Erwin Muhamad Frizky - P3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Asisten



Kelas



Nilai Laporan :



Farmasi A Post Test :



LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID JUDUL : PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN SIRUP



Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 01 April 2021 Kelompok



: 7 (Tujuh)



Praktikum Ke-



: 3 (Tiga)



Nama/NPM



: Erwin Muhamad Frizky / 20.71.022471



PROGRAM STUDI D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2021



1. TUJUAN PERCOBAAN Dapat memahami dan merancang suatu sediaan Sirup mulai dari pre formulasi, formulasi serta evaluasi.



2. TEORI PENDAHULUAN/PUSTAKA Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair dalam dunia farmasi yang dikenal luas oleh masyarakat. Saat ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam merk, baik yang generic maupun yang paten. Biasanya, orang-orang mengunakan sediaan sirup karena disamping mudah penggunaannya, sirup juga mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik sehingga disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak dan orang yang susah menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya. Menurut Farmakope Indonesia III (1979), sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi. Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa. Dalam perkembangannya, banyak sekali pengertian mengenai sirup. Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Sirup adalah sediaan cairan kental untuk pemakaian dalam, yang minimal mengandung 90% sakarosa. Kandungan sakarosa dari sirup umumnya antara 60-65%. Hal itu menentukan daya tahan dari sediaan. Atas dasar daya tahannya maka sediaan berkonsentrasi tinggi dinilai paling baik, meskipun demikian perlu diperhatikan bahwa dengan meningkatnya kandungan gula dari sirup menyebabkan kelarutan bahan obat tertentu di dalamnya berkurang. Komponen-komponen sirup terdiri dari: a. Pemanis Pemanis berungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori yang dihasilkan dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori rendah. Adapun pemanis berkalori tinggi misalnya sorbitol, sakarin dan sukrosa sdangkan yang berkalori rendah seperti laktosa.



b. Pengawet antimikroba Pengawet antimikroba digunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba atau jamur. c. Perasa dan Pengaroma Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mempunyai rasa yang enak. Karena sirup adalah sediaan cair, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Pengaroma ditambahkan ke dalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma ini harus sesuai dengan rasa sediaan sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk diberi aroma citrus. d. Pewarna Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan cair terutama tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisen dengan rasa. Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator. e. Kosolven Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan. Selanjutnya sifat fisika sediaan sirup terdiri dari: a. Viskositas Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lainnya dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya. Untuk menentukan kekentalan, suhu zat uji yang diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan



perubahan kekentalan yang berarti untuk pengukuran sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas idak lebi dari 0,1oC. b. Uji mudah tidaknya dituang Uji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. Uji ini berkaitan erat dengan viskositas. Viskositas yang rendah menjadikan cairan akan smakin mudah dituang dan sebaliknya. Sifat fiik ini digunakan untuk melihat stabilitas sediaan cair selama penyimpanan. Besar kecilnya kadar suspending agent berpengaruh terhadap kemudahan sirup untuk dituang. Kadar zat penstabil yang terlalu besar dapat menyebabkan sirup kental dan sukar dituang. c. Uji Intensitas Warna Uji intensitas warna dilakukan dengan melakukan pengamatan pada warna sirup mulai minggu 0-4. Warna yang terjadi selama penyimpanan dibandingkan dengan warna pada minggu 0. Uji ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna sediaan cair yang disimpan Selama waktu tertentu. Karakteristik bahan obat: 1. Paracetamol (Acetaminophenum) [F.III hal 37] ➢ Acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. ➢ Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit. ➢ Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Suhu lebur: 169o sampai 172o. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. ➢ Khasiat dan penggunaan: Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam). ➢ Dosis maksimal per hari paracetamol tidak dicantumkan, tetapi normalnya 3-4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus menerus akan menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati).



2. Aethanolum (Etanol) [F.III hal 65] ➢ Etanol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung tidak kurang dari 94,7 v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O. ➢ Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. ➢ Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat sejuk jauh dari nyala api. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 3. Propilen Glikol [F.IV hal 712] ➢ Pemerian: Cairan kental; jernih, tidak berbau; rasa agak manis. ➢ Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (90%) P, dan dalam kloroform P, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah dan minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 4. Sir.Simplex (Sirupus Simplex) [F.III hal 567] ➢ Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk. 5. Asam Benzoat (Acidum benzoicum) [F.III hal 49] ➢ Asam Benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% C7H6O3. ➢ Pemerian: Hablur halus dan ringan; tidak berwarna, tidak berbau. ➢ Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur. 6. Glycerolum (Gliserol, Gliserin) [F.III hal 271-272] ➢ Pemerian: Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o.



➢ Kelarutan: Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 7. Nipagin (Metil Paraben, Methylis Parabenum) [F.III hal 178] ➢ Pemerian: Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. ➢ Kelarutan: Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur. 8. Nipasol (Propil Paraben, Propylis Parabenum) [F.III hal 535] ➢ Pemerian: Serbuk hablur halus putih; tidak berbau; tidak berasa. ➢ Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Zat pengawet. 9. Essence Anggur ➢ Pemerian: Cairan berwarna ungu dan mempunyai bau khas anggur. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 10. Essence Strawberry ➢ Pemerian: Cairan berwarna merah dan mempunyai bau khas strawberry. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris.



11. Essence Jeruk ➢ Pemerian: Cairan berwarna kuning/oranye dan mempunyai bau khas jeruk. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 12. Aqua (Aqua Destillata) [F.III hal 96] ➢ Air suling dibuat dengan menyuling air yang diminum. ➢ Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.



3. BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur Alat: 1) Timbangan Analitik. 2) Pipet Tetes. 3) Kertas Perkamen. 4) Cawan Porselin. 5) Gelas Ukur. 6) Gelas Beaker. 7) Batang Pengaduk. 8) Kaca Arloji. 9) Corong. 10) Botol Sirup. 11) pH Meter. 12) Viscotester. Bahan: 1) Paracetamol. 2) Etanol. 3) Propilen Glikol. 4) Sirupus Simplex. 5) Asam Benzoat. 6) Essence Anggur. 7) Aquadest.



ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry dan Essence Jeruk Alat: 1) Gelas Beaker. 2) Batang Pengaduk. 3) Hotplate. Bahan: 1) Paracetamol. 2) Propilen Glikol. 3) Gliserin. 4) Nipagin. 5) Nipasol. 6) Sirup Simplex. 7) Essence Stoberi. 8) Pewarna Merah. 9) Essence Jeruk. 10) Pewarna Kuning. 11) Aquadest.



iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry Alat: 1) Gelas Ukur. 2) Cawan Porselin. 3) Mortir dan Stamper. 4) Pembakar Bunsen. 5) Batang Pengaduk. 6) Pipet Tetes. 7) Botol Semprot. 8) Gelas Beaker. 9) Sudip. 10) Kain Serbet. 11) Botol Sirup.



Bahan: 1) Paracetamol. 2) Propilen Glikol. 3) Gliserin. 4) PEG. 5) Asam Benzoat. 6) Sukrosa. 7) Na2HPO4. 8) NaH2PO4. 9) Pewarna Merah. 10) Essence Stoberi. 11) Aquadest.



4. DATA PERCOBAAN, PERHITUNGAN i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur R/



Paracetamol



1440mg



Etanol



5mL



Propilen Glikol



7mL



Sir.Simplex



12



Asam Benzoat



60mg



Essence Anggur Aquadest



qs ad 60mL



1) Paracetamol ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 120mg = 1440mg



➢ Penimbangan: 1440mg 2) Etanol ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 0,4mL = 5mL



➢ Penimbangan: 5mL 3) Propilen Glikol ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 0,58mL = 7mL



➢ Penimbangan: 7mL



4) Sirupus Simplex ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 1mL = 12gram



➢ Penimbangan: 12gram 5) Asam Benzoat ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 5mL = 60mg



➢ Penimbangan: 60mg 6) Essence Anggur ➢ qs (secukupnya) 7) Aquadest. ➢ Ad 60mL ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry dan Essence Jeruk a) Formula 1 R/



Paracetamol Propilen Glikol



15%



Gliserin



10%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex



67%



Essence Strawberry



qs



Pewarna Merah



qs



Aquadest



ad 60mL



1) Paracetamol ➢ Tidak diketahui beratnya 2) Propilen Glikol ➢ Perhitungan:



15gram 100



x 60mL = 9mL



➢ Penimbangan: 9mL 3) Gliserin ➢ Perhitungan:



10gram 100



➢ Penimbangan: 6mL



x 60mL = 6mL



4) Nipagin ➢ Perhitungan:



0,2gram 100



x 60mL = 0,12gram



➢ Penimbangan: 0,12gram 5) Nipasol ➢ Perhitungan:



0,02gram 100



x 60mL = 0,012gram



➢ Penimbangan: 0,012gram 6) Sirupus Simplex ➢ Perhitungan:



67gram 100



x 60mL = 40,2gram



➢ Penimbangan: 40,2gram 7) Essence Strawberry ➢ qs (secukupnya) 8) Pewarna Merah ➢ qs (secukupnya) 9) Aquadest. ➢ Ad 60mL b) Formula 2 R/



Paracetamol Propilen Glikol



15%



Gliserin



5%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex



67%



Essence Strawberry



qs



Pewarna Merah



qs



Aquadest



ad 60mL



1) Paracetamol ➢ Tidak diketahui beratnya 2) Propilen Glikol ➢ Perhitungan:



15gram 100



➢ Penimbangan: 9mL



x 60mL = 9mL



3) Gliserin ➢ Perhitungan:



5gram 100



x 60mL = 3mL



➢ Penimbangan: 3mL 4) Nipagin ➢ Perhitungan:



0,2gram 100



x 60mL = 0,12gram



➢ Penimbangan: 0,12gram 5) Nipasol ➢ Perhitungan:



0,02gram 100



x 60mL = 0,012gram



➢ Penimbangan: 0,012gram 6) Sirupus Simplex ➢ Perhitungan:



67gram 100



x 60mL = 40,2gram



➢ Penimbangan: 40,2gram 7) Essence Strawberry ➢ qs (secukupnya) 8) Pewarna Merah ➢ qs (secukupnya) 9) Aquadest. ➢ Ad 60mL c) Formula 3 R/



Paracetamol Propilen Glikol



15%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex



67%



Essence Strawberry



qs



Pewarna Merah



qs



Aquadest



ad 60mL



1) Paracetamol ➢ Tidak diketahui beratnya 2) Propilen Glikol ➢ Perhitungan:



15gram 100



x 60mL = 9mL



➢ Penimbangan: 9mL 3) Nipagin ➢ Perhitungan:



0,2gram 100



x 60mL = 0,12gram



➢ Penimbangan: 0,12gram 4) Nipasol ➢ Perhitungan:



0,02gram



x 60mL = 0,012gram



100



➢ Penimbangan: 0,012gram 5) Sirupus Simplex ➢ Perhitungan:



67gram 100



x 60mL = 40,2gram



➢ Penimbangan: 40,2gram 6) Essence Strawberry ➢ qs (secukupnya) 7) Pewarna Merah ➢ qs (secukupnya) 8) Aquadest. ➢ Ad 60mL iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry R/



Paracetamol



3



PEG 400



5mL



Propilen Glikol



13mL



Gliserin



14mL



Succrosa



40



Essence Strawberry



qs



Asam Benzoat



0,15



Na2HPO4



1077,68mg



NaH2PO4



78,4mg



Aquadest



ad 60mL



1) Paracetamol ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 0,25gram = 3gram



➢ Penimbangan: 3gram



2) PEG ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 0,4mL = 5mL



➢ Penimbangan: 5mL 3) Propilen Glikol ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 1,08mL = 13mL



➢ Penimbangan: 13mL 4) Gliserin ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 1,16mL = 14mL



➢ Penimbangan: 14mL 5) Succrosa ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 3,3gram = 40gram



➢ Penimbangan: 40gram 6) Essence Strawberry ➢ qs (secukupnya) 7) Asam Benzoat ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 0,0125gram = 0,15gram



➢ Penimbangan: 0,15gram 8) Na2HPO4 ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 89,8mg = 1077,68mg



➢ Penimbangan: 1077,68mg 9) NaH2PO4 ➢ Perhitungan:



60mL 5mL



x 6,53mg = 78,4mg



➢ Penimbangan: 78,4mg 10) Aquadest. ➢ Ad 60mL



5. PROSEDUR PEMBUATAN i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur



Penimbangan



Timbang semua bahan sesuai perhitungan dengan Neraca Analitik, kemudian disisihkan



Ukur 60mL Aquadest dalam Gelas Ukur, Kalibrasi botol 60mL



kemudian masukkan ke dalam Botol Sirup dan diberi tanda



Masukkan 1,44gram Paracetamol ke dalam gelas Paracetamol



beaker dan tambahkan 5mL Etanol, kemudian diaduk hingga homogen



Propilen Glikol



Tambahkan 7mL Propilen Glikol ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga Paracetamol larut



Asam Benzoat



Tambahkan 60mg Asam Benzoat ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga larut



Sirupus Simplex



Tambahkan 12gram Sirupus Simplex ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga larut



Tambahkan Essence Anggur ke dalam Gelas Essence Anggur



Beaker dan diaduk hingga homogen; tambahkan aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk



Masukkan sediaan ke dalam Botol Sirup dengan Botol Sirup



Corong; bersihkan Gelas Beaker dengan Aquadest dan di ad hingga 60mL



Evaluasi Sediaan Lakukan evaluasi sediaan dan diamati



ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Stoberi dan Essence Jeruk



Masukkan Paracetamol ke dalam gelas beaker Paracetamol



dan tambahkan Gliserin, kemudian diaduk hingga homogen



Propilen Glikol



Tambahkan Propilen Glikol ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga Paracetamol larut



Larutkan Nipagin dan Nipasol dengan etanol dan Nipagin dan Nipasol



diaduk hingga larut; kemudian tambahkan ke dalam gelas beaker



Pemanasan



Panaskan larutan dalam gelas beaker dengan hotplate



Sirupus Simplex



Panaskan Sirup Simplex dengan menggunakan hotplate



Pencampuran



Campurkan Larutan gelas beaker dan Sir.Simplex ke dalam gelas beaker baru



Essence



Tambahkan Essence dan Pewarna ke dalam gelas beaker dan tambahkan aquadest ad 60mL



iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry



Masukkan sebagian Paracetamol ke dalam Paracetamol



mortir; tambahkan 13mL Propilen Glikol dan digerus ad larut



Tambahkan lagi sebagian Paracetamol ke dalam Paracetamol



mortir; tambahkan 14mL Gliserin dan digerus Ad homogen



Tambahkan sisa Paracetamol ke dalam mortir; Paracetamol



tambahkan 5mL PEG 400 dan digerus Ad homogen



Pindahkan sediaan ke dalam Gelas Beaker dan Pemanasan



dipanaskan dengan Bunsen; aduk ad larut dan masukkan ke dalam botol sirup



Asam Benzoat



Sukrosa



Na2HPO4 dan NaH2PO4



Larutkan 0,15g Asam Benzoat ke dalam air dan diaduk ad larut; masukkan ke dalam botol



Larutkan 40g Sukrosa ke dalam air panas dan diaduk ad larut



Tambahkan Na2HPO4 dan NaH2PO4 ke dalam Larutan Sukrosa dan diaduk ad homogen; masukkan ke dalam botol



Essence Stoberi



Botol Sirup



Tambahkan Pewarna dan Essence Stoberi ke dalam botol dan dikocok ad homogen



Tambahkan Aquadest ad batas botol dan dikocok



6. PEMBAHASAN HASIL Praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan Sirup Paracetamol. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, sebagai pelarut digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. Sedangkan sirup adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat mengandung juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam. Paracetamol termasuk dalam golongan obat penurun demam (antipiretik) dan penghilang nyeri (analgesik) untuk nyeri ringan hingga sedang. Akan tetapi parasetamol tidak memiliki efek anti-rematik dan anti-radang. Selain itu, paracetamol tidak menimbulkan iritasi di lambung sehingga bisa diminum sebelum makan. Dosis yang diberikan pada anak-anak berumur kurang dari 12 tahun adalah 10– 15mg/kg berat badan setiap 4–6 jam jika dibutuhkan. Adapun dosis untuk orang dewasa adalah 325–650mg setiap 4–6 jam atau 1000mg 3–4 kali per hari. Penggunaan parasetamol tidak boleh melebihi 4g per hari untuk dewasa dan 2,6g per hari untuk anak-anak karena dapat menyebabkan overdosis. Sebagai obat analgesik, Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi jumlah prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi rasa sakit. Namun, berbeda dengan aspirin, paracetamol memblokir pesan rasa sakit di sistem saraf pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Paracetamol digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala, migrain, nyeri otot, neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, dan nyeri menstruasi. Sebagai obat Antipiretik, Paracetamol adalah antipiretik yang dapat mengurangi demam dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol banyak digunakan dalam obat-obatan untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, paracetamol diberikan kepada anak-anak setelah pemberian vaksinasi untuk mencegah demam pasca-imunisasi. Dalam pembuatan sirup parasetamol ini, dilakukan metode pelarutan dengan pemanasan. Sirup yang dibuat dengan cara ini dibutuhkan waktu yang relative cepat dan komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh pemanasan. Setelah sediaan sirup dibuat sesuai formula, kemudiaan sediaan tersebut dilakukan evaluasi. Adapun evaluasi yang dilakukan meliputi, organoleptis, viskositas, dan pemeriksaan pH.



i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur



No.



1.



Uji Organoleptis



pH



Uji



Bau



Rasa



Warna



Kejernihan



Larutan



Viksositas



Anggur



Manis Anggur



Ungu Muda



Jernih



5,96



1,5 mpas



Pada percobaan ini dilakukan pembuatan Sirup Paracetamol Essence Anggur. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang semua bahan sesuai perhitungan dan disisihkan. Setelah itu men-kalibrasi botol 60mL. Masukkan 1,44gram Paracetamol ke dalam gelas beaker dan tambahkan 5mL Etanol kemudian diaduk hingga homogen. Tambahkan 7mL Propilen Glikol dan diaduk hingga Paracetamol larut. Tambahkan lagi 60mg Asam Benzoat dan diaduk hingga larut. Tambahkan lagi 12gram Sir.Simplex dan diaduk kembali hingga larut. Tambahkan Essence Anggur ke dalam gelas beaker dan diaduk; tambahkan aquadest kemudian diaduk kembali. Masukkan sediaan ke dalam Botol Sirup dan tambahkan aquadest ad 60mL. Diperolehlah 60mL Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur. Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, Etanol dan Propilen Glikol sebagai cosolvent, Sir.Simplex sebagai pemanis, Asam Benzoat sebagai pengawet, Essence Anggur sebagai perasa serta Aquadest sebagai pelarut. Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain: 1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya. Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna ungu muda, memiliki bau khas anggur, dan rasanya manis. 2) Pada pengujian viskositas dengan menggunakan viskotester. Dengan Vt03 dan spindel no.4 terbaca viskositas sebesar 1,5 mpas. 3) Pada pengujian pemeriksaan pH dengan menggunakan pH meter, diperoleh pH sebesar 5,96. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam lemah. ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry dan Essence Jeruk Pada percobaan ini dilakukan pembuatan Sirup Paracetamol dengan perbedaan jumlah Gliserin sebagai cosolvent. Pada formula pertama digunakan 10% Gliserin, formula kedua 5% Gliserin dan formula ketiga tidak menggunakan Gliserin.



Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan Paracetamol ke dalam gelas beaker dan tambahkan Gliserin kemudian diaduk hingga homogen. Tambahkan Propilen Glikol dan diaduk hingga Paracetamol larut. Larutkan Nipagin dan Nipasol dengan etanol dan diaduk hingga larut; kemudian masukkan ke dalam gelas beaker. Dilakukan proses pemanasan, yang pertama panaskan Larutan gelas beaker dengan hotplate; yang kedua panaskan Sirup Simplex dengan hotplate. Campurkan Larutan gelas beaker dan Sirup Simplex ke dalam gelas beaker baru. Tambahkan Essence dan Pewarna dan tambahkan aquadest ad 60mL. Dari ketiga formula yang berhasil atau memenuhi kriteria adalah formula pertama. Karena formula pertama tidak keruh dan bahan aktifnya larut dalam air. a) Formula 1 No.



1.



Uji Organoleptis



pH



Uji



Bau



Rasa



Warna



Kejernihan



Larutan



Viksositas



Strawberry



Manis Strawberry



Merah



Jernih



5



-



Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, Propilen Glikol dan Gliserin sebagai cosolvent, Sir.Simplex sebagai pemanis, Nipagin dan Nipasol sebagai pengawet, Essence Strawberry sebagai perasa, Pewarna Merah sebagai pewarna serta Aquadest sebagai pelarut. Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain: 1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya. Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna merah, memiliki bau khas strawberry, dan rasanya manis. 2) Pada pengujian pemeriksaan pH, diperoleh pH sebesar 5. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam lemah. b) Formula 2 No.



1.



Uji Organoleptis



pH



Uji



Bau



Rasa



Warna



Kejernihan



Larutan



Viksositas



Jeruk



Manis Jeruk



Kuning Muda



Jernih



5



-



Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, Propilen Glikol dan Gliserin sebagai cosolvent, Sir.Simplex sebagai pemanis, Nipagin dan Nipasol sebagai pengawet, Essence Jeruk sebagai perasa, Pewarna Kuning sebagai pewarna serta Aquadest sebagai pelarut. Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain: 1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya. Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna kuning muda, memiliki bau khas jeruk, dan rasanya manis. 2) Pada pengujian pemeriksaan pH, diperoleh pH sebesar 5. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam lemah. c) Formula 3 No.



1.



Uji Organoleptis



pH



Uji



Bau



Rasa



Warna



Kejernihan



Larutan



Viksositas



Strawberry



Manis Strawberry



Merah



Jernih



5



-



Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, Propilen Glikol sebagai cosolvent, Sir.Simplex sebagai pemanis, Nipagin dan Nipasol sebagai pengawet, Essence Strawberry sebagai perasa, Pewarna Merah sebagai pewarna serta Aquadest sebagai pelarut. Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain: 1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya. Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna merah, memiliki bau khas strawberry, dan rasanya manis. 2) Pada pengujian pemeriksaan pH, diperoleh pH sebesar 5. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam lemah. iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry



No.



1.



Uji Organoleptis



pH



Uji



Bau



Rasa



Warna



Kejernihan



Larutan



Viksositas



Strawberry



Manis Strawberry



Merah



Jernih



6



-



Pada percobaan ini dilakukan pembuatan Sirup Paracetamol Essence Anggur. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan sebagian Paracetamol ke dalam mortir dan tambahkan 13mL Propilen Glikol dan digerus hingga larut.



Tambahkan lagi sebagian Paracetamol ke dalam mortir dan tambahkan 14mL Gliserin kemudian digerus lagi hingga homogen. Tambahkan sisa paracetamol dan tambahkan juga 5mL PEG 400 kemudian digerus ad homogen. Selanjutnya adalah proses pemanasan, pindahkan sediaan ke dalam gelas beaker dan dipanaskan dengan Bunsen; sediaan sambil diaduk hingga larut dan dimasukkan ke dalam botol sirup. Larutkan 0,15gram Asam Benzoat ke dalam air dan diaduk hingga larut kemudian masukkan ke dalam botol. Larutkan 40gram Sukrosa ke dalam air panas dan diaduk hingga larut; ditambahkan 1077,68mg Na2HPO4 dan 78,4mg NaH2PO4 kemudian diaduk hingga homogen dan masukkan ke dalam botol. Tambahkan pewarna dan Essence Strawberry kemudian dikocok hingga homogen. Tambahkan aquadest ad 60mL dan dikocok. Diperolehlah 60mL Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry. Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, PEG 400 sebagai emulgatir, Propilen Glikol dan Gliserin sebagai cosolvent, Succrosa sebagai pemanis, Asam Benzoat sebagai pengawet, Essence Strawberry sebagai perasa, Pewarna Merah sebagai pewarna, Na2HPO4 dan NaH2PO4 sebagai pendapar serta Aquadest sebagai pelarut. Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain: 1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya. Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna merah, memiliki bau khas strawberry, dan rasanya manis. 2) Pada pengujian pemeriksaan pH, diperoleh pH sebesar 6. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam lemah.



7. DAFTAR PUSTAKA Aprilia Rachmad. “VIDIO PEMBUATAN PARACETAMOL SIRUP OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SEMESTER IV 2019.” YouTube, 25 Aug. 2019, www.youtube.com/watch?v=SiNgJwDFB4g&list=PLY9ssDn4oqWWnaAB SKE-uacOU5koMRDj_&index=7. Accessed 1 Apr. 2021.



Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.



Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Edupreneur. “PEMBUATAN LARUTAN SIRUP PARACETAMOL.” YouTube, 3 Apr. 2019, www.youtube.com/watch?v=6oVkMWCYOPA&list=PLY9ssDn4oqWWna ABSKE-uacOU5koMRDj_&index=6. Accessed 1 Apr. 2021. Guest. “Laporan Sirup Paracetamol - PDFCOFFEE.COM.” Pdfcoffee.com, PDFCOFFEE.COM, 2019, pdfcoffee.com/laporan-sirup-paracetamol-pdffree.html. Accessed 4 Apr. 2021. Lidya Ameliana. “Pembuatan Sirup Parasetamol.” YouTube, 18 Oct. 2020, www.youtube.com/watch?v=SHQ8UHEuvqY&list=PLY9ssDn4oqWWnaA BSKE-uacOU5koMRDj_&index=6. Accessed 1 Apr. 2021. Novia Hergiani. “Laporan Semsol Syrup.” Academia.edu, 2019, www.academia.edu/23066541/Laporan_Semsol_Syrup. Accessed 2 Apr. 2021. wardah az zahrah. “SEDIAAN SIRUP.” Blogspot.com, 2016, zharalasandarastory.blogspot.com/2016/03/sediaan-sirup.html. Accessed 1 Apr. 2021.



8. JAWABAN POST TEST a. Buatlah cara kerja setiap praktikum dalam bentuk bagan! Jawab: i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur



Penimbangan



Timbang semua bahan sesuai perhitungan dengan Neraca Analitik, kemudian disisihkan



Ukur 60mL Aquadest dalam Gelas Ukur, Kalibrasi botol 60mL



kemudian masukkan ke dalam Botol Sirup dan diberi tanda



Masukkan 1,44gram Paracetamol ke dalam gelas Paracetamol



beaker dan tambahkan 5mL Etanol, kemudian diaduk hingga homogen



Propilen Glikol



Tambahkan 7mL Propilen Glikol ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga Paracetamol larut



Asam Benzoat



Tambahkan 60mg Asam Benzoat ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga larut



Sirupus Simplex



Tambahkan 12gram Sirupus Simplex ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga larut



Tambahkan Essence Anggur ke dalam Gelas Essence Anggur



Beaker dan diaduk hingga homogen; tambahkan aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk



Masukkan sediaan ke dalam Botol Sirup dengan Botol Sirup



Corong; bersihkan Gelas Beaker dengan Aquadest dan di ad hingga 60mL



Evaluasi Sediaan Lakukan evaluasi sediaan dan diamati



ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Stoberi dan Essence Jeruk



Masukkan Paracetamol ke dalam gelas beaker Paracetamol



dan tambahkan Gliserin, kemudian diaduk hingga homogen



Propilen Glikol



Tambahkan Propilen Glikol ke dalam Gelas Beaker dan diaduk hingga Paracetamol larut



Larutkan Nipagin dan Nipasol dengan etanol dan Nipagin dan Nipasol



diaduk hingga larut; kemudian tambahkan ke dalam gelas beaker



Pemanasan



Panaskan larutan dalam gelas beaker dengan hotplate



Sirupus Simplex



Panaskan Sirup Simplex dengan menggunakan hotplate



Pencampuran



Campurkan Larutan gelas beaker dan Sir.Simplex ke dalam gelas beaker baru



Essence



Tambahkan Essence dan Pewarna ke dalam gelas beaker dan tambahkan aquadest ad 60mL



iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry



Masukkan sebagian Paracetamol ke dalam Paracetamol



mortir; tambahkan 13mL Propilen Glikol dan digerus ad larut



Tambahkan lagi sebagian Paracetamol ke dalam Paracetamol



mortir; tambahkan 14mL Gliserin dan digerus Ad homogen



Tambahkan sisa Paracetamol ke dalam mortir; Paracetamol



tambahkan 5mL PEG 400 dan digerus Ad homogen



Pindahkan sediaan ke dalam Gelas Beaker dan Pemanasan



dipanaskan dengan Bunsen; aduk ad larut dan masukkan ke dalam botol sirup



Asam Benzoat



Sukrosa



Na2HPO4 dan NaH2PO4



Larutkan 0,15g Asam Benzoat ke dalam air dan diaduk ad larut; masukkan ke dalam botol



Larutkan 40g Sukrosa ke dalam air panas dan diaduk ad larut



Tambahkan Na2HPO4 dan NaH2PO4 ke dalam Larutan Sukrosa dan diaduk ad homogen; masukkan ke dalam botol



Tambahkan Pewarna dan Essence Stoberi ke



Essence Stoberi



dalam botol dan dikocok ad homogen



Botol Sirup



Tambahkan Aquadest ad batas botol dan dikocok



b. Sebutkan Formulasi yang digunakan! Jawab: i.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur R/



Paracetamol



1440mg



Etanol



5mL



Propilen Glikol



7mL



Sir.Simplex



12



Asam Benzoat



60mg



Essence Anggur Aquadest



No.



qs ad 60mL



Nama Bahan



Fungsi



Berat



1.



Paracetamol



Bahan Aktif



1440mg



2.



Etanol



Cosolvent



5mL



3.



Propilen Glikol



Cosolvent



7mL



4.



Sir.Simplex



Pemanis



12gram



5.



Asam Benzoat



Pengawet



60mg



6.



Essence Anggur



Perasa



qs



7.



Aquadest



Pelarut



Ad 60mL



Karakteristik bahan obat: 1. Paracetamol (Acetaminophenum) [F.III hal 37] ➢ Acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. ➢ Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.



➢ Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Suhu lebur: 169o sampai 172o. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. ➢ Khasiat dan penggunaan: Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam). ➢ Dosis maksimal per hari paracetamol tidak dicantumkan, tetapi normalnya 3-4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus menerus akan menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati). 2. Aethanolum (Etanol) [F.III hal 65] ➢ Etanol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung tidak kurang dari 94,7 v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O. ➢ Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. ➢ Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat sejuk jauh dari nyala api. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 3. Propilen Glikol [F.IV hal 712] ➢ Pemerian: Cairan kental; jernih, tidak berbau; rasa agak manis. ➢ Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (90%) P, dan dalam kloroform P, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah dan minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 4. Sir.Simplex (Sirupus Simplex) [F.III hal 567] ➢ Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk. 5. Asam Benzoat (Acidum benzoicum) [F.III hal 49] ➢ Asam Benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% C7H6O3.



➢ Pemerian: Hablur halus dan ringan; tidak berwarna, tidak berbau. ➢ Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur. 6. Essence Anggur ➢ Pemerian: Cairan berwarna ungu dan mempunyai bau khas anggur. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 7. Aqua (Aqua Destillata) [F.III hal 96] ➢ Air suling dibuat dengan menyuling air yang diminum. ➢ Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.



ii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry dan Essence Jeruk a) Formula 1 R/



Paracetamol Propilen Glikol



15%



Gliserin



10%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex Essence Strawberry



qs



Pewarna Merah



qs



Aquadest



No. 1.



Nama Bahan Paracetamol



67%



ad 60mL



Fungsi Bahan Aktif



%



Berat



-



-(tidak diketahui)



2.



Propilen Glikol



Cosolvent



15%



9mL



3.



Gliserin



Cosolvent



10%



6mL



4.



Nipagin



Pengawet



0,2%



0,12gram



5.



Nipasol



Pengawet



0,02%



0,012gram



6.



Sirup Simplex



Pemanis



67%



40,2gram



7.



Essence Strawberry



Perasa



-



qs



8.



Pewarna Merah



Pewarna



-



qs



9.



Aquadest



Pelarut



-



Ad 60mL



%



Berat



-



-(tidak



b) Formula 2 R/



Paracetamol Propilen Glikol Gliserin



5%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex



67%



Essence Jeruk



qs



Pewarna Kuning



qs



Aquadest



No. 1.



Nama Bahan Paracetamol



15%



ad 60mL



Fungsi Bahan Aktif



diketahui) 2.



Propilen Glikol



Cosolvent



15%



9mL



3.



Gliserin



Cosolvent



5%



3mL



4.



Nipagin



Pengawet



0,2%



0,12gram



5.



Nipasol



Pengawet



0,02%



0,012gram



6.



Sirup Simplex



Pemanis



67%



40,2gram



7.



Essence Jeruk



Perasa



-



qs



8.



Pewarna Kuning



Pewarna



-



qs



9.



Aquadest



Pelarut



-



Ad 60mL



c) Formula 3 R/



Paracetamol Propilen Glikol



15%



Nipagin



0,2%



Nipasol



0,02%



Sirup Simplex Essence Strawberry



qs



Pewarna Merah



qs



Aquadest



No. 1.



Nama Bahan Paracetamol



67%



ad 60mL



Fungsi Bahan Aktif



%



Berat



-



-(Tidak diketahui)



2.



Propilen Glikol



Cosolvent



15%



9mL



3.



Nipagin



Pengawet



0,2%



0,12gram



4.



Nipasol



Pengawet



0,02%



0,012gram



5.



Sirup Simplex



Pemanis



67%



40,2gram



6.



Essence Strawberry



Perasa



-



qs



7.



Pewarna Merah



Pewarna



-



qs



8.



Aquadest



Pelarut



-



Ad 60mL



Karakteristik bahan obat: 1. Paracetamol (Acetaminophenum) [F.III hal 37] ➢ Acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. ➢ Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit. ➢ Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Suhu lebur: 169o sampai 172o. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. ➢ Khasiat dan penggunaan: Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam).



➢ Dosis maksimal per hari paracetamol tidak dicantumkan, tetapi normalnya 3-4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus menerus akan menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati). 2. Propilen Glikol [F.IV hal 712] ➢ Pemerian: Cairan kental; jernih, tidak berbau; rasa agak manis. ➢ Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (90%) P, dan dalam kloroform P, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah dan minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 3. Glycerolum (Gliserol, Gliserin) [F.III hal 271-272] ➢ Pemerian: Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o. ➢ Kelarutan: Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 4. Nipagin (Metil Paraben, Methylis Parabenum) [F.III hal 178] ➢ Pemerian: Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. ➢ Kelarutan: Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur.



5. Nipasol (Propil Paraben, Propylis Parabenum) [F.III hal 535] ➢ Pemerian: Serbuk hablur halus putih; tidak berbau; tidak berasa. ➢ Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Zat pengawet. 6. Sir.Simplex (Sirupus Simplex) [F.III hal 567] ➢ Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk. 7. Essence Strawberry ➢ Pemerian: Cairan berwarna merah dan mempunyai bau khas strawberry. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 8. Essence Jeruk ➢ Pemerian: Cairan berwarna kuning/oranye dan mempunyai bau khas jeruk. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 9. Aqua (Aqua Destillata) [F.III hal 96] ➢ Air suling dibuat dengan menyuling air yang diminum. ➢ Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.



iii.



Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry R/



Paracetamol PEG 400



3 5mL



Propilen Glikol



13mL



Gliserin



14mL



Succrosa



40



Essence Strawberry



qs



Asam Benzoat



0,15



No.



Na2HPO4



1077,68mg



NaH2PO4



78,4mg



Aquadest



ad 60mL



Nama Bahan



Fungsi



Berat



1.



Paracetamol



Bahan Aktif



2.



PEG 400



Emulgator



5mL



3.



Propilen Glikol



Cosolvent



13mL



4.



Gliserin



Cosolvent



14mL



5.



Succrosa



Pemanis



6.



Essence Strawberry



Perasa



7.



Asam Benzoat



Pengawet



0,15gram



8.



Na2HPO4



Pendapar



1077,68mg



9.



NaH2PO4



Pendapar



78,4mg



10. Aquadest



Pelarut



3gram



40gram qs



Ad 60mL



Karakteristik bahan obat: 1. Paracetamol (Acetaminophenum) [F.III hal 37] ➢ Acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. ➢ Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit. ➢ Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida. ➢ Suhu lebur: 169o sampai 172o. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. ➢ Khasiat dan penggunaan: Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam). ➢ Dosis maksimal per hari paracetamol tidak dicantumkan, tetapi normalnya 3-4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus menerus akan menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati).



2. Propilen Glikol [F.IV hal 712] ➢ Pemerian: Cairan kental; jernih, tidak berbau; rasa agak manis. ➢ Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (90%) P, dan dalam kloroform P, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah dan minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 3. Glycerolum (Gliserol, Gliserin) [F.III hal 271-272] ➢ Pemerian: Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o. ➢ Kelarutan: Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan. 4. Essence Strawberry ➢ Pemerian: Cairan berwarna merah dan mempunyai bau khas strawberry. ➢ Kelarutan: Mudah larut dalam air. ➢ Khasiat: Corrigen odoris. 8. Asam Benzoat (Acidum benzoicum) [F.III hal 49] ➢ Asam Benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% C7H6O3. ➢ Pemerian: Hablur halus dan ringan; tidak berwarna, tidak berbau. ➢ Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik. ➢ Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur. 5. Aqua (Aqua Destillata) [F.III hal 96] ➢ Air suling dibuat dengan menyuling air yang diminum. ➢ Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa. ➢ Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.



9. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain. 2) Paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang popular dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. 3) Dalam pembuatan sirup paracetamol ini, dilakukan metode pelarutan dengan pemanasan. 4) Komponen sirup terdiri dari bahan aktif, pemanis, pengawet, perasa, pewarna, cosolvent dan pelarut. 5) Ada tiga cara evaluasi sediaan sirup, yaitu uji organoleptis, uji viksositas dan pH larutan.