14 0 586 KB
CRITICAL BOOK REPORT
MATA KULIAH TEKNIK INSTALASI LISTRIK
DISUSUN OLEH : FRANSISKUS MARCO MANIK (5173331012) RINI OMEGA LUMBANRAJA (5173331030) PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO – 2018
DOSEN PENGAMPU Ir. Mustamam
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Critical book report”. Dalam ini diharapkan dapat memberikan informasi perbandingan dua buku yang berasal dari dua pengarang yang berbeda, namun dengan judul materi yang sama. Penulis berharap kiranya tugas ini berguna bagi kita dan menambah pemahaman tentang bagaimana cara mengkritik dan membedakan buku. Sehingga pada saat kita membutuhkan buku kita sudah tahu membandingkan buku yang mana yang lebih bagus untuk digunakan. Akhir kata saya ucapkan sekian dan terimakasih.
Medan, April 2018
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................
1
1.3 Manfaat ............................................................................................................
1
BAB II IDENTITAS BUKU 2.1 Buku Pertama .....................................................................................................
2
2.2 Buku Kedua ........................................................................................................
2
BAB III RINGKASAN BUKU 3.1 Buku Pertama......................................................................................................
3
3.2 Buku Kedua ........................................................................................................
3
BAB IV PEMBAHSAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU 4.1 Buku Pertama......................................................................................................
19
4.2 Buku Kedua ........................................................................................................
19
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan.........................................................................................................
20
5.2 Saran ...................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi. Bahan dari kabel ini beraneka ragam, khusus sebagai pengantar arus listrik, umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat ias , yang disebut dengan fiber optic cable. Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan umumnya terbuat dari tembaga. Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = B a r e C o p p e r C o n d u c t o r H a l f H a r d ) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185 ohm mm²/m dengan tegangan ias putus kurang dari 41 kg/mm². sedangkan penghantar tambaga keras (BCCH =B a r e C o p p e r C o n d u c t o r H a r d ), kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm². Pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak. Penghantar yang dibuat oleh pabrik yang dibuat oleh pabrik terdapat beraneka ragamnya.
1.2. Tujuan 1. Sebagai pemenuhan salah satu tugas Critical Book Report mata kuliah Profesi Instalasi Listrik Komersial. 2. Mengetahui buku yang paling tepat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penjabaran materi tentang Instalasi Listrik.
1.3. Manfaat 1. Menambah wawasan tentang ilmu kependidikan tentang instalasi listrik. 2. Menambah wawasan tentang Instalasi Listrik. 3. Mengetahui cara – cara dalam mendidik anak khususnya anak pada usia Sekolah Dasar.
BAB II IDENTITAS BUKU IDENTITAS BUKU I
Judul buku
: Teknik Listrik Instalasi Penerangan
Penulis
: F. Suryatmo
Penerbit
: PT Asdi Mahasatya.
Kota Terbit
: Jakarta
Tahun Terbit
: 2004
Edisi
:7
Jumlah Halaman : 352
IDENTITAS BUKU II
Judul buku
: Sistem Pengawatan Dan Pencarian Kesalahan
Penulis
: Brian Scaddan
Penerbit
: Erlangga.
Kota Terbit
: Jakarta
Tahun Terbit
: 2005
Edisi
:3
Jumlah Halaman : 100
BAB III RINGKASAN ISI BUKU
A. RINGKASAN BUKU I
BAB VII INSTALASI RUMAH (IKHTISAR PEMASANGAN RUMAH)
gambar instalasi rumah
Denah instalasi rumah
Sekiranya rumah atau pabrik yang akan di buat, maka biasanya dapat lah kita meminta agar dicetak biru (licht druk) dari arsitek yang membuatnya.
INSTALASI –RUMAH IKHTISAR PEMASANGAN-RUMAH Sebagai titik awal (titik Mula) kita ambil bulusan cabang-kabel, seperti halnya lemari pasang rumah dan pengukur-KWH yang mana dipasang oleh perusahaan listrik. Penghubung antara KWH-meter dan almari instalasi itu harus sependek mungkin pun pula hrus dipasang oleh juru instalasi. Sedangkan yang memasang antara peti sekring, bulusan cabang kabel(moof) dan KWH-meter, serta gambar bagan yang biasa untuk pemasangan instalasi rumah. BEBERAPA KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TERHADAP EIND MOF UNTUK KABEL TEGANGAN RENDAH YANG KEDAP MINYAK 1. potonglah kabel menurut ukuran yang tepat, harus diperhitungkan bahwa urat yang berada disisi luar akan lebih pendek 6mm daripada urat-urat yang ditengah dikarenakan adanya lengkungan. 2.. Sebelum di kupas, terlebih dahulu harus dibuat lilitanikatan. 3. Lepaskanlah pengaman mekanis dan loodmantel sedemikian rupa sebagian kabel yang terkupas berada diatas lingkungan. 4. Masukkan eidsluiting melalui urat kabel lalu diturunkan sampai pada bagian yang terkupas. 5. Lepaskn isolasi kertas dari urat-urat kabel tersebut pada bagian urat yang akan dimasukkan kedalam klem; kemudian diiikat dengan tali rami kecil. 6. Paterilah klem penyambung , kemudian letakkan klem penyambung di dalam tutup tersebut.
7. kemudian isi lah eid mof dengan suatu cairan yang disebut vulmassa atau minyak label.
Bagian-Bagian Dari Instalasi Rumah Yaitu: a. b. c. d.
Bulusan cabng kabel (moof) Almari pang rumah (peti-sekering) Pengukur KWH Papan-bagi
Komponen-komponen instalasi listrik ada beberapa macam, antara lain : 1. Pengaman, adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi ias i instalasi dari beban yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya sendiri. 2. Sakelar, adalah komponen instalasi yang berfungsi adalah untuk memutuskan dan menghubungkan
rangkaian listrik. Sakelar ada kalanya disebut sakelar beban,
memiliki pemutusan sesaat. Pada saat sakelarnya akan membuka untuk memutuskan rangkaian, sebuah pegas akan diregangkan. Pegas inilah yang menggerakkan sakelarnya sehingga dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat pendek. Jadi kecepatan pemutusannya ditentukan oleh pegas dan tidak tergantung pada pelayanannya. Karena cepatnya pemutusan, kemungkinan timbulnya busur api antara kontak-kotak pemutusan hanya kecil. Sakelar dapat digunakan untuk memutuskan rangkaian dalam keadaan berbeban. Sakelar menurut fungsinya dapat dibedakan sebagai berikut : sakelar tunggal, sakelar kutub dua, sakelar kutub tiga, sakelar seri, sakelar tukar dan sakelar silang. 3. Kotak perangkat Hubung Bagi (PHB), adalah suatu perlengkapan instalasi listrik yang dilengkapi alat-alat pengaman sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kukuh (ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa keluar suatu perlengkapan hubung bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1). Pada hantaran netral tidak boleh dipasang pengaman
arus, kecuali bila potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial tanah. Setiap peralatan listrik, kecuali kotak-kontak dengan kemampuan hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan tersebut bagian yang tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi (ayat 602 N1). 4. Fitting, adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : fitting duduk, fitting gantung, dan fitting kedap air. 5. Kotak-kontak, merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk benda yang menggunakan listrik (alat-alat elektronik, alat-alat rumah tangga, dan lain sebagainya). Tegangan Sumber listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN. Kotak-kontak harus dibuat dari bahan khusus yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan cukup kuat. Supaya tercapai kontak yang baik, tabung-tabung kontak dibuat berpegas. Pemasangan kotak-kontak pada rumah umumnya ditanam di dalam kotak tanam pada dinding. Simbol dan bentuk
kotak-
kontak dapat dilihat pada gambar. 6. Kabel penghantar, merupakan suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya menggunakan bahan tembaga dan alumunium. 7. Lampu Penerangan, merupakan alat yang berfungsi sebagai penerang ruangan. Lampu penerangan beragam jenisnya, antara lain : lampu pijar, lampu Tube Luminescent (TL), Lampu ias is, dan lain sebagainya. 8. Pipa Instalasi, digunakan untuk pemasangan kabel listrik yang dihubungkan dengan sakelar, kotak-kontak, kotak hubung bagi dan sambungan listrik lainya, serta untuk melindungi bahaya listrik terhadap sentuhan langsung dengan manusia. Pipa ini dapat dibedakan menjadi : pipa baja yang di cat dengan meni, pipa PVC, dan pipa fleksibel.
9. Kotak sambung, penyambungan kabel atau kawat dalam instalasi listrik harus dilakukan dalam kotak sambung dan tidak boleh dilakukan dalam pipa, sebab dikhawatirkan akan mengalami putus akibat penarikan, selain itu sambungan listrik dalam pipa pelat akan memudahkan terjadi kontak listrik dengan pipa sehingga berbahaya bagi manusia. 10. Lasdop, adalah suatu alat bantu instalasi yang berfungsi menutup sambungan sehingga aman dari sentuhan luar. Sebelum sambungan ditutup dengan lasdop, terlebih dahulu sambungan tersebut dibungkus dengan isolasi. 11. Roset kayu, adalah suatu komponen instalasi yang terbuat dari bahan kayu. Komponen ini digunakan pada pemasangan instalasi rumah kayu. Komponen ini berfungsi sebagai tempat untuk menempelkan sakelar, fitting, kotak-kontak, dan kotak sambung pada instalasi rumah kayu. 12. Elbow, digunakan pada pemasangan pipa instalasi di sudut-sudut ruangan. Elbow terbuat dari bahan yang sama dengan pipa instalasi, yaitu dari bahan PVC dan baja. Ketentuan Mengenai Penempatan Alat-alat Pemeriksaan 1) Hantaran dalam harus sependek mungkin 2) Alat-alat pemeriksa sedapat mungkin dipasang di luar rumah tetapi harus terlindung dari hujan dan panas matahari. 3) Pemasangan alat-alat pemeriksa tersebut dapat juga dipasang di beranda paviium. Setelah menentukan denah rumah yang dipakai, selanjutnya adalah menentukan iluminasi penerangan berdasarkan kebutuhan ruang. Kebutuhan Iluminansi berdasarkan aktivitas visual No 1 2 3
Kerja Visual Penglihatan biasa Kerja kasar dengan detail besar Kerja umum dengan detail wajar
Iluminansi (lux) 100 200 400
4
Kerja yang lumayan dengan detail kecil (studio,
600
5
gambar, menjahit) Kerja keras, lama, detail kecil (perakitan barang
900
6
halus, menjahit dgn tangan) Kerja sangat keras, lama detail sangat kecil
1300-2000
pemotongan batu mulia, tisik halus, mengukur benda sangat kecil) Kerja luar biasa keras, detail sangat kecil (arloji dan 2000-3000
7
pembuatan ias ise t kecil) Contoh standar iluminansi pada bidang kerja:
50 lux : jalan
100 lux : koridor, kamar ganti, auditorium
150 lux : ias obat
200 lux : ruang makan
300 lux : perpustakaan, ruang olahraga,ruang kuliah
500 lux : kantor umum, laboratorium
750 lux : ruang gambar
1000 lux: ruang inspeksi, supermarket
Kita standarkan pada ruangan rumah:
50 lux : jalan, taman
100 lux : kamar kecil
150 lux : ruang tidur, dapur
200 lux : dapur
250 lux : ruang keluarga, ruang tamu
Lampu watt dan lumens:
Philips TL 36W : 2500 lumens
Philips Essentials 23W : 1370 lumens
Philips Essentials 18W : 1098 lumens
Philips Essentials 14W : 850 lumens
Philips Essentials 11W : 650 lumens
Philips Essentials 8W : 430 lumens
Perhitungan iluminasi per ruangan No Ruangan 1 Ruang tamu 2 Ruang keluarga 3
Kamar tidur dobel
4 5 6 7
Kamar tidur single 1 Kamar tidur single 2 Dapur Kamar kecil
8
Halaman depan
9
Taman belakang Total
Luas (m2) Iluminasi (lux) Lampu 15 3750 Philips TL 36W x 2 40 10000 Philips TL 36W x 4 Philips Essentials 14W x 12 1800 2 9 1350 Philips Essentials 23W 9 1350 Philips Essentials 23W 6 900 Philips Essentials 18W 4 400 Philips Essentials 8W Philips Essentials 11W x 21 1050 2 Philips Essentials 11W x 20 1000 2 21600 360 W
Selanjutnya kita tentukan juga stop kontak yang akan dipakai. 1. Stop kontak peralatan kantor diperhitungkan 20 % dari beban lampu. 2. Untuk perumahan, jumlah stop kontak diperhitungkan masing2 satu buah @ 100 watt pada kamar tidur, ruang tamu dan dapur. 3. Stop kontak dapat menyesuaikan dengan peralatan elektronik apa saja yang akan dipakai seperti ias ise, kulkas, pompa air dan sebagainya Kemudian kita buat gambar denah instalasi listriknya
Didalam panel box pembagi, kita pasang 2 MCB. Satu khusus untuk jalur penerangan, dan satu untuk jalur peralatan listrik. Jalur ini dibedakan agar jika terjadi konsleting, MCB akan
trip dan tidak mengganggu jalur yang lain. Anda dapat menambahkan MCB lain lagi seperti untuk AC pendingin ruangan. Berikut kita buat single line diagram:
Setelah selesai membuat single line diagram, hal berikutnya adalah membuat RAB. Langkah-langkah Perencanaan yang dilakukan adalah : 4. Menentukan Denah tata letak peralatan listrik Disini libatkanlah konsumen dan kepala tukang dalam menentukan tata letak peralatan listrik. Jika bangunan belum ada gunakan denah dari tukang bangunan/arsitektur. Disini kita akan menggabungkan keinginan konsumen, aturan pemasangan instalasi listrik, dan kontruksi bangunan yang akan dibuat. 5. Menentukan model, merk, maupun jenis peralatan listrik yang akan dipasang. Tentukan model, jenis dan merk peralatan listrik yang akan digunakan. Tentunya kita harus ias memberikan gambaran harga, kelas dan kelebihan dari masing-masing model tersebut. Biasanya banyak larinya ke estetika. Dan yang pasti peralatan tersebut harus standar seperti SNI atau LMK.
6. Menggambar titik lampu untuk menentukan jumlah group instalasi serta besarnya pengaman yang dipakai. Disini kita menggambar titik lampu dan saklarnya, titik stop kontak dan PHB. Menentukan jumlah group instalasi. Untuk aturan 1 group maksimal 10 titik. Dan saya sarankan untuk stop kontak yang akan digunakan untuk peralatan berat seperti AC atau Mesin-mesin besar dibuatkan group tersendiri. Disini kita ias menggambar jalur instalasi, jumlah inti kabel yang digunakan dan letak titik-titik penyambungan. Dan juga menentukan estimasi beban dari masing-masing group untuk menentukan besarnya pengaman.(MCB).
Cara menghitung kebutuhan bahan untuk pemasangan Instalasi listrik di rumah Langkah pertama Tentukan ukuran rumah dan ruangan didalamnya. Sebagai langkah pertama, tentunya anda harus mengetahui terlebih dahulu ukuran rumah dan ruangan yang ada didalamnya. Untuk lebih memudahkan menghitung kebutuhan instalasi listriknya, anda dapat membuat gambar denah rumah secara sederhana. Cara menghitung biaya minimal membangun rumah sederhana Langkah
kedua
Sesuaikan
instalasi
listrik
dengan
kebutuhan
anda
Langkah kedua, anda harus menentukan apa saja perlengkapan listrik yang anda butuhkan didalam rumah dan ruangan yang ada. Umumnya suatu ruangan pastinya dilengkapi dengan beberapa lampu penerangan, saklar dan stop kontak. Lampu Sebagai contoh: Untuk menentukan jumlah lampu dalam suatu ruangan, anda dapat menghitungnya sesuai dengan tingkat pencahayaan yang sesuai dengan ruangan tersebut. Untuk cara menghitungnya, anda dapat melihat artikel sebelumnya di Blog ini mengenai menentukan kebutuhan lampu dalam suatu ruangan. Dan perlu diingat bahwa masing-masing ruangan tentunya memiliki kebutuhan tingkat pencahayaan yang berbeda-beda. Cara menentukan jumlah lampu yang sangat sederhana, bisa anda gunakan rumus: 5 watt / m² luas ruangan. Jadi jika ruangan kamar tidur anda memiliki ukuran 3m x 3m, berarti luas kamar tersebut adalah 9 m². Maka lampu yang anda butuhkan dalam kamar tersebut adalah: 9 m² x 5 watt = 45 watt.Anda dapat memasang 1 buah lampu 40 watt, atau dua buah lampu 20 watt di dalam kamar tidur tersebut. Atau anda juga dapat menentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan anda. Fitting lampu Jumlah kebutuhan fitting atau gantungan lampu disesuaikan dengan jumlah lampu yang akan dipasang. Namun jika lampu yang akan dipasang adalah jenis lampu TL, maka tidak memerlukan fitting. Saklar Dan untuk kebutuhan berapa jumlah saklar dapat disesuaikan dengan kebutuhan lampu yang
akan dipasang. Saklar juga memiliki beberapa jenis, ada saklar tunggal, saklar ganda, dan lainnya, ini tergantung dari kebutuhan anda. Sebagai contoh: Jika anda memasang dua buah lampu, namun ingin agar kedua lampu tersebut menyala dan padam secara bersamaan, dapat menggunakan 1 buah saklar tunggal untuk dua lampu tersebut. Dengan memasang 1 buah saklar untuk dua buah lampu dapat menghemat biaya pemasangan instalasi listrik anda.
Namun, jika anda ingin agar masing-masing lampu
tersebut dapat menyala dan padam secara terpisah, anda dapat menggunakan 1 buah saklar tunggal untuk 1 buah lampu, atau 1 buah saklar ganda untuk 2 buah lampu. Stop kontak Begitu juga dengan kebutuhan stop kontak, tentunya anda memiliki perencanaan sendiri mengenai jumlah peralatan listrik yang akan anda gunakan. Sebagai contoh: Biasanya di setiap ruangan kita harus menyediakan satu buah stop kontak untuk berbagai keperluan alat listrik. Bahkan untuk di kamar mandi, sebahagian orang juga ingin agar dilengkapi dengan stop kontak, jika anda ingin memasang stop kontak di kamar mandi, tentunya anda harus memilih stop kontak yang berkualitas sangat baik, memiliki penutup, tidak tembus air dan berbagai pengaman lainnya. Dan yang terpenting, instalasi listrik yang akan dipasang harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda sendiri. Baca juga: Cara memilih stop kontak yang bagus dan aman. Kebutuhan Lampu Kamar tidur masing-masing akan dipasangi 1 buah lampu 36 watt, karena ada dua kamar tidur, maka kebutuhan lampu untuk kamar tidur adalah 2 buah lampu 36 watt. Kamar mandi akan dipasangi 1 buah lampu 10 watt. Dapur akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt. Ruang tamu akan dipasangi 1 buah lampu 36 watt. Ruang keluarga akan dipasangi 2 buah lampu 18 watt Teras akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt. Belakang rumah akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt.
Cara
memilih
lampu
penerangan
Kebutuhan
Fitting
lampu
Karena seluruh lampu menggunakan lampu hemat energi, maka kebutuhan fitting adalah sama
dengan
Saklar
yang
jumlah ingin
lampu,
yaitu
digunakan
sebanyak
adalah
9
saklar
buah.
tunggal
Kebutuhan dan
Saklar
saklar
ganda.
saklar ganda digunakan untuk lebih menghemat tempat pemasangan, dan juga menghemat biaya. Kamar tidur dan kamar mandi menggunakan saklar tunggal, maka kebutuhan saklar tunggal adalah sebanyak 3 buah. Lampu ruang tamu dan teras menggunakan saklar ganda Lampu ruang keluarga menggunakan saklar ganda Lampu dapur dan halaman belakang menggunakan saklar ganda Maka kebutuhan saklar ganda adalah sebanyak 3 buah. Karena saklar akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah saklar yang khusus untuk
tembok
lengkap
dengan
tedus
(box).
Kebutuhan
Stop
kontak
Stop kontak akan dipasang di ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga dan dapur, masingmasing
1
buah.
Maka
kebutuhan
stop
kontak
adalah
sebanyak
5
buah.
Karena stop kontak akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah stop kontak yang khusus untuk tembok lengkap dengan tedus (box). Kotak sambungan kabel (Embodus) Setiap sambungan kabel harus dilengkapi dengan Kotak sambungan atau Embodus. Kotak sambungan biasa disebut juga dengan Junction Box. Kita dapat menghitung jumlah kotak sambungan dengan melihat gambar instalasi, setiap persimpangan kabel tentunya akan ada sambungan
kabel,
dan
tiap
sambungan
kabel
membutuhkan
kotak
sambungan.
Jika terdapat 3 cabang, maka dibutuhkan kotak sambungan dengan cabang 3, jika terdapat 4 cabang maka membutuhkan kotak sambungan 4 cabang. Namun, jika ingin lebih mudah untuk menghitungnya, kita bisa membeli kotak sambungan dengan 4 cabang untuk setiap persambungan kabel. Kotak sambung dengan 4 cabang juga dapat digunakan jika sewaktuwaktu kita ingin melakukan penambahan instalasi listrik. Kebutuhan kotak sambungan untuk instalasi listrik tersebut adalah kotak sambungan 4 cabang sebanyak 6 buah. Kebutuhan Kabel Untuk kebutuhan kabel, maka kita dapat membuat gambar instalasi listrik rumah tersebut secara sederhana. (contoh gambar instalasi bisa dilihat dari gambar diatas) Kebutuhan
kabel
suatu
instalasi
Kabel instalasi listrik rumah:
listrik,
sebaiknya
terdiri
dari
3
jenis
kabel.
1.
Kabel Phase, kabel NYA berwarna merah (Hitam)
2.
Kabel Netral, kabel NYA berwarna hitam (Biru)
3.
Kabel Arde, kabel NYA berwarna kuning Hijau
Dari gambar yang dibuat, kita dapat menghitung kebutuhan panjang kabel untuk instalasi
listrik.
Sebagai Contoh dari gambar diatas, Panjang kabel yang dibutuhkan: Kabel NYA merah untuk kabel phase sepanjang 50 meter. Kabel NYA hitam untuk kabel netral sepanjang 40 meter. Kabel NYA kuning untuk kabel arde sepanjang 30 meter. Berapa ukuran kabel yang dibutuhkan? Untuk menentukan ukuran kabel yang kita butuhkan harus disesuaikan dengan seberapa besar beban daya atau arus listrik yang akan digunakan. Untuk pemasangan instalasi rumah, biasanya kita dapat menggunakan kabel NYA untuk kabel phase dengan ukuran penampang 2,5mm². Cara menentukan ukuran kabel Berapa
arus
maksimal
yang
mampu
dihantarkan
kabel
ukuran
2,5mm²?
Jika dilihat dari tabel kemampuan hantar arus (KHA) kabel dengan ukuran 2,5mm² mampu menghantarkan arus maksimal sebesar 26 Ampere. Ukuran kabel 2,5mm² sudah sangat cukup untuk instalasi rumah kita, karena beban arus dirumah biasanya kurang dari 26 Ampere. Untuk Ukuran kabel Netral, kita dapat menggunakan ukuran kabel yang sama dengan kabel fasa, yaitu kabel NYA 2,5mm², karena kabel netral dan fasa memiliki beban arus yang sama besar. Begitu juga dengan kabel Arde kita dapat menggunakan kabel ukuran 2,5mm² Cara memilih jenis kabel yang benar MCB / ELCB Untuk mengamankan instalasi listrik kita dari arus lebih atau untuk mengamankan dari terjadinya korsleting (hubungan singkat), maka dipasang MCB pada sumber listrik sebelum ke instalasi. Beda MCB dengan ELCB ELCB berguna untuk mengamankan instalasi listrik dan peralatan listrik dari kebocoran arus, sedangkan MCB hanya untuk mengamankan dari arus lebih dan tidak dapat mengamankan kita dari kesetrum. Dengan melengkapi ELCB pada instalasi listrik di rumah kita, dapat mencegah bahaya listrik yang mungkin terjadi kepada kita. ELCB yang berfungsi untuk keselamatan
manusia
adalah
ELCB
dengan
sensitifitas