CBR Sig [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK RIVIEW SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi (BUKU : 1) BUKU AJAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (BUKU : 2)



Disusun untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Geografi Dosen Pengampu : Muhammad Ridha Syafii Damanik, S.Pi., M.Sc Oleh: TRI SUSANTO (3172131007)



KELAS D’17 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografi Critical Book Review. Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisan masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun pendidikan.



Medan, September 2019



Penulis



ii | Critical Book Riview



DFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii



BAB 1 : PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Informasi Bibliografi .................................................................................... 1



BAB 2 : PEMABAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW ..................................... 2 2.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2 2.2 Permasalahan yang akan Dikaji .................................................................... 3 2.3 Kajian Teori .................................................................................................. 3 2.4 Metode yang Digunakan ............................................................................... 3



BAB 3 : PEMBAHASAN BUKU ........................................................................... 4 3.1 Sinopsis Buku ............................................................................................... 4 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku ................................................................. 7 3.3 Analisis Critical Book Review ..................................................................... 9



BAB 4 : PENUTUP .................................................................................................. 12 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12 4.2 Saran ............................................................................................................. 12



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13 LAMPIRAN



iii | Critical Book Riview



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Informasi Bibliografi



1. Buku Utama Judul



: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi



Penulis



: Irwansyah, Edy



ISBN



:-



Penerbit



: Didibooks



TahunTerbit



: 2013



Urutan Cetakan



: Pertama



Dimensi Buku



:-



Tebal Buku



: vii + 221 halaman



2. Buku Pembanding Judul



: BUKU AJAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS



Penulis



: Barkey, Rolan.a, dkk



ISBN



:-



Penerbit



: Universitas Hasanuddin PRESS



Tahun Terbit



: 2009



Urutan Cetakan



:-



Dimensi Buku



:-



Tebal Buku



: ii + 199 halaman



1 | Critical Book Riview



BAB 2 PEMBAHASAN CRITICAL BOOK RIVIEW



2.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan aktivitasnya. Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan efesien efektivitas. Salah satu kemajuan teknologi pada dewasa ini yaitu berkembangnya komputer secara pesat. Era komputerisasi telah memberi wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan dunia nyata dapat disimpulkan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. SIG merupakan sistem berbasis



komputer



yang



didesain



untuk



mengumpulkan,



mengelola,



memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat rujukan/bidang hitung yang baku, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut). SIG dapat mempresentasikan real word (dunia nyata) diatas monitior computer sebagaimana lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dibandingkan lembaran pada kertas. SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lokasi permukiman penduduk yang memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Kemampuan SIG secara eksplisit adalah: memasukkan data dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut), mengintegrasikan data geografi, memeriksa, meng-update data geografi, menyimpan dan membuka kembali data geografi, mempresentasikan atau menampilkan data geografi.



2 | Critical Book Riview



2.2 Permasalahan yang akan Dikaji Permasalahan yang akan dikaji adalah permasalahan mengenai isi dari kedua buku yang akan di riview, baik itu isinya maupun penggunaan kata yang terdapat pada kedua buku tersebut. Permasalahan itu kemudian dibentuk kedalam pembahasan secara umum isi buku.



2.3 Kajian Teori dalam pembuatan CBR ini periview tidak menggunakan kajian teori, dikarenakan dalam menganalisis sebuah buku tidak diperlukan sebuah teori khusus didalamnya.



2.4 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam meriview buku ini adalah dengan cara membaca kedua buku yang akan di riview samapai habis dan kemudian akan dilakukan pengamatan terhadap kelebihan dan kekurangan buku yang dibaca untuk dipertahankan ataupun untuk diperbaiki oleh penulis.



3 | Critical Book Riview



BAB 3 PEMBAHASAN BUKU



3.1 Sinopsis Buku 1. Buku Utama Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. Akronim GIS terkadang dipakai sebagai istilah untuk geographical information science atau geospatial information studies yang merupakan ilmu studi atau pekerjaan yang berhubungan dengan Geographic Information System. Dalam artian sederhana sistem informasi geografis dapat kita simpulkan sebagai gabungan kartografi, analisis statistik dan teknologi sistem basis data (database). Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, di mana di dalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Williamson, 2000a). Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi (Radjabidfard 2001). Karakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80% informasi mengenai bumi berhubungan dengan informasi spasial (Wulan 2002). Setiap perangkat lunak SIG telah didesain untuk dapat mengatasi data spasial (disebut juga data geografis). Data spasial ditandai dengan informasi tentang posisi, hubungan antar fitur lain, dan rincian antar karakter non-spasial (Burrough, 1986). Contoh data spasial dari suatu stasiun cuaca bisa mencakup:



4 | Critical Book Riview



 Lintang data bujur sebagai referensi geografis. Jika garis lintang dan garis bujur dari sebuah stasiun cuaca yang lain dapat diasumsikan, beserta dengan kedekatannya ke bukit dan daerah berbahaya.  Rincian hubungan seperti letak jalan, lift, dan jalur ski akan memungkinkan ahli meteorologi untuk mengakses ke stasiun cuaca.  Data non-spasial, sebagai contoh rincian sebagai jumlah salju, temperatur, kecepatan angin, dan arah. Pengukuran pada sistem informasi geografi adalah perhitungan daerah atau area tertentu. Hasil pengukuran dapat berbeda-beda sesuai dengan data yang dimiliki dan cara pengolahan data. Raster GIS Measurement Data Raster: model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Internet GIS dan distributed GIS merupakan solusi utama dari keterbatasan pengguna untuk mendapatkan analisis data spasial yang live dan real-time yang mampu meningkatkan waktu kerja. Berikut adalah definisi dan keuntungan dari penggunaan internet GIS dan distributed GIS beserta contoh aplikasinya. GIS (Geographic Information System) adalah sebuah sistem informasi dari hardware yang mendukung untuk menyusun, mengelola, menganalisi, dan menvisualisasikan data geografis. Sebelum memasuki bagaimana metode komputer menangani data spasial, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai kartografi. Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta/ globe. Sejak zaman dahulu kala pemetaan sudah dilakukan untuk memudahkan segala aktivitas pembuat peta (manusia) selain itu untuk menyampaikan informasi secara spesial dari pembuat peta kepada pembaca peta. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas diperoleh langsung dengan melakukan survey ke lapangan. Akan tetapi dewasa ini, setelah ditemukannya komputer, pembuatan peta tidak dilakukan secara konvensional lagi, Komputer telah merebah teknik-teknik kartografi. Banyak peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan



5 | Critical Book Riview



perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (Computer Aided Design), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak pembuatan peta lainnya. Database Management System (DBMS) adalah sistem yang secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data/database. Merupakan kumpulan dari data yang saling berelasi dengan sekumpulan program dalam mengakses data. Manfaat penggunaan DBMS:  Mengorganisasi dan mengelola data dalam jumlah besar  Membantu dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan pengaksesan yang tidak sah  Memudahkan dalam pengambilan data  Memudahkan dalam pengaksesan data secara bersamaan dalam suatu jaringan Desain proyek merupakan sebuah proses yang melibatkan pencarian mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Dalam project design terdapat tiga tahapan proses, yaitu (1) Problem Identification, (2) Design and choose a Data Model dan (3) Design the Analysis Suatu sistem informasi yang baik adalah sistem informasi yang dapat memenuhi beberapa keperluan para penggunanya secara cepat, tepat, dan mudah. Oleh karena itu langkah pertama yang harus di lakukan dalam menyusun system informasi adalah mengidentifikasikan dan menentukan informasi yang di butuhkan bagi perencanan dan pengelolaan sumberdaya. Kebutuhan informasi tersebut bergantung pada potensi pembangunan (sumberdaya alam, energi, dan jasa-jasa lingkungan) suatu wilayah serta tujuan pembangunan itu sendiri. Pada umumnya tujuan pembangunan sumberdaya adalah untuk dapat memanfaatkan segenap sumberdaya dan jasa-jasa lingkungan secara berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.



6 | Critical Book Riview



2. Buku Pembanding Sistem Infornasi Geografis, atau dalam bahasa Inggeris lebih dikenal dengan Geographic Information System, adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi yang bereferensi geografis (Aronof, 1989). Beberapa terminologi lain yang memiliki pengertian kurang lebih sama adalah sebagai berikut:  Geographical Information system, merupakan terminologi yang digunakan di Eropa.  Geomatique, Terminologi yang dgunakan di Negara Kanada, utamanya negara bagian yang berbahasa Perancis.  Georelational Information system, Terminologi berdasar pada tekhnologi  Natural Resources Information system, Terminologi berdasar pada disiplin ilmu pengelolaan sumberdaya alam  Spatial Information System, Terminologi disiplin non-geography  Multipurpose Geographic Data System, Terminologi umum yang digunakan dikalangan pemerintahan. Untuk kepentingan buku ini, terminologi yang akan digunakan adalah Sistem Informasi Geografis dan singkatannya SIG, sebagai terjemahan dari Geograpic Information System (GIS). Dari pengertiannya SIG berbasis pada komputer, namun konsep SIG itu sendiri dapat dilakukan secara manual, melalui “overlay” peta-peta dan menganalisis data yang terkait dengan peta-peta tersebut dalam format tabel. Bila tidak tersedia perangkat lunak untuk bekerja dengan SIG, atau perangkat keras yang tersedia spesifikasinya kurang memadai untuk digunakan dalam SIG, maka secara manual “overlay” peta-peta dapat dilakukan dan data yang terkait dengannya dianalisis dengan bantuan perangkat lunak “spread sheet”, seperti Excel. Uraian selanjutnya diasumsikan SIG berbasis komputer, walaupun sebagian darinya dapat berlaku juga bila dikerjakan secara manual. Data pada sistem informasi geografis dapat dikemas menjadi geodatabase. Pengertian dari geodatabase dan cara pembentukan adalah sebagaimana telah



7 | Critical Book Riview



diuraikan dalam modul MCRMP yang akan dikutip berikut ini. Contoh yang digunakan adalah untuk kegiatan pengelolaan pesisir, namun tidak akan berbeda bila



akan



digunakan



pada



berbagai



kegiatan



pengelolaan



sumberdaya



hutan/kehutanan. Template Geodatabase MCRMP merupakan sebuah geodatabase yang di rancang (disain) dalam ruang lingkup ArcGIS dengan menggunakan aplikasi ArcCatalog dan memiliki fungsi sebagai default database untuk standarisasi basis data pada Marine & Coastal Resources Management Project . Pengertian dari geodatabase itu sendiri adalah sekumpulan data spatial yang membentuk sebuah sistem pada suatu platform tertentu. Geodatabase merupakan komponen yang penting dalam bidang pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG). Konvensi penamaan dari template geodatabase MCRMP adalah sebagai berikut MarineYYMMDD.mdb, dimana YY menunjukkan tahun, MM menunjukkan bulan, dan DD menunjukkan hari. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan tanggal dari pembuatan template database sehingga jika terdapat perubahan pada template geodatabase dapat diketahui versi berdasarkan tanggal dari pembuatan template geodatabase tersebut. Kodefikasi data spasial yang baku sangat dibutuhkan untuk memberi arah penyusunan basis data serta menjamurnya perkembangan SIG baik di Departemen Kehutanan, maupun di daerah yang berkaitan dengan sektor kehutanan. Badan Planologi sebagai instansi yang bertanggungjawab terhadap inventarisasi hutan dan penataan kawasan sudah lebih dari sepuluh tahun mengoperasikan SIG dalam menunjang kegiatannya terutama dalam Inventarisasi Hutan Nasional (NFI). Sudah banyak tema baik secara nasional maupun parsial (pulau) disusun dan dimanfaatkan oleh berbagai instansi intern dan extern Departemen kehutanan. Untuk terus mendukung optimalisasi pemanfaatannya, dipandang perlu untuk menyusun kode baku untuk membaca maupun berkomunikasi antar pengguna, penyumbang maupun pengelola data spasial. Diharapkan dengan adanya pembakuan ini masing-masing instansi juga akan jelas tugas dan kewajibannya dalam menyusun basis data serta data yang



8 | Critical Book Riview



disusun sesuai dengan pembakuan yang ada, sehingga selalu komunikatif dengan pengguna SIG lain. Di sisi lain, dengan adanya pembakuan kodefikasi data spasial juga diharapkan dapat menyadarkan bahwasannya SIG yang ada merupakan subsistem dari Informasi Geografis yang lebih luas yaitu sistem informsi geografis Kehutanan sehingga pada gilirannya akan mengakselerasi penyusunan basis data secara nasional di bidang kehutanan. Pengelolaan sumber daya hutan merupakan tugas dan tanggung jawab Departemen Kehutanan. Dalam pelaksanaannya, tugas dan tanggung jawab tersebut perlu didukung suatu prakondisi pengelolaan hutan di Indonesia yang mantap, antara lain melalui tersedianya data dan informasi sumber daya hutan yang akurat, terintegrasi, dan mutakhir. Badan Planologi Kehutanan selaku salah satu unit kerja dalam Departemen Kehutanan berwenang dan bertanggung jawab untuk mengelola data dan informasi sumber daya hutan. Data sumber daya hutan bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan kebutuhan dan waktu. Data ini terbagi dalam dua kategori utama yaitu bersifat keruangan (spasial) dan berupa angka atau keterangan (non spasial). Mengingat volume data yang besar dan adanya tuntutan untuk selalu memutakhirkan sesuai dengan perubahan dan kebutuhan yang terjadi, serta konsistensinya, maka pengelolaan data sumber daya hutan di Departemen Kehutanan telah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).



3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku 1. Buku utama ditulis oleh Edy Irwansyah yang berasal dari kalangan umum sedangkan buku kedua disusun oleh Roland A. Barkey dkk, yang merupakan dosen dari Universitas Hasanuddin. 2. Buku utama terlihat lebih memperlihatkan bahwa buku tersebut cocok untuk kalanagan terpelajar (mahasiswa) dan kalangan pemerintahan yang terkait dengan isi buku tersebut. Sedangkan buku kedua dikhususkan untuk mahasiswa dan buku ini sesui sasaran dari penulis buku.



9 | Critical Book Riview



3. Pada buku utama terdapat soal-soal yang relevan dengan isinya dan dapat mengasah pengetahuan pembaca. Sedangkan buku kedua tidak terdapat hal serupa dengan buku utama. 4. Kedua buku ini menjelaskan isi didalamnya sangat detail dan mudah dipahami oleh pembaca ditambah lagi berbagai macam gambar yang dapat mempermudah pembaca dalam mempraktikannya. 5. Gagasan-gagasan yang terdapat pada kedua buku tersebut sangatlah sesuai dengan kenyataan, hal ini dikarenakan pembahasan buku ini bukan mengenai teori melainkan mengenai ilmu pasti. 6. Gagasan yang terdapat pada kedua buku tersebut dijelaskan oleh penyusun buku secara analisis mulai dari awal hingga akhir. 7. Buktu-bukti pendukung yang ada pada kkedua buku tersebut sangatlah jelas dan sangat kuat, hal ini dikarenakan penulis menterterakan buktibukti tersebut pada buku yang mereka tulis. 8. Kedua buku ini sama-sama membahas mengenai SIG, namun buku utama lebih mendalam dan lebih lengkap penjelasannya dibandingkan buku kedua. 9. Kesimpulan pada buku utama tidak terlihat tujuan yang dimaksud oleh penulis sehingga terlihat berbeda. Sedangkan pada buku kedua tidak terdapat kesimpulan dari buku tersebt. 10. Masih terdapat kekurangan pada buku utama berupa tidak terdapanya ISBN pada buku tersebut dan buku kedua tidak terdapat kesimpulan dari hasil seluruh pembahasan buku tersebut. 11. Tidak terdapat saran pada kedua buku tersebut bagi pemaba untuk lebih lanjutnya mengenai pembahasan buku tersebut. 12. Kedua buku tersebut sama-sama mencantumkan daftar pustaka sebagai sumber informasi lainnya bagi pemaba.



10 | Critical Book Riview



3.3 Analisis Critical Book Review Tujuan dari penulisan buku utama adalah sebagai bahan bacaan bagi kalangan umu dana kalangan mahasiswa yang berkecimpung dibidang geografi, sedangkan buku kedua ditulis untuk bertujuan sebagai bahan bacaan mahasiswa di universitas Hasanuddin. Terdapat berbagai macam pembahasan pada buku utama mulai dari teori hingga pada hasil yang nyata dapat ditampilkan pada buku tersebut. Sedangkan buku kedua tidak beda jauh dengan isi buku utama, namun hanya saja klengkapan isi buku kedua tidak lebih baik dari buku utama. Secara keseluruhan kedua buku tersebt layak dan cocok untuk dibaca dan dijadikan sebagai pedoman.



11 | Critical Book Riview



BAB 4 PENUTUP



4.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: SIG berbasis web, dapat memberikan informasi spasial kepada masyarakat mengenai persebaran daerah titik rawan kebakaran, hydrant, rumah sakit, pos pemadam kebakaran dan titik rawan banjir. SIG yang berbasis web memungkinkan masyarakat dapat mengetahui apakah daerah tempat tinggalnya sudah terjangkau dengan jangkauan pos pemadam kebakaran, hydrant, kantor polisi dan rumah sakit. Dengan SIG, data spasial dan non spasial yang disajikan lebih terorganisir dan dapat di-update sesuai dengan perkembangan terbaru. Dengan SIG, pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan dapat melakukan pengembangan terhadap penempatan lokasi baru pos pemadam kebakaran, hydrant, titik rawan kebakaran dan titik rawan banjir dengan menggunakan SIG sebagai referensi untuk menganalisis penambahan lokasi baru tersebut. Dengan SIG tersebut, dapat melakukan fungsi analisis untuk mengukur panjang rute dan luas area. Sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.



4.2 Saran Diharapkan bagi pembaca artikel ini agar dapat memberikan saran dan masukan yang dapat membangun dan dapat memotivasi penulis agar lebih bagus lagi dalam menghasilkan karya lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.



12 | Critical Book Riview



DAFTAR PUSTAKA



Irwansyah, Edy. 2013. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks. Barkey, Roland. A. 2019. BUKU AJAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Makassar: Universitas Hasanuddin PRESS.



13 | Critical Book Riview



LAMPIRAN



DAFTAR ISI BUKU : 1



DAFTAR ISI BUKU : 2



14 | Critical Book Riview