Definisi Terapi Relaksasi Autogenik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK A. Definisi Relaksasi Autogenik Relaksasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasakan bebas mental dan fisik dari ketegangan, stres, dan cemas. Teknik relaksasi bertujuan agar individu dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa ketegangan,stres dan cemas yang membuat individu merasa dalam kondisi tidak nyaman. Teknik relaksasi merupakan upaya pencegahan untuk membantu tubuh segar kembali. Dengan teknik relaksasi yang benar akan memberikan perubahan fisiologis yang baik (Potter & Perry, 2005). Relaksasi Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri. Relaksasi autogenik merupakan keterampilan yang bisa digunakan untuk merilekskan tubuh. Dengan memusatkan perhatian pada perasaan berat dan kehangatan di berbagai bagian tubuh yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri (HEALTH CARE, 2016). Menurut (When, Healthcare, Foundation, & All, 2013) mendefinisikan relaksasi autogenik sebagai teknik atau usaha yang disengaja diarahkan pada kehidupan individu baik psikologis maupun somatik menyebabkan perubahan dalam kesadaran melalui autosugesti sehingga tercapailah keadaan yang tenang dan rilex. Menurut Aryanti (2007) dalam Pratiwi (2012), relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan katakata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikirang menjadi tenang.



B. Indikasi Terapi Relaksasi Autogenik Indikasi Relaksasi Autogenik menurut SOP Poltekkes Malang, yaitu: A. Respon Verbal: 1. Klien mengatakan rileks. 2. Klien mengatakan ketegangan berkurang. 3. Klien mengatakan sudah merasa nyaman. B. Respon non Verbal: 1. Klien tampak tenang. 2. Ekspresi wajah klien tampak tegang. 3. Klien dapat melanjutkan pekerjaan kembali. 4. Tanda-tanda vital:tensi,nadi dalam batas normal C. Manfaat Relaksasi Autogenik Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa setiap individu memiliki respon yang berbeda terhadap tekanan, tekanan dapat berimbas buruk pada respon fisik, psikologis serta kehidupan sosial seorang individu. Teknik relaksasi dikatakan efektif apabila setiap individu dapat merasakan perubahan pada respon fisiologis tubuh seperti penurunan tekanan darah, penurunan ketegangan otot, denyut nadi menurun, perubahan kadar lemak dalam tubuh, serta penurunan proses inflamasi. Teknik relaksasi memiliki manfaat bagi pikiran kita, salah satunya untuk meningkatkan gelombang alfa (α) di otak sehingga tercapailah keadaan rileks, peningkatan konsentrasi serta peningkatan rasa bugar dalam tubuh. Teknik relaksasi autogenik mengacu pada konsep baru. Selama ini, fungsifungsi tubuh yang spesifik dianggap berjalan secara terpisah dari pikiran yang



tertuju pada diri sendiri. Teknik relaksasi ini membantu individu dalam mengalihkan secara sadar perintah dari diri individu tersebut. Hal ini dapat membantu melawan efek akibat stres yang berbahaya bagi tubuh. Teknik relaksasi autogenik memiliki ide dasar yakni untuk mempelajari cara mengalihkan pikiran berdasarkan anjuran sehingga individu dapat menyingkirkan respon cemas yang mengganggu pikiran (Widyastuti, 2004) D. Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Bagi Tubuh Dalam relaksasi autogenik, hal yang menjadi anjuran pokok adalah penyerahan pada diri sendiri sehingga memungkinkan berbagai daerah di dalam tubuh (lengan, tangan, tungkai dan kaki) menjadi hangat dan berat. Sensasi hangat dan berat ini disebabkan oleh peralihan aliran darah (dari pusat tubuh ke daerah tubuh yang diinginkan), yang bertindak seperti pesan internal, menyejukkan dan merelaksasikan otot-otot di sekitarnya (Widyastuti, 2004). Relaksasi autogenik akan membantu tubuh untuk membawa perintah melalui autosugesti untuk rileks sehingga dapat mengendalikan pernafasan, tekanan darah, denyut jantung serta suhu tubuh. Imajinasi visual dan mantra-mantra verbal yang membuat tubuh merasa hangat, berat dan santai merupakan standar latihan relaksasi autogenik (Varvogli, 2011). Sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar ke seluruh tubuh merupakan efek yang bisa dirasakan dari relaksasi autogenik. Tubuh merasakan kehangatan, merupakan akibat dari arteri perifer yang mengalami vasodilatasi, sedangkan ketegangan otot tubuh yang menurun mengakibatkan munculnya sensasi ringan. Perubahan- perubahan yang terjadi selama maupun setelah relaksasi mempengaruhi kerja saraf otonom. Respon



emosi dan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh relaksasi ini mengubah fisiologi dominan simpatis menjadi dominan sistem parasimpatis (Oberg, 2009) E. Kelebihan dan Kekurangan Relaksasi Autogenik 1. Kelebihan a. Klien menjadi tidak merasa tegang dan tertekan dengan penggunaan teknik ini. b. Tidak memerlukan model atau media. 2. Kekurangan a. Pelaksanaan teknik relaksasi memerlukan waktu yang relatif lama (karena dilakukan berulang-ulang atau tidak hanya sekali). b. Pelaksanaanya membutuhkan tempat yang kondusif (nyaman dan tenang). c. Klien yang kurang bisa memfokuskan pikiran atau konsentrasinya dapat menghambat pelaksaan teknik relaksasi. Selain itu, keterbatasan dalam pelaksanaan relaksasi antara lain disebabkan karena adanya faktor: a. Faktor teknis ini meliputi kurang terampilnya instruktur dalam memberikan instruksi, sehingga kesannya kaku, media yang digunakan dalam relaksasi kurang begitu diperhatikan, kondisi ruangan kurang diperhatikan. b. Faktor dari dalam diri, seperti klien kurang bisa mengontrol diri, klien salah kostum, klien mengutamakan nilai pribadinya.



c. Faktor dari masalah klien itu sendiri. Beratnya masalah yang dihadapi klien itu membuatnya dikuasai masalah tersebut padahal seharusnya dia harus mampu menguasai masalah tersebut. Meskipun dia sudah beberapa kali diterapi kurang menunjukkan perubahan yang lebih baik.