Deskripsi Diri Nurs [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Page 1 of 18



INSTRUMEN PORTOFOLIO SERTIFIKASI DESKRIPSI DIRI



NURSALIM, S.Ag FORM SEMENTARA SEBELUM INPUT DALAM APLIKASI BP3S 2019



Page 2 of 18



DESKRIPSI DIRI PEKERJA SOSIAL / TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL PETUNJUK UMUM  Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik nyata yang anda sedang atau telah lakukan.  Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan nyata dan bukaan hasil rekaan.  Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.  Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.



A. PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL 1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai Pekerja Sosial / Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H minimal 100 kata). KASUS 1 : Seorang ibu sebut namanya ibu WAYAN, berasal dari



BD. Gandongan, Desa



Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang merupakan salah satu penerima manfaat Program PKH memiliki seorang Putri yang baru saja manamatkan pendidikan di salah satu sekolah dasar di desa tersebut. Karena postur tubuhnya yang bongsor menyebabkan ia sering di bully oleh temantemannya, hal ini menyebabkan putri ibu WAYAN enggan dan tidak mau melanjutkan sekolah ke tingkat SMP. Ia beralasan sudah besar dan malu bergaul dengan temen-temannya yang memiliki postur tubul lebih kecil. Ibu WAYAN selaku orang tua bingung memikirkan bagaimana caranya agar putrinya dapat dan mau melanjutkan sekolah ke SMP.



Page 3 of 18



2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan: a. Pemahaman penerapan teori/konsep-konsep/perspektif di bidang pekerjaan sosial terkait dengan masalah yang ditangani pada kasus 1. 1) Sebutkan teori/konsep-konsep/perspektif yang relevan dengan permasalahan pada kasus 1 dan jelaskan isi dari teori/konsep-konsep/ perspektif tersebut (minimal 100 kata). Berdasarkan kasus yang ditemukan diatas, sebagai seorang TKS kita harus menentukan terlebih dahulu teori/konsep-konsep apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Ibu WAYAN selaku orang tua yang putrinya tidak mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi Adapun teori/konsep-konsep yang akan digunakan disini adalah : 1.



Pendekatan Personal/Individu Menurut



Lorens



Bagus



Individu merupakan unit terkecil



pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam kasus ini TKS akan melakukan pendekatan kepada putri ibu WAYAN. 2.



Pendekatan Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.[1] Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing



dan



menciptakan



serta



mempertahankan



suatu kebudayaan.[2] Dalam hal ini TKS melakukan kunjungan ke Keluarga Ibu WAYAN



Page 4 of 18



3.



Pendekatan Masyarakat / Lingkungan Sekitar sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.



2) Uraikan pertimbangan profesional anda dalam memilih/menentukan teori/konsep/perspektif tersebut pada kasus 1 yang anda lakukan (minimal 100 kata). Pertimbangan TKS menggunakan teori/konsep-konsep seperti tersebut diatas adalah : -



Lebih efektif karena dapat mengetahui akar permasalahan dari subjeknya secara langsung. Dengan metode pendekatan personal melalui wawancara terhadap Putri Ibu WAYAN, permasalahan yang dihadapi seperti : Bullying / ejekan dari temen-teman sebaya karena postur tubuhnya yang besar dan bongsor, situasi dan kondisi dirumah atau dikeluarga yang dirasakan oleh anak, motivasi, dukungan dan perhatian dari orang tua yang kurang, dan permasalahan lainnya dapat diketahui.



-



Pendekatan kepada Keluarga Ibu WAYAN juga sangat penting karena dengan demikian kedekatan TKS dan KPM akan lebih terjalin dengan baik. Keluarga juga mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh anak.



Page 5 of 18



Biasanya anak sedikit lebih terbuka dengan orang lain daripada kedua orang tuanya. Sehingga permasalahan anak dapat teratasi dengan baik dan mau melanjutkan pendidikannya lagi. Pendekatan Masyarakat / Lingkungan Sekitar ini dilakukan karena kita sebagai manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam setiap kegiatan dibutuhkan orang lain untuk membantu. Masyarakat / Lingkungan Sekitar yang baik adalah yang mau membantu permasalahan orang lain.



3) Uraikan penerapan teori/konsep-konsep/perspektif dalam penanganan kasus 1 yang telah anda lakukan (minimal 100 kata). 1. Pendekatan Personal/Individu Dalam Pendekatan Personal/Individu ini TKS mengunjungi/home visit kerumah Ibu WAYAN, yang berada di Wilayah Banjar Dinas (BD) Gandongan, Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih jelas permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya TKS melakukan wawancara dengan Putri Ibu WAYAN menanyakan kenapa tidak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah mengetahui akar permasalahannya, TKS memberikan motivasi kepada putri Ibu WAYAN tentang pentingnya pendidikan, apalagi di zaman seperti sekarang tanpa pendidikan seseorang tidak akan dapat berkembang. TKS juga memberikan contoh-contoh nyata tentang pentingnya pendidikan seperti : untuk menjadi seorang penjaga toko saja, saat ini membutuhkan ijazah SMA. Artinya Pendidikan sangat penting dan diutamakan sekarang. 2. Pendekatan Keluarga Setelah melalui wawancara dan pendekatan secara personal kepada Putri Ibu WAYAN, TKS selanjutnya memberikan pemahaman kepada



Page 6 of 18



orang tua, saudara dan keluarga terdekat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang harus tetap memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada putra putrinya. Selanjutnya diharapkan keluarga dapat memberikan motivasi dan dorongan secara terus menerus karena ini sangat penting bagi anak untuk keberlangsungan pendidikannya. 3. Pendekatan Masyarakat / Lingkungan Sekitar Setelah melalui pendekatan secara personal/individu dan pendekatan kepada keluarga Ibu WAYAN, selanjutnya TKS dibantu aparat desa dalam hal ini Kelian Banjar Dinas (KBD)/Kepala Dusun Gandongan, Desa Tukadsumaga, melakukan kunjungan ke lingkungan sekitar dan tempattempat bermain Putri Ibu WAYAN. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman sepermainan Putri Ibu WAYAN agar tidak membully / mengolok-olok putri Ibu WAYAN karena tubuhnya yang bongsor, dan meminta kepada mereka untuk membujuk putri Ibu WAYAN agar mau melanjutkan sekolah lagi. b. Implikasi penerapan pengetahuan (teori/pendekatan/perspektif) terhadap tampilan/capaian praktik anda sebagai Pekerja Sosial / Tenaga Kesejahteraan Sosial. dalam penanganan kasus 1 1) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan terhadap capaian anda sebagaimana dalam penanganan kasus 1 (minimal 100 kata). implikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan terhadap keluarga Ibu WAYAN sebagaimana telah diuraikan diatas yaitu dengan teori : Pendekatan Personal atau Individu, Pendekatan terhadap Keluarga dan Pendekatan kepada Masyarakat dan Lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan Putri Ibu Wayan. Dengan pendekatan personal anak dapat menceritakan berbagai permasalahan yang dihadapi kepada TKS. Dari wawancara dan obrolan dengan Putri Ibu WAYAN, TKS dapat menyampaikan segala sesuatu yang dihadapi oleh anak kepada Keluarga Ibu WAYAN. Selanjutnya TKS bersama



Page 7 of 18



Keluarga Ibu WAYAN bersama-sama mencarikan jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang dihadapi anak yaitu tidak mau melanjutkan sekolah karena sebab-sebab yang telah diuraikan diatas. Pendekatan terhadap Masyarakat dan lingkungan sekitar juga sangat mendukung sehingga tidak ada bullying atau ejekan kepada putri Ibu WAYAN. Selanjutnya TKS dan Keluarga ibu WAYAN beerkoordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini SMP Negeri 3 Gerokgak yang berlokasi Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali agar dapat menerima putri sebagai siswa disekolah tersebut walaupun agak terlambat pendaftarannya. 2) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan, sehingga hasil intervensi yang anda lakukan lebih baik dibandingkan dengan jika tanpa menggunakan pengetahuan tersebut (minimal 100 kata). implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayanan sebagaimana telah diuraikan diatas yaitu dengan teori : Pendekatan Personal atau Individu, Pendekatan terhadap Keluarga dan Pendekatan kepada Masyarakat dan Lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pendidikan Putri Ibu Wayan. Apabila TKS tidak melakukan pendekatan secara personal atau individu kepada putri Ibu WAYAN, maka TKS tidak akan menemukan dan mengetahui permasalan secara jelas. Begitu juga apabila TKS tidak melakukan pendekatan dengan Keluarga Ibu WAYAN, maka kemungkinan keluarga Ibu WAYAN tidak mengetahui secara pasti kenapa putrinya tidak mau melanjutkan sekolah. Selanjutnya tanpa pendekatan TKS kepada keluarga Ibu WAYAN dan memberikan penjelasan dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan di era digital ini, maka motivasi, dukungan dan perhatian dari keluarga terhadap Putri Ibu WAYAN tidak akan dilakukan secara intens. Tanpa dukungan dari masyarakat dan lingkungan sekitar terutama teman sebaya dan teman sepermainan, putri Ibu WAYAN mungkin akan tetap enggan dan tidak mau melanjutkan sekolah lagi. Peranan sekolah dalam hal ini SMP Negeri 3 Gerokgak yang berlokasi di Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng



Page 8 of 18



juga sangat berpengaruh. Apabila SMP Negeri 3 Gerokgak tidak mau menerima putri Ibu WAYAN sebagai peserta didik disekolah tersebut, karena terlambat mendaftar misalnya, maka segala usaha yang telah dilakukan oleh TKS dan Keluarga Ibu WAYAN tidak akan ada gunanya sama sekali. B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL 1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai Pekerja Sosial / Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan ketidakberfungsian sosial dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihakpihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H minimal 100 kata). KASUS 2 : Seorang ibu sebut namanya NI KETUT, berasal dari BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, beliau Penerima Manfaat Program PKH Tahun 2016. Ibu NI KETUT memiliki komponen PKH 3 orang anak usia sekolah. Yaitu : 1 (satu) orang anak usia SD, satu orang anak usia SMP dan satu orang lagi anak usia SMA. Ibu NI KETUT tidak paham kenapa Bantuan PKH yang diterimanya untuk tahun 2018, sama dengan Bantuan PKH yang diterima oleh Penerima Manfaat PKH yang Cuma memiliki satu komponen saja yaitu hanya memiliki seorang anak usia SD. Ibu NI KETUT merasa ini tidak adil karena kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan penerima manfaat PKH yang hanya memiliki satu komponen PKH tersebut.



Page 9 of 18



2. Berdasarkan kasus 2, jelaskan: a. Sebutkan metode/model pendekatan/strategi yang anda gunakan dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 100 kata). Terkait dengan kasus yang dihadapi oleh Ibu NI KETUT penerima manfaat Program PKH dari BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, TKS menggunakan metode/tehnik antara lain : -



Observasi. Menurut Sutrisno Hadi, pengertian observasi adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks yang terdiri dari berbagai macam proses, baik proses biologis maupun proses psikologis yang lebih mementingkan proses-proses ingatan dan pengamatan. Menurut Suharsimi Arikunto, arti observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan, baik yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan penginderaan.



-



Sosialisasi Menurut Soejono Dirdjosisworo (1985), pengertian sosialisasi mengandung tiga arti, yaitu : Proses belajar; yaitu suatu proses akomodasi dimana individu menahan, mengubah impuls- impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya. Kebiasaan; dalam bersosialisasi setiap individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat di mana ia hidup. Sifat dan kecakapan; semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai suatu kesatuan dalam diri seseorang.



Page 10 of 18



b. Penerapan metode/model pendekatan/strategi/teknik dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan pada proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan dan dampaknya terhadap proses praktik selanjutnya. 1) Uraikan teknik yang anda gunakan pada proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 100 kata). Setelah observasi terhadap keadaan, situasi dan kondisi di rumah Ibu NI KETUT, dengan mengecek kembali jumlah komponen PKH yang dimiliki, selanjutnya juga melakukan pengecekan terhadap keluarga penerima manfaat PKH lainnya, TKS selanjutnya berkoordinasi dengan Kelian Banjar Dinas (KBD)/Kepala Dusun untuk mohon pinjam tempat di Balai Dusun BD. Gandongan Cendana sebagai tempat/lokasi mengumpulkan seluruh KPM PKH yang berada di lingkungan BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga yaitu 3 kelompok menjadi satu untuk selanjutnya diberikan sosialisasi. Selanjutnya pada waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama dilakukan sosialisasi tentang mekanisme penyaluran Bantuan PKH untuk tahun 2018 yang berbeda sistemm dan mekanismenya dengan penyaluran Bantuan PKH di tahun 2017. Disini TKS menyampaikan perubahan mekanisme dari penerimaan bantuan sesuai komponen pada tahun 2017 menjadi bantuan dalam bentuk Flat (satu paket) pada tahun 2018.



2) Uraikan dampak penerapan teknik tersebut pada proses/tahap awal terhadap proses selanjutnya (minimal 100 kata). Dampak penerapan metode/teknik sosialisasi tersebut terhadap proses penanganan kasus selanjutnya adalah adanya pengertian yang diterima oleh seluruh KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Selain itu KPM juga lebih memahami terkait kebiajkan kebijakan pemerintah pada program keluarga harapan yang suatu waktu dapat berubah. KPM juga lebih bersyukur seletah mendengar pengarahan yang diberikan oleh TKS. Dalam menangani masalah yang paling penting adalah melakukan identifikasi dengan analisis masalah, yang menjadi fokus utama dalam sebuah kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat. Sebelum melakukan identifikasi masalah, perlu dikumpulkan fakta-fakta mengenai masalah tersebut. Identifikasi masalah adalah salah satu



Page 11 of 18



proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting di antara proses lain. Untuk melakukan identifikasi dalam kasus 2, dilakukan beberapa metode atau teknik. Adapun metodemetode tersebut adalah metode observasi dan wawancara. Observasi adalah Pengamatan yang dilakukan seseorang peneliti tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, terstruktur atau tidak terstruktur, itu dapat melahirkan suatu masalah. Dalam hal ini pendamping perlu mengamati apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan antara KPM satu dengan yang lainnya. Wawancara adalah cara atau metode kedua dimana wawancara dilakukan kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu.



c. Penerapan teknik asesmen dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial beserta sumber dan potensi yang digunakan dalam mengatasi ketidakberfungsian sosial tersebut. 1) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses asesmen masalah dan penerapannya dalam upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 100 kata).# Metode / tehnik yang digunakan pada proses identifikasi masalah yang dihadapi oleh Ibu NI KETUT, BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga yaitu Observasi ke lapangan. Dengan didampingi Kelian Banjar Dinas (KBD)/Kepala Dusun BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga, TKS melakukan kunjungan rumah / home visit ke rumah ibu NI KETUT untuk menggali lebih jauh permasalahan yang disampaikan oleh ibu NI KETUT. Pada saat kunjungan rumah / home visit tersebut, TKS mewawancarai ibu NI KETUT tentang keluhannya. Beliau menyampaikan bahwa bantuan yang diterima tidak sama modelnya dengan tahun sebelumnya. Beliau merasa tidak adil kalau bantuan yang diterima seluruh KPM PKH sama jumlah pada tahun 2018, beliau memberikan contoh, dia yang punya komponen PKH 3 orang anak usia sekolah, jumlah bantuan yang diterima sama dengan KPM PKH lainnya yang hanya memiliki Komponen PKH satu orang anak usia sekolah. Padahal, masih menurut ibu NI KETUT keperluan dan kebutuhan untuk biaya pendidikan



Page 12 of 18



putra putrinya lebih besar jika dibandingkan dengan KPM PKM lainnya tersebut.



2) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi potensi dan sumber yang relevan untuk penanganan kasus/situasi/permasalahan pada kasus 2 (minimal 100 kata). metode/teknik yang TKS gunakan pada proses identifikasi sumber dan potensi yang terkait dengan pemecahan kasus yang dihadapi oleh Ibu NI KETUT, BD. Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng setelah melalui proses Observasi di Lapangan dan atau melakukan kunjungan rumah / home visit ke rumah sumber dalam hal ini Ibu NI KETUT dan beberapa KPM PKH lainnya di lingkungan Banjar Dinas (BD) Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga, dan mengetahui permasalahanpermasalahan



yang



ada,



TKS



dapat



menyimpulkan



bahwa



terjadi



kesalahpahaman atau ketidak mengertian dari Ibu NI KETUT tentang mekanisme jumlah nomimal bantuan PKH yang diterima KPM PKH untuk Tahun 2018. Hal ini terjadi karena pada saat pertemuan kelompok di Banjar Dinas Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga ibu NI KETUT tidak bisa datang dan berhalangan hadir karena ada upacara adat. Sementara informasi yang disampaikan oleh TKS pada saat pertemuan kelompok tersebut tidak sampai kepada Ibu NI KETUT, pengurus kelompok belum sempat menyampaikan informasi tersebut mengingat letak geografis dari BD. Gandongan Cendana yang lumayan sulit. Dari akar permasalahan tersebut TKS mengagendakan melakukan pertemuan kelompok yang materinya khusus tentang mekanisme penyaluran dan besaran nominal bantuan PKH tahun 2018. d. Penerapan teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang pernah anda lakukan dalam praktik pekerjaan sosial. 1) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 100 kata).



Page 13 of 18



metode/teknik yang Anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus yang disampaikan oleh Ibu NI KETUT adalah : - Langkah pertama yang dilakukan untuk permasalahan tersebut adalah dengan menyusun rencana kegiatan yang diawali dengan pengumpulan data tentang kasus yang dihadapi oleh Ibu NI KETUT. Selanjutnya berkoordinasi dengan pihak aparat desa terutama Kelian Banjar Dinas / Kepala Dusun dimana Ibu NI KETUT tinggal. Koordinasi dilakukan untuk meminta ijin melakukan kunjungan rumah / home visit guna mendalami keluhan



yang



disampaikan



oleh



KPM



PKH



dimaksud.



Setelah



menyampaikan maksud dan tujuan, TKS langsung mengadakan observasi ke lokasi, yaitu di Banjar Dinas Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga. Observasi dengan menggunakan tehnik wawancara dan bertanya langsung kepada KPM. Selanjutnya setelah data yang diperlukan terkumpul dan dianggap sudah cukup memenuhi persyaratan, TKS dapat mengambil kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi ibu NI KETUT. Selanjutnya akan dilakukan pertemuan kelompok pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dan disepakati bersama dengan diketahui oleh aparat Pemerintah Desa dengan materi tentang mekanisme penyaluran dan Jumlah Nomimal Bantuan PKH yang diterima oleh penerima manfaat PKH.



2) Jelaskan pelaksanaan intervensi untuk mengimplementasikan rencana intervensi yang telah disusun dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 100 kata). metode dan teknik yang Anda gunakan pada pelaksanaan intervensi pada kasus Ibu NI KETUT adalah : setelah melakukan langkah-langkah perencanaan berkoordinasi dengan pihak aparat desa terutama Kelian Banjar Dinas / Kepala Dusun dimana Ibu NI KETUT tinggal. Koordinasi dilakukan untuk meminta ijin melakukan kunjungan rumah / home visit guna mendalami keluhan yang disampaikan oleh KPM PKH



Page 14 of 18



dimaksud. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, TKS langsung mengadakan observasi ke lokasi, yaitu di Banjar Dinas Gandongan Cendana, Desa Tukadsumaga. Observasi dengan menggunakan tehnik wawancara dan bertanya langsung kepada KPM. Selanjutnya setelah data yang diperlukan terkumpul dan dianggap sudah cukup memenuhi persyaratan, TKS dapat mengambil kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi ibu NI KETUT. Selanjutnya dilakukan pertemuan kelompok pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dan disepakati bersama dengan diketahui oleh aparat Pemerintah Desa dengan materi tentang mekanisme penyaluran dan Jumlah Nomimal Bantuan PKH yang diterima oleh penerima manfaat PKH. Pada saat pertemuan kelompok ini TKS menekankan kepada seluruh KPM PKH untuk selalu komitmen menghadirinya. Karena segala informasi yang berkaitan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) akan selalu disampaikan pada pertemuan kelompok. Selanjutnya TKS menyampaikan kembali materi Mekanisme dan Jumlah Nominal bantuan PKH Tahun 2018 yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Materi yang disampaikan sesuai dengan juklak dan juknis dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sehingga tidak ada lagi masalah seperti yang di keluhkan oleh Ibu NI KETUT. Dan permasalahan clear.



C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL 1. Uraikan kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai Pekerja Sosial / Tenaga Kesejahteraan Sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahan yang akan terkait dengan nilai-nilai dalam praktik dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H minimal 100 kata). KASUS 3 : Salah satu KPM PKH dari Banjar Dinas Buluh, Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak bernama Ibu MADE, beliau seorang lanjut usia (Lansia). Pada saat pertemuan kelompok disampaikan bahwa bantuan PKH tahap II Tahun 2018 sudah masuk ke rekening masisng-masing KPM. TKS menyarankan kepada KPM untuk



Page 15 of 18



mengecek dan apabila ada keperluan silahkan di tarik bantuan yang sudah masuk tersebut. Mendapat informasi tersebut, Ibu MADE dengan dibantu cucunya datang ke ATM BRI terdekat untuk mengecek Bantuan PKH tersebut. Ternyata setelah dicek bantuan belum masuk di rekening. Ibu MADE bingung dan langsung menyampaikan permasalahan tersebut ke TKS, dan berharap bantuan tersebut bisa masuk secepatnya. 2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan: a. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan klien: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan klien, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan. (minimal 100 kata). Pada saat menangani masalah yang disampaikan oleh ibu MADE, TKS menggunakan prinsip / nilai keterbukaan. Prinsip ini digunakan agar klien/penerima manfaat dalam hal ini ibu made memahami kenapa bantuan PKH tahap II Tahun 2018 belum masuk ke rekeningnya. Pendamping menyampaikan bahwa akan merekap terlebih dahulu siapa saja KPM PKH yang belum masuk bantuannya. Selanjutnya rekapan tersebut akan diserahkan kepada Koordinator Pendamping di tingkat kecamatan untuk selanjutnya diteruskan kepada Korkab dan operator dikabupaten. Selanjutnya diterapkan juga prinsip / nilai kesabaran. Nilai ini diterapkan mengingat Ibu MADE seorang lanjut usia (usia) yang mungkin pendengarannya sudah kurang bagus dan penglihatannya sudah mulai kabur. Dengan nilai kesabaran pendamping menjelaskan tahapan – tahapan yang dilakukan terkait bantuan PKH Tahap II Tahun 2018 yang belum masuk ke rekeningnya. Dan penjelasan ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga ibu MADE paham dengan proses yang dilalui apabila bantuan belum masuk ke rekening. Pendamping juga menyarankan kepada ibu made untuk bersabar menunggu bantuannya agar masuk ke rekening karena masih ada proses yang harus dilakukan. b. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan rekan sejawat: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan rekan sejawat, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan (minimal 100 kata).



Page 16 of 18



Pada saat menangani masalah yang disampaikan oleh ibu MADE, TKS menggunakan prinsip / nilai kerjasama dan saling menghargai dengan teman sejawat. Prinsip kerjasama diterapkan mengingat pendamping tidak bisa secara langsung menyampaikan orang per orang permasalahan yang ada di KPM PKH. Harus bekerjasama dengan teman sejawat lainnya, selanjutnya bekerjasama dengan dengan Koordinator Pendamping kecamatan untuk merekap permasalahanpermasalahan



yang



muncul



untuk



selanjutnya



diserahkan



kepada



Korkab/Operator di Kabupaten. Kemudian Prinsip Saling Menghargai juga sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang ada. Karena tanpa adanya saling menghargai antara teman sejawat mungkin akan terjadi permasalahan lain. Antar pendamping saling mementingkan ego sendiri-sendiri. Terkait permasalahan ibu MADE pendamping harus menghargai koordinator yang akan merekap permasalahan yang ada terlebih dahulu. Karena setiap permasalahan yang ada pasti memerlukan proses yang cukup lama untuk dapat menyelesaikannya. Selanjutnya setelah permasalahan terkumpul dan direkap, harus kembali di cek ke pendamping yang lain yang belum menyampaikan permasalahan, dan kita harus menghargai keterlambatan informasi dari teman sejawat lainnya. c. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan lembaga/masyarakat: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial terhadap lembaga tempat bekerja atau masyarakat umum, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan. (minimal 100 kata). Pada saat menangani masalah pada kasus 3 diatas, yaitu kasus yang dialami oleh Ibu MADE, pendamping harus dan senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng dimana tempat kita bekerja. Dalam koordinasi pendamping menggunakan prinsip/nilai keterbukaan dan kerjasama. Prinsip keterbukaan diterapkan agar antara pendamping dan lembaga dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Buleleng tidak ada jarak yang menghalangi. Setiap permasalahan yang ada di lapangan harus disampaikan secara transparan, sehingga setiap



Page 17 of 18



permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat dan mendapatkan solusi dan pemecahan yang tepat. Apabila tidak ada keterbukaan antara pendamping dengan dinas terkait, maka akan terjadi miskomunikasi dalam hal penyelesaian maslaah nantinya. Selanjutnya prinsip atau nilai kerjasama sangat diperlukan dalam setiap pemecahan permasalahan yang ada. Salah satunya seperti permasalahan yang di hadapi oleh Ibu MADE sebagaimana tersebut dalam kasus 3 diatas. Dalam kasus ini selain bekerjasama dengan teman sejawat, pendamping juga harus bekerja sama dengan Dinas Sosial, sehingga permasalahan ini dapat cepat ditangani. Dan pelaporan ke pihak pihak terkait cepat ditanggapi.



3. Penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial: Uraikan bagaimana anda menerapkan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang di lakukan. (minimal 100 kata). Etika merupakan pedoman yang mengarahkan secara konkrit tindakan yang dilakukan manusia. Tindakan atau lebih tepatnya tingkah laku manusia, selalu mempunyai dasar normatifnya. Suatu perbuatan dikatakan baik atau buruk dinilai dari nilai-nilai etis yang hidup di masyarakat. Etika pekerjaan sosial membimbing, mengatur dan mengendalikan perilaku dalam kapasitas peranan-peranan dan status pekerja sosial. Etika pekerjaan sosial menggambarkan apa yang diharapkan dari pekerja sosial di dalam penampilan fungsifungsi profesional mereka dan didalam tingkah laku mereka sebagai anggota profesi pekerjaan sosial. Harapan tersebut berlaku di dalam berbagai relasi baik dari relasi dengan klien, teman sejawat, badan atau lembaga maupun profesi pekerjaan sosial itu sendiri. Tolak ukur tanggungjawab profesional adalah kualitas dari pekerjaan dan kompetensi.



Para



pekerja



sosial



dalam



berbagai



peranannya



diharapkan dapat menampilkan fungsi-fungsinya yang ditetapkan dan menjadi tanggungjawabnya. Kompetensi juga merupakan satu prasyarat etik bagi upaya penampilan fungsi-fungsi pekerjaan sosial. Walaupun semua partisipan dalam kelompok pekerjaan sosial diharapkan untuk berperilaku etis, namun tanggungjawab utama



Page 18 of 18



untuk tingkah laku etik, setidak-tidaknya ditentukan/diperintah oleh kode etik pekerjaan sosial yang ditujukan untuk dan dituntut oleh para pekerja sosial.



KETERANGAN Hindari PLAGIAT (meniru/mengcopy-paste Deskripsi Diri miliki Asesi lainnya atau dari artikel pada internet tampa kutipan sumber). Segala bentuk dan sekecil apapun Plagiat yang temukan oleh system BP3S dan Asesor akan mendapatkan peringatan atau diskualisifikasi pengajuan sertifikasi asesi.