1 0 2 MB
DIKSI DAN KALIMAT EFEKTIF
Hafizah, S.S, M.Pd.
Diksi Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Ketepatan : dapat mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan; 2. Kesesuaian : kecocokan antara kata-kata dengan konteks
DIKSI
FUNGSI DIKSI
ketepatan pilihan kata • melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal • membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat • menciptakan komunikasi yang baik dan benar • menciptakan suasana yang tepat • mencegah perbedaan penafsiran • mencegah salah pemahaman • mengefektifkan pencapaian target komunikasi
A. Syarat Ketepatan Pemilihan Kata Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaan Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat dapat membedakan antara kata umum dan kata khusus
1. Makna Denotasi dan Konotasi denotasi
makna yang sesuai dengan hasil observasi pancaindra atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual serta tidak menimbulkan makna lain Contoh: • Wahimin membeli amplop di warung. (sampul surat/tempat memasukkan surat)
konotasi
makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu) Contoh: Banyak pejabat yang menerima amplop dari para pengusaha untuk memuluskan. (uang sogok)
2. Kata Bersinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kata-kata lain yang bersinonim ialah : ► agung, besar, raya ► hamil, bunting ► kecil, mikro, minor, mungil ► korupsi, mencuri ► penelitian, penyelidikan
3. Kata Yang Berejaan Mirip Demi ketepatan kata, kita pun harus berhati-hati dalam menggunakan kata-kata yang berejaan mirip. Contoh: • intensif – insentif • interferensi – inferensi • preposisi – proposisi • korporasi – koperasi • Karton - kartun
4. Kata abstrak dan konkret Kata Konkret Kata yang acuannya mudah diserap pancaindra Seperti kursi, air, hangat, suara
Kata Abstrak
kata yang acuannya sulit diserap pancaindra
seperti gagasan, keinginan, angan-angan, perdamaian
5. Dapat memakai kata penghubung berpasangan dengan tepat Pasangan yang benar
Pasangan yang salah • • • •
Antara ... dengan ... Tidak ... melainkan ... Baik ... ataupun ... Bukan ... tetapi ...
• • • •
Antara ... dan ... Tidak ... tetapi ... Baik ... maupun ... Bukan ... melainkan ...
6. Kata Bermakna Umum dan Khusus Kata umum/hipernim Kata yang acuannya/ruang lingkupnya lebih luas
Kata umum Kata khusus
Kata khusus/hiponim kata yang acuannya/ruang lingkupnya
: melihat : melotot, membelalak, melirik, mengerling, mengintip, mengintai, memandang, menatap, memperhatikan, mengamati, mengawasi, menonton, meneropong
Contoh lain: Superordinat (Hipernim)
Warna
Biru
Hijau
Pink
• Subordinat (Hiponim)
B. GAYA BAHASA
Cara penutur mengungkapkan maksudnya
Faktor yang memengaruhi tampilan bahasa seseorang Cara dan media komunikasi: lisan/tulis, langsung/tidak, media cetak/elektronik
Bidang ilmu: filsafat, sastra, hukum, teknik, kedokteran, dan kain-lain Situasi : resmi, tidak resmi, setengah resmi Ruang dan konteks: seminar, kuliah, ceramah, pidato
Khalayak: dibedakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial Tujuan : membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi
C. Idiom dan ungkapan idiomatik idiom
• • • •
Kambing hitam Panjang tangan Gulung tikar Adu domba
Ungkapan idiomatik
• • • •
Berawal dari Bergantung pada Disebabkan oleh Terbuat dari
Kesalahan Pemakaian Gabungan Kata tanya yang mana, di mana, dan hal mana Kesalahan Pemakaian Kata Depan di, ke, dengan dan daripada Kesalahan Peluluhan Bunyi /c/ Kesalahan Penulisan Kata Berawalan huruf /k/, /t/, /s/, /p/ yang Berimbuhan meng/peng-
Kesalahan Penggunaan Kata Kesimpulan, Pemukiman, Keputusan, dan Pelayanan
KALIMAT EFEKTIF
adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi, atau salah pengertian
Ciri-ciri Kalimat Efektif 1. Keutuhan Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya salah. Saya saling memaafkan Kami saling memaafkan Rumput makan kuda di lapangan. (salah) Kuda makan rumput di lapangan. (benar)
2. Kesejajaran • Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dengan konsisten. Mencegah lebih baik daripada pengobatan. (salah) Mencegah lebih baik daripada mengobati. (benar)
3. Kefokusan Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting. Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap dan menghambat komunikasi Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama pemasar produk Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar produk.
4. Kehematan • Setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung makna kalimat (mubazir) harus dihindarkan.
Untuk itu hindarkanlah:
Subjek ganda
Penjamakan kata yang sudah berbentuk jamak
Menggunakan bentuk singkat
• Buku itu saya sudah baca. (salah) • Saya sudah membaca buku itu. (benar)
• Aku menghapus data-data di komputer. (salah) • Aku menghapus data di komputer. (benar)
• Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja. (benar, tidak singkat) • Pimpinan memperingatkan kepada karyawan agar rajin bekerja. (benar, singkat)
5. Kecermatan dan Kesantunan
Kecermatan Manusia ialah makhluk yang berakal budi. Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Manusia ialah orang.
6. Kevariasian
Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah
Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah.
Ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka bekerja di perusahaan.
7. Ketepatan Diksi Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk itu harus dibedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian, dsb. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (tidak efektif) Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
8. Ketepatan Ejaan Kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya: • Ia membayar dua puluh lima ribuan, (maksudnya: dua-puluh-lima ribuan = 25 x atau dua-puluh lima-ribuan = 20 x = ) • Penggunaan tanda baca, bandingkan maknanya: Paman kami belum menikah. Paman, kami belum menikah. Paman kami, belum menikah. Paman, kami, belum menikah.
TERIMA KASIH