13 0 200 KB
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS SARIJADI Jl. Sarisih N0.76 BANDUNG
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
UNIT KERJA
: Pendaftaran
TIM FMEA Pimpinan Tim
: Susi Sutriana
Anggota
: Renya Dr. Dwi Putra Ramadhani Yunianto
Petugas Notulen
: Suciarti
Pimpinan Tim adalah Ketua Tim KP Puskesmas dr. Era Sulastri Anggota Tim adalah Ketua Pokja UKP, PJ 2 Pelayanan, Koordinator bagian Pendaftaran Puskesmas Sukarasal Notulen adalah petugas Administrasi
Tujuan Pembentukan Tim FMEA Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur Pelayanan Medrek Tanggung Jawab Tim a. Melakukan analisis b. Menyusun rekomendasi perbaikan c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)
I.
ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Pendaftaran
Pasien datang mengambil nomor antrian
Pasien di panggil sesuai nomor urut
Petugas menanyakan maksud kedatangan
Tidakk Pernah berkunjung sebelumnya Membut RM baru
Membuat kartu pasien berobat YA
NO RM Baru
Meminta kartu berobat
Mencari no RM di aplikasi pendaftaran
Mencari RM
Masukan data ke komputer (Entry data )
1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan Poli UMUM GIGI MTBS KIA/KB LANSIA
YA
Tidak Bawa kartu berobat
Mencari RM
II.
IDENTIFIKASI FAILURE MODE
Pasien tidak mengambil no antrian Pasien tidak sabar mengantri Nomor antrian hilang Salah mengambil bagian loket
Pasien datang mengambil nomor antrian
Pasien di panggil sesuai nomor urut
Petugas lama melayani Petugas salah memberikan informasi
Petugas menanyakan maksud kedatangan 9. Lama menulis RM secara manual 7. Jawaban Pasien tidak akurat 8.Kartu berobat hilang/tdk dibawa
Tidak Pernah berkunjung sebelumnya Membut RM baru
Membuat kartu pasien berobat YA Sikda Error dan lama
NO RM Baru
Meminta kartu berobat
Mencari no RM di aplikasi pendaftaran
YA
Tidak Bawa kartu berobat
11. Nama dan Nomor Reg tidak Sinkron
Mencari RM
Masukan data ke komputer (Entry data )
Mencari RM
III. TUJUANTujuan MELAKUKAN ANALISIS FMEA 12. Salah memasukan kartu Poli Analisis 6.FMEAUMUM di Pendaftaran dilakukan untuk mengenali/mendeteksi 7. GIGI kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab 8. MTBS terjadinya 9. sebelumKIA/KB menjadi masalah yang berbahaya di pendaftaran bagi pasien dan LANSIA karyawan. 10. IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP FAILURE MODE No.
Failure Mode
Efect/Akibat
1
Pasien tidak mengambil nomor antrian
Tidak di panggil petugas pendaftaran
2
Pasien tidak sabar mengantri
Pasien tidak jadi berobat
3
Nomor antrian hilang
Waktu tumggu lebih lama
4
Salah mengambil bagian loket
Pasien harus mengambil antrian ulang, semakin lama antre
5
Petugas lama melayani saat penuh pasien
Pasien complain
6
Petugas salah memberikan informasi
Pasien tidak dipanggil oleh poli yang di tuju
7
Jawaban pasien tdak akurat
No registrasi ganda
8
Kartu berobat hilang atau tidak dibawa
Memperlambat pelayanan
9
Lama menulis RM secara manual
Memperlambat pelayanan
10
Sikda error dan lama
Memperlambat pelayanan
11
Nama dan no reg tidak sinkron
Memperlambat pelayanan
12
Salah memasukan kartu medrek ke poli yang lain
Memperlambat pelayanan
V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
No
Failure Mode
Penyebab
Upaya yang ada
1
Pasien tidak mengambil nomor antrian
Kurang informasi dari petugas
Petugas menginformasikan kepada pasien tata cara pendaftaran baik secara langsung maupun tidak langsung
2
Pasien tidak sabar mengantri
Pasien terburu buru, tempat mengantri di pendaftaran kurang nyaman
Menambah kursi tunggu
3
Nomor antrian hilang
Kelalaian pasien
Mengingatkan pasien menyimpan kartu
4
Salah mengambil bagian loket
Kurang informasi dari petugas
Petugas menginformasikan kepada pasien untuk mengambil nomor loket yang dituju.
5
Petugas lama melayani
Kurang SDM
Menambah petugas di pendaftara
saat penuh 6
Petugas salah memberikan informasi
Kurang konsentrasi
Memperbaiki komunikasi anatara petugas dan pasien
7
Jawaban pasien tdak akurat
Pasien lupa
Menggali informasi dari pasien
8
Kartu berobat hilang atau tidak dibawa
Pasien lalai
Petugas membuat kan kartu yang reg yang baru
9
Lama menulis RM secara manual
Data tidak lengkap, seperti alamat, TTL, dan no. asuransi
Informasikan kepada pasien untuk membawa lengkap data
10
Sikda sering eror dan lama
Kecepatan internet kurang
Menambah kecepatan internet
11
Nama dan no reg tidak sinkron
Petugas Kurang teliti
Merubah nama sesuai no reg
12
Salah memasukan kartu medrek ke poli yang lain
Petugas kurang teliti
Petugas mematuhi SOP
VI.
PERHITUNGAN RPN
Tahapan proses
Pasien mengambil nomor antrian
Failure mode
Pasien tidak mengambil nomor antrian Pasien tidak sabar antre
Akibat
Pasien tidak dipanggil
Pasien minta didahulukan Pasien Nomor mengambil ulang antrian hilang antrean Pasien Salah ambil mengambil ulang bagian loket antrean
Pasien dipanggil sesuai nomor Petugas menanyakan maksud kedatangan
S (Severity)
O (kemungk inan terjadi)
D Kemudah an dideteksi
RPN (SxOxD )
3
5
1
15
3
7
1
21
1
3
1
3
3
3
2
18
Petugas lama saat penuh
Antrean panjang
4
8
2
64
Petugas salah memberi informasi
Semakin lama untuk selesai pelayanan
1
2
1
2
Jawaban pasien tidak akurat
Sulit mencari RM
3
7
1
21
Kartu berobat hilang
Sulit mencari RM dan membuat RM baru
3
9
1
27
Membuat RM
Lama membuat RM secara manual
Waktu pelayanan terhambat
2
7
1
14
Mencari RM
Sikda Error
Waktu pelayanan terhambat
2
10
1
20
Tujuan Poli
VII.
Sikda tidak singkron
Salah RM
2
5
2
20
Salah memasukan kartu
Salah Poli
2
2
1
4
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN
Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5 No.
1
Failure mode
RPN (SxOxD)
Petugas lama saat penuh
2
Kartu berobat hilang
Pasien tidak sabar antre
3 4
Jawaban pasien tidak akurat
Kumulatif
% Kumulati f
64
64
27.95%
27
91
39.74%
21
112
53.28%
21
133
58.08%
5
Sikda Error
20
153
66,81%
6
Sikda tidak singkron
20
173
75,55%
18
191
83.40%
15
206
89.96%
7 8
Salah ambil bagian loket Pasien tidak mengambil nomor antrian
9
Lama membuat RM secara manual
14
220
96,07%
10
Salah memasukan kartu
4
224
97,82%
3
227
99,13%
2
229
100%
11
Nomor antrian hilang
12
Petugas salah memberi informasi Jumlah
229
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE Failure mode
akibat
RPN (SxOxD)
Kegiatan yang direkomendasikan
Penanggung jawab
Waktu
Petugas lama saat penuh
Antrean panjang
64
Setiap 5 pendaftar umum diselingi 1 pasien gigi dan 1 KIA
Suci
Sulit mencari RM dan membuat RM baru
27
Mengingatkan pasien untuk membawa, serta menunjukan kartu identitas
Ani
Pasien tidak sabar antre
Pasien minta didahulukan
21
Memberikan edukasi mengenai waktu pelayanan
Suci
Jawaban pasien tidak akurat
Jawaban pasien tidak akurat
21
Meminta kartu identitas pasien serta kartu berobat bila ada
Ani
Menambah kecepatan internet
Suci
Kartu berobat hilang
20
Sikda Error
Waktu pelayanan terhambat
Sikda tidak singkron
Salah RM
20
Ketepatan input
Ani
Pasien mengambil ulang antrean
18
Memberikan tanda /tulisan untuk setiap poli.
Suci
Salah ambil bagian loket
IX.
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
Dalam lembar terpisah……..NARASI X. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: Pelayanan Farmasi 1. 2. 3.
Dokter menuliskan resep Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada
wadah yang telah disediakan oleh petugas 4. Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep 5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep 6. Petugas menyiapkan obat 7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi : a. b. c. d. e. 8.
Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani) Nomor resep Nama Pasien Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian) Cara pakai Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan
etiketnya sebelum diserahkan ke petugas loket obat 9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk obat luar dan injeksi 10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket 11.
Petugas memanggil pasien
12.
Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi
minimal dengan dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan lain-lain 13. Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat pada pasien/keluarga pasien. 14. Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan yang cukup, minimal cara pakai obat. 15. Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.
Mengetahui Kepala UPT Puskesmas Sarijadi
. …………………….. NIP……………………
Bandung ,……………. 2018 Wakil Manajemen Mutu/Ketua Tim Mutu UPT Puskesmas Sarijadi
(. ………………………) Nip. …………………….