19 0 118 KB
CRITICAL JURNAL REVIEW Disusun Oleh :
Nama
: Shavira Meutira
Nim
: 5173344030
Kelas
: Reguler A
Dosen Pengampu : Dra Rohana Aritonang, M.Pd. Almaida Vebibina, M.Pd. Mata Kuliah
: Keriting Rambut Dasar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
Review Journal 1 REVIEW JURNAL PROSES RAMBUT KERITING DAN PENGEMBALIAN TERHADAP PENGARUH PERAWATAN SUHU YANG BERBEDA PADA RAMBUT Judul
Proses Rambut Keriting dan Pengembalian Terhadap Pengaruh Perawatan Suhu yang Berbeda Pada Rambut
Jurnal Volume Tahun Penulis ISSN Reviewer Tanggal
Jurnal Kosmetologi & Trikologi 04 2017 Abbasi A. Gandhi 2471-9323 Shavira Meutira (5173344030) 12 maret 2021
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui rambut keriting diluruskan lima puluh kali pada 185°C atau 220°C. Reversi dibandingkan antara perlakuan dan variasi alami setelah direndam dalam air. Kerusakan dieksplorasi menggunakan kalorimetri pemindaian diferensial dan pengujian tarik. 2. Untuk mengetahui hasil jadi Perlakuan pada 220°C menyebabkan pergeseran yang signifikan ke jenis yang kurang keriting yang menunjukkan bahwa serat tidak dapat kembali ke pola ikal aslinya. 3. Untuk
mengetahui
Hasil
DSC
dan
tarik
menunjukkan bahwa struktur korteks telah rusak dan serat menjadi kurang kaku dan lebih mudah patah setelah perawatan pada 220 ° C tetapi tidak pada 185°C.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah konsumen tekanan pasar dimana konsumen diizinkan untuk memvariasikan suhu pelat styler mereka, 73% meningkatkannya di atas
pengaturan 'sedang' dan 31% menggunakan pengaturan Metode Penelitian
tinggi . Penelitian yang dilakukan ini adalah pengamatan atau pengukuran objektif dimana menggunakan pengembalian
Defenisi
dan kerusakan setelah perlakuan panas. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
Operasional
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Variabel Dependen
sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri Reversion Curly hair (Afro-textured) dari enam kepala individu dibeli dari International Hair Importers & Products (masing-masing rambut : ~ 2 gram berat). Styler dengan suhu 185 ° C dan
Cara
dan
220 ° C digunakan. Alat Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
mengukur Variabel sebagai berikut : Teknik pengumpulan data yang Dependen
digunakan
adalah
pengamatan
dengan
melibatkan
beberapa konsumen. Dimana Jenis ikal setiap serat di identifikasi menggunakan metode L'Oréal. Metode ini menghasilkan skala delapan jenis ikal; Tipe I, terendah hingga Tipe VIII, tertinggi, level curl. Metode ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta Defeninisi
empiris yang tampak (kasat mata). Pada penelitian ini variabel di identifikasi sebagai variabel
operasional variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat yaitu Hasil Jadi independen
ikal suhu 185°C. (Y), Perbandingan hasil jadi ikal dengan
Instrumen Penelitian
suhu 220°C. (X). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perlakuan panas untuk mengukur efek perlakuan panas. Sebelum perlakuan panas seratnya adalah Tipe V, VI dan VII. Grafik dapat menunjukkan jumlah serat dari masing-masing jenis sebelum dan sesudah 50 lewat menggunakan styler dengan suhu pelat 185°C. Tidak ada perubahan signifikan secara statistik pada serat Tipe V dan Tipe VI; namun, ada sedikit peningkatan pada serat Tipe
Hasil penelitian
VII. Hasil
pada
tegangan
putus
dan
modulus
elastis
menyimpulkan kerusakan dari 220°C tetapi tidak dari perlakuan 185°C. Perubahan modulus elastis menunjukkan bahwa perlakuan suhu tertinggi telah menghasilkan serat yang kurang kaku dan lebih mudah patah. Hasil DSC menunjukkan ini disebabkan oleh hilangnya integritas struktur molekul sehingga ada lebih sedikit ikatan dalam kerangka kerja molekul. Dalam hal model memori bentuk air sensitif ini kehilangan struktur berarti bahwa efek memori bentuk tidak dapat diaktifkan pada tingkat yang sama dengan adanya air dan karenanya serat tidak dapat Kekuatan jurnal
kembali ke bentuk semula. - Dalam jurnal ini data dan diagram yang diberikan benar-benar menunjukkan hasil yang signifikan -
Bahasa yang digunakan bahasa baku sesuai dengan kamus
-
Penyusunan jurnal yang rapi dan dilengkapi dengan tanda baca
-
Dilengkapi dengan ISSN
-
Jurnal ini juga dilengkapi dengan abstrak
-
Jurnal
ini dilengkapi
dengan diagram
hasil
penelitian Kelemahan jurnal
-
Jurnal ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka Pembahasan isi jurnal terlalu bertele-tele sehingga pembaca kurang memahami tujuannya
-
Pokok pembahasan yang lebih banyak membahas tentang serat dan kandungan dari suhu pohon yang menghasilkan ikal
-
Data yang ditulis kurang lengkap, tidak diterakan berapa jumlah konsumen yang dipakai dalam penelitian ini
-
Hasil penelitian dari jurnal yang kurang dimengerti sehingga sulit untuk dipahami.
Kesimpulan
Data yang dilaporkan di sini menunjukkan bahwa setelah meluruskan rambut keriting menggunakan styler pada 185°C, kemampuan rambut untuk kembali ke pola keriting alami tidak terpengaruh. Namun, ketika menggunakan styler
pada
220°C
rambut-rambut
menunjukkan
pengurangan dalam pengembalian dan bergeser ke tipe ikal yang lebih rendah. Disarankan bahwa kerusakan struktural, kekakuan yang lebih rendah dan kecenderungan untuk patah pada tingkat stres yang lebih rendah yang diinduksi pada rambut yang dirawat pada suhu 220°C, disimpulkan dengan pengurangan parameter denaturasi dan perubahan modulus elastis dan tegangan putus, adalah penyebab ketidak mampuan serat untuk berhasil kembali. Tidak ada perubahan dalam para meter denaturasi atau dalam modulus elastis dan putus tegangan setelah perawatan pada 185°C dan karenanya serat kembali berhasil.
Review Journal 2 REVIEW JURNAL PERBEDAAN HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KERTAS Judul
Perbedaan Hasil Pengeritingan Rambut Dengan Memanfaatkan
Jurnal Volume Tahun
Limbah Kertas Journal of Beauty and Beauty Health Education 7 2014
Penulis ISSN Reviewer Tanggal
Sofia Daniati dan Trisnani Widowati 2252-7087 Shavira Meutira (5173344030) 12 maret 2021
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil pengeritingan rambut dengan memanfaatkan limbah kertas koran dan kertas HVS. 2. Peneliti memberikan informasi bagi masyarakat untuk
memanfaatkan
limbah
kertas
sebagai
pengganti alat penggulung rambut pada saat melakukan pengeritingan. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah dari 18 mahasiswa jurusan Pendidikan Tata Kecantikan Universitas Negeri Semarang angakatan 2010 hanya 6 orang yang dibutuhkan untuk
Metode Penelitian
dijadikan subjek penelitian dengan kriteria tertentu. Penelitian yang dilakukan ini adalah Metode penelitian
Defenisi
observasi dan dokumentasi. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk
Operasional
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Variabel Dependen
sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel bebas dalam penelitian ini hasil perhitungan keseluruhan
rata-rata
pengeritingan
rambut
dengan
memanfaatkan kertas koran dan kertas HVS nilai rata rata hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan kertas koran Cara
dan
sebesar 12,88, nilai tertinggi sebesar 13,32, dan
nilai terendah. Alat Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
mengukur Variabel sebagai berikut: Teknik pengumpulan data yang digunakan Dependen
adalah observasi dengan melibatkan 18 mahasiswa dan hanya 6 saja yang diuji dengan kriteria tertentu. Pengukuran hasil pengeritingan ini menggunakan suatu pengamatan dengan melihat secara langsung atau kasat
mata yang dilakukan oleh 3 panelis ahli dari bidang kecantikan Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan Defeninisi
sebelumnya. Pada penelitian ini variabel di identifikasi sebagai variabel
operasional variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas (X) dalam independen
penelitian ini adalah limbah kertas koran dan kertas HVS. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah perbedaan
Instrumen Penelitian
hasil pengeritingan rambut. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Dalam lembar instrumen penelitian, peneliti menggunakan lembar observasi untuk menilai hasil jadi Penggunaan kertas koran sebagai pengganti alat penggulung rambut dalam pengeritingan cukup mudah karena tekstur koran yang tipis khususnya pada saat mengunci gulungan rambut dengan mengikat kertas, sehingga gulungan rambut dapat terkunci dengan sempurna atau kencang. Untuk mengetahui hasil uji
Hasil penelitian
a. Hipotesis b. Normalitas c. Homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan Penelitian yang dilakukan adalah Hasil eksperimen yang telah dilakukan peneliti, diperoleh rata-rata hasil pengeritingan rambut dengan memanfaatkan limbah kertas koran dan kertas HVS pada jenis rambut normal, kering dan berminyak. Dilihat dari hasil perhitungan keseluruhan rata-rata pengeritingan rambut dengan memanfaatkan kertas koran dan kertas HVS nilai rata rata hasil pengeritingan rambut dengan menggunakan kertas koran sebesar 12,88, nilai tertinggi
Kekuatan jurnal
sebesar 13,32, dan nilai terendah 12,33. - Dilihat dari cover jurnal dilengkapi dengan abstrak dan nama penulis dan keywords dari jurnal tersebut -
Jurnal ini dilengkapi juga dengan ISSN
-
Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan sesuai dengan kamus
-
Tanda baca yang digunakan juga sesuai dengan
kalimat -
Untuk isi
dan judul jurnal sesuai sehingga
pembaca tidak sulit untuk memahaminya -
Untuk
tampilan
isi
juga
sudah
baik
tidak
berantakan -
Dilengakapi dengan daftar pustaka
-
Dan jurnal ini juga dilengkapi dengan tabel X dan Y
Kelemahan jurnal
-
Jurnal ini mudah diakses Ada beberapa kata dan jarak antara kata terlalu jauh
-
Untuk lembar jurnal ada yang terlihat kosong sehingga untuk kertas menjadi lebih banyak
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat diambil simpulan bahwa terdapat perbedaan hasil pengeritingan rambut dengan memanfaatkan limbah kertas koran dan HVS. Pengeritingan dengan menggunakan kertas koran menghasilkan bentuk ikal, lebih baik dibandingkan dengan pengeritingan dengan menggunakan kertas HVS, ini disebabkan karena kertas koran lebih tipis dibandingkan dengan kertas HVS sehingga pada saat mengunci gulungan rambut dengan mengikat kertas gulungan rambut dapat terkunci dengan kencang. Namun, penggunaan kertas koran pada saat penggulungan rambut lebih sulit karena tesktur koran yang tipis dibandingkan dengan kertas HVS menyebabkan kertas mudah sobek sehingga perlu berhatihati pada saat menggulung rambut atau mengikat gulungan rambut. Ketahanan ikal 5 jam setelah pengeritingan baik pengeritingan dengan menggunakan kertas koran maupun keras HVS memiliki ketahanan ikal yang baik namun pada jenis rambut berminyak rambut akan lebih cepat lost karena pengaruh produksi minyak yang berlebih. Produksi minyak yang berlebih membuat rambut lebih licin dan
mengurangi kepekatan foam.
Perbandingan Jurnal 1 dan Jurnal 2 Dilihat dari judul : Jurnal 1 Proses Rambut Keriting Dan Pengembalian Terhadap Pengaruh Perawatan Suhu Yang Berbeda Pada Rambut Jurnal 2 Perbedaan Hasil Pengeritingan Rambut Dengan Memanfaatkan Limbah Kertas -
Jurnal 1 lebih banyak menjelaskan tentang suhu yang dibutuhkan oleh rambut dalam proses rambut keriting dan pengembaliannya dari pada hasilnya
-
Sedangkan jurnal 2 lebih menjelaskan tentang hasil dari perbedaan limbah kertas koran dan hvs untuk pengeritingan rambut
-
Untuk isi jurnal 1 terlalu sulit untuk dipahami karna lebih banyak membahas tentang ilmiahdari suhu udara
-
Untuk jurnal 2 isi pembahasan mudah dipahami walaupun ada beberapa bahasa ilmiah tetapi pembaca bisa mengerti dari penjelasan sebelumnya
-
Dari hasil kesimpulan jurnal 1 juga menyimpulkan hasil yaang terlalu baku
-
Sedangkan jurnal 2 memberikan kesimpulan yang cukup singkat dan mudah dipahami.