CBR Metodologi Penelitian Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN MAKALAH CRITICAL BOOK REPORT



Disusun Oleh : NAMA



: Astoni Sinambela



NIM



: 5171121001



KELAS



: REGULER-A 2017



DOSEN PENGAMPU



: Prof.Dr.Abd.Hasan Saragih,M.Pd



PROGRAM STUDI S1 PEND. TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada saya dalam menyelesaikan tugas critical book report, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Prof.Dr.Abd.Hasan Saragih,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing kami. Dalam makalah ini saya membahas dan menjelaskan mengenai critical book report dengan judul buku Metodologi Penelitian Pendidikan karangan Prof. Triyono, M.Pd yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang konsep serta aplikasi mengenai metodologi penelitian pendidikan. Selaku manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam hasil makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada mata kuliah Metodologi Pendidikan pada.



Medan, 3 Desember 2019



Astoni Sinambela



DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................................................................................................ i Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1 C. Manfaat Penulisan ........................................................................................................ 2 BAB II. RINGKASAN BUKU 2.1 Identitas Buku ............................................................................................................. 3 2.2 Ringkasan Buku ........................................................................................................... 3 BAB III. KEUNGGULAN BUKU 3.1 Keterkaitan antar Bab .............................................................................................. 6 3.2 Kemutakhiran isi buku ............................................................................................ 8 BAB IV. KELEMAHAN BUKU 4.1 Keterkaitan antar Bab ............................................................................................ 10 4.2 Kemutakhiran isi buku .......................................................................................... 12 BAB V. IMPLIKASI 5.1 Teori .............................................................................................................................. 14 5.2 Perkembangan pendidikan .................................................................................. 16 5.3 Analisis mahasiswi .................................................................................................. 18 BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................................... 20 B. Saran ............................................................................................................................... 22 Daftar Pustaka ..................................................................................................................................... 23 Lampiran .............................................................................................................................................. 24



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung. Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat kompleks atau rumit yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan. Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai. Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya. Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan dengan suatu penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku. Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku



kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku. Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang, cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan kelebihan



dari



isi



buku



yang



telah



dibaca.



Untuk



itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada dalam buku tersebut secara mendalam. B. Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR) Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian



C. Manfaat Penulisan Critical Book Report (CBR) 



Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.







Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.







Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.







Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.







Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku.



BAB II RINGKASAN BUKU 2.1 Identitas Buku  Judul Buku



: Metodologi Penelitian Pendidikan



 Penulis



: Prof. Triyono, M.Pd.



 Penerbit



: Ombak



 Tebal Buku



: xii + 322 hlm; 14,5 * 21cm



 Kota Terbit



: Yogyakarta



 Tahun Terbit



: 2013



 ISBN



: 978-602-258-076-8



2.2 Ringkasan Isi Buku BAB I. KONSEP DASAR PENELITIAN Manusia memperoleh pengetahuan bisa melalui beberapa sumber antra lain: melalui pengalaman, intuisi, metode deduktif, metode induktif, dan melalui metode ilmiah. Melalui pengalaman yaitu aktivitas yang dikerjakan secara berulang-ulang, memungkinkan manusia memperooleh pengetahuan yang benar. Demikian pula melalui intuisi atau perenungan, seseorang sangat mungkin akan mendapatkan pengetahuan. Namun kedua sumber pengetahuan itu tidak bisa diandalkan untuk memperoleh pengetahuan, karena bisa saja beberapa orang melakukan hal yang sama akan tetapi memperoleh pengetahuan yang berbeda-beda. Metode deduktif adalah cara memperoleh pengetahuan melalui penarikan sebuah kesimpulan yang berlaku lebih khusus berdassarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang diyakini mempunyai nilai kebenaran. Sebaliknya metode induktif merupakan cara penarikan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan data dan fakta yang dikumpulkan dari realitas yang dijumpai dalam kehidupan nyata. Metode ilmiah merupakan cara memperoleh pengetahuan yang menerapkan dua metode yaitu deduktif dan induktif. Dalam rangka memperoleh dan mengembangkan pengetauan tersebut, manusia membutuhkan sarana berfikir yang berupa: bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa



berfungsi media untuk mengkomunikasikan hasil pemikiran manusia kepada orang lain agar dapat dimengerti dan dipahami sebagaimana adanya. Logika digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan kerangka dan alur berfikir secara nalar, logis atau rasional melalui silogisme. Matematika mengajarkan kepada manusia dalam mengembangkan kemampuan berfikir deduktif; sedangkan statistika bermanfaaat sekali sebagai landasan untuk penarikan kesimpulan secara induktif. Penelitian ilmiah merupakan kegiatan yang dilakukan melalui serangkaian langkah dengan tujuan untuk memecahkan masalah melalui metode ilmiah. Secara prinsip, masalah adalah jarak atau disparitas antara apa yang diharapkan dengan apa yang mampu dicapai oleh seseorang. Seraingkaian langkah penelitian diawali dari: memformulasikan masalah, megkaji literatur atau tinjauan pustaka, merumuskan hipotesis (jika ada), mengenali dan pelabelan variabel, menyusun desain penelitian dan mengembangkan instrumen, pengumpulan dan analisis data, diakhiri dengan penulisan laporan penelitian. Penelitian mempunyai ciri-ciri: sistematis, logis, emperis, reduktif, bisa diulangi, dan dapat dilakukan dimana saja. Sistematik artinya dikerjakan melalui serangkaian langkah yang urutan-urutannya jelas. Logik berarti semua prosedur dan mekanisme yang ditempuh dlam melaksanakan suatu penelitian dibangun dan dilandasi oleh kerangka berfikir nalar, logis dan rasional; sedangkan emperis mempunyai arti bahwa kesimpulan yanng dihasilkan dari sebuah penelitian ilmiah didasarkan dari data dan fakta emperis yang dikumpulkan di kancah penelitian. Reduktif, maksudnya bahwa hasil penelitian ilmiah harus mampu mereduksi atau mengurangi adanya keraguan-keraguan atau kekhawwatiran yang muncul sebelumnya. Karna semua langkah penelitian ilmiah disusun dan dikerjakan secara sistematis dengan urutan langkah yang jelas, menggunakan alat pengumpul data yang jelas pula, maka sudah barang tentu sebuah penelitian dapat dikerjakan lagi diwaktu yang berbeda atau diulangi dan pada prinsipnya harus bisa dilakukan dimanapun juga. BAB II. JENIS-JENIS PENELITIAN Jenis penelitian dapat dilihat berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, metode penelitian yang digunakan, sifat penelitian dan fokus masalah yang diteliti. Jika ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanatif. Berdasarkan manfaatnya, jenis penelitian dapat dibedakan menjadi: penelitian dasar atau (basic research) dan penelitian terapan (replied research). Jika ditinjau dari waktu pelaksanaannya, penelitian



dapat dibedakan menjadi penelitian antar waktu (longitudinal), dan penelitian satu waktu (cross-sectional). Jika dibedakan berdasarkan metode yang digunakan, penelitian dapat dibedakan atas: penelitian survey, penelitian ex post facto, penelitian experimen, penelitian naturalistik, penelitian kebijakan, penelitian tindakkan, penelitian evaluasi, dan penelitian sejarah. Jika ditinjau berdasarkan asumsi dasar dalam melihat realita sosial, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Jika dikaji berdasarkan sifat-sifat yang diteliti, penelitian dapat dibedakan menjadi: penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian studi kasus, penelitian korelasional, penelitian komperatif, penelitian eksperimen dan penelitian tindakan. Jika dipandang berdasarkan fokus yang dikaji penelitian dapat dilakukan dalam bidang pendidikan, kedokteran, ekonomi, agama, bahasa, hukum, teknik, sosial dan ;lain sebagainya. BAB III. RUMUSAN MASALAH Ada sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik atau penelitian, yakni: aspek keterlaksanaan, tingkat kekritisan masalah, ketertarikan peneliti terhadap masalah tersebut, masalah yang dipilih memiliki nilai secara teoritis, masalah yang dipilih hendaknya memiliki nilai kemanfaatan taktik, diantara variabel-variabel yang dipilih tidak memiliki hubungan yang bersifat simetris atau resiprokal. Berdasarkan sejumlah permasalahan yang berhasil di identifikasi, tidak mungkin dapat diteliti semua: oleh karena itu perlu dibatasi pada masalah-masalah yang akan diteliti saja atau ditentukan ruang lingkup permasalahan termasuk definisi operasional terhadap setiap masalah dalam bentuk variabel yang terukur. Sesudah pembatasan masalah, dalam bentuk definisi operasional variabel dikerjakan, barulah seorang peneliti merumuskan masalah dengan ciri-ciri: rumusan masalah harus memuat variabel, rumusan masalah dinyatakan denngan kalimat yang jelas, tidak kabur dan tidak memiliki makna konotatif, rumusan masalah dinyatakan alam bentuk kalimat pertanyaan, rumusan masalah harus dapat di uji secara emperis, jika permasalahan berkaitan dengan hubungan atau komparasi nilai variabel, maka rumusan masalah tersebut sekurangkurangnya harus memuat dua variabel. Dalam sebuah proposal penelitian, selain perumusan masalah biasanya juga dijelaskan tentang tujuan penelitian dan manfaat atau kontribusi hasil penelitian. Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menyatakan untuk apa penelitian itu dilakukan, biasanya



disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya jika rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Manfaat hasil penelitian bersifat eksternal artinya setelah penelitian tersebut selesai dilaksanakan, pihak-pihak mana saja yang bisa memanfaatkan hasil penelitian tersebut dan di manfaatkan untuk kepentingan apa saja. BAB IV. PELABELAN VARIABEL Variabel adalah atribut dari sekelompok objek penelitian yang mempunyai nilai berdeda-beda. Variabel juga bisa dimaknai sebagai pengelompokan secara logis tingkat ukuran atribut dari objek penelitian sedemikian sehingga antara kelompok yang satu berbeda dengan kelompok yang lain. Jenis kelamin, agama, tingggi badan, dan lainnya merupakan contoh-contoh dari sebuah variabel; karena semua konsep dan istilah yang disebuit tadi memilik nilai yang bervariasi antara objek yang satu dengan objek yang lain. Variabel penelitian dapat dikenali berdasarkan: sifatnya, wujudnya, dan fungsinya. Jika dilihat dari sifatnya, variabel dapat dibedakan menjadi, variabel diskret dan variabel kontiniu. Variabel diskret adalah nilai variabel yang diperoleh dengan cara mencacah. (acccount) dan biasanya merupakan angka-angka bulat; sedangkan variabel kontiniu adalah nilai variabel yang diperoleh melalui pengukuran (measurement) sehingga bisa berupa bilangan pecahan. Jumlah anaka dalam dalam sebuah rumah tangga merupakan contoh variabel yang bersifat diskret; sedangkan berat badan merupakan salah satu contoh variabel yang bersifat kontiniu. Apabila ditinjau dari wujudnya, variabel penelitian ada yang berwujud bukan angka (string) atau berupa kategori yang berwujnud angka (numerical). Nama dan alamat responden merupakan contoh variabel yang wujudnya string yang tidak bisa di operasikan secara aljabar (dijumlah, diukur, dikali atau dibagi). Jika ditinjau dari fungsinya, variabel penelitian dapat dibedakan sebagai variabel bebas, variabel terikat, variabel moderator, dan variabel kontrol. Variabel bebas atau variabel stimulus atau variabel input atau variabel aksi atau variabel anteseden atau variabel prediktor adalah variabel atau faktor yang menjadi penyebab berubahnya nilai variabel yang lain, disebut dengan variabel terikat. Variabel bebas munculnya selalu mendahului dari munculnya variabel terikat. Variabel terikat atau variabel respon atau variabel output atau variabel reaksi atau variabel konsekuen atau variabel kriterium adalah variabel atau faktor yang perubahan



nilainya disebabkan atau diakibatkan oleh berubahnya variabel bebas sehingga variabel terikat munculnya belakangan setelah berubahnya nilai variabel bebas. Variabel moderator adalah variabel bebas yang kehadirannya diposisikan untuk mengetahui apakah ada perubahan hubungan antara nilai variabel bebas dengan nilai variabel terikat. Oleh sebab itu variabel moderator juga merupakan variabel bebas hanya saja diposisikan untuk mengetahui apakah terjadi modifikasi hubungan antara nilai variabel bebas dengan nilai variabel terikat jika di bandingkan dengan tanpa adanya variabel moderator. Demikian pula variabel kontrol adalah variabel bebas yang posisinya dikendalikan oleh peneliti karena tidak di inginkan memberikan pengaruh terhadap berubahnya nilai variabel terikat. Nilai sebuah variabel dapat dinyatakan dalam bentuk skala dan dapat dibedakan menjadi: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan sakla ratio. BAB V. KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN RELEVAN Proses penelitian ilmiah dimulai dengan merumuskan masalah kemudian mengkaji teori yang terkait dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Melalui kajian teori seorang peneliti akan memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti. Teori di defenisikan sebagai kumpulan konsep, defenisi, dan proposisi yang saling berkaitan dan menunjukkan adanya hubungan antar variabel-variabel. Teori juga merupakan pernyataan yang memiliki kaitan logis dan merupakan cerminan atau gambaran dari kenyataan yang ada tentang sifat-sifat atau ciri-ciri suatu peristiwa. Teori merupakan generalisasi yang berupa simpulan informasi abstrak dan umum yang dapat digunakan untuk menerangkan dan memprediksi keadaan tertentu yang tercakup dalam lingkup teori tersebut. Teori mempunyai empat fungsi yakni untuk menjelaskan (to explain) gejala yang tercakup dalam teori, memprediksi (to predict) peristiwa yang akan terjadi sebagai alat untuk mengendalikan (to control) peristiwa yang tidak di inginkan, dan sebagai acuan (to reference) untuk merumuskan hipotesis. Konsep sebagai suatu istilah atau terminologi yang memiliki khusus, memiliki pengertian atau defenisi atau memiliki ciri-ciri dan atau unsur-unsur tertentu. Proposisi merupakan suatu pernyataan mengenai hubungan yang logis antara dua atau lebih konsep yang menjelaskan kaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Pernyataan bahwa “mahasiswa yang berprestasi belajarnya baik adlah mereka yang memiliki motivasi belajar yang tinggi” merupakan contoh dari sebuah preposisi karena ungkapan tersebut menjelaskan kaitan secara logis antara dua konsep yaitu prestasi belajar dan motivasi belajar.



Dalam kaitannya dengan penelitian, tinjauan literatur memiliki enam manfaat yaitu; mengkaji sejarah permasalahan, membantu memilih prosedur penelitian, mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu, menghindari duplikasi penelitian, dan menunjang perumusan permasalah. Ada enam cara atau teknik dalam melakukan kajian teori yakni: dilakukan secara selektif, dikerjai dengan cara koomperatif, dikaji secara kritis, diurai dan di analisis secara rinci dan detail, dilakukan secara mendalam dan holistik, serta bebas nilai; dalam arti peneliti tidak memihak pada salah satu teori dan mengabaikan teori yang lain. Disamping kajian teori, untuk sampai pada penyusunan hipotesis, seorang peneliti perlu mencermati hasil-hasil penelitian relevan dengan permasalan yang sedang diteliti, yang pernah dilakukan oleh orang lain. Pentingnya menelusuru hasil-hasil penelitian yang relevan paling tidak dapat ditinjau dari aspek penentuan fokus penelitian yang sedang dipersiapkan dalam kaitannya dengan kondisi saat ini serta dapat digunakan untuk membuat prediksi diwaktu yang akan mendatang mengenai fenomena tersebut. Dalam kajian pustaka pada umumnya seorang peneliti mengutip pendapat dari para ahli dari berbagai sumber referensi. Padahal dalam penalaran deduktif, seorang peneliti harus bisa menarik sebuah simpulan yang bersifat khusus dalam bentuk hipotesis berdasarkan kajian teori yang dibahas. Dengan demikian seorang peneliti harus mengambil sikap, pandangan, atau pendapat berdasarkan argumentasi atau justifikasi dan penjelasan tertentu. Itulah sebabnya disebabkan diperlukan satu langkah lagi sebelum seoranmg peneliti sampai kepada rumusan hipotesis yakni yang berupa kerangka pemikiran. BAB VI. RUMUSAN HIPOTESIS Kesimpulan sementara yang diperoleh melalui kajian literatur tersebut sifatnya masih tentati atau dugaan, sehingga mungkin saja benar dan mungkin saja tidak benar. Untuk mengetahui apakah dugaan atau hipotesis yang dirumuskan benar atau tidak benar perlu di uji melalui proses pengujian hipotesis (hypothesis testing) yaitu dengan cara mengumpulkan data atau fakta emperis di lapangan. Apabila berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan ternyata mendukung rumusan hipotesis, maka dikatakan hipotesis tersebut harus diterima; sebaliknya jika berdasarkan data yang dikumpulkan ternyata bertentangan dengan yang di hipotesiskan, maka hipotesis tadi harus ditolak.



Rumusan hipotesis yang baik memiliki ciri-ciri: merupakan dugaan berupa hubungan dan atau komparasi antara dua atau lebih variabel, dinyatakan secara jelas, tidak kabur, tidak memilik makna konotatif dan biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (proporsition), dan harus dapat di uji secara emperis, artinya memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data untuk kepentingan pengujian hipotesis tersebut. Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistika. Hipotesis penelitian adalah rumusan hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk kalimat-kalimat verbal tentang variabel yang dipersoalkan pada rumusan masalah. Hipotesis penelitian dirumuskan setelah seorang peneliti setelah mengkaji teori dan literatur termasuk hasil-hasil penelitian yang relevan, serta diuraikan dan dijelaskan dalam kerangka pemikiran. Hipotesis statistika adalah hipotesis yang dinyatakan dengan simbol-simbol atau lembanglambang statistika, biasanya menyatakan dalam hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnya. Hipotesis nol dirumuskan oleh seorang peneliti, biasanya dengan tujuan untuk ditolak, karena dengan menolak berarti menerima sehingga apa yang di duga oleh peneliti memang benar adanya. Hipotesis alternatif bisa bersifat non direksional dan bisa bersifat direksional. Hipotesis alternatif mana yang dipilih untuk dirumuskan sangat tergantung dari kerangka berfikir yang dikembangkan. Jika dalam kerangka berfikir antara nilai variabel yang satu diduga mempunyai hubungan yang positif dengan nilai variabel yang lain maka rumusan hipotesisnya dinyatakan dengan arah yang positif (p>0); sebaliknya jika dalam kerangka pemikiran yang disusun menjelaskan bahwa antara nilai variabel yang satu diduga memiliki hubungan yang bersifat negatif dengan nilai variabel yang lain, maka rumusan hipotesisnya dinyatakan dengan arah yang negatif (p