22 0 539 KB
CRITICAL JURNAL REVIEW “Pengaruh Bank Syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” Dan
“Analisis Determinan Pangsa Pasar Bank Syariah dengan Kinerja Bank Syariah di Indonesia Periode 2011-2016 ”
Dosen Pengampu : Prof. INDRA MAIPITA M.Si.,Ph
Disusun Oleh: Azlinda Hardina (7182143014)
PENDIDIKAN BISNIS A REGULER FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas rahmat dan berkatnyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review Bank dan Lembaga Keuangan sesuai jadwal yang ditetapkan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Prof. INDRA MAIPITA M.Si.,Ph yang memberikan kami
tugas, sehingga
mendorong penulis untuk lebih rajin belajar. Critical jurnal Review ini membahas jurnal tentang Perbankan Syariah. Penulis sendiri sebagai penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam mengkritisi jurnal dan kami mengharapkan saran yang membangun dari Dosen Pengampu dan pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih semoga Critical Jurnal Review ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Medan, 28 September 2019
Azlinda Hardina
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii BAB I .............................................................................................................................................. 1 PENDAHULAN ............................................................................................................................. 1 A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.............................................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan CJR ......................................................................................................... 1 C. Manfaat Penulisan CJR ........................................................................................................ 1 BAB II............................................................................................................................................. 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2 A. Jurnal Utama ........................................................................................................................ 2 B. Jurnal Pembanding ............................................................................................................... 7 BAB III ......................................................................................................................................... 12 PENUTUP..................................................................................................................................... 12 A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12 B. Saran .................................................................................................................................. 12
ii
BAB I PENDAHULAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Kritik jurnal sangat penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Critical Journal Review ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal yang sudah ditentukan. B. Tujuan Penulisan CJR 1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam
meringkas,
menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal 3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap bagaimana hal mengenai Perbankkan Syariah C. Manfaat Penulisan CJR 1. Menambah refrensi bagi si reviewer 2. Mengetahui teknik menjurnal yang benar 3. Mengetahui alasan dibuatnya jurnal 4. Mampu memberikan saran yang baik terhadap jurnal yang direview
1
BAB II
PEMBAHASAN A. Jurnal Utama
Judul Jurnal
Pengaruh Bank Syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Jurnal
Jurnal Al-Muzara’ah
Download
Journal.ipb.ac.id
Volume dan Tahun
Vol. 5 No. 2, 2017
Doi
DOI: 10.29244/jam.5.2.88-106
Penulis
El Ayyubi S, Anggraeni L, Mahiswari AD
ISSN
2337-6333
Reviewer
Azlinda Hardina
Tanggal
28 September 2019
Abstrak Penelitian -
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis hubungan kausalitas antara perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, menganalisis respon pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat terjadi guncangan pada variabel perbankan syariah, dan mengetahui kontribusi variabel perbankan
syariah
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode Vector Error Corection Model (VECM) untuk melihat pengaruh jangka panjang dan respon terhadap guncangan yang terjadi pada variabel yang diteliti, menggunakan data dari bulan Januari 2010 hingga bulan Desember 2016. -
Subjek Penelitian
Perbankan Syariah
-
Kata Kunci
bidirectional causality, DPK, perbankan syariah, pertumbuhan ekonomi, VECM
Pendahuluan -
Latar Belakang dan Teori
Sektor keuangan memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu sebagai penggerak 2
pertumbuhan sektor riil. Hal tersebut yang dapat dilihat dari kemampuan sektor keuangan dalam memobilisasi tabungan. Stabilitas sektor jasa keuangan pada triwulan IV- 2016 sempat mengalami ketidakstabilan pada level manageable dan mulai stabil pada akhir tahun. Kegiatan intermediasi pada sektor keuangan kembali stabil pada akhir tahun 2016. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan positif sejalan dengan perkembangan pada indikator ekonomi dan sektor riil (OJK, 2017).
Tahun 1992 sektor keuangan Indonesia menerapkan sistem perbankan ganda (dual banking system). Hal tersebut berarti sistem bank konvensional dan bank syariah diizinkan beroperasi secara bersamaan. Sistem ini ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia. Pada awalnya hanya ada tiga Bank Umum Syariah (BUS) yaitu BMI, Bank Mandiri Syariah, dan Bank Mega Syariah pada tahun 2007 (Machmud & Rukmana, 2010). Namun sejak adanya UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, BUS mengalami peningkatan menjadi 13 unit bank pada Juni tahun 2016.
Studi Puspitasari (2012) menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah dapat bekerja lebih efisien dibandingkan Bank Umum Konvensional (BUK) pada periode 2006 hingga 2011. Namun demikian, terdapat dua BUS dan empat BUK yang tidak efisien ditahun 2009 serta terdapat satu BUS dan empat BUK yang tidak efisien di tahun 2010. Inefisiensi BUS terjadi pada DPK, aset, pembiayaan, dan pendapatan operasional. Menurut OJK (2017), pada triwulan IV-2016 total aset BUS dan UUS mengalami peningkatan sebesar 2.28 persen atau Rp7.58 triliun dari triwulan sebelumnya menjadi sebesar Rp 339.34 triliun. Total aset BUS dan UUS masing-masing meningkat Rp4.42 triliun dan Rp2.86 triliun. Pertumbuhan aset didukung oleh pertumbuhan DPK yang tumbuh sebesar 2.64 persen atau menjadi Rp270.48 triliun dan 3
pembiayaan sebesar 2.29 persen menjadi Rp240.38 triliun.
Pada pengelolaan perekonomian makro, terjadinya peningkatan penggunaan produk dan instrumen keuangan syariah mendorong adanya hubungan antara sektor keuangan syariah dengan sektor riil dan menciptakan keharmonisan di antara keduanya. Semakin luas penggunaan produk dan instrumen syariah, mendukung kegiatan keuangan
dan
juga
mengurangi
transaksi-transaksi
spekulatif.
Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat karena sudah memiliki landasan hukum yang memadai (OJK, 2017).
Tujuan pendirian perbankan syariah bukan hanya untuk keuntungan perusahaan tetapi juga berorientasi untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat dan akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Menurut Murni (2006) pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi terjadinya perkembangan Gross Domestic Product (GDP) yang mencerminkan
adanya
pertumbuhan
output
per
kapita
dan
meningkatnya standar hidup masyarakat. Hal itu berarti pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan GDP riil yang dihasilkan suatu negara pada periode waktu tertentu.
Metode Penelitian -
Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data bulanan periode Januari 2010 sampai Desember 2016. Data bersumber dari Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (SPS OJK), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Perdagangan, dan Bank Indonesia serta berbagai literatur seperti buku, jurnal, penelitian terdahulu dan media elektronik. Metode analisis data yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 4
Vector Autoregression (VAR) apabila data yang digunakan stasioner pada level, namun jika data yang digunakan staioner pada first difference maka dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM). Data-data tersebut diolah menggunakan software Eviews 8 dan Microsoft Excel 2007. Metode kausalitas Granger adalah pengujian untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara peubah dalam sistem VAR. Langkah-Langkah Penelitian : 1. Uji Stasioneritas Data 2. Uji Lag Optimal 3. Uji Stabilitas VAR 4. Uji Kointegrasi 5. Impulse Response Function (IRF) 6. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)
-
Hasil Penelitian
-
Hasil uji stasioneritas data menggunakan Augmented Dickey Fuller Test (uji ADF), menunjukkan hanya variabel GDP dan PMTB yang stasioner pada level dan semua variabel stasioner pada First Difference taraf nyata 10 persen. Dan Hasil uji stasioneritas data menunjukkan bahwa semua variabel data time series stasioner pada First Difference yang terlihat ADF statistik lebih besar dari nilai kritis MacKinnon 10 persen.
-
Hasil uji stabilitas VAR. Berdasarkan uji stabilitas VAR, model VAR dianggap stabil karena memiliki modulus lebih kecil dari satu yang terletak pada rentang 0.399664 sampai dengan 0.960799. Sehingga dapat dilakukan uji pra-estimasi VECM selanjutnya.
-
Hasil Uji Kointegrasi, menunjukkan bahwa terdapat satu rank kointegrasi pada taraf 5 persen, sehingga terdapat satu persamaan kointegrasi yang mampu menjelaskan hubungan jangka panjang antara variabel pada model VECM.
-
Hasil granger causality test menunjukkan adanya hubungan dua 5
arah, bahwa total pembiayaan perbankan syariah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Kondisi ini mendukung bidirectional causality, artinya perbankan syariah dan pertumbuhan ekonomi saling memengaruhi. Jika terjadi pertumbuhan pada perbankan syariah maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara positif begitupun sebaliknya. Hal ini disebabkan perbankan syariah memberikan pembiayaan pada sektor riil dan terdapat pembiayaan untuk konsumtif. Sebaliknya, pertumbuhan aktivitas ekonomi akan mendorong permintaan pembiayaan yang akan ditawarkan oleh perbankan syariah. -
Uji
Kausalitas
Granger.
Pada
granger
causality
test
menunjukkan hubungan satu arah antara total pembiayaan pada perbankan dan perdagangan. Perbankan mempunyai peran dalam kegiatan perdagangan ekspor dan impor. Peran perbankan yaitu sebagai pihak yang memberikan pembiayaan untuk transaksi impor atau ekspor nasabah melalui letter of credit (L/C). Hal tersebut sesuai dengan kondisi perdagangan internasional, dimana untuk meningkatkan ekspor dan impor akan ditentukan oleh pembiayaan yang disalurkan. Kemudian hasil test ini menunjukkan total DPK memengaruhi total pembiayaan. Analisis Jurnal - Kekuatan
-
Penelitian
Dalam jurnal terdapat beberapa referensi dari peneliti lain sehingga pembaca dapat mengambil kesimpulan dalam membuat karya tulis ke depannya.
-
Dalam jurnal ini terdapat hasil dan pembahasan secara konsiten dan isi dalam jurnal ini sudah sesuai dalam menjawab permasalahan yang disampaikan dalam jurnal ini.
-
Dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini terutama pada abstrak dan metode penelitian serta metode apa yang digunakan penulis dipaparkan dengan jelas. 6
-
Dalam Jurnal ini Hasil dari pembahasan didukung oleh baganbagan berwarna yang dapat memudahkan pembaca dalam memahaminya dan membuat menarik dengan berbagai warna.
-
Kelemahan
-
Penelitian
Dalam jurnal ini tidak terdapat materi yang didasarkan pendapat para ahli.
-
Dalam jurnal ini pemaparan variabel penelitian kurang jelas sehingga cukup sulit mengetahui variabel-variabel penelitiannya.
Referensi
El Ayyubi S, Anggraeni L, Mahiswari AD: 2017. Pengaruh Bank Syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 5
No. 2, DOI: 10.29244/jam.5.2.88-106.
B. Jurnal Pembanding
Judul Jurnal
Analisis Determinan Pangsa Pasar Bank Syariah dengan Kinerja Bank Syariah di Indonesia Periode 2011-2016
Jurnal
Economics Development Analysis Journal
Download
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Volume dan Tahun
Vol. 5 No. 2, 2016
ISSN
2252-6765
Penulis
Sani Noor Rohmah & Karsinah
Reviewer
Azlinda Hardina
Tanggal
28 September 2019
Abstrak Penelitian -
Tujuan Penelitian
Untuk melihat respon guncangan, dan kontribusi kinerja bank syariah dengan pangsa pasar. Program Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah (PAPBS) Indonesia menargetkan pangsa pasar bank syariah pada tahun 2008 adalah sebesar 5 %. Sedangkan pada tahun 2015 mencapai pangsa pasar perbankan syariah sebesar 15 %. Namun pada akhir tahun 2016 pangsa pasar masih berada pada 5,29%. 7
-
Subjek Penelitian
-
Kata Kunci
Pangsa Pasar Perbankan Syariah
Pendahuluan -
Latar Belakang dan Teori
Industri perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian. Peranan perbankan syariah secara khusus antara lain sebagai perekat nasionalisme baru, artinya menjadi fasilitator jaringan usaha ekonomi kerakyatan, mendorong pemerataan pendapatan, dan peningkatan efisiensi mobilitas dana (Saputra, 2014:124). Pentingnya perbankan syariah bagi perkembangan perekonomian diharapkan akan menjadi salah satu ujung tombak bagi kestabilan perekonomian di Indonesia. Undang-Undang No. 21 pasal 68 Tahun 2008 mengenai perbankan syariah telah disahkan
yang mengatur
pemisahan, dimana Bank
Umum Konvensional (BUK) memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) nilai asetnya paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari nilai total aset bank induknya atau 15 tahun sejak berlakunya undang- undang ini, maka bank umum konvensional dimaksud wajib
melakukan
pemisahan. Bank dikatakan sehat atau tidak, dapat diukur melalui kinerja keuangan perbankan dalam laporan keuangan. Surat edaran BI No.9/24 DPbs disebutkan penilaian tingkat kesehatan bank dipengaruhi oleh faktor CAMEL (Capital, Asset Quality, Manajement, Earning, Liquidity). Aspek Capital meliputi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek Assets meliputi Non Performing Finance (NPF), aspek Earning meliputi Return On Asset (ROE), Return On Asset (ROA),
Operational
Efficiency Ratio (BOPO), dan aspek Liquidiy meliputi Finance To Deposte Ratio (FDR). Pangsa pasar dapat digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan syariah yang terbilang baru di Indonesia, semakin besar market Pangsa Pasar bank syariah maka semakin besar pula peran dan fungsinya bagi 8
perekonomian nasional (Saputra, 2014:124). Tujuan pangsa pasar sangat menonjol di banyak industri, terutama di mana para manajer sangat memperhatikan peringkat. Metode Penelitian -
Langkah-Langkah Penelitian
Analisis yang digunakan menggunakan metode VAR (Vector Auto Regression) yang secara teoritis tidak terjadi hubungan antar variabel dengan model VAR In Difference. Data penelitian ini didapat dari statistik perbankan syariah yang dipublikasikan OJK, dan data dari Bank Indonesia. Periode penelitian yaitu tahun 2011– 2016. Langkah- Langkah Penelitian: Uji akar unit (Unit Root Test) Uji panjang lag optimal Uji Kointegrasi (Johansen’s Cointegration Test) Uji kausalitas grangger Uji intinya adalah Impulse Response Function (IRF)
-
Hasil Penelitian
Diketahui bahwa awal periode BOPO memberikan respon positif pada Pangsa Pasar. Pada periode selanjutnya respon,
hingga
mencapai
respon
positif
terjadi
penurunan
dan puncak
positif
tertinggi terjadi pada periode ke-1 ( 0.014%). Kecenderungan BOPO mengalami penurunan dari awal periode hingga periode tigapuluh sebesar -0.011%. Perkembangan IRF tersebut menjelaskan gejolak respon yang semakin mengecil namun respon tersebut tidak sepenuhnya menghilang tetapi tetap bergerak dalam fluktuasi positif. Hal ini menujukkan kenaikkan yang terjadi pada variabel BOPO
menjelaskan
kemampuan
manajemen
bank
dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional menyebabkan jumlah Pangsa Pasar mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hasil IRF variabel BOPO terhadap kejutan pangsa pasar ini tidak sesuai dengan hipotesis awal, yaitu variabel BOPO merespon negatif. Hasil penelitian ini respon positif BOPO menunjukkan bahwa semakin besar rasio maka akan semakin besar risiko operasional 9
yang akan ditanggung oleh bank (siamat, 1993:42), sehingga justru pangsa pasar bank syariah mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian (Aulia Rahman, 2016:300) apabila BOPO dapat dikendalikan oleh bank syariah, maka Pangsa Pasar bank syariah diprediksi akan meningkat. CAR pada awal periode sampai periode tiga memberikan respon negatif terhadap Pangsa Pasar dengan standar deviasi awal mula sebesar 0.019%. Periode selanjutnya
terjadi
penurunan respon, hingga mencapai respon positif dan puncak positif
tertinggi
terjadi
pada
periode
ke-2
( 0.021%).
Kecenderungan CAR mengalami penurunan dari awal periode hingga periode tigapuluh sebesar -0.013%. Selanjutnya dalam jangka panjang respon tetap pada posisi positif namun tidak menuju keseimbangan (konvergen). Artinya bahwa pada periode empat sampai periode tigapuluh, terjadi penurunan variabel CAR menjelaskan kecukupan modal yang berfungsi
menghimpun
risiko kerugian yang dihadapi oleh bank menyebabkan pangsa pasar bank syariah juga mengalami penurunan. Hasil IRF variabel ROA terhadap kejutan pangsa pasar ini sesuai dengan hipotesis awal, yaitu merespon positif perubahan yang terjadi pangsa pasar. Inti dari Hasil Penelitian ini adalah Hasil analisis Impulse Respons Function (IRF) terhadap kinerja bank syariah menunjukkan Pangsa pasar bank syariah merespon positif terhadap varaiabel BOPO, CAR, ROA dan FDR, sedangkan variabel NPF merespon negatif. Analisis Jurnal - Kekuatan
-
Penelitian
Dalam jurnal terdapat beberapa referensi dari para ahli sehingga pembaca dapat mengambil kesimpulan dalam membuat karya tulis ke depannya.
-
Dalam jurnal ini terdapat variabel dari permasalahn dan hipotesis dari permasalahan yang dipaparkan dengan jelas sehingga pembaca mudah memahami maksud penelitian.
-
Dalam jurnal ini hasil dan pembahasan dipaparkan dengan jelas 10
dan isi dalam jurnal ini sudah sesuai dalam menjawab permasalahan yang disampaikan dalam jurnal ini. -
Dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini terutama pada abstrak dan metode penelitian serta metode apa yang digunakan penulis dipaparkan dengan jelas.
-
Dalam Jurnal ini Hasil dari pembahasan didukung oleh baganbagan yang dapat memudahkan pembaca dalam memahaminya.
-
Kelemahan
-
Penelitian
Pada metode pengumpulan data jurnal ini dijelaskan secara singkat dan tidak dipaparkan tahapannya sehingga pembaca kurangnya memahami tahapan metode yang digunakan dalam jurnal tersebut.
-
Pemaparan mengenai hasil dari penelitian terlalu sulit dipahami karena kurang padat dan jelas.
Referensi
Rohmah, Sani Noor dan Karsinah. 2016. Analisis Determinan Pangsa Pasar Bank Syariah dengan Kinerja Bank Syariah di Indonesia Periode 2011-2016, Economics Development Analysis Journal, 135-142.
11
BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan Hubungan kausalitas mendukung adanya bidirectional causality antara perbankan syariah dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan GDP riil meningkat, akan meningkatkan total pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah. Peningkatan pembiayaan yang disalurkan, akan meningkatkan sumber modal dan aktivitas ekonomi. Hasil Forecast Error Variance Decomposition (FEVD), faktor dominan yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pembiayaan perbankan syariah. Sedangkan dari jurnal pembanding hasil analisis Impulse Respons Function (IRF) terhadap kinerja bank syariah menunjukkan Pangsa pasar bank syariah merespon positif terhadap varaiabel BOPO, CAR, ROA dan FDR, sedangkan variabel NPF merespon negatif. Fluktuasi Pangsa Pasar didominasi dari kondisi pangsa pasar itu sendiri, sedangkan variabel yang menunjukkan dampak dari adanya shock atau perubahan bersifat positif, B. Saran Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bank syariah harus lebih aktif dalam meningkatkan proporsi pembiayaan pada sektor-sektor yang dapat menggerakkan perekonomian riil. Bank syariah harus bekerja sama dengan otoritas moneter untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah sehingga dapat bersaing dengan perbankan konvensional. Dan lebih meningkatkan variabel-variabel yang memberikan kontribusi lebih besar dalam jangka menengah dan jangka panjang terhadap Pangsa Pasar.
12
13