Drainase Tubes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHUALUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Jatiluhur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang secara geografis terletak di sebelah Barat laut Kabupaten Purwakarta. Luas wilayah Kecamatan Jatiluhur tercatat memilki luas 35,07 km² atau setara dengan 1,07 persen luas wilayah kabupaten Purwakarta, secara geografis terletak di bagian Barat Kabupaten Purwakarta dengan batas koordinat yaitu antara 107º50’’ Bujur Timur dan 6º67’’ Lintang Selatan. Kecamatan Jatiluhur terbagi dalam 10 (Sepuluh) Desa dengan batas-batas wilayah Utara Kec. Babakancikao, Selatan Kec. Sukatani, dan Barat : Kec. Sukasari, dan Utara dengan Kecamatan Purwakarta. Dilihat dari topografinya, sebagian besar Kecamatan Jatiluhur terletak di Daratan. Desa yang paling rendah suhunya di Kecamatan Jatiluhur adalah desa Jatimekar dan desa Jatiluhur. Kedua desa ini terletak lebih kurang 17 Km dari kabupaten Purwakarta. Jalan yang berbukit-bukit, serta pohon-pohon rindang ditepian jalan menjadikan udaranya sangat bersih dan segar 1.1.1. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk,dan laju pertumbuhan Secara konsep penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap (BPS). Sumber data kependudukan diantaranya adalah hasil Sensus Penduduk, hasil survei, hasil komplilasi administrasi atau pencatatan registrasi penduduk, dan pendataan kependudukan lainnya. Hasil registrasi penduduk Kecamatan JATILUHUR tahun 2015, jumlah penduduk Kecamatan Jatiluhur sebanyak 67.039 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 33.858 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 33.181 jiwa. Jika dibandingkan antara penduduk laki-laki dan perempuan, maka penduduk Laki-Laki lebih banyak dari penduduk Perempuan, dengan sex ratio sebesar 99,7 persen. Kecamatan Jatiluhur memiliki luas wilayah seluas 35,07 kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk mencapai 67.039 jiwa, maka pada tahun 2016 kepadatan penduduk di Kecamatan Jatiluhur mencapai 2,088 jiwa per kilometer persegi. Desa yang memiliki tingkat kepadatan penduduk terpadat di Kecamatan Jatiluhur adalah Desa Bunder, yaitu mencapai 4,280 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk di Desa Bunder lebih tinggi dari kepadatan penduduk kecamatan. Selain itu, desa yang tingkat kepadatan penduduknya lebih dari seribu jiwa per kilometer persegi adalah Desa Jatimekar, Desa Cilegong, dan Desa Jatiluhur. Adapun desa-desa lainnya memiliki tingkat kepadatan penduduk kurang dari seribu jiwa per kilometer



persegi. Desa dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Desa Parakanlima, yaitu hanya sekitar 1,103 jiwa per kilometer persegi. 1.1.2 kondisi eksisting,dan masalah drainase A. Kondisi eksisting Jatiluhur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Dikelilingi oleh bendungan atau waduk yang merupakan sumber utama pasokan air untuk air minum,irigasi dan yang paling utama adalah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)untuk daerah Jabodetabek dan sekitarnya,disamping itu merupakan tempat pembudidayaan ikan kolam terapung atau keramba. Batas-batas wilayah Kecamatan Jatiluhur adalah sebagai berikut : (berdasar Peta di Internet dan data dari kecamatan Jatiluhur) 1. Batas Utara : Kabupaten Karawang 2. Batas Selatan : Kecamatan Pasawahan 3. Batas Barat : Kecamatan Sukatani 4. Batas Timur : Kecamatan Babakancikao dan kecamatan Purwakarta. Kecamatan Jatiluhur terdiri atas 10 desa dengan memiliki total17.338 Rumah dan total 618 Rumah tak Layak Huni, dari setiap kelurahan / desa tersebut memiliki 61 RW dan 206 RT. Berdasarkan profil desa yang dibuat setiap tahun, semua desa di Kecamatan Jatiluhur adalah Desa Swakarya. Kantor Pemerintahan Kecamatan Jatiluhur terletak di Jalan Ir. H Djuanda no 21 di mana terletak di desa cilegong, struktur pemerintahan di Kelurahan ini adalah Kepala desa, Seketaris desa, dan kepala urusan. B. masalah Drainase Pengembangan sub sektor drainase memerlukan analisis yang tepat untuk menentukan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Berbagai permasalahan mengharuskan pemerintah untuk mengklasifikasikan setiap kawasan ke dalam beberapa zona prioritas agar pengembangan sistem drainase dapat berjalan dengan efektif dan berkesinambungan dalam mengatasi permasalahan drainase lingkungan. Sesuai pembahasan Buku Putih Sanitasi (BPS), permasalahan mendesak sistem pengelolaan drinase di kabupaten Purwakarta, sebagai berikut: 1.



Belum adanya data yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat capaian layanan drainase di Kab. Purwakarta.



2.



Konstruksi Jaringan Drainase di Kabupaten Purwakarta terbagi atas 2 (dua) yaitu permanen (sepanjang jalan arteri primer dan local primer di pusat kota) dan konstruksi semi permanen yang banyak terdapat di daerah perdesaan. 3. Lemahnya sistem kelembagaan pengelolaan drainase lingkungan di kabupaten Purwakarta yang terlihat pada lemahnya penyusunan perencanaan, minimnya penganggaran yang berujung pada terbatasnya penyediaan prasarana drainase, lemahnya sosialisasi, dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase. 4. Pelayanan drainase belum menjangkau seluruh lingkungan permukiman baik di daerah perdesaan maupun perkotaan, sistem drainase lingkungan belum tertata dan dikelola dengan baik 5. Kondisi fisik drainase yang tidak layak, sebagian besar saluran drainase yang ada belum permanen, masih berbentuk galian tanah. Dukungan media komunikasi khususnya media lokal dalam sosialisasi sistem sanitasi drainase lingkungan masih sangat rendah.



1.1.3.UU ,PP Tentang Sistem drainase yang seharusnya Permen PU No 12 /PRT/M/2014 pasal 1 ayat 3 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan “satu kesatuan sistem teknis dan non teknis dari prasarana dan Sarana Drainase perkotaan.”



1.1.4. penyelesaian Masyarakat dan pemerintah perlu bersinergi dan peduli pada lingkungannya.Untuk sistem drainase, pembuatan sumur resapan dan kolam konservasi adalah solusinya, baik itu secara pribadi (per bangunan) atau massal. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari perencanaan ini adalah :  Membuat satu rencana sistem drainase yang terintegrasi pada satu wilayah Kecamatan jatiluhur dengan memperhatikan kondisi eksisting yang ada. Tujuan dari perencanaan ini adalah :  Menyusun perencanaan teknis sistem drainase kecamatan jatiluhur sebagai pedoman teknis pelaksanaan untuk membenahi dan atau mengembangkan sitem drainase untuk mendukung perkembangan kota sehingga sistem drainasenya dapat berfungsi dengan baik dan secara teknis dapat dipertanggung



jawabkan, dengan berpedoman pada kondisi keadaan setempat saat ini khususnya program drainase kota sesuai urutan prioritas. 1.3 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Penulisan Dalam penelitian ini perlu dilakukan batasan cakupan dan prosedur analisis untuk mengetahui seberapa jauh cakupan penelitian sehingga dapat memudahkan dalam pembahasan penelitian. Batasan penelitian mencakup hal-hal di bawah ini : 1. Sistem Drainase yang diteliti adalah saluran drainase pada kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. 2. Penelitian ini membahas tentang menganalisis debit banjir, menganalisis dan mengevaluasi dimensi saluran drainase pada kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta.



1.4 Sistematika Pembahasan Bab 1



Mengenai tentang jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk yang di observasi ,tentang kondisi eksisting dan masalah drainase yang dialami di tempat observasi , UU dan PP sistem drainase yang seharus nya.



Bab 2



Mengenai gambaran umum daerah perencanaan diantaranya kondisi fisik daerah kondisi geografis ,kondisi hidrologi ,kondisi geologi ,kondisi klimatologi .karkteristik teknik pendukung ,demografi wilayah ,social dan budaya ,rencana tata ruang wilayah serta kondisi eksisting di wilayah tersebut.



Bab 3



Standar kriteria perencanaan meliputi dasar, factor dan standar perencanaan serta kriteria hidrologi dan hidrolika yang seharusnya.



Bab 4



Analisis dan perencanaan meliputi data curah hujan ,data dan asumsi yang di gunakan.



Bab 5



Detail sistem drainase perkotaan di wilayah Kecamatan Jatiluhur .