Epidemiologi Demam Berdarah Dengue [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Epidemiologi Demam Berdarah Dengue 1. Agen Virus dengue merupakan anggota famili flaviviridae. Virus dengue bersifat labil terhadap panas (termolabil). Sifat ini harus diperhatikan ketika hendak melakukan isolasi ataupun mengultur virus. Ada empat tipe penyebab DBD, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Masingmasing dari virus ini dapat dibedakan melalui isolasi virus di laboratorium. 2. Host Disini yang berperan sebagai host adalah manusia. Faktor umur maupun jenis kelamin manusia baik itu balita, anak-anak maupun dewasa, dan laki-laki maupun perempuan tidak berpengaruh terhadap kerentanan terhadap serangan DBD. Semua bisa terjangkit oleh penyakit ini. Yang menjadi pembeda adalah tingkat kekebalan tubuh seseorang terhadap virus ini. Kemudian kepadatan maupun jumlah persebaran penduduk juga akan berpengaruh terhadap berkembangnya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue. 3. Lingkungan Selain itu faktor lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan masyarakat pun sangat mempengaruhi adanya perkembangbiakan nyamuk pembawa virus dengue. Seperti kebiasaan yang memicu timbulnya penyakit DBD adalah kebiasaan yang sering ditemukan dimasyarakat Dalam 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru dan, dalam dekade ini, dari kota ke lokasi pedesaan. Penderitanya banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika dan Karibia. Virus dengue dilaporkan telah menjangkiti lebih dari 100 negara, terutama di daerah perkotaan yang berpenduduk padat dan pemukiman di Brazil dan bagian lain Amerika Selatan, Karibia, Asia Tenggara, dan India. Jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan sekitar 50 sampai 100 juta orang, setengahnya dirawat di rumah sakit dan mengakibatkan 22.000 kematian setiap tahun diperkirakan 2,5 miliar orang atau hampir 40 persen populasi dunia, tinggal di daerah endemis DBD yang memungkinkan terinfeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk setempat. Jumlah kasus DBD tidak pernah menurun di beberapa daerah tropik dan subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada anak, 90% di antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun. Di Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian sebanyak 800 orang lebih.



Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi jumlah kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau case fatality rate (CFR) 0,86% serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian 1.384 orang atau CFR 0,89%. Penderita DBD yang tercatat selama ini, tertinggi adalah pada kelompok umur 45 tahun sangat rendah seperti yang terjadi di Jawa Timur berkisar 3,64%.



Angka Kesakitan dan Kematian Angka kesakitan dan kematian DBD di berbagai Negara sangat bervariasi dan tergantung pada berbagai macam factor ,seperti status kekebalan dari populasi, kepadatan vector dan frekuensi penularan (seringnnya terjadi penular virus Dengue) , prevalensi sero tipe virus Dengue dan keadaan cuaca. Di wilayah pengawasan WHO Asia Tenggara, Thailand merupaka Negara peringkat pertama yang melaporkan banyak kasus demam berdarah dengue yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan Indonesia termasuk peringkat kedua berdasarkan jumlah kasus DBD yang dilaporkan. Sejak kasus meninggal (CFR 4,6%) . Dari tahun 1996 sampai dengan 2000 angka kesakitan terendah pada tahun 1999 dan tertinggi padda tahun 1996. Pada tahun 2000 terjadi kejadian luar biasa (KLB) di 4 kabupaten dan 3 kota. Kabupaten yang mengalami KLB adalah kabupaten Gresik, Kediri, Pacitan, dan Madiun. Sedangkan kota yang mengalami KLB adalah Kota Madiun, Mojekerto, dan Probolinggo. Angka Kematian (case fatality rate ) DBD dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 cenderung menurun dari 2,46% menjadi 0,99%. Umur,Jenis Kelamin, Kelompok Etnik, dan kebiasaan Hidup Selama awal tahun epidemi pada setiap Negara penyakit DBD ini kebanyakan menyerang anak-anak-anak dan 95% kasus yang dilaporkan berumur kurang dari 15 tahun.Walaupun demikian, berbaga Negara k berumur 5-9 tahun.Filipina dan Malaysia baru-baru ini melaporkan banyak kasus berumur lebih 15 tahun. Walaupun Thailand, Myanmar,Indonesia, dan Vietnam tetap melaporkan banyak kasus dibawah 14 tahun.kasus DBD yang berumur lebih 15 tahun banyak dijumpai di Amerika daripada Asia.



Distribusi Kasus DBD menurut Kelompok Umur Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 proporsi kasus DBD terbanyak adalah pada kelompok umur 4-5 tahun (kelompok umur sekolah). Tetapi pada tahun 1998 dan 2000 proporsi kasus pada kelompok umur 15-44 tahun meningkat. Keadaan tersebut perlu diwaspadai bahwa DBD cenderung meningkat pada kelompok umur remaja dan dewasa. Lebih jelasnnya distribusi proporsi kasus menurut kelompok umur dapat dilihat di table bawah ini



Distribusi proporsi kasus DBD menurut kelompok umur di Jawa Timur tahun 1996-2000 Tahun Kelompok Umur < 1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-44 th >45 th 1996 2.21 18.42 38.26 24.40 15.60 1.11 1997 1.97 15.15 35.24 23.90 21.71 2.03 1998 2.93 14.98 30.53 21.68 27.25 2.63 1999 3.31 17.98 34.92 21.31 19.54 2.91 2000 1.97 12.32 27.65 20.77 33.65 3.64 Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2001. Jenis kelamin pernah ditemukan perbedaan nyata di antara anak laki-laki dan wanita. Beberapa Negara melaporkan banyak kelompo wanita dengan dengue shock syndrome (DSS) menunjukkan angka kematian yang tinggi daripada laki-laki. Singapura dan Malaysia pernah mencata adannya pebedaan angka kejadian infeksi di antara kelompok etnik . Kelompok penduduk Cina banyak t erserang DBD daripada yang lain.Penemuan ini di jumpai pada awal epidemi. Distribusi Kematian DBD menurut kelompok Umur Proporsi DBD dari tahun 1999 sampai dengan 2000 menurut kelompok umur, yang tertinggi adalah kelompok umur 5-9 tahun.proporsi kematian DBD pada kelompok umur ada kecenderungan meningkat pada kelompok umur yang lebih tua.



EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF A. Penyebaran penyakit ini apabila dilihat dari berdasarkan kategori manusia yaitu Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus melalui perantara nyamuk sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung dengan penderita demam dengue. B. Penyebaran penyakit jika dilihat berdasarkan tempatnya yaitu Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang biak pada bak bak penampungan air,sepeti air bersih ,tergenang,atau teduh dan gelap dan dapat terbang 200-250 meter.Drum,ban,ember,vas bunga yang berisi air merupakan contoh tempat untuk berkembang biak. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat.



C. Penyebaran penyakit jika dilihat berdasarkan waktu yaitu Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Musim pancaroba merupakan saat pertumbuhan jentik nyamuk yang paling cepat. Hal itu disebabkan oleh banyaknya air yang tergenang akibat sisa-sisa hujan yang masih turun. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus. Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari,gigitan nyamuk itu sendiri lebih dari satu kali. yaitu menggantungkan pakaian-pakaian mereka di dalam kamar, pengurasan bak mandi atau TPA yang dilakukan lebih dari satu minggu sekali, padahal dianjurkan untuk melakukan pengurasan sekurang-kurangnya seminggu sekali bahkan bila perlu kurang dari satu minggu karena tingkat perkembangbiakan nyamuk juga tergantung suhu maupun tingkat kelembaban masing-masing daerah tempat tinggal.



Musim Di daerah yang sangat endemic di Negara Filipina,tahiland,Myanmar,Malaysia,Indonesia, Dan Vietnam, musim epidemic terjadi saat musim hujan yang hamper setiap tahun terjadi. Banyaknnya penderita sesuai dengan keadaan curah hujan yang hamper setiap tahun terjad.Kejadiaan luar biasa terjadi bulan Mei mencapai puncaknnya pada bulan Juli dan Agustus, menurun pada bulan Oktober. Tetapi pada musim epidemic akhir-akhir ini ditemukan kasus DBD di awal bulan januari.Di Indonesia tidak seperti Negara lain.Epidemik dimulai sesudah bulan September dan mencapai pncaknnya pada bulan Desember. Munculnya cuaca dingin membawa wabah demam berdarah berakhir, nyamuk tersebut diberikan tidak mampu transmisi. smith di malaya telah mempostulasikan reservoir dengue di hutan dikelola oleh nyamuk pohon tinggal. dari reservoir ini. albopictus banyak infeksi mengirimkan ke penduduk pedesaan. Di daerah pedesaan, aedes albopictus atau spesies aedes lainnya dapat berfungsi sebagai vektor, tetapi kebiasaan mereka dan host manusia disalurkan banyak berpenduduk jarang menjadikan berat, wabah eksplosif kecil kemungkinan Di kepulauan masyarakat Perancis oceania, epidemi besar dengue terjadi saat 1944. dengue 1 penetral antibodi dideteksi di hampir semua orang yang berusia lebih dari 6 tahun, tetapi tidak ada pada anak di bawah 6 tahun, menunjukkan bahwa epidemi tahun 1944 mempengaruhi hampir semua warga , sehingga menghilangkan manusia sebagai reservoir infeksi. meskipun Banyaknya vektor nyamuk aedes diduga polynesiensis di tahun-tahun berikutnya, epidemi demam berdarah tidak terjadi, mungkin karena kurangnya reservoir daya manusia tambahan virus. virus dengue telah dikirimkan oleh A polynesiensis di laboratorium.



Daftar pustaka http://surveilansepidfkmunsri.blogspot.co.id/2013/11/surveilans-epidemiologi-demam-berdarah.html Textbook of virology BY (A.J RHODES,M.D., F.R.C.P (Edin.), F.R.S.C. ) (Third edition) Textbook of virology BY (A.J RHODES,M.D., F.R.C.P (Edin.), F.R.S.C. ) (Fourth edition) Textbook of medicine Demam Berdarah dengue (soegeng Soegijanto)