CJR Belajar Dan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW D I S U S U N OLEH KELOMPOK 4 (EMPAT) NAMA



: SARIFATI ZEBUA :NAFTALI N. HAREFA :IMAN HENDRI P. ZEBUA



PRODI



:PPKn



KELAS



:B



SEMESTER



:3 (TIGA)



MATA KULIAH



:BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



DOSEN PENGAMPU : BERKAT PERSADA LASE , S.Pd., M.P.d



INSTUTUTKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu meyelesaikan Jurnal Reviw ini. Jurnal Reviw ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Manajemen Perpajakan.  Kami sebagai penyusun meyadari, dalam penulisan Jurnal Reviw ini masih ada kemungkinan kekurangan – kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun, untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membenahi kekurangannya. Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini dan semoga Jurnal Reviw ini dapat berguna, sebagai karya dari kami dan untuk semua pembaca.



Gunungsioli, 04 november 2021



Penulis, kelompok 04 (empat)



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHLUAN



A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Identitas Jurnal



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw B. Langkah – Langkah Metode Jigsaw : C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw BAB III RINGKASAN JURNAL BAB IV KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL A. Keunggulan B. Kelemahan BAB V PENUTUP A. SIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN   A.



Latar Belakang



            Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan ialah “homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong) yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social. Pembelajaran kooperatif terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok di terapkan di Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong.             Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatiff dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta  menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila  mereka mencoba untuk mempelajari semua materi secara sendirian.             Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw” bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw. B. Rumusan Masalah             Dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sabagai berikut: 1. 2. 3. 4.  



Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw? Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw? Apa materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?



C. Tujuan             Dalam makalah ini penulis menemukan beberapa tujuan sebagai berikut: 1.



Untuk mengetahui yang dimaksud/pengertian dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah metode pembelajaran tipe jigsaw. 3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode jigsaw. 4. Untuk mengetahui materi yang cocok menggunakan metode jigsaw.   d.



Identitas Jurnal



Jurnal Judul 



:Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw



Jurnal  :Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Download :http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf Volume dan Halaman  :VOL, 2 No. 1, Hal. 44-49



ISSN Tahun Penulis  Reviewer  Tanggal     



: p-ISSN 2461-1247, :e-ISSN 2477-5142 :2016 :Deo Demonta Panggabean dan Irfandi :Nana Triana :5 Mei 2018



         



         



BAB II PEMBAHASAN  



A.    Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Pengetian  pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigasaw adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dan bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok lain. Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini, guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997 dalam http://matamatika-ipa.com ). Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain (Arends, 1997). Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,A., 1994). Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada tim ahli.   B.



1.



Langkah – Langkah Metode Jigsaw :  Tahap Pendahuluan Review, apersepsi, motivasi



2.



Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan manfaatnya. 3. Pembentukan kelompok. 4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen. 5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.



 Tahap Penguasaan 1.



Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima. 2. Guru memberikan bantuan sepenuhnya.



 Tahap Penularan 1. 2.



Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli  tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh. 3. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal. 4. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.



C.    Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw  Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.



Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah Menerapkan bimbingan sesama teman Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi Memperbaiki kehadiran Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar Sikap apatis berkurang Pemahaman materi lebih mendalam Meningkatkan motivasi belajar Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain



13.



 



Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.



 Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5.



                       



 



Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru; Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilanketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.



BAB III RINGKASAN JURNAL Judul dari penelitian tersebut adalah Peningkatan Aktivitas dan HasilBelajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran BerdasarkanMasalah Pada Mata Kuliah Fisika Umum I  yang memiliki tujuan untukmengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada mata kuliah Fisika Umum I dan juga untukmenget ahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada mata kuliah Fisika Umum I.Latar belakang dari penelitian ini yaitu berdasarkan dari pengalaman peneliti selama menjadi tim pengampu mata kuliah Fisika Umum I, dimana penel iti melihat mahasiswa masih kurang mampu dalam memahami materi kuliahFisika Umum I. Hal ini dapat kita lihat dari hasil yang diperoleh mahasiswa padasemester ganjil 2014/2015 yang lalu yang menurut peneliti yang kurangmemuaskan karena mahasiswa yang memperoleh nilai A ada 7 orang, nilai B ada23 orang, dan nilai C ada 2 orang perkelas semuanya 32 orang Menurut peneliti hal tersebut disebabkan mahasiswa pada umumnyarendah dalam penguasaan konsep fisika ketika berada di SMA dan pembelajaranmasih belum memaksimalkan kemampuan kognitif mahasiswa dalam pemecahanmasalah fisika. Selain itu juga terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif mahasiswa adalah dosen. Hal tersebut menurut penelit isesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Slameto yaitu, guru (dosen) memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas siswa (mahasiswa) dalam belajarmah asiswa dan dosen harus benar-benar memperhatikan, memikirkan dansekaligus merencakan proses belajar mengajar yang menarik bagi mahasiswa,agar mahasiswa berminat dan semangat belajar dan mau terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif. Sehinggadiperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan agar mahasiswatertari k dan tertantang untuk belajar. Untuk menyikapi masalah yang disampaikan peneliti tersebut, maka perluadanya upaya yang dilakukan oleh dosen untuk menggunakan strategi mengajaryang membuat mahasiswa lebih tertarik pada materi Fisika Umum I. Penelitian tersebut dilakukan dengan alur penelitian tindakan kelas atauPTK. Penelitian tersebut menggunakan dua siklus yaitu siklus I dengan materi:Kinematika dan siklus II dengan materi: Dinamika. Alat pengumpul data yangdigunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes hasil belajar dan lembarobservasi aktivitas mahasiswa. Instrumen tes yang digunakan terdiri dariinstrumen tes kinematika dan instrumen tes dinamika yang masing-masing terdiridari 25 soal berbentuk pilihan ganda yang sudah diujicobakan kepada



mahasiswadan hasilnya dinyatakan valid dan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Populasidalam penelitian ini adalah Mahasiswa di jurusan fisika FMIPA Unimed T.A2015/2016. Dari hasil penelitian melalui lembar observasi aktivitas mahasiswa danhasil belajar mahasiswa dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalahdiperoleh rata-rata skor aktivitas mahasiswa pada setiap siklus I yaitu 65,8 dengantafsiran cukup baik dan rata-rata siklus II menungkat menjadi 81,7 dengan tafsiran bail. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar dan aktifitas



BAB IV KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL A.



Keunggulan Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh jurnal ini diantaranya adalah tujuan sangat jelas disajikan pada abstrak jurnal sehingga memudahkan pembaca dalam memahami tujuan dari yang diteliti. Adapun tujuan yang ingin di teliti diantaranya jurnal tersebut dia bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis mas alah pada mata kuliah Fisika Umum I. dapat kita lihat tujuanutamanya adaah untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran tersebut. Pada bagianabstrak juga dijelaskan metode penelitian yang digunakan peneliti dan hasil penelitainyang didapatkan oleh peneliti. Sangat terlihat jelas pada bagian abstrak peneliti menjelaskan secara terperinci isi jurnal sehingga dapat mempermudah  pembaca dalam memahami jurnal. Pada bagian pendahuluan yang dilampirkan peneliti memaparkan latar belakang yang berupa pengalaman peneliti sehingga pendahulua tersebut sangatmenduku ng menjadi dasar pelaksanaan penelitian tersebut. Pada penelitiantersebut menggunakan sistematika yang baik dengan cara pelakasanaan penelitianhingga pengumpulan data dijelaskan dengan terperinci. Pada penelitian ini jugamencantumkan beberapa penelitian yang relevan sehingga dapat dijadikan pembanding oleh peneliti. Pada bagian hasil penelitian, terdapat tabel dan grafik beserta penjelasannya yang menunjukkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang sangat membantu pembaca dalam memahasi hasil penelitian yangdisajikan pada jurnal.Kemudian, pada bagian pembahasan peneliti menjelaskanhasil penelitian yang didapat. Dan melalui pembahasan tersebut pembaca dapatmengetahui bahwa hasil penelitian yang didapat menjawab tujuan dari penelitianyang dilakukan. Pada pembahasan terlihat kenaikan hasil belajar dan aktivitas belajar dari mahasiswa pada matakuliah Fisika Umum I yang signifikan denganmenggunakan pembelajaran berbasis masalah. B.



Kelemahan Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh jurnal ini diantaranya adalah  pada jurnal juga tersebut tidak menampilkan materi fisika yang akan digunakansebaga i materi penelitian. Pada bagaian pembahasan peeliti hanya melampirkanhasil penilaian baik pretest maupun postest yang selalu meningkat, Ada baiknya jika hasil data yang didapat diuji dengan uji normalitas dan uji lainnya. Pada penelitian ini tidak dijelaskan bagaimana aktivitas mahasiswa itumeningkat penilitan ini hanya ,memaparkan hasil pretes dan postest saja yanghanya menunjukkan peningkatan hasil belajar saja.  



BAB V PENUTUP   A.    SIMPULAN a) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu diantara sesame dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih. b) Dari analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah berpengaruh besar terhadap peningkatan hasil belaj ar danaktivitas belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan hasil belajaryang cukup signifikant, dikarenakan model pembelajaran berdasarkan masalahyang mengawali pembelajaran dengan permasalahan-permasalahan yang ada didalam kehidupan nyata kepada siswa sehingga menarik minat dan perhatian siswauntuk mendalami materi dan juga menyelesaikan masalah yang disajikan. Model pembelajaran berbasis masalah sangat cocok diterapkan dalam pembelajaranfis ika yang selama ini hanya erat kaitannya dengan rumus dan hitungan, namun pada kenyataannya fisika adalah fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar kita.Pada jurnal tersebut terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan,diantaranya kelebihan yang dimiliki jurnal ini yaitu peneliti menjabarkan secaraterperinci isi jurnal dimulai dai pendahuluan hingga pembahasan, dan juga penelitimenyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan grafik yang dapatmemudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal tersebut, namun penelitian juga memiliki kelemahan yaitu terdapat beberapa referensi yang kurang up to datesehingga referensi tersebut tidak dapat dinilai sebagai pendukung dalam teori jurnal tersebut. B.



SARAN a. Model seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini dulu kepada siswa sebelum menerapkannya, agar siswa tidak binggung. b. Perlu dikembangkannya kembali penelitian mengenai pembelajaran berbasis masalah dikarenaka dengan mengembangkan model pembelajar an ini diharapkan mampu ,memotivasi siswa dalam belajar,mampu menaikkan tingkat hasil belajar siswa dan diharapkan denganmenerapkan model pembelajaran berbasis masalah mampu membuat c. Model pembelajaran kooperatif tipejigsaw perlu digunakan atau diterepkan karena suasana positif yang timbul akan membarikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah atau guru, selain itu siswa akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir serta meningkatkan keaktifan.



DAFTAR PUSTAKA



  Panggabean, Deo Demonta dan Irfandi. (2016).  Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Mata Kuliah Fisika Umum I  . Jurnal Ikatan Alumni FisikaUniversitas Negeri Medan. Vol. 2 No. 1. Hal 44-49. P-ISSN 2461-1247 2-ISSN 2477-5142Sanjaya, Arief Ageng. (2015).  Pembelajaran Berbasis Masalah Apa, Karakteristik, dan Implikasi.  Seminar Nasional Matematika danPendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakart