DST Psa Step Back [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



Dental Side Teaching Perawatan Endodontik Step Back Kondensasi Lateral I. Laporan Kasus Seorang bapak berusia 58 tahun berdomisili di Lapangan, Manado datang ke RSGM PSPDG FK UNSRAT dengan keluhan gigi depan kiri atas patah dan mulai berwarna kehitaman. Kondisi ini dirasakan sangat tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Hasil anamnesa pasien menyebutkan gigi tersebut pernah dibor oleh dokter dan tidak dilanjutkan perawatan kira-kira 20 tahun yang lalu. Kondisi gigi tersebut saat ini tidak dalam keadaan sakit. Gigi yang dirawat



: Gigi 22



Pemeriksaan



: 10 Februari 2017



II. Pemeriksaan Klinis A. Pemeriksaan Subjektif 1. Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan gigi depan kiri atas patah, berwarna kehitaman, dan ingin ditambal. 2. Riwayat Gigi terlibat Gigi tersebut berlubang sejak kira-kira 20 tahun yang lalu. Pasien pergi ke dokter gigi hendak mendapatkan perawatan namun dokter gigi mengebor gigi tersebut tanpa anastesi. Pasien tidak lagi kembali untuk melanjutkan perawatan karena trauma. Gigi perlahan rapuh dan patah. Gigi tersebut tidak lagi sakit atau mengalami keluhan apapun, tetapi sangat mengganggu penampilan dan dirasa tidak nyaman. 3. Riwayat Kesehatan Pasien tidak memiliki riwayat penyakit menular, penyakit yang pernah diderita, alergi obat-obatan maupun makanan. B. Pemeriksaan Objektif Tidak ditemukannya keluhan pada pemeriksaan ekstra dan intra oral, tidak terdapat fistula, perkusi, palpasi, tekanan negatif, tidak adanya karang gigi, gingiva di sekitar gigi normal. Tidak ada reaksi pada tes termal dan tidak dilakukan tes kavitas. Terdapat karies profunda, gigi berubah warna, dan fraktur pada mahkota.



2



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



C. Gambar Radiografi



Gambar ro-foto periapikal gigi 22. D. Foto Keadaan Gigi Sebelum Perawatan



Foto keadaan gigi tampak labial dan palatal sebelum perawatan. E. Diagnosis Klinik Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan objektif dapat disimpulkan diagnosis klinik gigi 22 yaitu nekrosis pulpa. F. Rencana Perawatan Perawatan Saluran Akar (PSA) Gigi 22 menggunakan teknik preparasi step back dengan teknik pengisian kondensasi lateral. Restorasi tetap mahkota pasak dengan bahan restorasi pasak logam dan mahkota akrilik. G. Prognosis Prognosis perawatan gigi 22 baik karena saluran akarnya normal, ujung akar tertutup, tidak terdapat resorpsi internal, dan pasien kooperatif.



III. Prosedur Perawatan A. Alat dan Bahan



3



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



1. 2. 3. 4. 5.



Masker, handscoen, penutup dada Diagnostik set (Kaca mulut, Sonde, Ekscavator, dan Pinset) Nierbekken Contra Angel Handpiece (low speed dan high speed) Mata bur low speed (round dan fissure bur diamond, bur pulas komposit silicone



rubber, arkansas stone) 6. Mata bur high speed (round dan fissure bur diamond, flame-shaped diamond, fine finishing bur) 7. Bite block 8. Saliva ejector 9. Dappen glass, Glass Lab 10. Cotton roll dan cotton pellet 11. Alkohol 70% 12. Articulating paper 13. Zinc Phosphat Cement 14. Bahan tumpatan sementara (caviton) 15. Endometason + Eugenol 16. File Measuring Set 17. Endobox 18. K-file No. 15-40 dan no. 45-80 19. H2O2 3% + Aquades 20. Guttap point 21. Spreader 22. Jarum eksterpasi 23. Jarum lentulo 24. Jarum irigasi endodotik 25. CHKM + Cresophene 26. Syringe disposable 3cc 27. Paper point 28. Petridish 29. Spritus burner B. Tahapan Perawatan 1. Pengisian Rekam Medik Pengisian rekam medik umum dan rekam medik bagian konservasi gigi. Dilanjutkan dengan melakukan dokumentasi foto gigi sebelum perawatan dan pengambilan ro-foto periapikal. 2. Tahap Preparasi Cavity Entrance Open bur diawali dengan menggunakan round bur (high speed). Tahapan open bur bertujuan untuk membuat akses atau jalan masuk ke ruang akar dan saluran akar. Open bur untuk gigi anterior dilakukan pada area palatal/ lingual dengan sudut ±45° sedangkan untuk gigi posterior dilakukan pada area oklusal.



Open bur dilakukan sesuaikan dengan anatomi akar dan



mahkota gigi, setelah orifice tampak, dinding dentin yang menggantung dalam kavitas tersebut dihilangkan menggunakan round dan fissure



4



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



diamond bur dengan gerakan menarik keluar kavitas, sehingga cavity entrance terbentuk dengan baik (rata dan halus) dan k-file no.15 dapat masuk lurus tanpa hambatan. 3. Tahap pengukuran panjang kerja Pengukuran panjang kerja diawali dengan melakukan ro-foto periapikal untuk mendapatkan diagnostic wire photo (DWP). Untuk memeroleh nilai DWP yaitu dengan memasukkan secara perlahan K-File nomor 20 atau 25 yang telah diberi stopper ke dalam saluran akar dengan tidak melebihi panjang tipikal gigi tersebut (Insisivus lateral RA = 22mm, mahkota = 9mm, akar = 13 mm), dan dilakukan foto rontgen periapikal.



Panjang file



sebenarnya maupun panjang file pada foto rontgen dicatat untuk menghindari kesalahan dalam penentuan panjang kerja. Panjang kerja merupakan panjang gigi sebenarnya dikurangi 1 mm. Panjang gigi sebenarnya diperoleh dari panjang gigi dalam foto rontgen dikalikan dengan panjang alat sebenarnya dan dibagi dengan panjang alat dalam foto rontgen. PGS = PAS x PGF



PK = PGS - 1mm



PAF Keterangan : PGS = Panjang gigi sebenarnya PAS = Panjang file sebenarnya PGF = Panjang gigi pada foto rontgen PAF = Panjang file pada foto rontgen PK = Panjang Kerja 4. Isolasi Area Kerja Area kerja hasil preparasi diisolasi dari kontak saliva dengan menggunakan cotton roll yang diletakkan didaerah mucobuccal fold. Pasien juga diinstruksikan untuk tetap membuka mulutnya agar area kerja tersebut tidak terkena saliva, sehingga tahap ini dapat menggunakan bantuan bite block. 5. Tahap Preparasi Saluran Akar Preparasi saluran akar bertujuan untuk menghilangkan dan membersihkan jaringan di dalam ruang pulpa dan saluran akar dari debris, jaringan nekrotik, jasad renik (mikroorganisme bakteri), dan jaringan radang serta untuk membentuk saluran akar (cleaning and shaping). Preparasi saluran akar terdiri atas dua yaitu secara biomekanik dan kimiawi.



Pada kasus ini



menggunakan preparasi saluran akar secara biomekanik yaitu dengan menggunakan instrumen/alat bantu secara manual/konvesional (File). Teknik preparasi yang akan digunakan yaitu teknik step back sebab gigi yang akan dirawat berakar bengkok. Preparasi saluran akar diawali dengan nomor



5



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



file kecil sampai besar secara berurutan dengan teknik push and full motion. File dimasukkan ke dalam saluran akar dengan teknik memutar searah jarum jam agar file mudah masuk kedalam saluran akar dan tidak patah. Tiap pergantian nomor file lakukan rekapitulasi dan irigasi saluran akar. Rekapitulasi bertujuan untuk memeriksa kembali panjang kerja agar tidak berubah, sedangkan irigasi berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa debris yang tertinggal di dalam saluran akar. Instrumenta si



Irigasi



Rekapitulasi



Rekapitulasi Irigasi Instrumenta Bagan tahapan preparasi saluran akar si



Teknik preparasi step back berfungsi untuk menjaga kelengkungan saluran akar pada 1/3 apikal karena file nomor kecil lebih lentur dibandingkan dengan nomor file besar. Pada teknik preparasi step back file nomor 15-25 panjangnya sesuai panjang kerja, dimana nomor file 25 digunakan sebagai master apical file/ file utama (MAF). Selanjutnya file nomor 30-40 panjang kerjanya dikurangi 1 mm dari panjang kerja pada nomor file sebelumnya, sedangkan nomor file 45 dst panjang kerja sesuai dengan panjang kerja pada file nomor 40. Perawatan saluran akar biasanya tidak dapat selesai dalam satu kali kunjungan, sehingga bila preparasi saluran akar belum selesai maka preparasi dilanjutkan pada kunjungan berikutnya. Saluran akar yang belum selesai, selanjutnya dilakukan irigasi dan dikeringkan kemudian diberikan cotton pellet yang telah ditetesi medikamen (CHKM atau Cresophene) secara bergantian antar kunjungan (rotation of medication) yang diletakkan didalam kavitas (ruang pulpa) kemudian kavitas ditutup dengan tumpatan sementara (caviton). Medikamen yang digunakan harus bergantian ditiap kunjungan, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya efek resisten terhadap bakteri saluran akar.



Selanjutnya pasien diinstruksikan untuk datang 5-7 hari



kemudian untuk melanjutkan preparasi saluran akar. 6. Tahap Trial Guttap Point Guttap point yang akan digunakan yaitu file nomor 25 yang merupakan file utama (MAF). Guttap point file nomor 25 diukur sesuai panjang kerja dan



6



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



diberi tanda, kemudian guttap dimasukkan ke dalam saluran akar sebatas tanda yang telah dibuat.



Selanjutnya dilakukan trial photo dengan



menggunakan foto rontgen periapikal dan guttap point yang telah dicobakan disimpan dalam petridish. 7. Tahap Sterilisasi Tahap sterilisasi menggunakan H2O2 3% + Aquades yang diirigasi secara bergantian pada saluran akar, kemudian dikeringkan menggunakan paper point hingga paper point tidak basah, tidak berubah warna dan tidak berbau. Selanjutnya saluran akar diberikan cotton pellet yang telah ditetesi ChKM atau Cresophene dan ditutup dengan tumpatan semen phosphate untuk menghindari saluran akar yang telah steril terkontaminasi lagi karena tumpatan sementara yang tidak adekuat. Pasien kembali diinstruksikan untuk datang kembali 5-7 hari kemudian. 8. Tahap Pengisian Saluran Akar (Obturasi) Setelah preparasi saluran akar selesai tahap selanjutnya obturasi saluran akar yang bertujuan untuk mencegah bakteri tumbuh kembali di dalam saluran akar yang telah disterilkan. Pada tahap obturasi, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan subjektif dan objektif pada gigi yang akan dirawat. Hasil pemeriksaan baik jika tidak terdapat rasa nyeri, tidak ada fistula, tidak berbau busuk, dan tidak ada tanda kerusakan jaringan. Pengisian saluran akar dengan teknik kondensasi lateral menggunakan satu guttap utama dan beberapa guttap kecil (auxillary). Sebelum pengisian saluran akar, terlebih dahulu isolasi daerah kerja dengan menggunakan cotton roll yang diletakkan pada muccobucco fold dan dipasangkan bite block serta tumpatan sementara dibuka. Pertama-tama campurkan pasta (sealer) saluran akar yaitu endometason dan eugenol dengan perbandingan 1:1 pada glass lab dengan menggunakan semen spatula. Sealer/pasta saluran akar berfungsi sebagai bahan pengisi antara dinding saluran akar dan guttap. Setelah tercampur gunakan jarum lentulo yang diolesi dengan pasta tersebut dan masukkan kedalam saluran akar menggunakan handpiece low speed.



Jarum lentulo dimasukkan dengan



diputar searah jarum jam secara merata pada seluruh dinding saluran akar. Pasta kembali diulaskan pada guttap MAF yang telah disediakan sebelumnya dan dimasukkan kedalam saluran akar secara perlahan sesuai panjang kerja yang telah diukur, selanjutnya masukkan guttap tambahan (auxillary) yaitu



7



Perawatan Endodontik | Aprisia Waworuntu



guttap nomor 15 kedalam saluran akar yang gunakan spreader untuk mengondensasi guttap kearah dinding lateral sampai tidak terdapat celah pada saluran akar. Kemudian guttap dipotong 1-2 mm dibawah dasar ruang pulpa (sebatas orifice) dengan ekscavator yang ujungnya telah dipanaskan pada lidah api, letakkan cotton pellet steril didalam kavitas dan ditumpat sementara dengan caviton, lalu dilakukan foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian guttap pada saluran akar. Jika pada hasil foto rontgen pengisian saluran akar sudah tepat, buka kembali tumpatan sementaranya, lalu dasar kavitas ditutup dengan zinc phosphate cement secara merata. Pasien kembali diinstruksikan datang kembali 2 minggu kemudian untuk di kontrol dan diberikan DHE. 9. Kontrol Pasien diinstruksikan untuk kontrol 2 minggu setelah perawatan. Pada saat kontrol dilakukan anamnesa, pemeriksan objektif berupa perkusi, tekanan dan palpasi pada gigi yang telah dirawat. Selanjutnya dievaluasi radiografi antara 12-18 bulan setelah perawatan, serta pasien diberikan DHE.