai kebutuhan, misalkan k = 80%, 70% atau 50% Pengasutan Saklar Bintang-Segitiga Motor induksi dengan pengasutan segitigabintang dengan saklar manual gambar-5.22. Rangkaian bintang segitiga juga dapat dilaksankan dengan menggunakan kontaktor secara elektromagnetik. Motor induksi dirangkai dengan saklar manual bintangsegitiga. Pengasutan Saklar Bintang-Segitiga. Pengasutan Saklar Bintang-Segitiga. Ketika saklar posisi segitiga (tanda �), motor induksi bekerja pada tegangan normal, arus nominal dan torsi nominal. Belitan stator mendapatkan tegangan sebesar tegangan phasa ke phasa. Harus diperhatikan nameplate motor untuk hubungan segitiga bintang harus disesuaikan dengan tegangan kerja yang digunakan, jika salah menggunakan belitan akan terbakar. Pengasutan Soft Starting Pengasutan Soft starting menggunakan komponen solid-state, yaitu enam buah Thyristor yang terhubung antiparalel. Saat saklar Q1 di ON kan tegangan akan dipotong gelombang sinusoidanya oleh enam buah Thyristor yang dikendalikan oleh rangkaian triger. Dengan mengatur sudut penyalaan triger Thyristor, sama mengatur tegangan ke belitan stator motor. Pengasutan Motor Slipring Motor slipring atau sering disebut motor rotor lilit termasuk motor induksi 3 phasa dengan rotor belitan dan dilengkapi dengan slipring yang dihubungkan dengan sikat arang ke terminal. Motor slipring dirancang untuk daya besar.



31



Pengasutan rotor lilit belitan rotor dihubungkan dengan resistor luar yang besarnya bisa diatur. Dengan mengatur resistor luar berarti mengatur besarnya resistor total yang merupakan jumlah resistansi rotor dan resistansi luar (Rrotor+ Rluar), sehingga arus rotor I2 dapat diatur. Pengasutan Motor Slipring Ketika resistor berharga maksimum, arus rotor yang mengalir minimum, sekaligus memperbaiki faktor kerja motor. Kelebihan pengasutan rotor lilit yaitu diperoleh torsi starting yang tinggi, dengan arus starting yang tetap terkendali. Pengasutan Motor Slipring Ketika Q2, Q3, Q4 OFF resistansi rotor maksimum (RA= R1+R2+R3). Saat Q2 ON resistansi luar RA=R2+R3. Ketika Q3 ON resistansi RA=R3 saja. Ketika Q4 ON rotor kondisi terhubung singkat RA=0, motor bekerja nominal. SEKIAN DAN TERIMKASIH



32



1.



Penguatan generataro DC terdiri dari Generator dengan pengeuat medan, generator shunt, generator seri, generator lompong



2.



Macam2 gangguan generator adalah hubungan singkat (fasa-fasa, fasa-fasa-fasa, fasa-nol, fasa-fasa-nol, fasa-fasa-ground), beban lebih (overload), beban tidak seimbang, penguatan hilang



3.



Macam-macam pengaman generator adalah sekering (sekering ulir, sekering piston, sekering tabung), MCB (OCB, ACB, VCB, dll) Relay (Dover current real, Dover voltage relay)



4.



Generator kutub luar adalah generator yang kumparan magnetnya di stator dan kumparan jangkarnya di rotor



5.



Generator kutub dalam adalah generator yang kumparan magnetnya di rotor dan kumparan jangkarnya visitator



6.



Hubungan segitiga yaitu rangkaian 3 fasa Diana ketiga fasa saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan 3 fasa dan tidak memiliki titik netral



7.



Hubungan bintang adalah rangkaian 3 fasa yang Diana ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu menjadi titik netral atau titik bintang



8.



Keuntungan PLTA dibanding PLTU dan dibanding PLTU dan PLTD a.



PLTA dibanding PLTU - Respon beban cepat sehingga bagus untuk beban puncak - Start uap cepat - Ramah lingkungan - Cocok untuk DBase Loa (beban dasar/harian)



b.



PLTU di banding PLTD - Kapasitas Besar - Dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan bakar - Usia pakai relatif lama - Kontinuitas operasinya tinggi - Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan



9.



Kerugian PLTA dibanding PLTU dan dibanding PLTU dan PLTD



33



a.



Hampir semua Plata merupakan proyek padat modal, laju pengembalian modul proyek rendah



b.



Masa persiapan proyek PLTA memakan waktu yang lama



c.



Sangat tergantung pada aliran sungai secara alamiah



d.



Modal besar



e.



Peralatan lebih kompleks



f.



Memerlukan area yang lebih luas



10. Syarat paralel generator adalah tegangannya sama, frekuensinya sama, jumlah fasa sama dan urutan fasa sama kemudian cara paralel generator adalah cek alat-alat ukur/generator, generator dijalankan (cek putaran 500 rpm -> governor, Cek frekuensi 50 Hz, cek tegangan 380 v -> regulator) alat ukur untuk sinkronisasi (memakai hubungan gelap, memakai hubungan terang, memakai sinkronoscope) 11. Perbedaan sekering dengan MCB adalah sekering hanya bisa sekali pakai, jika terjadi gangguan akan putus dan tidak dapat dipakai lagi, MCB jika terjadi gangguan akan trip namun bisa disambungkan lagi 12. Perbedaan sekering dengan relay adalah sekring hanya bisa sekali pakai, jika terjadi gangguan akan putus dan tidak dapat dipakai lagi, Relay jika terjadi gangguan akan trip namun bisa disambungkan lagi 13. Perbedaan MCB dengan Relay adalah ketika gangguan MCB akan putus dan disambung lagi secara manual, relay akan putus dan tersambung secara otomatis saat keadaan kembali normal.



I.



JUDUL



Latar Belakang Pemilihan Judul Energi merupakan salah satu aspek yang menjadi sorotan manusia di seluruh dunia sehingga saya mengambil materi tentang energi, salah satu bentuk energi yang mudah digunakan adalah energi listrik. Dalam kkw ini saya mengambil materi tentang energi surya, menurut saya pemanfaatan energi surya untuk pembangkit listrik masih jarang digunakan. Didaerah tempat saya bekerja yaitu di Kabupaten Trenggalek pemanfaatan energi surya untuk menghasilkan listrik masih sangat minim atau bahkan belum ada sehingga mendorong saya untuk mempelajari proses pemanfaatan energi surya untuk menghasilkan Tulungagung



energi karena



listrik



dengan



di beberapa



melaksanakan



titik



kegiatan



telah memanfaatkan



KKW



di



Kabupaten



energi surya untuk



pembangkit listrik yang digunakan untuk beberapa keperluan terutama dalam hal penerangan baik itu untuk penerangan jalan maupun untuk penerangan rumah. II.



PRINSIP KERJA SEL SURYA



Sel surya merupakan komponen penting dalam PLTS yang digunakan untuk merubah energi surya menjadi listrik. Sel surya terdiri dari dua buah elemen yaitu elemen yang mengandung banyak elektron yang disebut lapisan tipe N dan elemen yang memiliki banyak hole yaitu laplisan tipe P kedua lapisan tersebut digabung menjadi satu menjadi sebuah plat yang disebut sel surya. Batas antara dua lapisan disebut PN junction. Saat sel surya terkena cahaya matahari yang mengandung Photo maka sel surya akan bereaksi. Elektron elektron pada elemen The N akan bergerak ke sana-kemari mencari jalan menuju hole yang ada pada elemen Tipe P namun elektron tidak bisa langsung ke tipe P karena lapisan PN junction menghalanginya. Jika dibuat jalur antara elemen The N dan The P maka elektron akan melewatinya. Kemudian elektron tersebut berada pada elemen P. Selanjutnya elektron bisa pindai dari lapisan P ke lapisan N namun tidak sebaliknya. Kejadian ini terus berulang selama selsurya terkena cahaya matahari. III. ALAT YANG DIGUNAKAN a.



Modul surya



Modul surya merupakan gabungan dari beberapa sel surya yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan daya listrik.



b.



Baterai



Energi yang dihasilkan listrik tidak digunakan langsung, namun disimpan terlebih dahulu dalam baterai sebelum digunakan. c.



Controller



Untuk mengatur penyimpanan energi listrik dari modul surya ke dalam baterai digunakan controller agar proses penyimpanan tidak merusak baterai karena energi listrik yang dihasilkan tidak konstan namun menyesuaikan dengan keadaan sinar matahari. Selain itu controller juga digunakan untuk mengatur penggunaan energi yang digunakan untuk menyalakan lampu. IV. RANGKAIAN PERALATAN



V.



GAMBAR



VI. PERHITUNGAN ENERGI



VII. KESIMPULAN



Humanity’s Top Ten Problems for Next 50 Years outline peraih



Mekanika Quantum adalah cakupan relatif terbaru dalam fisika yang mempelajari perilaku komponen terkecil sebuah materi.



Foton adalah cahaya dianggap sebuah partikel, dalam wikipedia foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik seperti cahaya. Alat yang digunakan adalah PWM controller yaitu Pulse Width Modulation



Baterai efisiensi sekitar 85 % yang bisa digunakan PV array efisiensi 75 %



1.



Total energi yang digunakan 480 Wh atau 0,48 kWh/hari



2.



0,84 kwh



3.



0,14 kwh



4.



140/60



Hulu : eksplorasi, eksploitasi, produksi



Eksplorasi antara lain : 1. Topografi : garis kontur, 2. Geologi : peta permukaan, 3. Geofisika: seismik, dibawah permukaan, 4. Geokimia, 5. Pemboran, eksplorasi tahap akhir, 6. Evaluasi formasi :penyelidikan logging, 7. Pemotongan bawah tanah.



Ada tidaknya minyak adanya faktor : batuan induk, migrasi, batuan reservoir : batuan yg mpunyai porositas, batuan penutup, trap/perangkap. Tempat minyak pada batu berpori dan pasir, pd gamping tidak ada.



Jebakan minyak>>antiklin>>rumah minyak>>dengan metode seismik Asal minyak : sisa2 organik yg mnegalami tekanan temperatur, time/waktu



Peta topografi :mengukur suatu koordinat Isi peta topografi adalah garis ketinggian/garis kontur : garis yg meghubungakan titik2 yg mempunyai ketinggian yg sama. Syarat2 garis kontur : - garis kontur hrs tertutup, tidak bisa bersatu/berimpit, tidak bs brfungsi max/min, tidak bs memotong, garis kontur dgn nilai tertentu tidak boleh terulang.



Survey geologi>> mngumpulkan data, ploting data, dideskripsi Tekstur batuan ada 3 : kebundaran, pemilahan, ukuran butir.



Jika batu muda diapit batu tua : sinklin, jika sebaliknya antiklin Manfaat peta geologi : mengetahui keberadaan snklin&antiklin, mncari potensi air, mencari bahan galian lainnya. Dryhole : saat pemboran tidak ditemukan minyak



GEOFISIKA



1. Metode seismik (harus dibatuan sedimen, harus punya sumber getar, yg dicari minyak) >>peta isochront>>mahal>>sifat rambatan dan gelombang. Data seismik diperkirakan singkapan terdekat, rencana pemasang casing, logging. 2. Metode elektrik (pabum, air tanah) >>peta resitivity>>kurang>>listrik sifat hantar, resist Resistivity elektrik: penahan listrik. Batuan lunak > batuan keras, air tawar > air asin, air panas > air dingin, air > minyak. Makin keras resistivity makin besar/kuat hambatannya. 3. Metode gravity>>anomali bouger>>paling murah >>gaya berat 4. Metode kemagnetan (mencari bijih2 besi tambang)>>isogall>>kadar magnet



Densitas : berat jenis Secara destilok : gas>>minyak>>air



Manfaat lumpur dlm pemboran : menahan tekanan formasi, pendingin dan pelumas dlm pemboran.



Lapisan air : akifer Lapisan minyak : reseervoir



Resistivity log : minyak > air Density log : minyak < gas, lempung (gamping) > batubara, batuan dingin > batuan panas



Mengetahui volume minyak : luas antiklin, ketebalan, porositas, % air



QUIZ ISP-3 Tgl. 13 Pebruari 2015



Ada permasalahan sbb: Tangki solar rusak(penyok) disebabkan oleh tidak berfungsinya free Van yang ada pada tangki tersebut. Saat dikosongkan cuaca cerah (panas) setelah jam 13.00 turun hujan dan jam 14.00 tangki penyok, dengan data tangki: Produk : Solar Diameter = 9 meter , 4 shell cincin,Tinggi = 9 meter Kapasitas = + 600.000 L Pertanyaannya: 1.



Standar apa yang digunakan agar perbaikan tangki tsb dapat dilaksanakan dgn benar. API 653 tentang Tank Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction



2.



Berdasarkan standar tersebut akan dapat memberikan saran apa saja sebutkan:



3.



Bilamana sdr melakukan cek terhadap free van, acuan standard apa yang sdr pakai untuk memastikan bahwa free van tersebut sudah sesuai dengan ketentuan API 2000 tentang Venting Atmospheric and Low-Pressure Storage Tanks



4.



Apabila sdr melakukan pemeriksaan kandungan gas mesthinya dilakukan oleh petugas yang berhak, siapakah yang dimaksud, jelaskan.



5.



Sesuai tugas yang saudara kerjakan masing-masing, jelaskan dan gambarkan alat yang dimaksud serta serta sebutkan prosedur inspeksinya, tidak harus detail langkah inspeksinya tetapi, pihak-pihak terkait serta apa yang sdr harus perhatikan selaku pemegang kebijakan wakil dari pemerintah daerah. Pemeriksaan tangki. a.



Pemeriksaan bagian bawah dengan memeriksa plate dan joint, kemudian dilakukan pengukuran ketebalan dan level fondasi. Bias dilakukan pengetesan hydrostatic dan pneumatic



b.



Pemeriksaan shell dilakukan pemeriksaan pada plate dan joint, untuk pengukuran dilakukan pengukuran plumbness (kemiringan vertical dari tangki, maximum out of plumbness di ukur dari tepi shell teratas dengan tepi dari shell terbawah adalah tidak boleh melebihi dari 1/200 total tinggi shell keseluruhan ), peaking (adalah untuk lekukan yang terjadi pada sambungan las-lasan horizontal. Batasan yang dibolehkan adalah pada jarak panjang 36 inches (915 mn) peaking maximum dibolehkan sampai ½ inch (12,7 mm)), banding (lekukan yang terjadi pada sambungan las-lasan vertical batasan yang di bolehkan adalah pada panjang 36 inches (915mm) banding maximum adalah ½ inch (12,7 mm) dan ketebalan. Dilakukan pula pengetesan hydrostatic dan pneumatik



c.



Pada bagian atap dilakukan pemeriksaan visual plate dan joint, pengukuran ketebalan danpengetesan pneumatic



d.



Pada asesories tangka dilakukan pemeriksaan visual pada pengelasan dan struktur



e. 6.



Untuk coating dan painting dilakukan pemeriksaan visual kondisinya



Pengecekan secara manual/visual ataupun dibantu dengan peralatan sederhana untuk mengukur sesuai batasan2nya, untuk menentukan batas in atau out of tolerence, sebutkan alat-alat bantu tersebut apa saja serta fungsinya.



7.



a.



Meteran untuk mengukur panjang plat



b.



Adjusment Fillet Weld Gauge mengukur ketebalan las-lasan



c.



Caliper untuk mengukur tebal neck nozzle



d.



Welding gauge untuk mengukur gap weld space



e.



Steel Rule untuk pengukuran banding/peaking



Cek penyebab masalah tersebut apa, indikasi free Van tidak berfungsi maka free Van harus di cek dengan mengacu pada API Standard 2000 tentang Venting Atmospheric and Low Pressure Storage Tank, jelaskan apa yg dimaksud! Dalam inspeksi perlu diperhatikan apakah tidak ada pembuntuan/obstruction/ pada discharge opening. Bagian top section perlu dibuka dan dicheck apakah pallet bebas bergerak, serta pengecheckan seat apa tidak macet atau bocor. Bilamana dilengkapi pula dengan flame arrestor pada inlet nozzle, maka perlu dicheck apakah tidak



terjadi kebuntuan atau excessive fouling, sedangkan element dari flame arrestor tersebut perlu dibuka untuk dibersihkan seperlunya, Inspeksi katup-katup pengaman tersebut pada keadaan operasi adalah sangat penting, sebab pressure & vacuum vents selalu bekerja secara terus menerus dan kemungkinan rusak akibat sticking dapat terjadi bilamana tidak sering diperiksa dan dicoba; dapat menimbulkan kerusakan yang fatal pada tangki yang dilindungi.



8.



Pengecekan dengan hidrostatik tes mengacu pada API Standard 653 tentang Tank Inspections, Repair, Alteration and Reconstruction, jelaskan apa yang dimaksud! Hidrostatik test dilakukan dengan semua saluran buangan di tutup dan tanki di isi air perlahan lahan. Pada saat pengisian tahap demi tahap sudah dapat dilihat bila terjadi leak/bocor shell (sambungan shell). Untuk type tight roof tank, maka pengisian air sampai 2 inches diatas top leg dari top angle, untuk open-top tank sampai penuh atau sampai keluar dari over-flow line.



9.



Harus menggunakan pompa yang ukuranya sebagai berikut : Tangki yang tingginya 9 meter dibagi dua menjadi 4,5 meter bagian bawah dan 4,5 meter dibagian atas, tentukan ukuran pompa yang dimaksud, tunjukkan hitungannya.



10. Untuk atap yang kedap (tight roof) maka pengisian air sampai 2 inci di atas top roof angle dan ditahan pada level tersebut selama tidak kurang dari 2 x 24 jam. (panduan inspeksi halaman 10 dari 122, benarkah demikian?) Iya benar.



11. Kecepatan pengisian air untuk pengujian tersebut tidak boleh melebihi ketentuan sebagai berikut : (menurut std atau company std apa, bab berapa, ada di panduan inspeksi atau panduan pemeliharaan yang mana? sebutkan)



Menurut standar Inspeksi PT Pertamina pada dokumen A-005 Inspeksi Stationary Equipment Rev. 3 Bab 5 Inspeksi Stationari Equipment pada halaman 10 point 5.1.1.2.4 Pemeriksaan Pemasangan Di Lokasi



12. Bila air tidak cukup banyak pengujian dapat dilakukan dengan cara bagaimana? Dilakukan dengan 



Mengoleskan highly penetrating oil seperti automobile spring oil pada seluruh sambungan lasan dari sebelah dalam maka bila ada kebocoran akan dapat terlihat rembesannya dari sebelah luar.







Menggunakan vakum untuk sebagian sambungan atau udara bertekanan seperti halnya pengujian atap.



13. Setelah hasil tes didapatkan, apakah tangki tersebut bocor atau tidak? a.



Bila pengujian hasilnya tangki tersebut bocor, maka tangki tersebut harus diblokir dan segera dilakukan perbaikan, apa maksud diblokir? Maksudnya, diblokir adalah tangka tersebut tidak digunakan sebelum dilakukan perbaikan pada tangka tersebut.



b.



Bila hasil pengujian hasilnya tangki tersebut tidak bocor maka tangki tersebut bisa digunakan tetapi harus dilaksanakan perbaikan juga, sebutkan langkahlangkahnya apa saja.



14. Sebutkan peralatan yang digunakan untuk meng-inspeksi 



X – Ray Unit atau Y – Ray Unit untuk pemeriksaan radiography







Ultrasonic Flaw Detection Type USK – 6 untuk pengukuran ketebalan dan deteksi cacat lasa-lasan.







Wall Thickness Meter Type DM-1, DM-2, UM –100 untuk pengukuran ketebalan Plate.







Coating Thickness Gauge untuk Pengukuran ketebalan cat / coating.







Vacuum Box untuk digunakan Leak test







Pipa U atau Manometer dengan spesifikasi 0 – 25 kg/cm2, 0 – 50 kg/cm2 atau 0 – 100 kg/cm2 untuk Pressure Test







Machinit Ball Peen Hammer ½ lb dan 1 lb untuk Visual Test / Hammer Test.







Inspectors Hammer untuk memeriksa las-lasan dan membuang kotoran las.







Dye Penetrant Test untuk pemeriksaan cacat-cacat las dipermukaan / keretakan.







Magnetic Particle pemeriksaan cacat-cacat permukaan (retak).







Meteran 0 – 3 m atau 0 – 10 m untuk Pengukuran panjang pelat.







Micro Meter Dept Gage untuk Pengukuran kedalaman pitting.







Inspection Mirror untuk Memeriksa las-lasan bagian bawah.







Kapur kuning untuk Memberi tanda-tanda pemeriksaan







Adjusment Fillet Weld Gage untuk Mengukur tebal las-lasan







Caliper untuk mengukur tebal Neck Nozzle







Welding Gauge untuk pengukuran Gap Weld Space.







Steel Rule digunakan untuk Pengukuran Banding / Peaking.



15. Sebutkan langkah-langkah Pelaksanaannya, mulai dari pengosongan, memutuskan dengan semua sistem, menguapkan sisa-sisa gas didalam tangki, sampai pada langkah perbaikannya. Sebutkan juga acuan dasar pelaksanaannya.